A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Membedakan muatan listrik positif dan muatan listrik negatif.
2. Membedakan proton, elektron, dan neutron.
3. Menjelaskan muatan sebuah benda.
4. Membedakan konduktor dan isolator.
5. Menyebutkan contoh konduktor dan isolator.
6. Menjelaskan beberapa cara untuk memberi muatan.
7. Menjelaskan pengertian gaya elektrostatis.
8. Menyelidiki gaya elektrostatis.
9. Menentukan gaya elektrostatis suatu muatan.
10. Menjelaskan prinsip kerja elektroskop.
11. Mengetahui jenis muatan dengan elektroskop.
12. Membuat muatan induksi dengan elektroskop.
13. Menjelaskan gejala dan penerapan listrik statis.
B. Materi Pembelajaran
Listrik Statis
Kata “listrik” dalam bahasa Inggris electric, berasal dari bahasa Yunani elektron,
yang berarti “amber”. Amber adalah pohon damar yang membatu, dan pengetahuan
kuno membuktikan bahwa jika anda menggosok batang amber dengan sepotong kain,
maka amber menarik potongan daun kecil-kecil atau debu.
Terdapat dua jenis muatan listrik, batang kaca kedua yang telah dimuati dengan cara
yang sama didekatkan pada batang kaca pertama, batang kaca kedua juga bergerak
menjauhi batang kaca pertama. Peristiwa ini ditunjukkan pada Gambar 1b. Tetapi, jika
batang kaca yang bermuatan didekatkan pada penggaris plastik yang bermuatan, akan
didapatkan bahwa keduanya akan saling menarik, Gambar 1c. Gambar 1 Muatan yang
tak sejenis tarik menarik, sedangkan muatan
yang sejenis tolak menolak satu dengan yang lain.
Karena itu, muatan pada batang kaca haruslah berbeda dengan muatan pada
penggaris plastik. Memang, melalui eksperimen seluruh muatan benda dapat
dikategorikan ke dalam dua jenis. Setiap benda bermuatan yang ditarik oleh penggaris
plastik, akan ditolak oleh batang kaca, atau setiap benda yang ditolak oleh penggaris
plastik, akan ditarik oleh batang kaca. Jadi terdapat dua jenis muatan listrik yaitu,
muatan yang ditolak batang kaca bermuatan, dan muatan yang ditarik batang
kaca bermuatan. Dua jenis muatan listrik yang ditunjukkan tersebut dinyatakan oleh
Benjamin Franklin (1706-1790) sebagai muatan positif dan muatan negatif. Franklin
memilih muatan pada batang kaca yang digosok adalah muatan positif, sedangkan
muatan pada penggaris plastik yang digosok (atau amber) adalah muatan negatif.
Gambar 2 memperlihatkan model atom sederhana, terdiri dari muatan positif di
dalam inti, dikelilingi satu atau lebih elektron. Inti berisi protonproton bermuatan positif,
dan netron yang tidak bermuatan listrik. Besarnya muatan proton dan elektron adalah
sama, tetapi tandanya berlawanan. Karena itu atom-atom netral berisi proton-proton dan
elektronelektron dengan jumlah yang sama. Meskipun demikian, suatu atom
kadangkadang akan kehilangan satu atau lebih elektron, atau akan memperoleh elektron-
elektron ekstra. Pada kasus ini, atom akan bermuatan positip atau negatip, dan disebut
ion.
Elektroskop adalah suatu piranti yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan.
Sebagaimana diperlihatkan Gambar 3, di dalam sebuah peti kaca terdapat dua buah
daun elektroskop yang dapat bergerak (kadangkadang yang dapat bergerak hanya satu
daun saja), biasanya dibuat dari emas. Daun-daun elektroskop ini dihubungkan ke
sebuah bola logam yang berada di luar peti kaca melalui suatu konduktor yang terisolasi
dari peti. Apabila benda
Gambar 3 Elektroskop
yang bermuatan positip didekatkan ke bola logam, maka pemisahan muatan terjadi
melalui induksi, elektron-elektron ditarik naik menuju bola, sehingga kedua daun
elektroskop bermuatan positip dan saling menolak (Gambar 4a).
Proses demikian disebut memuati dengan cara induksi. Sedangkan, jika bola dimuati
dengan cara konduksi, maka bola logam konduktor, dan kedua daun elektroskop
memperoleh muatan positip, sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4b. Pada setiap
kasus, makin besar muatan, maka makin lebar pemisahan daun-daun elektroskop.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa dengan cara ini, anda tidak dapat menentukan
tanda muatan, karena dalam setiap kasus, kedua daun elektroskop saling menolak satu
dengan yang lain. Meskipun demikian, suatu elektroskop dapat digunakan untuk
menentukan “tanda muatan” jika (a) dengan cara induksi, (b) dengan cara konduksi
pertama-tama pemisahan muatan dilakukan dengan cara konduksi, misalnya secara
negatip, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5a. Sekarang, jika benda bermuatan
negatip didekatkan, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5b, maka lebih banyak
elektron diinduksi untuk bergerak ke bawah menuju daun-daun elektroskop sehingga
kedua daun ini terpisah lebih lebar. Di sisi lain, jika muatan positip didekatkan, maka
elektron-elektron akan diinduksi untuk bergerak ke atas, sehingga menjadi lebih negatip
dan jarak pisah kedua daun ini menjadi berkurang (menjadi lebih sempit), seperti pada
Gambar 5c.
Elektroskop yang pertama-tama dimuati dapat digunakan untuk menentukan tanda dari
suatu muatan yang diberikan.
Menurut Hukum Coulomb besarnya gaya pada muatan qA yang disebabkan oleh muatan
qB yang terpisah pada jarak d, dapat ditulis sebagai berikut:
C. Metode Pembelajaran1
Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning
Metode : - Diskusi kelompok
- Eksperimen
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
No Kegiatan Waktu
A. Guru mengabsen siswa dan menyiapkan kondisi untuk 10 menit
PENDAHULUAN belajar
Prasyarat pengetahuan :
Guru menyampaikan pertanyaan yang berkaitan dengan
pelajaran.
Apa yang dimaksud dengan muatan?
Motivasi dan apersepsi :
Mengapa jika mistar plastik digosok dengan kain wol akan
bermuatan negatif?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Nilai Karakter : disiplin,jujur,religius
B. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi listrik
KEGIATAN INTI statis.
Eksplorasi :
- Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk 20 menit
membaca buku panduan yang peserta didik punya
tentang materi pelajaran yang akan dipelajari
- Guru bersama peserta didik mendiskusikan pengertian 20 menit
muatan listrik, perbedaan muatan positif dan muatan
negatif.
- Peserta didik memperhatikan perbedaan proton, 10 menit
elektron, dan neutron yang disampaikan guru.
- Guru bersama peserta didik mendiskusikan perbedaan 10 menit
konduktor dan isolator, serta meminta siswa untuk
menyebutkan masing-masing contohnya.
- Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai 20 menit
beberapa cara pemberian muatan.
- Guru mengontrol siswa mengerjakan latihan tentang 5 menit
materi pelajaran
Elaborasi :
- Siswa mempresentasikan jawaban latihannya di depan
5 menit
kelas
Konfirmasi :
- Guru mempertegas penjelasan dan menerangkan 10 menit
kembali apa yang telah disampaikan dan menerangkan
materi yang tidak dimengerti oleh siswa.
PERTEMUAN KEDUA
No Kegiatan Waktu
A. PENDAHULU Guru mengabsen siswa dan menyiapkan kondisi 10
AN untuk belajar menit
Prasyarat pengetahuan :
Sebutkan macam-macam muatan?
Motivasi dan apersepsi :
Apakah jenis gaya yang dihasilkan oleh dua benda
yang bermuatan berbeda?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
No Kegiatan Waktu
A. PENDAHUL Guru mengabsen siswa dan menyiapkan 10 m
UAN kondisi untuk belajar enit
Prasyarat pengetahuan :
Apa yang dimaksud dengan elektroskop?
Motivasi dan apersepsi :
Bagaimana cara mengetahui apakah suatu benda
bermuatan atau tidak?
Mengapa pada gedung yang tinggi dilengkapi
dengan penangkal petir?
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
E. Sumber Belajar
a. Buku IPA Fisika
b. Buku referensi yang relevan
c. Alat dan bahan praktikum
Contoh Instrumen
Contoh tes Pilihan Ganda
Ebonit yang digosok dengan kain wol akan bermuatan negatif karena ....
a. elektron dari ebonit ke kain wol
b. proton dari ebonit ke kain wol
c. elektron dari wol ke ebonit
d. proton dari wol ke ebonit
Indikator
1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik.
2. Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri
maupun paralel.
3. Menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam bentuk tabel dan
grafik.
4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu
rangkaian (hukum Ohm).
5. Menemukan perbedaan hambatan beberapa jenis bahan (konduktor,
isolator dan semikonduktor).
6. Menggunakan Hukum I Kirchoff untuk menghitung tegangan dan arus
dalam rangkaian.
7. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian arus listrik.
2. Menjelaskan pengertian kuat arus listrik.
3. Mengukur kuat arus listrik.
4. Menjelaskan pengertian beda potensial listrik.
5. Membedakan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup.
6. Menjelaskan fungsi saklar dan sekring.
7. Memb edakan rangkaian seri dan rangkaian pararel.
8. Menyebutkan bunyi hukum Ohm.
9. Menemukan hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.
10. Menjelaskan cara mengukur hambatan listrik.
11. Membedakan konduktor, isolator, dan semikonduktor.
12. Menyebutkan beberapa contoh konduktor, isolator, dan
semikonduktor.
13. Menentukan hubungan antara hambatan listrik, ukuran, dan jenis
benda.
14. Menentukan besarnya hambatan dari suatu bahan.
15. Menyebutkan bunyi hukum I Kirchhoff.
16. Memahami hukum I Kirchhoff pada rangkaian bercabang.
17. Menyebutkan jenis-jenis resistor.
18. Membedakan rangkaian resistor seri dan rangkaian resistor
pararel.
19. Memahami rangkaian resistor seri.
20. Memahami rangkaian resistor pararel.
21. Menentukan hambatan total dalam rangkaian resistor seri dan
resistor paralel.
B. Materi Pembelajaran
Listrik Dinamis
Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan listrik sebagai akibat adanya
beda potensial. Sebelum electron ditemukan, arus listrik ditetapkan sebagai aliran
partikel-partikel bermuatan positif yang bergerak melali penghantar dari kutup positif ke
kutup negatif, arah arus ini dikatakan arah arus konvensional. Sedangkan arah elektron
bergerak dari kutup negatif menuju kutup positif.
Hukum Ohm menjelaskan bagaimana beda potensial atau tegangan dari sebuah
sumber arus, kuat arus listrik, dan resistansi suatu rangkaian saling terkait. Hukum Ohm
menyatakan: jika tegangan pada suatu rangkaian dinaikkan, arus dalam rangkaian akan
naik; dan jika tegangan diturunkan, arus akan turun. Contoh, jika tegangan diduakalikan,
arus akan menjadi dua kali. Hubungan ini diilustrasikan pada Gambar. 1 dengan meter
menunjukkan tegangan dan arus. Hukum Ohm juga memperlihatkan bahwa jika
tegangan dijaga konstan, resistansi penghantar yang lebih kecil akan menghasilkan arus
yang lebih besar dan resistansi rangkaian yang lebih besar akan menghasilkan arus yang
lebih kecil. Contoh, jika resistansi dinaikkan dua kali dari 10 W menjadi 20 W
(Gambar. 2), maka arusnya menjadi setengahnya.
Gambar 1
Pengaruh tegangan terhadap arus ketika
nilai resistansi konstan.
Menggunakan hukum Ohm, kuat arus listrik dalam suatu rangkaian dapat ditentukan
dengan persamaan: Dengan menggunakan persamaan hukum Ohm, kamu dapat
menghitung kuat arus dalam ampere jika nilai tegangan dalam volt dan resistansi dalam
ohm diketahui.
Untuk resistansi yang tetap, jika tegangan yang diberikan ke rangkaian dinaikkan,
arus akan naik; dan jika tegangan diturunkan arus akan turun. V naik, I naik V turun, I
turun
Untuk tegangan yang tetap, jika resistansi dalam rangkaian dinaikkan, arus akan turun;
dan jika resistansi diturunkan, arus akan naik. R naik, I turun R turun, I naik.
Konduktor adalah suatu bahan yang memungkinkannelektron-elektron bergerak
dengan mudah melalui bahan tersebut. Logam seperti tembaga dan perak terbuat dari
atom-atom yang tidak memegang secara kuat elektronelektronnya, sehingga elektron-
elektron bergerak dengan mudah melalui bahan yang terbuat dari jenis bahan ini. Oleh
karena alasan tersebut, kawat listrik yang pada umumnya terbuat dari tembaga
merupakan konduktor yang baik. Perak juga menghantarkan listrik amat baik, namun
perak jauh lebih mahal daripada tembaga.
Isolator adalah bahan yang tidak memungkinkan elektron-elektron mengalir dengan
mudah melalui bahan tersebut. Selain plastik, kayu, karet, dan kaca.
C. Metode Pembelajaran1
Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning
Metode : - Diskusi kelompok
- Eksperimen
- ceramah
- Diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
No Kegiatan Waktu
A. Guru mengabsen siswa dan menyiapkan kondisi untuk 10 menit
PENDAHULUAN belajar
Prasyarat pengetahuan :
Guru menyampaikan pertanyaan yang berkaitan dengan
pelajaran
Apakah yang dimaksud kuat arus listrik?
Apakah keuntungan rangkaian seri?
Motivasi dan apersepsi :
Mengapa burung yang duduk di kabel bertegangan tinggi
tidak tersengat listrik?
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
PERTEMUAN KEDUA
No Kegiatan Waktu
A. Guru mengabsen siswa dan menyiapkan kondisi untuk 10 menit
PENDAHULUAN belajar
Prasyarat pengetahuan :
Guru menyampaikan pertanyaan yang berkaitan dengan
pelajaran
Faktor apakah yang mempengaruhi besar kecilnya
hambatan listrik?
Apakah yang dimaksud dengan konduktor?
Motivasi dan apersepsi :
Apakah fungsi hambatan listrik pada rangkaian
elektronika?
Mengapa konduktor (logam) mudah menghantarkan arus
listrik?
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
PERTEMUAN KETIGA
No Kegiatan Waktu
A. Guru mengabsen siswa dan menyiapkan kondisi untuk
PENDAHULUAN belajar
Prasyarat pengetahuan :
Guru menyampaikan pertanyaan yang berkaitan dengan
pelajaran
Sebutkan bunyi hukum I Kirchhoff
Motivasi dan apersepsi :
Apakah besar arus yang masuk titik percabangan sama
dengan arus yang keluar titik percabangan?
Sebutkan macam-macam resistor variabel?
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Indikator
1. Menjelaskan konsep gaya gerak listrik (ggl) sumber arus listrik.
2. Mengukur tegangan antara kutub-kutub sumber tegangan dan tegangan
jepit (tegangan terpakai).
3. Menjelaskan susunan dan cara kerja elemen listrik primer dan elemen
listrik sekunder.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian beda potensial listrik.
2. Menyebutkan fungsi kapasitor.
3. Menyebutkan syarat terjadinya arus listrik.
4. Membedakan arah aliran arus listrik di dalam rangkaian dan di dalam
sumber arus.
5. Membedakan gaya gerak listrik (ggl) dan tegangan jepit.
6. Menjelaskan cara mengukur gaya gerak listrik (ggl).
7. Menjelaskan cara mengukur tegangan jepit.
8. Mengukur beda potensial listrik.
9. Menjelaskan pengertian elemen listrik.
10. Membedakan elemen listrik primer dan elemen listrik sekunder.
11. Menyebutkan beberapa contoh elemen listrik primer dan elemen listrik
sekunder.
12. Menjelaskan karakteristik dan prinsip kerja beberapa contoh elemen
listrik primer dan elemen listrik sekunder.
B. Materi Pembelajaran
LISTRIK DINAMIS
Tegangan Jepit
Vpq = I.R
Hubungan GGL dengan Tegangan
E = Vpq
Keterangan:
I = Kuat Arus (A)
E= GGL (Volt)
R= hambatan luar (Ω)
r= hambatan dalam (Ω)
Vpq = tegangan jepit Volt)
C. Metode Pembelajaran
Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning
Metode : - Diskusi kelompok
- Eksperimen
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
No Kegiatan Waktu
A. Guru mengabsen siswa dan menyiapkan kondisi untuk 10 menit
PENDAHULUAN belajar
Prasyarat pengetahuan :
Apakah yang dimaksud dengan gaya gerak listrik?
Apakah yang dimaksud dengan elemen listrik?
Motivasi dan apersepsi :
Bagaimana kita dapat mengukur gaya gerak listrik (ggl)?
Dapatkah ananda menyebutkan alat elektronik yang tidak
menggunakan sember arus listrik?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
PERTEMUAN KEDUA
No Kegiatan Waktu
A. Guru mengabsen siswa dan menyiapkan kondisi untuk 10 menit
PENDAHULUAN belajar
Prasyarat pengetahuan :
Guru menyampaikan pertanyaan yang berkaitan dengan
pelajaran sebelumnya.
Sebutkan contoh elemen primer dan elemen sekunder?
Motivasi dan apersepsi :
Bagaimana cara kerja pengisian dan pengosongan aki
mobil?
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
E. Sumber Belajar
1. Buku IPA Fisika
2. Buku referensi yang relevan
3. Alat dan bahan praktikum
4. Lingkungan
Bentuk Instrumen:
Tes PG
Tes uraian
Contoh Instrumen:
- Contoh tes PG
Sel yang prinsip kerjanya berdasarkan keluarnya elektron-elektron dari
permukaan material ketika material dikenai cahaya adalah ....
a. sel natrium-sulfida c. fuell cell
b. sel foto d. sel surya
- Contoh tes uraian
Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya gerak listrik (ggl)....................
Indikator
B. Materi Pembelajaran
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Maka pengertian energi listrik
adalah kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang
diperlukan untuk memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain). Energi listrik
dilambangkan dengan W.
Sedangkan perumusan yang digunakan untuk menentukan besar energi listrik adalah :
W = Q.V
Keterangan :
W = Energi listrik ( Joule)
Q = Muatan listrik ( Coulomb)
V = Beda potensial ( Volt )
W = (I.t).V
W = V.I.t
W = I.R.I.t
Satuan energi listrik lain yang sering digunakan adalah kalori, dimana 1 kalori sama
dengan 0,24 Joule selain itu juga menggunakan satuan kWh (kilowatt jam).
Energi listrik dapat diubah-ubah menjadi berbagai bentuk energi yang lain. Energi
listrik menjadi energi kalor, alat yang digunakan yaitu setrika listrik, ceret listrik,
kompor listrik, dll. Energi listrik menjadi energi cahaya, alat yang digunakan yaitu
lampu pijar, lampu neon, dll. Energi listrik menjadi energi gerak, alat yang digunakan
yaitu kipas angin, penghisap debu, dll dan masih banyak lagi penggunaan energi listrik.
Daya Listrik
Daya didefinisikan sebagai kecepatan melakukan kerja atau usaha setiap satuan
waktu. Secara matematis pernyataan itu dapat ditulis sebagai berikut.
Namun, berkaitan dengan perubahan bentuk energi listrik, daya listrik dapat di
definisikan sebagai kecepatan perubahann energi listrik menjadi energi bentuk lain.
Berdasarkan persamaan energi listrik.
Jika dihubungkan dengan hukum Ohm V = IR. persamaan daya listrik juga dapat
dirumuskan
C. Metode Pembelajaran
Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning
Metode : - Diskusi kelompok
- Ceramah
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
No Kegiatan Waktu
A. Guru mengabsen siswa dan menyiapkan kondisi untuk 10 menit
PENDAHULUAN belajar
Prasyarat pengetahuan :
Sebutkan besaran yang menentukan nilai energi listrik.
Motivasi dan apersepsi :
Bagaimana cara menentukan besarnya energi listrik?
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
PERTEMUAN KEDUA
No Kegiatan Waktu
A. Guru mengabsen siswa dan menyiapkan kondisi untuk 10 menit
PENDAHULUAN belajar
Prasyarat pengetahuan :
Guru menyampaikan pertanyaan yang berkaitan dengan
pelajaran
Sebutkan alat-alat pengubah energi!
Motivasi dan apersepsi :
Mengapa elemen pemanas alat-alat listrik umumnya
berupa lilitan?
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
PERTEMUAN KETIGA
No Kegiatan Waktu
A. Guru mengabsen siswa dan menyiapkan kondisi untuk 10 menit
PENDAHULUAN belajar
Prasyarat pengetahuan :
Bagaimana cara melakukan penghematan dalam
menggunakan energi listrik
Apa yang dimaksud dengan elektroskop?
Motivasi dan apersepsi :
Bagaimana PLN menghitung biaya energi listrik yang
terpakai pada sebuah rumah?
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Elaborasi :
- Siswa mempresentasikan latihan yang diberikan guru di 20 menit
depan kelas
Konfirmasi :
- Guru mempertegas penjelasan dan menerangkan
10 menit
kembali dan menerangkan materi yang tidak dimengerti
oleh siswa.
C. Guru memberikan penghargaan pada peserta didik dengan 10 menit
PENUTUP kinerja baik.
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat
rangkuman pelajaran.
Guru memberikan tugas rumah.
Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap siswa
tentang materi yang telah dipelajari.
Nilai Karakter: jujur,mandiri,disiplin,kreatif,kerja
keras,rasa ingin tahu,menghargai prestasi
E. Sumber Belajar
1. Buku IPA Fisika
2. Buku referensi yang relevan
3. Lingkungan
Bentuk Instrumen:
Uji petik kerja prosedur
Tes PG
Tes uraian
Contoh Instrumen:
- Contoh tes PG
Sebuah mesin pendingin 500 watt dipasang selama 10 menit menimbulkan
kalor .... kalori
a. 300.000 c. 5.000
b. 72.000 d. 1.200