Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Kita mengetahui bagaimana atom, bahan pembangun seluruh alam semesta


dan segala sesuatu di dalamnya, baik hidup maupun mati, membentuk materi
dengan cara luar biasa. Seperti yang telah kita kaji, partikel kecil ini mempunyai
organisasi yang sempurna di dalamnya. Namun, aspek ajaib dari atom tidak
berakhir di sana, atom juga menyimpan energi yang sangat dahsyat.
Kekuatan tersembunyi di dalam atom sedemikian hebat sehingga
penemuannya memungkinkan manusia untuk membangun kanal besar
antarsamudra, menggali menembus gunung, memproduksi iklim buatan, dan
menyelesaikan banyak proyek bermanfaat. Namun, sementara kekuatan
tersembunyi di dalam atom berguna bagi kemanusiaan di satu sisi, ia mengandung
bahaya sangat besar bagi kemanusiaan di sisi lain. Sedemikian dahsyat sehingga
penyalahgunaan kekuatan ini, puluhan ribu orang kehilangan jiwanya dalam
waktu yang relatif singkat - beberapa detik saja - di Hiroshima dan Nagasaki di
masa Perang Dunia ke-2. Beberapa tahun belakangan, sebuah kecelakaan yang
terjadi di Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl, Rusia menyebabkan kematian
atau terlukanya sejumlah besar manusia.
Bom didefinisikan sebagai alat peledak yang digunakan untuk
menghancurkan target. Ledakan bom atom yg dijatuhkan dikota Hirosima dan
Nagasaki mempunyai kekuatan menghancurkan yang mengagumkan..
Kebanyakan bom terdiri dari wadah logam yang diisi dengan bahan peledak atau
bahan kimia, dan suatu alat untuk meledakkan dan menghamburkan isi bom.
Ukuran bom beraneka ragam. Yang kecil dapat ditenteng dan dilemparkan dengan
tangan, seperti granat, atau ditembakkan dengan senjata altileri. Tapi, bom
umumnya dijatuhkan dari pesawat terbang. Namun secara garis besar ada dua
macam bom: bom biasa dan bom nuklir.
Kebanyakan orang menyangka bawah Albert Einstein adalah penemu bom
atom, padahal penemunya adalah Julius Robert Oppenheimer. Nama Julius Robert
Oppenheimer akan selalu diingat dan dipuji dengan ciptaannya yaitu alat

1
penghancur yang dahsyat pada tahun 1940an, Bom Atom. Saat musim panas 1945
bom tsb dijatuhkan di dua kota di Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki yang
membuat Jepang langsung menyerah.
Bom nuklir merupakan bom yang memiliki daya ledak yang maha
dahsyat. Ledakannya berasal dari peristiwa-peristiwa pembelahan (fisi) dan
penggabungan (fusi) inti-inti atom. Efek yang ditimbulkannya merupakan akibat
pelepasan energi yang sangat besar, dalam waktu yang sangat singkat. Termasuk
dalam jenis ini antara lain bom atom dan bom hydrogen.
Berdasarkan kondisi di atas maka penulis merasa tertarik untuk
mengangkatkan suatu makalah berjudul“Pemanfaatan Energi Nuklir Pada Bom
Atom”
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Mengetahui apa bahan bom atom
b. Mengetahui reaksi-reaksi dalam bom atom
c. Mengetahui bagaimana dampak dari ledakan bom atom
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
a. Memberi pengetahuan kepada pembaca tentang bom atom
b. Memberikan informasi dampak dari ledakan bom atom bagi
kehidupan manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahan Bom Atom


Bahan bom atom lazimnya adalah uranium-235 atau plutonium-239. Pada
prinsipnya, bom atom terdiri dari dua massa yang masing-masing lebih kecil dari
massa kritisnya. Tapi, bila digabung menjadi satu massa akan melebihi massa
kritis tersebut. Bila hendak diledakkan, kedua massa tersebut digabungkan rapat-
rapat sehingga terjadilah rentetan pembelahan inti yang mengakibatkan peledakan
yang sangat dahsyat. Sebagai contoh, bom atom generasi awal yang diledakkan di
Hiroshima dan Nagasaki (1945) memiliki daya ledak sekitar 20.000 ton TNT.

Jenis bom yang lain adalah bom hidrogen. Bom jenis ini mendapatkan
tenaga dari fusi inti-inti atom hidrogen berat (deutron). Reaksi penggabungan ini
memerlukan suhu yang sangat tinggi untuk memulainya. Untuk itu, pada bom
hidrogen digunakan bom atom kecil untuk mengawalinya.
Ledakan bom hidrogen jauh lebih dahsyat daripada ledakan bom atom.
Daya ledaknya diukur dalam megaton (juta ton) TNT. Ledakan bom ini akan
menghasilkan bola api dengan garis tengah beberapa kilometer disertai timbulnya
awan cendawan yang tinggi sekali.
Di samping bom atom dan bom hidrogen, dikenal pula bom kobalt.
Neutron yang banyak dihasilkan pada ledakan bom hidrogen dimanfaatkan untuk

3
mengubah kobat biasa (Co-59) menjadi kobalt-60 yang radioaktif. Bom kobalt
dibuat dengan menyelubungi sebuah bom hidrogen dengan wadah yang terbuat
dari kobalt biasa yang tebal.
.
Problem utama yang dihadapi adalah memisahkan isotop uranium yang
ada di alam yang sebagian besar terdiri atas isotop uranium dengan nomor atom
238. Kadar U-235 hanya < 1% dari uranium metal yang berada di alam, padahal
kadar uranium di alam dalam batuan hanya sekitar 0,7%. Uranium 238-
merupakan bahan yang dapat diubah menjadi bahan fisil (dapat dibelah) Pu-239
setelah diradiasi dengan neutron di dalam reaktor. Uranium 235 juga bahan fisil,
dan dapat dibelah menjadi fragmen nuklida yang lebih kecil dengan
membebaskan energi yang cukup besar (sekitar 25,5 juta kilo kalori perkilogram
uranium). Bandingkan dengan energi yang dibebaskan pada pembakaran 1
kilogram karbon yang hanya sebesar 8,5 kilokalori. Kesulitan dalam pemisahan
U-235 dari U-238 adalah karena sifat-sifat kimia yang sama. Karena pemisahan
secara kimia sukar dilakukan, maka perlu dikembangkan cara-cara fisika. Metode
yang pernah dikembangkan antara lain saat ini adalah metoda difusi gas, metoda
pemisahan magnetik, dan metoda pemisahan isotop dengan laser (LIS).
Dalam pengayaan U-235, maka uranium perlu dijadikan gas dalam bentuk
UF6 (Uranium Heksaflorida. Karena U-235 lebih ringan dari U-238, maka ia
memiliki kelincahan yanglebih tinggi dan lebih mudah menembus membran yang
terbuat berpori-pori sangat halus. Dengan suatu tekanan yang cukup maka
campuran gas UF6 dari isotop U-235 dan U-238 dapat dilewatkan membran.
Setelah melewati membran terjadi kenaikan konsentrasi U-235 F6. Hasil
pengayaan ini dapat dilewatkan lagi pada membran berikutnya dan seterusnya,
dan setelah melewati ribuan membran maka konsentrasi U-235 dapat dina35,
tetapi tidak pada U-238. U-238 yang tereksitasi dapat diionkan yang seterusnya
dapat dipisahkan secara elektromagnet, atau direaksikan dengan bahan perangkap
yang membuat isotop terperangkap.
Baik U-235 maupun U-238 adalah radioaktif. Uranium adalah metal yang
berat jenisnya lebih besar dari emas dan setelah mengalami peluruhan lebih dari

4
100.000 tahun, maka uranium akan menjadi timbal (Pb). Kedua isitop di atas
terdapat di alam dengan perbandingan (U-238/U-235)= 99,3 / 0,7.
Bahan uranium-235 sangat sukar untuk dipisahkan. Setiap 25.000 ton bijih
uranium yang ditambang dari bumi, hanya menghasilkan 50 ton metal uranium.
Dari metal uranium ini 99,3% adalah U-238 dan tidak dapat dijadikan bahan bakar
langsung bagi bom atom. Andaikan terbentuknya uranium merupakan awal
terbentuknya batuan atau bumi, maka dengan mengukur kadar Pb, dapatlah
diperkirakan umur batuan. Demikianlah umur bumi diperkirakan sekitar empat
setengah milyar tahun.
Unsur plutonium tidak terdapat di alam, dan kalau toh ditemukan hanya
dalam bentuk unsur kelumit. Pu-239 dapat dibuat di dalam reaktor ketika U-238
mendapat hujan neutron yang bertubi-tubi yang mengubahnya menjadi U-239.
Unsur yang terakhir ini setelah melepaskan positron mengalami transmutasi
menjadi Pu-239. Ada metode kimia yang digunakan untuk memisahkan Pu-239
dari campurannya. Plutonium bahan yang mudah belah tetapi tidak semudah U-
235. Ia juga bahan yang beracun.
Bahan-bahan yang murni nuklir perlu disimpan sedemikian massa kritis
tidak dilampaui. Untuk bom nuklir maka bahan-bahan perlu dipisahkan
sedemikian masing-masing tidakmencapai kritis. Kekritisan dapat dicapai dengan
menyatukan bahan-bahan yang dibawah kritis tersebut sampai mencapai massa
superkritis. Salah satu cara adalah dengan detonasi kimia.
Bahan lain yang merupakan bahan bom nuklir adalah gas deuterium dan
tritirium. Pada suhu yang sangat tinggi kedua bahan ini dapat bereaksi fusi nuklir
dan menghasilkan panas. Reaksi ini terjadi di matahari dan merupakan sumber
energi kehidupan dibumi. Setiap detiknya dibakar sekitar 6 juta ton gas hidrogen.
Hasil gas bahan berupa gas He dan dalam reaksi dibebaskan neutron cepat. Bom
atom fusi memerlukan kondisi awal dengan suhu yang tinggi sekali yaitu berorde
jutaan derajat celcius. Suhu ini dapat dicapai dengan ledakan fisi U-235 atau fisi
Pu-239. Dengan demikian bom atom hidrogrn merurpakan bom atom dua tngkat
yaitu fisi diikuti fusi. Kekuatannyapun lebih dahsyat yaitu sekitar 15 Megaton

5
Bom fusi dapat digunakan untuk meledakkan bom nuklir dengan bahan
bakar U-238. Bahan ini sangat melimpah sehingga dapat dibuat bom nuklir yang
dangat kuat. U-238 dapat dibelah oleh neutron cepat yang dibebaskan oleh reaksi
fusi. Dengan fisi (U-238), fusi (D-T) dan fisi (U-238) maka dapat dicapai
kekuatan 125 Megaton atau lebih.

B. Pembelahan inti
Penciptaan energi nuklir menarik untuk dikaji. Terlebih sejak empat
ilmuwan Jerman, yakni Otto Hahn, Lise Meitner, Fritz Strassman, dan Otto Frisch
menemukan pertamakali tahun 1939, bahwa inti atom berat (radioaktif) bisa
dibelah dengan menembakkan sebuah netron. Netron dipilih karena zarah ini tidak
bermuatan. Sehingga tidak akan menimbulkan gaya tolak coulomb terhadap inti-
inti atom bermuatan positif, proton. Reaksi pembelahan (fisi) sebuah inti akan
menghasilkan rata-rata 2,5 netron dan beberapa inti baru. Pada bom atom, reaksi
pembelahan ini akan terus berantai tidak terkendali karena netron baru tidak
dicegah untuk menumbuk inti-inti yang telah dihasilkan.
Yang sangat bahaya, karena dalam setiap pembelahan inti akan terjadi
pelepasan energi yang besar. Contohnya, pada pembelahan satu inti uranium
dilepaskan energi sebesar 208 MeV. Satu MeV setara dengan energi listrik 4,45 x
10-20 kWh. Itu baru untuk satu nuklida (inti atom). Coba bayangkan betapa
besarnya energi yang dilepaskan oleh pembelahan inti satu kilogram uranium.
Energinya akan mencapai 2,37 x 107 kWh. Bila energi ini digunakan untuk
menghidupkan bola lampu 100 W, maka bola lampu itu akan terus menyala tanpa
henti selama 30.000 tahun! Lain halnya bila dihitung dalam kalori, energi
pembelahan satu kilogram U-235 adalah 25,5 juta kilogram kalori. Bandingkan
dengan pembakaran satu kilogram karbon yang hanya menghasilkan 8,5 kalori.
Bila menilik ukuran atom, mungkin kita sulit percaya. Sebuah nuklida
(yang tersusun oleh proton-proton dan netron) ukurannya berada dalam orde 10-
15 meter. Untuk membuat bayangan sederhana, baiklah ukuran inti atom kita
perbesar seukuran kelereng. Maka, bila kita tempatkan kelereng itu di tengah

6
lapangan sepak bola, itulah gambaran nuklida di dalam atom. Sungguh kecil.
Namun demikian, inti atom ternyata mengandung lebih dari 99,9 persen massa
atomnya, atau setara dengan 1.800 kali massa sebuah orbitalnya, elektron.
Selebihnya atom merupakan ruangan kosong.

C. Prinsip Reaksi Nuklir Berantai


Reaksi nuklir yang didapat digunakan untuk membangkitkan energi ada
dua jenis yaitu reaksi nuklir fisi (pembelahan) dan reaksi nuklir fusi
(penggabungan). Dalam reaksi nuklir fisi, atom-atom berat yang dapat belah
(fisionable) terbelah oleh neutron, sedangkan reaksi fusi merupakan
penggabungan inti-inti isotop hidrogen.
Bom nuklir atau bom atom, sebenarnya tidak hanya bisa diciptakan
melalui reaksi fisi. Para ahli kemudian mencoba membuat bom Hidrogen dengan
cara melakukan penggabungan (fusi) inti-inti ringan deuterium (H2) dan tritium
(H3). Dua inti bernomor atom kecil ini bila digabungkan akan membentuk helium
(He-4) sambil membebaskan energi yang besar. Namun demikian, penyatuan dua
nuklida tentu tidak mudah. Dibutuhkan energi yang sangat besar sebelumnya
untuk melawan gaya tolak Coulomb. Artinya, untuk mendapatkan kelajuan inti
yang sangat cepat agar bertumbukan, dibutuhkan suhu tinggi hingga ratusan juta
Kelvin. Dengan kata lain, reaksi fusi harus didahului dengan fisi. Sehingga reaksi
ini disebut reaksi termonuklir atau reaksi bertingkat, fisi dan fusi.
Dengan demikian, bom hidrogen memiliki kekuatan lebih besar lagi dari
bom atom. Maret 1954, AS telah mengujicoba bom hidrogen pertama bernama
"Bravo" di Atol Bikini, Kepulauan Marshal, Samudera Pasifik. Bravo berkekuatan
10 megaton TNT atau kira-kira 700 kali energi bom atom Little Boy! Alhasil,
jutaan ton pasir, batu karang, tumbuhan, dan fauna laut dalam radius 20 mil
beterbangan membentuk cendawan raksasa membakar langit. Mengerikan, tiga
Atol Bikini, yakni Bokonijien, Aerokojlol, dan Nam, tidak terlihat lagi di atas
permukaan air. Naudzubillahimindzalik.
Ada tiga inti dapat belah yaitu U-235, U-233 dan Pu-239. Neutron
merupakan partikel yang ideal untuk membelah inti. Ia tidak bermuatan listrik,

7
sehingga mudah masuk ke dalam inti atom tanpa mengalami gaya tolak Coulomb.
Sebagai diketahui atom tersusun atas neutron dan proton yang terikat dalam
volum yang sangat kecil dan dikelilingi oleh elektron orbit. Ukuran atom berorde
10-10 m dan ukuran inti berorde 10-15 m. Seandainya elektron, proton dan
neutron diperbesar seukuran kelereng dengan radius 1 cm. Maka kelereng elektron
ini akan mmengitari kelereng inti dengan radius 1 km. Atom netral memiliki
jumlah elektron sama dengan jumlah proton dan jumlah ini menggambarkan
nomor atom. Jumlah proton dan neutron menggambarkan nomor massa. Untuk U-
235, maka jumlah proton adalah 92 dan jumlah neutron ada 143. Untuk U-238,
jumlah proton 92 dan jumlah neutron 146. Secara kimia sifat U-235 dan U-238
adalah sama. Walaupun proton dan neutron terpaket dalam volum yang sangat
kecil, namun gaya-gaya repulsif coulomb antar proton dapat dikalahkan oleh
gaya-gaya nuklir yang dangatkuat. Pada reaksi pembelahan inti dibebaskan energi
sekitar 100 sampai 200 juta elektron volt. Di samping itu juga dibebaskan 2
sampai 3 neutron baru. Dalam waktu sekejap (seperjuta detik) gumpalan bahan
fisi akan membebaskan energi yang sangat besar dan terjadilah ledakan. Reaksi
berantai dapat terjadi pada gumpalan massa fisi yang mencapai massa super kritis.
Fisi adalah sebuah reaksi pemisahan inti atom menjadi fragmen-fragmen.
Seperti terlihat pada gambar berikut, atom uranium 235 yang ditabrakan dengan
sebuah netron menjadi terpisah dan membentuk atom kripton 92 dan barium 142.
Dampak dari tabrakan ini yaitu dilepaskannya sinar gamma dalam bentuk energi
Dua proses teknis yang disebut "fisi" dan "fusi" melepaskan gaya dahsyat dalam
inti atom ini, yang dapat membahayakan jiwa jutaan manusia. Meskipun reaksi ini
semula tampaknya terjadi di dalam inti atom, sebenarnya semua komponen atom
terlibat. Reaksi yang disebut fisi adalah reaksi nuklir di mana inti atom membelah
menjadi fragmen, dan reaksi yang disebut fusi membawa dua inti bergabung
dengan sebuah gaya yang kuat. Dalam kedua reaksi ini, energi dalam jumlah besar
dilepaskan.

8
D. Reaksi Fisi

9
Fisi adalah reaksi nuklir di mana inti atom, yang terikat oleh gaya terkuat di alam
semesta, atau "Gaya Nuklir Kuat", terbelah menjadi fragmen-fragmen. Bahan
utama yang digunakan dalam percobaan fisi adalah "uranium" karena atom
uranium adalah salah satu atom terberat. Dengan kata lain, terdapat banyak proton
dan netron di dalam inti atomnya.
Dalam percobaan fisi, ilmuwan menembakkan sebuah netron pada inti
uranium dengan kecepatan tinggi. Mereka menghadapi situasi yang sangat
menarik. Setelah netron diserap inti uranium, inti uranium menjadi sangat tidak
stabil. Inti atom tak stabil berarti ada perbedaan jumlah proton dan netron di
dalam inti yang menyebabkan ketidak-seimbangan di dalam strukturnya. Karena
itu, inti memulai pembelahan menjadi fragmen dan memancarkan sejumlah energi
untuk menghilangkan ketidakseimbangan ini. Inti, di bawah pengaruh energi yang
dilepaskan, mulai mengeluarkan komponen-komponen yang dimilikinya dengan
kecepatan tinggi.
Mengingat hasil percobaan ini, netron diakselerasi dan uranium
dibombardir dengan netron di dalam lingkungan khusus yang disebut "reaktor".
Namun, uranium dibombardir dengan netron menurut ukuran tertentu, tidak secara

10
acak, karena setiap netron yang membombardir atom uranium harus dengan cepat
mengenai uranium dan pada titik yang diinginkan. Karena itu, percobaan ini
dilakukan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan. Jumlah uranium,
jumlah netron untuk menembak uranium, durasi, dan kecepatan tembak netron,
harus dihitung dengan saksama.
Setelah semua perhitungan dilakukan dan lingkungan yang sesuai
disiapkan, inti dibombardir dengan netron-netron sedemikian rupa sehingga
mereka menembus inti atom di dalam uranium. Dari gumpalan inti, satu inti saja
yang terbelah menjadi dua sudah cukup. Dalam pembelahan ini, rata-rata dua atau
tiga netron dikirim keluar dengan kecepatan tinggi dan energi yang besar. Netron-
netron yang dilepaskan memulai reaksi berantai dengan menabrak inti uranium
lainnya dalam gumpalan itu. Setiap inti yang baru terbelah berperilaku seperti inti
uranium pertama. Jadi, reaksi berantai pun dimulai. Sejumlah besar inti uranium
terbelah menjadi fragmen sebagai hasil reaksi berantai ini, dan menyebabkan
terlepasnya sejumlah besar energi.

E. Reaksi Fusi
Fusi nuklir, kebalikan dari fisi, adalah proses penyatuan dua inti ringan
menjadi inti yang lebih berat dan menggunakan energi pengikat yang dilepaskan.
Namun, untuk mencapai hal ini secara terkendali sangat tidak mudah. Ini karena
inti bermuatan listrik positif dan bertolakan satu sama lain dengan kuat jika
dipaksa bersatu. Karena itu, sebuah gaya yang cukup kuat diperlukan untuk
mengatasi gaya repulsif di antara mereka agar fusi terjadi. Energi kinetik yang
dibutuhkan ini setara dengan temperatur sekitar 20-30 juta derajat. Temperatur ini
luar biasa tinggi sehingga tidak ada satu pun benda padat untuk menampung
partikel-partikel yang akan terlibat dalam reaksi fusi ini tahan terhadapnya. Jadi,
tidak ada satu mekanisme pun di dunia yang dapat merealisasikan fusi kecuali
panas dari bom atom.

11
Reaksi fusi terjadi di matahari sepanjang waktu. Panas dan sinar yang
datang dari matahari adalah hasil fusi antara hidrogen dan helium, dan energi
dilepaskan sebagai ganti materi yang hilang selama perubahan ini. Setiap detik,
matahari mengubah 564 juta ton hidrogen menjadi 560 juta ton helium. 4 juta ton
sisa materi diubah menjadi energi. Kejadian luar biasa ini menghasilkan tenaga
matahari yang sangat vital bagi kehidupan di planet kita, dan telah berjalan selama
jutaan tahun tanpa jeda. Dalam benak kita mungkin akan timbul pertanyaan
seperti ini: Jika setiap detik matahari kehilangan materinya sebanyak 4 juta ton,
kapan matahari akan habis?
Matahari kehilangan 4 juta ton materi setiap detiknya, atau 240 juta ton per
menit. Jika kita asumsikan bahwa matahari telah memproduksi energi dengan laju
seperti ini selama 3 milyar tahun, maka matahari telah kehilangan massanya
selama itu sebesar 400.000 juta kali juta ton, yang sama dengan seper 5000 total
massa matahari sekarang. Jumlah ini seperti satu gram pasir yang hilang dari
bongkahan batu seberat 5 kilogran dalam kurun 3 milyar tahun. Ini menjelaskan
bahwa massa matahari sedemikian besar sehingga waktu yang sangat-sangat
panjang akan terlewati sebelum matahari habis.

12
F. Reaksi Nuklir
Rata-rata reaksi fisi pada Uranium-235 (U-235) dan Plutonium-239 (Pu-
239) yang disebabkan oleh neutron.
neutron + U-235 -> (atom-atom yang lebih kecil) + 2.52 neutron + 180 MeV
neutron + Pu-239 -> (atom-atom yang lebih kecil) + 2.95 neutron + 200 MeV
E = mc2 dalam ilmu fisika adalah sebuah rumus yang sering dikenal dan sangat
penting dalam menjelaskan persamaan nilai antara energi (E) dan massa (m), yang
disetarakan secara langsung melalui konstanta kuadrat laju cahaya dalam vakum (
c2)
,
yang mana:
 E = energi (J)
 m = massa (kg)
 c = kecepatan cahaya (m.s-1)
2
Faktor c bernilai 89.88 PJ/kg = 21.48 Mt TNT per kg = 149.3 pJ/u = 931.5
MeV/u.
Jika energi yang dimaksud dalam persamaan di atas adalah energi diam, maka
massa yang terkait adalah juga massa diam atau massa invarian.
Albert Einstein menurunkan formula ini didasarkan atas pengamatannya pada
tahun 1905 atas kelakuan obyek yang bergerak dengan laju mendekati laju
cahaya. Kesimpulan terkenal yang ditariknya dari pengamatan ini adalah bahwa
massa sebuah benda sebenarnya adalah sebuah ukuran dari kandungan energi
benda tersebut. Sebaliknya, persamaan yang dimaksud mengisyaratkan bahwa
semua energi yang ada dalam sistem tertutup memengaruhi massa diam dari
sistem.

Menurut persamaan ini, jumlah maksimum energi yang "dapat diperoleh" dari
suatu obyek untuk melakukan kerja aktif adalah massa obyek dikalikan kuadrat
dari laju cahaya.

13
Rumus ini juga digunakan untuk mengukur besarnya energi yang
dihasilkan dalam reaksi nuklir. Perubahan massa isotop sebelum dan sesudah
reaksi nuklir diperhitungkan. Dimana jumlah massa yang hilang sesudah reaksi
nuklir (Δm) dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya, hasilnya sama dengan
energi yang dilepaskan dalam reaksi nuklir tersebut.

G. Prinsip kerja bom nuklir fisi


Rancangan semua bom nuklir yang dimiliki beberapa negara saat ini tentu
saja sangat dirahasiakan dan tidak pernah dipublikasi secara resmi. Namun prinsip
dasar dari sebuah bom nuklir dapat ditemukan di beberapa buku teks fisika nuklir
atau pun buku-buku populer. Bagan sederhana sebuah bom nuklir implosif yang
diperlihatkan pada gambar 2 merupakan salah satu bahan kuliah pendahuluan
fisika nuklir yang diberikan pada mahasiswa fisika tingkat tiga. Gambar tersebut
menunjukkan bahan peledak nuklir yang dikelilingi oleh peledak konvensional
(TNT) yang didesain sedemikian rupa agar ledakan TNT menghasilkan
gelombang kejut.

Gambar 2. Bagan sederhana dari bom nuklir fisi.

Untuk menghasilkan ledakan nuklir yang optimal detonasi dari peledak


konvensional harus disinkronkan dengan reaksi fisi. Hal ini dimaksudkan agar
ledakan TNT menghasilkan gelombang kejut yang pada akhirnya akan menekan

14
239 239
Pu sehingga membuat Pu berada dalam kondisi superkritis, yaitu kondisi
dimana reaksi fisi dapat membiakkan lebih dari satu netron. Pada prakteknya hal
ini merupakan bagian tersulit dari sebuah bom nuklir. Netron kemudian dilepas
oleh initiator untuk memulai reaksi berantai. Selubung 238Pu yang menutupi bahan
239
peledak Pu berguna untuk mengembalikan netron yang keluar dari inti bom,
atau dapat juga menghasilkan netron-netron tambahan melalui reaksi fisi yang
dipicu oleh netron-netron cepat yang bergerak keluar dari inti bom. Proses-proses
tersebut terjadi dalam selang waktu begitu singkat, bahkan dengan periode nano-
detik.
Jika bom nuklir dapat diledakkan secara optimal maka untuk kekuatan
ledakan yang setara dengan 20.000 ton TNT, dibutuhkan plutonium sebanyak 10
kg saja. Dengan berat tersebut diameter plutonium hanya sekitar 10 cm. Bersama-
sama dengan selubung TNT, bom ukuran ini sedikit lebih besar dari bom yang
dibawa teroris pada film-film Hollywood. Meski ukurannya relatif kecil, hasil
ledakan sangat dramatis:
 Pada jarak 2 km dari pusat ledakan tekanan bertambah sekitar 0,25 atm.
Perubahan tekanan ini dapat menghancurkan bangunan-bangunan dari
kayu dan menerbangkan serpihan-serpihan dengan kecepatan sekitar 150
km/jam.
 Pada jarak 2 km dari pusat ledakan terjadi gelombang panas yang dapat
membakar kulit dan menyulut (menyalakan) benda-benda yang mudah
terbakar. Selain itu kombinasi gelombang panas dan angin akan
mengakibatkan badai api dengan kecepatan antara 75--150 km/jam.
 Akibat lain adalah radiasi netron dan sinar gamma yang dapat
menyebabkan leukemia, kanker, dan kerusakan genetik.
Radiasi sangat kuat di daerah dengan radius 500 m dari pusat ledakan.
Mereka yang berhasil selamat dari faktor fatal telah kehilangan hampir semua sel-
sel darah putih, luka-luka muncul di atas kulit, dan mereka semua meninggal
karena pendarahan dalam waktu singkat, sekitar beberapa hari sampai 2-3 minggu
kemudian. Efek radiasi bagi orang-orang yang berada lebih jauh dari lokasi
ledakan bervariasi. Mereka yang terkena sinar merusak yang dipancarkan bola api

15
dari jarak 13, 16, dan 22 km, berturut-turut menderita luka bakar tingkat pertama,
kedua, dan ketiga. Masalah pencernaan dan pendarahan paling sedikit terjadi,
namun penyakit nyata yang muncul belakangan adalah: rambut rontok, kulit
terbakar, anemia, kemandulan, keguguran, melahirkan bayi cacat atau salah
bentuk. Dalam kasus ini, kematian sangat mungkin terjadi dalam periode 10 hari
hingga 3 bulan. Bahkan bertahun-tahun kemudian, kerusakan mata, leukimia, dan
kanker radiasi bisa berkembang. Satu bahaya terbesar dari ledakan bom hidrogen
(bom nuklir lain dengan kekuatan dahsyat yang disebabkan fusi inti bermacam-
macam isotop hidrogen dalam membentuk inti helium) adalah tembusnya debu
radio-aktif ke dalam tubuh, melalui pernafasan, pencernaan, dan kulit. Debu ini
menyebabkan masalah-masalah yang disebutkan di atas tergantung dan kadar
kontaminasinya. Semua ini disebabkan oleh atom yang bahkan tidak dapat kita
lihat dengan mata kita. Atom-atom dapat membentuk hidup seperti mereka dapat
menghancurkannya. Sifat-sifat atom ini jelas menunjukkan kepada kita betapa tak
berdayanya kita dan betapa besar kekuatan Allah.

H. Dampak Fisik Ledakan Nuklir


Bom yang dijatuhkan memerlukan ketepatan posisi ledak atas tanah.
Untuk mengetahui posisi nol, maka di dalam bom ada peralatan pengukur
ketinggian yang disebut altimeter. Pada saat posisi nol, maka detonator kimia akan
bekerja. Detonator kimia ini akan menekan bahan-bahan uranium murni menyatu
sehingga mencapai superkritis.
Ledakan nuklir pertama di New Mexico menggambarkan betapa
dahsyatnya eneergi yang dibebaskan dalam sekejap. Hampir 80 % energi yang
dibebaskan berupa energi kinetik produk-produk hasil fisi, ishock wavei, radiasi
termal dan kilatan cahaya, 6% dibebaskan dalam bentuk radiasi temasuk 3%
radiasi neutron. Sisanya 14% dibebaskan dalam bentuk debu-debu radioaktif hasil
fisi.
Dampak fisik dari ledakan dapat diperhitungkan dan dibagi menjadi 5
zona, yaitu Zona-1, adalah zona dimana semua lenyap menjadi uap, 98% fasilitas,
tekanan lebih 25 psi dan kecepatan angin sekitar 320 mph. Zona 2 adalah zona

16
kerusakan total, 90% fasilitas, tekanan lebih 17 psi dan kecepatan angin 290 mph.
Zona-3 adalah zona kerusakan dahsyat dimana bangunan-bangunan besar seperti
pabrik,gedung-gedung, jalan tol, jembatan dan lain-lain, roboh berkeping-keping,
fatalitas 65% dan 30% luka-luka, tekanan 9 psi dan kecepatan angin 260 mph,
Zona-4 adalah zona kerusakan panas hebat, smuanya terbakar, penduduk
kesesakan nafas karena oksigen disedot oleh pembakaran, fatalitas 50%, 45%
luka-luka. Zona-5 adalah zona dengan kerusakan angin dan api, rumah-rumah
penduduk rusak, banyak penduduk terlempar oleh angin, yang selamat dalam
keadaan terbakar, 15% mati dan 50% luka-luka, tekanan 5 psi dan kecepatan
angin 98 mph.

Ratusan ribu orang meninggal dalam beberapa detik saja akibat pelepasan
kekuatan dahsyat yang tersembunyi dalam inti atom.

I. Dampak Sosial-Ekonomi
Dengan jatuhnya kedua bom atom tersebut maka menyerahlah Jepang
kepada Amerika Serikat. Hal ini bukan berarti terbebasnya penjajahan di Asia
Tenggara terutama Indonesia. Delapan hari setelah bom atom menghancurkan
Nagasaki, rakyat Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17
Agustus 1945. Jatuhnya bom atom di jepang memberikan hikmah akan lepasnya
belenggu kekejaman tentara jepang yang telah merampas hampir seluruh harta
benda yang dimiliki penduduk.

17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bom yang berasal dari pembelahan inti atom disebut bom atom. Dasar
pelepasan tenaga atom adalah pembelahan inti yang berlangsung dengan reaksi
berantai. Bom atom memerlukan waktu kurang dari 1/100.000 detik untuk
melakukan pembelahan inti dalam jumlah besar, sehingga terjadi pelepasan tenaga
sangat besar.
Peristiwa pembelahan inti adalah proses ketika sebuah neutron menabrak
suatu inti berat. Akibat tabrakan ini, terjadi pembelahan menjadi dua inti yang
lebih kecil dan beberapa butir neutron, dengan disertai pelepasan energi (panas)
yang sangat besar. Neutron-neutron ini kemudian menabrak inti-inti lain yang
akan membelah lebih lanjut.
Untuk terjadinya peledakan suatu bom atom, dalam reaksi berantai yang
terjadi harus terpenuhi kondisi-kondisi berikut:
(1) Nomor atom unsur induk lebih besar dari 90
(2) Setelah menangkap neutron, inti itu seketika membelah menjadi dua bagian
yang hampir sama massanya,
(3) Adanya massa kritis yang bisa menghasilkan neutron sebagai neutron
pemula dalam reaksi berantai,
(4) Jumlah massa sebelum reaksi lebih besar dari jumlah massa sesudah reaksi.
Dalam setiap reaksi, jumlah neutron yang terjadi harus lebih banyak dari
jumlah neutron yang bereaksi.

B. SARAN
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, bahwa reaksi nuklir dapat
diaplikasikan pada pembuatan bom atom. Namun, dampak yang diakibatkan oleh
bom atom ini sangat lah berbahaya bagi kehidupan manusia.

18

Anda mungkin juga menyukai