Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN HUKUM BERNOULI

Disusun Oleh :
TIFANNY
XI-IPA

SMA KARTINI 1 JAKARTA


Jl. Kalibaru Timur V No.1, RT.1/RW.9, Utan Panjang, Kec. Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 10460
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kita  semua pasti pernah memandang ke angkasa dan melihat ada pesawat terbang yang
sedang  melintasi udara di atas kita. Mungkin ada di antara kita yang pernah bertanya “bagaimana
mungkin hal ini dapat terjadi”?. Pertanyaan ini wajar, apa lagi jika kita melihat massa dari pesawat
yang berton-ton sehingga sepertinya mustahil untuk membuatnya dapat terbang terangkat di atas
tanah. Di tambah lagi bahwa massa jenis dari pesawat itu yang terbuat dari material logam jauh
lebih besar dari massa jenis udara yang bertindak ibarat “Jalan Raya”.
Lalu bagaimana pesawat udara dapat terbang? Adalah suatu yang salah jika kita berfikir
bahwa mesin (engine) lah menyebabkan pesawat dapat terbang. Pada dasarnya, sayap lah yang
memberi gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang, sedangkan engine hanya memberi gaya
dorong (thrust) untuk bengerak maju. Jadi, kesimpulan mudahnya adalah bahwa pesawat udara
(bukan pesawat antarikasa) dapat terbang karena memiliki sayap.
Dalam kajian fisika, hal ini sebetulnya bukanlah peristiwa yang mustahil untuk terjadi, pada
dasarnya hanya masalah keseimbangan gaya saja. Kemudian Hal itu dapat di jelaskan dalam
hukumBernoulli .

Hukum Bernoulli  menjelaskan tentang konsep dasar aliran fluida (zatcair dan gas) bahwa
peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat cair atau gas, akan mengakibatkan penurunan tekanan
pada zat cair atau gas tersebut. Artinya, akan terdapat penurunan energi potensial pada aliran fluida
tersebut.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara kerja pesawat terbang dalam konsep hukum bernoulli ?
C.     Tujuan
1.      Mengetahui cara kerja pesawat terbang dalam konsep hukum bernoulli
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Konsep
Kerja Hukum Bernoulli
Kalau kita perhatikan, bentuk dasar sebuah sayap pesawat terbang adalah seperti yang terlihat di
gambar. Perhatikan bahwa dasar sayap adalah datar. Sedangkan permukaan atas sayap melengkung
dengan sudut tertentu. Bentuk ini yang menyebabkan perbedaan tekanan antara bagian atas dan
bagian bawah sayap mendorong pesawat ke atas.

penampang sayap
Ini adalah aplikasi dari ide Bernoulli (1700-1782). Memang kalau kita mempelajari aerodinamika
lebih dalam, teori ini mungkin tidak berlaku lagi pada kecepatan tertentu, tapi ide Bernoulli masih
merupakan prinsip dasar dari cara kerja sebuah sayap pesawat.
Seorang penerbang tidak memerlukan aplikasi rumit dari persamaan Bernoulli, tapi dapat
memahami cara kerja pesawat dengan memahami hukum fisika dari persamaan tersebut.
Bernoulli, mengatakan bahwa, dalam sebuah streamline perbandingan antara tekanan fluida (udara
dalam hal ini juga adalah fluida), dan kecepatannya adalah konstan.

Prinsip Bernoulli
Jadi dalam gambar kedua, terlihat bahwa di dalam pipa di atas titik B dengan kecepatan yang lebih
rendah maka tekanannya akan lebih tinggi.
Sedangkan di atas titik A, karena pipa yang dilewati fluida lebih sempit maka kecepatan menjadi
lebih tinggi dan ternyata tekanannya menjadi lebih rendah. Jika anda membutuhkan rumus teori ini
dapat dicari di Internet dengan mudah dengan kata kunci Bernoulli.

B.    Aplikasi
pada sayap pesawat
Udara akan mengalir melewati bagian atas sayap dan bagian bawah sayap. Sebenarnya
bukan udara yang mengalir melewati sayap pesawat, tapi sayap pesawatlah yang maju “menembus”
udara. Tapi kita akan mengasumsikan aliran ini dengan gambar sayap yang diam.
Dengan bentuk yang melengkung di atas, maka aliran udara di atas sayap membutuhkan
jarak yang lebih panjang dan membuatnya “mengalir” lebih cepat dibandingkan dengan aliran udara
di bawah sayap pesawat.
Karena kecepatan udara yang lebih cepat di atas sayap, maka tekanannya akan lebih rendah
dibandingkan dengan tekanan udara yang “mengalir” di bawah sayap. Tekanan di bawah sayap
yang lebih besar akan “mengangkat” sayap pesawat dan disebut GAYA ANGKAT / LIFT. 
Karena itu, kecepatan pesawat harus dijaga sesuai dengan rancangannya. Jika kecepatannya turun
maka lift nya akan berkurang dan pesawat akan jatuh, dalam ilmu penerbangan disebut STALL.
Kecepatan minimum ini disebut Stall Speed.
Jika kecepatan pesawat melebihi rancangannya maka juga akan terjadi stall yang dinamakan HIGH
SPEED STALL.
BAB III
PENUTUP

Hukum Bernoulli, “dalam sebuah streamline perbandingan antara tekanan fluida (udara dalam


hal ini juga adalah fluida), dan kecepatannya adalah konstan”
Contoh penerapan Hukum bernoulli dalam kehidupan sehari-hari adalah pada sayap pesawat
terbang.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-68/41-
pengetahuan-umum-penerbangan/249-lift-pada-pesawat-kertas
http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-68/86-
aerodinamika-hukum-bernoulli
http://trianimafis.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai