Anda di halaman 1dari 6

NAMA : HIDAYANTI AZIZUL ROFIAH NS

NIM : 1913071002
KELAS : 6A

TUGAS INDIVIDU
HALAMAN 45 – 48 DIKTAT BIOFISIKA

ALPS KIT 1.2 (PRINSIP BERNOULLI & TEOREMA TORRICELLI)


I. PEMAHAMAN KONSEP
Menjelaskan fenomena-fenomena berikut menggunakan Prinsip Bernoulli dan Teorema
Torricelli.
a. Semprotan Nyamuk
Penjelasan:
Dalam prinsip utama asas Bernoulli, yakni adanya keterkaitan antara kecepatan fluida
dengan tekanan pada fluida tersebut. Dimana, ketika kecepatan fluida saat mengalir
itu cepat maka tekanan pada fluida tersebut menurun sedangkan sebaliknya, jika
kecepatan fluida yang mengalir itu lambat maka tekanan pada fluidanya akan besar.
Nah, asas Bernoulli inilah yang menjadi konsep alat penyemprot nyamuk. Pada alat
penyemprot obat nyamuk tersebut, terdapat pompa tabung, ujung pompa, pipa tandon,
dan tandon untuk menampung cairan obat anti nyamuk. Prinsip kerja alat penyemprot
obat nyamuk, yakni menekan pompa tabung hingga cairan dalam tandon penampung
keluar melalui ujung pompa yang mana diinginkan untuk menyasar nyamuk. Nah,
proses tersebut merupakan penerapan asas Bernoulli.
b. Daya Angkat Sayap Pesawat
Penjelasan:
Penampang sayap pesawat terbang
mempunyai bagian belakang yang
tajam dan sisi bagian atas lebih
melengkung daripada sisi bagian
bawah. Bentuk ini menyebabkan
kecepatan aliran udara melalui sisi
bagian atas pesawat v1 lebih besar
daripada kecepatan aliran udara di bagian bawah sayap v2. Dilihat berdasarkan hukum
Bernoulli, tempat yang mempunyai kecepatan lebih tinggi maka tekanannya akan
lebih rendah. Garis arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian
bawahnya. Hal ini berarti kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih
besar daripada sisi bagian bawah sayap v1. Selain itu, tekanan pada sisi bagian atas p2
lebih kecil daripada sisi bgian bawah p1 karena kelajuan udaranya lebih besar.
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat
pesawat sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu pesawat dapat terbang atau tidak
tergantug dari berat pesawat, ukuran sayapnya, dan kelajuan pesawat tersebut.
c. Karburator Mobil
Penjelasan:
Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan prinsip semakin cepat udara bergerak
maka semakin kecil tekanan statisnya namun makin tinggi tekanan dinamisnnya.
Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya
aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya
mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang
dapat masuk kedalam ruang bakar.
Penampang pada bagian atas jet
menyempit, sehingga udara yang mengalir
pada bagian ini bergerak dengan kelajuan
yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan
pada bagian ini rendah. Tekanan didalam
tangki bahan bakar sama dengan tekanan atmosfir. Tekanan atmosfir memaksa bahan
bakar tersembur keluar melalui jet, sehingga bahan bakar bercampur dengan udara
sebelum memasuki silinder mesin.
d. Venturi Meter
Penjelasan:
Venturimeter merupakan alat yang dipasang pada sebuah pipa untuk mengukur
kecepatan aliran zat cair. Zat cair bermassa jenis ρ mengalir melalui pipa dengan luas
penampang A1. Daerah pipa sempit memiliki luas penampang A2. Venturimeter
terdapat 2 jenis yaitu :
- Venturimeter Tanpa Manometer
- Venturimeter dengan Manometer
Berikut contoh gambar venturimeter tanpa manometer.
Pada gambar tersebut menggunakan
prinsip Bernoulli. Saat aliran zat cair dalam
pipa dengan massa jenis ρ masuk ke dalam
venturimeter, dorongan aliran zat cair
menghasilkan perubahan ketinggian cairan pada kedua tabung vertikal (h).

II. PENERAPAN KONSEP PADA BIOLOGI


Menjelasakan secara fisis terjadinya “Transein Ischemi Attack (TIA)” yang sering
menyebabkan “Subclavian Steal Syndrome” (Sindrum pencurian Subclavian).
Penjelasan:
Penjelasan terkait TIA (transient ischemic attack), yaitu peredaran darah ke otak berhenti
sementara waktu yang ditimbulkan oleh sindrom pencurian subclavian (subclavian steal
syndrome) dapat dijelaskan melaluui prinsip Bernoulli. TIA seringkali juga diklaim
sebagai stroke ringan. Orang yang menderita TIA umumnya mengalami tanda-tanda
seperti pandangan terbayang, pusing, sakit kepala, serta lemah di tungkai dan lengan.
Darah umumnya mengalir menuju otak pada bagian belakang kepala melalui dua arteri
vertebral, masing-masing naik dari satu sisi leher yang bertemu untuk membentuk arteri
basilar persis pada bawah otak. Aliran darah pada arteri vertebral keluar dari arteri
subclavian sebelum menuju lengan. Saat sebuah lengan dilatih dengan ulet, peredaran
darah semakin tinggi untuk memenuhi kebutuhan otot lengan.
Kemudian, bila arteri subclavian di salah satu sisi tubuh terhalang sebagian,
contohnya oleh pembuluh nadi berubah menjadi kaku serta sempit, maka sesuai prinsip
transedental atau kesinambungan peredaran darah pada sisi tadi menjadi lebih cepat,
sebagai akibatnya sesuai prinsip Bernoulli, tekanan darah di arteri subclavian kiri menjadi
lebih rendah. Maka dari itu, darah yang naik menuju otak melalui arteri basillar akan
dibelokkan menuju arteri subclavian kiri. Akibatnya, pasokan darah ke otak berkurang,
serta muncul tanda-tanda seperti pusing serta rasa lemas. Dapat disimpulkan bahwa
penerapan ilmu fisika sangat berkaitan dengan ilmu biologi, yang mana pada stroke
ringan juga memiliki kaitan dengan dinamika fluida khususnya prinsip kesinambungan
(kontinuitas) dan prinsip Bernoulli.
ALPS KIT 2.2 (ALIRAN FLUIDA PADA TABUNG)
I. PEMAHAMAN KONSEP
a. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju aliran fluida pada tabung.
Penjelasan:
Menurut Reynolds ada tiga faktor yang mempengaruhi keadaan analisa aliran yaitu
kekentalan zat cair (µ), rapat massa zat cair (ρ), dan diameter pipa (D). Pada aliran tak
mampu mampat biasanya diambil asumsi kerapatan, viskositas dan temperatur tidak
mengalami perubahan sehingga berat spesifiknya konstan. Untuk diameter dan
panjang pipa tertentu, kerugian tekanan di dalam pipa disebabkan adanya efek
gesekan sebagai fungsi bilangan Reynolds. Angka Reynolds mempunyai bentuk
seperti:
Re = D.v.ρ / µ
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata aliran (m/s)
µ = viskositas absolute (Pa detik)
ρ = kerapatan fluida (kg/m3)
Untuk angka Reynolds di bawah 2000, aliran pada kondisi tersebut adalah laminer.
Aliran akan turbulen apabila angka Reynolds lebih besar 4000. Apabila angka
Reynolds berada di antara kedua nilai tersebut adalahtransisi. Angka Reynolds pada
kedua nilai di atas (Re = 2000 dan Re = 4000)disebut dengan batas kritik bawah dan
atas.
Selain itu, adapula tabung pitot yang digunakan untuk mengukur kelajuan gas di
dalam pipa. Secara sistematis dirumuskan sebagai berikut.

2𝑔𝜌′ ℎ
𝑣=
𝜌

Keterangan:
v = laju aliran gas (m/s)
ρ = massa jenis gas yang mengalir (kg/m3)
ρ’ = massa jenis cairan manometer (kg/m3)
h = selisih ketinggian antara dua kolom cairan manometer (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
b. Menuliskan bentuk persamaan besarnya laju aliran fluida pada tabung
(Persamaan Poiseuille)
Penjelasan:
𝜋 𝑟4 𝑃1 − 𝑃2
𝑄=
8 𝜂 𝐿
Keterangan:
Q = Debit
r = Jari-jari dalam pipa atau tabung
η = Koofisien viskositas
P1 – P2 = Perbedaan tekanan antara kedua ujung pipa
L = Panjang pipa
𝑃1 −𝑃2
= Gradien tekanan (aliran fluida selalu menuju arah penurunan tekanan)
𝐿

Berdasarkan persamaan Poiseuille di atas, tampak bahwa laju aliran volume fluida
alias debit (Q) sebanding dengan pangkat empat jari-jari tabung (R4), gradien tekanan
(p2 – p1 /L) dan berbanding terbalik dengan viskositas.
c. Menjelaskan ketergantungan laju aliran fluida terhadap diameter tabung.
Penjelasan:
Semakin kecil diameter pipa yang digunakan maka semakin besar kecepatan fluida
dan head loss yang diperoleh, begitu juga sebaliknya semakin besar diameter pipa
yang digunakan maka semakin kecil kecepatannya dan head loss. Selain itu, semakin
kecil diameter pipa yang digunakan, maka semakin besar kecepatan dan friction loss
yang diperoleh, begitu juga sebaliknya semkain besar diameter pipa yang digunakan,
maka semakin kecil kecepatannya dan friction loss.

II. PENERAPAN KONSEP


Menjelaskan hubungan antara penyempitan pembuluh darah dengan kerja jantung (gejala
penyakit jantung)
Penjelasan:
Persamaan Poiseuille memberikan pendekatan pertama yang masuk akal. Tubuh
mengalirkan aliran darah dengan pita-pita kecil otot yang mengelilingi arteri. Pengkerutan
otot ini memperkecil diameter arteri dan, karena r4 pada persamaan Poiseuille berkurang
sangat karena perubahan radius yang kecil saja. Aksi yang sangat oleh otot-otot ini dapat
mengendalikan dengan tepat laju darah kebagian tubuh yang berbeda. Aspek lainnya ialah
bahwa radius arteri diperkecil sebagai akibat dari “arteriosclerisis” (pengerasan arteri) dan
tertumpuknya koresteror. Jika ini terkadi, gradien tekanan harus ditambah untuk
mempertahankan laju aliran yang sama. Jika radius diperkecil setengah, jantung harus
menambah tekanan dengan faktor sebesar 24 = 16. Untuk mempertahankan laju aliran
arah yang sama. Jantung harus bekerja jauh lebih keras pada kondisi ini, tetepi biasanya
tidak dapat mempertahankan laju aliran awalnya. Dengan demikian, tekanan darah tinggi
merpakan indikator bahwa jantung bekerja lebih keras dan laju aliran darah diperkecil.

Anda mungkin juga menyukai