Anda di halaman 1dari 6

ALIRAN FLUIDA

(ASAS BERNOULLI)

NAMA :HAFIZRA SANTRILA


NPM :1052013
KELAS :1TE
MATKUL:FISIKA
HUKUM BERNOULI
Hukum bernoulli berbunyi “bahwa
jumlah dari tekanan, energi
Hukum Bernouli menyatakan bahwa kenaikan kecepatan kinetik persatuan volume dan
aliran fluida akan menyebabkan penurunan tekanan fluida energi potensial persatuan volume
secara bersamaan atau penurunan energi potensial fluida mempunyai nilai yang sama pada
tersebut. setiap titik sepanjang suatu garis
lurus”.
Asumsi Yang Dipakai Pada Hukum Bernoulli

Agar hukum bernoulli dapat dipakai dan diterapkan, maka diperlukan asumsi-asumsi yang
mengenai fluida kerjanya, diantaranya adalah:
Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible).
Fluida tidak memiliki viskositas (inviscid).
Aliran Fluida tidak berubah terhadap waktu (steady).
Aliran fluida laminar (bersifat tetap, tidak ada pusaran).
Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dan dinding.
Tidak ada kehilangan energi akibat turbulen.
Tidak ada energi panas yang ditransfer pada fluida baik sebagai keuntungan ataupun kerugian
panas.
Ket.
𝜌 = massa jenis fluida
Persamaan Bernoulli g = percepatan karena
gravitasi
Persamaan Bernoulli berhubungan dengan tekanan ,kecepatan, dan 𝑃1
ketinggian dari dua titik point (titik 1 dan titik 2) aliran fluida yang = tekanan pada ketinggian 1
bermassa jenis . Persamaan ini berasal dari keseimbangan energi 𝑣1 = kecepatan pada
ketinggian 1
mekanik (energi kinetik dan energi potensial) dan tekanan.
ℎ1 = tinggi ketinggian 1
Tekanan + Ekinetik + Epotensial = konstan 𝑃2 = tekanan pada
dimana: ketinggian 2
P adalah tekanan (Pascal) 𝑣2
rho adalah massa jenis fluida (kg/m3) = kecepatan pada ketinggian 2
v adalah kecepatan fluida (m/s) ℎ2
g adalah percepatan gravitasi (g = 9,8 m/s2) = tinggi pada ketinggian 2
h adalah ketinggian (m)
Dalam bentuk lain, persamaan Bernoulli diatas dapat dituliskan menjadi:

Angka 1 dan angka 2 menunjukkan titik atau lokasi tempat fluida tersebut
diamati.
Pengaplikasian Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli memiliki penerapan yang beragam yang ada hubungannya dengan aliran fluida, baik aliran zat cair m
gas. Penerapan tersebut sebagian besar dimanfaatkan dalam bidang teknik dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
fluida. Misalnya dalam teknologi pesawat terbang Hukum Bernoulli tersebut dimanfaatkan untuk merancang desain say
pesawat terbang. Dalam bidang yang lain misalnya desain bentuk mobil yang hemat bahan bakar, kapal laut dan sebagi
ukur yang dapat digunakan dalam suatu peralatan pengendali kecepatan dan sebagainya.

Contoh penerapan:
Tabung pitot atau manometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran fluida. Alat ini biasa di
dalam mengukur kecepatan angin atau gas dalam sebuah pipa. Tabung pitot merupakan salah satu aplikasi dari persama
bernoulli pada fluida dinamis. Tabung pitot terdiri dari sebuah tabung yang mengarah ke aliran fluida dan pada dasarny
kerja dari tabung pitot ini adalah dengan mengkonversikan energi kinetik udara menjadi energi potensial dengan mengg
hukum bernoulli.
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

Perhatikan gambar berikut. Pembahasan:


Diketahui:
Ketinggian pipa besar: h1 = 5 m
Ketinggian pipa kecil: h2 = 1 m
Kecepatan aliran air pada pipa besar: v1 = 36 km/jam = 10
m/s
Tekanan air pada pipa besar: P1 = 9,1 × 105 Pa
Tekanan di pipa yang kecil: P2 = 2 × 105 Pa
Posisi pipa besar adalah 5 m di atas tanah dan pipa Massa jenis air = 103 kg/m3
kecil 1 m di atas tanah. Kecepatan aliran air pada pipa Menghitung kecepatan air pada pipa kecil:
besar adalah 36 km/jam dengan tekanan 9,1×105 Pa, P1 + 1/2⋅ρ⋅v12 + ρ⋅g⋅h1 = P2 + 1/2⋅ρ⋅v22 + ρ⋅g⋅h2
sedangkan tekanan di pipa yang kecil 2×105 Pa. Besar ⇨ 9,1×105 + 1/2×103×102 + 103×10×5 =
kecepatan air pada pipa kecil adalah …. (massa jenis 2×105 + 1/2×103×v22 + 103×10×1
air = 103 kg/m3 dan percepatan gravitasi = 10 m/s2) ⇨ 9,1×105 + 0,5×105 + 0,5×105 = 2×105 + 500v22 + 0,1×105
A. 10 m/s 500v22 = 9,1×105 – 2×105 + 0,5×105 + 0,50 ×105 – 0,1×105
B. 20 m/s 500v22 = 8×105
C. 30 m/s v22 = 800.000/500
D. 40 m/s v22 = 1.600 → v2 = 40 m/s
E. 50 m/s Jadi, besar kecepatan air pada pipa kecil adalah 40 m/s.
Pembahasan:
Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh
informasi-informasi seperti berikut.
Tekapan pada pipa bagian bawah (I): P1 = 120 kPa
Kecepatan aliran air pada pipa bawah: v1 = 1 m/s
Jari-jari pipa bawah (I): r1 = 12 cm = 0,12 m
Jari-jari pipa atas (II): r2 = 6 cm = 0,06 m
Percepatan gravitasi: g = 10 m/s2
Massa jenis air: ρair = 1.000 kg/m3
Perbedaan ketinggian pipa I dan II: ∆h = h2 – h1 = 2 m
Menentukan besar kecepatan aliran air pada pipa bagian atas/pipa II (v2):
A1⋅ v1 = A2⋅v2
(πr12) × v1 = (πr22) × v2
r12 × v1 = r22 × v2
0,122 × 1 = 0,062 × v2
0,0144 = 0,0036v2
v2 = 0,0144/0,0036 = 4 m/s
Menghitung tekanan air pada pipa bagian atas (P2):
P1 + 1/2⋅ρ⋅v12 + ρ⋅g⋅h1 = P2 + 1/2⋅ρ⋅v22 + ρ⋅g⋅h2
P1 – P2 = 1/2ρ(v22 – v12) + ρg(h2 – h1)
120 kPa – P2 = 1/2× 1. 000 × (42 – 12) + 1.000 × 10 × 2
120.000 Pa – P2 = 27.500 Pa
P2 = 120.000 Pa – 27.500 Pa
P2 = 92.500 Pa = 92,5 kPa

Anda mungkin juga menyukai