Anda di halaman 1dari 18

FLUIDA DINAMIS

EUDEA TULAR – EPHYFANIA HANSUN - JULIA


SENGKA.
Pengertian dan Ciri-ciri Fluida Dina
mis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas)
yang bergerak. memiliki kecepatan yang konstan terhad
ap waktu), tidak mengalami perubahan volume, tidak ke
ntal, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
Ciri-Ciri Fluida Dinamis
 Tidak kompresibel, jika diberi tekanan maka volumenya tidak berubah
 Tidak mengalami gesekan ( saat mengalir, gesekan fluida degan dinding d
apat diabaikan)
 Alirannya stasioner, tiap paket fluida mempunyai arah aliran tertentu dan ti
dak terjadi turbulensi (pusaran-pusaran).
 Alirannya tunak, aliran fluida mempunyai kecepatan yang konstan terhadap
waktu
Aliran Laminer dan Turbulen
Garis alir pada fluida mengalir
terdapat dua jenis, yaitu:
1. Aliran laminar adalah aliran 2. Aliran turbulen adalah aliran fluida
fluida yang mengikuti suatu garis yang ditandai dengan adanya aliran
lurus atau melengkung yang jelas berputar dan arah gerak partikelnya
ujung dan pangkal-nya serta tidak berbeda, bahkan ber-lawanan dengan
ada garis lu-rus yang bersilangan. arah gerak keseluruhan fluida.
PERSAMAAN KONTINUITAS

 Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan luas


penampang A dan kecepatan aliran fluidanya v, maka banyaknya
fluida (volum) yang mengalir melalui penampang tersebut tiap
satuan waktu dinamakan debit.

Dalam bentuk persamaan debit dinyatakan sebagai berikut:


V
Q Av dan Q
t
Keterangan:
Q = debit aliran fluida (m3/s)
V = volume fluida yang mengalir (m3)
t = waktu (s)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
PERSAMAAN KONTINUITAS

 Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak melewati pipa yang
mempunyai luas penampang yang berbeda maka volum fluida yang
melewati setiap penampang itu sama besar dalam selang waktu
yang sama.
Persamaan kontinuitas me-nyatakan
bahwa pada aliran fluida ideal, hasil
kali laju aliran fluida dengan dengan
luas penampangnya adalah konstan.

Keterangan:
Q1  Q2 Q1 = debit aliran fluida bagian 1 (m3/s)
Q2 = debit aliran fluida bagian 2 (m3/s)
A1 v1  A2 v2 A1 = luas penampang bagian 1 (m2)
A2 = luas penampang bagian 2 (m2)
v1 = kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v2 = kecepatan cairan bagian 2 (m/s)
Persamaan Bernoulli

Hukum Bernoulli merupakan hukum yang


berlandaskan kekekalan energi per unit
volume pada aliran fluida. Hukum ini
menyatakan bahwa fluida pada keadaan
tunak, ideal, dan inkompresibel; jumlah
tekanan, energi kinetik, dan energi
potensialnya memiliki nilai yang sama di
sepanjang aliran. Jika ditinjau dari dua
tempat, maka hukum Bernoulli dapat
dinyatakan dengan: Keterangan:
Em = energi mekanik
Ek = energi kinetik
Ep = energi potensial
p = tekanan (N/m2)
r = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m)
v = kecepatan fluida (m/s)
Karena fluida disini merupakan fluida inkompresibel, maka massa
jenisnya tidak berubah, sehingga persamaannya dapat
disederhanakan menjadi:

Keterangan:
p = tekanan (N/m2)
r = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m)
v = kecepatan fluida (m/s)
AZAS BERNOULLI

Tekanan fluida di tempat yang


kecepatannya tinggi lebih kecil
daripada tekanan fluida di
tempat yang kecepatan-nya
rendah.

Persamaan bernoulli p  r g h  12 r v 2  konstan


Keterangan:
p = tekanan (N/m2) Penurunan pers. Bernoulli utk
r = massa jenis fluida (kg/m3) aliran sepanjang garis arus
g = percepatan gravitasi (m/s2) didasarkan pada hukum
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m) Newton II utk gerak F = M a
v = kecepatan fluida (m/s)
AZAS BERNOULLI

Terdapat dua kasus istimewa berkenaan dengan persamaan


Bernoulli.
1. Fluida diam atau tidak mengalir (v1 = v2 = 0)

p1  p 2  r g (h2  h1 )
Persamaan ini menyatakan tekanan hidrostatis dalam zat cair
pada kedalaman tertentu.

Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
h1 dan h2 = tinggi tempat 1 dan 2 (m)
r = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
AZAS BERNOULLI

2. Fluida mengalir pada pipa horisontal (h1 = h2 = h)


1
p1  p 2  r (v 2  v1 )
2 2

2
Persamaan ini menyatakan jika v2 > v1, maka p1 > p2 yang
berarti jika kecepatan aliran fluida disuatu tempat besar maka
tekanan fluida di tempat tersebut kecil dan berlaku
sebaliknya.

Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan pada 1 dan 2 (m)
r = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
PENERAPAN AZAS BERNOULI ( TEORI TORRICELLI )

Menentukan kecepatan dan debit semburan air pada tangki yang


berlubang
v 2 gh

h
Q = A.v Q  A 2 gh

Keterangan:
Q = aliran debit m3/s
v = kecepatan semburan air pada pada
bocoran itu m/s
h = tinggi air di atas lubang m
g = percepatan gravitasi m/s2
A = luas panampang lubang bocoran m2
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Venturimeter
2( P1  P2 )
v1 
r [( A1 / A2 ) 2  1]
Keterangan:
p1 = tekanan pada titik 1 N/m2
p2 = tekanan pada titk 2 N/m2
r = massa jenis fluida kg/m3
v1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s
A1 = luas penampang 1 m2
A2 = luas penampang 2 m2

2 gh
v 2
 A1 
   1
 A2 
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Tabung pitot
Tabung pitot merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan aliran suatu zat cair.

2 r ' gh
v
r
ALIRAN DALAM PIPA

Formula Empiris Untuk Aliran dalam Pipa


- Formula Hazen – Williems

v  1.318C HW RH
0.63 0.54
S
Dimana :
V = kecepatan aliran dalam pipa
S = kemiringan garis energi
R = hydraulic radius
C = koefisien Hazen Williams
ALIRAN DALAM PIPA

- Formula Manning
1 2 / 3 1/ 2
v  RH S
n
Dimana :
V = kecepatan aliran dalam pipa
S = kemiringan garis energi
R = hydraulic radius
n = koefisien manning
Lanjutan

Daya Pompa :

QH
P
75

Dimana :
P = daya pompa (horse power)
Q = debit
H = ketinggian (didasarkan pada kehilangan
tenaga)

 = efisiensi pompa

Anda mungkin juga menyukai