Anda di halaman 1dari 7

TEKANAN HIDROSTATIS DAN PRINSIP BERNOULLI

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengukur tekanan hidrostatis zat cair.
2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip hukum Bernoulli.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana tekanan berubah di air.
II. Alat dan bahan
1. Seperangkat komputer
2. PhET Simulation
3. Alat tulis
III. Dasar Teori
Fluida merupakan salah satu jenis zat yang dapat mengalir. Bentuk fluida cenderung
tidak tetap, yakni bergantung pada wadah atau penampungan tempat zat itu berada. Fluida
merupakan suatu zat yang bisa mengalami perubahan bentuk secara continu/terus menerus
bila terkena tekanan/ gaya geser walaupun relatif kecil. Fluida dapat dibedakan menjadi 2
jenis yaitu Fluida statis (fluida yang tidak bergerak) dan Fluida dinamis (fluida yang
bergerak). Pada fluida statis, besarnya tekanan air dari seluruh arah akan tetap sama. Sifat
penting lainnya dari fluida statis adalah gaya yang disebabkan oleh tekanan fluida selalu
bekerja tegak lurus terhadap permuakaan yang bersentuhan dengannya.
Tekanan didefinisikan sebagai besar gaya yang bekerja pada permukaan benda tiap
satuan. Dengan kata lain, tekanan merupakan perbandingan antara gaya tekan (yang
arahnya tegak lurus bidang tekan) dan luas bidang tekannya. Bila sebuah benda tercelup
dalam fluida seperti air, fluida mengadakan sebuah gaya yang tegak lurus permukaan
benda di setiap titik pada permukaan. Jika benda cukup kecil sehingga kita dapat
mengabaikan tiap perbedaan kedalaman fluida, gaya per satuan luas yang diadakan oleh
fluida sama di setiap titik pada permukaan benda. Gaya persatuan luas ini dinamakan
tekanan fluida. Secara matematis tekanan dituliskan sebagai berikut.
P=F/A
Dimana :
P = tekanan (N/m2) atau Pascal (Pa)
F = gaya (N)
A = luas (m^2)
Tekanan pada fluida dinamakan tekanan hidrostatik. Tekanan hidrostatik
adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas
bidang tekan pada kedalaman tertentu. Tekanan hidrostatik zat cair dipengaruhi oleh
massa jenis zat cair, percepatan gravitasi, dan kedalaman zat cair. Tekanan hidrostatis akan
meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman diukur dari permukaan air.
Akibat gaya gravitasi, berat partikel air akan menekan partikel dibawahnya, dan begitu
pula partikel-partikel air di bawahnya akan saling menekan hingga ke dasar air sehingga
tekanan dibawah akan lebih besar dari tekanan diatas. Tekanan hidrostatik di sebuah titik
pada kedalaman h dinyatakan secara matematis dengan persamaan berikut.
Ph = ρ.g.h
Dimana :
Ph = tekanan hidrostatik (Pa)
ρ = massa jenis zat cair atau kerapatan zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman zat cair diukur dari permukaan zat cair (m)
Fluida dinamis merupakan salah satu kajian mengenai fluida yang bergerak. Dalam
tinjauan fluida dinamik, fluida dianggap bersifat ideal. Dalam fluida dinamis berlaku asas
kontinuitas. Menurut asas kontinuitas, debit air yang mengalir melalui suatu penampang
bergantung pada luas penampang dan kecepatan aliran fluida dan nilainya konstan.
Artinya, ketika aliran fluida melalui sebuah penampang yang lebih besar, kecepatan
alirannya menjadi lebih rendah, atau sebaliknya ketika aliran fluida melalui melalui suatu
penampang yang lebih kecil, kecepatan alirannya menjadi lebih tinggi.
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa kenaikan kecepatan aliran fluida akan
menyebabkan penurunan tekanan fluida secara bersamaan atau penurunan energi
potensial fluida tersebut. Intinya adalah tekanan akan menurun jika kecepatan aliran fluida
meningkat. Persamaan Bernoulli berhubungan dengan tekanan, kecepatan, dan ketinggian
dari dua titik point (titik 1 dan titik 2) aliran fluida yang bermassa jenis. Persamaan ini
berasal dari keseimbangan energi mekanik (energi kinetik dan energi potensial) dan
tekanan.
Keterangan:

P1= tekanan di pipa 1 (N/m2);

P2= tekanan di pipa 2 (N/m2);

ρ1 = massa jenis pipa 1 (kg/m3);

ρ2 = massa jenis pipa 2 (kg/m3);

v1 = kecepatan fluida di pipa 1 (m/s);

v2 = kecepatan fluida di pipa 2 (m/s);

h1 = ketinggian penampang pipa 1 dari titik acuan (m);

h2 = ketinggian penampang pipa 2 dari titik acuan (m); dan

g = percepatan gravitasi (m/s2).

IV. Langkah Kerja


a. Percobaan Tekanan Hidrostatis
1. Buka phet simulation
2. Akses link https://phet.colorado.edu/en/simulations/fluid-pressure-and-flow atau pilih
simulasi “ Fluid Pressure and Flow “ dan buka simulasi tersebut, pilih bagian
“Pressure”. maka akan muncul tampilan seperti gambar berikut.
3. Beri tanda centang pada kolom grid untuk mempermudah membaca ketinggian
fluida.
4. Kemudian isi penuh wadah dengan air.
5. Tekan pressure, kemudian geser pada kedalaman 3 m, catatlah hasilnya.
6. Lakukan langkah yang sama, dengan kedalaman yang dipakai sedalam 2 m, dan 1 m
kemudian catat hasilnya.
7. Amati perubahan tekanan yang terukur ketika ketinggian air diubah-ubah.
8. Catat hasil percobaan dalam tabel pengamatan.
9. Ganti fluida dengan jenis yang lain selain air, dan ulangi langkah 6-10.
b. Percobaan Hukum Bernoulli
1. Percobaan Kedua Pipa Sama Besar
a. Buka PhET Simulation.
b. Akses link https://phet.colorado.edu/en/simulations/fluid-pressure-and-flow atau
pilih simulasi “ Fluid Pressure and Flow “ dan buka simulasi tersebut, maka
akan muncul tampilan seperti gambar berikut.
c. Pilih bagian flow.

d. Dengan keadaan awal simulasi (tanpa dirubah), ukur kecepatan aliran air dan
diameter kedua pipa.
e. Ukur tekanan kedua pipa dengan posisi alat ukur tekanan pada 3 kondisi yaitu
atas tengah dan bawah.
f. Catat pada lembar pengamatan
g. Hitung menggunakan rumus bernoulli
h. Amati hasil perhitungan, apakah hasil dari kedua pipa sama.
2. Percobaan Kedua Pipa Tidak Sama Besar
a. Buka PhET Simulation.
b. Pilih simulasi Fluid Pressure and Flow dan buka simulasi tersebut.
c. Pilih bagian flow.
d. Atur flow rate menjadi 5000 L/s dan Fluid Density menjadi 1000 kg/m3
e. Atur posisi pipa pertama menyentuh permukaan tanah dan posisi pipa kedua
pada bagian paling bawah.
f. Atur diameter pipa pertama menjadi 2 meter (ukur menggunakan ruler) dan
pipa kedua menjadi 1 meter (ukur menggunakan ruler).
g. Ukurlah kecepatan serta tekanan pada 3 kondisi yaitu atas, tengah, dan bawah.
h. Ulangi percobaan poin f dan g dengan mengubah diameter pipa pertama
menjadi 3m dan 4m, dengan diameter pipa kedua tetap sebesar 1 m.
i. Catat pada lembar pengamatan
j. Hitung menggunakan rumus Bernoulli.
k. Amati hasil perhitungan, apakah hasil dari kedua pipa sama..
V. Tabel Pengamatan
a. Tekanan Hidrostatis

No JENIS FLUIDA KETINGGIAN TEKANAN


AIR PHET PERHITUNGAN
1 Gasoline

2 Water

3 Honey

b. Hukum Bernoulli
1) Keadaan ketika kedua pipa sama besar

D1 D2 V1 V2 P1 P2 Em1=Em2

2 2
2) Keadaan ketika kedua pipa tidak sama besar
No. D1 D2 V1 V2 P1 P2 Em1=Em2

VI. Tugas Pendahuluan


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekanan hidrostatis!
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi besar gaya apung, jelaskan!
3. Apakah tekanan hidrostatis bergantung pada berat massa jenis zat cair? jelaskan!
4. Pada bejana berbentuk kubus dengan rusuk 5 m , memiliki massa zat cair 103 kg
dengan besar massa jenis 1,03 gr/cm3. Tentukan tekanan hidrostatis pada dasar bejana!
5. Bagaimana konsep penerapan hukum bernoulli pada gaya angkat pesawat ?
6. Air dialirkan melalui pipa seperti pada gambar di atas. Pada titik 1 diketauai dari
pengukuran kecepatan air 𝑣1 = 6 m/s dan tekanannya 𝑃1 = 24600 Pa. Pada titik 2, pipa
memiliki ketinggian 2,4 meter lebih tinggi dari titik 1 dan mengalir dengan kecepatan
𝑣2 = 1,5 m/s. Dengan menggunakan hukum bernoulli tentukan besar tekanan pada titik
2!
7. Turunkan persamaan berikut :
a. WT = (P1-P2) V
1
b. m (𝑣22 – 𝑣12) + m.g (ℎ2 - ℎ1)
2

8. Jelaskan penerapan hukum bernoulli pada kehidupan sehari-hari !

Anda mungkin juga menyukai