Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum “Nama Praktikum”

Modul TM – Tegangan Muka


Gunadarma Putra Cahyadi/19522372
Asisten: Nur Itsnaini
Tanggal praktikum: 20 Juni 2020
Teknik Industri – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Abstrak— Cairan mempunyai sifat menyerupai gas dalam hal menarik antar partikel sejenis didalam zat cair sampai ke
gerakannya yang mengikuti gerakan Brown dan daya alirnya permukaan. Di dalam cairan, tiap molekul ditarik oleh
(fluiditasnya). Selain itu cairan juga menunjukkan adanya molekul lain yang sejenis di dekatnya dengan gaya yang
tegangan permukaan yang merupakan salah satu sifat penting sama ke segala arah. Akibatnya tidak terdapat sisa
lainnya dari cairan. Permukaan cairan berperilaku seperti (resultan) gaya yang bekerja pada masing-masing molekul.
lapisan yang memiliki tegangan dan cenderung mengambil
Adanya gaya atau tarikan kebawah menyebabkan
bentuk permukaan paling sempit. Penjepit kertas dapat
permukaan cairan berkontraksi dan berada dalam keadaan
mengapung di atas permukaan air dan tetes-tetes embun yang
jauh jatuh pada sarang laba-laba berbentuk bola merupakan tegang. tegangan ini disebut dengan tegangan permukaan
fenomena Tegangan permukaan. Dalam percobaan kali ini (Herinaldi, 2004).
bertujuan untuk memahami tentang tegangan muka.
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan
harus dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi permukaan :
gaya tarikan kedalam pada cairan. Penyebab terjadinya
Tegangan permukaan itu, karena adanya kohesi di bawah zat 1. Metode kenaikan kapiler
cair yang lebih besar dari pada kohesi dipermukaan zat cair Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian
air/ cairan yang naik melalui suatukapiler. Metode kenaikan
Kata kumci—dokumen; cairan,tegangan permukaan,kohesi kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur
teganganpermukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan
permukaan tidak bias untuk mengukurtegangan antar muka.

I. PENDAHULUAN 2. Metode tersiometer Du-Nouy


Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan utnuk mengukur
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang tegangan permukaan ataupuntegangan antar muka. Prinsip
yang harus dikerjakan sejajar permukaan untuk dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk
mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. Hal melepaskansuatu cincin platina iridium yang diperlukan
tersebut terjadi karena pada permukaan, gaya adhesi (antara sebanding dengan tegangan permukaan atautegangan antar
cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya khohesi antara muka dari cairan tersebut (Atfins. 1994).
molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya
kedalam pada permukaan cairan (Giancoli,2001).   Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya suhu dan zat
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan
yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan
bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari terutama molekul zat yang berada pada permukaan cairan
pada tegangan permukaan karena gaya adhesi antara dua berbentuk lapisan monomolekular yang disebut dengan
cairan tidak bercampur lebih besar dari pada adhesi antara molekul surfaktan. Faktor-faktor yang menpengaruhi :
cairan dan udara (Giancoli,2001).
 Suhu
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu,
yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak karena meningkatnya energi kinetik molekul.
bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari
pada tegangan permukaan karena gaya adhesi antara dua
cairan tidak bercampur lebih besar daripada adhesi antara
 Zat terlarut (solute)
cairan dan udara (Hamid.2010). Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan
mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat
Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin merenggang, terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga
sehingga permukaannya seolah-olah ditutupi oleh suatu tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila
lapisan yang elastis. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik- zat yang berada dipermukaan cairan membentuk lapisan
monomolekular, maka akan menurunkan tegangan  Erlenmeyer
permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan.

 Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat
mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk
terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan
mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada
rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari sur
faktan (Douglas.2001).

Pentingnya praktikum ini agar Mahasiswa mampu


mengenal konsep pengukuran tegangan permukaan pada Gambar II.3 : Erlenmeyer
air.
 Gelas Beker

II. METODE PRAKTIKUM


1. Alat dan Bahan
 Air

Gambar II.5: Gelas Beker

 Pipa Kapiler

Gambar II.1: Air

 Buret

Gambar II.6 : Pipa Kapiler

 Hidrometer

Gambar II.2 : Buret

 Manometer

Gambar II.7 : Hidrometer

Gambar II.4 : Manometer


 Jangka Sorong

Gambar II.8 :Jangka Sorong

2. Prosedur Kerja
A. Tekanan Maksumum Gelembung :

Siapkan alat dan bahan

Rangkailah alat dan bahan seperti


pada modul

Ukur dan catat diameter pipa


kapiler yang akan digunakan
menggunakan jangka sorong yang
sudah disediakan

Ukurlah tinggi air mula-mula yang


ada di manometer dan catat sebagai
h0 pada laporan sementara

Isilah gelas beker dengan air sampai


permukaan air 2 cm dibawah bibir
gelas dan ukur suhu air yang
digunakan

Tutup kran buret dan isilah buret


dengan air sampai penuh

Celupkan pipa kapiler pada gelas


beker sedalam h2 = 1 cm

Buka kran buret perlahan-lahan


Amati dan catat hm (tinggi
permukaan air dalam manometer) III. DATA PERCOBAAN
tepat pada saat gelembung akan
lepas dari ujung pipa kapiler yang 1. DATA PERCOBAAN DENGAN METODE
tercelup (bentuk gelembung tepat KENAIKAN PIPA KAPILER
½ bola)! Hitung harga 𝒉𝟏 =
2(𝒉𝒎 − 𝒉𝟎)! Lakukan Air
pengamatan hm dan perhitungan
dengan suhu
= 26oC
H
Ulangi kegiatan 6-9 untuk variasi
1
kedalaman pipa kapiler 2 cm, 3
cm, 4 cm dan 5 cm!
Hm (cm)
1 2 3
B. Metode Kenaikan Pipa Kapiler. 1 0 1 1 1, 1 2,6
,2 ,5 4
2 0 2 2 2, 2 4,6
Masukkan air ke dalam gelas beker sampai 2 ,3 ,2 4
cm dibawah bibir gelas 3 0 3 3 3, 3 6,6
,2 ,1 5
4 0 4 4 4, 4 8,4
Ukurlah diameter pipa kapiler I dan ,2 ,1 4
II menggunakan jangka sorong yang 5 0 5 5 5, 5 10,2
sudah disediakan dan catat pada ,2 ,2 1
laporan sementara

2. DATA PERCOBAAN DENGAN METODE


Masukkan pipa kapiler kedalam KENAIKAN PIPA KAPILER
gelas beker yang sudah berisi air
sedalam h1 = 1 cm
Air dengan suhu = 26oC
Diameter pipa = 0,12 cm
No
Tutup rapat ujung pipa kapiler yang
atas dan angkat pipa keluar dari H2 (cm) H1
gelas beker! Ukur ketinggian air (cm)
yang berada dalam pipa 1 2 3
kapiler dan catat hasilnya sebagai 1 1 1,3 1,3 1
h2 pada laporan sementara!
Lakukan sebanyak tiga kali ,3
pengamatan, sehingga memperoleh 2 2 2,4 2,5 2
,2
3 3 3,3 3,3 3
Dengan langkah yang sama lakukan
dengan pipa kapiler dengan diameter
,2
yang berbeda 4 4 4,2 4,3 4
,2
5 5 5,5 5,3 5
,3
Rapikan alat dan bahan seperti
kondisi semula
2,2 2,2 – 2,3 0,01
= -0,1
2,4 2,4 – 2,3 0,01
= 0,1
̅ℎ̅𝑚̅ = Σ = 0,02
2,3
Table 1.2 Saat h2 = 2 cm

0,02 0,02

IV. ANALISIS DATA


∆ hm=
√ 3−1

√2
=0,1 cm

´ ± ∆ hm¿=
Jadi (hm ´ ( 2,3± 0,1 ) cm
1. Metode Tekanan Maksimum
 Saat h2 = 3 cm
A. Menentukan jari-jari pipa
1 ℎ𝑚 𝛿ℎ𝑚 (ℎ𝑚 − ̅ℎ̅𝑚̅) |Σ𝛿ℎ𝑚 (ℎ𝑚−
r= d (𝑐𝑚) ̅ℎ̅𝑚̅)|2
2
3,2 3,2 – 3,3 0,01
= -0,1
1
r = x 12 3,1 3,1 – 3,3 0,04
2 = -0,2
3,5 3,5 – 3,3 0,04
r =0,0006 m = -0,2
̅ℎ̅𝑚̅ = Σ = 0,09
´ ± ∆ hm
B. Menentukan rerata hm ´ 3,3
Table 1.3 saat h2 = 3 cm

 Saat h2 = 1 cm
0,09 0,09
ℎ𝑚
(𝑐𝑚)
𝛿ℎ𝑚 (ℎ𝑚 − ̅ℎ̅𝑚̅)
̅ℎ̅𝑚̅)|2
|Σ𝛿ℎ𝑚 (ℎ𝑚−
∆ hm=
√ 3−1

√2
=0,212 cm

1,2 1,2 - 1,3 0,01 ´ ± ∆ hm¿=


Jadi (hm ´ ( 3,3± 0,212 ) cm
= 0,1
1,5 1,5 – 1,3 0,04  Saat h2 = 4 cm
= 0,2
1,4 1,4 – 1,3 0,01 ℎ𝑚 𝛿ℎ𝑚 (ℎ𝑚 − ̅ℎ̅𝑚̅) |Σ𝛿ℎ𝑚 (ℎ𝑚−
= 0,1 (𝑐𝑚) ̅ℎ̅𝑚̅)|2
̅ℎ̅𝑚̅ = Σ = 0,06 4,2 4,2 – 4,2 0
1,3 =0
Table 1.1 Saat h2 = 1cm 4,1 4,1 – 4,2 0,01
= -0,1
0,06 0,06 4,4 4,4 – 4,2 0,04
∆ hm=
√ 3−1

√2
=0,173 cm

4,2
̅ℎ̅𝑚̅ =
= 0,2
Σ = 0,05
´ ± ∆ hm¿=
Jadi (hm ´ ( 1,3± 0,173 ) cm Table 1.4 saat h2 = 4cm

0,05 0,05
 Saat h2 = 2 cm

ℎ𝑚 𝛿ℎ𝑚 (ℎ𝑚 − ̅ℎ̅𝑚̅) |Σ𝛿ℎ𝑚 (ℎ𝑚−


∆ hm=
√ 3−1

√2
=0,158 cm

(𝑐𝑚) ̅ℎ̅𝑚̅)|2 ´ ± ∆ hm¿=


Jadi (hm ´ ( 4,2 ±0,158 ) cm
2,3 2,3 – 2,3 0
=0  Saat h2 = 5 cm
 Saat h2 = 4 cm
ℎ𝑚 𝛿ℎ𝑚 (ℎ𝑚 − ̅ℎ̅𝑚̅) |Σ𝛿ℎ𝑚 (ℎ𝑚−
(𝑐𝑚) ̅ℎ̅𝑚̅)|2 ´
h 1=2 ( hm−h 0 )=8,4 cm
5,2 5,2 – 5,1 0,01
= 0,1 2 2
5,2 5,2 – 5,1 0,01 ∆ h1=√|2| .|0,158|
= 0,1
5,1 5,1 – 5,1 0 ∆ h1=√ 0,0996=0,3155 cm
=0
̅ℎ̅𝑚̅ = Σ = 0,02 Jadi, ℎ1 ± ∆ℎ1 = (8,4 ±. 0,3155) 𝑐𝑚
5,1
Table 1.5 saat h2 = 5 cm  Saat h2 = 5 cm

0,02 0,02
∆ hm=
√ 3−1

2 √=0,1 cm ´
h 1=2 ( hm−h
2
0 )=10,2 cm
2
´ ± ∆ hm¿=
Jadi (hm ´ ( 5,1± 0,1 ) cm ∆ h1=√|2| .|0,1|

C. Menentukan nilai perubahan tinggi permukaan air ∆ h1=√ 0,04=0,2cm


di manometer h 1 ± ∆ h1
Jadi, ℎ1 ± ∆ℎ1 = (10,2 ±. 0,2) 𝑐𝑚
 Saat h2= 1 cm
´
h 1=2 ( hm−h 0 )=2,6 cm D. Menentukan nilai tegangan muka air h ± ∆ h
2 2
∆ h1=√|2| .|0,173|  Saat h2 = 1 cm

∆ h1=√ 0,1196=0.3458 cm Diketahui:


𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
Jadi, ℎ1 ± ∆ℎ1 = (2,6 ±. 0,3458) 𝑐𝑚 𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2

 1
Saat h2 = 2 cm H= r . ρ . g ( h 1−h2 ) =¿
2
´
h 1=2 ( hm−h 0 )=4,6 cm 1
H= 0,0006.1000 .9,8 ( 0,066−0,01 )=0,164 n/
2 2
2
∆ h1=√|2| .|0,1| m

2 2
∆ h1=√ 0,04=0.2cm ∆ H =√|2,94| .|0,003458|
∆ H =0,00008n/m
Jadi, ℎ1 ± ∆ℎ1 = (4,6 ±. 0,2) 𝑐𝑚
Jadi (h ± ∆ h)=( 0,735 ± 0,00008 ) n/m
 Saat h2 = 3 cm

´
h 1=2 ( hm−h 0 )=6,6 cm
2 2
∆ h1=√|2| .|0,212|

∆ h1=√ 0,1796=0.4237 cm  Saat h2 = 2 cm


Jadi, ℎ1 ± ∆ℎ1 = (6,6 ±. 0,4237) 𝑐𝑚 Diketahui:
𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2
Diketahui:
1 𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
H= r . ρ . g ( h 1−h2 ) =¿ 𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2
2
1
H= 0,0006.1000 .9,8 ( 0,046−0,02 )=0,0764 n
2 1
H= r . ρ . g ( h 1−h2 ) =¿
/m 2
2 2 1
∆ H =√|2,94| .|0,002| H= 0,0006.1000 .9,8 ( 0,102−0,05 )=0,152n/
2
∆ H =0,00003n/m m

Jadi (h ± ∆ h)=( 0,764 ±0,00003 ) n/m 2 2


∆ H =√|2,94| .|0,002|
 Saat h2 = 3 cm
∆ H =0,00003n/m

Diketahui: Jadi (h ± ∆ h)=( 1,152 ± 0,00003 ) n/m


𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2
2. Metode kenaikan pipa kapiler
1
H= r . ρ . g ( h 1−h2 ) =¿ A. Menentukan h 2 ± ∆ h 2
2
1  Saat h1 = 1 cm.
H= 0,0006.1000 .9,8 ( 0,066−0,03 )=0,105 n/
2
m ℎ 𝛿ℎ2 (ℎ2 − |Σ𝛿ℎ2 (ℎ2 − ̅ℎ̅ 2)|
2 (𝑐𝑚) ̅ℎ̅ 2) 2

2 2 1,3 – 1,3 0
∆ H =√|2,94| .|0,004| =0
1,3
∆ H =0,0001n/m
1,3 – 1,3 = 0 0
Jadi (h ± ∆ h)=( 0,105 ± 0,0001 ) n/m 1,3
1,3 – 1,3 = 0 0
1,3
̅ Σ=0
 Saat h2 = 4 cm
ℎ̅2 = 1,3
Table 2.1 saat h2 = 1 cm
Diketahui:
𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3 0 0
𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2 ∆ h2=
√ 3−1
= =0
2 √
1 Jadi ( h 2 ± ∆ h 2 )= ( 1,3 ±0 ) cm
H= r . ρ . g ( h 1−h2 ) =¿
2
1
H= 0,0006.1000 .9,8 ( 0,084−0,04 )=0,129n/  Saat h1 = 2 cm.
2
m ℎ 𝛿ℎ2 (ℎ2 − |Σ𝛿ℎ2 (ℎ2 − ̅ℎ̅2)|
2 (𝑐𝑚) ℎ̅ ̅ 2) 2

2 2
∆ H =√|2,94| .|0,0031| 2,2 – 2,3 0,01
2,2 = -0,1
∆ H =0,00007n/m
2 2,4 – 2,3 0,01
Jadi (h ± ∆ h)=( 0,129 ± 0,00007 ) n/m ,4 = 0,1
2,5 – 2,3 0,04
2,5 = 0,2
 Saat h2 = 5 cm
̅ Σ = 0,06 ,3 = -0,1
ℎ̅ 2 = 2,3 5 5,5 – 5,4 0,01
Table 3.2 saat h1 = 2 cm ,5 = 0,1
0,06 0,06 5 5,3– 5,4 = 0.01
∆ h2=
√ 3−1
=
2√ =0,173 ,3

ℎ̅2 = 5,4
̅
-0,1
Σ = 0,03

Jadi ( h 2 ± ∆ h 2 )=( 2,3 ±0,173 ) cm Table 2.5 saat h1 = 5 cm

0,03 0,03
 Saat h1 = 4 cm.
ℎ 𝛿ℎ2 (ℎ2 − |Σ𝛿ℎ2 (ℎ2 − ̅ℎ̅ 2)|
∆ h2=
√ 3−1
=
2 √ =0,122

2 (𝑐𝑚) ̅ℎ̅ 2) 2
Jadi ( h 2 ± ∆ h 2 )=( 5,4 ± 0,122 ) cm
3,2 – 3,2 0
3,2 =0
3 3,3 – 3,2 0,01 B. Menentukan nilai tegangan muka air H ±∆h
,3 = 0,1
3,3 – 3,2 0,01  Saat h1 = 1 cm
3,3 = 0,1
̅ Σ = 0,02 Diketahui:
ℎ̅2 = 3,2 𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
Table 2.3 saat h1 = 4 cm 𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2
R = 0,0006 m

1
H= r . ρ . g(h´2−h1)¿ N/m
0,02 0,02 2
∆ h2=
√ 3−1
=
2√ =0,1
1
H= 0,0006.1000 .9,8 ( 0,013−0,01 )=0,0088
2
Jadi ( h 2 ± ∆ h 2 )= ( 3,2± 0,1 ) cm N/m

 Saat h1 = 4 cm. 2 2
∆ H =√|2,94| .|0|
ℎ 𝛿ℎ2 (ℎ2 − |Σ𝛿ℎ2 (ℎ2 − ̅ℎ̅2)| ∆ H =0N/m
2 (𝑐𝑚) ℎ̅ ̅ 2) 2

4,2 – 4,2 0 Jadi (h ± ∆ h)=( 0,0088 ± 0 ) N/m


4,2 =0
4 4,2 – 4,2 0
,2 =0
4 4,3 – 4,2 0,01
,3 = 0,1  Saat h1 = 2 cm
̅ Σ = 0,01
ℎ̅ 2 = 4,2 Diketahui:
Table 2.4 saat h1 = 4 cm 𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2
0,01 0,01
∆ h2=
√ 3−1
=
2√ =0,070 R = 0,0006 m

1
Jadi ( h 2 ± ∆ h 2 )=( 4,2 ± 0,070 ) cm H= r . ρ . g(h´2−h1)¿ N/m
2
 Saat h1 = 5 cm. 1
H= 0,0006.1000 .9,8 ( 0,023−0,02 )=0,0088n
ℎ 𝛿ℎ2 (ℎ2 − |Σ𝛿ℎ2 (ℎ2 − ̅ℎ̅2)|
2
/m
2 (𝑐𝑚) ℎ̅ ̅ 2) 2

5 5,3 – 5,4 0,01


2 2 Diketahui:
∆ H =√|2,94| .|0,173|
𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
∆ H =0,258N/m 𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2
R = 0,0006 m
Jadi (h ± ∆ h)=( 0,0088 ± 0,507 ) N/m
1
 Saat h1 = 3 cm
H= r . ρ . g(h´2−h1)¿ N/m
2
Diketahui: 1
𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
H= 0,0006.1000 .9,8 ( 0,054−0,05 )=0,0117n
2
𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2 /m
R = 0,0006 m
2 2
1 ∆ H =√|2,94| .|0,122|
H= r . ρ . g(h´2−h1)¿ N/m ∆ H =0,358N/m
2
1 Jadi (h ± ∆ h)=( 0,0117 ± 0,358 ) N/m
H= 0,0006.1000 .9,8 ( 0,032−0,03 )=0,0058n
2
/m

2 2
∆ H =√|2,94| .|0,1| V. PEMBAHASAN
∆ H =0,293N/m Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang
yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak
Jadi (h ± ∆ h)=( 0,0058 ± 0,293 ) N/m bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari
pada tegangan permukaan karena gaya adhesi antara dua
 Saat h1 = 4 cm cairan tidak bercampur lebih besar dari pada adhesi antara
cairan dan udara (Giancoli,2001).a
Diketahui:
Pada praktikum kali ini terdapat dua metode perhitungan
𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
yaiut Metode Tekanan Maksimum & Metode Kenaikan
𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2
Pipa Kapiler. Pada metode tekanan maksimum terdapat
R = 0,0006 m
beberapa perhitungan sebelum kita mendapatkan nilai
akhir, perhitungan ini dijadikan sub bab agar lebih mudah
1 dan jelas untuk memahaminya, demikian beberapa
H= r . ρ . g(h´2−h1)¿ N/m
2 subabnya antara lain terdiri dari ; menentukan jari jari pipa,
menentukan rerata hm ´ ± ∆ hm ´ , Menentukan nilai
1
H= 0,0006.1000 .9,8 ( 0,042−0,04 )=0,0088 n perubahan tinggi permukaan air di manometer h 1 ± ∆ h1 ,
2
/m Menentukan nilai tegangan muka air h ± ∆ h .Demikian
juga untuk metode kenaikan pipa kapiler yang terdiri dari ;
2 2 Menentukan h 2 ± ∆ h 2 dan Menentukan nilai tegangan
∆ H =√|2,94| .|0,070| muka air H ± ∆ h a
∆ H =0,205N/m
Dari percobaan diatas didapatkan data dari 3 kali
Jadi (h ± ∆ h)=( 0,0088 ± 0,205 ) N/m percobaan yang dilakukan pada setiap metode.hasil
perhitungan dengan menggunakan metode tekanan
maksimum didapatkan untuk tinggi air 1 cm, 2 cm, 3 cm, 4
cm, 5 cm secara berturut turut adalah 0,164 N/m, 0,0764
N/m, 0,105 N/m, 0,105 N/m, 0,129 N/m, 0,152 N/m.Lalu
dengan menggunakan metode kenaikan pipa kapiler didapat
hasil secara berturut-turut 0,0088 N/m, 0,0088 N/m, 0,0058
N/m, 0,0117 N/m.Hasil dari perhitungan 2 metode memiliki
perbedaan hal ini dapat disebabkan adanya perbedaan
dalam melakukan pembulatan angka dalam perhitungan. a
 Saat h1 = 5 cm
Literatur yang ada perbedaan ini didasari beberapa
penyebab seperti :
a. Terjadi kesalahan pada saat meyusun rangkaian yang VI. KESIMPULAN
sudah ditetapkan dengan baha-bahan yang sudah Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang
disiapkan juga yang harus dikerjakan sejajar permukaan untuk
b. Kurang tepatnya saat menutup buret karena jika buret mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. Hal
telat ditutup maka maka tinggi pada tabung manometer tersebut terjadi karena pada permukaan, gaya adhesi (antara
terbuka akan berubah pula. a cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi antara
c. Pembulatan angka pada hasul analisis akan molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya
berpengaruh pada hasil akhir. a kedalam pada permukaan cairan. Penyebab terjadinya
d. Ketidaktelitan dalam menghitung serta keliru dalam Tegangan permukaan itu, karena adanya kohesi di bawah
menggunakan rumus.a zat cair yang lebih besar dari pada kohesi dipermukaan zat
e. terjadi akibat air didalam pipa U tidak diisi seminimal cair. Jadi, permukaan air akan cenderung mengerut dan
mungkin sehingga proses menekan udara didalam pipa membentuk luas permukaan sekecil mungkin.Hal ini bisa
terjadi lebih cepat. a membuktikan, kalo titik – titik embun yang menempel di
f. pada proses pencelupan bisa terjadi kesalahan karena atas rumput berbentuk seperti bola karena luas permukaan
pipa kapiler tidak tegak lurus dengan air tetapi sedikit terkecil yaitu bangun yang berbentuk bola.
miring sehingga pipa yang harus dicelupkan pun tidak
dapat terlihat dengan jelas. a

Penerapan tegangan permukaan dapat kita lihat disekitar DAFTAR PUSTAKA


kita contohnya seperti serangga dapat hinggap di [1] Giancoli, Douglas C., Fisika Jilid 2, diterjemahkan oleh
permukaan air, tetes air yang jatuh dari rambut yang basah, Yuhilza Hanum dari Physics Fifth Edition, Jakarta: Penerbit
tetes air yang jatuh di permukaan daun keladi, dan juga Erlangga, 2001.
Sabun cuci sengaja dibuat untuk mengurangi tegangan
permukaan air, jadi bisa meningkatkan kemampuan air buat [2] Abdul Hamid. 2010. Panduan Penulisan Skripsi.
membersihkan kotoran yang melekat pada pakaian. a Cetakan kesatu. FEIS UIN Press: Jakarta

[3] Biancoli, C Douglas. 2001. “Fisika Edisi Kelima


Jilid Satu”. Erlangga. Jakarta..

Anda mungkin juga menyukai