Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum “Fisika Dasar 1”

Modul Praktikum – Daya Hantar Larutan Elektrolit


Nama/NIM: Fikri Fadhlurrohman / 19521072
Asisten: Nafis
Tanggal praktikum: 20 Juni 2020
Jurusan – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan


Abstrak—Larutan sendiri memiliki sebuah arus listrik. Larutan elektrolit sendiri terbagi lagi menjadi
kemampuan untuk menghantarkan arus listrik, kemampuan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit. Senyawa
tersebut dinamakan daya hantar listrik. Listrik sendiri adalah elektrolit kuat adalah senyawa yang berada di dalam air
suatu energi yang sangat penting bagi kehidupan saat ini. mengalami ionisasi secara sempurna atau hampir sempurna,
karena senyawa tersebut hampir semua dapat berubah
Dengan adanya listrik, kegiatan sehari-hari manusia dapat
menjadi ion-ion yang dapat bergabung dengan molekul air
dilakukan dengan baik karena hampir seluruh kegiatan yang
sehingga daya hantar listriknya bersifat sangat kuat, contoh
ada menggunakan listrik atau perlu adanya listrik. Listrik dari senyawa elektrolit kuat salah satunya adalah larutan
sendiri memiliki daya hantar untuk menentukan arus yang garam atau NaCl. Sedangkan senyawa elektrolit lemah
perlu dialiri untuk digunakan. Listrik dapat teraliri karena adalah senyawa yang terionisasi hanya sebagian saja,
adanya elektron-elektron yang melewati hambatan. sedangkan sebagian lain masih menjadi molekul senyawa
yang terlarut tersebut, contohnya adalah CH3COOH, HF,
Kata kunci—daya, listrik, larutan, senyawa, kuat, dan lain-lain. Kemudian, senyawa nonelektrolit adalah
elektrolit, ionisasi, zat, konsentrasi senyawa yang sama sekali tidak mengalami ionisasi
sehingga molekul dalam senyawa tersebut masih menjadi
molekul senyawa zat terlarut, contohnya seperti urea.
Hantaran listrik dalam larutan elektrolit sendiri disebabkan
I. Pendahuluan
oleh adanya ion positif dan ion negatif, contohnya seperti:
Pada praktikum yang berjudul “Daya Hantar Larutan
Elektrolit” dilakukan bertujuan untuk memahami azas 𝑁𝑎𝐶𝑙 → 𝑁𝑎+ + 𝐶𝑙 −
Jembatan Wheatstone dan untuk menentukan daya hantar 𝐶𝑢𝑆𝑂4 → 𝐶𝑢2+ + 𝑆𝑂4 2−
jenis suatu larutan. 𝐻𝐶𝑙 → 𝐻 + + 𝐶𝑙 −
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen dua
zat atau lebih yang saling melarutkan antara molekul, atom, Besar daya hantar larutan elektrolit sesungguhnya
atau ion sehingga tidak dapat dibedakan lagi zat bergantung pada temperatur larutan, konsentrasi larutan, dan
penyusunnya secara fisik. Komponen larutan sendiri terdiri penampang dan panjang larutan. Dimana, semakin tinggi
dari zat terlarut atau solute dan zat pelarut atau solvent. Zat nilai konsentrasi suatu larutan, maka semakin besar nilai
pelarut sendiri memiliki jumlah yang banyak dibandingkan daya hantar listriknya, dan sebaliknya semakin rendah nilai
dengan zat terlarut yang terkandung di dalam larutan. konsentrasi suatu larutan, maka semakin rendah nilai daya
Secara umum, listrik adalah aliran elektron dari atom hantar listriknya. Untuk mengukur nilai daya hantar listrik
ke atom pada sebuah penghantar atau suatu energi yang suatu larutan, dapat digunakan jembatan Wheatstone,
sangat penting bagi kehidupan sekarang. Arus listrik dapat dimana ketika detektor menunjukkan angka nol(0), maka
terjadi ketika adanya suatu benda atau sarana yang dapat dapat berlaku sebuah persamaan daya hantar larutannya
menghantarkan arus tersebut. Larutan sendiri memiliki adalah :
sebuah kemampuan untuk menghantarkan arus listrik,
kemampuan tersebut dinamakan daya hantar listrik. Daya 1 𝑅2
hantar listrik dapat disebut juga dengan konduktivitas, 𝑌= =
𝑅𝐿 𝑅1 𝑅3
dimana berbanding terbalik dengan hambatan (R) dengan
persamaan: Keterangan:
1
𝑌= 𝑌 = Daya hantar larutan (ohm-1)
𝑅 R = Hambatan (ohm)
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan sendiri Sedangkan untuk menentukan nilai daya hantar jenis
terbagi menjadi 2 jenis, yaitu larutan elektrolit dan larutan larutan tersebut dapat diperoleh melalui persamaan sebagai
nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat berikut.
menghantarkan arus listrik dengan baik, sedangkan larutan
𝑙. 𝑌  Untuk melaksanakan praktikum, diperlukan alat
𝜎=
𝐴𝑒 dan bahan sebagai berikut.
Keterangan:
𝜎 = Daya hantar jenis (𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 )
𝑙 = Panjang larutan (m)
𝑌 = Daya hantar larutan (𝑜ℎ𝑚−1 )
𝐴𝑒 = Luas penampang yang dilalui arus (m2)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat


contoh penerapan yang digunakan dari percobaan kali ini.
Larutan yang sering kita jumpai ternyata memiliki
kemampuan untuk menghantarkan listrik dengan baik,
contohnya seperti air, air laut, dan air cuka. Seperti pada saat
ini, kebanyakan air laut digunakan sebagai pembangkit
listrik untuk kehidupan sehari-hari karena air laut sendiri
memiliki sifat daya hantar listrik yang baik, karena termasuk
ke dalam larutan garam.
Gambar 1. Gelas Ukur
Sumber: https://www.tokopedia.com/bestarilab/gelas-ukur-
100-ml-merk-glassco-beda-base-batch-certified

II. METODE PRAKTIKUM Gambar 1 menunjukkan alat yang disebut dengan gelas
 Dalam melakukan praktikum ini, dilakukan ukur, yang digunakan sebagai tempat untuk mengukur
beberapa prosedur kerja sebagai berikut. volume larutan

Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

Mengukur dan mencatat diameter elektroda dan diameter


dalam tabung U menggunakan jangka sorong, serta
mengukur volume cairan

Membuat rangkaian seperti gambar yang ada pada


modul

Memasukkan larutan CuSO4 100% ke dalam gelas ukur


sebanyak 160 ml

Memindahkan larutan CuSO4 ke dalam tabung U


Gambar 2. Jangka Sorong
Menghubungkan rangkaian ke sumber listrik(paku) dan Sumber: https://www.tokopedia.com/alatproyekcom/jangka-sorong-
vernier-caliper-100-0-05mm-530-100-mitutoyo-
menyalakan saklar
Gambar 2 menunjukkan alat yang disebut dengan jangka
Mengatur hambatan geser sehingga jarum di sorong digunakan untuk mengukur diameter
galvanometer menunjuk di angka nol! Lalu mematikan
saklar

Mencatat skala yang terukur pada hambatan geser


sebagai data R2 pada tabel laporan sementara!
Melakukan pengamatan minimal 3 kali untuk tiap
konsentrasi

Mengulangi kegiatan 3-6 untuk larutan 80%, 60%, 40%,


20%, dan 0% sesuai dengan volume proses pengenceran

Merapikan kembali alat dan bahan seperti kondisi Gambar 3. Paku (elektroda)
semula setelah selesai percobaan Sumber:
https://www.kompasiana.com/topikirawan/5cb5113ccc5283724f640e7
6/pentingnya-paku-dalam-berdemokrasi-di-negeri-tercinta
Gambar 3 menunjukkan alat yang disebut dengan paku,
digunakan sebagai elektroda

Gambar 7. Tabung U
Sumber:
https://www.tokopedia.com/rofalaboratorium/tabung-u

Gambar 7 menunjukkan alat yang disebut dengan kabel


Gambar 4. Galvanoneter jumper yang berfungsi untuk menghubungkan sumber ke
Sumber: galvanometer
https://lampuutama.blogspot.com/2017/02/galvanometer-adalah.html

Gambar 4 menunjukkan bahan yang digunakan yaitu air, III. DATA PERCOBAAN
berfungsi untuk mengatur hambatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan
M (%) R2 (ohm) Rata- R3 (ohm) Rata-
1 2 3 Rata 1 2 3 Rata
100 800 790 810 2400 200 210 220 630
80 750 730 730 2210 250 270 270 790
60 720 700 710 2130 280 300 290 870
40 700 680 670 2050 300 320 330 950
20 600 580 590 1770 400 420 410 1230
0 130 140 120 390 870 860 880 2610

Diameter Tabung : 2,24 cm


Diameter Elektroda : 1,44 cm
Volume Cairan : 170 mL
R1 : 2000 Ohm

Gambar 5. Larutan CuSO4 100%


Sumber: https://rebanas.com/gambar/images/alfajri-learning-
IV. ANALISIS DATA
diary-alat-ukur-besaran-volume-beaker-gelas-kita Analisis data percobaan L3 (Daya Hantar Larutan
Elektrolit)
Gambar 5 menunjukkan bahan yang digunakan yakni
larutan CuSO4, dimana larutan tersebut merupakan 1. Mengonversikan data diameter tabung dan diameter
larutan elektrolit elektroda ke dalam satuan m
A. Diameter Tabung
𝑫𝒊𝒂𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓 = 𝟐, 𝟐𝟒𝒄𝒎 = 𝟎, 𝟎𝟐𝟐𝟒𝒎

B. Diameter Elektroda
𝑫𝒊𝒂𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓 = 𝟏, 𝟒𝟒𝒄𝒎 = 𝟎, 𝟎𝟏𝟒𝟒𝒎

2. Mengonversikan data volume cairan ke dalam m3


𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒄𝒂𝒊𝒓𝒂𝒏 = 𝟏𝟕𝟎𝒎𝑳 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟕𝒎𝟑

3. Menentukan luas tabung U


Gambar 6. Kabel Jumper 𝑨𝒕 = 𝝅𝒓𝟐𝒕 = (𝟑, 𝟏𝟒)(𝟎, 𝟎𝟏𝟏𝟐)𝟐 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟑𝟗𝟒𝒎𝟐
Sumber: https://moedah.com/2-5-meter-kabel-jumper-booster-cable-
200a-merk-abiauto/
4. Menentukan panjang tabung
Gambar 6 menunjukkan alat yang disebut dengan kabel 𝒗 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟕𝒎𝟑
𝒍= = = 𝟎, 𝟒𝟑𝟏𝟓𝒎
jumper yang berfungsi untuk menghubungkan sumber ke 𝑨𝒕 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟑𝟗𝟒𝒎𝟐
galvanometer
5. Menentukan luas elektroda D. Konsentrasi 40%
𝑨𝒆 = 𝝅𝒓𝟐𝒆 = (𝟑, 𝟏𝟒)(𝟎, 𝟎𝟎𝟕𝟐)𝟐 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟔𝟑𝒎𝟐
Tabel 4.
6. Menentukan nilai rerata ̅̅̅
𝑅2 𝑅2 𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 ) |𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )|2
A. Konsentrasi 100% 700 16,67 277,89
680 −3,33 11,09
Tabel 1. 670 −13,33 177,69
𝑅2 𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 ) |𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )|2 ∑ = 2050 ∑ = 466,67
800 0 0
790 −10 100 ∑ 𝑅2 2050
̅̅̅
𝑅2 = = = 683,33𝑜ℎ𝑚
810 10 100 𝑛 3
∑ = 2400 ∑ = 200
∑(𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )2 466,67
∑ 𝑅2 2400 ̅̅̅2 = √
∆𝑅 =√ = 15,28𝑜ℎ𝑚
̅̅̅
𝑅2 = = = 800𝑜ℎ𝑚 𝑛−1 3−1
𝑛 3

𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟐 = (𝟔𝟖𝟑, 𝟑𝟑 ± 𝟏𝟓, 𝟐𝟖)𝒐𝒉𝒎


𝑹𝟐 ± ∆𝑹
∑(𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )2 200
̅̅̅2 = √
∆𝑅 =√ = 10𝑜ℎ𝑚
𝑛−1 3−1 E. Konsentrasi 20%

𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟐 = (𝟖𝟎𝟎 ± 𝟏𝟎)𝒐𝒉𝒎


𝑹𝟐 ± ∆𝑹 Tabel 5.
𝑅2 𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 ) |𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )|2
B. Konsentrasi 80% 600 10 100
580 −10 100
Tabel 2. 590 0 0
𝑅2 𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 ) |𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )|2 ∑ = 1770 ∑ = 200
750 13,33 177,69
730 −6,67 44,49 ∑ 𝑅2 1770
̅̅̅
𝑅2 = = = 590𝑜ℎ𝑚
730 −6,67 44,49 𝑛 3
∑ = 2210 ∑ = 266,67
∑(𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )2 200
∑ 𝑅2 2210 ̅̅̅2 = √
∆𝑅 =√ = 10𝑜ℎ𝑚
̅̅̅
𝑅2 = = = 736,67𝑜ℎ𝑚 𝑛−1 3−1
𝑛 3

𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟐 = (𝟓𝟗𝟎 ± 𝟏𝟎)𝒐𝒉𝒎


𝑹𝟐 ± ∆𝑹
∑(𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )2 266,67
̅̅̅2 = √
∆𝑅 =√ = 11,55𝑜ℎ𝑚
𝑛−1 3−1 F. Konsentrasi 0%

𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟐 = (𝟕𝟑𝟔, 𝟔𝟕 ± 𝟏𝟏, 𝟓𝟓)𝒐𝒉𝒎


𝑹𝟐 ± ∆𝑹 Tabel 6.
𝑅2 𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 ) |𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )|2
C. Konsentrasi 60% 130 0 0
140 10 100
Tabel 3. 120 −10 100
𝑅2 𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 ) |𝛿𝑅2 (𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )|2 ∑ = 390 ∑ = 200
720 10 100
700 −10 100 ∑ 𝑅2 390
̅̅̅
𝑅2 = = = 130𝑜ℎ𝑚
710 0 0 𝑛 3
∑ = 2130 ∑ = 200
∑(𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )2 200
∑ 𝑅2 2130 ̅̅̅2 = √
∆𝑅 =√ = 10𝑜ℎ𝑚
̅̅̅
𝑅2 = = = 710𝑜ℎ𝑚 𝑛−1 3−1
𝑛 3

𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟐 = (𝟏𝟑𝟎 ± 𝟏𝟎)𝒐𝒉𝒎


𝑹𝟐 ± ∆𝑹
∑(𝑅2 − ̅̅̅
𝑅2 )2 200
̅̅̅2 = √
∆𝑅 =√ = 10𝑜ℎ𝑚
𝑛−1 3−1

𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟐 = (𝟕𝟏𝟎 ± 𝟏𝟎)𝒐𝒉𝒎


𝑹𝟐 ± ∆𝑹
7. Menentukan nilai rerata ̅̅̅
𝑅3 D. Konsentrasi 40%
A. Konsentrasi 100%
Tabel 4.
Tabel 1. 𝑅3 𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 ) |𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 )|2
𝑅3 𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 ) |𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 ) |2 300 −16,67 277,89
200 −10 100 320 3,33 11,09
210 0 0 330 13,33 177,69
220 10 100 ∑ = 950 ∑ = 466,67
∑ = 630 ∑ = 200
∑ 𝑅3 950
̅̅̅
𝑅3 = = = 316,67𝑜ℎ𝑚
∑ 𝑅3 630 𝑛 3
̅̅̅
𝑅3 = = = 210𝑜ℎ𝑚
𝑛 3
∑(𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 )2 466,67
̅̅̅3 = √
∆𝑅 =√ = 15,28𝑜ℎ𝑚
∑(𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 )2 200 𝑛−1 3−1
̅̅̅3 = √
∆𝑅 =√ = 10𝑜ℎ𝑚
𝑛−1 3−1
𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟑 = (𝟑𝟏𝟔, 𝟔𝟕 ± 𝟏𝟓, 𝟐𝟖)𝒐𝒉𝒎
𝑹𝟑 ± ∆𝑹
𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟑 = (𝟐𝟏𝟎 ± 𝟏𝟎)𝒐𝒉𝒎
𝑹𝟑 ± ∆𝑹
E. Konsentrasi 20%
B. Konsentrasi 80% Tabel 5.
𝑅3 𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 ) |𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 )|2
Tabel 2. 400 −10 100
𝑅3 𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 ) |𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 )|2 420 10 100
250 −13,33 177,69 410 0 0
270 6,67 44,49 ∑ = 1230 ∑ = 200
270 6,67 44,49
∑ = 790 ∑ = 266,67 ∑ 𝑅3 1230
̅̅̅
𝑅3 = = = 410𝑜ℎ𝑚
𝑛 3
∑ 𝑅3 790
̅̅̅
𝑅3 = = = 263,33𝑜ℎ𝑚
𝑛 3 ∑(𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 )2 200
̅̅̅3 = √
∆𝑅 =√ = 10𝑜ℎ𝑚
𝑛−1 3−1
∑(𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 )2 266,67
̅̅̅3 = √
∆𝑅 =√ = 11,55𝑜ℎ𝑚
𝑛−1 3−1 𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟑 = (𝟒𝟏𝟎 ± 𝟏𝟎)𝒐𝒉𝒎
𝑹𝟑 ± ∆𝑹

𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟑 = (𝟐𝟔𝟑, 𝟑𝟑 ± 𝟏𝟏, 𝟓𝟓)𝒐𝒉𝒎


𝑹𝟑 ± ∆𝑹 F. Konsentrasi 0%

C. Konsentrasi 60% Tabel 6.


𝑅3 𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 ) |𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 )|2
Tabel 3. 870 0 0
𝑅3 𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 ) |𝛿𝑅3 (𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 )|2 860 −10 100
280 −10 100 880 10 100
300 10 100 ∑ = 2610 ∑ = 200
290 0 0
∑ = 870 ∑ = 200 ∑ 𝑅3 2610
̅̅̅
𝑅3 = = = 870𝑜ℎ𝑚
𝑛 3
∑ 𝑅3 870
̅̅̅
𝑅3 = = = 290𝑜ℎ𝑚
𝑛 3 ∑(𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 )2 200
̅̅̅3 = √
∆𝑅 =√ = 10𝑜ℎ𝑚
𝑛−1 3−1
∑(𝑅3 − ̅̅̅
𝑅3 )2 200
̅̅̅3 = √
∆𝑅 =√ = 10𝑜ℎ𝑚
𝑛−1 3−1 𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟑 = (𝟖𝟕𝟎 ± 𝟏𝟎)𝒐𝒉𝒎
𝑹𝟑 ± ∆𝑹

𝑱𝒂𝒅𝒊, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅𝟑 = (𝟐𝟗𝟎 ± 𝟏𝟎)𝒐𝒉𝒎


𝑹𝟑 ± ∆𝑹
8. Menentukan nilai hantar larutan 𝑌 ± ∆𝑌 ∆𝑌 = √|0,0000016|2 |15,28|2 + |−0,0000034|2 |15,28|2
A. Konsentrasi 100%
∆𝑌 = 5,74 × 10−5 𝑜ℎ𝑚−1
̅̅̅
𝑅2 800𝑜ℎ𝑚
𝑌 = ̅̅̅ = = 0,0019𝑜ℎ𝑚−1
𝑅1 𝑅3 2000𝑜ℎ𝑚. 210𝑜ℎ𝑚 𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝒀 ± ∆𝒀 = (𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟏 ± 𝟓, 𝟕𝟒 × 𝟏𝟎−𝟓 )𝒐𝒉𝒎−𝟏
E. Konsentrasi 20%
2
1 2 ̅̅̅
𝑅2
√ | ̅̅̅ |
| ∆𝑅2 + |−2 | ̅̅̅|2 ̅̅̅
∆𝑌 = | 2 | ∆𝑅3 𝑅2 590𝑜ℎ𝑚
𝑅1 ̅̅̅
𝑅3 𝑅1 ̅̅̅
𝑅3 𝑌= = = 0,0007𝑜ℎ𝑚−1
𝑅1̅̅̅
𝑅3 2000𝑜ℎ𝑚. 410𝑜ℎ𝑚

∆𝑌 = √|0,0000024|2 |10|2 + |−0,0000091|2 |10|2 2


1 2 ̅̅̅
𝑅2
̅̅̅2 |2 + |−
∆𝑌 = √| ̅̅̅| |∆𝑅 | ̅̅̅3 |2
|∆𝑅
2
∆𝑌 = 9,41 × 10−5 𝑜ℎ𝑚−1 𝑅1 𝑅3 𝑅1 ̅̅̅
𝑅3

𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝒀 ± ∆𝒀 = (𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟗 ± 𝟗, 𝟒𝟏 × 𝟏𝟎−𝟓 )𝒐𝒉𝒎−𝟏 ∆𝑌 = √|0,0000012|2 |10|2 + |−0,0000018|2 |10|2

B. Konsentrasi 80% ∆𝑌 = 2,16 × 10−5 𝑜ℎ𝑚−1


̅̅̅
𝑅2 736,67𝑜ℎ𝑚
𝑌= = = 0,0014𝑜ℎ𝑚−1 𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝒀 ± ∆𝒀 = (𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟕 ± 𝟐, 𝟏𝟔 × 𝟏𝟎−𝟓 )𝒐𝒉𝒎−𝟏
𝑅1̅̅̅
𝑅3 2000𝑜ℎ𝑚. 263,33𝑜ℎ𝑚
F. Konsentrasi 0%
2 2
1 ̅̅̅
𝑅2
̅̅̅2 |2 + |−
∆𝑌 = √| ̅̅̅| |∆𝑅 | ̅̅̅|2 ̅̅̅
2 | ∆𝑅3 𝑅2 130𝑜ℎ𝑚
𝑅1 𝑅3 𝑅1 ̅̅̅
𝑅3 𝑌= = = 0,0001𝑜ℎ𝑚−1
̅̅̅
𝑅1 𝑅3 2000𝑜ℎ𝑚. 870𝑜ℎ𝑚

∆𝑌 = √|0,0000019|2 |11,55|2 + |−0,0000053|2 |11,55|2 2


1 2 ̅̅̅
𝑅2
̅̅̅2 |2 + |−
∆𝑌 = √| ̅̅̅| |∆𝑅 | ̅̅̅3 |2
|∆𝑅
2
∆𝑌 = 6,51 × 10−5 𝑜ℎ𝑚−1 𝑅1 𝑅3 𝑅1 ̅̅̅
𝑅3

𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝒀 ± ∆𝒀 = (𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟒 ± 𝟔, 𝟓𝟏 × 𝟏𝟎−𝟓 )𝒐𝒉𝒎−𝟏 ∆𝑌 = √|0,0000006|2 |10|2 + |−0,0000001|2 |10|2

C. Konsentrasi 60% ∆𝑌 = 2,14 × 10−6 𝑜ℎ𝑚−1


̅̅̅
𝑅2 710𝑜ℎ𝑚
𝑌= = = 0,0012𝑜ℎ𝑚−1 𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝒀 ± ∆𝒀 = (𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟏 ± 𝟐, 𝟏𝟒 × 𝟏𝟎−𝟔 )𝒐𝒉𝒎−𝟏
̅̅̅
𝑅1 𝑅3 2000𝑜ℎ𝑚. 290𝑜ℎ𝑚
9. Menentukan nilai hantar jenis larutan 𝜎 ± ∆𝜎
2 ̅̅̅ 2 A. Konsentrasi 100%
1 𝑅2
̅̅̅ 2
∆𝑌 = √| ̅̅̅| |∆𝑅2 | + |− ̅̅̅3 |2
| |∆𝑅
𝑅1 𝑅3 ̅̅̅3 2
𝑅1 𝑅 𝑙. 𝑌 0,4315𝑚. 0,0019𝑜ℎ𝑚−1
𝜎= = = 5,03𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1
𝐴𝑒 0,000163𝑚2
∆𝑌 = √|0,0000017|2 |10|2 + |−0,0000042|2 |10|2
𝑙 2
∆𝑌 = 4,53 × 10−5 𝑜ℎ𝑚−1 ∆𝜎 = √| | |∆𝑌|2
𝐴𝑒
𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝒀 ± ∆𝒀 = (𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟐 ± 𝟒, 𝟓𝟑 × 𝟏𝟎−𝟓 )𝒐𝒉𝒎−𝟏
∆𝜎 = √|2.647,24|2 |9,41 × 10−5 |2 = 0,25𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1
D. Konsentrasi 40%
𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝝈 ± ∆𝝈 = (𝟓, 𝟎𝟑 ± 𝟎, 𝟐𝟓)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏
̅̅̅
𝑅2 683,33𝑜ℎ𝑚
𝑌 = ̅̅̅ = = 0,0011𝑜ℎ𝑚−1
𝑅1 𝑅3 2000𝑜ℎ𝑚. 316,67𝑜ℎ𝑚 B. Konsentrasi 80%

2 𝑙. 𝑌 0,4315𝑚. 0,0014𝑜ℎ𝑚−1
1 2 ̅̅̅
𝑅2 𝜎= = = 3,71𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1
∆𝑌 = √| ̅̅̅2 |2 + |−
| |∆𝑅 | ̅̅̅3 |2
|∆𝑅 𝐴𝑒 0,000163𝑚2
𝑅1 ̅̅̅
𝑅3 𝑅1 ̅̅̅
𝑅3
2
𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝝈 ± ∆𝝈 = (𝟎, 𝟐𝟔 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟔)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏
𝑙 2
∆𝜎 = √| | |∆𝑌|2
𝐴𝑒

∆𝜎 = √|2.647,24|2 |6,51 × 10−5 |2 = 0,17𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1


V. PEMBAHASAN
𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝝈 ± ∆𝝈 = (𝟑, 𝟕𝟏 ± 𝟎, 𝟏𝟕)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏 Larutan adalah campuran yang bersifat homogen dua
zat atau lebih yang saling melarutkan antara molekul, atom,
C. Konsentrasi 60% atau ion sehingga tidak dapat dibedakan lagi zat
penyusunnya secara fisik. Larutan sendiri terdiri dari zat
𝑙. 𝑌 0,4315𝑚. 0,0012𝑜ℎ𝑚−1 terlarut dan zat pelarut, dimana zat pelarut di dalam larutan
𝜎= = = 3,18𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan zat
𝐴𝑒 0,000163𝑚2
terlarut. Larutan sendiri dapat digunakan sebagai daya hantar
aliran listrik karena di dalamnya terdapat ion-ion yang
𝑙 2 memiliki kutub positif dan negatif. Berdasarkan daya
∆𝜎 = √| | |∆𝑌|2 hantarnya, larutan dibagi menjadi larutan elektrolit dan
𝐴𝑒
nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan aliran listrik sedangkan larutan nonelektrolit
∆𝜎 = √|2.647,24|2 |4,53 × 10−5 |2 = 0,12𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Larutan elektrolit sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu
𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝝈 ± ∆𝝈 = (𝟑, 𝟏𝟖 ± 𝟎, 𝟏𝟐)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏 elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit. Senyawa
yang memiliki sifat elektrolit kuat adalah senyawa yang
D. Konsentrasi 40% mengalami ionisasi sempurna ketika dicampur dengan air,
cotnohnya seperti bahan yang digunakan pada percobaan
𝑙. 𝑌 0,4315𝑚. 0,0011𝑜ℎ𝑚−1 kali ini yakni CuSO4. Senyawa elektrolit lemah adalah
𝜎= = = 2,91𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1
𝐴𝑒 0,000163𝑚2 senyawa yang mengalami ionisasi sebagian, dimana
senyawa ini dapat menghantarkan listrik namun tidak sebaik
elektrolit kuat. Sedangkan senyawa nonelektrolit adalah
𝑙 2 senyawa yang tidak sama sekali mengalami ionisasi.
∆𝜎 = √| | |∆𝑌|2
𝐴𝑒 Sebenarnya, daya hantar suatu larutan sendiri dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti temperatur larutan,
∆𝜎 = √|2.647,24|2 |5,74 × 10−5 |2 = 0,15𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 konsentrasi larutan, dan penampang dan panjang larutan.
Daya hantar adalah suatu kemampuan untuk menghantarkan
arus listrik dengan baik. Seperti yang akan diamati pada
𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝝈 ± ∆𝝈 = (𝟐, 𝟗𝟏 ± 𝟎, 𝟏𝟓)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏
percobaan kali ini, konsentrasi larutan menjadi salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi kuat atau tidaknya daya
E. Konsentrasi 20%
hantar yang diberikan oleh larutan tersebut.
Konsentrasi suatu larutan dapat menentukan nilai
𝑙. 𝑌 0,4315𝑚. 0,0007𝑜ℎ𝑚−1
𝜎= = = 1,85𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 daya hantar listrik yang diberikan oleh sebuah larutan.
𝐴𝑒 0,000163𝑚2 Semakin besar nilai konsentrasi dari larutan tersebut, maka
semakin besar juga nilai daya hantar listriknya. Sebaliknya,
𝑙 2 semakin rendah konsentrasi yang digunakan, maka semakin
∆𝜎 = √| | |∆𝑌|2 rendah juga nilai daya hantar listrik larutan elektrolit
𝐴𝑒
tersebut. Pada percobaan kali ini, menggunakan larutan
CuSO4 dengan konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40%, 20% dan
∆𝜎 = √|2.647,24|2 |2,16 × 10−5 |2 = 0,06𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 0% (air saja). Setelah melakukan percobaan sesuai dengan
langkah-langkah yang diberikan, didapatkan data-data yang
𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝝈 ± ∆𝝈 = (𝟏, 𝟖𝟓 ± 𝟎, 𝟎𝟔)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏 dibutuhkan untuk menunjang pada analisis data percobaan.
F. Konsentrasi 0% Pada percobaan kali ini juga menggunakan jembatan
Wheastone. Jembatan Wheastone sendiri berfungsi untuk
𝑙. 𝑌 0,4315𝑚. 0,0001𝑜ℎ𝑚−1 mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang
𝜎= = = 0,26𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 mengalir sama dengan nol sesuai dengan skala yang
𝐴𝑒 0,000163𝑚2
galvanometer tunjuk.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan,
𝑙 2 didapatkan lah nilai daya hantar jenis dari larutan elektrolit
∆𝜎 = √| | |∆𝑌|2 tersebut. Pada konsentrasi 100% atau larutan yang berisikan
𝐴𝑒
160ml larutan CuSO4, didapatkanlah nilai daya hantar jenis
∆𝜎 = √|2.647,24|2 |2,14 × 10−6 |2 = 0,006𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 larutannya sebesar 5,03 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 , sedangkan nilai ralat
daya hantar jenis larutannya sebesar 0,25 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 ,
sehingga nilai hasil kisaran daya hantar jenis larutan untuk
konsentrasi 100% sebesar (𝟓, 𝟎𝟑 ± 𝟎, 𝟐𝟓)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏 . VI. KESIMPULAN
Pada konsentrasi 80% atau larutan berisikan 128ml larutan  Daya hantar listrik adalah ukuran kemampuan suatu
CuSO4 dan juga 32ml air, didapatkanlah nilai daya hantar larutan untuk menghantarkan arus listrik
jenis larutannya sebesar 3,71 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 , sedangkan nilai  Konsentrasi dapat mempengaruhi nilai daya hantar
ralat daya hantar jenis larutannya sebesar 0,17 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 , listrik suatu larutan
sehingga nilai hasil kisaran daya hantar jenis larutan untuk  Semakin besar konsentrasi larutan maka semakin besar
konsentrasi 80% sebesar (𝟑, 𝟕𝟏 ± 𝟎, 𝟏𝟕)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏 . Pada nilai daya hantar listrik larutan, dan semakin kecil
konsentrasi 60% atau larutan berisikan 120ml larutan CuSO4 konsentrasi larutan maka semakin kecil nilai daya hantar
dan 40ml air, didapatkan nilai daya hantar jenis larutannya listrik larutan
sebesar 3,18 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 , sedangkan nilai ralat daya hantar  Nilai daya hantar jenis larutan pada percobaan kali ini
jenis larutannya sebesar 0,12 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 , sehingga nilai 1. Konsentrasi 100% sebesar 5,03 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1
hasil kisaran daya hantar jenis larutan untuk konsentrasi 60% 2. Konsentrasi 80% sebesar 3,71 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1
sebesar (𝟑, 𝟏𝟖 ± 𝟎, 𝟏𝟐)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏 . Pada konsentrasi 40% 3. Konsentrasi 60% sebesar 3,17 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1
atau larutan berisikan 106,7ml larutan CuSO4 dan 53,3ml air, 4. Konsentrasi 40% sebesar 2,91 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1
didapatkan nilai daya hantar jenis larutannya sebesar 2,91 5. Konsentrasi 20% sebesar 1,85 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1
𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 , sedangkan nilai ralat daya hantar jenis 6. Konsentrasi 0% sebesar 0,26 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1
larutannya sebesar 0,15 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 , sehingga nilai hasil
kisaran daya hantar jenis larutan untuk konsentrasi 40%
sebesar (𝟐, 𝟗𝟏 ± 𝟎, 𝟏𝟓)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏 . Pada konsentrasi 20% DAFTAR PUSTAKA
atau larutan yang berisikan 80ml dan 80ml air, didapatkan [1].
nilai daya hantar jenis larutannya sebesar 1,85 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 , https://www.academia.edu/12044864/Laporan_Praktik
sedangkan nilai ralat daya hantar jenis larutannya sebesar um_Daya_Hantar_Listrik
0,06 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 , sehingga nilai hasil kisaran daya hantar (diakses pada tanggal 26 Juni 2020 pada pukul 13.53
jenis larutan untuk konsentrasi 20% sebesar (𝟏, 𝟖𝟓 ± WIB)
𝟎, 𝟎𝟔)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏 . Pada konsentrasi 0% atau larutan yang [2].
berisikan 160ml air, didapatkan nilai daya hantar jenis https://www.academia.edu/28773414/LAPORAN_PR
larutannya sebesar 0,26 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1 , sedangkan nilai ralat AKTIKUM_KIMIA_FISIK_II_DAYA_HANTAR_LISTRI
daya hantar jenis larutannya sebesar 0,006 𝑜ℎ𝑚−1 𝑚−1, K
sehingga nilai hasil kisaran daya hantar jenis larutan untuk (diakses pada tanggal 26 Juni 2020 pada pukul 14.10
konsentrasi 0% sebesar (𝟎, 𝟐𝟔 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟔)𝒐𝒉𝒎−𝟏 𝒎−𝟏 . WIB)
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan,
ternyata sesuai dengan teori yang ada. Dimana semakin [3]. https://www.slideshare.net/gisnargis1/laporan-
besar nilai konsentrasi larutan maka semakin besar nilai daya pratikum-kimia-tentang-larutan
hantar jenis larutan tersebut. sebaliknya semakin rendah nilai (diakses pada tanggal 26 Juni 2020 pada pukul 14.50
konsentrasi larutan maka semakin rendah nilai daya hantar WIB)
jenis larutannya. Jadi, konsentrasi ternyata dapat
mempengaruhi suatu daya hantar jenis suatu larutan
elektrolit. Pengaplikasian dari pada percobaan kali ini, sudah
dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dimana dalam
mengalirkan listrik, masyarakat menggunakan air laut untuk
menghasilkan listrik. Di dalam kandungan air laut, terdapat
garam atau NaCl, dimana garam sendiri merupakan salah
satu contoh dari elektrolit kuat atau senyawa yang dapat
menghantarkan listrik dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai