Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum “DAYA HANTAR LARUTAN

ELEKTROLIT”
Modul L3 – Daya Hantar Larutan Elektrolit
Kendra Isma Lutfia/21513113
Asisten: Achmad Febri
Tanggal praktikum: 20 Oktober 2021
Tehnik Lingkungan – Tehnik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia

seimbang saat galvanometer menunjukkan angka nol.


Abstrak— Praktikum daya hantar larutan Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi
elektrolit bertujuan agar praktikan dapat memahami dan mengukur arus.
azaz jembatan wheatstone dan dapat menentukan daya [2] Daya Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan air untuk
hantar jenis suatu larutan. Daya hantar listrik larutan dapat menghantarkan arus listrik yang dipengaruhi oleh jenis
ion, valensi, dan konsentrasi. Daya hantar listrik
elektrolit bergantung pada konsentrasinya. Hantaran
berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan
listrik adalah hantaran yang dilakukan oleh muatan
ion yang mudah bergerak sehingga dapat mempunyai daya
listrik. Percobaan dilakukan menggunakan larutan hantar listrik yang besar.
CuSO4 sebagai larutan elektrolit dan konsentrasinya [3] Semua zat yang terlarut di dalam air dapat
akan diubah dari 100% hingga 0%. Hambatan yang dikelompokkan menjadim, zat elektrolit dan zat non
digunakan R1, R2, dan R3. R1 berupa ketetapan yaitu elektrolit. Zat elektrolit merupakan suatu zat yang ketika
2000 ohm sedangkan R2 dan R3 didapatkan setelah dilarutkan ke dalam air maka akan menghasilkan larutan
melakukan percobaan. Rata-rata R2 mengalami yang dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit kuat
penurunan yang konstan seiring dengan penurunan merupakan larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang
konsentrasi larutan. Sedangkan R3 mengalami fluktuasi besar sedangkan larutan elektrolit lemah merupakan larutan
sehingga data yang didapatkan tidak konstan. Hal yang mempunyai daya hantar listrik yang kecil. Zat non
tersebut mungkin karena dipengaruhi data-data elektrolit adalah zat yang tidak dapat menghantarkan arus
percobaan yang memang tidak konstan menurun seiring listrik ketika dilarutkan kedalam air.
menurunnya konsentrasi. Dari percobaan ini [4] Hantaran listrik adalah hantaran yang dilakukan oleh
disimpulkan, Jembatan Wheatstone adalah suatu proses muatan-muatan listrik. Dalam larutan elektrolit, hantaran
menentukan nilai hambatan lsitrik yang presisi dan tepat listrik dilakukan oleh ion, yakni ion positif dan negative, bila
menggunakan rangkaian jembatan. Sedangkan, Daya di masukan dua keeping logam yang masung-masing
Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan air untuk dihubungkan ke kutub-kutub sumber listrik, maka ion akan
dapat menghantarkan arus listrik yang dipengaruhi oleh bergerak dari suatu keping ke keping lainnya. Yang disebut
elektroda positif dan negative. Ion positif akan bergerak ke
garam terlarut..
elektroda negative dan sesampainya di elektroda positif, ion
ngeatif akan melepaskan elektronnya ke elektroda tersebut
Kata kumci—tara kalor, kalor, joule dan menjadi gugusan atom netra dan Sebaliknya. Atom
netral tersebut akan bereaksi dengan air dan membentuk
molekul. Jadi hantaran listrik dalam larutan elektrolit adalah
I. PENDAHULUAN hantaran electron-elektron dari elektroda negative ke
Praktikum daya hantar larutan elektrolit bertujuan untuk elektroda positf dengan diangkut oleh ion-ion elektrolit.
praktikan memahami azaz jembatan wheatstone serta dapat [5] Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada
menentukan daya hantar jenis suatu larutan. Praktikum di konsentrasinya. Rentang konsentrasi yang diteliti yaitu 0.1
latarbelakangi agar dapat menunjang pemahaman praktikan M – 2 M, hal ini dipilih karena dari beberapa prosedur yang
terhadap materi fisika dasar tertutama dalam materi daya ada rata-rata konsentrasi larutan yang digunakan berada pada
hantar larutan elektrolit. rentang konsentrasi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian,
[1] Jembatan Wheatstone adalah alat ukur untuk mengukur konsentrasi yang optimal yaitu 2M pada NaCl maka lampu
suatu hambatan listrik yang tidak diketahui dengan akan menyala lebih terang, larutan NaOH lampu akan
menyeimbangkan rangkaian jembatan. Dengan suatu proses menyala lebih terang daripada lampu pada larutan NaCl dan
menentukan nilai hambatan lsitrik yang presisi dan tepat lampu pada larutan HCl menyala sangat terang. Hal ini
menggunakan rangkaian jembatan dan dilakukan dengan disebabkan karena zat terlarut pada larutan HCl, NaOH, dan
melihat perbandingan antara besar hambatan yang belum NaCl terurai sempurna menjadi ion-ion sehingga didalam
diketahui yang tentunya dalam keadaan jembatan tersebut larutan tersebut banyak mengadung ion-ion
Alat dan bahan praktikum :
II. METODE PRAKTIKUM
Langkah kerja praktikum:

Siapkan alat bahan yang diperlukan

Gambar I : Tabung U
https://images.app.goo.gl/NZCdQqXoCrpQRWDp9

Mengukur dan mencatat diameter elektroda,


diameter dalam tabung U dan volumer larutan

Menyusun rangkaian Wheatstone. Dan mengisi


tabung U dengan larutan CuSO4 100% sebanyak
160 mL Gambar II : corong
https://images.app.goo.gl/4pL1xtQsQcTkXQGt6

Mencelupkan elektroda ke dalam tabung U dan


menyalakan saklar pada rangkaian

Gambar III : Elektroda


https://images.app.goo.gl/XrtiTQiEaxi3SgYi6
Mengatur hambatan hingga jarum pada rangkaian
menunjukkan ke angka nol. Mencatat perubahan
skala

Melakukan percobaan dengan konsentrasi larutan


ulangi kegiatan 3 – 6 untuk larutan 80 %, 60 %, 40 Gambar IV: Pengaduk
%, 20 %, dan 0 %! https://images.app.goo.gl/5HgRTYAuwPA3j4689
Gambar IX : Kabel Jumper
Gambar V : Pipet https://images.app.goo.gl/HLifVMHiKPXYovhdA
https://images.app.goo.gl/mgzEsypyhWAGhaM89

Gambar X : Jangka Sorong


Gambar VI : Gelas Beaker https://images.app.goo.gl/aezU5tTc9XHbsYy57
https://images.app.goo.gl/tFJJJRt4GANTEoVN7

Gambar XI : Larutan CuSO4 100%


Gambar VII : Gelas Ukur https://images.app.goo.gl/endRReEtL42BH6gZ7
https://images.app.goo.gl/47ZiW6oFLZTUN7PV7

Gambar XII : air


https://images.app.goo.gl/wHcmbnbWMy6Z3mAw5

Gambar VIII : Rangkaian Jembatan Wheatstone


https://images.app.goo.gl/CE5MRQhKHk6nyeh79
III. DATA PERCOBAAN
IV. ANALISIS DATA
Table I : data percobaan L3 1. Mengkonversikan data diameter tabung dan
Konsentrasi ( R2 (ohm) Rata R3 (ohm) Rata
diameter elektroda ke dalam satuan m
%)
rata rata
a. Diameter tabung
1 2 3 (ohm 1 2 3 (ohm Diameter = 2,21 cm = 0,022 m (2,21x10̄ ²)
) )

100 760 760 750 240 240 25 b. Diameter elektrodā


0 Diameter = 1,75 cm = 0,0175 m (1,75x10 ̄²)

80 710 710 700 290 290 30 2. Mengkonversikan data volume cairan ke dalam
0 satuan m3

60 670 680 680 330 320 32 Volume cairan = 170 cm = 0,00017(1,2x10−4 ) m3


0

3. Menentukan luas tabung U


40 550 520 540 450 480 46
0
At = πrt 2 = 3,834x10−4 m²
20 410 400 420 590 600 58
0 4. Menentukan panjang tabung U
𝑽
I = = 4,4 x 10− m
𝑨𝒕
0 110 100 110 890 900 89
0
5. Menentukan luas elektroda
Ae = πre² = 2,38 x 10−4
Diameter tabung = 2,21 cm ̅
6. Menentukan nilai rerata 𝑹
Diameter elektroda = 1,75 cm
Volume cairan = 170 ml a. Konsentrasi = 100%
R1 = 2000 Ω R2 ᵹR2(R2-𝑅2̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR2(R2-𝑅2
760 3,33 10,0889
760 3,33 10,0889
750 -6,67 44,4889
Ʃ𝑅2= 2.270Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR2(R2-𝑅2
64,67Ω

̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
ƩR2 ̅̅̅̅=
Δ𝑅2
̅̅̅̅=
𝑅2 𝑛−1
𝑛
2.270Ω √64,6667Ω
= 3 = 2
= 756,7Ω
=5,686Ω

̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (756,7Ω ± 5,773Ω)

b. Konsentrasi = 80%
R2 ᵹR2(R2-𝑅2̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR2(R2-𝑅2
710 3,33 10,0889
700 -6,67 44,4889
710 3,33 10,0889
Ʃ𝑅2= 2.120Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR2(R2-𝑅2
64,67Ω
̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (410Ω ±10Ω)
ƩR2 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
̅̅̅̅
𝑅2= ̅̅̅̅=
Δ𝑅2
𝑛 𝑛−1
2.120Ω f. Konsentrasi = 0%
= 3 √64,67Ω R2 ᵹR2(R2-𝑅2̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR2(R2-𝑅2
=
= 706,67Ω 2 110 3,33 10,0889
=5,686Ω 100 -6,67 44,4889
110 3,33 10,0889
̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR2(R2-𝑅2
̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (756,7Ω ± 5,773Ω) Ʃ𝑅2= 320Ω
64,67Ω

ƩR2 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
c. Konsentrasi = 60 % ̅̅̅̅
𝑅2= 𝑛 ̅̅̅̅=
Δ𝑅2
R2 ᵹR2(R2-𝑅2̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR2(R2-𝑅2 𝑛−1
320Ω
680 3,33 10,0889 = 3 √64,67Ω
680 3,33 10,0889 =
= 106,67Ω 2
670 -6,67 44,4889
Ʃ𝑅2= 2030Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR2(R2-𝑅2 =5,686Ω
64,67Ω
̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (106,67Ω ±5,686Ω)
̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
̅̅̅̅ ƩR2 ̅̅̅̅=
Δ𝑅2
𝑅2= 𝑛 𝑛−1
7. Menentukan nilai rerata ̅̅̅̅
𝑅3
2.030
= √64,67Ω a. Konsentrasi = 100%
3 = 2 R3 ̅̅̅̅)
ᵹR3(R3-𝑅3 ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR3(R3-𝑅3
= 676,67Ω
=5,686Ω 240 -3,3 10,89
250 6,7 44,89
̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (676,67Ω ± 5,686Ω) 240 -3,3 10,89
Ʃ𝑅3= 730Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
66,67Ω
d. Konsentrasi = 40%
R2 ̅̅̅̅)
ᵹR2(R2-𝑅2 ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR2(R2-𝑅2 ƩR2 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3
̅̅̅̅
𝑅3= 𝑛 ̅̅̅̅=
Δ𝑅3
550 13,33 177,6889 𝑛−1
520 -16,67 227,8889 730
= 3
540 3,33 10,0889 = √66,67Ω
2
Ʃ𝑅2=1610Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR2(R2-𝑅2 = 243,3Ω
415,67Ω =5,773Ω
̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
̅̅̅̅ ƩR2 ̅̅̅̅=
Δ𝑅2 ̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
(𝑅3 ̅̅̅̅) = (243,3Ω ± 5,773Ω)
𝑅2= 𝑛 𝑛−1
1610
= 3 = √415,67Ω
2 g. Konsentrasi = 80%
= 536.67Ω R3 ̅̅̅̅)
ᵹR3(R3-𝑅3 ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR3(R3-𝑅3
=14,416Ω 290 -3,3 10,89
̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (536.67Ω ± 14,416Ω) 290 -3,3 10,89
300 6,7 44,89
e. Konsentrasi = 20% ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ² Ʃ𝑅3= 880Ω
R2 ᵹR2(R2-𝑅2 ꟾᵹR2(R2-𝑅2 66,67Ω
400 -10 100 ƩR2
̅̅̅̅
𝑅3= 𝑛 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3
420 10 100 ̅̅̅̅=
Δ𝑅3
880Ω 𝑛−1
410 0 0 = 3
Ʃ𝑅2= 1230Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR2(R2-𝑅2 √66,67Ω
200Ω = 293,3Ω = 2
̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
̅̅̅̅ ƩR2 ̅̅̅̅=
Δ𝑅2 =5.773Ω
𝑅2= 𝑛 𝑛−1
1230
= = √200Ω ̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
(𝑅3 ̅̅̅̅) = (293,3Ω ± 5.773Ω)
3 2
= 410Ω
=10Ω
e. Konsentrasi 0%
b. Konsentrasi = 60% R3 ᵹR3(R3-𝑅3̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR3(R3-𝑅3
R3 ᵹR3(R3-𝑅3̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR3(R3-𝑅3 890 -3,33 11,089
320 3,33 10,0889 900 6,67 44,489
320 3,33 10,0889 890 -3,33 11,089
Ʃ𝑅3= 2680Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
330 -6,67 44,4889
̅̅̅̅)ꟾ² = 66,67Ω
Ʃ𝑅3= 980Ω ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
ƩR2
64,67Ω ̅̅̅̅
𝑅3= 𝑛
̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3
2680Ω ̅̅̅̅=
Δ𝑅3
̅̅̅̅= ƩR2 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3
= 3 𝑛−1
𝑅3 ̅̅̅̅=
Δ𝑅3
𝑛 𝑛−1 = 893,3Ω √66,67Ω
980Ω =
= 3 √64,67Ω
2
=
= 326,67Ω 2 =5.773Ω
= 5,774Ω
̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
(𝑅3 ̅̅̅̅) = (893,3Ω ± 5,773Ω)
̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
(𝑅3 ̅̅̅̅) = (326,67Ω ± 5,774Ω)
8. Menentukan nilai larutan Y±ΔY
c. Konsentrasi = 40%
R3 ᵹR3(R3-𝑅3̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR3(R3-𝑅3 a. Konsentrasi = 100%
460 -3,3 10,89
480 16,7 278,89 ̅̅̅̅
𝑅2 756,7Ω
450 -13,3 176,89 Y = 𝑅1 𝑋 𝑅3 =
̅̅̅̅ 2000 Ω X243,3Ω
= 1,555x10−3 𝛺 −1
Ʃ𝑅3= 1390Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
466,67Ω
̅̅̅̅= ƩR2
𝑅3 ΔY= √⃒
1
𝑅1 𝑋 𝑅3
⃒̅̅̅̅² + ⃒ 𝑅2
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅2 (𝑅! 𝑋 𝑅3)2
̅̅̅̅ ⃒²
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅3
𝑛 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3
1390Ω ̅̅̅̅=
= 3 Δ𝑅3
𝑛−1
ΔY= √⃒ 2000 𝑋1243,3Ω ⃒2 𝑥 ⃒5,686Ω⃒² + ⃒ (2000756,7Ω ⃒2 𝑥 ⃒5.773Ω ⃒²
= 463,3Ω √466,67Ω 𝑋 243,3Ω)2
= 2
=1,168x10−5 𝛺 −
= 15,275Ω
(Y±ΔY) = (1,555x10−3 𝛺 −1 ±1,168x10−5 𝛺− )
̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
(𝑅3 ̅̅̅̅) = (463,3Ω ± 15,275Ω)
b. Konsentrasi = 80%
̅̅̅̅
𝑅2 706,67Ω
d. Konsentrasi = 20% Y= = 2000 Ω X293,3Ω = 1,204x10−3 𝛺 −1
̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ² ̅̅̅̅
𝑅1 𝑋 𝑅3
R3 ᵹR3(R3-𝑅3 ꟾᵹR3(R3-𝑅3
590 0 0
1 𝑅2
580 -10 100 ΔY= √⃒ ⃒̅̅̅̅² + ⃒
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅2 ̅̅̅̅ ⃒²
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅3
𝑅1 𝑋 𝑅3 (𝑅! 𝑋 𝑅3)2
600 10 100
Ʃ𝑅3= 1770Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
200Ω ΔY= √⃒ 2000 𝑋1243,3Ω ⃒2 𝑥 ⃒5,686Ω⃒² + ⃒ (2000756,7Ω ⃒2 𝑥 ⃒5.773Ω ⃒²
ƩR2 𝑋 243,3Ω)2
̅̅̅̅
𝑅3= 𝑛
1770Ω
̅̅̅̅=
̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3 = 9,6929x10−6 𝛺 −
= 3 Δ𝑅3
𝑛−1
= 590Ω √200Ω (Y±ΔY) = (1,204688x10−3 𝛺 −1 ±9,6929x10−6 𝛺 − )
= 2
c. Konsentrasi = 60%
= 10Ω ̅̅̅̅
𝑅2 676,67Ω
Y= = 2000 Ω x 326,67Ω = 1,035x10−3 𝛺 −1
̅̅̅̅
̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
̅̅̅̅) = (590Ω ± 10Ω) 𝑅1 𝑋 𝑅3
(𝑅3
1 𝑅2
ΔY= √⃒ ⃒̅̅̅̅² + ⃒
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅2 ̅̅̅̅ ⃒²
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅3
𝑅1 𝑋 𝑅3 (𝑅! 𝑋 𝑅3)2
1 676,67
ΔY= √⃒ ⃒2 𝑥 ⃒5,686Ω⃒² + ⃒ (2000 ⃒2 𝑥 ⃒5.774Ω ⃒²
2000 𝑋 326,67Ω 𝑋 326,67Ω)2
(σ ± Δσ) = (2,874𝛺 −1 𝑚−1 ±4,662 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1 )
= 8,703x10−6 𝛺−
b. Konsentrasi = 80%
(Y±ΔY) = (1,0357088x10−3 𝛺 −1 ±8,703x10−6 𝛺 − ) σ = 𝐴𝑒𝐼 𝑥 𝑌 = 2,38𝑥10 𝑥 1,204x10−3 𝛺−1 =2,225 𝛺 −1 𝑚 −1
0,44
−4 𝑚²

d. Konsentrasi = 40% 𝐼
̅̅̅̅
𝑅2 536,67Ω Δσ = √⃒ ⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒² = √⃒ 2,38 𝑥0,44 ⃒ 𝑥 ⃒9,6929x10−6 𝛺− ⃒²
Y= = 2000 Ω x 463,3Ω = 5,791x10−4 𝛺 −1 𝐴𝑒 10−4 𝑚²

𝑅1 𝑋 ̅̅̅̅
𝑅3 = 3,2105 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1

1 (σ ± Δσ) = (2,225 𝛺 −1 𝑚−1 ±3,2105 x 10−4 𝛺−1 𝑚−1 )


ΔY= √⃒ ⃒̅̅̅̅² + ⃒ 𝑅2
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅2 ̅̅̅̅ ⃒²
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅3
𝑅1 𝑋 𝑅3 (𝑅1 𝑋 𝑅3)2
c. Konsentrasi = 60%
σ = 𝐴𝑒𝐼 𝑥 𝑌 = 2,38𝑥10 𝑥 1,035x10−3 𝛺−1 = 1,913 𝛺 −1 𝑚 −1
0,44
1 536,67
ΔY= √⃒ 2000 𝑋 463,3Ω ⃒2 𝑥 ⃒14,416Ω⃒² + ⃒ (2000 𝑋 463,3Ω)2 ⃒2 𝑥 ⃒15,275Ω ⃒² −4 𝑚²

= 1,555x10−5 𝛺−
𝐼
Δσ = √⃒ ⃒² 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒² = √⃒ 2,38 𝑥0,44
10−4 𝑚²
⃒² 𝑥 ⃒8,703x10−6 𝛺− ⃒²
−4 −1 𝐴𝑒
(Y±ΔY) = (5,79182x10 𝛺 ±1,55578x10 𝛺 ) −5 −
= 2,588 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1

(σ ± Δσ) = (1,913 𝛺 −1 𝑚−1 ±2,588 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1 )


e. Konsentrasi 20%
d. Konsentrasi = 40%
̅̅̅̅
𝑅2 410Ω
= 3,474576x10−4 𝛺 −1 σ = 𝐴𝑒𝐼 𝑥 𝑌 = 2,38𝑥10 𝑥 5,791x10−4 𝛺−1 = 1,0706 𝛺 −1 𝑚−1
0,44
Y = 𝑅1 𝑋 𝑅3 =
̅̅̅̅ 2000 Ω x 590Ω −4 𝑚²

𝐼
1
⃒̅̅̅̅² + ⃒ 𝑅2
̅̅̅̅ Δσ = √⃒ ⃒² 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒² = √⃒ 2,38 𝑥0,44 ⃒² 𝑥 ⃒1,555x10−5 𝛺− ⃒²
ΔY= √⃒ ⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅2 (𝑅1
2
2 ⃒ 𝑥 ⃒𝛥𝑅3 ⃒² 𝐴𝑒 10−4 𝑚²
𝑅1 𝑋 𝑅3 𝑋 𝑅3)
= 8,264 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1
1 536,67
ΔY= √⃒ 2000 𝑋 590Ω ⃒2 𝑥 ⃒10Ω⃒² + ⃒ (2000 𝑋 590Ω)2 ⃒2 𝑥 ⃒10Ω ⃒² (σ ± Δσ) = (1,0706 𝛺 −1 𝑚−1 ± 8,264 x 10−4 𝛺−1 𝑚−1 )
−6 −1
= 8,4797x10 𝛺
e. Konsentrasi = 20%
σ = 𝐴𝑒𝐼 𝑥 𝑌 = 2,38𝑥10 𝑥 3,474x10−4 𝛺−1 = 0,642 𝛺 −1 𝑚 −1
0,44
(Y±ΔY) = (3,474576x10−4 𝛺 −1 ±8,4797x10−6 𝛺 − ) −4 𝑚²

𝐼
f. Konsentrasi 0% Δσ =√⃒ ⃒² 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒²=√⃒ 2,38 𝑥0,44
10−4 𝑚²
⃒² 𝑥 ⃒8,4797x10−6 𝛺−1 ⃒²
𝐴𝑒
= 2,457 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1
̅̅̅̅
𝑅2 106,67Ω
Y= ̅̅̅̅
= 2000 Ω x 893,3Ω = 5,97056x10−5 𝛺 −1 (σ ± Δσ) = (0,642 𝛺 −1 𝑚−1 ± 2,457 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1 )
𝑅1 𝑋 𝑅3

1 f. Konsentrasi = 0%
ΔY= √⃒ ⃒̅̅̅̅² + ⃒ 𝑅2
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅2 ̅̅̅̅ ⃒²
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅3 σ = 𝐴𝑒𝐼 𝑥 𝑌 = 2,38𝑥10
0,44
𝑥 5,9705x10−5 𝛺−1 = 0,1103 𝛺−1 𝑚−1
𝑅1 𝑋 𝑅3 (𝑅1 𝑋 𝑅3)2 −4 𝑚²

1 106,67
ΔY= √⃒ 2000 𝑋 893,3Ω ⃒2 𝑥 ⃒5,686Ω⃒² + ⃒ (2000 𝑋 893,3Ω)2 ⃒2 𝑥 ⃒5,773Ω ⃒² 𝐼
Δσ =√⃒ ⃒² 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒²=√⃒ 2,38 𝑥0,44
10−4 𝑚²
⃒² 𝑥 ⃒3,182x10−6 𝛺−1 ⃒²
−6 −1 𝐴𝑒
= 3,1826x10 𝛺 = 3,461 x 10−5 𝛺 −1 𝑚−1
(Y±ΔY) = (5,97056x10−5 𝛺 −1 ±3,1826x10−6 𝛺 − ) (σ ± Δσ) = (0,1103 𝛺 −1 𝑚−1 ± 3,461 x 10−5 𝛺−1 𝑚−1 )

9. Menentukan nilai hantar jenis larutan σ ± Δσ


a. Konsentrasi = 100%
σ = 𝐴𝑒𝐼 𝑥 𝑌 = 2,38𝑥10
0,44
−4 𝑚²
𝑥 1,555𝑥10−3 𝛺−1 = 2,874𝛺−1 𝑚−1

𝐼
Δσ = √⃒ ⃒² 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒² = √⃒ 2,38 𝑥0,44
10−4 𝑚²
⃒ 𝑥 ⃒1,168x10−5 𝛺− ²⃒²
𝐴𝑒
= 4,662 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1
10. Konsentrasi Larutan vs Daya Hantar Larutan
0,0018
0,001555
0,0016

0,0014
0,001204
0,0012 0,001035
0,001

0,0008
0,000579
0,0006
0,000347
0,0004

0,0002 0,000059

0
0% 20% 40% 60% 80% 100%

11. Konsentrasi larutan vs Daya Hantar Jenis Larutan


3,5
2,8747
3

2,5 2,2258
1,9134
2

1,5 1,0706
1 0,6422
0,5 0,1103
0
0% 20% 40% 60% 80% 100%

Series 1
adalah larutan yang termasuk elektrolit kuat, maka dari itu
V. PEMBAHASAN praktikan harus berhati-hati karena dapat memiliki efek jika
Praktikum daya hantar listrik adalah salah satu percobaan larutan yang digunakan tidak di tangani dengan benar.
yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu larutan Larutan Elektrolit memilik banyak manfaat dalam
untuk menghantarkan listrik. Karakteristrik larutan yang kehidupan manusia. Pada bagian mesin kendaraan, larutan
mampu mengahantarkan listrik dapat dilihat pada perubahan elektrolit digunakan untuk sel elektrokimia seperti pengisi
skala jembatan wheatstone. Praktikum dilakukan dengan Aki, baterai, ataupun jembatan garam. Larutan elektrolit juga
mengubah konsentrasi larutan CuSO4 dengan konsentrasi digunakan sebagai parameter pencemaran air di suatu
100%, 80%, 60%, 40%, 20%, dan 0%. Pada konsentrasi 0% tempat.
larutan yang digunakan adalah air.
Setelah dilakukan praktikum dengan konsentrasi yang
berbeda maka didapatkan hasil yang tertera pada analisis
data. Pada point 1-5 analisis data dilakukan perhitungan
terhadap diameter dan Panjang elektroda dan tabung U,
volume larutan yang dibutuhkan dengan metode matematis
sederhana. Kemudian pada analisis data poin 6 dan 7
dilakukan perhitungan rata-rata 𝑅2 dan 𝑅3 yang digunakan.
Pada point 6, rata-rata 𝑅2 mengalami penurunan yang
konstan seiring dengan penurunan konsentrasi larutan.
Sedangkan pada point 7 rata-rata 𝑅3 mengalami fluktuasi
atau naik turun sehingga data yang didapatkan tidak konstan.
Hal tersebut mungkin karena dipengaruhi data data
percobaan yang memang tidak konstan menurun seiring
menurunnya konsentrasi. Bisa dilihat di dalam grafik poin
nomer 10 dan 11.
Daya hantar listrik suatu larutan dipengaruhi oleh
konsentrasi, volume, dan jenis larutan. Semakin tinggi
konsentrasi dari suatu larutan makasemakin besar pula daya
hantar listrik larutan tersebut. Pada percobaan larutan kali ini
dipakai larutan CuSO4 yang merupakan salah satu contoh
dari elektrolit kuat. Elektrolit kuat adalah dapat
menghantarkan listrik dengan baik. Akan tetapi semakin
rendahnya konsentrasi maka kekuatan penghantaran
listriknya pun akan semakin berkurang hingga menjadi air
pada konsentrasi 0%. Air adalah larutan yang termasuk
kedalam golongan non-elektrolit. Yang sangat sulit untuk
cairan dari golongan tersebut dapat menghantarkan listrik.
Pengaruh konsentrasi terhadap nilai hantar listrik dapat
dibuktikan dengan data yang tertera pada point 8 analisis
data.
Nilai hantar jenis larutan didapatkan dari mengalikan hasil
pembagian Panjang tabung dan luas tabung dengan nilai
daya hantar. Hal yang sangat mempengaruhi kesalahan
percobaan contohnya, kesalahan pembacaan angka pada
jangka sorong ketika mengukur diameter elektroda dan
diameter tabung U, kesalahan saat menghitung volume
pengenceran dan saat mengukur larutan di gelas ukur,
praktikan kurang hati-hati saat memindahkan larutan
sehingga tetesan cairan membasahi meja praktikum. Apabila
hal ini terjadi dapat mengakibatkan efek lanjutan seperti
tersetrum jika larutan di meja praktikum tersebut mengenai
listrik. Selain itu praktikan kurang teliti dalam membaca
skala di galvanometer sehingga memberikan dampak pada
perhitungan daya hantar, praktikan tidak menggunakan alat
pelindung diri yang memadai dan tidak bekerja sesuai
prosedur sehingga dapat berdampak pada keselamatan
praktikan, larutan yang dipakai pada praktikum kali ini
VI. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
a) Jembatan Wheatstone adalah suatu proses menentukan [1] Ahmadun. (2014). Laporan Praktikum Fisika Dasar II
nilai hambatan lsitrik yang presisi dan tepat menggunakan Jembatan Whaetstone. Cirebon: Institut Agama Islam Negeri
rangkaian jembatan dan dilakukan dengan melihat Syekh Nurjati.
perbandingan antara besar hambatan yang belum diketahui [2] Meilasari, F. (2013). Penentuan Sebaran Lindi
yang tentunya dalam keadaan jembatan tersebut seimbang. Berdasarkan Daya Hantar Listrik. Prosiding Seminar
b) Daya Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan air untuk Nasional Manajemen Teknologi XVII (pp. D-1-3 s.d D-1-4).
dapat menghantarkan arus listrik yang dipengaruhi oleh Surabaya: Institut Teknologi Surabaya.
garam-garam terlarut yang dapat terionisasi. Untuk
menentukan daya hantar listrik suatu larutan dapat [3] Satrio, B. Y. (2016). Modul Kimia Berbasi EPUB Untuk
Siswa Tunanetra : Materi Larutan Elektrolit dan Non-
digunakan persamaan 𝑌 = ̅̅̅̅
𝑅2/𝑅1.𝑅3
Elektrolit. INKLUSI : Journal of Disability Studies, 92.
[4] Ratnasari, O. C. (2020). Pengukuran Hantar Listrik
Larutan CuSo4 Menggunakan Post Office Box. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma. [5] Pujhakhesuma, A. (2015).
Daya Hantar Listrik dan Larutan Elektrolit. Jambi:
Universitas Jambi.

Anda mungkin juga menyukai