ELEKTROLIT”
Modul L3 – Daya Hantar Larutan Elektrolit
Kendra Isma Lutfia/21513113
Asisten: Achmad Febri
Tanggal praktikum: 20 Oktober 2021
Tehnik Lingkungan – Tehnik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia
Gambar I : Tabung U
https://images.app.goo.gl/NZCdQqXoCrpQRWDp9
80 710 710 700 290 290 30 2. Mengkonversikan data volume cairan ke dalam
0 satuan m3
̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
ƩR2 ̅̅̅̅=
Δ𝑅2
̅̅̅̅=
𝑅2 𝑛−1
𝑛
2.270Ω √64,6667Ω
= 3 = 2
= 756,7Ω
=5,686Ω
̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (756,7Ω ± 5,773Ω)
b. Konsentrasi = 80%
R2 ᵹR2(R2-𝑅2̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR2(R2-𝑅2
710 3,33 10,0889
700 -6,67 44,4889
710 3,33 10,0889
Ʃ𝑅2= 2.120Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR2(R2-𝑅2
64,67Ω
̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (410Ω ±10Ω)
ƩR2 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
̅̅̅̅
𝑅2= ̅̅̅̅=
Δ𝑅2
𝑛 𝑛−1
2.120Ω f. Konsentrasi = 0%
= 3 √64,67Ω R2 ᵹR2(R2-𝑅2̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR2(R2-𝑅2
=
= 706,67Ω 2 110 3,33 10,0889
=5,686Ω 100 -6,67 44,4889
110 3,33 10,0889
̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR2(R2-𝑅2
̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (756,7Ω ± 5,773Ω) Ʃ𝑅2= 320Ω
64,67Ω
ƩR2 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
c. Konsentrasi = 60 % ̅̅̅̅
𝑅2= 𝑛 ̅̅̅̅=
Δ𝑅2
R2 ᵹR2(R2-𝑅2̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR2(R2-𝑅2 𝑛−1
320Ω
680 3,33 10,0889 = 3 √64,67Ω
680 3,33 10,0889 =
= 106,67Ω 2
670 -6,67 44,4889
Ʃ𝑅2= 2030Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR2(R2-𝑅2 =5,686Ω
64,67Ω
̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (106,67Ω ±5,686Ω)
̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
̅̅̅̅ ƩR2 ̅̅̅̅=
Δ𝑅2
𝑅2= 𝑛 𝑛−1
7. Menentukan nilai rerata ̅̅̅̅
𝑅3
2.030
= √64,67Ω a. Konsentrasi = 100%
3 = 2 R3 ̅̅̅̅)
ᵹR3(R3-𝑅3 ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR3(R3-𝑅3
= 676,67Ω
=5,686Ω 240 -3,3 10,89
250 6,7 44,89
̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (676,67Ω ± 5,686Ω) 240 -3,3 10,89
Ʃ𝑅3= 730Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
66,67Ω
d. Konsentrasi = 40%
R2 ̅̅̅̅)
ᵹR2(R2-𝑅2 ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR2(R2-𝑅2 ƩR2 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3
̅̅̅̅
𝑅3= 𝑛 ̅̅̅̅=
Δ𝑅3
550 13,33 177,6889 𝑛−1
520 -16,67 227,8889 730
= 3
540 3,33 10,0889 = √66,67Ω
2
Ʃ𝑅2=1610Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR2(R2-𝑅2 = 243,3Ω
415,67Ω =5,773Ω
̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
̅̅̅̅ ƩR2 ̅̅̅̅=
Δ𝑅2 ̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
(𝑅3 ̅̅̅̅) = (243,3Ω ± 5,773Ω)
𝑅2= 𝑛 𝑛−1
1610
= 3 = √415,67Ω
2 g. Konsentrasi = 80%
= 536.67Ω R3 ̅̅̅̅)
ᵹR3(R3-𝑅3 ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR3(R3-𝑅3
=14,416Ω 290 -3,3 10,89
̅̅̅̅ ± Δ𝑅2
(𝑅2 ̅̅̅̅) = (536.67Ω ± 14,416Ω) 290 -3,3 10,89
300 6,7 44,89
e. Konsentrasi = 20% ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ² Ʃ𝑅3= 880Ω
R2 ᵹR2(R2-𝑅2 ꟾᵹR2(R2-𝑅2 66,67Ω
400 -10 100 ƩR2
̅̅̅̅
𝑅3= 𝑛 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3
420 10 100 ̅̅̅̅=
Δ𝑅3
880Ω 𝑛−1
410 0 0 = 3
Ʃ𝑅2= 1230Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR2(R2-𝑅2 √66,67Ω
200Ω = 293,3Ω = 2
̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR2(R2−𝑅2
̅̅̅̅ ƩR2 ̅̅̅̅=
Δ𝑅2 =5.773Ω
𝑅2= 𝑛 𝑛−1
1230
= = √200Ω ̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
(𝑅3 ̅̅̅̅) = (293,3Ω ± 5.773Ω)
3 2
= 410Ω
=10Ω
e. Konsentrasi 0%
b. Konsentrasi = 60% R3 ᵹR3(R3-𝑅3̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR3(R3-𝑅3
R3 ᵹR3(R3-𝑅3̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR3(R3-𝑅3 890 -3,33 11,089
320 3,33 10,0889 900 6,67 44,489
320 3,33 10,0889 890 -3,33 11,089
Ʃ𝑅3= 2680Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
330 -6,67 44,4889
̅̅̅̅)ꟾ² = 66,67Ω
Ʃ𝑅3= 980Ω ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
ƩR2
64,67Ω ̅̅̅̅
𝑅3= 𝑛
̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3
2680Ω ̅̅̅̅=
Δ𝑅3
̅̅̅̅= ƩR2 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3
= 3 𝑛−1
𝑅3 ̅̅̅̅=
Δ𝑅3
𝑛 𝑛−1 = 893,3Ω √66,67Ω
980Ω =
= 3 √64,67Ω
2
=
= 326,67Ω 2 =5.773Ω
= 5,774Ω
̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
(𝑅3 ̅̅̅̅) = (893,3Ω ± 5,773Ω)
̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
(𝑅3 ̅̅̅̅) = (326,67Ω ± 5,774Ω)
8. Menentukan nilai larutan Y±ΔY
c. Konsentrasi = 40%
R3 ᵹR3(R3-𝑅3̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ²
ꟾᵹR3(R3-𝑅3 a. Konsentrasi = 100%
460 -3,3 10,89
480 16,7 278,89 ̅̅̅̅
𝑅2 756,7Ω
450 -13,3 176,89 Y = 𝑅1 𝑋 𝑅3 =
̅̅̅̅ 2000 Ω X243,3Ω
= 1,555x10−3 𝛺 −1
Ʃ𝑅3= 1390Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
466,67Ω
̅̅̅̅= ƩR2
𝑅3 ΔY= √⃒
1
𝑅1 𝑋 𝑅3
⃒̅̅̅̅² + ⃒ 𝑅2
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅2 (𝑅! 𝑋 𝑅3)2
̅̅̅̅ ⃒²
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅3
𝑛 ̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3
1390Ω ̅̅̅̅=
= 3 Δ𝑅3
𝑛−1
ΔY= √⃒ 2000 𝑋1243,3Ω ⃒2 𝑥 ⃒5,686Ω⃒² + ⃒ (2000756,7Ω ⃒2 𝑥 ⃒5.773Ω ⃒²
= 463,3Ω √466,67Ω 𝑋 243,3Ω)2
= 2
=1,168x10−5 𝛺 −
= 15,275Ω
(Y±ΔY) = (1,555x10−3 𝛺 −1 ±1,168x10−5 𝛺− )
̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
(𝑅3 ̅̅̅̅) = (463,3Ω ± 15,275Ω)
b. Konsentrasi = 80%
̅̅̅̅
𝑅2 706,67Ω
d. Konsentrasi = 20% Y= = 2000 Ω X293,3Ω = 1,204x10−3 𝛺 −1
̅̅̅̅) ̅̅̅̅)ꟾ² ̅̅̅̅
𝑅1 𝑋 𝑅3
R3 ᵹR3(R3-𝑅3 ꟾᵹR3(R3-𝑅3
590 0 0
1 𝑅2
580 -10 100 ΔY= √⃒ ⃒̅̅̅̅² + ⃒
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅2 ̅̅̅̅ ⃒²
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅3
𝑅1 𝑋 𝑅3 (𝑅! 𝑋 𝑅3)2
600 10 100
Ʃ𝑅3= 1770Ω ̅̅̅̅)ꟾ² =
ƩꟾᵹR3(R3-𝑅3
200Ω ΔY= √⃒ 2000 𝑋1243,3Ω ⃒2 𝑥 ⃒5,686Ω⃒² + ⃒ (2000756,7Ω ⃒2 𝑥 ⃒5.773Ω ⃒²
ƩR2 𝑋 243,3Ω)2
̅̅̅̅
𝑅3= 𝑛
1770Ω
̅̅̅̅=
̅̅̅̅)ꟾ²
√ƩꟾᵹR3(R3−𝑅3 = 9,6929x10−6 𝛺 −
= 3 Δ𝑅3
𝑛−1
= 590Ω √200Ω (Y±ΔY) = (1,204688x10−3 𝛺 −1 ±9,6929x10−6 𝛺 − )
= 2
c. Konsentrasi = 60%
= 10Ω ̅̅̅̅
𝑅2 676,67Ω
Y= = 2000 Ω x 326,67Ω = 1,035x10−3 𝛺 −1
̅̅̅̅
̅̅̅̅ ± Δ𝑅3
̅̅̅̅) = (590Ω ± 10Ω) 𝑅1 𝑋 𝑅3
(𝑅3
1 𝑅2
ΔY= √⃒ ⃒̅̅̅̅² + ⃒
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅2 ̅̅̅̅ ⃒²
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅3
𝑅1 𝑋 𝑅3 (𝑅! 𝑋 𝑅3)2
1 676,67
ΔY= √⃒ ⃒2 𝑥 ⃒5,686Ω⃒² + ⃒ (2000 ⃒2 𝑥 ⃒5.774Ω ⃒²
2000 𝑋 326,67Ω 𝑋 326,67Ω)2
(σ ± Δσ) = (2,874𝛺 −1 𝑚−1 ±4,662 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1 )
= 8,703x10−6 𝛺−
b. Konsentrasi = 80%
(Y±ΔY) = (1,0357088x10−3 𝛺 −1 ±8,703x10−6 𝛺 − ) σ = 𝐴𝑒𝐼 𝑥 𝑌 = 2,38𝑥10 𝑥 1,204x10−3 𝛺−1 =2,225 𝛺 −1 𝑚 −1
0,44
−4 𝑚²
d. Konsentrasi = 40% 𝐼
̅̅̅̅
𝑅2 536,67Ω Δσ = √⃒ ⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒² = √⃒ 2,38 𝑥0,44 ⃒ 𝑥 ⃒9,6929x10−6 𝛺− ⃒²
Y= = 2000 Ω x 463,3Ω = 5,791x10−4 𝛺 −1 𝐴𝑒 10−4 𝑚²
𝑅1 𝑋 ̅̅̅̅
𝑅3 = 3,2105 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1
= 1,555x10−5 𝛺−
𝐼
Δσ = √⃒ ⃒² 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒² = √⃒ 2,38 𝑥0,44
10−4 𝑚²
⃒² 𝑥 ⃒8,703x10−6 𝛺− ⃒²
−4 −1 𝐴𝑒
(Y±ΔY) = (5,79182x10 𝛺 ±1,55578x10 𝛺 ) −5 −
= 2,588 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1
𝐼
1
⃒̅̅̅̅² + ⃒ 𝑅2
̅̅̅̅ Δσ = √⃒ ⃒² 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒² = √⃒ 2,38 𝑥0,44 ⃒² 𝑥 ⃒1,555x10−5 𝛺− ⃒²
ΔY= √⃒ ⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅2 (𝑅1
2
2 ⃒ 𝑥 ⃒𝛥𝑅3 ⃒² 𝐴𝑒 10−4 𝑚²
𝑅1 𝑋 𝑅3 𝑋 𝑅3)
= 8,264 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1
1 536,67
ΔY= √⃒ 2000 𝑋 590Ω ⃒2 𝑥 ⃒10Ω⃒² + ⃒ (2000 𝑋 590Ω)2 ⃒2 𝑥 ⃒10Ω ⃒² (σ ± Δσ) = (1,0706 𝛺 −1 𝑚−1 ± 8,264 x 10−4 𝛺−1 𝑚−1 )
−6 −1
= 8,4797x10 𝛺
e. Konsentrasi = 20%
σ = 𝐴𝑒𝐼 𝑥 𝑌 = 2,38𝑥10 𝑥 3,474x10−4 𝛺−1 = 0,642 𝛺 −1 𝑚 −1
0,44
(Y±ΔY) = (3,474576x10−4 𝛺 −1 ±8,4797x10−6 𝛺 − ) −4 𝑚²
𝐼
f. Konsentrasi 0% Δσ =√⃒ ⃒² 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒²=√⃒ 2,38 𝑥0,44
10−4 𝑚²
⃒² 𝑥 ⃒8,4797x10−6 𝛺−1 ⃒²
𝐴𝑒
= 2,457 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1
̅̅̅̅
𝑅2 106,67Ω
Y= ̅̅̅̅
= 2000 Ω x 893,3Ω = 5,97056x10−5 𝛺 −1 (σ ± Δσ) = (0,642 𝛺 −1 𝑚−1 ± 2,457 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1 )
𝑅1 𝑋 𝑅3
1 f. Konsentrasi = 0%
ΔY= √⃒ ⃒̅̅̅̅² + ⃒ 𝑅2
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅2 ̅̅̅̅ ⃒²
⃒2 𝑥 ⃒𝛥𝑅3 σ = 𝐴𝑒𝐼 𝑥 𝑌 = 2,38𝑥10
0,44
𝑥 5,9705x10−5 𝛺−1 = 0,1103 𝛺−1 𝑚−1
𝑅1 𝑋 𝑅3 (𝑅1 𝑋 𝑅3)2 −4 𝑚²
1 106,67
ΔY= √⃒ 2000 𝑋 893,3Ω ⃒2 𝑥 ⃒5,686Ω⃒² + ⃒ (2000 𝑋 893,3Ω)2 ⃒2 𝑥 ⃒5,773Ω ⃒² 𝐼
Δσ =√⃒ ⃒² 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒²=√⃒ 2,38 𝑥0,44
10−4 𝑚²
⃒² 𝑥 ⃒3,182x10−6 𝛺−1 ⃒²
−6 −1 𝐴𝑒
= 3,1826x10 𝛺 = 3,461 x 10−5 𝛺 −1 𝑚−1
(Y±ΔY) = (5,97056x10−5 𝛺 −1 ±3,1826x10−6 𝛺 − ) (σ ± Δσ) = (0,1103 𝛺 −1 𝑚−1 ± 3,461 x 10−5 𝛺−1 𝑚−1 )
𝐼
Δσ = √⃒ ⃒² 𝑥 ⃒𝛥𝑌⃒² = √⃒ 2,38 𝑥0,44
10−4 𝑚²
⃒ 𝑥 ⃒1,168x10−5 𝛺− ²⃒²
𝐴𝑒
= 4,662 x 10−4 𝛺 −1 𝑚−1
10. Konsentrasi Larutan vs Daya Hantar Larutan
0,0018
0,001555
0,0016
0,0014
0,001204
0,0012 0,001035
0,001
0,0008
0,000579
0,0006
0,000347
0,0004
0,0002 0,000059
0
0% 20% 40% 60% 80% 100%
2,5 2,2258
1,9134
2
1,5 1,0706
1 0,6422
0,5 0,1103
0
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Series 1
adalah larutan yang termasuk elektrolit kuat, maka dari itu
V. PEMBAHASAN praktikan harus berhati-hati karena dapat memiliki efek jika
Praktikum daya hantar listrik adalah salah satu percobaan larutan yang digunakan tidak di tangani dengan benar.
yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu larutan Larutan Elektrolit memilik banyak manfaat dalam
untuk menghantarkan listrik. Karakteristrik larutan yang kehidupan manusia. Pada bagian mesin kendaraan, larutan
mampu mengahantarkan listrik dapat dilihat pada perubahan elektrolit digunakan untuk sel elektrokimia seperti pengisi
skala jembatan wheatstone. Praktikum dilakukan dengan Aki, baterai, ataupun jembatan garam. Larutan elektrolit juga
mengubah konsentrasi larutan CuSO4 dengan konsentrasi digunakan sebagai parameter pencemaran air di suatu
100%, 80%, 60%, 40%, 20%, dan 0%. Pada konsentrasi 0% tempat.
larutan yang digunakan adalah air.
Setelah dilakukan praktikum dengan konsentrasi yang
berbeda maka didapatkan hasil yang tertera pada analisis
data. Pada point 1-5 analisis data dilakukan perhitungan
terhadap diameter dan Panjang elektroda dan tabung U,
volume larutan yang dibutuhkan dengan metode matematis
sederhana. Kemudian pada analisis data poin 6 dan 7
dilakukan perhitungan rata-rata 𝑅2 dan 𝑅3 yang digunakan.
Pada point 6, rata-rata 𝑅2 mengalami penurunan yang
konstan seiring dengan penurunan konsentrasi larutan.
Sedangkan pada point 7 rata-rata 𝑅3 mengalami fluktuasi
atau naik turun sehingga data yang didapatkan tidak konstan.
Hal tersebut mungkin karena dipengaruhi data data
percobaan yang memang tidak konstan menurun seiring
menurunnya konsentrasi. Bisa dilihat di dalam grafik poin
nomer 10 dan 11.
Daya hantar listrik suatu larutan dipengaruhi oleh
konsentrasi, volume, dan jenis larutan. Semakin tinggi
konsentrasi dari suatu larutan makasemakin besar pula daya
hantar listrik larutan tersebut. Pada percobaan larutan kali ini
dipakai larutan CuSO4 yang merupakan salah satu contoh
dari elektrolit kuat. Elektrolit kuat adalah dapat
menghantarkan listrik dengan baik. Akan tetapi semakin
rendahnya konsentrasi maka kekuatan penghantaran
listriknya pun akan semakin berkurang hingga menjadi air
pada konsentrasi 0%. Air adalah larutan yang termasuk
kedalam golongan non-elektrolit. Yang sangat sulit untuk
cairan dari golongan tersebut dapat menghantarkan listrik.
Pengaruh konsentrasi terhadap nilai hantar listrik dapat
dibuktikan dengan data yang tertera pada point 8 analisis
data.
Nilai hantar jenis larutan didapatkan dari mengalikan hasil
pembagian Panjang tabung dan luas tabung dengan nilai
daya hantar. Hal yang sangat mempengaruhi kesalahan
percobaan contohnya, kesalahan pembacaan angka pada
jangka sorong ketika mengukur diameter elektroda dan
diameter tabung U, kesalahan saat menghitung volume
pengenceran dan saat mengukur larutan di gelas ukur,
praktikan kurang hati-hati saat memindahkan larutan
sehingga tetesan cairan membasahi meja praktikum. Apabila
hal ini terjadi dapat mengakibatkan efek lanjutan seperti
tersetrum jika larutan di meja praktikum tersebut mengenai
listrik. Selain itu praktikan kurang teliti dalam membaca
skala di galvanometer sehingga memberikan dampak pada
perhitungan daya hantar, praktikan tidak menggunakan alat
pelindung diri yang memadai dan tidak bekerja sesuai
prosedur sehingga dapat berdampak pada keselamatan
praktikan, larutan yang dipakai pada praktikum kali ini
VI. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
a) Jembatan Wheatstone adalah suatu proses menentukan [1] Ahmadun. (2014). Laporan Praktikum Fisika Dasar II
nilai hambatan lsitrik yang presisi dan tepat menggunakan Jembatan Whaetstone. Cirebon: Institut Agama Islam Negeri
rangkaian jembatan dan dilakukan dengan melihat Syekh Nurjati.
perbandingan antara besar hambatan yang belum diketahui [2] Meilasari, F. (2013). Penentuan Sebaran Lindi
yang tentunya dalam keadaan jembatan tersebut seimbang. Berdasarkan Daya Hantar Listrik. Prosiding Seminar
b) Daya Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan air untuk Nasional Manajemen Teknologi XVII (pp. D-1-3 s.d D-1-4).
dapat menghantarkan arus listrik yang dipengaruhi oleh Surabaya: Institut Teknologi Surabaya.
garam-garam terlarut yang dapat terionisasi. Untuk
menentukan daya hantar listrik suatu larutan dapat [3] Satrio, B. Y. (2016). Modul Kimia Berbasi EPUB Untuk
Siswa Tunanetra : Materi Larutan Elektrolit dan Non-
digunakan persamaan 𝑌 = ̅̅̅̅
𝑅2/𝑅1.𝑅3
Elektrolit. INKLUSI : Journal of Disability Studies, 92.
[4] Ratnasari, O. C. (2020). Pengukuran Hantar Listrik
Larutan CuSo4 Menggunakan Post Office Box. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma. [5] Pujhakhesuma, A. (2015).
Daya Hantar Listrik dan Larutan Elektrolit. Jambi:
Universitas Jambi.