Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum “Daya Hantar Larutan

Elektrolit ”
Modul L3 – Daya Hantar Larutan Elektrolit
RANGGA ADITYA PRADANA/21612046
Asisten: ARI ADRIANTO
Tanggal praktikum: 25 NOVEMBER 2021
KIMIA – FMIPA
Universitas Islam Indonesia

waktu ,dan rapat arus listrik bagi arus listrik yang


Abstrak— Daya hantar atau biasa disebut sebagai terdestribusi secara kontinyu seperti misalnya oleh Gerakan
ion ion yang berserakan di udara didefinisikan sebagai
konduktivitas merupakan kebalikan dari hambatan. Daya
banyaknya muatan listrik yang melintas suatu penampang
hantar berhubungan dengan kemampuan suatu zat untuk seluas satu satuan luas persatuan waktu.Sedangkan arus
dapat menghantarkan suatu listrik . Hamabatan bergantung listrik di dalam cairan ,khusunya larutan elektrolit ,adalah
oleh ion ion yang bergerak dari elektroda satu dengan
pada nilai hambatan , Panjang larutan , luas penampang . elektroda lainya ,dan didalam larutan tidak terdapat
Dalam penentuan nilai daya hantar suatu larutan , dapat electron bebas .Sudah tentu daya hantar yang memberikan
ukuran mudah-sukarnya alur listrik mengalir , ditentukan
dilakukan dengan berbagai cara salah satunnya dengan sepenuhnya oleh mudah-sukarnya pembawa pembawa
galvanometer dan jembatan wheatstone. Agar tidak terjadi muatan listrik , yakni electron electron ataupun ion ion
perubahan nilai hambatan , percobaan kali ini menggunakan
yang bergerak dalam medium.
(Soedojo,1999:263)
CuSO4 dan memvariasikan dengan konsentrasi larutan. Jika kita memakaikan perbedaan pontensial yang
sama dintara ujung ujung tongkat tembaga dan tongkat
kayu yang mempunyai geometri yang serupa, maka
dihasilka arus arus yang sangat berbeda.Karakteristik
Kata kumci—dokumen; format; resmi; masukkan kata kunci (sifat ) penghantar yang menyebabkan ini adalah hambatan
Larutan Elektrolit , Jembatan Wheatstone , Galvanometer , Daya (resistance). Kita mendefinisikan hambatan dari sebuah
penghantar (yang serung dinamakan tahanan = resistor)
Hantar diantara dua titik dengan memakaikan sebuah perubahan
potensial (V) diantara titik tersebut , dan dengan mengukur
arus (I)
I. PENDAHULUAN ( Halliday,1984:183-187)
Untuk beda potensial yang sama tidak selalu
Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghasilkan kuat arus listrik yang sama , melainkan
mengantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan tergantung pada dasarnya tahanan penghantar yang
karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi digunakkan. “ makin besar tahanan pengantar , makin kecil
=1) menjadi ion ion sehingga dalam larutan tersebut yang,yang mengalir melalui penghantar tersebut ,atau
sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion dengan perkataan lain makin besar tahanan ( R ) makin
ion . Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus sedikit muatan listrik yang dihantarkan. “ Kemampuan
listrik , maka daya hantarnya kuat,pada persamaan suatu penghantar untuk memindahkan muatan listrik
reaksi,ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah dikenal sebagai” daya hantar listrik “ yang besarnya
satu arah ke kanan. berbanding terbalik dengan hambatan R .
Menurut pandangan modern,arus listrik dapat L=1/R
ditafsirkan sebagai arus electron yang membawa muatan L=Daya Hantar (Ohm)
negative melalui suatu penghantar. Perpindahan ini dapat R=Tahanan (Ohm)
terjadi bila terdapat beda potensial antara satu tempat
dengan tempat yang lain,dan arus listrik akan megalir dari
tempat yang memiliki potensial tinggi ke tempat potensial Hasil penelitian pada abad kesembilan belas
rendah. menunjukan bahwa larutan dalam air dari beberapa zat
Arus listrik ialah muatan listrik , yaitu banyaknya padat menghantarkan arus listrik. Zat-zat semacam ini
muatan listrik yang melintas penampang persatuan disebut non elektrolit . Partikel partikel dalam larutan yang
menghasilkan disebut ion . Ion ion inilah yang menentukan a.Tabung U
hantaran listrik serta sifat kimia dan fisika suatu elektrolit.
Ada dua macam eleketrolit yaitu elektrolit lemah dan b.Corong
elektrolit kuat . Elektrolit kuat terurai semua sempurna c.Pipet tetes
menjadi ion dalam larutan air atau dalam keadaan
lebur.Senyawa yang termasuk elektrolit kuat yaitu d.Gelas Beker
1. Senyawa ion , yang dalam keadaan padat
e.Gelas Ukur
berupa ion
2. Senyawa kovalen yang bereaksi sempurna f.Jembatan Wheatstone
dengan air membentuk ion , misalnya HCL
g.Kabel Jumper
Zat yang temasuk elektrolit,elektolit kuat adalah h.Jangka Sorong
adalah asam mineral (asam klorida , asam sulfat ,
asam nitrat ) ,basa dan leburan atau larutan dalam air i. Elektroda
. Sedangkan elektrolit , atau larutan dalam
Bahan
air.Elektrteolit ini terutama senyawa kovalen
ssedikit sekali berekasi dengan air membnetuk ion .
Oleh karena itu elektrolit leamah merupakkkan
penghantar lisrik yang baru merupakan penghantar a.Larutan CUSO4 100%
listrik yang buruk dan mempunyai derajat disosiasi b.Air
kecil.
(Achmad ,1996: :72)
Suatu pertemuan antara dua larutan elektrolit
memberikan sesuatu potensial terhadap
sel.Misalnya, larutan pekat asam klorida pembentuk
pertemeuan dengan dengan larutan encer . Kedua
ion hydrogen dan ion klorida bergerak lebih cepat ,
maka larutan encernya menjadi bermuatan positif
karena karena adanya ion energi berlebih. Larutan
yang lebih pekat ditinggalakna karena ion klorida
dan dengan demikian mendapat uatan negative .
Pemisahan muatan yang nyatanya sangat l
kecil ,tetapi beda pontensial yang dihasilkan cukup
berarti)
(Alberty,1992-188)
Daya hantar suatu larutan berubah jika
konsentrasinya berubah.. Oleh sebab itu dalam
membandingkan daya hantar digunakkan penegrtian
daya hantar molar yang didefinisikan dengan
persamaan A=Kc/C
Pada elektrolit kuata bergantungan A pada
konsentrasi tidak terlampau besar dan terjadi penyimpangan
yang disebabkan oleh antar aksi antar ion.
(Achmad,1996::75-76)

II. METODE PRAKTIKUM


Gambar 1.1 Tabung U
1. Alat dan Bahan
Sumber :
http://pplpi-sidoarjo.blogspot.com/2017/02/sop-
pengoperasian-tabung-u.html

Alat
windu-isw/pipet-tetes

Gamabr 1.2 Corong


Sumber : https://blogkimia.com/corong-gelas-dan-
fungsinya/
Gambar 1.4 Gelas Beker
Sumber: :
https://glasswareindonesia.wordpress.com/2020/07/0
3/jual-gelas-beker-cawan-ukur-wadah-kaca-lengkap-
dibuat-dari-bahan-pilihan/

Gambar 1.3 Pipet Tetes


Sumber : https://www.minapoli.com/indah-sari-
https://indonesian.alibaba.com/product-detail/mcp-
dwb-01-wheatstone-bridge-287246957.html

Gambar 1.5 Gelas Ukur


Sumber :
https://glasswareindonesia.wordpress.com/2020/07/0
3/jual-gelas-beker-cawan-ukur-wadah-kaca-lengkap-
dibuat-dari-bahan-pilihan/

Gambar 1.7 Kabel Jumper


Sumber :
https://www.bukalapak.com/p/elektronik/komponen-
elektronik/8y8i86-jual-kabel-jumper-male-male-
breadboard-arduino-wire-bread-board-cable-ab70

Gambar 1.6 Jembatan Wheatstone Gambar 1.8 Jangka Sorong


Sumber : Sumber : https://www.amongguru.com/jangka-
sorong-fungsi-bagian-bagian-dan-cara-membacanya/

Gambar 1.11 Air


Sumber : https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-
sehat/mitos-fakta-air-putih/

Gambar 1.9 Larutan CUSO4


Sumber : https://pengertianahli.id/pengertian-
molalitas-molaritas-dan_8/

Gambar 1.10 Elektroda 2. Langkah - Langkah


Sumber indonesian.alibaba.com/product-detail/rde2-
lab-use-rotating-disk-electrode-with-a-shaft-
439234403.html
Pasang kabel jumper pada R1 III. DATA PERCOBAAN
dan R3 , kemudian mengukur
Tabel 1. Nama Tabel
diameter elektroda dan tabung U

Tuangkan larutan CUSO4


kedalam tabung sebanyak 160 ML ,
dan tutup dengan elektroda

Tabel 2. Nama Tabel

Lalu pasangka dengan rangkaian


jembatan wheatstone setelah itu
sambungkan rangkaian ke sumber
tegangan dan nyalakan power.

Diameter tabung = 2,22 cm


Amati jarum pada Galvano meter ,
Ketika jarum tidak menunjukan angka nol
maka putar variable agar jarum menuju
angka nol
Diameter elektroda = 1,74 cm
R2 δ R 2 ¿) |δ R 2 (R2−R2 )|
2

Volume cairan = 170 ml


R1 = 2000 ohm 760 −3,33 11,09
760 −3,33 11,09
IV. ANALISIS DATA
770 6,67 44,49

∑ ¿2.290 ∑ ¿66,67

R2=¿ ∑
R2 2.290
1. 1. Mengonversikan data diameter tabung = =763,33 Ohm
dan diameter elektroda ke dalam satuan n 3


m
. Diameter tabung
Diameter ( D t )= 2,22 cm = 2,22. 10−2 m
∆ R 2=
∑ ( R2−R2 )2 =
n−1 √ 66,67 ¿ 5,77 Ohm
2
Jadi , ( R2 ± ∆ R 2 )=( 763,33 ± 5,77 ) Ohm
Jari-jari ( r t ) =
b. Konsentrasi =80 %
1 1 −2 −2
× Dt = ×2,22. 10 m=1,11.10 m
2 2 R2 δ R 2 ¿) 2
|δ R 2 (R2−R2 )|
b. Diameter elektroda
720 −3,33 11,09
Diameter ( D e )= 1,74 cm = 1,74.10−2 m
720 −3,33 11,09
1 1 −2 −3 6,67 44,49
Jari-jari ( r e ) = × D e = ×1,74. 10 m=8,7. 10 m 730
2 2
2. Mengonversikan data volume cairan ke dalam ∑ ¿2.170 ∑ ¿66,67
satuan m 3

R2=¿ ∑ 2 = 2.170 =723,33 Ohm


Volume cairan = 170 ml = 1,7. 10−4 m 3 R
n 3

√ ∑ ( R2−R2 )2 =

3. Menentukan luas tabung U
66,67 ¿ 5,77 Ohm
2 ∆ R 2=
At =π r t =3,14 × ( 1,11. 10 m) =3,87.10 m
2 −2 −4 2
n−1 2
Jadi, ( R2 ± ∆ R 2 )=( 723,33 ± 5,77 ) Ohm
4. Menentukan panjang tabung
−4 3
v 1,7. 10 m c. Konsentrasi =60 %
l= = =0,44 m
At 3,87. 10−4 m2
R2 δ R 2 ¿) |δ R 2 (R2−R2 )|
2

5. Menentukan luas elektroda


690 6,67 44,49
2
Ae =π r e =3,14 × ( 8,7.10 m) =2,38.10 m
2 −3 −4 2
680 −3,33 11,09
680 −3,33 11,09
6. Menentukan nilai rerata R2
a. Konsentrasi =100 % ∑ ¿2.050 ∑ ¿66,67
Jadi, ( R2 ± ∆ R 2 )=( 456,67 ±15,275 ) Ohm

R2=¿ ∑
R2 2.050
= =683,33Ohm
n 3 f. Konsentrasi =0 %

√ ∑ (R2−R2 ) =

2
66,67 ¿ 5,77 Ohm
∆ R 2= R2 δ R 2 ¿) |δ R 2 (R2−R2 )|
2
n−1 2
Jadi , ( R2 ± ∆ R 2 )=( 683,33 ± 5,77 ) Ohm 100 0 0
100 0 0
d. Konsentrasi =40 %
100 0 0
R2 δ R 2 ¿) 2
|δ R 2 ( R2−R2 )| ∑ ¿300 ∑ ¿0
530 6,67 44,49
530 6,67 44,49
R2=¿ ∑
R2 300
510 −13,33 177,69 = =100 Ohm
n 3
∑ ¿1.570 ∑ ¿266,67
∆ R 2=
√ ∑ ( R2−R2 )2 =
n−1 √ 0 ¿ 0 Ohm
2

R2=¿ ∑
R2 1.570 Jadi , ( R2 ± ∆ R 2 )=( 100 ± 0 ) Ohm
= =523,33 Ohm
n 3

∆ R 2=

¿ 11,55 Ohm
√ ∑ (R2−R2 )2 =
n−1 √ 266,67
2
. Menentukan nilai rerata R3
a. Konsentrasi =100 %

R3 δ R 3 ¿) |δ R 3 (R3−R3 )|
2
Jadi, ( R2 ± ∆ R 2 )=( 523,33 ± 11,55 ) Ohm
240 −16,67 277,89
e. Konsentrasi =20 % 270 13,33 177,69
260 3,33 11,09
R2 δ R 2 ¿) 2
|δ R 2 ( R2−R2 )| ∑ ¿770 ∑ ¿ 466,67
440 −16,67 277,89
460 3,33 11,09
R3=¿ ∑
13,33 177,69 R3 770
470 = =256,67Ohm
n 3
∑ ¿1.370 ∑ ¿466,67
∆ R 3=
√ ∑ ( R3−R3 )2 =
n−1 √ 466,67
2

R2=¿ ∑
R2 1.370 ¿ 15,275 Ohm
= =456,67 Ohm
n 3 Jadi, ( R3 ± ∆ R3 )=( 256,67 ± 15,275 ) Ohm

∆ R 2=

¿ 15,275 Ohm
√ ∑ (R2−R2 )2 =
n−1 √ 466,67
2 b. Konsentrasi =80 %
R3 δ R 3 ¿) 2
|δ R 3 ( R3−R3 )| ∑ ¿1.420 ∑ ¿66,67
300 3,33 11,09

R3=¿ ∑
280 −16,67 277,89 R3 1.420
13,33 177,69 = =473,33 Ohm
310 n 3

∑ ¿890 ∑ ¿ 466,67 ∆ R 3=
√ ∑ ( R3−R3 )2 =
n−1 √ 66,67 ¿ 5,77 Ohm
2
Jadi, ( R3 ± ∆ R3 )=( 473,33 ±5,77 ) Ohm
R3=¿ ∑
R3 890
= =296,67 Ohm
n 3
e. Konsentrasi =20 %
∆ R 3=

¿ 15,275 Ohm
√ ∑ (R3−R3 )2 =
n−1 √ 466,67
2 R3 δ R 3 ¿) 2
|δ R 3 (R3−R3 )|
570 −10 100
Jadi , ( R3 ± ∆ R3 )=( 296,67 ± 15,275 ) Ohm
590 10 100
580 0 0
c. Konsentrasi =60 %
∑ ¿1.740 ∑ ¿200
R3 δ R 3 ¿) 2
|δ R 3 ( R3−R3 )|
R3=¿ ∑
350 6,67 44,49 R3 1.740
= =580 Ohm
340 −3,33 11,09 n 3


−3,33 11,09


340

∆ R 3=
∑ ( R3−R3 )2 = 200 ¿ 10 Ohm
∑ ¿1.030 ∑ ¿66,67 n−1 2
Jadi, ( R3 ± ∆ R3 )=( 580 ± 10 ) Ohm

R3=¿ ∑
R3 1.030
= =343,33Ohm f. Konsentrasi =0 %
n 3

√ ∑ (R3−R3 )2 =
√ δ R 3 ¿) 2
66,67 ¿ 5,77 Ohm R3 |δ R 3 (R3−R3 )|
∆ R 3=
n−1 2
880 −10 100
Jadi , ( R3 ± ∆ R3 )=( 343,33 ± 5,77 ) Ohm
900 10 100
890 0 0
d. Konsentrasi =40 %
∑ ¿2.670 ∑ ¿200
R3 δ R 3 ¿) 2
|δ R 3 ( R3−R3 )|
R3=¿ ∑
470 −3,33 11,09 R3 2.670
= =890Ohm
480 6,67 44,49 n 3
470 −3,33 11,09
√ ∑ ( R3−R3 )2 =
√ 200 ¿ 10 Ohm Jadi, Y ± ∆Y =( 1.141± 8,4 ) 10−6 Ohm−1
∆ R 3=
n−1 2
Jadi, ( R3 ± ∆ R3 )=( 890± 10 ) Ohm d. Konsentrasi =40 %
R2 523,33
Y= = =5,528.10−4 Ohm−1
8. Menentukan nilai hantar larutanY ± ∆ Y R1 R3 2.000 × 473,33

√| | | |
a. Konsentrasi =100 % 1 2
2
−R2 2
2

R2
∆Y =
R 1 R3
|∆ R2| + 2 |
∆ R3|
763,33 −3 −1 R 1 R3
Y= = =1,487.10 Ohm
R1 R3 2.000 × 256,67

√| | | |
2 2
1 −523,33

√|
2 2
|11,55| + |5,77| =1,22
| | |
2 2
1 2 −R2 2 2.000× 473,33 ( 2.000× 473,33 ) 2
∆Y =
R 1 R3
|∆ R2| + 2 |
∆ R3|
R1 R3 −5 −1
Jadi, Y ± ∆Y =( 55,28 ±1,2 ) 10 Ohm

√| | | |
2 2
1 2 −763,33 2
|5,77| + |15,275| =1,13.10−5 Ohm−1
2.000× 256,67 ( 2.000× 256,67 ) 2
e. Konsentrasi =20 %

Jadi , Y ± ∆Y =( 148,7 ±1,1 ) 10 Ohm


−5 −1 R2 456,67 −4 −1
Y= = =3,937.10 Ohm
R1 R3 2.000 × 580

√| | | |
b. Konsentrasi =80 % 1 2
2
−R2 2
2

R2
∆Y =
R 1 R3
|∆ R2| + 2 |
∆ R3|
723,33 −3 −1 R 1 R3
Y= = =1,219.10 Ohm
R1 R3 2.000 × 296,67

√| | | |
2 2
1 −456,67

√|
2 2
|15,275| + |10| =1,32. 10−5 O
| | |
2 2
1 2 −R2 2 2.000× 580 ( 2.000 ×580 )2
∆Y =
R 1 R3
|∆ R2| + 2 |
∆ R3|
R1 R3
Jadi, Y ± ∆Y =( 39,37 ±1,3 ) 10−5 Ohm−1

√| | | |
2 2
1 2 −723,33 2
|5,77| + |15,275| =9,76. 10−6 Ohm−1
2.000× 296,67 ( 2.000× 296,67 ) 2
f. Konsentrasi =0 %
R2 100
Y= = =5,618.10−5 Ohm−1
R1 R3 2.000 × 890

√| | | |
2 2
1 2 −R2 2
Jadi, Y ± ∆Y =( 1.219 ± 9,8 ) 10 Ohm −6 −1
∆Y =
R 1 R3
|∆ R2| + 2 |
∆ R3|
c. Konsentrasi =60 % R 1 R3

√| || | | |
R2 783,33 −3 −1 1
2
−100
2
Y= = =1,141.10 Ohm 2
0 +
2
|10| =0 Ohm−1
R1 R3 2.000 × 343,33 2.000× 890 ( 2.000× 890 ) 2

√| | | |
2 2
1 2 −R2 2 Jadi, Y ± ∆Y =( 5,618 ±0 ) 10−5 Ohm−1
∆Y =
R 1 R3
|∆ R2| + 2 |
∆ R3|
R1 R3

√|
9. Menentukan nilai hantar jenis larutan σ ± ∆ σ

| | |
2 2
1 2 −783,33 2
|5,77| + |5,77| =8,41.10
a.
−6
Ohm−1=100 %
Konsentrasi
2.000× 343,33 ( 2.000 × 343,33 ) 2
l 0,44 m −3 −1 −1 −1
σ= ×Y = ×1,487. 10 Ohm =2,749 Ohm m
Ae −4 2
2,38. 10 m f. Konsentrasi =0 %

√| √|
l 0,44 m
| |
2 2 −5 −1 −
l 0,44 m −5 2 −1σ = −1×Y−1
= ×5,618. 10 Ohm =0,104 Ohm
∆ σ=
2
|∆Y | = |1,1.10 | =0,2.10 Ohm
Ae m −4 2
2,38. 10 m
Ae 2,38.10−4 m2

√| | √| |
2 2
Jadi, σ ± ∆ σ =( 27,49 ±0,2 ) 10−1 Ohm−1 m−1 l 2 0,44 m 2
∆ σ= |∆Y | = |0| =0 Ohm−1 m−1
Ae −4 2
2,38.10 m
b. Konsentrasi =80 % Jadi, σ ± ∆ σ =( 0,104 ± 0 ) Ohm−1 m−1
l 0,44 m −3 −1 −1 −1
σ= ×Y = ×1,219. 10 Ohm =2,253 Ohm m
Ae −4 2
2,38. 10 m

√| | √| |
2 2
l 0,44 m 2
∆ σ=
2
|∆Y | = |9,8. 10−6| =0,18.10−1 Ohm−1 m−1
Ae −4 2
2,38.10 m
Jadi , σ ± ∆ σ =( 22,53 ±0,18 ) 10−1 Ohm−1 m−1

c. Konsentrasi =60 % V. PEMBAHASAN


l 0,44 m
×1,141. 10 Ohm =2,109 Ohm mPrinsip dan tujuan dari praktikum daya hantar
−3 −1 −1 −1
σ= ×Y =
Ae −4 2
2,38. 10 m larutan elektrolit kali ini yaitu mahasiswa dapat terampil

√| | √| |
2 2 dalam praktikum penentuan daya hantar suatu larutan
l 0,44 m −6 2
∆ σ=
2
|∆Y | = |8,4.10 | =0,15.10
−1
Ohm
−1 −1
m
Ae 2,38.10−4 m2 sesuai prosedur dan standar kesalamatan kerja di
laboratorium.Kemudian mahasiswa dapat memahami azaz
Jadi , σ ± ∆ σ =( 21,09 ±0,15 ) 10−1 Ohm−1 m−1
dari jembatan wheatstone. Selain itu , tujuan dari praktikan
ini adalah mahasiswa dapat menetukan daya hantar jenis
d. Konsentrasi =40 %
suatu larutan. Dalam praktik kali ini , mahasiswa
l 0,44 m −4 −1 −1 −1
menggunakan larutan CuSO4 sebagai bahan ujinya .
σ = ×Y = ×5,528. 10 Ohm =1,022Ohm m
Ae −4 2
2,38. 10 m Sehingga diharuskan untuk mahasiswa memahami dan dan

√| | √| |
2 2
l 0,44 m −5 2 dapat menetukan
−1 −1 daya hantar jenis larutan CuSO4 tersebut.
∆ σ=
2
|∆Y | = |1,2.10 | =0,22. 10
−1
Ohm m
Ae 2,38.10−4 m2 Pada praktikum kali ini , kita menggunakan larutan
CuSO4 sebagai salah satu bahan ujinya , dan memvariasi
Jadi, σ ± ∆ σ =( 10,22± 0,22 ) 10−1 Ohm−1 m−1
konsentrasi dari larutan. Setelah melakukan praktik sesuai
dengan Langkah yang diminta dan di standar keamanan
e. Konsentrasi =20 %
laboratorium , kemudian praktikan akan medapatkan
l 0,44 m
σ = ×Y = ×3,937. 10− 4 Ohm−1=0,728 Ohm−1 −1
m data yang diperlukan dalam pengolahan data agar
beberapa
Ae −4 2
2,38. 10 m mendapat hasil akhir daya hantar larutan. Data dapat

√| | √| |
2 2
l 0,44 m 2 diperoleh ditulis pada bab 3 data percobaan. Beberapa data
∆ σ=
2
|∆Y | = |1,3.10−5| =0,24. 10−1 Ohm−1 m−1
Ae −4 2
2,38.10 m yang diperoleh praktikan yaitu variasi konsentrasi larutan
100% hingga 0% dengan selisih konsentrasi 20 % hasil dari
Jadi, σ ± ∆ σ =( 7,28 ±0,24 ) 10−1 Ohm−1 m−1
proses pengenceran. Kemudian hambatan R2 dengan satuan
Ohm yang dapat dari pemutaran dengan satuan ohm yang Berdasarkan hasil analisis data yang telah
didapatkan dari pemutaran skala pada galvanometer hingga dilakukan , ternyata sesuai dengan teori yang ada. Dimana
menunjukan arus 0A . Selain itu juga data hambatan semakin besar niali konsentrasi larutan maka semakin besar
didapatkaan R3 dengan satuan Ohm yang semuanya pada nilai daya hantar jenis larutan tersebut. Sebaliknya semakin
tiap konsentrasi. Kemudian untuk tiap tiap rendah nilai daya hantar jenis larutan tersebut. Sebaliknya
hambatan ,didapatkan 3 data tiap hambatannya dari tiap semakin rendah nilai konsentrasi larutan maka semakin
konsentrasi , karena praktikan melakukan percobaan rendah nilai daya hantar jenis larutannya. Jadi , konsentrasi
sebanyak 3x pengulangan . Selain hambatan , praktikan ternyata dapat dapat mempengaruhi suatu daya hantar jenis
juga memperoleh data diameter dalam tabung U sebesar suatu larutan elektrolit. Pengaplikasian dari pada percobaan
1,75 cm yang keduanya diukur menggunakan jangkas kali ini , sudah dapat dikehidupan sehari hari , dimana
sorong selain itu selain itu , praktikan juga memroleh data dalam mengalirkan listrik , masyarakat menggunakan air
volume cairan 170ml dan hambatan R1 2000 Ohm . laut terdapat garam atau Nacl ,dimana garam sendiri
Kemudian setelah memeroleh data yang diperlukan merupakan salah satu contoh dari elektrolit kuat atau
praktikan akan menggunkan data data tersebut untuk senyawa yang dapat menghantarkan listrik dengan baik.
mendapatkan hasil akhir daya hantar jenis larutan
mengunakkan beberpa persamaan pengolahan data tersebut
dilakukan pada pada bab IV analisis data.diawali dengan VI. KESIMPULAN
menkonfersikan bebrapa data sperti diameter tabung dan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa larutan
elektroda dari satuan cewe dari satuan C .
mempengaruhi besar daya hantar jenis larutan yaitu
Dalam perhitungan kali ini , praktikan melakukan
semakin tinggi konsentrasi larutan , maka semakin besar
perhitungan basic data diawal. Karena adanya tersebut
juga nilai daya hantar jenis larutan.
bedan digunakan dalam perhitungan daya hantar larutan .
Jembatan wheatstone emiliki fungsi sebagai pembagi
Sehingga apabila terjadi kesalahan perhitungan sedikit
tegangan , untuk sumber arusnya adalah arus bolak balik
saja , hasil terakhir perhitungan ralat daya hantar R2 dan R3
hal ini untuk menghindari terjandinya penimbunan pada
berbeda juga mengharuskan praktikan teliti , karena hasil
elektroda karena elektrolisa , sehingga arus yang mengalir
akhirnya berhubungan dengan penentuan nilai hantar
lewat elektroda tidak menurun.
larutan Y plus,minus yang berhubungan dengan
Daya hantar listrik dapat diukur dengan menggunakan alat
perhitungan akhir . Jika terjadi kesalahan data sedikit saja ,
pengukur daya hantar yang nantinya akan didapat besar
maka akan sangat maka akan sangat berpengaruh terhadap
arus listrik dan beda potensialnya. Kemudian dicari
hasil akhirnya terhadap hasil akhir nilai daya hantar larutan
tahanannya setelah didapat nilai tahanannya kemudian
itu sendiri.
dicari daya hantarnya.
Selain itu, dalam perhitungan tak jarang praktikan
Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar yakni semakin
mendapat jawaban dengan dengan 3 angka nol dibelakang
besar konsentrasi larutan , maka daya hantarnya juga
koma sehingga sedikit menyulitkan perhitungan
semakin besar , begitu juga sebaliknya.
perhitungan praktikan . Cara lain yang dapat diambil
praktikan adalah dengan menuliskannya dengan x 10.
(dikali sepuluh pangkat ).Hal tersebut dapat meminimalkan
banyaknya angka dibelakang.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Ahmad , Hiskia .1996.Kimia Larutan . Bandung: PT


Citra Aditya Bakti.
[2] Alberty , Robert .1992.Kimia Fisika Edisi 5 Jilid
I.Jakarta Erlangga.

[3] Soedojo. Peter . 1999.Kimia Dasar .Yogyakarta :


Penerbit Andi

[4] Halliday .1984.fisika .Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai