Anda di halaman 1dari 2

Pada percobaan ini yang berjudul penentuan tetapan hasil kali kelarutan (KSP) kali ini bertujuan

untuk menentukan tetapan hasil kali kelarutan dan menghitung kelrutan elektrolit yang bersifat sukar
larut.
Prinsip kerja yang digunakan yaitu tabung reaksi yaitu tabung reaksi dicampurkan Pb(NO3)2
dengan KCl menghasilkan reaksi Pb(NO3)2 (aq) + 2KCl (aq)  PbCl2(aq) + 2KNO3 (aq) Pada saat
pencampuran, larutan tersebut harus digojoj agar tercampur merata/larutan menjadi homogen, serta pada
percobaan ini suhunya dimulai dari 60C karena tabung rekasi akan terlarut dalam suhu 60C untuk
mempercepat proses praktikum yang diminta dengan kecepatan panas 1C/menit, dan diaduk karena agar
dapat tercampur secara homoge. Selanjutnya untuk prinsip perhitungan hasil ksp yaitu dengan
menggunakan persamaan PbCl2 (s) yang menghasilkan PbCl2(s)  Pb2+(aq) dengan memperoleh ksp
PbCl = 4s3. Dapat dinyatakan bahwa konsentrasi ion pembentuk dalam setiap suhu adalah konstan atau
bisa disebut semakin tinggi suhu adalah konstan atau bisa disebut semakin tinggih suhunya maka semakin
tinggi kelarutannya.
Faktor yang mempengaruhi kelarutan endapan yaitu kenaikan suhu yang mengakibatkan jarak
antar molekul zat elektrolit semakin renggang sehingga mengakibatkan semakin temperature tinggi maka
senyawa elektrolit semakin mudah larut, adanya ion sejenis yang mengakibatkan kelarutan suatu senyawa
berkurang sehingga semakin besar konsentrasi ion sejenis semakinkecil kelarutan senyawa tersebut, dan
pembentukan ion kompleks. Serta pada percobaan ini yaitu adanya penambahan kcl yang berlebih
sehingga menghasilkan endapan yang semakin banyak, sehingga mengakibatkan suhu yang diperlukan
untuk melarutkan suatu endapan tersebut semakin besar, berarti kelarutan endapan meningkat dengan
bertambahnya temperature.
Fenomena yang terjadi pada percobaan kali ini adalah pada percobaan pertama yaitu saat
pencampuran 10ml Pb(NO3)2 0,0075 M dengan larutan KCl 1M 0,5ml fenomena yang terjadi yaitu
larutan jernih, terbentuk sedikit endapan, hal ini disebabkan karena konsentrasi yang ditambahkan kecil,
kemudian saat penambahan KCl 1M sebanyak 1ml menghasilkan larutan keruh dengan sedikit endapan.
Pada volume kelarutan KCl 1,5ml 1M menghasikan larutan keruh dan banyak endapan yang terbentuk
dengan masing masing volume larutan KCl berbeda pada saat suhu 30C pada tiap tabungnya.
Pada percobaan kedua yang kedua dengan cara pemanasan fenomena yang terjadi yaitu
pencampuran Pb(NO3)2 0,075M sebanyak 10 ml dengan larutan KCl 1 M yang berbeda volume
didapatkan hasilnya adalah pada saat penambahan KCl 1M sebanyak 1,5 ml menghasilkan larutan jernih
dan banyak endapan. Serta serta endapan tersebut larut pada suhu 69C, kemudian penambahan KCl
sebanyak 2 ml menghasilkan endapan banyak dan larutan jernih, endapan larutan pada suhu 72C, pada
tabung ke 3 dengan KCl 1 M sebanyak 2,5 ml menghasilkan larutan jernih yang banyak endapan dan
endapan tersebut larut dalam suhu 75C, kemudian pada KCl 1 M 3ml menghasilkan larutan jernih dan
banyak endapan terbentuk, serta larutan pada suhu 77C dan pada penambhan KCl 1M 3,5 ml
menghasilkan larutan jernih, banyak endapan tersebut larut pada suhu 81C. Tabung 1-5 endapannya
semakin banyak.
Dari percobaan 1 dipilih tabung reaksi 1 karena mendekati harga KSP yang memiliki endapan
paling sedikit sehingga disebut kondisi tepat jenuh. Pada percobaan 2 hasil KSP lebih besar dari teori
karena kaena suhunya lebih besar dan endapan yang dihasilkan lebih banyak.
Pada percobaan yang berjudul Menentukan Konstanta Hasil Kali Kelarutan (KSP), kali ini
ditentukan konstanta hasil kali kelarutan dan kelarutan elektrolit yang sukar larutnya dihitung.
Prinsip operasi yang digunakan adalah tabung reaksi, yaitu Pb (NO3) 2 dan KCl dicampur
sehingga menghasilkan reaksi Pb (NO3) 2 (aq) + 2KCl (aq) PbCl2 (aq) + 2KNO3 (aq) At. Ini adalah
tabung reaksi yang harus dilakukan. Selama pencampuran, larutan harus dikocok agar tercampur merata /
larutan akan seragam. Dalam percobaan ini, suhu dimulai pada 60 ° C dan diaduk pada laju pemanasan 1
° C / menit untuk mencampur secara merata, karena tabung reaksi meleleh pada 60 ° C dan mempercepat
proses hands-on yang diperlukan. Diuraikan pula prinsip penghitungan hasil ksp dengan menggunakan
persamaan PbCl2 (s) yang diperoleh ksp PbCl = 4s3 dan menghasilkan PbCl2 (s) Pb2 + (aq). Dapat
dikatakan bahwa konsentrasi ion yang dihasilkan adalah konstan pada setiap suhu, semakin tinggi suhu,
semakin konstan, dan semakin tinggi suhu, semakin tinggi kelarutan.
Faktor yang mempengaruhi kelarutan endapan adalah kenaikan suhu dimana jarak antar molekul
elektrolit berkurang. Artinya, semakin tinggi suhu, semakin tinggi kelarutan senyawa elektrolit yang
memiliki ion sejenis. Ketika kelarutan suatu senyawa menurun, semakin tinggi konsentrasi ion serupa,
semakin rendah kelarutan senyawa dan pembentukan ion kompleks. Sekali lagi, penambahan KCl
berlebih menghasilkan lebih banyak endapan, yang pada gilirannya meningkatkan suhu yang dibutuhkan
untuk melarutkan endapan. Ini berarti bahwa kelarutan endapan meningkat dengan meningkatnya suhu.
Fenomena yang terjadi pada percobaan ini adalah pada percobaan pertama yaitu pada
pencampuran 10 ml Pb (NO3) 2 0,0075 m dengan larutan KCl 1m 0,5 ml, fenomena yang terjadi adalah
larutan jernih berupa endapan kecil yang terbentuk, ini ditambahkan ke konsentrasi kecil. Kemudian
ditambahkan 1 ml KCl 1 M menghasilkan larutan keruh dengan sedikit endapan. Pada kelarutan volume
1,5 ml 1m KCl menghasilkan larutan keruh dan terbentuk banyak endapan, setiap volume larutan KCl
pada suhu 30°C pada setiap tabung berbeda.
Pada percobaan kedua dengan memanaskan fenomena yang terjadi yaitu pencampuran 10 ml Pb
(NO3) adalah 2 0,075 m dengan larutan KCl 1 m volume yang berbeda, bahwa ketika 1,5 ml KCl 1 m
ditambahkan, menghasilkan Larutan bening dan banyak curah hujan. . Kemudian endapan dilarutkan pada
suhu 69°C, kemudian larutan diendapkan pada suhu 72°C dalam pipa ketiga dengan 2,5 ml KCl 1 M.
Banyak endapan dan presipitat yang larut pada suhu 75°C, kemudian 1 mL KCl menghasilkan larutan
bening, dan terbentuk banyak endapan, dan banyak hujan yang terbentuk, dan suhu 77° Terbentuk satu
larutan. C dan 3,5 ml 1 M KCl menghasilkan larutan yang jernih, endapan ini banyak yang larut pada
suhu 81°C. Tabung 15 Lebih banyak endapan.
Dari Percobaan 1, tabung 1 dipilih karena jumlah endapan mendekati nilai KSP terendah. Ini
disebut saturasi eksak. Pada Percobaan 2, hasil KSP lebih tinggi dari teoritis karena suhu yang tinggi dan
curah hujan yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai