Anda di halaman 1dari 3

METABOLISME MIKROORGANISME

Metabolisme adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh setiap makhluk hidup,
begitu juga mikroorganisme. Melalui kegiatan metabolisme, setiap makhluk hidup mampu
mengorganisasikan berbagai molekul kimia di dalam tubuhnya dan mengkoordinasikan berbagai reaksi
kimia. Metabolisme secara garis besar terbagi menjadi katabolisme dan anabolisme. Katabolisme
merupakan reaksi metabolisme yang bersifat mengurai senyawa kimia tertentu dan melepaskan energi
selama proses berlangsung. Sebaliknya, anabolisme merupakan reaksi yang menggunakan energi untuk
meyintesis senyawa kimia yang lebih besar dari senyawa kimia yang lebih kecil.

Mikroorganisme dalam hidupnya melakukan aktivitas metabolisme. Metabolisme


mikroorganisme merupakan proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh mikroorganisme.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator
enzim. Dalam metabolisme mikroorganisme, energi fisik atau kimiawi dikonversi menjadi energi melalui
metabolisme mikrorganisme dan disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang disebut adenosine 5′-
triphospate (ATP). Mikroorganisme misalnya bakteri dalam hidupnya melakukan aktivitas metabolisme.
Tujuan metabolisme agar bakteri dapat bertahan melangsungkan fungsi hidup.

Enzim merupakan komponen penting yang diperlukan pada setiap proses metabolisme. Enzim
merupakan senyawa katalis yang terdapat pada makhluk hidup. Sebagian besar komponen penyusun
enzim adalah protein dan disebut apoenzim. Apoenzim tersebut bersifat inaktif dan membutuhkan
senyawa tertentu untuk mengaktifkannya yang disebut kofaktor. Contoh kofaktor yanitu ion seperti besi,
seng, magnesium, dan kalsium. Jika kofaktor merupakan senyawa organik, disebut juga sebagai koenzim.

Berdasarkan lokasi penggunaan enzim, enzim terbagi menjadi dua, yaitu endoenzime dan eksoenzime.
Sebagian besar enzim berfungsi di dalam sel dan disebut endoenzime. Sementara itu, beberapa enzim
dikeluarkan oleh sel untuk mengkatalisis reaksi yang berada di luar sel, disebut juga sebagai eksoenzime
(Benson 2001). Enzim juga dapat dibagi berdasarkan tipe reaksi kimia yang dikatalisis, yaitu
oksidoreduktase, transferase, hydrolase, lyase, isomerase, dan ligase. Oksidoreduktase adalah kelompok
enzim yang mengkatalisis reaksi redoks, contohnya sitokrom oksidase dan laktat dehidrogenase.
Transferase adalah kelompok enzim yang mengkatalisis reaksi transfer dari gugus fungsional, contohnya
asetat kinase dan alanin deaminase. Hydrolase adalah kelompok enzim yang mengkatalisis reaksi
hidrolisis (penambahan air), contohnya lipase dan sukrase. Lyase adalah kelompok enzim yang
mengkatalisis reaksi pemindahan suatu gugus atau atom tanpa hidrolisis, contohnya oksalat
dekarboksilase dan isositrat lyase. Isomerase adalah kelompok enzim yang mengkatalisis reaksi
penyusunan ulang atom dalam molekul, contohnya glukosa-fosfat isomerase dan alanin racemase. Ligase
adalah kelompok enzim yang mengkatalisis reaksi penggabungan dari dua molekul, contohnya asetil-CoA
sintetase dan DNA ligase.

Hasil reaksi metabolisme hampir semuanya dapat diamati, bahkan dapat diukur kekuatannya.
Reaksi metabolisme berbeda untuk setiap mikroorganisme, sehingga hal tersebut merupakan sifat yang
sangat penting untuk mengidentifikasi mikroorganisme. Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi reaksi
metabolisme dengan menggunakan uji biokimia. Beberapa uji biokimia yang digunakan diantaranya uji
hidrolisis casein, uji hidrolisis pati, fermentasi karbohidrat, produksi H2S, pencairan gelatin, uji oksidase,
dan uji katalase.

Definisi Mikroorganisme

Mikroorganisme dalam hidupnya melakukan aktivitas metabolisme. Metabolisme


mikroorganisme merupakan proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh mikroorganisme.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator
enzim. Dalam metabolisme mikroorganisme, energi fisik atau kimiawi dikonversi menjadi energi melalui
metabolisme mikrorganisme dan disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang disebut adenosine 5′-
triphospate (ATP). Mikroorganisme misalnya bakteri dalam hidupnya melakukan aktivitas metabolisme.
Tujuan metabolisme agar bakteri dapat bertahan melangsungkan fungsi hidup.

Proses Metabolisme

1. Anabolisme

Anabolisme adalah penyusunan/pengambilan zat makanan, pembentukan karbohidrat yang


membutuhkan energi dan sintetis protoplasma. Merupakan sintesis protoplasma yang meliputi proses
sintesa makromolekul seperti asam nukleat, lipida dan polisakarida, dan penggunaan energi yang
dihasilkan dari proses katabolisme.

2. Katabolisme

Katabolisme adalah penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan organik yang lebih
sederhana, pembentukan energi dengan menguraikan karbohidrat melalui reaksi oksidasi substrat.
Merupakan oksidasi substrat yang diiringi dengan terbentuknya energi, meliputi proses degradasi
sebagai reaksi penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan organik sederhana atau bahan
anorganik yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa
anabolisme adalah pembentukan senyawa yang memerlukan energi (Rekasi endergonik). Misalnya pada
fotosintesis yang membentuk C6G12O5 dari CO2 DAN H2O. Sedangkan katabolisme adalah penguraian
senyawa yang menghasilkan energi (reaksi eksergonik), misalnya pada respirasi yang menguraikan
karbohidrat menjadi asam piruvat dan energi.

Senyawa Pembawa Energi, ATP dan ADP

Mikroorganisme memerlukan energi untuk :

1. Synthesa bagian sel (dinding sel, membran sel, dan substansi sel lainnya).

2. Synthesis enzim, asam nukleat, polisakarida, phospholipids, atau komponen sel lainnya.
3. Mempertahankan kondisi sel (optimal) dan memperbaiki bagian sel yang rusak .

4. Pertumbuhan dan perbanyakan .

5. Penyerapan hara dan ekskresi senyawa yang tidak diperlukan atau waste products.

6. Pergerakan (Motilitas).

Energi yang tersimpan dalam bentuk senyawa ATP dapat diperoleh oleh mikroorganisme melalui
hidrolisa. Energi yang diperoleh dari melalui proses atau reaksi kimia disebut sebagai free energy atau
energi bebas (G). Pada reaksi yang melepaskan energi, maka harga G adalah negatif, sedangkan pada
reaksi yang memerlukan energi, maka harga G adalah positif. Energi hasil metabolisme disimpan oleh
mikroorganisme dalam bentuk senyawa phosporyl.

ATP terbentuk dari reaksi antara adenosine 5′-diphospate (ADP) dengan phospat anorganik, membentuk
ikatan phosporyl sebagai berikut :

ADP3- + Pi + H+ → ATP4- +H2O ΔG= +30 kJ/mol (1)

Reaksi diatas menunjukkan proses katabolisme, yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi
kimia sebesar 30 kJ yang tersimpan dalam senyawa organik. ATP yang telah tersintesa tersebut disimpan
di dalam sel untuk digunakan bila diperlukan. Energi yang tersimpan tersebut dikeluarkan melalui
hidrolisa ikatan phosporyl dalam suatu reaksi yang merupakan kebalikan dari reaksi (1), yaitu sebagai
berikut:

ATP4- +H2O → ADP3- + Pi + H+ ΔG= -30 kJ/mol (2)

Reaksi diatas merupakan proses anabolisme, yaitu pembentukan molekul yang kompleks dengan
menggunakan energi sebesar 30 kJ/mol. Kedua reaksi di atas terjadi karena katalisa enzim ATP-a .

Anda mungkin juga menyukai