Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

LR-03 Karakteristik V I Semikonduktor

Nama NPM Fakultas Jurusan No. Percobaan Nama Percobaan

: M. Syaeful Yusron : 1006772235 : Teknik : Elektro : LR-03 : Karakteristik V I Semikonduktor

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia

LR-03 Karakteristik V I Semikonduktor

Tujuan
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu semikonduktor

Alat dan Bahan


1. Bahan semikonduktor 2. Amperemeter 3. Voltmeter 4. Variable power supply 5. Camcorder 6. Unit PC 7. DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Teori Dasar
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi doping). Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan- bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.

Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar. Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya 'jauh' dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari ikatannya. Gambar 1. ikatan atom tembaga

Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah-pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik, elektron- elektron tersebut dengan mudah berpindah ke arah potensial yang sama. Fenomena ini yang dinamakan sebagai arus listrik. Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah, dan dibutuhkan energi yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini. Dapat ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling "semikonduktor" adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi. Susunan Atom Semikonduktor Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan Galium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal

untuk membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada dibumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon. Dapatkah anda menghitung jumlah pasir dipantai. Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0 K), struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada gambar berikut. Gambar 2. Struktur dua dimensi kristal Silikon

Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik. Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik.

Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas. Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor , pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi panas dan perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan. Gambar 3. Rangkaian tertutup semikoduktor

Langkah Kerja
Eksperimen rLab ini dilakukan dengan cara masuk ke http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory kemudian masuk ke jadwal praktikum , lalu mengklik LR03 karakteristik VI Semikonduktor 1. Memerhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor. 2. Memberi beda potensial dengan member tegangan V1. 3. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya. 4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan. 5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8 Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda potensial tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan data berikutnya.

Data Pengamatan

Perc. ke1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 8

V(volt) 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46 0.94 0.94 0.94 0.94 0.94 1.36 1.36 1.36 1.36 1.36 1.88 1.87 1.87 1.87 1.87 2.30 2.30 2.29 2.29 2.29 2.89 2.88 2.88 2.88 2.87 3.20 3.21 3.20 3.19 3.18 3.65

I(mA) 3.26 3.58 3.58 3.26 3.26 7.49 7.49 7.49 7.49 7.49 10.75 10.75 10.75 10.75 10.75 14.66 14.99 14.99 14.99 14.99 18.57 18.90 19.22 19.22 19.22 25.09 25.09 25.42 25.42 25.74 28.35 28.02 29.00 29.65 29.65 33.89

8 8 8 8

3.64 3.64 3.63 3.62

34.54 34.86 35.52 35.84

Pengolaha Data
Rata-rata nilai V dan I dari setiap percobaan
Perc. ke1 2 3 4 5 6 7 8 V(volt) 0.46 0.94 1.36 1.872 2.294 2.88 3.196 3.636 I(mA) 3.388 7.49 10.75 14.924 19.026 25.352 28.934 34.93

= =

= 2,0798 V = = 18,0993 mA

Grafik hubungan antara tegangan V dengan arus I

Grafik Hubungan V dengan I


40 35 30 I (mA) 25 20 15 10 5 0 0 1 2 V (Volt) 3 4 Series1 Linear (Series1) y = 9.7487x - 2.1756 R = 0.9914

Pada grafik diatas, kurva yang terbentuk antara tegangan ( V ) dan kuat arus ( I ) berbentuk linear. Grafik ini menunjukkan bahwa tegangan dengan arus berbanding lurus, jika tegangan semakin besar, maka arus yang dihasilkan pada rangkaian tersebut semakin besar juga. Dengan menggunakan persamaan garis lurus y = mx c, untuk y mewakili arus I, x mewakili tegangan V, m merupakan gradient garis, dan c merupakan nilai kesalahan dalam perolehan data, maka didapat persamaan garis lurus diatas yaitu : y = 9.748x - 2.175. Jika kita menulis ulang persamaan garis lurus y = mx c. dan mengganti variable y dengn I dan x dengan V maka didapat persamaan : I = mV c Dengan mengabaikan kesalahan-kesalahan dalam perolehan data pada praktikum kali ini, maka : V = mI

Berdasarkan Hukum Ohm yaitu V = IR atau

, maka R = 1/m. Sehingga dari persamaan y =

9.748x - 2.175 pada grafik, nilai hambatan R bisa kita hitung yaitu 1/m = 1/9,748 = 1,03 k. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, nilai Vrata-rata dan I rata-rata dari delapan buah percobaan tersebut adalah : Vrata-rata = 2,0798 V I rata-rata = 18,0993 mA Sehingga bisa kita peroleh nilai hambatan R adalah : V = IR

R = 0,115 * 10 0,115

Analisis
Percobaan Karakteristik V I semikonduktor ini dilakukan dengan RLab, yaitu dengan melakukan praktikum dengan menggunakan komputer yang dapat mengakses RLab. Praktikan dapat melakukan praktikum tanpa harus datang ke laboratorium, praktikan dapat melakukan percobaan dimana saja kapan saja asalkan dapat terhubung dengan internet. Praktikanpun dapat melihat alat yang digunakan dengan webcam yang dipasang mengarah ke alat. Percobaan ini menggunakan delapan nilai tegangan yang berbeda-beda yaiti V1, V2, V3, V4, V5, V6, V7, dan V8. Variasi nilai tegangan yang digunakan bertujuan untuk mendapatkan nilai arus yang berbeda-beda sehingga praktikan dapat melihat hubungan antara V dengan I. Dari data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar nilai tegangan maka akan semakin besar pula nilai arusnya. Untuk menhitung nilai hambatan pada semi konduktor tersebut, kita dapat menggunakan ii fi , y i b y 1/m i did p i i b 1,03 dan menggunakan penghitungan manual dengan hukum ohm yang umum digunakan, yaitu V = IR atau R = V/I sehingga didapat nilai R sebesar 0,115

Hambatan di semi konduktor tidak dipengaruhi oleh temperatur pada semi konduktor. Temperatur pada semikonduktor hanya berpengaruh pada perhitungan konsentrasi dari elektron bebas ataupun hole yang terdapat didalamnya apabila dialiri arus listrik.

Kesimpulan
Semikonduktor merupakan bahan yang dapat bersifat konduktor dan juga insulator. Besar tegangan pada semikonduktor berbanding lurus dengan arusnya.

Referensi - Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Enginers, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. - http://Mufari.files.wordpress.com/semiconductor.html - http://www.dostoc.com/docs/13990653/semiconductor - Sitrampil.ui.ac.id/elaboratory

Anda mungkin juga menyukai