Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

REMOTE LABORATORY
Nama Praktikan : Lily Septarina
NPM : 1206216954
Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Sipil
Kelompok Praktikum : 2
No. & Nama Praktikum : LR 03 Karakteristik V I Semikonduktor
Minggu Praktikum : 2
Tanggal Praktikum : 18 April 2013
LABORATORIUM FISIKA DASAR
UNIT PELAKSANA PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN DASAR
UNIVERSITAS INDONESIA
2013
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
2013
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
I. Tujuan Percobaan
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu
semikonduktor
II. Alat
Bahan semikonduktor
Amperemeter
Voltmeter
Variable power supply
Camcorder
Unit PC
DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Landasan Teori
A. Arus Listrik dan Beda Potensial
Bagaimanakah hubungan antara arus listrik yang melalui penghantar dengan beda
potensial pada ujung-ujung penghantar? Pada tahun 1927, Georg Simon Ohm, ahli fisika
berkebangsaan Jerman menentukan berdasarkan hasil eksperimennya bahwa arus listrik
yang melalui suatu penghantar sebanding dengan beda potensial yang diberikan pada
ujung-ujung penghantar tersebut, yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik
berikut:
I =
v
R
...............................................(1)
dimana:
I = kuat arus listrik
V = beda potensial
R = hambatan penghantar
Hasil eksperimental ini dikenal sebagai Hukum Ohm. Banyak fisikawan yang akan
mengatakan bahwa ini bukan merupakan hukum, tetapi lebih berupa definisi hambatan
atau deskripsi empirik dari sifat yang dimiliki bahan (konduktor logam) tertentu.
Penghantar yang sifat hambatannya mengikuti hukum Ohm disebut penghantar Ohmik,
sedangkan penghantar yang tidak mengikuti hukum Ohm disebut penghantar non
Ohmik. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang tepat seharusnya amperemeter
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
2013
harus mempunyai hambatan dalam diabaikan sedangkan voltmeter memiliki hambatan
dalam ideal.
Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik yang melalui suatu penghantar.
Dalam suatu rangkaian listrik, dapat terjadi arus listrik jika terdapat beda potensial listrik
(beda tegangan listrik). Semakin banyak muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu
dikatakan semakin besar (kuat) arus listriknya. Arah arus listrik dalam suatu rangkaian
listrik yaitu dari potensial tinggi ke potensial rendah. Kuat arus listrik dapat diukur
dengan alat amperemeter.Beda potensial listrik dapat diukur dengan alat voltmeter.
Amperemeter adalah alat ukur arus listrik. Amperemeter sering dicirikan dengan
simbol A pada setiap rangkaian listrik. Satuan arus listrik dalam satuan SI adalah ampere
atau diberi simbol A. Amperemeter harus dipasang seri dalam suatu rangkaian, arus
listrik yang melewati hambatan R adalah sama dengan arus listrik yang melewati
amperemeter tersebut.
Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik. Voltmeter sering dicirikan dengan
simbol V pada setiap rangkaian listrik. Voltmeter harus dipasang paralel dengan ujung-
ujung hambatan yang akan diukur beda potensialnya. Satuan beda potensial listrik
dalam satuan SI adalah volt atau diberi simbol V. Voltmeter sendiri mempunyai
hambatan sehingga dengan disisipkannya voltmeter tersebut menyebabkan arus listrik
yang melewati hambatan R sedikit berkurang.
B. Semikonduktor
Semikonduktor adalah suatu material yang memiliki karakteristik diantara
konduktor dan insulator. Hal ini dapat dipahami dari karakter energi gap semikonduktor
yang berada diantara konduktor dan isolator. Semikonduktor sangat bergantung dari
temperatur. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang
sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat sebagai konduktor.
Semikonduktor murni atau biasa disebut semikonduktor intrinsic adalah
material semikonduktor dimana tiap-tiap atomnya berikatan kovalen satu sama lain
membentuk suatu struktur kristal yang biasa disebut lattice, semikonduktor intrinsic
memiliki sifat yang mendekati sebuah material isolator, dimana pita valensi dan pita
konduksinya terpisahkan oleh gap energi yang kecil.
Penambahan jumlah impuritas pada material semikonduktor dapat menambah sifat
konduktivitas listriknya. Sifat konduktivitas listrik dari material semikonduktor dapat
bertambah selain karena adanya impuritas juga disebabkan karena adanya efek dari
temperatur dan cahaya. Konduktivitas bertambah akibat dari penambahan jumlah
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
2013
elektron valensi di dalam material semikonduktor tersebut. Elektron valensi atau biasa
disebut sebagai elektron yang berada di kulit terluar merupakan pembawa arus listrik.
Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah ke nukleus
lain. Jika diberi tegangan potensial listrik, elektron-elektron tersebut akan dengan
mudah berpindah kearah potensial yang sama. Fenomena ini dikenal sebagai arus listrik.
Dapat ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki
elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling "semikonduktor"
adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi. Bahan semikonduksi yang sering
digunakan adalah silikon, gallium arsenide, dan germanium. Bahan ini sangat berguna
dalam bidang elektronik karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah
dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi doping). Doping sejumlah besar
ke semikonduktor juga dapat meningkatkan konduktivitasnya.
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi
panas. Besarnya disipasi panas adalah I
2
R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan
mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Pada material semi konduktor,
pertambahan kalor akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa
disipasi panas dan perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.
Gambar Rangkaian Tertutup Semikonduktor
IV. Prosedur Percobaan
1. Memperhatikan halaman web percobaan karakteristik V I semi konduktor
2. Memberikan beda potensial dengan tegangan V
1
3. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
2013
4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan
5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V
2
hingga V
8
Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda
potensial tertentu (misalkan V
1
) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan
data berikutnya.
V. Tugas dan Evaluasi
1) Perhatikan data yang saudara peroleh, apakah terjadi perubahan tegangan dan arus
untuk V
1
, V
2
, V
3
, V
4
dan V
5
? Bila terjadi perubahan, jelaskan secara singkat mengapa hal
tersebut terjadi (analisa)! dan bila tidak terjadi, jelaskan pula mengapa demikian!
2) Dapatkan nilai rata-rata beda potensial yang terukur dan arus yang terukur untuk V
1
,
V
2
, V
3
hingga V
8
!
3) Buatlah grafik yang memperlihatkan hubungan V vs I untuk rata-rata V dan I yang
terukur (lihat tugas 2)!
4) Bagaimanakah bentuk kurva hubungan V vs I, jelaskan mengapa bentuknya seperti itu!
5) Berdasarkan berbagai kurva grafik V vs I, bolehkah kita menggunakan hukum Ohm
dalam peristiwa ini?
6) Berikan kesimpulan terhadap percobaan ini!
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
2013
VI. DataPengamatan
Tegangan V
1
V (Volt) I (mA)
0.45 3.91
0.45 3.91
0.46 3.58
0.45 3.91
0.46 3.58
Tegangan V
2
V (Volt) I (mA)
0.94 7.82
0.94 7.82
0.94 7.82
0.94 7.82
0.94 7.82
Tegangan V
3
V (Volt) I (mA)
1.39 11.4
1.39 11.4
1.39 11.4
1.38 11.73
1.38 11.73
Tegangan V
4
V (Volt) I (mA)
1.86 15.97
1.85 15.64
1.85 15.97
1.85 15.97
1.85 15.97
Tegangan V
5
V (Volt) I (mA)
2.26 19.88
2.26 19.88
2.25 20.20
2.25 20.20
2.25 20.20
Tegangan V
6
V (Volt) I (mA)
2.85 26.07
2.85 26.07
2.85 26.39
2.84 26.72
2.84 26.72
Tegangan V
7
V (Volt) I (mA)
3.17 29.00
3.16 29.33
3.16 30.30
3.16 30.63
3.15 30.63
Tegangan V
8
V (Volt) I (mA)
3.63 35.52
3.62 35.84
3.61 36.49
3.60 37.15
3.60 37.47
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
2013
Rata-rata Data yang Diperoleh
Rata-rata Tegangan :
ZV
n
=
16.44
8
= 2.055 V
Rata-rata Arus Listrik :
ZI
n
=
149.49
8
= 18.68625 A
Jika dilihat dari grafiknya yang hampir lurus, dapat kita katakan bahwa grafik yang
menunjukan hubungan tegangan dan arus listrik adalah berbentuk linier. Hal ini juga
menandakan bahwa tegangan listrik dan arus listrik berbanding lurus sehingga dapat kita
gunakan hukumOhm untuk mencari hambatan listriknya.
y = 10.12x - 2.129
0
5
10
15
20
25
30
35
40
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
V

(
V
o
l
t
)

I (mA)
Grafik Hubungan Tegangan dan Arus
Listrik
V (Volt) I (mA)
0.45 3.91
0.94 7.82
1.39 11.4
1.85 15.97
2.25 20.20
2.85 26.72
3.16 30.63
3.60 37.15
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
2013
Untuk mencari hambatan, dapat kita gunakan
rumus berikut:
V= I x R R =
v
I
o I = _
l( V

- VI)
2
n (n-1)
= _
8.72
56
= 0.42
Kesalahan Relatif :
6 v
V

1uu%=
u.42
2.u6
1uu%
= 19.7 %
o I = _
l( I

- II)
2
n (n-1)
= _
985.5
56
= 4.12
Kesalahan Relatif :
6 I
I

1uu%=
4.12
18.69
1uu%
= 2.7 %
V (Volt) I (mA) R (k)
0.45 3.91 0.11
0.94 7.82 0.12
1.39 11.4 0.121
1.85 15.97 0.120
2.25 20.20 0.116
2.85 26.72 0.113
3.16 30.63 0.107
3.60 37.15 0.10
Rata - rata 0.17
v

- Vi ( v

- Vi)
2
1.58 2.53
1.13 1.28
0.68 0.46
0.25 0.07
-0.2 0.04
-0.78 0.61
-1.07 1.14
-1.54 2.37
Jumlah 8.72
I

- Ii (I

- Ii)
2
14.95 232.3
10.87 118.2
7.29 53.1
3.30 10.95
-0.93 0.86
-6.92 47.9
-10.44 108.97
-18.06 326.16
Jumlah 985.5
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
2013
VII. Analisis Data
Pada percobaan kali ini, saya melakukan percobaan melalui remote laboratorium untuk
mengetahui hubungan tegangan dan arus listrik. Untuk mengetahui hal tersebut, kali ini
saya menggunakan rangkaian semikonduktor dalam membantu melakukan percobaan ini.
Pertama-tama saya lakukan percobaan untuk mencari nilai arus listrik dengan nilai
tegangan yang diubah-ubah. Untuk mendapatkan nilai yang cukup valid, saya lakukan
percobaan lebih dari sekali dengan beragam nilai tegangan (dari kecil ke besar). Tiap
rangkaian semikonduktor diberi tegangan tertentu (misalkan V
1
) dengan interval 1 detik
antara data ke satu dengan data berikutnya. Pada percobaan ini, digunakan delapan
tegangan yang berbeda dan dilakukanpengukuran arus lima kali pada setiap tegangan. Dari
kelima nilai arus listrik yang didapatkan kemudian didapatkan nilai rata-rata arus. Arus
rata-rata yang diperoleh kemudian diinput ke dalamgrafik arus terhadap tegangan. Setelah
melakukan percobaan, terlihat bahwa dengan memberikan nilai tegangan yang berbeda-
beda maka didapat arus yang berbeda-beda pula.
Setelah saya rata-ratakan berbagai nilai tegangan dan arus listrik yang saya dapatkan,
dapat terlihat bahwa dengan nilai tegangan yang bertambah besar, nilai arus nya pun
bertambah besar. Setelah dibuat grafiknya pun ternyata terlihat yang terbentuk adalah
grafik linier. Apalagi setelah dihitung, persamaan liniernya atau persamaan garis yang
didapat adalah y = 10.12x - 2.129 dan setelah dibuat garis hubungan tegangan dan arus listrik
yang telah saya buat ternyata sangat mendekati garis linier tersebut. Hal ini menandakan bahwa
tegangan listrik dan arus listrik berbanding lurus.
Dengan hubungan antara tegangan dan arus yang berbanding lurus, saya dapat
simpulkan bahwa dalam rangkaian semikonduktor pun berlaku Hukum Ohm. Dengan
melakukan percobaan ini, terbukti bahwa Hukum Ohm yang berbunyi besar arus
listrikyang mengalir melalui sebuahpenghantar selalu berbanding lurus denganbeda
potensial yang diterapkan kepadanya ternyata memang benar. Tapi saat saya melihat
sumber Wikipedia, ternyata tertera bahwa sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi
Hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar beda potensial
yang dikenakan kepadanya. Setelah saya coba menghitung besar hambatan dengan
membagi besar tegangan dan arusnya, seperti yang tertera pada table diatas, ternyata nilai
hambatannya tidak mengikuti besar tegangannya. Dapat terlihat bahwa dengan nilai
tegangan yang semakin besar, nilai hambatannya ternyata tidak ikut semakin besar. Hal ini
makin menguatkan ketentuan rangkaian semikonduktor yang benar mengikuti Hukum
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
2013
Ohm. Dan setelah saya hitung, didapatlah rata-rata hambatan dari percobaan yang telah
saya lakukan adalah 0.11 .
Tapi jika dilihat lagi, ternyata dengan makin membesarnya arus listrik yang digunakan
ternyata malah menurunkan nilai hambatannya. Sesuai dengan teori yang saya gunakan
diawal, ternyata dengan semakin besar arus yang melewati rangkaian, maka makin
besarlah kalor yang melewati rangkaian tersebut. Dan dengan makin tingginya
pertambahan kalor, nilai hambatan material pun akan berkurang. Hal ini sesuai dengan
teori material semikonduktor yang mengatakan pada material semi konduktor,
pertambahan kalor akan mengurangi nilai hambatan material tersebut.
Untuk kesalahan percobaan yang berkaitan dengan alat yang digunakan, dapat
dikatakan tidak ada. Karena semua alat yang digunakan sudah disediakan secara online dan
saya sebagai praktikan tidak perlu melakukan percobaan secara langsung sehingga
kesalahan yang didapat dapat diminimalisir sekecil mungkin. Lalu untuk kesalahan hasil
percobaan yang berkaitan dengan penghitungan dapat saja tetap terjadi, karena saya
sebagai praktikan dapat saja melakukan kesalahan yang disebabkan ketidak telitian.
Seperti misalnya saat menghitung hambatan dengan rumus Hukum Ohm, arus yang
didapat dari percobaan adalah menggunakan satuan mA sedangkan seharusnya saya
menggunakan SI (Satuan Internasional) yaitu Ampere. Disini dapat memunculkan
kesalahan penghitungan seperti kurang tepatnya banyaknya angka decimal yang
digunakan. Tapi setelah saya melakukan penghitungan sampai selesai, ternyata hasil
percobaan secara keseluruhan dan kesimpulan yang didapat tidak berpengaruh banyak
hanya karena kesalahan pada satuan. Selanjutnya untuk kesalahan pada persamaan linier
pada grafik, kesalahan yang terjadi juga dapat dianggap sangat kecil karena penghitungan
telah dilakukan oleh komputer. Walaupun penghitungan memang dapat juga dilakukan
dengan menggunakan metode least square.
Untuk kesalahan relative yang didapat dari percobaan ini, ternyata didapatlah
kesalahan yang tidak terlalu besar. Seperti dilihat diatas, kesalahan relative untuk tegangan
yang kita hitung adalah 18.9 %. Menurut saya kesalahan ini masih tidak terlalu besar dan
dengan besar kesalahan yang seperti ini, mungkin kesalahan hanya terjadi pada saat
penghitungan dan peletakan angka penting. Dan untuk besar arus listrik yang kita hitung,
didapat besar kesalahan relativenya adalah sebesar 2.1 %. Kesalahan sebesar ini sangat
kecil sehingga dapat dikatakan arus listrik pada hasil percobaan ini sudah benar. Kesalahan
yang mungkin terjadi pun mungkin hanya dari penghitungan kalkulator, pembulatan angka
pentingnya, dan tentunya satuannya. Karena seperti sudah dijelaskan sebelumnya, satuan
arus listrik menurut SI adalah Ampere, sedangkan pada percobaan diatas penghitungannya
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
2013
menggunakan satuan mA. Namun ternyata pada akhirnya kesalahan relativenya sangat
kecil, jadi sepertinya tidak apa-apa jika satuannya tidak diubah.
VIII. Kesimpulan
Pada suatu semikonduktor, besar tegangan mempengaruhi arusnya
Semakin tinggi tegangan yang diberikan, arus yang terukur semakin tinggi
IX. Referensi
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195801071986031-
SUTRISNO/Perkuliahan/Bahan_ajar/Modul_AKBID/Modul_Hambatan_Listrik.pdf
Giancoli, D.C. 2000, Physics for Scientists & Engineers, Third Edition,
PrenticeHall NJ .
Halliday, Resnick. 2005. Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition. J ohn Wiley & Sons, Inc. NJ .

Anda mungkin juga menyukai