Anda di halaman 1dari 5

Hambatan listrik

84 bahasa

 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Perkakas


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


750Ω resistor yang ditunjukkan dari kode warnanya

Artikel ini merupakan bagain dari seri

Listrik dan Magnet


Michael Faraday. Bapak kelistrikan dunia, dan sosok penting pada
ilmu kemagnetan.

Buku rujukan

tampil

Statika listrik

tampil

Statika magnet

tampil

Dinamika listrik

tampil

Rangkaian listrik

tampil

Ilmuwan

 l
 b
 s

Hambatan listrik merupakan ukuran sejauh mana suatu objek menentang aliran arus listrik.
[1]
Sifat-sifat hambatan listrik secara umum terbagi dua. Hambatan listrik akan semakin besar
jika bahan listrik yang digunakan semakin panjang. Kedua, hambatan listrik akan semakin kecil
jika ukuran penampang bahan listrik semakin besar[2] Satuan dari hambatan listrik adalah Ohm.

2/2
Hambatan listrik dapat dirumuskan secara sederhana dengan persamaan R= V/I, dengan R
sebagai hambatan, V sebagai tegangan dan I sebagai arus listrik.

Jembatan Wheatstone[sunting | sunting sumber]


Rangkaian jembatan Wheatstone merupakan salah satu rangkaian yang cukup penting
dalam fisika. Rangkaian jembatan Wheatstone sering digunakan sebagai sensor untuk
mengetahui keberadaan arus listrik meski dalam jumlah yang cukup kecil.[3] Penggunaan rangkaian
ini biasa diatur sedemikian rupa sehingga arus yang mengalir melalui jembatan dapat dibuat
menjadi nol. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengatur hambatan R2 yang biasanya
merupakan potensiometer, kemudian hambatan R2 diperbesar atau diperkecil agar arus yang
mengalir pada jalur tersebut bernilai nol.[4] Manifold absolute presure sensor merupakan elemen
dengan tipe piezoresistif yang dikonfigurasikan sebagai jembatan Wheatstone. Hambatan listrik
yang dihasilkan memiliki nilai yang bervariasi sesuai dengan deformasi mekanik membran.[5]

Alat Ukur[sunting | sunting sumber]


Alat ukur listrik analog menggunakan kumparan yang diletakkan di antara dua kutub magnet,
yaitu kutub utara dan kutub selatan. Prinsip kerja alat ukur ini yaitu pada kumparan tersebut
terdapat jarum yang dapat bergerak dan menunjuk yang terarah pada skala alat ukur tersebut.
Apabila ke dua ujung kumparan dihubungkan dengan komponen-komponen yang memiliki
besaran-besaran tegangan, arus, dan hambatan listrik maka jarum akan bergerak dan mengarah
pada skala yang sudah dirancang sedemikian rupa.[6]
Multimeter[sunting | sunting sumber]
Multimeter merupakan suatu alat ukur untuk mengukur arus, tegangan, dan hambatan listrik.Nama
lain dari multimeter yaitu AVO meter. AVO merupakan singkatan dari Ampere, Volt, dan Ohm.[7]
Dasar-dasar pengukuran tahanan dengan multimeter analog:[8]

 Tempelkan probe bersamaan beberapa kali untuk melihat gerakan pointer. Jika pointer tidak
bergerak maka lakukan pemeriksaan.
 Lihatlah posisi jarum yang berada disisi kiri dalam posisi tak terhingga dan apabila kedua ujung
probe ditempelkan maka akan bergerak ke posisi nol.
 Pembacaan Skala Ohmmeter dibaca dari kiri ke kanan sedangkan pada pengukuran tegangan
dibaca dari kanan ke kiri.

 Tempelkan kedua probe dan tahan beberapa waktu kemudian tekan tombol Zero Ohms Adjust
untuk mengkalibrasi pada posisi nol.
 Pilih selektor sesuai dengan yang diinginkan untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat

Galvanometer[sunting | sunting sumber]


Galvanometer digunakan untuk pengukuran besaran listrik dan menentukan aliran arus listrik yang
melalui resistansi. Skala galvanometer ditandai dalam Ohm. Karena resistansi bervariasi dan
tegangan tetap, maka kuat arus listrik yang melalui meteran juga akan bervariasi.[9] Galvanometer
dapat digunakan untuk mengukur besar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian.[10]
Potensiometer[sunting | sunting sumber]
Potensiometer merupakan hambatan listrik yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah dengan
cara memutar atau menggeser knob.[11]
Ohmmeter[sunting | sunting sumber]
Alat ukur khusus untuk mengukur tahahan/ hambatan listrik yang merupakan daya untuk menahan
aliran arus listrik dalam konduktor pada rangkaian listrik disebut Ohmmeter. Ohmmeter
menggunakan Galvometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir atau lewat pada
sebuah hambatan listrik dan kemudian dikalibrasikan pada satuan ohm.[12] Ohmmeter dapat
digunakan untuk mengukur hambatan listrik suatu resistor atau antar dua titik dalam rangkaian
dengan cara menyentuhkan dua terminal Ohmmeter dengan dua ujung hambatan atau dua titik
dalam rangkaian.[13]
Termometer[sunting | sunting sumber]
Termometer dapat dikembangkan dengan melihat perubahan nilai hambatan yang dimiliki oleh
suatu kawat penghantar. Hambatan lisriknya akan bertambah apabila seutas
kawat logam dipanaskan. Kemudian perubahan hambatan listrik ini akan diubah ke dalam pulsa-
pulsa listrik, selanjutnya pulsa listrik inilah yang menunjukkan suhu. Termometer hambatan listrik
ini banyak dikembangkan menjadi termometer digital.[14]

Satuan pengukuran[sunting | sunting sumber]


Satuan pengukuran hambatan listrik yang digunakan secara internasional adalah Ohm. Standar
satuan ini pertama kali ditetapkan pada tahun 1893 bersama dengan satuan Ampere dan
satuan Volt. Hasil akhir dari pertemuan internasional tersebut adalah penetapan nilai dari satuan
Ohm internasional. Ohm internasional dijelaskan sebagai tahanan kolom air raksa
dengan penampang melintang yang sama, mempunyai panjang 106,3 cm dan massa '14,4521
gram pada temperatur 0 derajat celsius. Pada tanggal 1 Januari 1948 ditetapkan sebuah standar
baru yang menjadi standar absolut hingga saat ini. Dalam standar absolut ditetapkan bahwa satu
Ohm internasional sama dengan nilai dari 1,00049 ohm absolut[15]

Rangkaian[sunting | sunting sumber]


Rangkaian seri[sunting | sunting sumber]
Rangkaian seri merupakan rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen hambatan listrik yang
dihubungkan secara seri. Komponen-komponen ini dapat menghambat aliran elektron yang
mengalir dalam rangkaian sehingga dapat dikatakan sebagai hambatan.[16] Rangkaian hambatan
seri ini bertujuan untuk memperbesar nilai hambatan listrik dan membagi
beda potensial dari sumber tegangan. Rangkaian tersebut dapat diganti dengan sebuah hambatan
pengganti seri (Rs). Rangkaian habatan seri mempunyai kelebihan dan kekurangan,kelebihannya
yaitu dapat menghemat biaya karena hanya menggunakan sedikit kabel, sedangkan
Kelemahannya yaitu apabila salah satu lampu tidak berfungsi atau rusak maka komponen yang
lain tidak dapat berfungsi.[17]
Rangkaian paralel[sunting | sunting sumber]
Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen hambatan listrik
dan dihubungkan secara paralel. Rangkaian paralel ini bertujuan memutuskan salah
satu beban tanpa mempengaruhi atau beban lain tidak putus pada suatu alat listrik yang
terpasang secara langsung.[18]

Material[sunting | sunting sumber]


Material yang memiliki hambatan listrik yaitu besi, kayu, batu, karet, air, udara, dan lain-lain.
Hambatan listrik yang hampir tidak ada arus yang mengalir apabila diberi beda potensial antar
dua ujungnya, yaitu batu, kayu kering, karet, dan lain-lain. Material yang tidak dapat dialiri arus
listrik disebut dengan isolator. Sedangkan konduktor merupakan material yang mudah dialiri arus
listrik, dan contoh material yang mudah dialiri arus listrik yaitu logam. Arus yang mengalir cukup
besar apabila logam diberi beda potensial pada dua ujungnya.[19]
Daya hantar listrik atau konduktivitas merupakan suatu nilai yang berbanding terbalik dengan
tahanan listrik. Sehingga apabila niai konduktivitas kecil, maka semakin besar nilai hambatan
listrik yang dimiliki suatu material.[20]

Sifat-sifat[sunting | sunting sumber]

2/2
Jika seutas kawat logam dipanaskan maka hambatan listriknya akan bertambah. Hal ini disebut
sebagai sifat termometrik. Sifat ini dimanfaatkan untuk
mengukur suhu pada termometer hambatan. Termometer ini bekerja dengan cara menyentuhkan
kawat penghantar ke sasaran. Energi listrik yang diubah menjadi energi
gerak menghasilkan panas yang direspons oleh hambatan, sehingga hal tersebut dapat
menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.[2

Anda mungkin juga menyukai