Anda di halaman 1dari 10

HUKUM

OHM
Kelompok 2 :
1. Alfari hazrian
2. Dina khotipah
3. Jhon putra karindo
4. Ristama Nainggolan
5. Ivan fauzan ishadi
6. Valentina
Hukum Ohm
ukum Ohm adalah arus listrik yang sebanding dengan tegangan dan berbanding
terbalik dengan resistensi. Sedangkan menurut Kamus Collins, Hukum Ohm adalah
prinsip arus listrik yang mengalir melalui suatu konduktor yang sebanding dengan
beda potensial. Namun suhu tetap bernilai konstan. Konstanta proporsional
merupakan resistansi dari konduktor.

Hukum Ohm biasanya digambarkan dengan grafik hubungan linear antara tegangan
(V) dan arus (I) di dalam rangkaian listrik. Kita bisa membayangkan bagaimana
bentuk Hukum Ohm dengan ilustrasi pipa.

a. Pipa air merupakan resistensi (R) dalam rangkaian, dihitung di di dalam Ohm (Ω).
b. Air merupakan arus listrik (I) yang mengalir di dalam rangkaian, dihitung di dalam
ampere (A).
c. Perbedaan tinggi antara air yaitu tegangan (V) dalam rangkaian, dihitung dengan
volt (V).
Bunyi Hukum Ohm
Pada awalnya, Hukum Ohm terdiri dari dua bagian. Bagian
yang pertama yaitu definisi dari hambatan yaitu V = IR.
Hubungan tersebut seringkali dinamai dengan Hukum Ohm.
Namun, Ohm juga mengatakan bahwa R merupakan suatu
konstanta yang tidak bergantung pada V ataupun I. Hubungan
V =IR bisa diterapkan di dalam resistor apapun, yang mana V
adalah beda potensial antara kedua ujung hambatan dan I
adalah arus yang mengalir di dalamnya. Sementara R adalah
hambatan ataupun resistansi resistor itu.

.
Hukum Ohm sendiri berbunyi, “Kuat arus yang mengalir dalam
suatu penghantar atau hambatan besarnya sebanding dengan
beda potensial atau tegangan antara ujung-ujung penghantar
tersebut. Pernyataan itu bisa dituliskan sebagai berikut yaitu I
∞ V.”
Di dalam kehidupan sehari-hari, kuat arus dibutuhkan seperti kuat arus listrik. Misalnya saja,
apabila menghubungkan kawat dengan baterai 6 V, maka aliran arus akan dua kali lipat
dibandingkan bila dihubungkan ke baterai 3 V.Dari disini, misalkan saja kita ambil contoh
arus listrik dengan aliran air di pipa atau sungai yang dipengaruhi oleh gravitasi.
<
>

Apabila pipa dan sungai hampir rata, maka kecepatan air akan tergolong kecil. Namun
jika satu ujung lebih tinggi dari lainnya, maka kecepatan aliran atau arus akan semakin
besar. Semakin besar perbedaan ketinggian, maka akan semakin besar arusnya. Bisa
dikatakan, besaran aliran arus yang ada di dalam kawat tidak hanya bergantung pada
tegangan. Namun juga bergantung pada hambatan yang diberikan oleh kawat terhadap
aliran elektron. Dinding pipa ataupun tepian sungai dan juga batu-batu yang ada di
> <
tengahnya, dapat memberikan hambatan terhadap aliran arus. Dengan cara yang sama,
elektron akan diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat. Semakin
tinggi hambatan, maka semakin kecil arus di dalam suatu tegangan V. Sehingga arus akan
berbanding terbalik dengan hambatan.

<
Hambatan Listrik
Menurut persamaan Hukum Ohm, hambatan listrik bisa diartikan
sebagai hasil bagi beda potensial antara ujung-ujung penghantar
dengan kuat arus yang mengalir pada penghantar itu sendiri.

Untuk mengenang jasa Georg Simon Ohm, namanya digunakan sebagai


satuan hambatan listrik yang kita kenal dengan Ohm atau (Ω) atau
penghantar tersebut dikatakan memiliki hambatan satu ohm jika di
dalam penghantar mengalir sebuah arus listrik sebesar satu ampere.
Dimana hal itu disebabkan adanya beda potensial antara ujung-ujung
penghantar sebesar satu volt.
Jenis –jenis hambatan

A. Resistor Tetap

Di dalam resistor tetap yang umumnya


dibuat dari karbon ataupun kawat
nikrom tipis, nilai hambatannya
disimbolkan dengan berbagai warna-
warni yang melingkar di kulit luarnya.
Simbol warna tersebut memiliki arti
sesuai dengan letaknya.
B. Resistor Variabel

Di pasaran, resistor variabel yang kita kenal ada dua


macam, yaitu resistor variabel tipe berputar dan
bergeser. Pada dasarnya, cara kerja dari kedua
resistor tersebut adalah sama, yaitu dengan
menggeser atau memutar kontak luncur guna
menambah ataupun mengurangi nilai hambatan
sesuai dengan kebutuhan. Resistor variabel tersebut
bisa kita temukan di dalam sistem volume yang ada
di radio, tape recorder, dan peralatan elektronik lain.
Mengukur Hambatan

A.Mengukur Hambatan Secara Langsung

Kebanyakan orang pasti sudah mengetahui


multimeter yaitu sebuah alat yang bisa digunakan
untuk mengukur kuat arus, beda potensial, dan
hambatan. Untuk mengukur hambatan
menggunakan multimeter, maka kita harus lebih
dulu memutar saklar yang ada di dalam multimeter
ke arah yang bertanda R.

Dengan begitu, multimeter sudah berfungsi sebagai


ohm meter atau pengukur hambatan. Hubungkan
ujung-ujung terminal multimeter dengan ujung
benda yang akan diukur hambatannya, Lalu
perhatikan skala yang ditampilkan pada multimeter.
B. Mengukur Hambatan Secara Tidak
Langsung
02
Selain menggunakan multimeter, kita juga
bisa menggabungkan voltmeter dan
amperemeter secara bersamaan pada
rangkaian listrik yang akan diukur
hambatannya. Voltmeter dipasang secara
paralel, sementara amperemeter dipasang
secara seri dengan benda yang akan diukur
hambatannya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai