Disusun Oleh :
Asisten Dosen:
1. Multimeter ABB MA 2H
3. Tahanan geser
4. Kabel penghubung
5. Resistor
6. Kawat tahanan
7. Catu Daya DC
BAB III
METODE PERCOBAAN
Percobaan I
a) Ukurlah tegangan dari sumber listrik PLN. Berhati-hatilah dalam melakukan
pengukuran, serta tegangan listrik dari PLN yang cukup tinggi.
b) Gunakan batas ukur yang sesuai.
c) Tera multimeter sebelum digunakan.
Percobaan II
a) Ukurlah tegangan keluaran dari transf ormer. Tera multimeter sebelum
digunakan, serta gunakan batas ukur yang sesuai.
b) Dalam keadaan tetap terhubung dengan multimeter, aturlah tombol pengatur
keluaran transformator sehingga menunjuk pada strip-strip skala. Ukurlah
tegangan keluaran untuk setiap strip.
Percobaan III
Ukurlah sepuluh buah resistor yang disediakan. Aturlah batas ukur sesuai
kebutuhan untuk masing-masing resistor.
Percobaan IV
a) Buatlah rangkaian seperti pada gambar. Pada gambar tersebut R adalah
kawat tahanan, R adalah tahanan geser (variable). Pilihlah salah satu kawat
tahanan sebagai R.
b) Aturlah voltmeter pada batas ukur maksimal 3V, dan amperemeter pada
batas ukur maksimal 3A. Gunakan Leybolt multimeter sebagai amperemeter.
c) Nyalakan catu daya pada tegangan menjadi 0,5 V dan catat besarnya arus
yang lewat pada tahanan. Selanjutnya naikkan tegangan, ukur kembali
arusnya untuk setiap kenaikan tegangan 0,5 V. Masukkan datanya pada tabel
1. Untuk menaikkan tegangan selain dengan cara menaikkan tegangan
keluaran catu daya, dapat pula dilakukan dengan mengurangi besarnya
hambatan variable dengan menggeser variaknya.
d) Ingat bahwa nilai tegangan tertinggi adalah 3 V, Jangan melebihi batas ini,
jangan biarkan kawat dalam keadaan bertegangan dalam waktu yang lama.
Setiap selesai pengukuran kembalikan tegangan output catu daya ke posisi
nol. Bila kawat dialiri arus yang cukup besar dalam waktu yang lama, akan
timbul panas dalam kawat, dan kawat akan memuai. Hal ini mempengaruhi
hasil pengukuran selanjutnya.
e) Lakukan Langkah tersebut untuk semua kawat tahanan yang tersedia.
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
1. 46 x 102 ± 5%
2. 105 ± 5%
3. 56 x 103 ± 5%
2. Menghitung nilai resistor rangkaian seri (dua buah resistor : coklat, hitam,
coklat,emas)
4.2 PERHITUNGAN
5
= 4600 x = 46 Ω
100
Maka R hitung menjadi :
Nilai batas bawah : 4600 – 46 = 4554
Nilai batas atas : 4600 + 46 = 4646
Nilai R hitung dari resistor diatas adalah dari batas 4554-4646
2) Coklat hitam Kuning Emas
1 0 104 5%
=105 ± 5%
5
=105 x = 5000 Ω
100
Maka R hitung menjadi :
Nilai batas bawah : 100.000 – 5000 = 95.000
Nilai batas atas : 100.000 + 5000 = 105.000
Nilai R hitung dari resistor diatas adalah dari batas 95.000 –
105.000
3) Hijau Biru Orange Emas
3
5 6 10 5%
3
=56 x 10 x 5%
5
= 56 x 103 x = 2800 Ω
100
Maka R hitung menjadi :
Nilai batas bawah : 56.000 – 2800 = 53.200
Nilai batas atas : 56.000 + 2800 = 58.800
Nilai R hitung dari resistor diatas adalah dari batas 53.200 –
58.800
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu gejala alam melalui
pengamatan atau observasi dan memperoleh kebenaran secara empiris melalui panca indera.
Oleh karena itu, pengukuran merupakan bagian yang sangat penting dalam membangun
konsep-konsep fisika. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui kuantitas besaran-besaran
fisika seperti yang sudah dibahas dalam besaran dan pengukuran.
Pada percobaan praktikum kali ini “Multimeter dan Hukum Ohm” yang
berhubungan dengan cara-cara mengukur tegangan, arus dan tahanan menggunakan
beberapa alat. Alat-alat tersebut dapat mengukur besarnya arus, tegangan dan tahanan. Alat
yang dimaksud adalah Multimeter ABB MA 2H dan multimeter demonstrasi Leybold.
Multimeter adalah alat ukur listrik yang dikenal sebagai VOM (Volt- Ohm Meter)
yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (Ohm- Meter), maupun arus
(amperemeter) dengan menggunakan resistor sebagai tumpuannya. Resistor atau tahanan
adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur kuat arus mengalir. Lambang
resistor dengan huruf R, nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin berwarna dalam satuan
Ohm (Ω).
Pada percobaan pertama yang dilakukan adalah menghitung tegangan arus listrik.
Tegangan ada 2 yaitu Tegangan AC/PLN dan DC. Untuk mengukur tegangan AC/PLN
dinyatakan dengan rumus. Dimana batas skala adalah skala yang terdapat pada multimeter
bagian atas, ada 3 skala yang dapat dipilih yaitu skala dengan batas maksimal 5, 10 dan 250.
Berdasarkan percobaan pada bab sebelumnya.
Percobaan kedua adalah mengukur nilai resistor atau tahanan, resistor yang
digunakan pada percobaan ini ada 3 buah. Resistor ini mempunyai cincin-cincin warna,
dimana warna-warna tersebut menandakan seberapa besar nilai sebuah resistor. (Coklat = 1,
Hijau = 5, Hitam = 0, Emas 5%, Jingga = 3, Merah = 2, dan Putih = 9). Contoh penggunaan
rumus untuk menentukan hambatan pada resistor sesuai dengan warna pada resistor :
1. Kuning, Biru, Merah, Emas
= 15. 10° ± 5%
Mengukur nilai hambatan menggunakan (kurang lebih) sebagai ketidakpastian.
Percobaan ketiga adalah menghitung nilai tahanan pada rangkaian seri. Maksudnya
rangkaian seri adalah dua atau beberapa resistor disusun secara berderet sehingga arus
mengalir pada setiap komponen sama besarnya. Pertama untuk menghitung maka resistor
harus dihitung seberapa besarnya dengan menggunakan multimeter. Pada saat menghitung
nilai tahanan, juga akan mendapatkan nilai arus dan tegangan.
Percobaan terakhir adalah menghitung nilai hambatan pada rangkaian paralel. Sama
halnya dengan mengukur nilai tahanan seri, untuk rangkaian paralel ini dinyatakan dengan
rumus.
BAB VI
KESIMPULAN
Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Besar hambatan resistor ditandai dengan garis warna pada resistor yang dapat
diketahui dengan perhitungan dan penunjukkan nilai- nilai warna resistor.
Rangkaian paralel memiliki nilai hambatan kecil karena terjadi percabangan dan
pengumpulan 1 jalur arus dan tegangan.
Rangkaian kombinasi adalah gabungan antara gabungan seri dan rangkaian pararel.
DAFTAR PUSTAKA
Tiper, Paur A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta. Penerbit Erlangga
Halliday & Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 . Jakarta. Penerbit Erlangga
https://www.slideshare.net/dandi1975/laporan-praktikum-fisika-dasar-multimeter-dan-
hukum-ohm-43993381
http://yupiterndruru45.blogspot.com/2015/07/laporan-praktikum-fisika-dasar-2.html?m=1
LAMPIRAN