Konduktivitas adalah kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Tujuan
dari percobaan ini adalah mempelajari dasar-dasar pengukuran dengan menggunakan
konduktometer, mempelajari pengaruh perubahan konsentrasi terhadap konduktivitas
suatu larutan dan mengetahui pengaruh suhu terhadap konduktivitas. Pada percobaan ini
konsentrasi NaCl, H2SO4, dan NaOH dibuat menjadi 1%; 0,5%; 0,1%; 0,15%; dan
0,20%. Konduktivitas larutan NaCl 1%; 0,5%; 0,1%; 0,15% dan 0,20% masing-masing
sebesar 0,301 µS/cm, 0,257 µS/cm dan 0,302 µS/cm, 0,455 µS/cm, 0,590 µS/cm. Pada
larutan NaOH 1%; 0,5%; 0,1%; ,0,15% dan 0,20% masing-masing sebesar 0,331µS/cm,
0,388µS/cm, 0,366 µS/cm dan 0,574µS/cm. Sedangkan pada larutan H 2SO4, 1%; 0,5%;
0,1%; 0,15% dan 0,20% sebesar 1,023 µS/cm, 1,947 µS/cm, 1,772 µS/cm dan 2.070
µS/cm. Berdasarkan percobaan semakin besar konsentrasi larutan maka nilai
konduktivitas yang dihasilkan akan semakin meningkat dan peningkatan suhu suatu
larutan akan meningkatkan pergerakan ion-ion dalam suatu larutan sehingga akan
meningkatkan nilai konduktivitas.
Kata kunci: konduktivitas, konduktometer, konsentrasi, suhu.
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A………………………………………………………………… 24
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
listrik. Pada dasarnya suatu larutan asam dapat menghantarkan elektron dan
hubungan kuat arus listrik menghasilkan arus listrik (Kholida et al, 2015).
Sejalan dengan hal ini, aliran muatan listrik didapatkan salah satunya dari
elektrolit. Salah satu larutan elektrolit yaitu larutan garam (NaCl) sebagaimana
pendapat dari Bengi yang menyatakan “Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang
dapat menghantarkan listrik dengan baik terdapat pada larutan NaCl dan larutan
HCl (Kholida et al., 2015).
Menurut Putri (2015), tinjauan secara kimia ketika garam terlarut dalam air,
bahan ini akan terurai menjadi partikel-partikel Natrium dan Klor yang bermuatan
listrik (NaCl merupakan elektrolit kuat yang nantinya terrurai sempurna), partikel-
partikel bermuatan ini akan mengerjakan dua hal yaitu yang pertama mereka
mengelilingi molekul-molekul air, sehingga mengurangi kemampuan mereka
untuk membebaskan diri lepas ke udara berubah menjadi uap, yang kedua
partikel-partikel bermuatan ini akan menarik molekul-molekul air karenan
molekul-molekul air sendiri bermuatan (kutub positif disatu ujung dan kutub
negative di ujung lain, dengan kata lain molekul air bersifat polar) (Putri et al.,
2015)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.7 Kalibrasi
Dalam teknik pengukuran, mengkalibrasi berarti menyetl alat ukur hingga
penunjukkannya menyimpang sedikit mungkin dari nilai sebenarnya. Untuk
mengkalibrasi suatu alat yang digunakan lat kedua yang biasanya lebih teliti dari
8
alat yang dikalibrasi. Beberapa alat ukur yang dikalibrasi dengan komputer.
Secara hokum mengkalibrasi berarti pengujian resmi untuk menentukan bahwa
alat ukur tersebut memenuhi syarat yang ditentukan (misalnya batas kesalahan)
(Nawir et al., 2018).
berubah menjadi ion-ion dalam larutannya yaitu ion Na+ dan Cl- yang dapat
menghantarkan listrik (Nawir et al., 2018).
Daya hantar listrik disebut Konduktivitas, satuannya disingkat Ω-1cm-1.
Konduktivitas digunakan untuk pengukuran larutan/cairan elektrolit. Konsentrasi
elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas. Energi listrik dapat di
transfer melalui materi berupa hantaran yang bermuatan listrik yang berwujud
arus listrik. Ini berarti bahwa harus terdapat pembawa muatan listrik di dalam
materi serta adanya gaya yang menggerakkan pembawa muatan tersebut.
Pembawa muatan dapat berupa elektron seperti logam, dapat pula berwujud ion
positif dan ion negatif seperti dalam larutan elektrolit dan lelehan garam.
Pembawa muatan yang berwujud logam disebut elektrolit atau metalik, sedangkan
pembawa muatan yang berupa larutan disebut ionik atau elektrolit (Nawir et al.,
2018).
atau padat dengan perbandingan yang berubah-ubah pada jarak yang luas (Hamid
et al., 2021).
Pencampuran larutan merupakan penggabungan dua zat atau lebih yang
jenisnya sama. Namun larutan tersebut mempunyai konsentrasi yang berbeda.
Pencampuran tidak menyebabkan adanya perubahan fisik (Hamid et al., 2021).
melalui oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air asam hasil oksidasi ini
mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam biji sulfida, yang menghasilkan
uap berwarna cerah yang beracun. Apabila air ditambahakan asam sulfat pekat,
maka akan mendidih. Jika melarutkan asam sulfat pekat, tambahkan asam sulfat
pekat itu kedalam air, bukan air yang dimasukkan kedalam asam sulfat (Fazlia,
2018).
Asam sulfat merupakan zat pengering yang baik, asam sulfat digunakan
dalam pengolahan kebanyakan buah-buah yang kering di atmosfer. Asam sulfat
merupakan salah satu bahan kimia yang menyebabkan hujan asam. Tidak mudah
membayangkan bahan kimia yang sangat aktif seperti asam sulfat ini adalah bahan
kimia yang banyak dipakai dan merupakan produk yang penting. Zat ini
digunakan sebagai bahan untuk pembuatan garam-garam sulfat untuk sulfonasi,
namun sering digunakan karena merupakan asam anorganik yang kuat dan
lumayan murah. Bahan kimia seperti asam sulfat, ini sering dipakai di industry,
namun pada produk akhir asam sulfat itu jarang muncul. Asam sulfat dipakai
dalam pembuatan pupuk, plat timah, pengolahan minyak dan pewarna tekstil
(Fazlia, 2018).
Asam sulfat mempunyai larutan H2SO4 yang merupakan asam mineral
(anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam ai pada semua perbandingan. Asam
sulfat 100% dapat dibuat namun ia akan melepaskan SO 3 pada titik didihnya dan
menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai asam
sulfat pekat. Asam murni berupa cairan bening seperti minyak dan karena itu
didefinisikan pada dahulu kala sebagai minya vitriol (Fazlia, 2018).
Menurut Fazlia ( 2018), aliran muatan listrik didapatkan salah satunya dari
larutan elektrolit. Salah satu larutan elektrolit yaitu larutan garam (NaCl)
sebagaimana dari yang menyatakan bahwa “Larutan elektrolit kuat adalah larutan
yang dapat menghantarkan listrik dengan baik terdapat pada larutan NaCl dan
larutan HCl”. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa garam dapur (NaCl)
merupakan elektrolit kuat yang dapat menghasilkan arus listrik (Fazlia, 2018).
Menurut Putri (2015), tinjauan secara kimia ketika garam terlarut dalam
air, bahan ini akan terurai menjad partikel-partikel Natrium dan Klor yang
12
13
1. Larutan induk yang telah dibuat kemudian diencerkan 0,05% sebanyak 5
ml menggunakan gelas ukur kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
100 ml.
14
15
LAMPIRAN B
24
PERHITUNGAN
Hasil Percobaan :
1. Pembuatan larutan sample
a. Larutan NaCl
Konsentrasi larutan induk : 1%
Larutan NaCl 0,05%
V1 × N1 = V2 × N2
100ml × 0,05% = V2 × 1%
5 = V2 × 1%
5
V2 =
1
V2 = 5 ml
Larutan NaCl 0,1%
V1 × N1 = V2 × N2
100ml × 0,1% = V2 × 1%
10 = V2 × 1%
10
V2 =
1
V2 = 10 ml
Larutan NaCl 0,15%
V1 × N1 = V2 × N2
100ml × 0,15% = V2 × 1%
15 = V2 × 1%
15
V2 =
1
V2 = 15 ml
Larutan NaCl 0,2%
V1 × N1 = V2 × N2
100ml × 0,2% = V2 × 1%
20 = V2 × 1%
25
26
20
V2 =
1
V2 = 20 ml
V2 = 30 ml
Larutan H2SO4 0,2%
V1 × N1 = V2 × N2
100ml × 0,2% = V2 × 0,5%
20 = V2 × 0,5%
20
V2 =
0,5
V2 = 40 ml
c. Larutan NaOH
Konsentrasi larutan induk : 1%
Larutan NaOH 0,05%
V1 × N1 = V2 × N2
100ml × 0,05% = V2 × 1%
5 = V2 × 1%
5
V2 =
1
V2 = 5 ml
Larutan NaOH 0,1%
V1 × N1 = V2 × N2
100ml × 0,1% = V2 × 1%
10 = V2 × 1%
10
V2 =
1
V2 = 10 ml
Larutan NaOH 0,15%
V1 × N1 = V2 × N2
100ml × 0,15% = V2 × 1%
15 = V2 × 1%
15
V2 =
1
V2 = 15 ml
28
29