Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

DAYA HANTAR LISTRIK

Oleh Kelompok 9B :

1. Jenita Kendek Tandiongan 2208511060

2. Maria Balanc Rheinawati R 2208511061

3. Nadita Maya Faulin 2208511062

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2023
DAYA HANTAR LISTRIK

I. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mengukur daya hantar listrik dari berbagai larutan dengan berbagai
konsentrasi.
2. Mengetahui hubungan antara pengaruh konsentrasi larutan dengan
daya hantar listrik.
3. Mengetahui larutan yang baik dalam menghantarkan listrik dan
yang kurang baik dalam menghantarkan listrik.
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi daya hantar listrik.
5. Mengetahui daya hantar listrik larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH
dan larutan gula pada konsentrasi 1M

1.2 Dasar Teori


Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut
atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat
lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan
pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan
proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi. Solut – solut yang ada dalam larutan dapat dibagi
menjadi dua kategori yaitu elektrolit dan nonelektrolit (Ghani, 2021).
Elektrolit adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air
menghasilkan suatu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Sedangkan nonelektrolit adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air
menghasilkan larutan yang tidak menghantarkan arus listrik. Akan tetapi,
meskipun sesama larutan elektrolit masing – masing larutan juga
mempunyai kemampuan daya hantar listrik yang berbeda – beda, ada yang
kuat daya hantar listriknya dan ada juga yang lemah daya hantar listriknya
(Bitar, 2023).
Teori Ion Svante August Arrhenius
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke
dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut
ion (ion positif dan ion negatif). Jumlah muatan ion positif akan sama
dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan
netral. Ion-ion inilah yang bertugas menghantarkan arus listrik. Larutan
yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik,
sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik?
Penjabaran terkait permasalahan tersebut dikemukakan pertama
kali oleh Svante August Arrhenius (1859-1927) dari Swedia saat sedang
presentasi di Universitas Uppsala tahun 1844. Menurut beliau, zat
elektrolit dalam larutan akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa
atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion. Ion
yang bermuatan positif disebut dengan kation dan ion yang bermuatan
negatif disebut dengan anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi
ion-ion inilah sebenarnya yang menghantarkan arus listrik.
Arus listrik ialah arus yang bermuatan listrik, yaitu banyaknya
muatan listrik yang melintas penampang per satuan waktu, dan rapat arus
listrik bagi arus listrik yang terdistribusi secara kontinyu seperti misalnya
oleh gerakan ion-ion yang berserakan di udara didefinisikan sebagai
banyaknya muatan listrik melintas penampang seluas satu satuan luas per
satuan waktu. Pada hakikatnya pembawa muatan listrik di dalam kawat
tahanan adalah elektron- elektron bebas, yaitu elektron-elektron yang lepas
dari ikatan atom-atom penyusun bahan konduktor itu, yang bersikap
seperti molekul-molekul gas sehingga disebut gas elektron. Sedangkan
arus listrik dalam cairan, khususnya larutan elektrolit adalah oleh ion-ion
yang bergerak dari elektrode satu ke elektrode lainnya, dan di dalam
larutan tidak terdapat elektron bebas. Sudah tentu daya hantar yang
memberikan ukuran mudah-sukarnya arus listrik mengalir, ditentukan
sepenuhnya oleh mudah-sukarnya pembawa-pembawa muatan listrik,
yakni elektron-elektron ataupun ion-ion yang bergerak di dalam medium
(Soedojo, 1999)
Arus listrik dapat dianggap sebagai aliran elektron yang membawa
muatan negatif melalui suatu pengantar. Perpindahan muatan ini terjadi
terjadi karena adanya perbedaan potensial antara kedua tempat tersebut.
Arus listrik akan mengalir dari tempat potensialnya yang tinggi ke tempat
yang potensial yang rendah.
Larutan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dan
pengelompokan ini didasari oleh sifat larutan itu sendiri. Berdasarkan daya
hantar listrik sebuah larutan dapat dibedakan menjadi : (Chintya Kusuma
Dewi, 2022)
1. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah jenis larutan yang memiliki partikel
berupa ion– ion bebas yang memiliki kemampuan untuk
menghantarkan arus listrik. Semakin banyak ion bebas pada suatu
larutan maka akan semakin kuat pula sifat elektrolit yang dimilikinya.
Elektrolit dibagi pula menjadi dua jenis yaitu larutan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit yang
terurai sempurna menjadi ion. Begitu pula sebaliknya, Larutan elektrolit
lemah mengalami penguraian ion sebagian sehingga daya hantar
listriknya lebih lemah. Seperti contohnya garam akan menjadi larutan
elektrolit kuat ketika dilarutkan dengan air menjadi sebuah larutan. Hal
ini disebabkan pada larutan garam terjadi ionisasi sempurna yang
menyebabkan banyak terdapat ion bebas penghantar listrik.
2. Larutan Non Elektrolit
Larutan nonelektrolit adalah jenis larutan yang tidak dapat
menghantar arus listrik akibat tidak adanya zat yang terionisasi atau
tidak terjadi ionisasi sama sekali.

Tabel 1. PERBANDINGAN SIFAT-SIFAT LARUTAN

Larutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit


Dapat menghantarkan listrik. Tidak dapat menghantarkan listrik.
Terjadi ionisasi. Tidak terjadi ionisasi.
Lampu nyala terang atau redup Lampu tidak nyala.
Terdapat gelembung gas. Tidak terdapat gelembung gas.

Hambatan pengantar yang digunakan dapat mempengaruhi nilai


arus listrik suatu larutan. Besar daya hantar listrik sebuah larutan dapat
dihitung berdasarkan kemampuan suatu pengantar listrik yang digunakan
untuk memindahkan arus listrik. Daya hantar listrik dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1
𝐿 = ………………………….………………………………………
R
(1.3)
Keterangan :
L = daya hantar listrik (𝑜ℎ𝑚-1)
R = hambatan (ohm) (Tim Laboratorium Kimia Dasar II, 2023)
Adapun persamaan lain yang digunakan dalam praktikum ini karena
dibutuhkan larutan dengan tiga konsentrasi yang berbeda

M1 . V1 = M2 . V2

Keterangan:
V1 = volume larutan pekat (L)
M1 = konsentrasi larutan pekat (M)
V2 = volume larutan encer (L)
M2 = konsentrasi larutan encer (M)
Pengenceran proses penurunan konsentrasi larutan dengan penambahan zat
pelarut untuk menurunkan konsentrasi larutan agar lebih encer dari
konsentrasi awalnya (Alifia Seftin Oktriwina, 2022).

II. METODE PERCOBAAN


2.1 Alat :
1. Gelas beaker
2. Power Supply
3. Amperemeter
4. Elektroda karbon
5. Gelas ukur
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Timbangan

2.2 Bahan
1. Aquadest
2. Air kran
3. Larutan gula
4. Larutan NaCl
5. Larutan BaCl2
6. Larutan CH3COOH

2.3 Cara Kerja


Percobaan 1 : Menentukan Daya Hantar Listrik berbagai Larutan.
Pada percobaan pertama dilakukan penentuan daya hantar listrik
pada aquadest, air keran 100 mL dan pada larutan NaCl, BaCl2,
CH3COOH, dan larutan gula dengan konsetrasi 1 M. Diambil masing-
masing larutan dengan konsentrasi 1 M pada wadah sebanyak 100
mL.
Kemudian diletakkan larutan yang telah diukur pada gelas beker.
Lalu diukur daya hantar masing – masing larutan dengan
menggunakan alat ukur daya hantar listrik. Penentuan dilakukan
dengan diletakkan elektroda karbon pada larutan sehingga
menunjukkan angka yang konstan pada alat. Kemudian dicatat angka
yang muncul pada alat dan angka tersebut akan digunakan sebagai
nilai daya hantar listrik tiap larutan.

Percobaan 2 : Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar


listrik.
Pada percobaan kedua dilakukan pengukuran daya hantar listrik
larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH dengan konsentrasi yang lebih encer
yaitu konsentrasi 0,1 M, 0,25 M, dan 0,5 M. Pertama dilakukan
terlebih dahulu perhitungan volume yang diperlukan untuk
konsentrasi 0,1 M, 0,25 M, dan 0,5 M dengan menggunakan rumus
pengenceran larutan. Lalu diambil sejumlah larutan yang diperlukan
sesuai perhitungan yang dilakukan sebelumnya.
Kemudian larutan tersebut diletakkan di gelas beker dan
ditambahkan aquadest hingga total volume 100 mL. Lalu dilakukan
pengukuran daya hantar listrik pada masing – masing larutan yang
telah diencerkan. Penentuan dilakukan dengan menggunakan alat
pengukur daya hantar listrik. Kemudian diletakkan elektroda karbon
pada larutan sehingga menunjukkan angka yang konstan pada alat.
Kemudian dicatat angka yang muncul pada alat dan angka tersebut
akan digunakan sebagai nilai daya hantar listrik tiap larutan.

III. DATA PENGAMATAN


3.1. Percobaan 1 : Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan
Tabel 3.1.1 Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan 1 M

Larutan L (ohm-1/S) Suhu (℃ ¿


NaCl2 1 M 0,0822 26,5
BaCl2 1 M 0,0795 26,5
CH3COOH 1M 0,014 26,7
Gula 0,00001905 26,6
Aquades 0,0000157 27,6
Air ledeng/ air keran 0,000413 27,5

3.2. Percobaan 2 : Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik


Tabel 3.2.1. Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan
NaCl

Larutan L (ohm-1/S) Suhu (℃ ¿


Aquadest 0,00002422 29
Air keran 0,000317 27,8
NaCl 0,10 M 0,00001037 27,4
NaCl 0,25 M 0,000013 27,0
NaCl 0,50 M 0,0000358 26,7
Tabel 3.2.2. Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik
larutan BaCl2

Larutan L (ohm-1/S) Suhu (℃ )


Aquadest 0,00001628 28,0
Air keran 0,0001918 26,8
BaCl2 0,10 M 0,00430 26,9
BaCl2 0,25 M 0,00993 27,5
BaCl2 0,50 M 0,01732 27,6

Tabel 3.2.3. Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik


larutan CH3COOH

Larutan L (ohm-1/S) Suhu (℃ )


Aquadest 0,00002158 27,5
Air keran 0,0001868 27,1
CH3COOH 0,10 M 0,0002804 27,2
CH3COOH 0,25 M 0,0005520 27,2
CH3COOH 0,50 M 0,0008260 27,3

IV. PEMBAHASAN
Pada praktikum daya hantar listrik, setiap larutan memiliki daya
hantar listrik yang berbeda – beda. Pada percobaan pertama dilakukan
pengukuran daya hantar listrik dengan menggunakan konsentrasi 1 M dan
larutan yang digunakan adalah NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan gula.
NaCl merupakan garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam
kuat, maka dari itu NaCl terionisasi sempurna jika dilarutkan dalam air.
Dengan terionisasi secara sempurna di dalam air menyebabkan NaCl
termasuk ke dalam larutan elektrolit kuat. Larutan elektrolit kuat
merupakan larutan yang banyak menghasilkan ion – ion karena terurai
sempurna, maka harga derajat ionisasi (α ) = 1. Di dalam air NaCl akan
terurai menjadi ion – ionnya, dengan persamaan sebagai berikut:
NaCl(s) → Na+(aq) + Cl−(aq)
Selain NaCl, pada praktikum kali ini juga menggunakan larutan
BaCl2. Dimana BaCl2 juga merupakan garam yang terbentuk dari basa kuat
dan asam kuat. Oleh karena itu BaCl 2 termasuk ke dalam larutan elektrolit
kuat. Jika di dalam air BaCl2 akan terurai menjadi ion – ionnya, dengan
persamaan sebagai berikut:
BaCl2(s) → Ba2+(aq) + 2Cl−(aq)
Selanjutnya ada CH3COOH atau asam asetat, asam asetat termasuk
ke dalam golongan asam lemah. Dimana asam lemah akan mengalami
ionisasi sebagian jika dilarutkan dalam air. Oleh karena itu asam asetat
termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah. Dimana larutan elektrolit
lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga
derajat ionisasi sebesar 0 < α > 1. Persamaan reaksi asam asetat dapat
ditulis sebagai berikut:
CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO-(aq) + H+(aq)
Larutan terakhir adalah larutan gula. Gula merupakan senyawa
yang tidak dapat mengalami ionisasi. Ketika gula dilarutkan ke dalam air,
gula hanya berubah wujud dari padat menjadi larut kedalam air, ini
disebabkan karena gula termasuk ke dalam golongan ikatan kovalen
nonpolar. Maka dari itu gula tidak dapat menghantarkan arus listrik atau
yang disebut juga sebagai larutan nonelektrolit.
Hasil praktikum dari percobaan pertama ialah pada larutan dengan
konsentrasi yang sama akan mendapatkan daya hantar listrik yang
berbeda–beda. Dimana daya hantar listrik dari tinggi ke rendah berturut–
turut yaitu NaCl, BaCl2, CH3COOH dan gula. Perbedaan daya hantar listrik
disebabkan oleh sifat elektrolinya. BaCl2 dan NaCl merupakan garam yang
berasal dari basa kuat dan asam kuat, namun seharusnya menurut teori
BaCl2 memiliki daya hantar listrik yang lebih kuat. Hal tersebut
dikarenakan oleh ukuran yang dimiliki Ba2+ lebih kecil dari Na+ maka
menyebabkan pergerakannya di dalam air lebih cepat. Selain itu muatan
yang dimiliki Na+ lebih kecil daripada muatan yang dimiliki oleh Ba 2+.
Maka dari itu penghantar arus listrik yang paling baik adalah BaCl 2 tetapi
pada praktikum NaCl lebih kuat daya hantar listriknya dikarekan mungkin
kurangnya ketelitian dari praktikan tetapi sebenarnya tidak ada perbedaan
yang sangat jauh dari keduanya. CH 3COOH atau asam asetat berada pada
urutan ketiga karena asam asetat merupakan asam lemah yang termasuk
kedalam elektrolit lemah, sedangkan gula berada pada urutan terakhir
karena gula termasuk kedalam larutan nonelektrolit dimana gula tidak
dapat menghantarkan arus listrik.
Pada percobaan kedua yaitu menentukan pengaruh konsentarsi
larutan terhadap daya hantar listriknya. Dalam percobaan ini konsentrasi
larutan yang digunakan berbeda – beda yaitu mulai dari 0,10 M, 0,25 M,
0,50 M, dan 1,00 M serta larutan yang digunakan adalah NaCl, BaCl 2, dan
CH3COOH. Jika dilihat secara teoritis konsentrasi larutan yang besar
memiliki jumlah senyawa atau ion yang lebih banyak, hal ini
menyebabkan tumbukan antar ion – ion tersebut akan semakin besar
sehingga mampu menghantarkan arus listrik dengan baik sedangkan
sebaliknya jika konsentrasi larutan yang digunakan semakin kecil maka
jumlah senyawa atau ion yang dimilikinya berjumlah sedikit, sehingga
dapat menyebabkan tumbukan antar ion – ion tersebut akan semakin kecil
maka daya hantar listriknya semakin lemah atau buruk. Jika dilihat dari
hasil percobaan yang telah dilakukan pada larutan NaCl, BaCl 2 dan
CH3COOH, daya hantar listrik semakin meningkat seiring dengan
peningkatan konsentrasinya. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan
konsentrasi terhadap daya hantar listrik berbanding lurus.
Pada pengukuran daya hantar listrik, ketidaksesuaian dengan
teorinya disebabkan oleh kesalahan para praktikan dalam melakukan
praktikum. Selain itu hal ini bisa disebabkan oleh adanya zat – zat lain
yang tercampur kedalam larutan yang digunakan, keakuratan alat yang
digunakan serta keadaan lingkungan tempat melakukan praktikum selain
itu mungkin saja alat untuk mengecek daya hantar listrik tidak terendam
dengan baik dalam larutan atau larutannya tidak memenuhi alat. Hal yang
juga perlu diketahui bahwa hal yang mempengaruhi atau menjadi faktor
penentu daya hantar listik adalah konsentrasi seperti pada praktikum ini
dimana adanya perbedaan konsentrasi pada tiap larutan, kemudian
besarnya ion, ataupun fiskositas larutan. Hal yang juga perlu diketahui
bahwa menurut data pengamatan, air suling atau aquades memiliki daya
hantar listrik paling kecil dikarenakan hanya mengandung sedikit ion
dimana ion sendiri untuk mengahantarkan listrik dan air destilasi atau air
keran juga menjadi terkecil kedua dikarenakan karena sudah melalui
proses destilasi 2 kali sehingga sudah tidak ada ion ataupun ada tetapi
sangat minim.
Adapun pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik
larutan dapat dijabarkan pada grafik sebagai berikut:

larutan NaCl
0.00004
0.0000358
0.000035

0.00003

0.000025 0.00002422
daya hantar listrik

0.00002

0.000015 0.000013
0.00001037
0.00001

0.000005

0
0,1 M 0,25 M 0,50 M
konsentrasi larutan

NaCl

Grafik 4.1. perbandingan daya hantar listrik dengan konsentrasi


larutan NaCl
larutan BaCl2
0.02
0.018 0.01732
0.016
0.014
0.012
0.00993
daya hantar listrik
0.01
0.008
0.006
0.0043
0.004
0.002
0
0,10 M 0,25 M 0,50 M
konsentrasi larutan

BaCl2

Grafik 4.2. perbandingan daya hantar listrik dengan konsentrasi


larutan BaCl2

Larutan CH3COOH
0.0009
0.000826
0.0008
0.0007
0.0006 0.000552
daya hantar listrik

0.0005
0.0004
0.0003 0.0002804

0.0002
0.0001
0
0,10 M 0,25 M 0,50 M
konsentrasi larutan

CH3COOH

Grafik 4.3. perbandingan daya hantar listrik dengan konsentrasi


larutan CH3COOH
V. KESIMPULAN
1. Daya hantar listrik suatu senyawa dapat diukur dengan multimeter
(AVOmeter) dan akan didapatkan arus listrik dan beda potensialnya
kemudian, dapat dicari tahanannya dan daya hantar listriknya.
2. Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar yakni semakin besar
konsentrasi larutan, maka daya hantarnya juga semakin besar, begitu
pula sebaliknya.
3. Larutan yang baik dalam menghantarkan listrik dan yang kurang baik
dalam menghantarkan listrik yaitu, jenis larutan elektrolit (tentu saja
elektrolit kuat dalam konsentrasi yang sama atau hampir sama
mempunyai kekuatan jauh lebih besar jika dibanding larutan non-
elektrolit), kadar/konsentrasinya (kekuatan larutan elektrolit ditentukan
oleh konsentrasinya, semakin besar konsentrasinya maka semakin besar
kekuatannya, karena semakin banyak yang mengion), jumlah ion yang
terbentuk per molekul.
4. Faktor- faktor yang mempengaruhi daya hantar listrik yaitu konsentrasi
larutan, muatan ion, suhu larutan, ukuran ion, fiskositas (kekentalan),
dan konstanta elektrik.
5. Larutan NaCl dan BaCl2 merupakan elektrolit kuat, larutan CH3COOH
merupakan elektolit lemah, dan larutan gula nonelektrolit. Namun pada
saat percobaan larutan gula dapat menghantarkan listrik. Kemungkinan
besar hal tersebut disebabkan kurang murninya larutan gula (terdapat
campuran).
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2022. Tahanan dan Daya Hantar Arus Listrik dalam Penghantar.
<https://www.pasangkabel.com/2015/06/tahanan-dan-daya-hantar-
aruslistrik.html> Diakses pada tanggal 8 April 2023.

Bitar. 2023. Larutan Elektrolit : Pengertian, Ciri, Dan Jenis Beserta Contohnya
Secara Lengkap. <https://www.gurupendidikan.co.id/elektrolit/> Diakses
pada tanggal 8 April 2023. 

Dewi, Chintya Kusuma. 2022. Larutan Elektrolit dan NonElektrolit Materi Kimia
Kelas 10. <https://www.zenius.net/blog/materi-larutan-elektrolit-non-
elektrolit> Diakses pada tanggal 8 April 2023.

Ghani, Indriani Mauliana. 2021. Pengertian Larutan dan Klasifikasinya.


<https://www.zenius.net/blog/pengertian-larutan> Diakses pada tanggal 8
April 2023.

Ghani, Maulia Indriana. 2022. Rumus Molaritas dan Molalitas.


<https://www.zenius.net/blog/rumus-molaritas-dan-molalitas> Diakses
pada tanggal 8 April 2023.
January, Mentari. 2022. Daya Hantar Listrik dalam Larutan Materi Kimia Kelas
10. <https://www.zenius.net/blog/penggolongan-larutan-berdasarkan-
daya-listrik> Diakses pada tanggal 8 April 2023.
Soedojo, Peter. 1999. Fisika Dasar. Yogyakarta : Penerbit Andi
Tim Laboratorium Kimia Dasar. 2023. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II.
Jurusan Kimia Fakultas MIPA Univeritas Udayana. Jimbaran
LAMPIRAN
Lampiran I. Hasil Pengamatan
Percobaan 1 : Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan
Tabel 1. Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan 1 M

Larutan L (ohm-1/S) Suhu (℃ ¿


NaCl2 1 M 0,0822 26,5
BaCl2 1 M 0,0795 26,5
CH3COOH 1M 0,014 26,7
Gula 0,00001905 26,6
Aquades 0,0000157 27,6
Air ledeng/ air keran 0,000413 27,5

Percobaan 2 : Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik


Tabel 2. Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan NaCl

Larutan L (ohm-1/S) Suhu (℃ ¿


Aquadest 0,00002422 29
Air keran 0,000317 27,8
NaCl 0,10 M 0,00001037 27,4
NaCl 0,25 M 0,000013 27,0
NaCl 0,50 M 0,0000358 26,7
Tabel 3. Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik larutan
BaCl2

Larutan L (ohm-1/S) Suhu (℃ )


Aquadest 0,00001628 28,0
Air keran 0,0001918 26,8
BaCl2 0,10 M 0,00430 26,9
BaCl2 0,25 M 0,00993 27,5
BaCl2 0,50 M 0,01732 27,6

Tabel 4. Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik larutan


CH3COOH
Larutan L (ohm-1/S) Suhu (℃ )
Aquadest 0,00002158 27,5
Air keran 0,0001868 27,1
CH3COOH 0,10 M 0,0002804 27,2
CH3COOH 0,25 M 0,0005520 27,2
CH3COOH 0,50 M 0,0008260 27,3
Lampiran 2. Perhitungan

Tabel 1. Perhitungan NaCl

0,1 M 0,25 M 0,5 M


Diketahui: Diketahui: Diketahui:
M1= 1,00 M M1= 1,00 M M1= 1,00 M
M2 = 0,1 M M2 = 0,25 M M2 = 0,5 M
V2 = 100 mL V2 = 100 mL V2 = 100 mL
Ditanya: V1 Ditanya: V1 Ditanya: V1
Jawab: Jawab: Jawab:
M 1 × V 1=M 2 × V 2 M 1 × V 1=M 2 × V 2 M 1 × V 1=M 2 × V 2
1 ×V 1=0,1 ×100 1 ×V 1=0,25 ×100 1 ×V 1=0,50 × 100
V 1=10 mL V 1=25 mL V 1=50 mL

Tabel 2. Perhitungan BaCl2

0,1 M 0,25 M 0,5 M


Diketahui: Diketahui: Diketahui:
M1= 1,00 M M1= 1,00 M M1= 1,00 M
M2 = 0,1 M M2 = 0,25 M M2 = 0,50 M
V2 = 100 mL V2 = 100 mL V2 = 100 mL
Ditanya: V1 Ditanya: V1 Ditanya: V1
Jawab: Jawab: Jawab:
M 1 × V 1=M 2 × V 2 M 1 × V 1=M 2 × V 2 M 1 × V 1=M 2 × V 2
1 ×V 1=0,10 × 100 1 ×V 1=0,25 ×100 1 ×V 1=0,50 × 100
V 1=10 mL V 1=25 mL V 1=50 mL

Tabel 3. Perhitungan CH3COOH

0,1 M 0,25 M 0,5 M


Diketahui: Diketahui: Diketahui:
M1= 1,00 M M1= 1,00 M M1= 1,00 M
M2 = 0,10 M M2 = 0,25 M M2 = 0,50 M
V2 = 100 mL V2 = 100 mL V2 = 100 mL
Ditanya: V1 Ditanya: V1 Ditanya: V1
Jawab: Jawab: Jawab:
M 1 × V 1=M 2 × V 2 M 1 × V 1=M 2 × V 2 M 1 × V 1=M 2 × V 2
1 ×V 1=0,10 × 100 1 ×V 1=0,25 ×100 1 ×V 1=0,50 × 100
V 1=10 mL V 1=25 mL V 1=50 mL
Lampiran 3. Dokumentasi
Grafik 1. Perbandingan Daya Hantar Listrik dengan Konsentrasi Larutan NaCl

larutan NaCl
0.00004
0.0000358
0.000035

0.00003

0.00002422
daya hantar listrik

0.000025

0.00002

0.000015 0.000013
0.00001037
0.00001

0.000005

0
0,1 M 0,25 M 0,50 M

konsentrasi larutan

NaCl

Grafik 2. Perbandingan Daya Hantar Listrik dengan Konsentrasi Larutan BaCl2

larutan BaCl2
0.02
0.018 0.01732

0.016
0.014
daya hantar listrik

0.012
0.00993
0.01
0.008
0.006
0.0043
0.004
0.002
0
0,10 M 0,25 M 0,50 M

konsentrasi larutan

BaCl2
Grafik 2. Perbandingan Daya Hantar Listrik dengan Konsentrasi Larutan
CH3COOH

Larutan CH3COOH
0.0009
0.000826
0.0008

0.0007

0.0006 0.000552
daya hantar listrik

0.0005

0.0004

0.0003 0.0002804

0.0002

0.0001

0
0,10 M 0,25 M 0,50 M

konsentrasi larutan

CH3COOH

Anda mungkin juga menyukai