Oleh Kelompok 9B :
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
DAYA HANTAR LISTRIK
I. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mengukur daya hantar listrik dari berbagai larutan dengan berbagai
konsentrasi.
2. Mengetahui hubungan antara pengaruh konsentrasi larutan dengan
daya hantar listrik.
3. Mengetahui larutan yang baik dalam menghantarkan listrik dan
yang kurang baik dalam menghantarkan listrik.
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi daya hantar listrik.
5. Mengetahui daya hantar listrik larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH
dan larutan gula pada konsentrasi 1M
M1 . V1 = M2 . V2
Keterangan:
V1 = volume larutan pekat (L)
M1 = konsentrasi larutan pekat (M)
V2 = volume larutan encer (L)
M2 = konsentrasi larutan encer (M)
Pengenceran proses penurunan konsentrasi larutan dengan penambahan zat
pelarut untuk menurunkan konsentrasi larutan agar lebih encer dari
konsentrasi awalnya (Alifia Seftin Oktriwina, 2022).
2.2 Bahan
1. Aquadest
2. Air kran
3. Larutan gula
4. Larutan NaCl
5. Larutan BaCl2
6. Larutan CH3COOH
IV. PEMBAHASAN
Pada praktikum daya hantar listrik, setiap larutan memiliki daya
hantar listrik yang berbeda – beda. Pada percobaan pertama dilakukan
pengukuran daya hantar listrik dengan menggunakan konsentrasi 1 M dan
larutan yang digunakan adalah NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan gula.
NaCl merupakan garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam
kuat, maka dari itu NaCl terionisasi sempurna jika dilarutkan dalam air.
Dengan terionisasi secara sempurna di dalam air menyebabkan NaCl
termasuk ke dalam larutan elektrolit kuat. Larutan elektrolit kuat
merupakan larutan yang banyak menghasilkan ion – ion karena terurai
sempurna, maka harga derajat ionisasi (α ) = 1. Di dalam air NaCl akan
terurai menjadi ion – ionnya, dengan persamaan sebagai berikut:
NaCl(s) → Na+(aq) + Cl−(aq)
Selain NaCl, pada praktikum kali ini juga menggunakan larutan
BaCl2. Dimana BaCl2 juga merupakan garam yang terbentuk dari basa kuat
dan asam kuat. Oleh karena itu BaCl 2 termasuk ke dalam larutan elektrolit
kuat. Jika di dalam air BaCl2 akan terurai menjadi ion – ionnya, dengan
persamaan sebagai berikut:
BaCl2(s) → Ba2+(aq) + 2Cl−(aq)
Selanjutnya ada CH3COOH atau asam asetat, asam asetat termasuk
ke dalam golongan asam lemah. Dimana asam lemah akan mengalami
ionisasi sebagian jika dilarutkan dalam air. Oleh karena itu asam asetat
termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah. Dimana larutan elektrolit
lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga
derajat ionisasi sebesar 0 < α > 1. Persamaan reaksi asam asetat dapat
ditulis sebagai berikut:
CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO-(aq) + H+(aq)
Larutan terakhir adalah larutan gula. Gula merupakan senyawa
yang tidak dapat mengalami ionisasi. Ketika gula dilarutkan ke dalam air,
gula hanya berubah wujud dari padat menjadi larut kedalam air, ini
disebabkan karena gula termasuk ke dalam golongan ikatan kovalen
nonpolar. Maka dari itu gula tidak dapat menghantarkan arus listrik atau
yang disebut juga sebagai larutan nonelektrolit.
Hasil praktikum dari percobaan pertama ialah pada larutan dengan
konsentrasi yang sama akan mendapatkan daya hantar listrik yang
berbeda–beda. Dimana daya hantar listrik dari tinggi ke rendah berturut–
turut yaitu NaCl, BaCl2, CH3COOH dan gula. Perbedaan daya hantar listrik
disebabkan oleh sifat elektrolinya. BaCl2 dan NaCl merupakan garam yang
berasal dari basa kuat dan asam kuat, namun seharusnya menurut teori
BaCl2 memiliki daya hantar listrik yang lebih kuat. Hal tersebut
dikarenakan oleh ukuran yang dimiliki Ba2+ lebih kecil dari Na+ maka
menyebabkan pergerakannya di dalam air lebih cepat. Selain itu muatan
yang dimiliki Na+ lebih kecil daripada muatan yang dimiliki oleh Ba 2+.
Maka dari itu penghantar arus listrik yang paling baik adalah BaCl 2 tetapi
pada praktikum NaCl lebih kuat daya hantar listriknya dikarekan mungkin
kurangnya ketelitian dari praktikan tetapi sebenarnya tidak ada perbedaan
yang sangat jauh dari keduanya. CH 3COOH atau asam asetat berada pada
urutan ketiga karena asam asetat merupakan asam lemah yang termasuk
kedalam elektrolit lemah, sedangkan gula berada pada urutan terakhir
karena gula termasuk kedalam larutan nonelektrolit dimana gula tidak
dapat menghantarkan arus listrik.
Pada percobaan kedua yaitu menentukan pengaruh konsentarsi
larutan terhadap daya hantar listriknya. Dalam percobaan ini konsentrasi
larutan yang digunakan berbeda – beda yaitu mulai dari 0,10 M, 0,25 M,
0,50 M, dan 1,00 M serta larutan yang digunakan adalah NaCl, BaCl 2, dan
CH3COOH. Jika dilihat secara teoritis konsentrasi larutan yang besar
memiliki jumlah senyawa atau ion yang lebih banyak, hal ini
menyebabkan tumbukan antar ion – ion tersebut akan semakin besar
sehingga mampu menghantarkan arus listrik dengan baik sedangkan
sebaliknya jika konsentrasi larutan yang digunakan semakin kecil maka
jumlah senyawa atau ion yang dimilikinya berjumlah sedikit, sehingga
dapat menyebabkan tumbukan antar ion – ion tersebut akan semakin kecil
maka daya hantar listriknya semakin lemah atau buruk. Jika dilihat dari
hasil percobaan yang telah dilakukan pada larutan NaCl, BaCl 2 dan
CH3COOH, daya hantar listrik semakin meningkat seiring dengan
peningkatan konsentrasinya. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan
konsentrasi terhadap daya hantar listrik berbanding lurus.
Pada pengukuran daya hantar listrik, ketidaksesuaian dengan
teorinya disebabkan oleh kesalahan para praktikan dalam melakukan
praktikum. Selain itu hal ini bisa disebabkan oleh adanya zat – zat lain
yang tercampur kedalam larutan yang digunakan, keakuratan alat yang
digunakan serta keadaan lingkungan tempat melakukan praktikum selain
itu mungkin saja alat untuk mengecek daya hantar listrik tidak terendam
dengan baik dalam larutan atau larutannya tidak memenuhi alat. Hal yang
juga perlu diketahui bahwa hal yang mempengaruhi atau menjadi faktor
penentu daya hantar listik adalah konsentrasi seperti pada praktikum ini
dimana adanya perbedaan konsentrasi pada tiap larutan, kemudian
besarnya ion, ataupun fiskositas larutan. Hal yang juga perlu diketahui
bahwa menurut data pengamatan, air suling atau aquades memiliki daya
hantar listrik paling kecil dikarenakan hanya mengandung sedikit ion
dimana ion sendiri untuk mengahantarkan listrik dan air destilasi atau air
keran juga menjadi terkecil kedua dikarenakan karena sudah melalui
proses destilasi 2 kali sehingga sudah tidak ada ion ataupun ada tetapi
sangat minim.
Adapun pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik
larutan dapat dijabarkan pada grafik sebagai berikut:
larutan NaCl
0.00004
0.0000358
0.000035
0.00003
0.000025 0.00002422
daya hantar listrik
0.00002
0.000015 0.000013
0.00001037
0.00001
0.000005
0
0,1 M 0,25 M 0,50 M
konsentrasi larutan
NaCl
BaCl2
Larutan CH3COOH
0.0009
0.000826
0.0008
0.0007
0.0006 0.000552
daya hantar listrik
0.0005
0.0004
0.0003 0.0002804
0.0002
0.0001
0
0,10 M 0,25 M 0,50 M
konsentrasi larutan
CH3COOH
Anonim. 2022. Tahanan dan Daya Hantar Arus Listrik dalam Penghantar.
<https://www.pasangkabel.com/2015/06/tahanan-dan-daya-hantar-
aruslistrik.html> Diakses pada tanggal 8 April 2023.
Bitar. 2023. Larutan Elektrolit : Pengertian, Ciri, Dan Jenis Beserta Contohnya
Secara Lengkap. <https://www.gurupendidikan.co.id/elektrolit/> Diakses
pada tanggal 8 April 2023.
Dewi, Chintya Kusuma. 2022. Larutan Elektrolit dan NonElektrolit Materi Kimia
Kelas 10. <https://www.zenius.net/blog/materi-larutan-elektrolit-non-
elektrolit> Diakses pada tanggal 8 April 2023.
larutan NaCl
0.00004
0.0000358
0.000035
0.00003
0.00002422
daya hantar listrik
0.000025
0.00002
0.000015 0.000013
0.00001037
0.00001
0.000005
0
0,1 M 0,25 M 0,50 M
konsentrasi larutan
NaCl
larutan BaCl2
0.02
0.018 0.01732
0.016
0.014
daya hantar listrik
0.012
0.00993
0.01
0.008
0.006
0.0043
0.004
0.002
0
0,10 M 0,25 M 0,50 M
konsentrasi larutan
BaCl2
Grafik 2. Perbandingan Daya Hantar Listrik dengan Konsentrasi Larutan
CH3COOH
Larutan CH3COOH
0.0009
0.000826
0.0008
0.0007
0.0006 0.000552
daya hantar listrik
0.0005
0.0004
0.0003 0.0002804
0.0002
0.0001
0
0,10 M 0,25 M 0,50 M
konsentrasi larutan
CH3COOH