Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

DAYA HANTAR LISTRIK

Oleh:

Kelompok 3B :

Agnes Talasti Mumung (2208511042)

Haqqika Pasha ( 2208511043)

Nadya Pamesthi Annisa R ( 2208511044)

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2023
DAYA HANTAR LISTRIK

I. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mampu menentukan daya hantar listrik dari berbagai larutan.
2. Mengetahui dan memahami faktor faktor yang mempengaruhi daya
hantar listrik.
3. Mengetahui dan memahami pengaruh konsentrasi ion terhadap daya
hantar listrik.
4. Mengetahui dan memahami pengaruh suhu terhadap daya hantar
listrik.
5. Mengetahui dan memahami pengaruh ukuran ion terhadap daya hantar
listrik.
6. Mengetahui dan memahami pengaruh viskositas larutan terhadap daya
hantar listrik.

1.2 Dasar Teori


Larutan adalah campuran homogen yang tersusun dari zat
pelarut dan zat terlarut. Dalam hal ini, pelarut adalah zat yang jumlahnya
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah zat terlarut. Zat pelarut
disebut dengan solven, sedangkan zat terlarut disebut dengan solute. Dan
solute inilah yang dapat membedakan daya hantar masing maisng larutan
nantinya. Banyaknya solute dan solvent yang terdapat dalam sebuah
larutan dapat dinyatakan sebagai konsentrasi larutan. (Ilham, 2021)
Konsentrasi adalah jumlah zat terlarut dalam setiap satuan
larutan atau pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan dengan berbagai jenis
salah satu yang paling sering digunakan adalah molaritas. Molaritas
adalah salah satu satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol suatu
zat per satuan volume. Molaritas dapat dirumuskan sebagai berikut :
(Maulia, 2022)
n
M= ………………………………………… (1.1)
V
Keterangan :

M = Molaritas (mol/Liter)

n = jumlah mol zat

V = Volume (Liter)

Arus listrik dapat terjadi apabila dalam materi ada sarana


pengangkut muatan listrik yang bergerak. Pada logam, sarana
pengangkut muatan listrik adalah elektron. Sedangkan pada larutan,
mekanisme penghantar listrik menjadi lebih komplek. Dalam air, muatan
akan teruarai menjadi ion – ion yang bergerak kearah elektroda yang
muatannya berlawanan. Apabila ada medan listrik, ion positif akan
bergerak ke arah elektroda negatif (anoda), sedangkan ion negatif
bergerak kearah elektroda positif (katoda). Besarnya arus listrik yang
terjadi bergantung pada hambatan penghantar yang digunakan. Tenaga
arus listrik dapat diangkut melalui materi dengan jalan konduksi muatan
listrik dari satu titik ke titik yang lain dalam bentuk arus listrik yang
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. (Haliday, 1984)

Gambar 1.1 Potensial arus listrik

Bila tempat A yang memiliki potensial yang lebih tinggi dari B


(Va > Vb), dihubungkan dengan suatu penghantar yang mempunyai
hambatan sebesar R, maka akan mengalir arus sebesar i. besarnya arus
listrik yang terjadi bergantung pada besarnya hambatan penghantar yang
digunakan. Makin besar hambatan, makin kecil kuat arus (i) yang
mengalir melalui penghantar tersebut. Kemampuan suatu penghantar
untuk memindahkan muatan listrik disebut “daya hantar listrik (L)”.
Besarnya daya hantar listrik berbanding terbalik dengan hambatan (R).
(Tim Dosen Kimia Dasar II, 2023).
1
L= …………..…….……………………(1.2)
R

Keterangan :

L = daya hantar listrik (ohm-1)

R = hambatan (ohm)

Arus listrik dapat diukur menggunakan amperemeter serta dapat


menggunakan rumus sebagai berikut :
V
R= …………………………………………(1.3)
I

Keterangan :

R = hambatan (ohm)

V = beda potensial (volt)

I = kuat arus (ampere)

Daya hantar listrik adalah skala ukur kuatnya suatu larutan


dalam menghantarkan arus listrik. Daya hantar listrik atau biasa disebut
konduktivitas merupakan skala ukur yang digunakan untuk mengukur
seberapa kuat suatu larutan atau cairan dalam menghantarkan listrik.
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua
jenis, yaitu : (Sukardjo, 1997)
1. Larutan non elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang tidak
dapat menghantarkan listrik atau bisa disebut tidak memiliki
daya hantar listrik. Larutan ini memiliki sifat demikian
karena zat pada larutan elektrolit tidak dapat terionisasi
ataupun menghasilkan ion, yang mana ion merupakan
faktor paling berpengaruh pada daya hantar listrik suatu
larutan. Contoh dari larutan non elektrolit adalah larutan
gula, larutan alcohol dan juga aquabides.
2. Larutan elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat
menghantarkan listrik karena mengandung ion ion yang
terurai menjadi ion positif dan juga ion negatif. Larutan
jenis elektrolit inilah yang nantinya memiliki daya hantar
yang tinggi bergantung pada jumlah ion yang dimilikinya.
Contoh dari larutan elektrolit adalah HCl, BaCl2,
CH 3 COOH , dan CuSO 4.
Secara sistematis larutan elektrolit terbentuk dari zat
elektrolit yang dicampurkan dengan pelarut air (pelarut
universal). Zat elektrolit yang ada di dalam air akan terurai
menjadi ion ion yang bergerak kea rah elektroda dengan
muatan yang berlawanan. Pergerakan ion ion tadi ekivalen
dengan aliran elektron di sepanjang logam. Sehingga
pergerakan inilah yang menyebabkan larutan dapat
menghantarkan listrik.
Daya hantar listrik suatu larutan dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Konsentrasi atau jumlah Ion
Daya hantar listrik suatu larutan elektrolit dipengaruhi
oleh jumlah ion dalam larutan tersebut. Jumlah ion yang ada
tergantung pada jenis elektrolit (kuat/lemah) dan
konsentrasi berikutnya, pengenceran elektrolit lemah/kuat
yang baik meningkatkan konduktivitas dan mencapai nilai
maksimum pada pengenceran tak terbatas. Semakin banyak
ion dalam larutan, semakin tinggi konduktivitas listrik dan
sebaliknya.
Pengukuran konduktivitas listrik penting dalam proses
kimia. Saat membuat air suling, efisiensi penghilangan zat
terlarut dalam bentuk garam dapat dengan mudah dipantau
dengan mengukur konduktivitas larutan. Tingkat ionisasi
elektrolit lemah dapat ditentukan dengan mengukur
konduktivitasnya. Seperti diketahui, konduktivitas
berbanding lurus dengan jumlah ion dalam suatu larutan.
(Agustyar, 2016)
2. Ukuran Ion
Selain jumlah dari ion dalam suatu larutan, ukuran ion
juga mempengaruhi daya hantar listrik suatu larutan. Secara
sederhananya, ion yang kecil akan bergerak jauh lebih cepat
di bandingkan dengan ion yang ukurannya lebih besar yang
mana gerak ion ini berbanding lurus dengan daya hantar
listriknya. (Agustyar, 2016)
3. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin tinggi nilai daya hantar
listriknya. Jika suhu lebih tinggi, ion bergerak lebih cepat
dan nilai konduktivitas listrik juga lebih tinggi..Semakin
tinggi suhu, maka akan lebih cepat menghantarkan listrik.
(Irwan, 2016)
4. Viskositas larutan atau medium
Viskositas adalah kekentalan suatu zat cair, yang
disebabkan oleh gaya gesek antara molekul-molekul
penyusun zat cair tersebut. Larutannya encer memiliki
pererakan ion yang lebih cepat dan menyebabkan daya
hantar listriknya tinggi. (Nadhira, 2022)

Pengukuran konduktivitas listrik penting dalam proses kimia.


Air Suling atau Aquades maupun Aquabides sering digunakan sebagai
parameter pembanding untuk mengukur daya hantar listrik suatu larutan.
Saat membuat air suling, efisiensi penghilangan zat terlarut dalam bentuk
garam dapat dengan mudah dipantau dengan mengukur konduktivitas
larutan. Tingkat ionisasi elektrolit lemah dapat ditentukan dengan
mengukur konduktivitasnya. Seperti diketahui, konduktivitas berbanding
lurus dengan jumlah ion dalam suatu larutan.

II. METODE PERCOBAAN


II.1. Alat dan Bahan :
Alat :
1. Gelas beker
2. Power supply
3. Labu takar
4. Amperemeter
5. Timbangan
6. Elektroda karbon
7. Pipet tetes
8. Botol Semprot
9. Batang pengaduk

Bahan :

1. Aquades
2. Larutan gula
3. Larutan NaCl
4. Larutan BaCl2
5. Larutan CH3COOH
6. Larutan CuSO4
II.2. Cara kerja :
II.2.1. Percobaan 1 : Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan
Pada percobaan pertama yang dilakukan adalah menentukan
daya hantar listrik pada larutan NaCl, BaCl 2, CH3COOH, dan larutan
guka dengan konsentrasi 1 M. Diambil masing – masing larutan
dengan konsentrasi 1 M pada wadah sebanyak 100 mL.
Kemudian diletakkan larutan yang telah diukur pada gelas
beker. Setelah itu, diukur daya hantar masing – masing larutan dengan
menggunakan alat daya hantar listrik. Penentuan dilakukan dengan
diletakkan elektroda karbon pada larutan sehingga menunjukkan angka
yang konstan pada alat. Kemudian dicatat angka yang muncul pada
alat dan angka tersebut digunakan sebagai nilai daya hantar listrik tiap
larutan.
II.2.2. Percobaan 2 : Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik
Pada percobaan kedua dilakukan pengukuran daya hantar listrik
larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan larutan gula dengan konsentrasi
yang lebih encer yaitu konsentrasi 0,1 M, 0,25 M, dan 0,5 M. Pertama,
dilakukan terlebih dahulu perhitungan volume yang diperlukan untuk
konsentrasi 0,1 M, 0,25 M, dan 0,5 M dengan menggunakan rumus
pengenceran larutan. Lalu diambil sejumlah larutan yang diperlukan
sesuai perhitungan yang dilakukan sebelumnya.
Kemudian larutan tersebut diletakkan di gelas beker dan
ditambahkan aquades hingga total volume 100 mL. Lalu dilakukan
pengukuran daya hantar listrik pada masing – masing larutan yang
telah diencerkan. Penentuan dilakukan dengan menggunakan alat
pengukur daya hantar listrik. Kemudian diletakkan elektroda karbon
pada larutan sehingga menunjukkan angka yang konstan pada alat.
Setelah itu, dicatat angka yang muncul pada alat dan angka tersebut
akan digunakan sebagai nilai daya hantar listrik tiap larutan.

III. DATA PENGAMATAN


III.1. Percobaan 1 : Menentukan daya hantar listrik berbagai
larutan
Tabel 3.1. Daya Hantar Listrik Tiap Larutan 1 M

Larutan L ( ohm-1/ S) Suhu (℃ ¿


Aquades 15,70×10-6 27,6
Air keran 413×10-6 27,5
Air Gula 1 M 19,05×10-6 26,6
CH3COOH 1 M 1400×10-6 26,7
NaCl 1 M 82,2×10-3 26,5
BaCl2 1 M 79,5×10-3 26,5

III.2. Percobaan 2 : Menentukan pengaruh konsentrasi terhadap


daya hantar listrik
Tabel 3.2.1. Daya Hantar Listrik Larutan NaCl
Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃ ¿
Aquades 24,22×10-6 29
Air keran 317×10-6 27,8
NaCl 0,1 M 10,37×10-6 27,4
NaCl 0,25 M 13,00×10-6 27
NaCl 0,5 M 35,8×10-6 26,7

Tabel 3.2.2. Daya Hantar Listrik Larutan BaCl2

Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃ ¿


Aquades 16,28 ×10-6 28,0
Air keran 191,8×10-6 26,8
BaCl2 0,1 M 4,30×10-3 26,9
BaCl2 0,25 M 9,93×10-3 27,5
BaCl2 0,5 M 17,32×10-3 27,6

Tabel 3.2.3. Daya Hantar Listrik Larutan CH3COOH

Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃ ¿


Aquades 21,58×10-6 27,5
Air keran 186,8×10-6 27,1
CH3COOH 0,1 M 280,4×10-6 27,2
CH3COOH 0,25 M 552×10-6 27,2
CH3COOH 0,5 M 826×10-6 27,3

IV. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan uji daya hantar listrik berbagai


larutan. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan daya hantar listrik
dari berbagai larutan serta menentukan pengaruh konsentrasi larutan
terhadap daya hantar listriknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya
hantar listrik diantaranya konsentrasi atau jumlah ion, besar kecilnya ion,
muatan, suhu dan viskositas larutan/medium. Larutan yang digunakan
dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
Pada percobaan 1 yaitu untuk menentukan daya hantar listrik
berbagai larutan. Larutan yang ditentukan adalah larutan NaCl, BaCl 2, C
H 3COOH, larutan gula dan juga aquades dan air keran sebagai larutan
pembanding dengan konsentrasi masing-masing 1 M. Untuk mengukur
daya hantar listriknya dilakukan menggunakan konduktometer yang
dimana elektroda karbon dimasukkan kedalam masing-masing larutan
dan menghasilkan daya hantar listrik juga temperatur suhu dimana ketika
suhunya lebih tinggi maka pergerakan ionnya lebih cepat sehingga lebih
mudah menghantarkan arus listrik. Dalam percobaan ini, aquades diukur
terlebih dahulu untuk mengetahui adanya ion atau tidak karena aquades
memberikan kontribusi terhadap hantaran juga digunakan sebagai larutan
pembanding. Hasil dari percobaan ini adalah aquades memiliki daya
hantar listrik sebesar 15,70×10−6 S dan suhu sebesar 27,6℃ , air keran
memiliki daya hantar listrik sebesar 413 ×10−6 S dan suhu sebesar 27,5
℃ ,air gula memiliki daya hantar listrik sebesar 19,05×10−6 S dan suhu
sebesar 26,6℃ , C H 3COOH memiliki daya hantar listrik sebesar 1400
−6
×10 S dan suhu sebesar 26,7℃ , NaCl memiliki daya hantar listrik
sebesar 82,2×10−3 S dan suhu sebesar 26,5℃ , dan BaCl 2 memiliki daya
hantar listrik sebesar 79,5×10−6 S dan suhu sebesar 26,5℃ . Meskipun
larutan NaCl, BaCl 2, C H 3COOH dan gula mempunyai konsentrasi yang
sama tetapi kemampuan menghasilkan daya hantar listriknya berbeda-
beda. Dari data tersebut dapat dibuktikan bahwa muatan larutan
mempengaruhi daya hantar listrik larutan pada larutan dengan
konsentrasi yang sama. Diantara ketiga larutan tersebut, larutan Nacl dan
BaCl 2 memiliki daya hantar listrik yang besar dibandingkan larutan C H 3
COOH, larutan gula, aquades dan air keran. Kemampuan daya hantar
listrik C H 3COOH lebih kecil dibandingkan NaCl dan BaCl 2 sedangkan
nilai dari larutan gula adalah 19,05×10−6 S dan aquadest adalah 15,70
−6
×10 S, karena larutan gula dan aquades merupakan non elektrolit
sehingga tidak bisa menghantarkan listrik.
NaCl dan BaCl 2 memiliki daya hantar listrik yang besar
digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat, dimana kemampuan
menghantarkan arus listriknya baik. Hal ini disebabkan karena zat
terlarut akan terurai sempurna menjadi ion-ion yang bergerak bebas
dengan derajat ionisasi =1, dan ion tersebut yang akan menghasilkan arus
listrik. Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi
ion-ion (terionisasi sempurna). Hal ini menyebabkan banyak ion yang
dapat menghantarkan arus listrik sehingga daya hantarnya kuat.
Sedangkan untuk NaCl, semua garam merupakan senyawa ionik yang
tersusun dari ion-ion yang bentuknya padat dan kering. Jika garam
dilarutkan dalam air, ion-ion garam akan melepaskan diri dari kisi-kisi
kristal yang selanjutnya terhidrasi didalam pelarut air dengan reaksi
sebagai berikut ;

NaCl-(s) + H 2O(I)→ Na+(aq)+Cl-(aq).

Larutan yang memiliki kemampuan daya hantar listrik lemah


seperti C H 3COOH digolongkan sebagai larutan elektrolit lemah, dimana
kemampuan menghantarkan arus listriknya lemah. Hal ini disebabkan
karena zat terlarut akan terurai sebagian menjadi ion-ion (ionisasi tidak
sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Sedangkan larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik seperti larutan gula digolongkan kedalam
larutan nonelektrolit. Hal ini disebabkan karena larutan nonelektrolit
didalam air seperti gula tidak terionisasi menjadi ion-ion yang dapat
menghasilkan arus listrik tetapi terurai dalam bentuk molekuler.

Berdasarkan hasil percobaan tersebut dibuktikan bahwa jenis


larutan dapat mempengaruhi daya hantar listrik dari setiap larutan.
Larutan elektrolit (terionisasi sempurna) memiliki kemampuan daya
hantar listrik yang baik. Larutan elektrolit juga dibagi menjadi dua yaitu
elektrolit kuat ( daya hantar listrik kuat) yaitu NaCl dan BaCl 2 dan
elektrolit lemah( daya hantar listrik lemah) yaitu C H 3COOH. Selain itu,
terdapat jenis larutan non elektrolit ( tidak terionisasi) sehingga tidak
dapat menghantarkan arus listrik, yaitu larutan gula, aquades dan air
keran.

Pada percobaan 2 yaitu menentukan pengaruh konsentrasi


larutan terhadap daya hantar listriknya. Dalam percobaan ini larutan yang
digunakan adalah NaCl, BaCl 2, C H 3COOH juga air keran dan aquades
masing-masing dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 0,1 M, 0,25
M, dan 0,5 M. Dalam percobaan ini juga daya hantar listriknya diukur
menggunakan konduktometer. Dari percobaan tersebut dihasilkan pada
larutan NaCl dengan konsentrasi 0,1 M diperoleh daya hantar listrik
sebesar 10,37×10-6 S dengan suhu sebesar 27,4℃ , pada larutan NaCl
dengan konsentrasi 0,25 M diperoleh daya hantar listrik sebesar 13,00×
10-6 S dengan suhu sebesar 27,0℃ , pada larutan NaCl dengan
konsentrasi 0,5 M diperoleh daya hantar listrik sebesar 35,8×10-6 S
dengan suhu sebesar 26,7℃ ,pada aquadest diperoleh daya hantar listrik
sebesar 24,22×10-6 S dengan suhu sebesar 29℃ , dan pada air keran
diperoleh daya hantar listrik sebesar 317×10-6 S dengan suhu sebesar
27,48℃ .Pada larutan BaCl 2 dengan konsentrasi 0,1 M diperoleh daya
hantar listrik sebesar 4,30×10-3 S dengan suhu sebesar 26,9 ℃ , pada
larutan BaCl 2 dengan konsentrasi 0,25 M diperoleh daya hantar listrik
sebesar9,9×10-6S dengan suhu sebesar 27,5 ℃ ,pada larutan BaCl 2
dengan konsentrasi 0,5 M diperoleh daya hantar listrik sebesar 17,32 mS
dengan suhu sebesar 27,6℃ , pada aquadest diperoleh daya hantar listrik
sebesar 16,28×10-6 S dengan suhu sebesar 28,0 ℃ , dan pada air keran
diperoleh daya hantar listrik sebesar 191,8×10-6 S dengan suhu sebesar
26,8℃ .Pada larutan CH3COOH dengan konsentrasi 0,1 M diperoleh
daya hantar listrik sebesar 280,4×10-6 S dengan suhu sebesar 27,2℃ ,
pada larutan CH3COOH dengan konsentrasi 0,25 M diperoleh daya
hantar listrik sebesar 552×10-6 S dengan suhu sebesar 27,2℃ , pada
larutan CH3COOH dengan konsentrasi 0,5 M diperoleh daya hantar
listrik sebesar 826×10-6 S dengan suhu sebesar 27,3 ℃ ,pada aquadest
diperoleh daya hantar listrik sebesar 21,58×10-6 S dengan suhu sebesar
27,5℃ , dan pada air keran diperoleh daya hantar listrik sebesar 186,8×
10-6 S dengan suhu sebesar 27,1℃ .Pada percobaan ini pengaruh
konsentrasi terhadap daya hantar listrik masing-masing larutan adalah
semakin tinggi konsentrasi maka semakin tinggi pula daya hantar
listriknya, sebaliknya jika semakin kecil konsentrasi suatu larutan maka
daya hantar listriknya semakin kecil. Ketiga jenis larutan tersebut
merupakan jenis larutan elektrolit karena mampu menghantarkan arus
listrik meskipun nilai dari ketiganya berbeda. Larutan NaCl dan BaCl 2
termasuk elektrolit kuat sehingga memiliki daya hantar yang tinggi.
Kedua senyawa tersebut merupakan jenis garam yang mudah larut dalam
air. Sedangkan larutan CH3COOH tergolong elektrolit lemah karena
ketika diuji daya hantar listriknya ada tapi tidak sebesar dari larutan NaCl
dan BaCl 2

Dalam teori dinyatakan bahwa larutan NaCl lebih kecil daya


hantarnya daripada BaCl 2. Pada teorinya menyatakan bahwa pada larutan
BaCl 2 terionisasi lebih banyak daripada NaCl sehingga daya hantar
listriknya lebih besar dari NaCl. Reaksi ionisasi menyatakan BaCl 2
terionisasi menjadi 3 ion dan NaCl menjadi 2 ion yaitu

BaCl 2 → Ba 2+¿¿ + 2 Cl−¿ ¿

NaCl→ Na +¿¿+ Cl−¿ ¿.

Namun, pada hasil percobaan ini NaCl memiliki daya hantar


listrik lebih besar dibandingkan BaCl 2. Hal tersebut kemungkinan
disebabkan oleh beberapa faktor seperti alat yang digunakan kurang
bekerja secara maksimal sehingga terjadi kesalahan dalam menentukan
arus listrik yang ditimbulkan, ketidaktelitian praktikan dalam melihat
hasil, serta ketidakmurnian atau terkontaminasinya zat yang digunakan
pada percobaan oleh udara maupun penyimpanan dalam waktu yang
cukup lama.

Adapun grafik hubungan antara daya hantar listrik terhadap


konsentrasi larutann adalah sebagai berikut :
Grafik 4.1. Perbandingan daya hantar listrik dengan konsentrasi larutan
NaCl

larutan NaCl
NaCl
0.00009 0,0822
0.00008
0.00007
daya hantar listrik

0.00006
0.00005
0.0000358
0.00004
0.00003
0.00002 0.00001037 0.000013
0.00001
0
0,1 M 0,25 M 0,50 M 1,0 M
konsentrasi larutan

Grafik 4.2. Perbandingan daya hantar listrik dengan konsentrasi larutan


BaCl2

Grafik 4.3. Perbandingan daya hantar listrik dengan konsentrasi larutan


CH3COOH
V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat dikelompokkan
kedalam larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit
adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan
non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya hantar listrik diantaranya
konsentrasi atau jumlah ion, besar kecilnya ion, muatan, suhu dan
viskositas larutan/medium.
3. Daya hantar listrik suatu larutan elektrolit dipengaruhi oleh jumlah ion
dalam larutan tersebut. Jumlah ion yang ada tergantung pada jenis
elektrolit (kuat/lemah) dan konsentrasi berikutnya, pengenceran
elektrolit lemah/kuat yang baik meningkatkan konduktivitas dan
mencapai nilai maksimum pada pengenceran tak terbatas. Semakin
banyak ion dalam larutan, semakin tinggi konduktivitas listrik dan
sebaliknya.
4. Semakin tinggi suhu, semakin tinggi nilai daya hantar listriknya. Jika
suhu lebih tinggi, ion bergerak lebih cepat dan nilai konduktivitas
listrik juga lebih tinggi..Semakin tinggi suhu, maka akan lebih cepat
menghantarkan listrik.
5. Ion yang kecil akan bergerak jauh lebih cepat di bandingkan dengan
ion yang ukurannya lebih besar yang mana gerak ion ini berbanding
lurus dengan daya hantar listriknya.
6. Viskositas adalah kekentalan suatu zat cair, yang disebabkan oleh gaya
gesek antara molekul-molekul penyusun zat cair tersebut. Larutannya
encer memiliki pererakan ion yang lebih cepat dan menyebabkan daya
hantar listriknya tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar.2016.Faktor yang Mempengaruhi Daya Hantar Listrik.<
https://akhmadawaludin.web.ugm.ac.id/faktor-yang-
mempengaruhi-daya-hantar-listrik/>. Akses tanggal 10 April 2023.
Ghani, Maulia Indriana. 2022. Rumus Molaritas dan Molalitas. Diakses
pada tanggal 2 April 2023. Dari,
https://www.zenius.net/blog/rumus-molaritas-danmolalitas
Haliday. 1984. Fisika. Jakarta : Erlangga
Nadhira.2022. Viskositas: Pengertian, Jenis, Rumus, dan Contoh
Penerapan.<
https://solarindustri.com/blog/apa-itu-viskositas/#:~:text=Jadi%2C
%20viskositas%20adalah%20kekentalan%20suatu,jika
%20menerima%20gaya%20dari%20luar.>. Akses tanggal 10 April
2023.
Ilham.2021. Rangkuman Kimia: Konsep Larutan, Pengertian, Jenis, dan
Contohnya.< https://tirto.id/rangkuman-kimia-konsep-larutan-
pengertian-jenis-dan-contohnya-gjfq>. Akses tanggal 10 April
2023.
Irwan.2016. Analisis Hubungan Konduktivitas Listrik dengan Total
Dissolved Solid (TDS) dan Temperatur pada Beberapa Jenis Air..<
http://jfu.fmipa.unand.ac.id/index.php/jfu/article/viewFile/192/172
#:~:text=Semakin%20tinggi%20temperatur%2C%20nilai
%20konduktivitas,listrik%20juga%20akan%20semakin
%20tinggi.>. Akses tanggal 10 April 2023.
Sukardjo. 1997. Kimia Fisika. Yogyakarta. Rinaka Cipta.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Hasil Pengamatan


Tanggal percobaan : 6 April 2023

Judul Percobaan : Daya Hantar Listrik


Nama Mahasiswa : Agnes Talasti Mumung (2208511042)
Haqqika Pasha (2208511043)
Nadya Pamesthi Annisa Ramadhani (2208511044)
Kelompok 3B

Percobaan 1 : Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan

Larutan L ( ohm-1/ S) Suhu (℃ ¿


Aquades 15,70×10-6 27,6
Air keran 413×10-6 27,5
Air Gula 1 M 19,05×10-6 26,6
CH3COOH 1 1400×10-6 26,7
M
NaCl 1 M 82,2×10-3 26,5
BaCl2 1 M 79,5×10-3 26,5

Percobaan 2 : Menetukan pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik


Larutan NaCl :

Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃ ¿


Aquades 24,22×10-6 29
Air keran 317×10-6 27,8
NaCl 0,1 M 10,37×10-6 27,4
NaCl 0,25 M 13,00×10-6 27
NaCl 0,5 M 35,8×10-6 26,7
Larutan BaCl2 :

Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃ ¿


Aquades 16,28 ×10-6 28,0
Air keran 191,8×10-6 26,8
BaCl2 0,1 M 4,30×10-3 26,9
BaCl2 0,25 M 9,93×10-3 27,5
BaCl2 0,5 M 17,32×10-3 27,6

Larutan CH3COOH :

Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃ ¿


Aquades 21,58×10-6 27,5
Air keran 186,8×10-6 27,1
CH3COOH 0,1 M 280,4×10-6 27,2
CH3COOH 0,25 M 552×10-6 27,2
CH3COOH 0,5 M 826×10-6 27,3

TTD Asisten Dosen

( )
Lampiran 2. Dokumentasi

Gambar 2.1. Pengenceran pada Gambar 2.2. Larutan dengan


Larutan konsentrasi 0,1 M, 0,25 M, dan 0,5M

Gambar 2.2. Alat yang digunakan Gambar 2.3. Mengukur daya hantar
untuk mengukur daya hantar listrik listrik pada larutan
Gambar 2.5. Besarnya daya hantar
listrik pada larutan
Lampiran 3. Perhitungan
Perhitungan pada larutan NaCl
Diketahui :
M1 =1M
V2 = 100 mL
Ditanya : V1 dengan konsentrasi 0,1 M, 0,25 M, 0,50 M, dan 1,0 M?...... mL
Penyelesaian :
Pengenceran NaCl 0,1 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 0,1 . 100 mL
0 ,1 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 10 mL
Pengenceran NaCl 0,25 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 0,25 . 100 mL
0 ,25 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 25 mL
Pengenceran NaCl 0,5 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 0,5 . 100 mL
0 ,5 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 50 mL
Pengenceran NaCl 1 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 1,0 . 100 mL
1, 0 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 100 mL

Perhitungan pada larutan BaCl2


Diketahui :
M1 =1M
V2 = 100 mL
Ditanya : V1 dengan konsentrasi 0,1 M, 0,25 M, 0,50 M, dan 1,0 M?...... mL
Penyelesaian :
Pengenceran BaCl 0,1 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 0,1 . 100 mL
0 ,1 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 10 mL
Pengenceran BaCl2 0,25 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 0,25 . 100 mL
0 ,25 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 25 mL
Pengenceran BaCl2 0,5 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 0,5 . 100 mL
0 ,5 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 50 mL
Pengenceran BaCl2 1,0 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 1,0 . 100 mL
1, 0 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 100 mL
Perhitungan pada larutan CH3COOH
Diketahui :
M1 =1M
V2 = 100 mL
Ditanya : V1 dengan konsentrasi 0,1 M, 0,25 M, 0,50 M, dan 1,0 M?...... mL
Penyelesaian :
Pengenceran CH3COOH 0,1 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 0,1 . 100 mL
0 ,1 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 10 mL
Pengenceran CH3COOH 0,25 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 0,25 . 100 mL
0 ,25 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 25 mL
Pengenceran CH3COOH 0,5 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 0,5 . 100 mL
0 ,5 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 50 mL
Pengenceran CH3COOH 1,0 M
M1 . V1 = M2. V2
1 M . V1 = 1,0 . 100 mL
1, 0 . 100 mL
V1 =
1
V1 = 100 mL

Anda mungkin juga menyukai