PENDAHULUAN
ISI
2.3 Hukum
Daya hantar listrik (DHL) adalah kemampuan air untuk mengalirkan arus
listrik, yang terlihat dari kadar padatan total dalam air dan suhu pada saat
pengukuran (Chandra,2006).
1. Hambatan (Ohm)
Arus yang melalui konduktor logam sebanding dengan tegangan yang
diberikan. Arus listrik (I) didefinisikan sebagai kecepatan aliran muatan listrik
positif dengan satuan ampere (A) sehingga secara mikroskopis dapat
diuraikan
I = -nev A C/s
n = jumlah muatan listrik negatif
e = muatan elektron (-1,602 x 10-19 C)
v = kecepatan aliran muatan
A = luas penampang aliran
2. Konduktasi
Konduktansi adalah kebalikan dari resistansi (Hayt,2005). Rasio
antara arus dan tegangan merupakan sebuah bilangan konstan untuk resistor
linier
G disebut dengan konduktansi dengan satuan Siemens (S). Daya yang diserap
akan bernilai positif dalam bentuk konduktasi
p = v i = v2 G
Daya yang diserap tidak pernah bernilai negatif (Chang,2004).
3. Konduktivitas
Kemampuan dari suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik
ditunjukkan oleh besarnya daya hantar listrik bahan itu, dan kebalikan dari
konduktivitas adalah resistivitas (Effendi,2007).
Konduktivitas merupakan gambar numerik dari kemampuan air untuk
meneruskan aliran listrik. Konduktivitas dinyatakan dalam satuan mhos/cm
atau Siemens/cm. Nilai DHL berkaitan dengan nilai padatan terlarut total
(TDS) yang ditunjukkan oleh persamaan
( )
K=
( )
C adalah konsentrasi larutan dalam mol per dm3, dan V pengenceran dalam
dm3 (yaitu, jumlah dm3 atau liter yang mengandung satu mol). K mempunyai
dimensi Scm-1, maka satuan adalah S cm2 mol-1 (Pudjaatmaka,2002).
Buret, statif, dan klem digunakan untuk melakukan titrasi asam basa larutan
elektrolit
Faktor yang mempengaruhi daya hantar suatu larutan antara lain konsentrasi,
suhu, serta jenis garam. Pada solusi garam terlarut yang relatif encer (yaitu hingga
100 ppm atau lebih), konduktivitas juga berfungsi jika konsentrasi dua kali lipat.
pada konsentrasi garam yang lebih tinggi. Linearitas aritmatika sederhana dapat
digunakan untuk menghitung konduktivitas perkiraan yang akan dihasilkan dari
campuran larut antara solusi dari konduktivitas yang telah diketahui. Suhu larutan
O O
menyebabkan nilai konduktivitas meningkat sekitar 2% setiap 1 C / 1,8 F
kenaikan temperatur. Nilai yang akan ditampilkan konduktivitas jika suhu larutan
adalah pada 25 O C / O 77 F. Konduktivitas atau mobilitas garam sangat bervariasi
dan ditentukan oleh faktor-faktor seperti 'ukuran' dari ion, jumlah ion dan
'kepadatan muatan' pada partikel-partikel dalam larutan. Mobilitas listrik dari ion-
ion individu dalam air tidak jauh berbeda. Sebaliknya, itu adalah jumlah yang
hadir ion yang menentukan konduktivitas (Gussow,2004)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Senyawa atau zat yang dapat menghantarkan arus listrik saat dilarutkan dalam
air disebut dengan elektrolit. Sedangkan nonelektrolit adalah senyawa yang tidak
menghantarkan listrik saat dilarutkan dalam air. Elektrolit dibedakan menjadi
elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit. Hukum yang mendasari daya
hantar listrik adalah hukum ohm, konduktivitas, konduktasi, dan konduktivitas
molar. Daya hantar listrik pada teknologi pertanian dapat diaplikasikan pada
pengujian konsentrasi garam dalam bahan pangan dan parameter lingkungan
dalam air limbah.