Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STRATEGI PEMASARAN TANAMAN HIAS

DI SUSUN OLEH :

NAMA : Dahlia pakpahan (15720051)


Gunawi r j silaban (15720045)

DOSEN : Ir.Maria Sihotang,MS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Strategi
Pemasaran Tanaman Hias.

Penulis telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan


semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput
dari kesalahan dan kekurangan. Harapan penulis, semoga bisa menjadi koreksi di
masa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada kepada rekan-rekan dari semua
pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Pada dasarnya makalah ini
penulis sajikan khusus untuk membahas tentang Strategi Pemasaran Tanaman
Hias.

Tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
dari pembaca agar makalah ini semakin baik dan sempurna. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 8 Desember 2016

Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar........
Daftar isi.........

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang..................
1.2 Rumusan masalah.................
1.3 Tujuan Penulisan...

Bab II Pembahasan
2.1 Strategi Pemasaran...
2.2 Analisis Lingkungan Internal Pemasaran........
2.2.1 Segmentation, Targetting, dan Position.........
2.3 Marketing Mix......................................
2.3.1 Produk.............................................................
2.3.2 Harga ..............................................................
2.3.3 Promosi ..........................................................

Bab III Penutup


3.1 kesimpulan.....................
Daftar pustaka............
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam
hayati dan pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar
terhadap perekonomian Indonesia. Sektor pertanian juga membantu dalam
meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai sumber pendapatan dan
pemenuhan kebutuhan sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 44 persen
atau sekitar 46,7 juta jiwa dari total angkatan kerja di Indonesia yang mempunyai
mata pencaharian sebagai petani.
Sektor pertanian secara umum terdiri dari tanaman pangan, tanaman
perkebunan dan tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura terdiri dari komoditi
buah-buahan, sayuran, biofarmaka dan tanaman hias. Masing-masing komoditi
memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional yang ditunjukan melalui
perolehan nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2008 komoditi
buahbuahan berkontribusi terhadap PDB sebesar 0,7 persen, sayuran 7,2 persen,
biofarmaka 0,3 persen dan tanaman hias 7,1 persen. Berdasarkan nilai PDB,
tanaman hias yang merupakan salah satu komoditi hortikultura memberikan
kontribusi yang cukup besar dan dapat menjadi peluang yang cukup
menguntungkan jika dijadikan sebagai bisnis.
Kegiatan usaha tanaman hias berkembang di berbagai wilayah di
Indonesia dan berperan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang cukup penting.
Pada masa kini kegiatan usaha tanaman hias dilakukan secara komersial dengan
orientasi profit yang mampu menggerakkan industri barang dan jasa. Menurut
hasil pengamatan Balai Penelitian Tanaman Hias (2008), terdapat tiga hal yang
menarik dalam perkembangan usaha tanaman hias, yaitu: 1) Keragaman dan
keunikan flora yang mempunyai peluang untuk diberdayakan sebagai komoditas
komersial. 2) Peningkatan penggunaan teknologi yang memudahkan bisnis
tanaman hias dalam kegiatan budidaya maupun pemasaran. 3) Pengaruh trend
akibat peningkatan gaya hidup masyarakat terhadap tanaman hias.
Salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah permintaan terhadap
tanaman hias adalah tingkat pengeluaran masyarakat terhadap suatu produk
khususnya non pangan. Pengeluaran masyarakat yang meningkat terhadap
konsumsi produk non pangan menjadi peluang bagi usaha tanaman hias untuk
memperoleh konsumennya. Persentase pengeluaran rata-rata masyarakat Jawa
Barat terhadap produk pangan mengalami penurunan sebesar 0,72 persen
sedangkan konsumsi masyarakat terhadap non pangan mengalami peningkantan
sebesar 0,72 persen di tahun 2009.
Pengaruh pola konsumsi masyarakat terhadap suatu produk dapat
mengakibatkan terciptanya sebuah trend. Faktor trend sangat berpengaruh
terhadap peningkatan atau penurunan konsumsi suatu produk khususnya tanaman
hias. Tanaman hias adalah kebutuhan tersier yang pemenuhannya setelah orang
bisa memenuhi kebutuhan pokok. Kebutuhan di luar kebutuhan pokok adalah
barang-barang yang memiliki sensitifitas yang tinggi. Suatu saat akan digemari
dan harga akan tinggi karena permintaan menjadi banyak, disaat lain akan
menurun tajam begitu permintaannya berkurang.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penulisan makalah ini masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana strategi pemasaran tanaman hias ?
2. Bagaimana aspek lingkungan pemasaran tanaman has ?
3. Bagaimana menentukan posisi pasar ?
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dan mampu mengaplikasikan strategi pemasaran


tanaman hias.
2. Untuk mengetahui dan menentukan aspek lingkungan pemasaran tanaman
hias.
3. Untuk mengetahui dan memahami serta menentukan posisi pasar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu proses interaksi sosial antara individu dengan


kelompoknya untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan diperoleh
dengan menciptakan, menawarkan, serta melakukan pertukaran barang dan jasa
kepada pihak lain.
Pemasaran yang baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari
perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Membuat keputusan yang benar
tentang perubahan tidak selalu mudah. Perusahaan yang menanggung risiko lebih
besar adalah perusahaan yang tidak memantau pelanggan dan pesaingnya dengan
cermat dan terus meningkatkan nilai yang ditawarkan ke pelanggan, sehingga
akhirnya mengakibatkan kegagalan. Sumarwan, et al (2010) mengemukakan
bahwa strategi pemasaran adalah suatu rencana yang menguraikan bagaimana
sebuah usaha harus memahami konsumen agar dapat menyusun strategi
pemasarannya untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan, meningkatkan kinerja
perusahaan dan menciptakan nilai tambah.
Kotler P. (2003) menjelaskan bahwa langkah awal strategi pemasaran
yang efektif adalah orientasi yang tepat pada fungsi pemasarannya. Pada dasarnya
konsep pemasaran terdiri dari empat pilar yaitu tahap sasaran pasar, kebutuhan
pelanggan, pemasaran terintegrasi, dan kemampuan menghasilkan laba. Konsep
pemasaran menegaskan kunci untuk mencapai sasaran adalah perusahaan harus
lebih efektif dibanding para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan (segmentasi dan target pasar) dan bagaimana
perusahaan melayaninya (positioning). Penentuan strategi menggunakan bauran
pemasaran 4P (product, price, promotion dan place) juga digunakan sebagai dasar
penentuan strategi pemasaran yang dijalankan. Melalui tahapan evaluasi dapat
diketahui perlu atau tidaknya penambahan maupun perubahan strategi secara
keseluruhan yang bermanfaat untuk keberlangsungan usaha di masa yang akan
datang.

2.2 Analisis Lingkungan Internal Pemasaran


Analisis lingkungan internal pemasaran merupakan faktor-faktor yang
terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada dalam
pemasaran perusahaan, tetapi tidak dalam pengendalian jangka pendek . Kekuatan
merupakan faktor-faktor yang merupakan keunggulan bersaing yang dimiliki oleh
perusahaan di pasar sasaran ,sedangkan kelemahan merupakan faktor-faktor yang
menjadi kekurangan perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya dalam pasar
(Hunger & Wheelen, 2003). Melalui analisis lingkungan internal pemasaran
perusahaan juga dapat mengidentifikasi STP (Segmentation, Targetting dan
Positioning dan bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi).

2.2.1. Segmentation, Targetting dan Positioning


Pasar merupakan tempat fisik dimana pembeli dan penjual berkumpul
untuk menjual dan membeli barang dengan beberapa perbedaan. Keinginan,
kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek pembeliannya
menjadi dasar yang menjadi faktor pembeda. Dalam konsep pemasaran
pemenuhan kepuasan pelanggan menjadi hal terpenting. Setiap konsumen
memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda, sehingga perusahaan harus
berhati-hati dalam menerapkan strategi pemasarannya karena belum tentu mampu
memuaskan semua orang dalam satu pasar. Oleh karena itu, maka dapat dilakukan
penerapan segmentasi pasar, target pasar dan menetukan posisi pasar dalam
menetukan strategi pemasaran.
Dalam pemasaran terarah, ada tiga langkah yang perlu diketahui
perusahaan sebelum memasuki pasar yaitu segmentasi pasar, target pasar dan
menentukan posisi pasar.

A. Segmentasi Pasar (Segmentation)


Penerapan segmentasi pasar dilakukan dengan berbagai cara. Manajemen
dapat mengkombinasikan beberapa variabel untuk memperoleh cara yang terbaik
dalam segmentasi pasarnya. Segmentasi pasar dilakukan melalui identifikasi dan
membuat profil dari kelompok-kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin
lebih menyukai atau menginginkan bauran produk dan jasa yang beragam, dengan
meneliti perbedaan geografik, demografis dan psikografis.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan segmentasi
pasar, diantaranya:
1. Dapat diukur, artinya besar pasar dan daya beli di segmen ini dapat diukur
walaupun ada beberapa komponen variabel yang sulit diukur.
2. Dapat dijangkau, artinya sejauh mana segmen ini dapat secara efektif dicapai
dan dilayani, meskipun ada beberapa kelompok yang sulit dijangkau.
3. Besar segmen yang diharapkan, artinya berapa banyak segmen yang harus
dijangkau agar dapat menguntungkan.
4. Dapat dilaksanakan, artinya sejauh mana program yang efektif dapat
dilaksanakan untuk mengelola segmen ini.
B. Target Pasar (Targetting)

Tahap selanjutnya setelah penentuan segmen-segmen pasar, perusahaan


dapat melakukan evaluasi lalu memutuskan berapa segmen pasar yang akan
dicangkup dan memilih segmen mana yang akan dilayani. Evaluasi dapat
dilakukan dengan menelaah tiga faktor, yaitu ukuran dan pertumbuhan segmen,
kemenarikan segmen, serta sasaran dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
1. Ukuran dan pertumbuhan segmen, perusahaan harus mengumpulkan dan
menganalisis data penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan penjualan dan
marjin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu pilih segmen yang
diharapkan sesuai.
2. Kemenarikan segmen, suatu segmen memungkinkan punya ukuran dan
pertumbuhan yang sesuai dengan yang diharapkan, namun belum tentu menarik
dari sisi profitnya. Perusahaan harus mempelajari faktor-faktor struktural yang
utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang.
3. Sasaran dan sumber daya, perusahaan harus mempertimbangkan sasaran dan
sumber dayanya yang berkaitan dengan segmen pasarnya. Walaupun terdapat
segmen yang bagus, belum tentu dapat diterima jika tidak prospektif dalam jangka
panjang. Selanjutnya, walaupun segmen itu bagus dan prospektif dalam jangka
panjang, tetapi harus dipertimbangkan kemampuan perusahaan dalam dalam
menyediakan sumber dayanya.

C. Menentukan Posisi Pasar (Positioning)

Menentukan posisi pasar dilakukan dengan memilih posisi mana yang


ingin ditempati dalam segmen tersebut. Posisi produk merupakan penilaian
konsumen terhadap suatu produk berdasarkan daya ingat konsumen dan
perbandingan dengan produk pesaing. Agar dapat bersaing, penentuan posisi pasar
dilaksanakan melalui tiga langkah, diantaranya:
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan
posisinya sebagai pemberi nilai superiorkepada sasaran terpilih, maka dapat
memperoleh keunggulan komparatif. Posisi diperoleh dengan mengadakan
pembedaan atas tawaran pemasaran perusahaan sehingga perusahaan akan
memberikan nilai lebih besar daripada tawaran pesaing.
2. Memilih Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan telah menemukan beberapa
keunggulan kompetitif yang potensial. Satu keunggulan kompetitif harus dipilih
sebagai dasar bagi kebijakan penentuan posisinya. Perusahaan harus menetapkan
berapa banyak perbedaan dan menentukan mana yang akan dipromosikan.
3. Mewujudkan dan Mengkomunikasikan Posisi. Perusahaan harus mengambil
langkah-langkah untuk mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang
diinginkan kepada konsumen. Jika perusahaan memutuskan membangun posisi
atas dasar mutu dan pelayanan yang lebih baik, maka harus mewujudkan posisi
tersebut. Posisi tersebut dapat berkembang secara berangsur-angsur sesuai dengan
lingkungan pemasaran yang selalu berubah.

2.3. Marketing Mix

Dalam marketing mix tanaman hias mencakup beberapa hal yang perlu
dilakukan yaitu diantaranya memasarkan produk, promosi, distribusi, harga dan
kemasan. Berikut adalah penjelasanya.
2.3.1 Produk

Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan


produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang
ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan akan ditolak. Produk
usaha bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu produk utama dan produk pendukung.
Usaha penjualan tanaman hias ini lebih baik lagi bila melakukan survey
kebutuhan pelanggan terlebih dahulu agar produk yang diberikan sesuai dengan
pilihan mereka.
Dari hasil survey tersebut, bisa ditentukan jenis-jenis apa saja yang bisa
disediakan di kios tanaman hias Taman Puspa.

2.3.2 Harga

Menetapkan harga sebuah tanaman hias itu mudah, meski tidak semudah
yang dibayangkan. Ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan. Salah satunya
adalah melihat harga pesaing. Taman Puspa harus menentukan ingin harga lebih
mahal atau lebih murah dibandingkan pesaing.
Untuk menentukan harga yang lebih mahal bisa dilakukan dengan
pengemasan (diletakkan di pot keramik yang lebih mahal) sehinga harganya tentu
lebih mahal.
Dalam bisnis tanaman hias, terdapat strategi-strategi penentuan harga yang
bisa dilakukan, antara lain :
Block Pricing : Bisa diartikan sebagai harga borongan. Harga ini dipatok agar
pembeli bisa memilih untuk membeli borongan atau eceran. Cara ini biasa
digunakan oleh pedagang tanaman hias yang mau cuci gudang. Namun, bisa juga
dimanfaatkan oleh nursery yang menjual tanaman-tanaman yang susah dijual
eceran.
Commodity Bundling : Beberapa produk yang tidak sejenis dijual dalam satu
paket harga. Misalnya, membeli sejumlah anthurium dengan tambahan beberapa
pot aglaonema. Maksudnya, supaya semua tanaman bisa terjual
Price Discrimination : Diskriminasi harga artinya konsumen yang sama diberi
harga berbeda karena pembelian volume berbeda. Jika konsumen membeli satuan
dengan harga Rp 100.000,- per pot, ia akan mendapat harga Rp 60.000,- per pot
jika membeli 100 pot. Konsumen bisa diberi harga prospek. Harga yang diberikan
lebih rendah dibandingkan dengan harga normal kalau konsumen dianggap
memiliki prospek, yakni bisa menjual banyak dan pandai memasarkan tanaman
kita.

2.3.3 Promosi

Promosi merupakan faktor yang sangat penting dalam pemasaran. Promosi


adalah usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan and pemberitahuan
kepada masyarakat tentang berbagai informasi yang biasanya mengenai berbagai
produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan berbagai bentuk dan
variasi yang sangat beragam.
Bentuk promosi yang bisa dilakukan adalah :
Open house dan Promosi dari mulut ke mulut : Mulailah dari tetangga yang
paling dekat dan orang-orang di lingkungan tempat tinggal. Satu orang
memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa mendapatkan manfaat
yang baik dari tanaman hias yang dibeli. Promosi ini sangat efektif karena
biasanya orang lebih percaya kepada apa yang dikatakan oleh saudara ataupun
teman-teman yang sudah merasakan terlebih dahulu.
Iklan, yaitu penyebaran informasi produk melalui berbagai media. Iklan yang
murah bisa berbentuk brosur, leaflet dan juga spanduk yang dipasang di sekitar
wilayah dimana konsumen berada. Dengan demikian informasi lengkap bisa
didapatkan oleh target konsumen. Sebarkan juga brosur dan leaflet ke sejumlah
instansi-instansi pemerintah yang sering mengadakan acara dan membutuhkan
dekorasi berupa tanaman hias dan jangan ragu pula untuk beriklan di media massa
seperti surat kabar dan radio.
Rajin mengikuti pameran tanaman hias. Belilan tanaman hias yang jarang
terdapat di daerah setempat dan dipajang di depan stand untuk menarik pembeli.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas dapat disumpulkan bahwa :


a. strategi pemasaran adalah suatu rencana yang menguraikan bagaimana sebuah
usaha harus memahami konsumen agar dapat menyusun strategi pemasarannya
untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan, meningkatkan kinerja perusahaan dan
menciptakan nilai tambah.
b. segmentasi pasar (segmentation) yaitu membagi pasar berdasarkan kelompok
pembeli yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan tingkah
laku konsumen.
c. target pasar (targetting) yaitu mengevaluasi setiap segmen pasar dan memilih
satu atau
d. beberapa segmen sebagai calon target dengan potensi paling besar untuk
dimasuki.
e. posisi pasar (positioning) yaitu mengatur produk pada tempat yang jelas,
diinginkan dan berbeda dengan tetap mempertimbangkan produk pesaing.
f. Promosi merupakan faktor yang sangat penting dalam pemasaran. Promosi
adalah usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan and pemberitahuan
kepada masyarakat tentang berbagai informasi yang biasanya mengenai berbagai
produk yang ditawarkan.

\
DAFTAR PUSTAKA

David FR. 2006. Managemen Strategi. Edisi 10. Budi IS , penerjemah; Jakarta:
Salemban Empat. Terjemahan dari: Strategic Management.
Koler P dan Keller KL. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi 11. Molan B,
penerjemah; Jakarta: PT Indeks. Terjemahan dari: Marketing Management.. 2009.
Kotler P, Armstrong G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Sabran B, penerjemah; Jakarta: Erlangga.
Terjemahan dari: Marketing Management.
Maulani Ani. 2009. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Tauco Cap biruang
Cianjur, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.
Setiadi NJ. 2010. Perilaku Konsumen: Persepsi Kontemporer Pada Motif, Tujuan,
dan Keinginan Konsumen. Jakarta : Prenada Media Group.
Sumarwan U, Fachrodji A, Nursal A, et al. 2010. Pemasaran Strategik Persepsi
Value-Base Marketing dan Pengukuran Kinerja. Bogor: IPB Press.
Umar Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai