Anda di halaman 1dari 2

Laporan Praktikum Fisika Dasar I

Modul M5 Kekentalan Zat Cair


Dirga Putra Wijaya / 17524051
Asisten : Amik Yustiana
Tanggal praktikum : 12 Oktober 2017
17524051@students.uii.ac.id
Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

AbstrakKekentalan merupakan gesekan yang ditimbulkan


oleh fluida yang bergerak atau karena adanya benda padat yang B. Hukum Poiseuille
bergerak di dalam fluida tersebut. Laporan ini berisi tentang Hukum Poiseuille adalah hukum yang menjabarkan
kekentalan zat cair. Pada percobaan ini menggunakan persamaan untuk kelajuan aliran yang berhasil ditemukan oleh
Viskometer Ostwald untuk menentukan viskositas larutan Jean Poiseuille. Hukum Poiseuille menyatakan bahwa cairan
dengan metode Ostwald. Pada praktikum yang dilakukan di yang mengalir melalui saluran pipa akan berbanding langsung
Laboratorium Fisika Dasar, lantai II, Fakultas Ilmu Agama dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat
Islam, Universitas Islam Indonesia ini viskositas akan dibuktikan jari-jari pipa.
dengan menggunakan zat cair berupa larutan NaCl. Viskositas
dicari dengan menghitung waktu turunnya zat cair dari pipa C. Penggunaan persamaan, dan tabel
kapiler a ke b. Sehingga pada praktikum ini didapatkan bahwa Apabila pada permukaan suatu aliran laminar terdapat
larutan yang berkonsentrasi tinggi semakin lama waktunya. Hal papan maka besarnya gaya (F) yang dibutuhkan untuk
ini membuktikan viskositas semakin besar jika konsentrasi menggerakkan papan tersebut dengan kecepatan tetap terhadap
larutan semakin tinggi.
besarnya kekentalan dari cairan berbanding lurus dengan
Kata kunciostwald;viskositas;kekentalan
kecepatan (v) dan luas papan (A) serta berbanding terbalik
dengan jarak antara dasar dan permukaan cairan tersebut
I. PENDAHULUAN (d).[2]
Kekentalan atau viskositas merupakan sifat dari suatu zat
= (1.1)
cair (fluida) yang disebabkan adanya hambatan antara molekul-
molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut. Gaya gesek G antara dua lapisan zat cair yang mengalir
Hambatan berupa gesekan inilah yang menghambat aliran zat berbanding lurus dengan lapis A dan perubahan kecepatan dv
cair. Besaran viskositas dapat dinyatakan dengan suatu serta berbanding terbalik dengan perubahan jaraknya dy.
bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair.
= atau = (1.2)
Zat cair atau fluida adalah suatu zat yangbentuknya dapat
berubah sesuai tempatnya. Hal ini dikarenakan gaya geser pada Besarnya koefisien kekentalan () tergantung pada
benda padat yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan suhu dan faktor-faktor lain. Pada pengaliran melalui pipa
bentuk. Baik fluida yang encer maupun kental pasti akan sepanjang L cm dan jari-jari penampang R cm karena
mengalami pergesekan terhadap bagian lainnya apabila ada perbedaan tekanan P dyne/cm dapat ditunjukkan bahwa
gaya geser yang bekerja.[1]
volume cairan (dalam cm^3) yang mengalir dalam waktu t
II. TINJAUAN PUSTAKA detik adalah.
A. Ostwald
= dengan = (1.3)

Ostwald merupakan metode yang ditentukan berdasarkan
hukum Poiseuille menggunakan alat viskometer. Pada metode Dimana s = BJ zat cair, maka,
ini yag diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah .
cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler a ke b (1.4)

dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri.
Pada percobaan sejumlah cairan tertentu dipipet kedalam Pencatatan waktu yang diperlukan untuk mengalirkan
viscometer. Lalu cairan dihisap dengan pompa ke dalam bola zat cair 1 dan waktu untuk mengalirkan zat cair 2, dengan
sampai di atas tanda a. Cairan dibiarkan mengalir ke pipa b
dan waktu yang didapatkan dari a ke b dicatat menggunakan volume yang sama adalah t1 dan t2. Persamaannya adalah: s1 s2
stopwatch. . 2.2
= (1.5)

Membandingkan larutan NaCl dengan aquades
dinamakan dengan nisbi larutan, yaitu :

= (1.6)

III. METODE PRAKTIKUM


Adapun langkah-langkah pengerjaan dalam praktikum ini
dimulai dari menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan dan
catat suhu ruangan di laporan sementara. Lalu membuat larutan
NaCl 100% sebanyak 250 ml kemudian memasukkannya ke
gelas ukur lalu mengukur dan mencatat Derajat Baume (DB)
menggunakan hidrometer. Setelah itu memompa larutan NaCl
tersebut sampai diatas garis batas A, lalu lepas pompa dan
biarkan NaCl mengalir dari batas atas A sampai batas bawah B
dan mencatat waktu yang dibutuhkan tersebut. Pada tahap
pengukuran waktu alir dilakukan sebanyak tiga kali untuk tiap
V. KESIMPULAN
konsentrasi 80%, 60%, 40%, 20%, dan aquades. Terakhir,
merapikan alat dan bahan seperti semula. Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa
kekentalan suatu larutan mempengaruhi kecepatan aliran
IV. HASIL DAN ANALISIS larutan tersebut. Konsentrasi suatu larutas berbanding lurus
Hasil pengamatan pada percobaan ini dapat dilihat dengan kecepatan aliran larutan. Hal ini disebabkan karena
pada gambar I. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa pada konsentrasi tinggi, gesekan antar molekul juga semakin
waktu pengaliran akan lebih cepat apabila konsentrasi larutan tinggi.
menurun. Hal ini dikarenakan air yang menjadi pelarut
DAFTAR PUSTAKA
semakin banyak volumenya dibandingkan dengan volume
larutan.
Tabel 1. Hasil Pengamatan [1] Bruce R. Munson, Mekanika Fluida. Erlangga, 2004.

Waktu Pengaliran [2] Tim Laboratorium Fisika Dasar Terpadu UII, Modul
Konsentrasi Derajat (detik) Rata- Praktikum Fisika Dasar I. 2017.
(%) Baume 1 2 3 rata
(DB)
100 20 27 32.2 27 28.733

80 10 43 32.2 29 34.733

60 8 32.2 26.2 26.1 28.166

40 5 26 26.9 26 26.3

20 3 26.1 26.1 26 26.066

0 2 25.8 26 25.7 25.833

Anda mungkin juga menyukai