Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR ARSITEKTUR

RESUME ARSITEKTUR SUKU BUTON

DISUSUN OLEH:

HENDRIANSYAH DASRI

P3B121017

PRODI D3 TEKNIK ARSITEKTUR

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
RUMAH MALIGE
Rumah Malige atau disebut Kamali didirikan tanpa tali pengikat atau paku tapi dengan
saling mengait. Meski demikian mampu berdiri dengan kokoh dan megah.

Dikutip dari buku Berkenalan dengan Arsitektur Tradisional di Sulawesi Tenggara (2017)
karya Zakridatul Agusmaniar Rane, Malige berasal dari kata mahligai atau istana.Tujuan
pembangunan Malige adalah sebagai tempat tinggal sultan dan keluarganya. Sultan merupakan
sebutan raja di Kerajaan Buton.

Rumah Malige terbuat dari kayu jati dan wola dengan konstruksi rumah panggung yang
semua pasaknya terbuat dari kayu tanpa menggunakan paku.Rumah adat Buton atau Istana
Buton merupakan bangunan di atas tiang, dan seluruhnya dari bahan kayu. Bangunannya terdiri
dari empat tingkat atau empat lantai. Ruang lantai pertama lebih luas dari lantai kedua.
Sedangkan lantai keempat lebih besar dari lantai ketiga, jadi makin ke atas makin kecil atau
sempit ruangannya, tetapi di lantai keempat sedikit lebih melebar. Seluruh bangunan tanpa
memakai paku dalam pembuatannya, melainkan memakai pasak atau paku kayu. Tiang-tiang
depan terdiri dari 5 buah yang berjajar ke belakang sampai delapan deret, hingga jumlah
seluruhnya adalah 40 buah tiang. Tiang tengah menjulang ke atas dan merupakan tiang utama
disebut tutumbu yang artinya tumbuh terus. Tiang-tiang ini terbuat dari kayu wala dan semuanya
bersegi empat. Untuk rumah rakyat biasa, tiangnya berbentuk bulat. Biasanya tiang-tiang ini
puncaknya terpotong. Dengan melihat jumlah tiang sampingnya dapat diketahui siapa atau apa
kedudukan si pemilik. Rumah adat yang mempunyai tiang samping 4 buah berarti rumah tersebut
terdiri dari 3 petak merupakan rumah rakyat biasa. Rumah adat bertiang samping 6 buah akan
mempunyai 5 petak atau ruangan, rumah ini biasanya dimiliki oleh pegawai sultan atau rumah
anggota adat Kesultanan Buton. Sedangkan rumah adat yang mempunyai tiang samping 8 buah
berarti rumah tersebut mempunyai 7 ruangan dan ini khusus untuk rumah Sultan Buton.

Bentuk rumah Malige

Rumah Malige berbentuk panggung dan terdiri dari empat lantai.Lantai dua ukurannya
lebih kecil daripada lantai satu. Lantai tiga lebih kecil daripada lantai dua, adapun lantai empat
lebih luas daripada lantai tiga.

Dalam rumah Malige terdapat bangunan utama, selain itu terdapat sebuah bangunan kecil
di bagian belakang.Bangunan tersebut digunakan sebagai dapur dan toilet. Pada bangunan utama
dan dapur dihubungkan dengan sebuah jembatan yang mirip dengan jembatan
penyeberangan.Pada umumnya ketika membangun rumah banyak menggunakan paku untuk
menyambung bagian-bagian rumah.
Namun, rumah Malige berbeda dan tidak menggunakan pasak kayu. Rumah Malige terbuat
dari kayu yang sangat besar, di mana memiliki 40 tiang penyangga dan lantainya dibuat dari
kayu jati agar kuat.

Susunan Ruangan Rumah Malige

Rumah panggung dengan empat lantai tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.Berikut
susunan ruangan rumah Malige:

1.Lantai pertama

Pada lantai pertama rumah Malige dipakai sebagai tempat menerima tamu dan ruang
sidang, kamar tidur tamu, ruang makan tamu.Kemudian sebagai kamar anak-anak sultan yang
sudah menikah, kamar sultan, dan kamar anak-anak sultan yang sudah dewasa.Pada lantai
pertama terdiri dari tujuh petak atau ruangan.

2.Lantai dua

Pada lantai dua ada tujuh petak atau ruangan dengan fungsi yang berbeda.Lantai dua
dipakai untuk ruang tamu keluarga, kantor, gudang, kamar keluarga sultan, dan aulan. Ada 14
kamar di lantai dua.

3.Lantai tiga

Lantai tiga berfungsi sebagai tempat bersantai keluarga.

4.Lantai empat

Lantai empat adalah tempat penjemuran.Di samping kamar bangunan Malige terdapat
sebuah bangunan seperti rumah panggung kecil, yang dipergunakan sebagai dapur, yang
dihubungkan dengan satu gang di atas tiang pula. Di anjungan bangunan ini dipergunakan
sebagai kantor anjungan. Pada bangunan Malige terdapat dua macam hiasan, yaitu ukiran naga
yang terdapat di atas bubungan rumah, serta ukiran buah nanas yang tergantung pada papan lis
atap, dan di bawah kamar-kamar sisi depan. Adapun kedua hiasan tersebut mengandung makna
yang sangat dalam, yakni ukiran naga merupakan lambang kebesaran K,erajaan Buton.
Sedangkan ukiran buah nanas, dalam tangkai nanas itu hanya tumbuh sebuah nanas saja,
melambangkan bahwa hanya ada satu sultan di dalam Kerajaan Buton. Bunga nanas bermahkota,
berarti bahwa yang berhak untuk dipayungi dengan payung kerajaan hanya Sultan Buton saja.
Nanas merupakan buah berbiji, tetapi bibit nanas tidak tumbuh dari bibit itu, melainkan dari
rumputnya timbul tunas baru. Ini berarti bahwa Kesultanan Buton bukan sebagai pusaka anak
beranak yang dapat diwariskan kepada anaknya sendiri. Falsafah nanas ini dilambangkan sebagai
Kesultanan Buton, dan Malige Buton mirip rongga manusia.
Keunikan rumah Malige

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), pada rumah
Malige terdapat hiasan-hiasan unik. Di mana hiasan tersebut berupa ukiran buah nanas, buah
butun, motif daun ake, motif kambang (kelopak teratai), dan motif sifat baik yang perlu dimiliki
oleh seseorang.

Ukiran nanas diletakkan di ujung atap. Di mana mempunyai arti bahwa hanya sultan yang
boleh dipayungi dengan payung kerajaan. Ukiran buah nanas juga melambangkan keuletan dan
kesejahteraann. Artinya, kita harus rajin, tidak mudah menyerah, dan sabar.

Payung tersebut adalah lambang rasa hormat dan penghargaan kepada pemimpin atau yang
dituakan.

Buah butun melambangkan keselamatan, keteguhan, dan kebahagiaan. Ukiran buah butun
diletakkan di ujung atap, tepatnya di bawah cucuran atap.

Motif ake atau daun melambangkan kedekatan dengan Tuhan. Caranya selalu menjalankan
ibadah sesuai dengan agama masing-masing.

Motif kelopak teratai berati kesucian. Maksudnya tidak boleh melakukan hal-hal yang
membuat berdosa.

Motif naga diletakkan di bubungan rumah. Arti dari ukiran naga adalah kebesaran dan
kekuatan.Ukiran naga juga diletakkan di pintu rumah, tujuannya agar penghuni rumah terhindar
dari bahaya.

Anda mungkin juga menyukai