Anda di halaman 1dari 27

PENGETAHUAN BAHAN DAN MATERIAL

KONSTRUKSI BAMBU,KAYU,BETON DAN BAJA

OLEH
RIZAL RAHMAN NINGRAT

P3B121037

D3 ARSITEKTUR 2021
KONSTRUKSI BAMBU

Bambu memiliki kekuatan yang dapat dipersaingkan dengan baja. Karena kelenturan dan
kekuatannya yang tinggi, struktur bambu juga merupakan bangunan tahan gempa. Sayangnya,
selama ini kekuatan bambu belum diimbangi dengan teknik sambungan yang kuat. Saat awal
berdiri, Sahabat Bambu bekerjasama dengan Prof. Morisco (alm.), mengaplikasikan konstruksi
dengan teknik sambungan yang telah teruji kekuatannya di laboratorium dan di lapangan.
Berbagai bangunan sekolah, rumah tinggal, gazebo, dan gudang telah didirikan. Paduan antara
kekuatan bahan, kejelian arsitek, dan keampuhan bahan pengawet  menghasilkan konstruksi
yang kuat dan fleksibel, tahan gempa, indah, dan awet hingga puluhan tahun. Sahabat Bambu
siap melayani Anda yang menginginkan bangunan bambu berkualitas, baik skala kecil maupun
besar. Seluruh bangunan yang ada digambar ini menggunakan bambu yang sudah diawetkan
dengan borates, sehingga bangunan tersebut aman dari serangan bubuk.
Kunci utama keawetan bangunan bambu adalah kombinasi dari pengawetan dan desain
bangunan itu sendiri. Pengawetan melindungi bangunan bambu dari musuh biologis yakni
kumbang bubuk, rayap dan jamur. Sedangkan desain bambu juga haruslah bersahabat dengan
bahan bambu dan mampu melindungi bambu dari kelembaban, air hujan serta panas matahari
terik yang dapat merusak fisik bambu.
Beberapa jenis bambu yang paling sering digunakan untuk bahan bangunan adalah:

● Bambu petung/betung (Dendrocalamus asper). Bambu ini tumbuh subur di hampri


semua pulau besar di Indonesia. Memiliki dinding yang tebal dan kokoh serta diameter
yang dapat mencapai lebih dari 20 cm. Dapat tumbuh hingga lebih 25 meter. Bambu
petung banyak digunakan untuk tiang atau penyangga bangunan. Juga sering di belah
untuk keperluan reng/usuk bangunan. Bambu petung yang peling umum ada dua jenis
yakni petung hijau dan petung hitam.
● Bambu hitam atau bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea). Banyak tumbuh di jawa
dan sumatra. Jenis bambu ini dapat mencapai dimeter hingga 14 cm dan tinggi lebih dari
20 meter. Banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan perabot bambu karena relatif
lebih tahan terhadap hama.
● Bambu apus atau tali (Gigantochloa apus). Jenis ini banyak digunakan sebagai komponen
atap dan dinding pada bangunan. Diameter antara 4 hingga 10 cm. Juga sangat cocok
untuk mebel dan kerajinan tangan.
Bambu Sebagai Bahan Bangunan

Bambu adalah material ringan yang berongga. Banyak orang mengira bahwa rongga tengah
bambu merupakan kelemahan bagi bambu, padahal hal ini tidak benar. Bambu memang
berongga, dan rongga tengah pada bambu sebenarnya merupakan ciri khas kekuatan bambu dan
berfungsi sebagai bracer.Bracer  dapat memperkuat bambu dan membuat elemen yang biasa
digunakan sebagai struktur menjadi lebih ringan dan tidak kaku. Bambu juga memiliki karakter
elastis dan tidak mudah pecah sehingga struktur bambu menjadi lebih dapat diandalkan.

Green School
Bali (Sumber: noctulachannel.com)

Pemakaian Bambu Sebagai Bahan Bangunan

1. Sebagai bekisting atau perkuatan dalam proses pencetakan struktur beton bertulang sesuai
dengan bentuk dan ukurannya
2. Sebagai tiang/kolom rumah; untuk rumah bamboo, sebaiknya dipilih jenis yang cukup
kuat dan umurnya tua sehingga struktur kolom rumah bisa kuat dan tahan lama
3. Sebagai dinding rumah yang disebut juga dengan istilah gedeg; bentuknya berupa
anyaman kulit atau daging bambu yang sudah diiris dan dihaluskan
4. Pada lantai bangunan dengan cara membelah bambu atau secara utuh ditata sehingga
membentuk lantai yang kuat.
5. Struktur rangka atap, seperti dalam pembuatan kuda-kuda bambu, reng bambu, usuk
bambu dan bagian lainnya sehingga membentuk struktur atap yang kokoh
6. Sebagai furnitur seperti kursi atau meja bambu
7. Sebagai tiang yang ditancapkan agar tanaman di halaman rumah dapat berdiri tegak
8. Sebagai pagar rumah dengan cara membelah bambu, kemudian disambungkan
menggunakan alat sambung paku
9. Sebagai pintu rumah
10. Untuk plafon, dijadikan sebagai rangka sekaligus penutup langit-langit menggunakan
lembaran anyaman bambu

Ruangan
dari bambu (Sumber: batamtoday.com)

Jenis-Jenis Bambu untuk Bangunan


1. Bambu Batu / Petung
Pertumbuhan dari bambu ini dapat mencapai diameter 20 cm dan panjang 25 meter. Biasanya
digunakan untuk tiang atau penyangga bangunan, bahan industri pulp dan kertas, kayu lapis,
bangunan, mebel, anyaman, peralatan pertanian, dan peternakan.
2. Bambu hitam, pring wulung, peri laka
Pertumbuhan dari bambu ini dapat mencapai diameter 14 cm dan panjang 20 meter. Biasanya
digunakan untuk bahan pembuatan instrumen musik seperti angklung, calung, gambang, dan
celempung. Jenis ini juga berfungsi untuk bahan industri kerajinan tangan dan pembuatan mebel
karena tahan terhadap hama.
3. Bambu apus, pring apus, peri
Diameter dari bambu jenis ini adalah 4-10 cm. Biasanya ini digunakan sebagai tanaman pagar
penghias. Batangnya juga dapat digunakan sebagai alat pembuatan pegangan payung, peralatan
memancing, kerajinan tangan seperti rak buku, industri pulp, kertas, dan penghalau angin
kencang (wind break)

Keunggulan Bambu

● Menurut penelitian, bambu lebih kuat dari beton dalam struktur

● Memiliki sifat fisis dan mekanik yang baik

● Mudah dibelah, dipotong, dan dibentuk

● Seratnya elastis, optimal menahan beban tarik, tekan, geser, dan tekuk

● Rupanya artistik

● Relatif murah

● Tidak bersifat polutif

● Ramah lingkungan karena memiliki siklus hidup kurang dari 6 tahun

● Mampu mencegah longsor, erosi, serta banjir

● Ringan

Kelemahan Bambu

● Rentan lapuk, reyot, tidak tahan air hujan dan api

● Rawan terkena hama jamur, lumut, rayap, bubuk, dan sejenisnya

● Umurnya relatif pendek

● Dalam pengerjaannya, ada beberapa hal sulit, seperti teknik penyambungan antar bambu,

atau penyambungan dengan material lain


Teknik Menyambung Bambu Pada Bangunan

1. Teknik pertama, bambu disatukan dengan cara dipaku begitu saja. Sistem ini sering
digunakan pada bambu yang hanya dipakai untuk membuat tangga darurat saat proses
pembuatan bangunan sedang dikerjakan.
2. Untuk konstruksi bangunan, alat penyatunya berupa baut dengan ukuran minimal 12 mm.
Agar tidak mudah pecah, sebelum baut dipasang, bambu diberi lubang terlebih dahulu
dengan cara dibor, baru kemudian baut dimasukkan dan dilengkapi dengan mur. Baut
dapat diganti dengan pasak. Selain lebih kuat, hasil sambungan dengan cara ini juga lebih
rapi.Kemudian, agar tampilannya terlihat alami, hasil sambungan dapat ditutup dengan
tali ijuk warna hitam atau tali dari serabut kelapa.
3. Teknik ketiga adalah dengan cara membuat lubang pada satu bambu. Ukurannya
disamakan dengan diameter bambu lain yang ingin disatukan. Lubang tersebut digunakan
untuk memasukan bambu kedua agar tidak mengalami pergeseran. Ada yang lubangnya
hanya satu dan ada juga yang dua sekaligus sehingga posisi bambu yang dimasukan jadi
melintang. Agar posisinya makin kuat, teknik penyambungan ini dapat dilengkapi dengan
paku pasak.
4. Untuk proses penyatuan yang disusun secara berjajar, bisa digunakan batang bambu yang
ukurannya lebih besar. Caranya adalah dengan menyatukan dua ujung bambu yang ingin
disatukan dan disambung. Kemudian, bamboo tersebut tinggal dimasukan ke dalam
batang bambu lain yang ukurannya lebih besar. Namun, lubang atau rongga yang ada
pada bagian dalam harus punya ukuran diameter yang sama dengan ukuran diameter luar
bambu yang ingin disatukan sehingga ujung bambu tersebut bisa masuk dan tetap
merekat dengan erat dan kencang.
Plafond dari bambu (Sumber:
1designbali.wordpress.com)

Kisaran Harga Bambu Tahun 2016

● Bambu besar Diameter 10-12 cm panjang 6.5 meter / Batang : Rp. 30.000,-

● Bambu Sedang Diameter 8–9 cm panjang 6.5 meter / Batang : Rp. 25.000,-

● Bambu Kecil Diameter 6–7 cm panjang 6.5 meter / Batang : Rp. 20.000,-

● Bambu Kecil Diameter 4–5 cm panjang 6.5 meter / Batang : Rp. 15.000,-

● Reng Bambu (panjang 6,5 m) / ikat 25 batang : 170.000,-


KONSTRUKSI KAYU

Kayu sebagai Bahan dan Struktur Konstruksi Bangunan

Aplikasi material kayu pada struktur atap bangunan di Gili Meno, NTT | Dimitri Lisityn / Shutterstock
Kayu merupakan bahan baku yang fleksibel, serbaguna, dan salah satu bahan baku konstruksi
yang berkelanjutan. Hal tersebut terjadi karena kayu diperoleh dari hasil penebangan pohon, baik
di hutan alam, hutan tanaman industri (HTI) atau lokasi lainnya.

Kayu telah digunakan sebagai bahan bangunan selama ribuan tahun. Bahan baku yang serbaguna
ini selain digunakan untuk konstruksi bangunan, juga banyak digunakan dalam industri furnitur
dan dekorasi rumah, di samping bidang usaha lainnya

Terdapat beberapa jenis kayu yang biasa digunakan untuk kepentingan konstruksi, antara lain:

1. Kayu Jati. Jenis kayu yang banyak dicari dalam dunia furnitur dan berharga mahal. Hal itu
karena kayu jati memiliki ketahanan yang kokoh dan kuat, tahan lama, tahan terhadap
jamur, rayap, dan serangga lainnya. Di samping itu juga karena kayu ini memiliki keindahan
dekoratif dengan teksturnya yang halus dan warna yang memikat seiring bertambahnya
umur kayu. Selain diolah menjadi perabot rumah dan elemen dekorasi, kayu jati juga
digunakan sebagai pelapis lantai, dinding, dan bahan konstruksi bangunan lainnya.
2. Kayu Merbau. Dengan teksturnya yang cukup keras dan stabil, kayu ini nyaris tidak
memiliki kekurangan sehingga digunakan sebagai alternatif pengganti kayu jati. Seperti
halnya kayu jati, kayu merbau juga tergolong mahal. Dalam bidang konstruksi, kayu ini
cocok dijadikan penyangga dan atap rumah.
3. Kayu Meranti Merah. Kerap digunakan sebagai material bangunan, terutama untuk area
dalam ruangan dan interior. Hal ini karena kayu meranti memiliki sifat yang peka terhadap
cuaca sehingga kurang bagus jika digunakan di luar ruangan atau eksterior. Terdapat 2 jenis
kayu meranti, yaitu meranti muda dan merah tua, di mana dari segi kualitas keduanya sama-
sama bagus untuk digunakan sebagai material bangunan.
4.  Kayu Kamper. Mempunyai keunggulan kuat terhadap serangga. Jika dibandingkan dengan
kayu jati, kayu ini lebih ringan dan harganya lebih terjangkau. Aromanya yang khas
membuatnya dinamakan kayu kamper. Kayu yang memiliki serat halus dan indah ini biasa
dijadikan bahan untuk membuat jendela dan pintu.
5. Kayu Kelapa. Diambil dari pohon kelapa yang sudah berumur 60 tahun lebih dan sudah
tidak menghasilkan lagi. Keunggulannya sebagai material bangunan adalah kayu ini mudah
dijadikan balok sehingga cocok sebagai tiang penyangga atap rumah.
6. Kayu Gaharu. Dianggap sebagai salah satu kayu termahal di dunia karena kayu ini
memiliki ketahanan yang kuat dan kokoh, serta mempunyai manfaat yang beragam. Kayu
gaharu kebanyakan tumbuh di daerah Kalimantan dan memiliki karakteristik berwarna
kehitaman, serta mengandung resin yang berbau harum khas. Kayu pohon gaharu selain
sangat baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau perabot interior rumah, resinnya
juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar oleh produsen kosmetik, shampoo hingga
parfum.
7. Kayu Ulin. Dikenal juga sebagai kayu besi atau bulian, serta memiliki nilai ekonomis yang
sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan karakteristiknya yang kuat dan tahan terhadap
perubahan suhu, kelembaban, dan tahan terhadap pengaruh air laut. Pohon ulin banyak
tumbuh secara alami di Pulau Kalimantan, Sumatera bagian Timur dan Selatan, serta Pulau
Bangka dan Belitung. Berdasarkan warna batangnya, kayu ulin memiliki empat varietas,
yaitu ulin tando dengan warna batang coklat kemerahan, ulin lilin dengan batang coklat
gelap, ulin tembaga dengan warna batang kekuningan, serta ulin kapur dengan warna batang
coklat muda.
8. Kayu Bangkirai. Karakteristiknya adalah sebagai kayu yang kuat, awet, dan tahan terhadap
berbagai cuaca. Oleh karena itu, kayu ini cocok digunakan pada area luar ruangan atau
ekterior dan sering digunakan sebagai material konstruksi berat, seperti atap kayu.

Kayu Bangkirai | Thomas Nunold / Shutterstock

Dari berbagai material yang biasa dipergunakan pada bahan bangunan, berikut keunggulan
penggunaan kayu sebagai material konstruksi:

● Mudah dalam pengerjaan karena bisa dibuat atau dibentuk sesuai keinginan, serta mudah
untuk dipaku, dibaut atau direkatkan
● Proses dan durasi pengerjaannya lebih cepat karena banyak tukang lokal yang mengusainya
● Mudah didapat, karena merupakan sumber daya alam yang masih banyak tersedia dan bisa
didaur ulang lagi dengan cara reboisasi
● Lebih ekonomis karena harganya relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan
lainnya
● Kekuatan kayu cukup tinggi dengan bobot yang ringan, bahkan kayu solid akan awet dan
tahan lama
● Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia cukup baik
● Kayu merupakan isolator termal alami yang sangat efektif dalam mengisolasi dingin dan
panas, serta merupakan penyerap kebisingan yang juga baik
● Jenis kayu tertentu mempunyai tekstur dan serat kayu yang indah sehingga mempunyai nilai
lebih untuk dijadikan elemen dekorasi
● Lebih aman dan fleksibel jika terjadi gempa bumi sehingga rumah yang terbuat dari kayu
akan tetap pada kondisi aslinya, tidak mudah retak, dan tidak mudah bergeser

Kayu Jati | K Reem Studio / Shutterstock

Tak bisa disangkal jika tetap ada beberapa kekurangan pada material kayu sebagai bahan baku
konstruksi. Namun, saat ini terdapat banyak solusi untuk menghindari hal tersebut. Berikut
beberapa kelemahan dan kekurangan yang umumnya ditemukan pada material ini:

● Karena kayu berasal dari alam, maka ia bersifat kurang seragam atau homogen
● Terdapat cacat bawaan dan cacat alam, seperti mata kayu dan pecah-pecah
● Kayu mudah terbakar, terutama dalam kondisi kering
● Mudah terpengaruh oleh iklim
● Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada kayu
● Mudah terserang rayap dan jamur.
RUMAH KONSTRUKSI KAYU
Konsep bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah upaya untuk membuat seluruh elemen
rumah menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak lepas atau runtuh akibat gempa. Tetapi pada
skala tertentu jika memang bangunan tersebut akan roboh karena kekuatan gempa yang besar,
paling tidak bangunan tersebut masih mempunyai waktu untuk bertahan dari goncangan untuk
memberikan waktu kepada penghuninya menyelamatkan diri dan mengevakuasi anggota
keluarga yang lain.

KONSTRUKSI KAYU
Rumah konstruksi kayu adalah bangunan rumah dengan menggunakan sistem struktur rangka
pemikul dari bahan kayu. Biasa disebut sebagai rumah kayu, ciri-cirinya yaitu seluruh komponen
balok dan kolom serta dinding yang digunakan adalah kayu. Rumah dengan struktur rangka kayu
harus menggunakan sambungan-sambungan takik yang dikencangkan dengan menggunakan
paku minimal 4 buah.

Panjang paku yang digunakan minimal 2,5 kali tebal kayu yang terkecil. Apabila struktur kayu
ini memikul beban berat (seperti struktur kayu untuk bangunan gudang atau garasi kendaraan),
maka sambungan kayu harus dikencangkan dengan menggunakan bout berdiameter minimum 10
mm. Semua kayu yang digunakan harus kering dan bila perlu diawetkan sesuai dengan
persyaratan pengawetan kayu.

RUMAH KAYU DENGAN PONDASI UMPAK\


Pondasi setempat/umpak yang dimaksudkan di dalam pedoman teknis ini adalah pondasi umpak
yang terbuat dari beton kosong (tanpa tulangan) campuran 1PC : 1 1/2 Psr : 2 1/2 Krl.
Bentuk pondasi umpak adalah prisma terpancung dengan ukuran penampang atas 25 cm x 25
cm, penampang bawah 60 cm x 60 cm, dan tinggi 90 cm
Bagian yang tertanam dari pondasi umpak sekurang-kurangnya 30 cm atau sampai tanah keras.
Jarak maksimum antar pondasi adalah 1,5 m.
Pembuatan papan duga (bowplang) sebagai acuan penempatan harus dibuat sedemikian rupa
sehingga setiap baris pondasi berada tepat dibawah sumbu memanjang balok, seperti ditunjukkan
pada Gambar 15
Setiap pondasi umpak harus terikat satu sama lain dengan balok pengikat, seperti pada Gambar
16
RUMAH KAYU DENGAN PONDASI MENERUS
Bahan pondasi ini dibuat dari pasangan batu kali dengan adukan untuk spesi 1PC: 4 Psr.

Struktur bangunan atas harus terikat pada pondasi dengan menggunakan angkur besi berdiameter
12 mm dan jarak maksimum 1,5m

Apabila menggunakan papan sebagai dinding, maka jumlah paku yang digunakan sekurang-
kurangnya 2 buah, dan sambungan pada papan satu dengan lainnya digunakan sambungan alur
lidah.

Untuk mendapatkan bangunan yang kokoh, maka pada setiap detail sambungan pada struktur
rangkanya sebaiknya mengunakan sambungan takik yang dikencangkan dengan paku.

Detail A merupakan detail sambungan pada sudut bangunan antara ring balok kayu dengan
kolom:

a. Sambungan ring balok kayu disudut digunakan sambungan takik.

b. Sambungan kolom dengan ring balok menggunakan sambungan pasak.

c. Untuk menambah kekakuan, maka antara ring balok dengan kolom dipasang sekur-sekur dari
papan 2/20 cm
KONSTRUKSI BETON

Dalam dunia konstruksi, tentu sangat penting untuk mengetahui apa itu struktur beton untuk
membangun gedung. Beton itu sendiri merupakan elemen yang sangat penting untuk melakukan
pengerjaan bangunan kontruksi. Elemen yang satu ini dapat mudah dibentuk sesuai dengan
kebutuhan konstruksi. Tidak hanya itu beton itu sendiri juga memiliki kekuatan mumpuni, tahan
terhadap temperatur yang tinggi serta biaya pemeliharaannya yang murah.

Apa itu Struktur Beton dalam Konstruksi?

struktur beton

Sebelum berlanjut mengenai apa itu struktur beton, Anda mesti mengetahui apa yang dimaksud
dengan beton dalam konstruksi terlebih dahulu.

Beton adalah suatu elemen dalam konstrusi yang merupakan struktur sederhana yang dibentuk
oleh campuran semen, air, agregat halus, agregat kasar yang berupa batu pecah atau kerikil,
udara serta bahan campuran lainnya.

Struktur beton ini dapat diketahui lewat karakteristik beton yang itu sendiri. Berikut ini adalah
standarisasi karakteristik beton yang baik adalah sebagai berikut :

Kepadatan => Beton yang memiliki struktur yang baik juga memiliki kepadatan yang baik
sehingga mampu menopang beban bangunan konstruksi sehingga tidak mudah retak.

Kekuatan => Kekuatan adalah salah satu standarisasi yang harus dipenuhi pada penggunaan
beton untuk bangunan-bangunan konstruksi.

Faktor Air Semen => Selain kekuatan dan ketebalan, yang menentukan kualitas struktur beton
adalah penggunaan faktor air semen yang digunakan.

Tekstur => Tekstur yang dimiliki beton juga menentukan kualitasnya.

Parameter => Parameter adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan yang juga dapat
mempengaruhi kualitas beton.

Pada struktur beton, terdapat beberapa komponen di antaranya adalah slab atau plat, balok,
kolom, dinding, serta pondasi untuk pembangunan gedung.

Beban Pada Struktur Beton

beban pada struktur beton


Selain mengetahui apa itu struktur beton, dalam konstruksi ada yang dinamankan beban yang
bekerja pada struktur beton. Terdapat berbagai macam beban yang bekerja serta dapat
memengaruhi pada struktur beton itu sendiri, beban tersebut di antaranya:

Beban berupa beban gravitasi (berarah vertikal)

Beban angin (berarah horizontal)

Beban karena susut

Beban karena perubahan temperatur (menyebabkan adanya lentur dan deformasi pada elemen
struktur).

Hal yang perlu Anda ketahui selanjutnya mengenai beban pada setrutur beton adalah jika
bebannya bertambah, maka pada balok berisiko terjadi deformasi dan regangan tambahan.
Akibatnya akan terjadi bertambahnya retak lentur disepanjang bentang balok.

Selain itu, jika beban semakin bertambah pada akhirnya dapat terjadi keruntuhan elemen
struktur. Keruntuhan tersebut dapat terjadi pada saat beban luarnya mencapai kapasitas elemen
pada konstruksi bangunan.

Keruntuhan dapat terjadi pada beton secara mendadak. Hal tersebut dikarenakan material yang
satu ini merupakan material yang getas. Oleh sebab itu, nyaris semua peraturan perencanaan
merekomendasikan perencanaan balok dengan tulangan untuk memberikan peringatan yang
cukup. Misalnya, seperti defleksi yang berlebihan sebelum terjadinya keruntuhan.

Sementara itu, untuk balok sendiri terdapat peraturan ACI yang membatasi tulangan maksimum
baja sampai 75% dari yang diperlukan. Terdapat 3 jenis bentuk penampang balok, di antaranya:

Balok Tulangan Tunggal => yang hanya mempunyai tulangan tarik saja.

Balok Tulangan Ganda => mempunyai tulangan tarik dan tulangan ganda. Cara perhitungan
kapasitas momen/lentur balok dari berbagai kondisi dapat dihitung beberapa cara yaitu, tulangan
tarik dan tekan leleh, tulangan tarik leleh, tulangan tekan tidak, tulangan tarik tidak leleh,
tulangan tekan leleh, serta tulangan tarik dan tekan tidak leleh.

Balok T => Jenis balok ini memiliki bentuk penampang balok yang tidak berbentuk segiempat.
Balok ini yang paling sering digunakan,karena slab pada umumnya dicor secara monolith dengan
baloknya.

Konstruksi beton merupakan konstruksi dengan bahan yang terbuat dari beton yang terdiri dari
semen dan bahan lain sepertifly ash dan semen terak, agregat (agregat kasar umumnya terbuat
dari batu kerikil atau dihancurkan seperti kapur, atau batu granit, ditambah agregat halus seperti
pasir), air, dan kimia pencampuran.
Beton akan mengeras setelah pencampuran semua bahan dengan air. Beton adalah salah satu
bahan konstruksi yang paling banyak digunakan di dunia. Hal Ini disebabkan karena :

Bahan-bahan dasar pembuat beton seperti air, semen, pasir dan agregat kasar mudah didapatkan.

Beton itu relatif awet atau tahan lama (durable).

Beton mudah dibentuk keberbagai bentuk yang diinginkan.

Beton dibuat dengan mencampurkan air, semen, agregat halus (pasir), agregat kasar dan bahan
campuran tambahan lainnya jika diperlukan dengan semen dan komponen lainnya bersama-
sama.

Jika kurang air dalam pasta semen akan menghasilkan beton yang lebih kuat, lebih tahan lama;
sebaliknya jika lebih banyak air akan memberikan kualitas rekat beton kurang baik. Demikian
halnya dengan air kotor digunakan untuk membuat beton dapat menyebabkan masalah ketika
mengatur atau dalam menyebabkan kegagalan prematur struktur.

Beton juga dapat digunakan untuk membuat trotoar, pipa, struktur arsitektur, jalan raya / jalan ,
jembatan / jalan layang, parkir struktur, bata / blok dinding dan pondasi untuk pintu gerbang,
pagar, tiang dan sebagainya.

Proses Pencampuran Beton

Pencampuran yang menyeluruh sangat penting untuk produksi beton dengan kualitas tinggi. Oleh
karena itu, peralatan dan metode yang tepat sangat penting dalam pencampuran beton.

Pencampuran semen dan air terlebih daluhu sebelum dicampurkan dengan agregat dapat
meningkatkan kuat tekan beton yang dihasilkan. Pada umumnya dicampur dengan kecepatan
tinggi (concrete mixer) kadar air semen dari 0,30-0,45 oleh massa. Sebelum pencampuran pasta
semen mungkin harus dicampur dengan bahan additif seperti akselerator atau retarder,
plastisizer, pigmen , atau silica fume. Pasta premixed kemudian dicampur dengan agregat dan air
yang tersisa batch, dan pencampuran akhir ini selesai pada peralatan pencampuran beton
konvensional.
Beton yang digunakan untuk beton bertulang dapat menggunakan perbandingan 1 semen : 2
pasir : 3 kerikil.air yang digunakan 1/2 dari volume semen. Perbandingan ini merupakan
perbandingan volume. Sebagai penakar dapat menggunakan peralatan yang tidak sukar dicari
seperti ember atau timba. mutu yang diharapkan dapat tercapai dengan perbandingan ini adalah
sekitar 150 kg/cm2

Cetakan Beton

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan cetakan beton adalah:

Pemasangan bekisting harus kokoh dan kuat sehingga tahan terhadap getaran yang ditimbulkan
pada saat pengecoran.

Setiap selesai pemasangan harus diteliti ulang baik kekuatan maupun bentuknya.

Cetakan beton dibuat dari bahan yang baik sehingga mudah pada saat dilepaskan tanpa
mengakibatkan kerusakan pada beton.

Bekisting harus boleh dibuka setelah 28 hari.selama beton belum mengeras harus dilakukan
perawatan dengan menyiram beton dengan air.

Agregat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

Agregat halus atau pasir.

Agregat kasar termasuk batu pecah dan kerikil.

Beberapa karakteristik dari agregat yang perlu diperhatikan adalah:

Kekuatan dan kekerasan, agregat-agregat yang mempunyai kekuatan dan kekerasan yang lebih
tinggi akan menghasil beton dengan kekuatan yang lebih tinggi juga.

Ketahanan dalam jika mengalami gerusan dan kelapukan.

Secara kimia tidak reaktif sehingga tidak akan beraksi dengan larutan semen.

Bersih sehingga rekatan antara agregat-agregat dengan adukan semen tidak terganggu.

Bergradasi, agregat-agregate sebaiknya mempunyai ukuran yang bervariasi sehingga mereka


akan bisa bersatu dengan baik. Sebagai hasilnya, beton yang dihasilkan akan lebih padat dan
kuat.

Bentuk agregat, agregat yang bundar akan menhasilkan campuran yang mudah dikerjakan
sedangkan agregat yang berbentuk tajam akan sukar untuk dicor, dikerjakan/diratakan dan
dipadatkan akan tetapi menghasilkan beton yang lebih kuat.

Ukuran Beton
Untuk rumah sederhana, sebaiknya ukuran beton yang digunakan adalah sebagai berikut

Dinding bata

Untuk dinding bata, mortar (spesi) yang digunakan sebagai pengikat bata dapat menggunakan
perbandingan 1 semen : 4 pasir, Sedangkan pada bagian yang memerlukan kedap air dapat
digunakan perbandingan 1 semen : 2 pasir. Untuk menjaga ikatan antara bata dan kolom ataupun
balok, maka setiap jarak 50 cm dipasang angker dengan panjang sekitar 30 cm menggunakan
besi diameter 8 mm. Sebelum dipasang, batu bata tersebut harus terlebih dahulu direndam dalam
air dengan tujuan agar air spesi tidak diserap oleh bata. Setiap pemasangan bata harus terisi padat
dengan spesi minimal 1 cm.

Plesteran

Sebelum diplaster seluruh permukaan dinding,kolom dan balok harus dibasahi dulu dengan air
sampai mencapai keadaan jenuh.pembersihan terhadap permukaan juga harus dilakukan sebelum
dilakukan plesteran.

Keuntungan bahan bangunan beton

Beton dibandingkan dengan bahan bangunan yang lain mempunyai beberapa keuntungan,
diantarannya :

Mudah dibentuk sesuai dengan keinginan.

Tahan lama dan memerlukan sedikit perawatan, jadi lebih ekonomis.

Mempunyai daya tahan yang bagus terhadap karat dan tidak mudah lapuk.

Tidak mudah terbakar.

Ketahanan terhadap angin yang berkecapatan tinggi (kencang).

Tidak dimakan serangga atau rayap.


KONSTRUKSI BAJA
Apa itu struktur baja?

Struktur baja adalah struktur logam yang terbuat dari komponen baja * struktural yang saling
terhubung untuk mengangkut beban dan memberikan kekakuan penuh. Karena tingkat kekuatan
baja yang tinggi, struktur ini dapat diandalkan dan membutuhkan lebih sedikit bahan baku
dibandingkan jenis struktur lain seperti struktur beton dan struktur kayu.

Dalam konstruksi modern, struktur baja digunakan untuk hampir setiap jenis struktur termasuk
bangunan industri berat, bangunan bertingkat tinggi, sistem pendukung peralatan, infrastruktur,
jembatan, menara, terminal bandara, pabrik industri berat, rak pipa, dll.

Struktur baja meliputi sub-struktur atau bagian dalam sebuah bangunan yang terbuat dari baja
struktural. Baja struktural adalah bahan konstruksi baja yang dibuat dengan bentuk dan
komposisi kimia tertentu sesuai dengan spesifikasi pada proyek tersebut.

● I-Beam: baja dengan bentuk penampang I


● Z-shape: salah satu baja dengan pinggiran yang berlawanan dengan pinggiran yang lain
● HSS-shape: bagian struktural berongga dengan bentuk meliputi persegi, persegi panjang,
lingkaran (pipa) dan penampang elips
● Angle: baja dengan bentuk penampang L (siku)
● Struktural talang: balok berbentuk C atau baja dengan bentuk penampang C
● Tee: baja dengan bentuk penampang T
● Profil rel: bentuk-bentuk pegangan, umumnya untuk tangga seperti : Strap rail, Flanged rail,
Baulk rail, Barlow rail, Flat bottomed rail, Double-headed rail, Bullhead rail, Tangential
turnouts, Grooved rail
● Bar: potongan metal, dengan bentuk potongan adalah persegi panjang namun tidak lebar hingga
berbentuk
● Rod: batangan metal panjang dengan penampang bulat atau kotak
● Plate: lembaran logam dengan ketebalan mulai dari 4 mm
● Balok web terbuka

Jenis Struktur Utama

● Truss structures: Bar or truss members


● Frame structures: Beams and columns
● Grids structures: latticed structure or dome
● Arch
● Prestressed structures
● Beam bridge
● Truss bridge: truss members
● Arch bridge
● Cable-stayed bridge
● Suspension bridge
Bahan utama dari baja struktural adalah besi dan karbon. Mangan, logam campuran, dan
beberapa zat kimia tertentu juga ditambahkan pada besi dan karbon untuk menambah kekuatan
dan ketahanan.

Baja struktural dibuat dari canai panas maupun canai dingin atau dibuat dengan pengelasan
antara plat datar atau plat tekuk, tergantung pada spesifikasi yang berlaku pada setiap proyek

Baja struktural memiliki beberapa bentuk, ukuran dan alat ukur. Bentuk umumnya termasuk
balok I, talang, dan siku.

Tipe struktur bangunan baja

Secara umum, terdapat 3 (tiga) kategori tipe struktur bangunan baja industrial. Di antaranya
adalah (a) portal frame, (b) portal truss, dan (c) space truss.

Pemilihan tipe dan jenis struktur biasanya ditentukan dengan menyesuaikan fungsi bangunan
yang diharapkan. Ketika fungsi bangunan telah ditetapkan, maka data mengenai volume, ruang
bebas, dan lainnya dapat mengarah pada panjang bentang yang akan diperlukan untuk
mengakomodasi tujuan bangunan.

Umumnya, untuk panjang bentang 20-40 meter, biasanya akan menggunakan tipe portal frame.
Sementara untuk panjang bentang 40-70 meter, akan menggunakan tipe portal truss. Dan untuk
panjang bentang >70 meter, akan menggunakan tipe space truss yang merupakan
kombinasi portal frame dan truss.

Panjang Bentang (m) Tipe Struktur Bangunan Baja

20-40 Portal Frame

40-70 Portal Truss

>70 Space Truss

1. Portal Frame
Portal Frame adalah sistem struktur portal kaku yang berbentuk segitiga pelana pada satu bidang
tunggal. Adapun elemen-elemen struktur yang mendukung beban kerja di antaranya
adalah rafter, kolom, base-plate, stiffener, dan haunch.

Dalam desain struktur bangunan, seringkali komponen haunch tidak melalui perhitungan yang


detail, namun hanya sebagai komponen tambahan yang mendukung kekakuan lentur struktur
segitiga pelana. Idealisasi dan asumsi struktur portal frame adalah bahwa setiap elemen vertikal
dan horizontal yang menerima beban mampu untuk menerima gaya internal secara penuh baik
itu momen, geser, dan aksial.

Dengan mempertimbangkan gaya yang terlibat pada struktur, biasanya akan digunakan beberapa
profil. Di antaranya adalah profil Wide Flange (WF), profil H untuk bagian kolom, dan
profil honeycomb untuk bagian rafter.

Sementara itu, Salter et al (2004) dalam publikasinya menyebutkan terdapat 12 tipe portal frame.
Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Pitched roof portal


2. Portal frame with a mezzanine floor
3. Portal frame with ‘lean to’
4. Crane portal frames with column buckets
5. Mono-pitch portal frame
6. Propped portal frame
7. Tied portal frame
8. Mansard portal frame
9. Curved rafter portal frame
10. Cellular beam portal frame
11. Gable wall frames
12. Hipped roof frames

Struktur Pithced Roof Portal

2. Portal Truss
Portal Truss adalah sistem struktur portal yang bagian struktur horizontalnya merupakan
susunan rangka batang pada satu bidang tunggal.

Susunan rangka batang harus mengakomodasi kekakuan dan kekuatan dalam sistem gaya tarik-
tekan saja. Rangka batang akan menggunakan susunan konfigurasi segitiga yang secara mekanik
dapat memberikan efek kekakuan dan kekangan (penahanan) yang tinggi.

Dengan fenomena mekanik tersebut, dibandingkan dengan sistem portal frame, maka Portal


Truss dapat mengurangi efek lendutan pada bentang panjang.

Idealisasi dan asumsi pada struktur portal truss menggambarkan bahwa setiap elemen hanya
mampu menerima gaya tarik dan tekan saja. Konsekuensinya adalah tipe sambungan pada sistem
ini bersifat sendi. Dengan kondisi tersebut, maka beban-beban akan terkonsentrasi pada titik-titik
buhulnya (simpul).

Karena hanya mempertimbangkan gaya tarik-tekan saja, maka profil yang biasa digunakan pada
struktur portal truss ini adalah profil yang “tipis” seperti profil kanal, siku, hollow tubular,
dan rectangular.
Setidaknya terdapat 5 (lima) tipe Portal Truss. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Pratt Truss
2. Warren Truss
3. North-Light Truss
4. Fink-Truss
5. Saw-Tooth Truss

3. Space Truss
Space Truss adalah struktur kombinasi rangka yang membentuk segitiga yang secara global
membentuk volume tiga dimensi. Dalam space truss, setiap elemen terdiri dari 6 (enam) rangka
batang untuk membentuk satu kesatuan struktur yang kaku dan stabil.

Selain pada bangunan warehouse, struktur space truss banyak digunakan pada atap stadion


bahkan hanggar pesawat terbang. Konsep mekanika dari space truss secara umum sama
dengan portal truss, namun space truss bekerja pada berbagai bidang dan tidak hanya pada satu
bidang tunggal saja.

Oleh karena itu, bentang yang ditawarkan oleh sistem space truss jauh lebih besar
dibandingkan portal truss, apalagi jika dibandingkan dengan portal frame.

Dalam perkembangannya, bahan baja yang digunakan mengalami perbaikan sangat jauh.
Terutama dalam hal bobotnya yang disesuaikan lebih ringan, yang pada akhirnya membuat
produk olahan konstruksi dari bahan baja menjadi pilihan, di samping ketersediaan bahan kayu
yang semakin menipis.
Bukan hal baru, Kayu terlebih dahulu digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti di atas.
Keterbatasan jumlah yang semakin berkurang dan banyaknya kekurangan dari bahan ini
menjadikan baja menjadi alternatif tepat.
Dalam perkembangannya, ragam olahan konstruksi Baja tersedia dalam beragam jenis dan
pilihan. Dalam industri modern, pilihan jenis produk sangat beragam yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan. Berikut beberapa di antaranya:
Wide Flange. Merupakan jenis material konstruksi baja yang biasa digunakan sebagai tiang
pancang, Top dan Bottom Chord, Balok, Kantilever untuk Kanopi dan sebagainya. Jenis ini juga
biasa dikenal dengan nama Baja WF atau H-Beam (karena bentuknya seperti huruf “H”).

Baja UNP. Atau biasa dikenal dengan Baja Kanal U (seperti huruf U). Berbeda dengan Baja
WH, jenis ini biasanya relatif lebih mudah ditekuk dan dibentuk. Jenis ini juga biasa dikenal
dengan nama Profil U, Kanal U dan sebagainya.
Baja CNP. Atau Lipped Channel merupakan jenis material konstruksi baja yang biasa
digunakan untuk dudukan penutup atap atau Purlin. Jenis ini juga sering digunakan untuk
member Truss dan bagian arsitektural. Juga dikenal dengan nama Profil C atau Baja Purlin,
sebagaimana fungsinya.

Plat Baja. Jenis ini biasanya digunakan secara langsung atau sebagai bahan baku untuk diolah
menjadi produk lain. Seperti pembuatan tangki air, plat lambung untuk kapal dan sebagainya.
Tersedia dalam bentuk lembaran atau roll, produksi jenis baja ini biasanya memiliki standar
kualitas dan dimensi produk yang jelas.
Baja Siku. Atau juga biasa dikenal dengan besi siku, umumnya memiliki ukuran beragam mulai
dari 50mm hingga 250mm. Produk ini biasa digunakan untuk rak lemari, rak buku dan
sebagainya. Terdiri dari dua macam, dengan lubang atau hanya berbentuk siku biasa. Diproduksi
berdasarkan beragam standard, baik regional (nasional) hingga internasional.

Pipa Baja. Atau Steel Pipe, seperti namanya produk ini biasa digunakan untuk saluran
perpipaan. Selain itu juga biasa digunakan sebagai bracing, rangka atap, bagian arsitektural dan
sebagainya. Juga sering digunakan untuk lampu penerangan dan tiang pancang baliho.
Baja T-Beam. Seperti jenis sebelumnya, penggunaan nama ini karena jenisnya yang menyerupai
Huruf “T”. Jenis ini juga biasa dikenal dengan nama Balok Kantilever untuk Kanopi. Ideal untuk
bagian konstruksi penampang. 
 
Prosedur penyambungan
Mekanisme penyambungan merupakan elemen penting dalam membangun pondasi bangunan,
termasuk dalam hal instalasi konstruksi baja. Secara umum produk ini dapat dipasang dengan
beberapa model penyambungan, berikut diantaranya :
Proses pengelasan. Proses ini biasa dilakukan untuk menyatukan material logam. Dalam
konstruksi bangunan, metode penyambungan ini biasa dilakukan untuk instalasi konstruksi
bangunan permanen.
Bolt & Nut. Atau mur dan baut, adalah proses penyambungan konstruksi baja untuk kebutuhan
sambungan semi permanen. Atau dengan kata lain, perombakan struktur bangunan masih bisa
dilakukan untuk proses perluasan dan kebutuhan lain.
Paku. Jenis paku yang digunakan biasanya berjenis keling. Prosedur instalasi ini biasanya
dilakukan untuk proses penyambungan pelat baja dengan ketebalan terbatas. Cara ini lebih
mudah dan sederhana dibanding proses pengelasan.
 
Kelebihan Konstruksi Baja
Secara konvensional, orang sering menggunakan kayu untuk konstruksi bangunan, seperti
jembatan Gedung dan sebagainya. Sayangnya dalam perkembangan waktu, kebutuhan kayu
dianggap kurang ideal, terutama dari segi ramah lingkungan.
Penggunaan konstruksi baja membuat masalah tersebut terselesaikan dengan mudah. Terlebih
untuk kebutuhan pondasi bangunan yang kokoh. Produk ini dapat memperbaiki kelemahan
fungsi sejenis yang sudah lama orang menggunakan bahan kayu.
Berikut kelebihan Konstruksi Baja yang bisa kita dapatkan untuk kebutuhan pondasi sebuah
bangunan :
Deklarasi Tinggi. Seperti dikutip dari hesa.co.id, secara harfiah dektalasi adalah kemampuan
sebuah struktur bangunan mengalami simpangan pasca-elastik secara berulang. Hal ini biasa
terjadi akibat gempa atau beban pondasi diatas.
Tanpa struktur yang kuat hal ini akan menjadi permasalahan, Konstruksi Baja memiliki dektalasi
tinggi yang artinya, setiap perubahan akibat getaran atau beban secara konstan, produk dapat
mempertahankan posisi dengan baik, sehingga struktur bangunan menjadi kokoh dan aman.
Selain itu, bahan yang tak mudah rusak membuat proses kerusakan memiliki waktu untuk proses
pergantian. Seperti saat beban terlalu berat, produk konstruksi dari bahan baja ringan akan
mengalami pembengkokan, sehingga sebelum kian parah, proses pergantian dapat segera
dilakukan.
Lebih Ringan. Meski memiliki karakter yang kuat, namun dalam hal berat konstruksi baja lebih
efisien. Dalam hal ini lebih ringan dibanding dengan bahan dasar kayu untuk pondasi bangunan
dan sebagainya.
Kelebihan ini mempermudah dalam banyak hal. Seperti mobilisasi proses instalasi dan desain.
Bobot yang ringan membuat Anda tak membutuhkan banyak pekerja dan minim alat berat.
Sehingga dalam hal pengeluaran lebih irit.
Instalasi mudah. Diproduksi secara fabrikasi, membuat produk Konstruksi Baja lebih mudah
dalam hal instalasi. Terutama dalam hal penggunaan beragam perkakas yang biasa digunakan
untuk kebutuhan ini.
Ragam ukuran produk juga mempermudah proses pemasangan sesuai dengan harapan. Ini
artinya bangunan lebih mudah jadi, tanpa melalui kesulitan berarti dan penggunaan alat tidak
terlalu banyak (seperti pada produk konstruksi dari kayu).
Lebih Stabil. Kayu memiliki struktur yang tidak konstan. Sehingga membutuhkan tatakan labil
dari kontur tanah yang ditempati. Sebaliknya, karakter kokoh dan konstan konstruksi baja
menjawab dengan mudah permasalahan tersebut.
Hal ini dikarenakan, beban mati produk yang relatif kecil. Sehingga struktur pondasi dengan
produk ini memiliki karakter lebih kokoh, tidak mudah bergeser dan konstan, meski berada
diatas lahan tanah tidak labil.
Lebih Ekonomis. Seperti banyak dijelaskan diatas, prosedur instalasi, mobilisasi dan perawatan
membuat konstruksi baja lebih ramah di kantong. Pengerjaan yang bisa dilakukan lebih cepat
juga membuat beban biaya yang keluar dapat dipersingkat.
Minim penggunaan alat berat, tenaga dan sebagainya juga akan menyetop biaya produksi.
Sehingga selain kuat, cepat dan aman, penggunaan Konstruksi Baja merupakan solusi terbaik
dalam proses pembangunan.
Ramah Lingkungan. Produk konstruksi baja pada umumnya dapat di daur ulang. Penggunaannya
pun dapat menekan produksi sampah yang tidak dapat terurai setiap tahunnya, sehingga
membuat produk ini lebih minim menimbulkan polusi.

Space Truss untuk Hanggar pesawat

Selain karena pertimbangan fungsi, pemilihan sistem struktur tentu sangat bergantung
pada kemampuan perencana untuk mengidealisasikan pemodelan sesuai dengan kondisi
mekanika yang ril. Faktor kemampuan aplikator dalam mewujudkan desain gambar menjadi
bangunan utuh dan bekerja sesuai sistem menjadi hal yang sangat penting untuk
diperhatikan.

Dalam melakukan kajian struktur, PT Eticon Rekayasa Teknik selalu berpedoman pada
kaidah-kaidah teknik, standar desain, dan juga temuan-temuan ilmiah mutakhir sehingga
dalam melakukan assessment  terhadap kondisi struktur bangunan akan memiliki sense of
engineering yang tinggi, terlebih lagi hal ini berkaitan struktur bangunan dengan bentang
yang panjang.

Anda mungkin juga menyukai