Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA

KELOMPOK 27 :

Adam Mulia Setiawan 1706042693

Alodia Millenia Isla 1706042674

Claudia Kirana Anjani 1706042711

Salma Immala 1706042655

Umar 1706042661

Hari/Tanggal Praktikum : Sabtu, 22 September 2018


Asisten : Firda Aulia Sartika
Tanggal Disetujui :
Nilai Laporan :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM HIDROLIKA, HIDROLOGI DAN SUNGAI

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

2018

Teori Bernoully| 1
MODUL H.04
TEORI BERNOULLY

1. Tujuan
Modul H.02 yang berjudul Teori Bernoully, memiliki tujuan percobaan untuk
menyelidiki keabsahan teori Bernoully pada aliran dalam pipa bundar dengan
perubahan diameter.

2. Alat dan Bahan


1. Stop watch
2. Meja hidrolika
3. Alat peraga teori Bernoully
4. Tabung pengukur volume

5
3
1
4
3
1
3
1

6
2 5
3
1
7
6
1
5
38
17
6
5
3
Keterangan gambar: 1

1. Penyangga 4. Tabung manometer


2. Pipa aliran masuk 5. Katup masuk untuk percobaan
3. Bagian benda uji 6. Outlet dari benda uji

Teori Bernoully| 2
7. Sumbat 8. Hipodermis untuk mengetahui
total head

3. Teori
Hukum Bernoully : “Jumlah tinggi tempat, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan pada
setiap titik dari suatu aliran zat cair ideal selalu mempunyai harga yang konstan.”
Sehubungan dengan aliran dalam pipa pada dua penampang, persamaan Bernoully
tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

𝑣₁2 𝑃₁ 𝑣₂2 𝑃₂
+ + 𝑧₁ = + + 𝑧₂
2𝑔 𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔

Dimana:
𝑣²
= tinggi kecepatan
2𝑔
𝑃
= tinggi tekanan
𝜌𝑔

𝑧 = tinggi tempat
Indeks 1, 2 = menunjukkan titik tinjauan
𝑣 = kecepatan aliran
𝑔 = percepatan gravitasi

Pada alat percobaan / peraga ini


 𝑧₁ = 𝑧₂ (pipa benda uji terletak horizontal)
𝑃
 𝑃 = 𝜌𝑔ℎ atau ℎ = dimana ℎ menunjukkan tinggi pada manometer.
𝜌𝑔

Jadi bila mengikuti teori Bernoully, maka:


𝑣²
total head (H): 2𝑔 + ℎ, konstan pada semua penampang sepanjang pipa uji.

3.1 Teori Tambahan


Hukum Bernoully menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak seperti udara
berkurang ketika fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum Bernoully ditemukan oleh Daniel
Bernoully pada tahun 1700an. Hukum tersebut menyatakan bahwa tekanan fluida akan
berkurang atau menurun jika fluida tersebut mengalir atau bergerak lebih cepat. Artinya

Teori Bernoully| 3
adalah akan ada penurunan energi potensial pada aliran fluida tersebut. Secara umum,
hukum Bernoully terdapat dua bentuk persamaan, yaitu untuk aliran yang tidak
termampatkan (incompressible flow) dan untuk alian yang dapat dimampatkan
(compressible flow). Aliran fluida yang tidak dapat dimampatkan dicirikan dengan tidak
adanya perubahan kerapatan massa (density) pada fluida di aliran tersebut. Contoh-contoh
fluida yang memiliki sifat tidak dapat dimampatkan adalah air, minyak dan lain sebagainya.
Aliran fluida yang dapat dimampatkan dicirikan dengan adanya perubahan kerapatan massa
(density) pada fluida di aliran tersebut. Contoh fluida yang dapat dimampatkan adalah udara.

Terdapat beberapa Asumsi Hukum Bernoulli diantaranya:

 Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible) dan nonviscous


 Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dan dinding pipa
 Tidak ada energi panas yang ditransfer melintasi batas-batas pipa untuk cairan baik
sebagai keuntungan atau kerugian panas
 Tidak ada pompa di bagian pipa
 Aliran fluida laminar (bersifat tetap).

4. Cara Kerja
1. Meletakkan alat percobaan horisontal pada saluran tepi di atas meja Hidrolika
dengan mengatur kaki penyangga.
2. Menghubungkan alat dengan aliran suplai dari meja Hidrolika dan arahkan
aliran yang keluar dari ujung outlet pipa benda uji melalui pipa lentur kedalam
tangki pengukur volume.
3. Mengisi semua tabung manometer dengan air, hingga tidak ada lagi
gelembung udara yang terlihat pada manometer.
4. Mengatur dengan seksama suplai air dan kecepatan aliran melalui katup
pengatur aliran alat dan katup suplai pada meja hidrolika, sehingga diperoleh
pembacaan yang jelas pada tabung manometer. Jika diperlukan,
menambahkan tekanan pada manometer dengan menggunakan pompa tangan.
5. Mencatat semua pembacaan skala tekanan pada tabung manometer. Geserkan
sumbat (hipodermis) pada setiap penampang pipa benda uji. Mencatat
pembacaan manometer (ingat fungsi hipodermis).

Teori Bernoully| 4
6. Mengukur debit yang melewati benda uji dengan bantuan Stop Watch dan
tangki pengukur volume pada meja Hidrolika.
7. Mengulangi langkah 1 – 6 untuk berbagai variasi debit (statis tinggi dan statis
rendah).

5. Data Pengamatan
Diameter
Konvergen = D1: 28 mm, D2: 21 mm, D3: 14 mm
Divergen = D4: 16,8 mm, D5: 19,6 mm, D6: 22,4 mm, D7: 25 mm, D8: 28 mm
g (percepatan gravitasi) = 9,8 m/s²

Part 1 Manometer Reading ( Hence Difference in Velocity Head )


Flow Rate manometer Reading (cm)
NO l/s pt.1 pt.2 pt.3 pt.4 pt.5 pt.6 pt.8
1 0,225 12,7 11,4 3,3 5,8 7 7,6 8,4
2 0,235 20,3 18,5 10,9 13,8 16,4 17 17,3
3 0,25 27,7 26,8 20,2 22,6 23,9 36,3 27,3
4 0,26 40,5 39,9 31,1 33,9 35,6 36,6 37,4
Tabel 1 Pembacaan Manometer pada Setiap Tabung

Part 2 Total Head


Flow Rate manometer Reading at Tube No.7 at Variuos Point (cm)
NO l/s pt.1 pt.2 pt.3 pt.4 pt.5 pt.6 pt.8
1 0,225 13,1 12,9 11,9 11,3 10,9 10,6 10,4
2 0,235 21,1 20,3 20,1 19,7 19,9 19,8 19,5
3 0,25 28,3 27,8 28,7 28 27,5 28,8 29
4 0,26 40,9 41,3 40,2 39,4 39,2 38,9 38,6
Tabel 2 Pembacaan Manometer pada Tabung 7

6. Pengolahan Data
 Pada manometer 1
Q perc.
Titik Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,004 0,028 0,00062 0,280 0,00017 0,000225 30,569
2 0,008 0,028 0,00062 0,396 0,00024 0,000235 3,571
3 0,006 0,028 0,00062 0,343 0,00021 0,00025 18,454
4 0,004 0,028 0,00062 0,280 0,00017 0,00026 50,879
25,868
Tabel 3 Pengolahan Data pada Manometer Tabung 1

Teori Bernoully| 5
Manometer x ( v (m/s)) y (KR)
0,280 0,306
0,396 0,036
1
0,343 0,185
0,280 0,509
0,259
Tabel 4 Sumbu X dan Sumbu Y pada Grafik 1

Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan


Relatif pada Manometer Tabung 1
0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1
y = -3.2443x + 1.3122
R² = 0.8254
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45

Grafik 1 Hubungan Antara KecepatanTerhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 1

 Pada manometer 2
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,015 0,021 0,00035 0,542 0,00019 0,000225 19,867
2 0,018 0,021 0,00035 0,594 0,00021 0,000235 14,287
3 0,01 0,021 0,00035 0,443 0,00015 0,00025 63,119
4 0,004 0,021 0,00035 0,280 0,00010 0,00026 168,230
66,376
Tabel 5 Pengolahan Data pada Manometer Tabung 2

Manometer x ( v (m/s)) y (KR)


0,542 0,199
0,594 0,143
2
0,443 0,631
0,280 1,682
0,664
Tabel 6 Sumbu X dan Sumbu Y pada Grafik 2

Teori Bernoully| 6
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan
Relatif pada Manometer Tabung 2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4 y = -5.0735x + 3.0215
R² = 0.9667
0.2
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

Grafik 2 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 2

 Pada manometer 3
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,086 0,014 0,00015 1,298 0,00020 0,000225 12,637
2 0,092 0,014 0,00015 1,343 0,00021 0,000235 13,742
3 0,085 0,014 0,00015 1,291 0,00020 0,00025 25,886
4 0,091 0,014 0,00015 1,349 0,00021 0,00026 25,260
19,381
Tabel 7 Pengolahan Data pada Manometer Tabung 3

Manometer x ( v (m/s)) y (KR)


1,298 0,126
1,343 0,137
3
1,291 0,259
1,349 0,253
0,194
Tabel 8 Sumbu X dan Sumbu Y pada Grafik 3

Teori Bernoully| 7
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan
Relatif pada Manometer Tabung 3
0.3

0.25 y = -0.007x + 0.203


R² = 9E-06
0.2

0.15

0.1

0.05

0
1.28 1.29 1.3 1.31 1.32 1.33 1.34 1.35 1.36

Grafik 3 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 3

 Pada manometer 4
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,055 0,0168 0,00022 1,038 0,00023 0,000225 2,190
2 0,059 0,0168 0,00022 1,075 0,00024 0,000235 1,366
3 0,054 0,0168 0,00022 1,029 0,00023 0,00025 9,680
4 0,055 0,0168 0,00022 1,038 0,00023 0,00026 13,025
6,565
Tabel 9 Pengolahan Data pada Manometer Tabung 4

Manometer x ( v (m/s)) y (KR)


1,038 0,022
1,075 0,014
4
1,029 0,097
1,038 0,130
0,066
Tabel 10 Sumbu X dan Sumbu Y pada Grafik 4

Teori Bernoully| 8
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan
Relatif pada Manometer Tabung 4
0.14

0.12

0.1

0.08

0.06

0.04

0.02 y = -1.7439x + 1.8883


R² = 0.3973
0
1.02 1.03 1.04 1.05 1.06 1.07 1.08

Grafik 4 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 4

 Pada manometer 5
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,039 0,0196 0,0003 0,874 0,00026 0,000225 14,662
2 0,035 0,0196 0,0003 0,828 0,00025 0,000235 5,914
3 0,036 0,0196 0,0003 0,840 0,00025 0,00025 1,309
4 0,036 0,0196 0,0003 0,840 0,00025 0,00026 2,639
6,131
Tabel 11 Pengolahan Data pada Manometer Tabung 5

Manometer x ( v (m/s)) y (KR)


0,874 0,147
0,828 0,059
5
0,840 0,013
0,840 0,026
0,061
Tabel 12 Sumbu X dan Sumbu Y pada Grafik 5

Teori Bernoully| 9
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan
Relatif pada Manometer Tabung 5
0.16

0.14

0.12 y = 2.4859x - 2.0409


R² = 0.6777
0.1

0.08

0.06

0.04

0.02

0
0.82 0.83 0.84 0.85 0.86 0.87 0.88

Grafik 5 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 5

 Pada manometer 6
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,03 0,0224 0,00039 0,767 0,00030 0,000225 25,505
2 0,028 0,0224 0,00039 0,741 0,00029 0,000235 19,463
3 0,025 0,0224 0,00039 0,700 0,00028 0,00025 9,327
4 0,023 0,0224 0,00039 0,671 0,00026 0,00026 1,686
13,995
Tabel 13 Pengolahan Data dari Manometer Tabung 6

Manometer x ( v (m/s)) y (KR)


0,767 0,255
0,741 0,195
6
0,700 0,093
0,671 0,017
0,140
Tabel 14 Sumbu X dan Sumbu Y pada Grafik 6

Teori Bernoully| 10
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan
Relatif pada Manometer Tabung 6
y = 2.496x - 1.6565
0.3 R² = 0.9993

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0.66 0.68 0.7 0.72 0.74 0.76 0.78

Grafik 6 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 6

 Pada manometer 8
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,02 0,028 0,00062 0,626 0,00039 0,000225 41,608
2 0,022 0,028 0,00062 0,657 0,00040 0,000235 41,851
3 0,017 0,028 0,00062 0,577 0,00036 0,00025 29,628
4 0,012 0,028 0,00062 0,485 0,00030 0,00026 12,890
31,494
Tabel 15 Pengolahan Data dari Manometer Tabung 8

Manometer x ( v (m/s)) y (KR)


0,626 0,416
0,657 0,419
8
0,577 0,296
0,485 0,129
0,315
Tabel 16 Sumbu X dan Sumbu Y pada Grafik 7

Teori Bernoully| 11
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada
Manometer Tabung 8
0.5
0.45 y = 1.7966x - 0.7383
0.4 R² = 0.9746
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

Grafik 7 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 8

7. Analisis
7.1 Analisis Percobaan
Percobaan H04 mengenai Teori Bernoully ini bertujuan untuk menyelidiki keabsahan
dari Teori Bernoully pada aliran dalam pipa bundar dengan perubahan diameter. Pada
praktikum ini terdapat alat yang digunakan seperti stop watch, meja hidrolika, alat peraga Teori
Bernoully, dan tabung pengukur volume.
Praktikum Teori Bernoully memiliki beberapa cara kerja. Langkah pertama yang
dilakukan adalah praktikan mengisi semua tabung manometer dengan air agar tidak muncul
gelembung udara di dalam tabung. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi intervensi oleh tekanan
udara sehingga tidak mempengaruhi pembacaan skala tinggi tekanan pada tabung manometer.
Selanjutnya, praktikan mengatur suplai air dan kecepatan aliran dengan menggunakan katup
pengatur aliran alat dan katup suplai pada meja hidrolika, agar diperoleh pembacaan yang jelas
pada tabung manometer. Pembacaan skala tekanan dilakukan pada semua tabung manometer
1, tabung 2, tabung 3, tabung 4, tabun 5, tabung 6, dan tabung 8. Setiap pembacaan skala pada
masing-masing tabung dilakukan penggeseran sumbat (hypodermis) pada setiap penampang
pipa benda uji. Kemudian praktikan mencatat skala tekanan pada tiap tabung manometer, dan
mencatat skala pada tabung 7 yang dihubungan dengan hypodermis agar dapat diketahui total
head, menurut Teori Bernoully total head seharusnya memiliki tinggi konstan pada semua
penampang sepanjang pipa uji. Praktikan juga harus mengukur debit yang melewati benda uji
dengan bantuan stop watch dan tangki pengukur volume pada meja hidrolika. Praktikan

Teori Bernoully| 12
mengulangi langkah-langkah tersebut dengan empat kali debit yang berbeda agar
menghasilkan data yang lebih variatif.

7.2 Analisis Hasil


Dalam percobaan kali ini, praktikan melakukan percobaan mengenai Teori Bernoully.
Praktikan mendapatkan data berupa perbedaan tinggi kecepatan pada setiap manometer dan
debit aliran air. Pengambilan data dari masing-masing tabung manometer dilakukan sebanyak
empat kali dengan debit yang berbeda, sehingga dihasilkan 4 data dari masing-masing tabung
1, tabung 2, tabung 3, tabung 4, tabung 5, tabung 6, dan tabung 8, serta 4 pada tabung 7 sebagai
hypodermis pada setiap sumbat digeser ke penampang benda uji masing-masing tabung.
Setelah mendapatkan data, praktikan menghitung selisih antara ketinggian pada total head dan
variable head. Praktikan juga menghitung kecepatan dengan rumus v = √(2gh) untuk mencari
besar debit teoritis menggunakan rumus Q = v.A. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai
debit yang didapat saat praktikum. Perbandingan ini digunakan untuk mengetahui tingkat
keakuratan praktikan pada saat percobaan, karena nilai hasil perbandingan digunakan untuk
menghitung kesalahan relatif sehingga praktikan dapat mengetahui keabsahan teori Bernoully,
bahwa tinggi kecepatan, tinggi tekanan, dan luas penampang yang didapatkan konstan karena
perbandingan kesalahan yang diperoleh relatif kecil.
Hasil yang diperoleh dari praktikum teori bernoully ini juga dipengaruhi oleh
perbedaan tabung konvergen dan divergen. Pada tabung 1, 2, dan 3, dengan diameter masing-
masing 28 mm, 21 mm, dan 14 mm merupakan tabung yang konvergen, artinya penampang
mula-mula besar namun mengecil pada bagian keluarnya yang befungsi untuk menaikkan
tekanan stagnasi. Sedangkan pada tabung 4, 5, 6, 7, dan 8 yang memiliki diameter masing-
masing 16,8 mm, 19,6 mm, 22,4 mm, 25 mm, dan 28 mm merupakan tabung divergen, artinya
penampang mula-mula kecil dan membesar pada bagian keluarnya yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan statis. Perbedaan bentuk dari tabung konvergen dan divergen yang terdapat
pada tabung monometer tersebut juga mempengaruhi kecepatan aliran, karena sesuai dengan
teori Bernoully, semakin besar luas penampang maka kecepatan aliran semakin tinggi, dan
semakin tinggi kecepatan aliran maka tekanan akan semakin kecil.

7.3 Analisis Grafik


Dari pengolahan data yang sudah dilakukan, praktikan mendapatkan 7 grafik untuk
masing-masing tabung manometer, dengan sumbu x yaitu kecepatan aliran dan sumbu y yaitu

Teori Bernoully| 13
kesalahan relative yang diperoleh dari perbandingan debit percobaan dengan debit secara
teoritis. Pada grafik 1, grafik, 2, grafik 3, dan grafik 4 dapat dilihat bahwa semakin besar
kecepatan aliran, semakin kecil kesalahan relatifnya. Hal ini terjadi karena pada saat
melakukan percobaan untuk mengambil data dengan debit terbesar, praktikan melakukan
kesalahan relatif yang lebih rendah daripada percobaan-percobaan sebelumnya, sehingga
diperoleh grafik menurun, meskipun pada grafik 3 tidak terlihat perubahan yang signifikan.
Pada grafik 5, grafik 6, dan grafik 8, dapat dilihat bahwa semakin besar kecepatan alirannya,
semakin besar pula kesalahan relatif. Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan percobaan
untuk mengambil data dengan debit yang rendah, praktikan melakukan kesalahan relatif lebih
tinggi dibandingkan pada saat melakukan percobaan dengan debit yang lebih besar, sehingga
kesalahan relatif dengan kecepatan aliran berbanding lurus. Grafik hubungan antara kecepatan
terhadap kesalahan relatif seharusnya berbanding lurus karena debit akan menjadi lebih besar
jika kecepatan yang dihasilkan lebih besar.

7.4 Analisis Kesalahan


Dalam praktikum ini, terlihat ada beberapa kesalahan dalam hasil yang didapat, hal
ini terlihat dari hasil presentase yang didapatkan oleh praktikan yang memiliki perbedaan dari
nilai praktikum dan teori, kesalahan sebagai berikut:

pt. 1 pt. 2 pt. 3 pt. 4 pt. 5 pt.6 pt. 8


KR (%) KR (%) KR (%) KR (%) KR (%) KR (%) KR (%)
30,60% 19,90% 12,60% 2,20% 14,70% 25,50% 41,60%
3,60% 14,90% 13,70% 1,40% 6% 19,50% 41,80%
18,40% 63,10% 25,90% 9,70% 1,30% 9,30% 30%
50,90% 168,20% 25,20% 13% 2,60% 1,70% 13%
Tabel 17 Kesalahan Relatif pada Setiap Percobaan

Dari persentase kesalahan relatif masing-masing tabung, diperoleh kesalahan relative


rata-rata sebesar 24,26%. Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh beberapa kemungkingan seperti:
 Kesalahan pada saat membaca skala tinggi air, karena terdapat beberapa praktikan
dalam kelompok bisa jadi memiliki asumsi yang berbeda
 Meja hidrolika sedikit bergerak akibat terkena oleh badan praktikan
 Kesalahan saat menghitung debit oleh praktikan saat penghitungan waktu dengan
stop watch maupun air yang tidak seluruhnya masuk dalam tangki pengukuran
volume sehingga mempengaruhi hasil debit percobaan

Teori Bernoully| 14
 Kesalahan pada praktikan saat meletakkan sumbat sehingga mempengaruhi
kecepatan air

8 Kesimpulan
 Karena rata-rata kesalahan relatif yang tidak besar maka bisa dikatakan keabsahan
Bernoully sesuai dengan percobaan.
 Pada manometer 1, 2, 3, 4 grafiknya mengalami penurunan dan grafik 5, 6, dan 8
grafiknya mengalami kenaikan.
 Keabsahan teori Bernoully terbukti karena pada tabung 7 nilainya hampir konstan
jadi teori ini dapat diterima.
 Hubungan antara tinggi kecepatan, tinggi tekanan, dan tinggi tempat pada suatu titik
di setiap aliran adalah konstan sesuai dengan teori Bernoully.

9 Referensi
 Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia. 2018, Pedoman
Praktikum Mekanikan Fluida dan Hidrolika. Depok: Laboratorium
Hidrolika,Hidrologi, dan Sungsi DTS FT UI
 https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Asnal/Fisika/BAB%2012%20%20DIN
AMIKA%20FLUIDA.pdf

10 Dokumentasi

Gambar 1 Praktikan melakukan pembacaan manometer

Teori Bernoully| 15
Gambar 2 Praktikan mengatur debit air dan mengeluarkan gelembung dari dalam tabung

Gambar 3 Meja Hidrolika yang digunakan sebagai alat praktikum

Teori Bernoully| 16

Anda mungkin juga menyukai