MEKANIKA FLUIDA
KELOMPOK 27 :
Umar 1706042661
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2018
Teori Bernoully| 1
MODUL H.04
TEORI BERNOULLY
1. Tujuan
Modul H.02 yang berjudul Teori Bernoully, memiliki tujuan percobaan untuk
menyelidiki keabsahan teori Bernoully pada aliran dalam pipa bundar dengan
perubahan diameter.
5
3
1
4
3
1
3
1
6
2 5
3
1
7
6
1
5
38
17
6
5
3
Keterangan gambar: 1
Teori Bernoully| 2
7. Sumbat 8. Hipodermis untuk mengetahui
total head
3. Teori
Hukum Bernoully : “Jumlah tinggi tempat, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan pada
setiap titik dari suatu aliran zat cair ideal selalu mempunyai harga yang konstan.”
Sehubungan dengan aliran dalam pipa pada dua penampang, persamaan Bernoully
tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
𝑣₁2 𝑃₁ 𝑣₂2 𝑃₂
+ + 𝑧₁ = + + 𝑧₂
2𝑔 𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔
Dimana:
𝑣²
= tinggi kecepatan
2𝑔
𝑃
= tinggi tekanan
𝜌𝑔
𝑧 = tinggi tempat
Indeks 1, 2 = menunjukkan titik tinjauan
𝑣 = kecepatan aliran
𝑔 = percepatan gravitasi
Teori Bernoully| 3
adalah akan ada penurunan energi potensial pada aliran fluida tersebut. Secara umum,
hukum Bernoully terdapat dua bentuk persamaan, yaitu untuk aliran yang tidak
termampatkan (incompressible flow) dan untuk alian yang dapat dimampatkan
(compressible flow). Aliran fluida yang tidak dapat dimampatkan dicirikan dengan tidak
adanya perubahan kerapatan massa (density) pada fluida di aliran tersebut. Contoh-contoh
fluida yang memiliki sifat tidak dapat dimampatkan adalah air, minyak dan lain sebagainya.
Aliran fluida yang dapat dimampatkan dicirikan dengan adanya perubahan kerapatan massa
(density) pada fluida di aliran tersebut. Contoh fluida yang dapat dimampatkan adalah udara.
4. Cara Kerja
1. Meletakkan alat percobaan horisontal pada saluran tepi di atas meja Hidrolika
dengan mengatur kaki penyangga.
2. Menghubungkan alat dengan aliran suplai dari meja Hidrolika dan arahkan
aliran yang keluar dari ujung outlet pipa benda uji melalui pipa lentur kedalam
tangki pengukur volume.
3. Mengisi semua tabung manometer dengan air, hingga tidak ada lagi
gelembung udara yang terlihat pada manometer.
4. Mengatur dengan seksama suplai air dan kecepatan aliran melalui katup
pengatur aliran alat dan katup suplai pada meja hidrolika, sehingga diperoleh
pembacaan yang jelas pada tabung manometer. Jika diperlukan,
menambahkan tekanan pada manometer dengan menggunakan pompa tangan.
5. Mencatat semua pembacaan skala tekanan pada tabung manometer. Geserkan
sumbat (hipodermis) pada setiap penampang pipa benda uji. Mencatat
pembacaan manometer (ingat fungsi hipodermis).
Teori Bernoully| 4
6. Mengukur debit yang melewati benda uji dengan bantuan Stop Watch dan
tangki pengukur volume pada meja Hidrolika.
7. Mengulangi langkah 1 – 6 untuk berbagai variasi debit (statis tinggi dan statis
rendah).
5. Data Pengamatan
Diameter
Konvergen = D1: 28 mm, D2: 21 mm, D3: 14 mm
Divergen = D4: 16,8 mm, D5: 19,6 mm, D6: 22,4 mm, D7: 25 mm, D8: 28 mm
g (percepatan gravitasi) = 9,8 m/s²
6. Pengolahan Data
Pada manometer 1
Q perc.
Titik Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,004 0,028 0,00062 0,280 0,00017 0,000225 30,569
2 0,008 0,028 0,00062 0,396 0,00024 0,000235 3,571
3 0,006 0,028 0,00062 0,343 0,00021 0,00025 18,454
4 0,004 0,028 0,00062 0,280 0,00017 0,00026 50,879
25,868
Tabel 3 Pengolahan Data pada Manometer Tabung 1
Teori Bernoully| 5
Manometer x ( v (m/s)) y (KR)
0,280 0,306
0,396 0,036
1
0,343 0,185
0,280 0,509
0,259
Tabel 4 Sumbu X dan Sumbu Y pada Grafik 1
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
y = -3.2443x + 1.3122
R² = 0.8254
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45
Pada manometer 2
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,015 0,021 0,00035 0,542 0,00019 0,000225 19,867
2 0,018 0,021 0,00035 0,594 0,00021 0,000235 14,287
3 0,01 0,021 0,00035 0,443 0,00015 0,00025 63,119
4 0,004 0,021 0,00035 0,280 0,00010 0,00026 168,230
66,376
Tabel 5 Pengolahan Data pada Manometer Tabung 2
Teori Bernoully| 6
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan
Relatif pada Manometer Tabung 2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4 y = -5.0735x + 3.0215
R² = 0.9667
0.2
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
Grafik 2 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 2
Pada manometer 3
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,086 0,014 0,00015 1,298 0,00020 0,000225 12,637
2 0,092 0,014 0,00015 1,343 0,00021 0,000235 13,742
3 0,085 0,014 0,00015 1,291 0,00020 0,00025 25,886
4 0,091 0,014 0,00015 1,349 0,00021 0,00026 25,260
19,381
Tabel 7 Pengolahan Data pada Manometer Tabung 3
Teori Bernoully| 7
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan
Relatif pada Manometer Tabung 3
0.3
0.15
0.1
0.05
0
1.28 1.29 1.3 1.31 1.32 1.33 1.34 1.35 1.36
Grafik 3 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 3
Pada manometer 4
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,055 0,0168 0,00022 1,038 0,00023 0,000225 2,190
2 0,059 0,0168 0,00022 1,075 0,00024 0,000235 1,366
3 0,054 0,0168 0,00022 1,029 0,00023 0,00025 9,680
4 0,055 0,0168 0,00022 1,038 0,00023 0,00026 13,025
6,565
Tabel 9 Pengolahan Data pada Manometer Tabung 4
Teori Bernoully| 8
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan
Relatif pada Manometer Tabung 4
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
Grafik 4 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 4
Pada manometer 5
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,039 0,0196 0,0003 0,874 0,00026 0,000225 14,662
2 0,035 0,0196 0,0003 0,828 0,00025 0,000235 5,914
3 0,036 0,0196 0,0003 0,840 0,00025 0,00025 1,309
4 0,036 0,0196 0,0003 0,840 0,00025 0,00026 2,639
6,131
Tabel 11 Pengolahan Data pada Manometer Tabung 5
Teori Bernoully| 9
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan
Relatif pada Manometer Tabung 5
0.16
0.14
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.82 0.83 0.84 0.85 0.86 0.87 0.88
Grafik 5 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 5
Pada manometer 6
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,03 0,0224 0,00039 0,767 0,00030 0,000225 25,505
2 0,028 0,0224 0,00039 0,741 0,00029 0,000235 19,463
3 0,025 0,0224 0,00039 0,700 0,00028 0,00025 9,327
4 0,023 0,0224 0,00039 0,671 0,00026 0,00026 1,686
13,995
Tabel 13 Pengolahan Data dari Manometer Tabung 6
Teori Bernoully| 10
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan
Relatif pada Manometer Tabung 6
y = 2.496x - 1.6565
0.3 R² = 0.9993
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0.66 0.68 0.7 0.72 0.74 0.76 0.78
Grafik 6 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 6
Pada manometer 8
Q perc.
Titik
Δh (m) D (m) A (m²) v (m/s) Q teori (m³/s) (m³/s) KR (%)
1 0,02 0,028 0,00062 0,626 0,00039 0,000225 41,608
2 0,022 0,028 0,00062 0,657 0,00040 0,000235 41,851
3 0,017 0,028 0,00062 0,577 0,00036 0,00025 29,628
4 0,012 0,028 0,00062 0,485 0,00030 0,00026 12,890
31,494
Tabel 15 Pengolahan Data dari Manometer Tabung 8
Teori Bernoully| 11
Grafik Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada
Manometer Tabung 8
0.5
0.45 y = 1.7966x - 0.7383
0.4 R² = 0.9746
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
Grafik 7 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Kesalahan Relatif pada Manometer Tabung 8
7. Analisis
7.1 Analisis Percobaan
Percobaan H04 mengenai Teori Bernoully ini bertujuan untuk menyelidiki keabsahan
dari Teori Bernoully pada aliran dalam pipa bundar dengan perubahan diameter. Pada
praktikum ini terdapat alat yang digunakan seperti stop watch, meja hidrolika, alat peraga Teori
Bernoully, dan tabung pengukur volume.
Praktikum Teori Bernoully memiliki beberapa cara kerja. Langkah pertama yang
dilakukan adalah praktikan mengisi semua tabung manometer dengan air agar tidak muncul
gelembung udara di dalam tabung. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi intervensi oleh tekanan
udara sehingga tidak mempengaruhi pembacaan skala tinggi tekanan pada tabung manometer.
Selanjutnya, praktikan mengatur suplai air dan kecepatan aliran dengan menggunakan katup
pengatur aliran alat dan katup suplai pada meja hidrolika, agar diperoleh pembacaan yang jelas
pada tabung manometer. Pembacaan skala tekanan dilakukan pada semua tabung manometer
1, tabung 2, tabung 3, tabung 4, tabun 5, tabung 6, dan tabung 8. Setiap pembacaan skala pada
masing-masing tabung dilakukan penggeseran sumbat (hypodermis) pada setiap penampang
pipa benda uji. Kemudian praktikan mencatat skala tekanan pada tiap tabung manometer, dan
mencatat skala pada tabung 7 yang dihubungan dengan hypodermis agar dapat diketahui total
head, menurut Teori Bernoully total head seharusnya memiliki tinggi konstan pada semua
penampang sepanjang pipa uji. Praktikan juga harus mengukur debit yang melewati benda uji
dengan bantuan stop watch dan tangki pengukur volume pada meja hidrolika. Praktikan
Teori Bernoully| 12
mengulangi langkah-langkah tersebut dengan empat kali debit yang berbeda agar
menghasilkan data yang lebih variatif.
Teori Bernoully| 13
kesalahan relative yang diperoleh dari perbandingan debit percobaan dengan debit secara
teoritis. Pada grafik 1, grafik, 2, grafik 3, dan grafik 4 dapat dilihat bahwa semakin besar
kecepatan aliran, semakin kecil kesalahan relatifnya. Hal ini terjadi karena pada saat
melakukan percobaan untuk mengambil data dengan debit terbesar, praktikan melakukan
kesalahan relatif yang lebih rendah daripada percobaan-percobaan sebelumnya, sehingga
diperoleh grafik menurun, meskipun pada grafik 3 tidak terlihat perubahan yang signifikan.
Pada grafik 5, grafik 6, dan grafik 8, dapat dilihat bahwa semakin besar kecepatan alirannya,
semakin besar pula kesalahan relatif. Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan percobaan
untuk mengambil data dengan debit yang rendah, praktikan melakukan kesalahan relatif lebih
tinggi dibandingkan pada saat melakukan percobaan dengan debit yang lebih besar, sehingga
kesalahan relatif dengan kecepatan aliran berbanding lurus. Grafik hubungan antara kecepatan
terhadap kesalahan relatif seharusnya berbanding lurus karena debit akan menjadi lebih besar
jika kecepatan yang dihasilkan lebih besar.
Teori Bernoully| 14
Kesalahan pada praktikan saat meletakkan sumbat sehingga mempengaruhi
kecepatan air
8 Kesimpulan
Karena rata-rata kesalahan relatif yang tidak besar maka bisa dikatakan keabsahan
Bernoully sesuai dengan percobaan.
Pada manometer 1, 2, 3, 4 grafiknya mengalami penurunan dan grafik 5, 6, dan 8
grafiknya mengalami kenaikan.
Keabsahan teori Bernoully terbukti karena pada tabung 7 nilainya hampir konstan
jadi teori ini dapat diterima.
Hubungan antara tinggi kecepatan, tinggi tekanan, dan tinggi tempat pada suatu titik
di setiap aliran adalah konstan sesuai dengan teori Bernoully.
9 Referensi
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia. 2018, Pedoman
Praktikum Mekanikan Fluida dan Hidrolika. Depok: Laboratorium
Hidrolika,Hidrologi, dan Sungsi DTS FT UI
https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Asnal/Fisika/BAB%2012%20%20DIN
AMIKA%20FLUIDA.pdf
10 Dokumentasi
Teori Bernoully| 15
Gambar 2 Praktikan mengatur debit air dan mengeluarkan gelembung dari dalam tabung
Teori Bernoully| 16