Ahmad Syobirin1
Surista Novia5
Jalan Raya Tanjung Payang Kec. Lahat Kab. Lahat telp. (0731)-322660
Website : www.sman4Lahat.sch.id Email :
sman4lahat@yahoo.com
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, kaimi dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini ditulis dengan
tujuan untuk mengetahui Jaringan Parenkim dan Jaringan Penguat.
Adapun rasa terima kasih ini ingin penulis sampaikan kepada Ibu Anita
Ekawati M,Pd. selaku pembimbing pembuatan makalah ini dan kepada semua
pihak yang telah membantu dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Sebagai manusia, penulis tak luput dari kesalahan dan kekurangan dalam
menulis makalah ini. Oleh karena itu, penulis meminta maaf dan mengharapkan
kritik dan saran, baik dalam penulisan, dan tutur bahasa. Penulis juga berharap,
semoga makalah ini dapat berguna dimasa depan dan menambah wawasan para
pembaca.
PENULIS
II
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
III
ABSTRAK
Gas ideal adalah gas yang secara tepat memenuhi persamaan gas ideal (tiada
gas yang benar-benar ideal ). Gas ideal merupakan zat pada tekanan gas( P) pada
setiap temperatur terhadap tekanan gas. Pada titik tripelnya ( Ptp), ketika kedua
tekanan itu mendekati nol, menghampiri suatu harga yang tidak bergantung pada
jenis gas. Teori Kinetik Gas merupakan setiap zat yang terdiri dari atom-atom atau
molekul-molekul dan bergerak terus menerus secara sembarangan. Teori kinetik
gas didasari atas 3 hukum utama yakni hukum Charles, hukum Boyle dan hukum
Gay-Lussac.
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1
berperan dalam menetapkan tekanan. Dengan tekanan berbanding terbalik
dengan volume.
Pada praktikum kali ini, praktikan akan mencari besar tekanan (atmosfer)
dengan menggunakan alat manometer. Serta menginterpretasikan dan
menerapkannya ke dalam grafik dengan metode ralat bendera dan regresi.
Dengan ini, diharapkan praktikan dapat mengerti dan memahami tentang
hukum Boyle serta pengartiannya dalam grafik.
A. Rumusan Masalah
Bagaimana menerapkan dan mengarikan (meng-intrerpretasi-kan)
grafik ?
Bagaimana menentukan tekanan atmosfer?
B. Tujuan
Belajar menerapkan dan mengartikan (meng-interpretasi-kan) grafik
Menentukan tekanan atmosfer
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
P1 . V1 = Konstan
……………. (2.1)
Atau
Keterangan :
P1 = Tekanan pada keadaan awal
V1 = Volume pada kedaan awal
P2 = Tekanan pada keadaan akhir
V2 = Volume pada keadaan akhir
Syarat berlakunya hukum Boyle adalah gas harus dalam keadaan ideal (gas
sempurna), yaitu gas yang terdiri dari satu atom atau lebih dan dianggap identik
satu sama lain. Setiap molekul tersebut bergerak secara acak, bebas dan merata
serta memenuhi persamaan gerak Newton. Yang dimaksud gas ideal dapat
didefinisikan bahwa gas yang perbandingannya PV/nT nya dapat didefinisikan
sama dengan R pada setiap besar tekanan. Dengan kata lain, gas sempurna pada
tiap besar tekanan bertabiat sama seperti gas sejati pada tekanan rendah.
Dengan persamaan sebagai berikut :
𝑃 . 𝑉 = 𝑛 . 𝑅 .𝑇 ……………. (2.3)
3
Kekuatan volume dari kuantitas tetap udara naik, menetapkan udara dari
suhu yang telah diukur tekanan (P) harus turun secara proposional. Jika
dikonversikan, menurukan volume udara sama dengan meninggikan tekanan.
Untuk menunjukkan hukum Boyle, digunakan manometer yang berfungsi
mengukur tekanan tolak (dengan catatan tabung dikondisikan dalam keadaan
rapat, tidak terjadi celah/kebocoran udara). Persamaannya sebagai berikut :
𝑃 − 𝑃𝑜 = 𝜌 . 𝑔 . ℎ ……………. (2.4)
Keterangan :
P = Tekanan Tolak 𝑔 = Gravitasi
Po = Tekanan atmosfer ℎ = Perbedaan tinggi pada
tabung
𝜌 = Massa jenis larutan
4
BAB III
METODE PENULISAN
I. METODE EKSPERIMEN
A. Alat dan Bahan
1. Air raksa
2. Kran
3. Tabung karet/Tabung ‘U’ elastis
4. Statis
5. Penggaris
6. Corong
C. Analisa Data
𝑃 . 𝑉 = 𝑛 . 𝑅 .𝑇 ……………. (3.1)
𝑃. 𝑉 =𝐾 ……………. (3.2)
𝑃 = 𝑃𝑜 + 𝜌 . 𝑔 . ℎ ……………. (3.3)
𝑉=𝜋 r2 ℓ
……………. (3.4) } Subtitusi ke persamaan (3.2)
(𝑃𝑜 + 𝜌 . 𝑔 . ℎ) 𝜋 r2 ℓ = 𝐾
5
𝑃𝑜 𝜋 r2 ℓ + 𝜌 . 𝑔 . ℎ 𝜋 r2 ℓ =
𝐾 𝐾
𝜌 . 𝑔 . ℎ 𝜋 r2 = − 𝑃𝑜 𝜋 r2
ℓ
𝐾 1 𝑃𝑜
ℎ= . −
𝜌𝑔𝜋 r2 ℓ 𝜌𝑔
y m x c
* 𝜌r = 𝜌raksa = 13.600 kg/m2
* 𝑃𝑜 = 𝑐. 𝜌r . 𝑔
𝛥𝑃𝑜 = 𝛥𝑐. 𝜌r . 𝑔
} 𝑃𝑜 = 𝑃𝑜 ± 𝛥𝑃𝑜 𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2
1 kg/ms2 = 10−5 bar
Metode Grafik 𝑚=
𝑚1 +𝑚2
,
m1 2
ℎ(10−3 ) 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐 m
∆𝑦 ∆ℎ
𝑚1 = = 𝑚1 −𝑚2
∆𝑥 ∆ 1 ∆𝑚 = | |
(m) m2
∆𝑦 ∆ℎ
ℓ
} 2
}
𝑚2 = =
∆𝑥 ∆ 1
ℓ 𝑚 = 𝑚 ± 𝛥𝑚
1 -1
(m )
0 c2 ℓ
c
c1
Gambar 1. Grafik hubungan.... (… vs …)
Metode Regresi
Σ𝑥 2 Σ𝑦 − Σ𝑥 Σ𝑥𝑦 Σ𝑥 𝑐 = 𝑐 ± 𝛥𝑐
𝑐= , Δ𝑐 = 𝑆𝑦√
𝑁 Σ𝑥 2 − (Σ𝑥)2 𝑁 Σ𝑥 − (Σ𝑥)2
2
6
II. HASIL EKSPERIMEN
A. Data
Percobaan 1 (ℓ𝑜=0,20 m variasi pengurangan panjang 0,005 m)
Gambar 4.1 Tabel percobaan 1 dengan 𝓵𝒐=0,20 m
𝟏
𝓵 (𝟏𝟎−𝟐 )(𝒎) 𝒉 (𝟏𝟎−𝟑 )(𝒎) (𝒎−𝟏)
𝓵
19,5 4 5,13
19 8 5,26
18,5 12 5,40
18 16 5,56
17,5 20 5,71
17 24 5,88
16,5 27 6,06
16 31 6,25
15,5 35 6,45
15 39 6,67
24,5 5 4,08
24 8 4,17
23,5 12 4,26
23 16 4,35
22,5 20 4,44
22 23 4,54
21,5 27 4,65
21 30 4,76
20,5 33 4,88
7
20 37 5,00
B. Perhitungan
a) Percobaan 1 (ℓ𝑜 =
0,20 𝑚 variasi pengurangan ketinggian 0,005 𝑚 )
Metode Grafik
∆𝑦 ∆ℎ ∆𝑦 ∆ℎ
𝑚1 = = 𝑚2 = =
∆𝑥 ∆ 1 ∆𝑥 ∆ 1
ℓ ℓ
33𝑥10−3 − 12𝑥10−3 39𝑥10−3 − 20𝑥10−3
= =
6,25 − 5,40 6,67 − 5,71
19𝑥10−3 19𝑥10−3
= =
0,85 0,96
= 0,022 = 0,020
𝑚1 − 𝑚2 m1 − m2
𝑚= ∆𝑚 = | |
2 2
0,042 0,002
= =| |
2 2
= 0,021 = 0,001
∴ 𝑚 ± 𝛥𝑚 = (0,021 ± 0,001)
8
3. 5,71 20 32,60 400 114,20
4. 6,06 27 36,72 729 163,62
5. 6,25 31 39,06 961 193,75
6. 6,45 35 41,60 1225 225,75
7. 6,67 39 44,49 1521 260,13
1 0,05
= √ [5236x10−6 . ]
5 9,37
1
= √ [2,79𝑥10−5 ]
5
= √5,59𝑥10−6
𝑆𝑦 =Σ𝑥 2
Σ𝑦 −−3Σ𝑥 Σ𝑥𝑦
2,36𝑥10
𝑐=
𝑁 Σ𝑥 2 − (Σ𝑥)2
254,54 . 180𝑥10−3 − 42,1 . 1111,21𝑥10−3
=
1781,78 − 1772,41
45,82 − 46,78
=
9,37
= −0,102 * 𝑃𝑜 = 𝑐. 𝜌r . 𝑔
= −0,136 𝑏𝑎𝑟
42,1
= 2,36𝑥10−3 √ 9
9,37
= 2,36𝑥10−3 √4,49
𝛥𝑃𝑜 = 𝛥𝑐. 𝜌r . 𝑔
= 666,4 𝑘𝑔⁄𝑚𝑠 2
= 0,006 𝑏𝑎𝑟
b) Percobaan 2 ℓ𝑜 =
0,25 𝑚 variasi pengurangan ketinggian 0,005 𝑚) (
Metode Grafik
∆𝑦 ∆ℎ ∆𝑦 ∆ℎ
𝑚1 = = 𝑚2 = =
∆𝑥 ∆ 1 ∆𝑥 ∆ 1
ℓ ℓ
37𝑥10−3 − 20𝑥10−3 33𝑥10−3 − 16𝑥10−3
= =
5,00 − 4,44 4,88 − 4,35
17𝑥10−3 17𝑥10−3
= =
0,56 0,53
= 0,030 = 0,032
𝑚1 − 𝑚2 m1 − m2
𝑚= ∆𝑚 = | |
2 2
0,062 0,002
= =| |
2 2
= 0,031 = 0,001
∴ 𝑚 ± 𝛥𝑚 = (0,031 ± 0,001)
10
ℓ𝑜 = 0,25 𝑚 (dari grafik hanya didapat 7 data yang dilalui dan dekat
dengan garis. Jadi, N=7)
Gambar 4.8 Tabel metode regresi linier percobaan 2
No. x (m) y (10-3) x2 (m2) y2 (10-6) xy (10-3)
(m) (m2) (m)
1. 4,35 16 18,92 256 69,60
2. 4,44 20 19,71 400 88,80
3. 4,54 23 20,61 529 104,42
4. 4,65 27 21,62 729 125,55
5. 4,76 30 22,66 900 142,80
6. 4,88 33 23,81 1089 161,04
7. 5,00 37 25,00 1369 285,00
𝚺 32,62 186 152,33 5272 877,21
1 0,02
= √ [5272x10−6 . ]
5 2,25
1
= √ [4,69𝑥10−5 ]
5
= √9,38𝑥10−6
𝑆𝑦 = 3,06𝑥10−3
Σ𝑥 2 Σ𝑦 − Σ𝑥 Σ𝑥𝑦
𝑐=
𝑁 Σ𝑥 2 − (Σ𝑥)2
152,33 . 186𝑥10−3 − 32,62 . 877,21𝑥10−3
=
1066,31 − 1064,06
28,33 − 28,61 11
=
2,25
= −0,120
* 𝑃𝑜 = 𝑐. 𝜌r . 𝑔
Σ𝑥
Δ𝑐 = 𝑆𝑦√ = −0,120 . 13600 . 9,8
𝑁 Σ𝑥 − (Σ𝑥)2
2
= −15993,6 𝑘𝑔⁄𝑚𝑠 2
32,62
= 3,06𝑥10−3 √ = −0,160 𝑏𝑎𝑟
2,25
𝛥𝑃𝑜 = 𝛥𝑐. 𝜌r . 𝑔
= 3,06𝑥10−3 √14,49
= 0,012 . 13600 . 9,8
= 0,012
= 1599,36 𝑘𝑔⁄𝑚𝑠 2
= 0,016 𝑏𝑎𝑟
∴ 𝑐 ± 𝛥𝑐 = (−0,120 ± 0,012)
∴ 𝑃𝑜 = 𝑃𝑜 ± 𝛥𝑃𝑜 = (−0,160 ± 0,016) 𝑏𝑎𝑟
12
BAB IV
PEMBAHASAN
a) Percobaan 1, ℓ𝑜 = 0,20 𝑚
𝑚 ± 𝛥𝑚 = (0,021 ± 0,001)
b) Percobaan 2, ℓ𝑜 = 0,25 𝑚
𝑚 ± 𝛥𝑚 = (0,031 ± 0,001)
𝑐 ± 𝛥𝑐 = (−0,102 ± 0,005)
𝑃𝑜 ± 𝛥𝑃𝑜 = (−0,136 ± 0,006) 𝑏𝑎𝑟
b) Percobaan 2, ℓ𝑜 = 0,25 𝑚
𝑐 ± 𝛥𝑐 = (−0,120 ± 0,012)
13
Namun, terdapat ketidakcocokan antara nilai c hasil perhitungan metode
regresi linier dengan metode grafik. Pada metode grafik percobaan 1,
didapat nilai c sebesar 1, sedangkan dalam perhitungan dihasilkan 𝑐 =
−0,102. Dalam percobaan 2 pun juga terjadi perbedaan dimana nila c pada
metode grafik adalah -2 dan pada perhitungan adalah 𝑐 = −0,120. Hal ini
bisa saja terjadi dikarenakan ketidaktelitian praktikan dalam menghitung
ataupun dalam melaksanakan praktikum. Misalnya, ketidaktelitian dalam
membaca nila ℓ dan ℎ.
Untuk nilai 𝑃𝑜, dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa nilai
1 𝑃𝑜
𝑃𝑜 berbanding terbalik dengan karena 𝑐 = .
ℓ 𝜌𝑔
BAB V
14
KESIMPULAN
1
1. Selisih ketinggian kolom raksa (h) berbanding lurus dengan
ℓ
1
2. Tekanan atmosfer berbanding lurus dengan ℓ
𝑚 ± 𝛥𝑚 = (0,021 ± 0,001)
𝑐 ± 𝛥𝑐 = (−0,102 ± 0,005)
Tekanan atmosfernya :
𝑃𝑜 ± 𝛥𝑃𝑜 = (−0,136 ± 0,006) 𝑏𝑎𝑟
b) Percobaan 2, 𝓵𝒐 = 𝟎, 𝟐𝟓 𝒎
𝑚 ± 𝛥𝑚 = (0,031 ± 0,001)
𝑐 ± 𝛥𝑐 = (−0,120 ± 0,012)
Tekanan atmosfernya :
DAFTAR PUSTAKA
15
Halliday, Resnick.1985. Fisika. Jakarta : Erlangga.
Staf Laboratorium Fisika Dasar. 2014. Panduan Praktikum Fisika Dasar
I. Yogyakarta : Laboratorium Fisika Dasar UGM.
Bueche, Fredenck J. 1998. Seri Buku Schaum Teori dan Soal Fisika
Edisi Kedelapan. Bandung : Erlangga
16