Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

Mengukur Perubahan Tekanan Udara Akibat Perubahan Volume

Oleh :

Nama NPM

: Kingdomen Pandiangan : 240110120072

Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 18 Maret 2013 Asisten Dosen : Andy Pratama Caesar A. Graha Fahmi K. Alamsyah M. Hanifan Ginggi Yofa Sugara Zaitun Firdausiyah Z

LABORATORIUM SUMBERDAYA AIR JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2013

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2 Tujuan Praktikum ................................................................................. 1 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teri Gas ............................................................................................... 2 2.2 Hukum Boyle........................................................................................3 III. METODE PRAKTIKUM 3.1 Alat ....................................................................................................... 4 3.2 Bahan.................................................................................................... 4 3.3 Prosedur Praktikum .............................................................................. 4 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ..................................................................................................... 5 4.2 Pembahasan .......................................................................................... 9 V. KESIMPULAN ........................................................................................ 10 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... i LAMPIRAN ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bahwa didunia ini ada 3 bentuk zat yaitu padat, cair, dan gas. Dari ketiga zat tersebut selain zat padat dua zat lainnya termasuk kedalam fluida atau zat yang dapat mengalir. Fluida sendiri terbagi menjadi 2 jenis dalam hal pemampatan, yaitu fluida yang dapat dimampatkan (compressible) yaitu zat gas dan fluida yang tidak dapat dimampatkan (incompressible) yaitu zat cair. Partikel pada zat gas mempunyai kerengangan yang besar itulah sebabnya zat gas dapat dipadatkan hingga kepadatan yang menyerupai zat cair pada kondisi tertentu. Praktikum ini mengukur perubahan tekanan udara akibat perubahan volume ini pada intinya bertujuan supaya kita memahami hubungan antara volume dan tekanan.

1.2 Tujuan Praktikum 1. Mengukur perubahan tekanan udara akibat perubahan volume. 2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan 3. Mengetahui penggunaan hukum Boyle 4. Mengetahui hubungan perubahan volume terhadap tekanan 5. Menghitung tekanan udara dengan menggunakan hukum Boyle

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Gas Gas adalah materi yang encer. Sifat ini di sebabkan interaksi yang lemah diantara partikel-partikel penyusunnya sehingga perilaku termalnya relatif sederhana. Dalam memepelajari perilaku tersebut, pengertian yang jelas dari sifatsifat makroskopik seperti suhu, tekanan, dan volume ialah besaran-besaran yang dapat diukur dengan alat ukur. Gas ideal adalah gas yang memenuhi asumsiasumsi sebagai berikut : 1. Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik antar partikel 2. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang 3. Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran wadah 4. Setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna 5. Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruangan dalam wadah 6. partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak Teori kinetik gas membahas hubungan antara besaran-besaran yang menentukan keadaan suatu gas. Jika gas yang diamati berada didalam ruangan tertutup, besaran-besaran yang menentukan keadaan gas tersebut adalah Volume (V), Tekanan (P), dan Suhu gas (T). Menurut Proses dan perlakuan yang diberikan pada gas, terdapat 3 jenis proses, yaitu : isotermal, isobarik, dan Ishokorik 2.2 Hukum Boyle Robert Boyle (1627-1691) menyatakan tentang sifat gas bahwa massa gas (jumlah mol) dan temperature suatu gas dijaga konstan, sementara volume gas diubah ternyata yang dikeluarkan gas juga berubah sedemikian hingga perkalian antara tekanan (P) dan volume (V), selalu mendekati konstan. Dengan demikian suatu kondisi bahwa gas tersebut adalah gas sempurna (ideal). Kemidan hukum ini dikenal dengan Hukum Boyle, dengan persamaan : Rumus :

P1 . V1 = selalu konstan Atau jika P1 dan V1 adalah tekanan awal dan volume awal,s edangkan P2 dan V2 adalah tekanan dan volume akhir, maka : P1.V1 = P2.V2 = konstan Dengan gabungan dari Hukum Boyle dan Gay Lussa, maka dengan keadaan massa gas konstan, merlaku rumus :

P1V1 = P2.V2 = konstan T2 T2 Dimana P1,V1 dan T1 adalah tekanan, volume dan temperaturpada keadaan awal dan P2, V2 dan T2 adalah tekanan, volumedan temperatur pada gas dimana sistem pada keadaan akhir. Syarat berlakunya Hukum Boyle adalah bila gas berada dalam keadaan ideal (gas sempurna), yaitu gas yang terdiri satu atau lebih atom-atom dan dianggap identik satu sama lain. Setiap molekul tersebut bergerak secara acak, bebas, dan merata, serta memenuhi persamaan gerak Newton. Yang dimaksud gas sempurna (ideal) dapat di definisikan bahwa gas yang perbandingannya PV/nT, dapat didefinisikan sama dengan R pada setiap nesar tekanan. Dengan kata lain, gas sempurna pada tiap besar tekanan bertabiat sama seperti gas sejati pada tekanan rendah. Persaman gas sempurna : P.V = n.R.T Keterangan : P : tekanan gas (Pa) V : volume gas (m3) n : jumlah mol gas (mol) T : temperatur mutlak ( Kelvin) R : konstanta gas universal (0,082 liter.atm.mol-1.K-1)

BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1. Alat 1. Manometer Pipa U 2. Penggaris plastic 3. Alat suntik (pompa) 4. Selang (penghubung manometer pipa U dengan suntikan)

3.2. Bahan 1. Air raksa 3.3. Prosedur Pelaksanaan 1. Suntikan pemompa udara yang belum terhubung ke manometer pipa U (volume diatur sesuai keinginan) 2. Suntikan disambungkan ke manometer pipa U 3. Perhatikan keseimbangan tinggi air raksa pada kaki kiri dan kaki kanan manometer pipa U 4. Catat volume udara pada suntikan 5. Tangkai suntikan ditekan, sehingga terjadi perubahan udara pada suntikan. 6. Perhatikan perubahan tinggi air raksa yang terjadi 7. Catat volume akhirnya 8. Ulangi langkah tersebut sampai 5 kali percobaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil NO 1 2 3 4 5 Awal Akhir F2 (N) 37,052 37,68 38,622 40,192 43,018 P1 (pascal) V1 (m3) F1 (N) P2(pascal) V2 (m3) 1.0 13x105 15 x10-6 31,8182 1,18x105 13 x10-6 1.013x105 14 x10-6 31,8182 1,20x105 12 x10-6 1.013x105 12 x10-6 31,8182 1,23x105 10 x10-6 1.013x105 10 x10-6 31,8182 1,28x105 8 x10-6 1.013x105 8 x10-6 31,8182 1,37x105 6 x10-6

1 atm = 1.013x105 pascal d =2 x 10-2 m = 3.14 x (1x10-2)2 = m2 Pada masalah ini dapat kita terapkan Hukum Boyle, sebagai berikut: P1V1 = P2V2 1. P1V1 = P2V2 1,013.105 . 15.10-6 = P2 . 13.10-6 P2 = 1,18.105N/m2 2. P1V1 = P2V2 1,013.105 . 14.10-6 = P2 . 12.10-6 P2 = 1,20.105N/m2 3. P1V1 = P2V2 1,013.105 . 12.10-6 = P2 . 10.10-6 P2 = 1,23.105N/m2 4. P1V1 = P2V2 1,013.105 . 10.10-6 = P2 . 8.10-6 P2 = 1,28.105N/m2 5. P1V1 = P2V2 1,013.105 . 8.10-6 = P2 . 6.10-6 P2 = 1,37.105N/m2 Untuk menghitung F harus diketahui terlebih dahulu P dan A terlebih dahulu, sebagai berikut: 1 atm = 1.013x105 pascal d =2 x 10-2 m ( r = 1x10-2 m) = 3.14 x (1x10-2)2 = 3,14 10-4 m2

1. F1 = P1. A F1 = 1,013.105 .3,14 10-4 = 31,8182 N F2 = P2. A F2 =1,18.105 .3,14 10-4 = 37,052 N 2. F1 = P1. A F1 = 1,013.105 . 3,14 10-4 = 31,8182 N F2 = P2. A F2 = 1,20.105. 3,14 10-4 = 37,68 N 3. F1 = P1. A F1 = 1,013.105 . 3,14 10-4 = 31,8182 N F2 = P2. A F2 = 1,23.105. 3,14 10-4 = 38,622 N 4. F1 = P1. A F1 = 1,013.105 . 3,14 10-4= 31,8182 N F2 = P2. A F2 = 1,28.105. 3,14 10-4 = 40,192 N 5. F1 = P1. A F1 = 1,013.105 . 3,14 10-4 = 31,8182 N F2 = P2. A F2 = 1,37.105. 3,14 10-4 = 43,018 N

1.2

0.8 V1=....x10-6m3

0.6

0.4

0.2

0 15 14 12 P1=....x105 Pa 10 8

Grafik 1. Perbandingan Volume awal (V1) terhadap tekanan awal (P1)

105

1.4 1.35 1.3 V2= ....x 10-6 m3 1.25 1.2 1.15 1.1 1.05 13 12 P2 = 10 ....x105 Pa 8 6

Grafik 2. Perbandingan Volume akhir (V2) terhadap tekanan akhir (P2)

105

1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 15 14 12 V1= ....x10-6m3 10 8

Grafik 3. Perbandingan Tekanan awal (P1) terhadap Volume awal (V1)

105

P1 = ....x 105 Pa

1.4 1.35 1.3 P2= ....x 105 Pa 1.25 1.2 1.15 1.1 1.05 13 12 10 V2=....x10-6 Pa 8 6

Grafik 4. Perbandingan Tekanan Akhir (P2) terhadap Volume akhir (V2) 4.2 Pembahasan

Praktikum yang akan dilaksanakan menggunakan pipa manometer U sebagai alat yang akan diisi oleh bahan air raksa. Pipa manometer U disambung menggunakan selang ke alat suntikan yang difungsikan sebagai pompa. Penggunaan alat suntik sebagai pompa dikarenakan kita akan mengukur perubahan tekanan terhadap perubahan volume. Pertama catat volume awal raksa pada kondisi dimana tidak ada gaya yang mempengaruhi air raksa pada manometer akan memiliki ketinggian yang seimbang, lalu setelah diberikan tekanan kepada air raksa tersebut dengan cara menyuntikan udara atau mendorong suntikan yang berisi udara ke pipa manometer tersebut maka akan terjadi perbedaan ketinggian yang berarti adanya perubahan volume pada air raksa tersebut. Kebocoran pada alat yang digunakan akan mempengaruhi tekanan pada air raksa, jadi alat yang kita gunakan harus terhindar dari kerusakan agar tidak mengganggu praktikan menyelesaikan praktikum. Setelah melakukan 5 kali pengukuran dengan ketinggian yang berbedabeda, maka dengan menggunakan rumus p1 x v1 = p2 x v2 = pn x vn. Setelah mendapatkan data V1 dan V2, kita bisa mencari P2 dengan rumus P2 = P1.V1/V2.untuk P1, sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tekanannya sama. Jadi P1 = 1 atm = 1.013x105. Selain mencari P2, kita juga harus mencari F. F kita bisa dapatkan dengan rumus F = P.A . A adalah . Diameter dari suntikan tersebut adalah 2.0 cm.

Jadi r= 1.0 cm. Kita bisa langsung memasukan angka ke rumus dari data-data yang sudah didapat sebelumnya. Jika semua data penghitungan sudah didapat, kita bisa langsung membuat grafik dari data tersebut. Selain itu dalam melakukan pengukuran diperlukan ketelitian yang tinggi sehingga hasil yang di peroleh merupakan hasil yang akurat.

BAB V KESIMPULAN Pada praktikum mengukur perubahan tekanan udara akibat perubahan volume dapat di simpulkan bahwa : 1. Pada praktikum ini bahwa Hukum Boyle adalah sebagai dasar dari perhitungan. 2. Sejumlah gas dengan massa,suhu dan berat tetap, perkalian antara tekanan dan volumenya adalah konstan. 3. Perubahan tekanan yang terjadi sangat di pengaruhi oleh perubahan volume.

DAFTAR PUSTAKA Aris, Bambang. 2003. Mekanika Fluida.Bandung. ( Diakses pada Kamis 20 Maret 2013 Pukul 21:35 WIB) Halliday Resnick dan Pantyr Erwin Sucipto Buku Mekanika Gluida Terdapat pada http://yefrichan.wordpress.com/2010/08/16/perubahan-tekananudara/_(Diakses pada Jumat , 21 Maret 2013. Pukul 22.30 WIB) Dwisusilo Terdapat pada http://www.belawan.co.cc/r/rumus-debit-alirandalam-pipa.html ( Diakses pada Minggu , 24 Maret 2013. Pukul 20.30 WIB)

Anda mungkin juga menyukai