Disusun Oleh :
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021 M/1442H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Manajemen
Agribisnis Kopi”.
Makalah diharapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua, pada
khususnya mahasiswa/mahasiswi UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
tentang manajemen agribisnis kopi
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Komoditas Kopi.......................................................................................3
B. Manajemen Agribisnis Kopi....................................................................4
BAB III PENUTUP.............................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komoditas Kopi
Selain ada keunggulan terdapat juga kekurangan atau permasalahan dari sektor
hulu agribisnis kopi ini yaitu rendahnya produktivitas kopi Indonesia yang
disebabkan 95 persen kopi Indonesia merupakan perkebunan rakyat yang
umumnya belum menggunakan bibit kopi unggul, teknik budidaya yang masih
sederhana serta lambat melakukan peremajaan tanaman, minimnya sarana dan
prasarana pendukung mengakibatkan rendahnya mutu kopi Indonesia. Sedangkan
3
permasalahan pada sektor hilir agribisnis kopi ini yaitu hal produksi skala kecil
memiliki keterbatasan sarana dan prasarana produksi, teknologi yang tinggi baru
3
dimiliki oleh industri skala menengah dan besar, selain itu industri skala kecil
kurang berinovasi dalam menciptakan diversifikasi produk yang saat ini jenis kopi
olahan sudah sangat beragam dikalangan masyarakat.
1. Penanaman
Penanamam bibit di lubang-lubang tanaman yang telah di siapkan perlu di
lakukan dengan hati-hati agar perakaran bibit tanaman tidak rusakm untuk
mencegah agar tidak terjadi genangan air di lubang tanaman, permukaan tanah
tenpat penanaman kopi harus di bikin cenbung. Di anjurkan untuk memberikan
tanaman serasah di sekitar tanaman dan untuk tanah yang keadaan nya miring di
perlukan penanaman tunbuhan penutup tanah untuk mencegah erosi.
2. Pemeliharaan
Guna memperoleh hasil yang baik perlu di lakukan pemeliharaan tanaman
secara intensif. Perakaran tanaman kopin relatif dangkal dan memerlukan struktur
tanah yang terjaga baik dengan bahan-bahan organik, tata air maupun tata udara
tanahnya.
Pemupukan
Pemupukan tanaman perlu dilakukan agar persediaan hara dalan tanah tetap
terjamin, untuk kepentingan pertumbuhan vegetatif tanaman kopi maupun untuk
prmbentukan buah. Untuk pemupukan secara tepat dan menghindarkan
pemborosan penggunaan pupuk di perlukan analisa tanah dan analisa daun dengan
percobaan di lapangan. Pemupukan yang intensif akan berpengaruh pada ukuran
biji kopi yang lebih besar. Dan mendasari hasil kebun yang baik. Dosis pupuk
harus di sesuaikan dengan keadaan kebun, kesuburan tanah maupun umr tanaman.
Di anjurkan pula menggunakan pupuk majemuk dan di lakukan secara cermat
sesuai dengan kebutuhan tanaman. Diawal musim hujan misalnya tanaman lebih
memerlukan unsur N untuk pertunbuhan vegetatif dan unsur P untuk
pembentukan akar. Pada akhir musim hujan tanaman memerlukan banyak unsur K
untuk memasakkan buah kopi. Pemupukan dianjurkan setelah pohon kopi di
pangkas dan
4
di lakukkan pada lingkar piringan pohon kopi agar pupuk dapat di serap secara
maksimal oleh akar serabut tanaman kopi.
Pemangkasan
Pemangkasan tanaman di perlukan agar tanaman tidak tumbuh terlalu tinggi
dan supaya merangsang prtumbuhan cabang-cabang yang di perlukan untuk
pembentukan buah. Pemangkasan juga di tujukan untuk memperoleh cahaya
matahari ke batang dan cabang tanaman guna merangsang pembentukan bunga
serta memperlancar peredaran udara yang akan membantu penyerbukan bunga-
bunga tanaman kopi. Pemangkasan tanaman untuk membuang cabang buah yang
kurang produktif dan cabang yang terserang penyakit agar tidak terus menjadi
sumber gangguan kebun. Pemangkasan ini dilakukkan setelah 2-3 kali berbuah.
Pada tanaman berbatang ganda pemangkasan pohon ditujukan untuk pembentukan
tanggul penyanggah yang kuat untuk menumbuhkan beberapa batang. Ini dapat
dilakukan dengan bebarapa cara yaitu :
Memelihara beberapa wiwilan pada pangkal batang pohon.
Mencondongkan batang pohon atau menanam batang pokok dengan arah
miring
Merundukkan batang pokok atau dengan jalan menanggul batang
3. Panen
Buah kopi arabika umumnya akan matang setelah 8 bulan dari saat
pembuahaan dan kopi robusta matang stelah 10 bulan dari saat pembuahaan.Buah
kopi yang matang dipohon berwarna merah pada kulit buahnya dan matang tidak
dalam waktu yang serentak, walaupun berasal dari dongkolan buah ataupun dari
cabang yang sama.
Buah kopi yang dipetik matang akan menghasilkan biji kopi yang lezat dan
beraroma khas minuman kopi.Biji-biji kopi dari buah yang terptik mudah dan
belum matang akan menghasilkan biji-biji kopi yang kriput selagi dikeringkan dan
menjadi biji-biji hitam. Biji-biji keriput dan biji-biji hitam trgolong biji-biji cacat
dan sangat merusak cita rasa kopi seduhannya. Maka sangat diperlukan cara
pmetikan secara racutan karena buah-buah yang blum matang dan masih berwarna
hijau akan turut terpetik.
5
4. Processing
Biji kopi yang sudah siap diperdagangkan adalah berupa biji kopi
kering yang sudah terlepas dari daging buah, kulit tanduk dan kulit arinya,
butiran biji kopi yang emikian ini disebut kopi beras (coffca beans) atau
market koffie. Kopi beras berasal dari buah kopi basah yang telah
mengalami beberapa tingkat proses pengolahan. Secara garis besar dan
berdasarkan cara kerjanya, maka terdapat dua cara pengolahan buah kopi
basah men.iadi kopi beras, yaitu yang disebut pengolahan buah kopi cara
basah dan cara kering. Pengolahan buah kopi sccara basah biasa disebut
W.I..B. (West lndische Bereiding), sedangkan pengolahan cara kering
biasa disebut O.I.B (Ost Indische Bereiding). Perbedaan pokok dari kedua
cara tersebut diatas adalah pada cara kering pengupasan daging buah, kulit
tanduk dan kulit ari dilakukan setelah kering (kopi gelondong), sedangkan
cara basah pengupasan daging buah dilakukan sewaktu masih basah.
5. Marketing
Biasanya kopi diperdagangkan dalam bentuk kopi beras dengan kadar
air 13 % sebagian kopi ini akan dipasarkan dalam negeri dan sebagian
besar lainnya diekspor.Rantai pemasaan kopi dari petani atau perkebunan
bisa melalui bermacam-macam jalur. Petani dapat nenasarkan kopi secara
bebas dalam bentuk kopi beras atau bentuk basah ke asosiasi petani kopi
atau langsung ke pedagang pengumpul,selanjutnya pedagang pengumpul
akan memasarkan kopi beras ke pedagang besar atau langsung ke eksportir
dan perusahaan kopi bubuk,syaratnya kopi harus bermutu baik dan sudah
disortasi sehingga memenuhi syarat mutu yang di tentukan.Tujuan dari
kopi Indonesia sendiri adalah negara AS,Jerman,dan Jepang.
6
Mengembangkan kopi organik, meningkatkan mutu kopi melalui pasca
panen yang baik, dan membuat peraturan bagi mitra usaha, (5)
6
Melakukan pembinaan, pengembangan pemberdayaan kelembagaaan dan
manajemen usahatani, (6) Memperbaiki rantai pemasaran kopi melalui lembaga
yang terkait, 7) Menciptakan kerjasama yang baik dengan pihak investor
(Muhammad Ihsan, 2019)
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Kustiari, R. 2007. Analisis Ekonomi Tentang Posisi dan Prospek Kopi Indonesia
di pasar internasional. Disertasi Doktor. Program Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Muhammad Ihsan Syahputra. 2019. Analisis Pengembangan Agribisnis Kopi
(Coffea sp.) di Coffee Shop Seladang Cafe. Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara. Medan.
Sutriono, 2009. Strategi Peningkatan Daya Saing Agribisnis Kopi Robusta dengan
Model Daya Saing Tree Five.Pusat Analisis Sosial Ekonomi Kebijakan
Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen
Pertanian.