Anda di halaman 1dari 17

MENDISTRIBUSIKAN BIBIT TANAMAN

KD. 1, Melakukan loading (menata ) bibit tanaman pada alat transportasi

Pengertian dan Fungsi Distribusi Menurut Para Ahli


Lengkap
#1 Menurut Winardi (1989)

Distribusi merupakan sekumpulan perantara yang terhubung erat antara satu dengan yang
lainnya dalam kegiatan penyaluran produk-produk kepada konsumen (pembeli).

#2 Menurut Philip Kotler (1997)

Distribusi merupakan sekumpulan organisasi yang membuat sebuah proses kegiatan


penyaluran suatu barang atau jasa siap untuk di pakai atau di konsumsi oleh para
konsumen (pembeli).

#3 Menurut Alma (2007)

Distribusi merupakan sekumpulan lembaga yang saling terhubung antara satu dengan
lainnya untuk melakukan kegiatan penyaluran barang atau jasa sehingga tersedia untuk
dipergunakan oleh para konsumen (pembeli).

#4 Menurut Tjiptono (2008)

Distribusi merupakan suatu proses kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk


mempermudah kegiatan penyaluran barang atau jasa dari pihak produsen ke pihak
konsumen.
#5 Menurut Daniel (2001)

Distribusi merupakan suatu kegiatan dari sebuah organisasi yang bertujuan untuk
memperlancar kegiatan penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Masih banyak sekali pengertian tentang distribusi ini yang di buat oleh para ahli, namun
disini penulis hanya mencantumkan 5 pendapat tentang distribusi oleh para ahlinya dan
dari semua pengertian distribusi tersebut diatas dapat di ambil suatu kesimpulan tentang
distribusi yang hampir mirip yang diutaran oleh semua para ahli yaitu “distribusi
merupakan suatu kegiatan atau suatu proses penyaluran barang dari satu atau kumpulan
organisasi produsen kepada konsumen”.
Dengan adanya kegiatan distribusi ini, diharapkan dapat membuat pendistribusian barang
atau jasa dari para produsen ke konsumen semakin mudah di gapai oleh para konsumen
maupun produsen. Tentu saja kegiatan distribusi ini dapat menjadi suatu kegiatan yang
sangat membantu sekali antara produsen dengan konsumen karena tanpa adanya kegiatan
ini maka akan sangat sulit sekali tercapainya kegiatan pemasaran antara produsen ke
konsumen sacara langsung maupun tidak langsung :Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli

Kegiatan ekonomi tidak lepas dari produksi menghasilkan barang atau jasa, konsumsi akan barang dan
jasa dan distribusi barang dan jasa. Tiga kegiatan ini lah yang selalu berputas dalam kegiatan
perekonomian, apakah kamu mengetahui pengertian distribusi, fungsi distribusi, distributor, produsen,
pengertian distribusi pendapatan dan kegiatan distribusi.

Kegiatan Distribusi

Pengertian dan fungsi distribusi


Banyaknya jenis kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, memerlukan usaha yang lebih banyak untuk
menghasilkan barang dan jasa. Dengan banyaknya barang dan jasa yang dihasilkan, memerlukan kegiatan
tertentu agar hasil tersebut dapat sampai ke tangan pengguna (konsumen).

Semakin cepat barang atau jasa digunakan oleh konsumen, semakin menguntungkan kedua belah pihak
baik produsen maupun konsumen.

Untuk menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan cepat, menguntungkan, efisien
(berhasil guna), dan efektif (berdaya guna), maka dibutuhkan kegiatan distribusi yang dilakukan oleh satu
lembaga yang disebut distributor.

Distribusi barang dan jasa adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan, menyebarkan, atau
menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Orang atau lembaga yang menjalankan kegiatan distribusi disebut distributor. Kegiatan ekonomi yang
berhubungan dengan distribusi umumnya dilakukan oleh para pedagang yang menyalurkan barang dan
jasa dari produsen ke konsumen. Dalam penyaluran barang dan jasa, distribusi mempunyai fungsi
sebagai berikut.

Gambar: Distribusi Gas 3Kg

Fungsi Distribusi
a. Menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen
Para distributor dalam menjalankan kegiatannya, melayani produsen dengan menyalurkan hasil
produksinya ke pihak konsumen yang membutuhkan. Di sinilah letak fungsi utama distribusi berupa
menyalurkan barang dan jasa.

b. Memecahkan perbedaan tempat


Produsen dan konsumen yang berbeda tempat dapat menimbulkan perbedaan harga barang yang tinggi.
Produsen padi di sentra-sentra produksi padi, harga beras lebih murah dibanding tempat konsumen yang
tidak menghasilkan beras.

Untuk mengatasi perbedaan harga, pedagang membawa beras dari sentra produksi padi yang harganya
lebih murah, ke tempat konsumen sehingga harga beras dapat terjangkau oleh para konsumen.
Perbedaan tempat dan hasil produksi diatasi oleh pedagang dengan membagi hasil produksi secara merata
di tempat yang kelebihan produksi ke tempat yang kekurangan produksi.

c. Memecahkan perbedaan waktu


Waktu pada saat barang dihasilkan biasanya tidak bersamaan dengan waktu pada saat barang dibutuhkan,
misalnya padi dan gula yang dihasilkan secara musiman, namun dibutuhkan secara terus-menerus oleh
konsumen.

Perbedaan waktu ini diatasi oleh para pedagang dengan melakukan pembelian diwaktu panen, kemudian
menyimpannya, dan pada waktu dibutuhkan konsumen baru dijual kembali sehingga kebutuhan
konsumen tetap terjaga. Dalam hal ini, pedagang telah membantu memperlancar arus barang dan menjaga
tingkat harga yang normal.

d. Seleksi dan kombinasi barang


Konsumen umumnya membutuhkan beberapa macam barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.

Karena beragam kebutuhan konsumen ini, maka para pedagang juga harus mampu menyediakan beberapa
macam barang dan jasa tersebut sesuai kebutuhan konsumen.

Para pedagang mengatasi perbedaan itu dengan menyediakan bermacam barang dan jasa dalam jumlah
dan mutu yang diinginkan para konsumen sesuai daya belinya
Pengemasan
Pengemasan berfungsi untuk melindungi / mencegah komoditi dari kerusakan
mekanis, menciptakan daya tarik bagi konsumen dan memberikan nilai tambah
produk serta memperpanjang daya simpan produk, sehingga dalam pengemasan
harus dilakukan dengan hati - hati agar tehindar dari suhu dan kelembaban yang
ekstrim (terlalu tinggi / terlalu rendah), goncangan, getran, gesekan dan tekanan
yang tinggi terhadap kemasan hasil pertanian tersebut.
Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pengemasan adalah :
 Kemasan harus memberi perlindungan terhadap sifat mudah rusak dari hasil
pertanian yang menyangkut ukuran, bentuk kontruksi dan bahan yang dipakai.
 Kemasan harus cocok dengan kondisi pengankutan dan harus dapat diterima oleh
konsumen.
 Harga dan tipe / bentuk kemasan harus sesuai dengan nilai hasil pertanian yang
dikemas. Di Indonesia pengemasan hasil pertanian pada umumnya menggunakan
keranjang, karung, dus karton dan plastik.
Tiga kategori yang biasa dipergunakan dalam penentuan kemasan adalah :
 Kemasan konsumen / unit packaging (kemasan primer) yaitu kemasan yang
digunakan membungkus yang diterima langsung konsumen. Bahan kemasan yang
biasa digunakan kertas / kantong plastik polyetilen (PE). Selain itu, juga dapat
digunakan plastik film PVC / PE dalam sistem Modified
AtmospherePackaging (MAP). Secara tradisional di Indonesia juga biasa digunakan
berbagai dedaunan segar / kering untuk kemasan konsumen ini.
 Kemasan transportasi (kemasan sekunder) yaitu kemasan yang digunakan untuk
menyatukan beberapa kemasan konsumen yang digunakan untuk melindungi dan
memudahkan dalam penanganan (handling). Biasanya kemasan ini dipergunakan
oleh pedagang retail berbentuk kotak - kotak tertutup dari kayu, corrugated atausolid
fibreboard dan kantong plastik / kertas dengan berbagai susunan dan bentuk.
 Kemasan pengisi (kemasan tersier), merupakan bagian dari kemasan yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya benturan antar sayur selama penanganan dan untuk
menghindari guncangan selama transportasi dan distribusi. Jenis bahan yang biasa
digunakan sebagai bahan pengisi, misalnya : potongan dedaunan kering, jerami,
kertas serta bahan khusus lainnya (stereofoam) dibuat dengan bentuk dan ukuran
disesuaikan dengan produk.
Beberapa contoh pengemasan hasil pertanian yang umum digunakan adalah :
 Keranjang : terbuat dari bambu, daun kelapa dan daun pandan. Biasanya berbentuk
persegi dan bulat. Kelemahannya adalah kurang kuat sehingga tidak mampu
melindungi dari tekanan. Namun, pengemas ini masih dipertahankan mengingat
harganya lebih murah. Untuk mengatasi kelemahan adalah dengan memberi unsur
bahan penguat pada sisinya. Untuk meminimalkan kerusakan, saat ini telah banyak
digunakan keranjang plastik yang mempunyai kekuatan lebih besar, permukaan
yang halus dan mudah dibersihkan sehingga dapat dipaki ulang.
 Karung : dalam bentuk karung goni, karung kertas, karung kain, karung plastik dan
rajut. Umumnya penggunaan karung untuk mengepak hasil pertanian pada
pengangkutan jarak dekat. Pengemasan dengan karung sebaiknya dilakukan untuk
hasil pertanian yang bertekstur keras yang tidak memerlukan penyusunan hasil
pertanian.
 Peti karton : untuk pengangkutan, sebaiknya digunakan peti karton tebal. Pada
pemasaran loka, kurang cocok digunakan karena harganya relatif mahal, selain itu
kekuatannya tidak sebaik peti kayu tetapi lebih kuat dari karung goni. Peti karton
mempunyai bobot yang ringan sehingga akan mempermudah pembongkaran dan
dinding petinya halus. Ukuran peti karton yang standar untuk masing - masing hasil
pertanian belum ada.
 Plastik : digunakan untuk pengemasan dengan volume kecil untuk
pasar supermarket. Penggunaan plastik dengan pengaturan komposisi udara
bertujuan untuk mempertahankan umur simpan hasil pertanian agar tetap segar
sampai di konsumen.

g. Penyimpanan dan Pendinginan


Penyimpanan dilakukan untuk mempertahankan daya simpan komoditi dan
melindungi produk dari kerusakan serta terkait erat dengan kebijakan distribusi dan
pemasaran seperti pengankutan, pengeringan, penjualan dan pengolahan. Ruang
penyimpanan umumnya tidak mampu untuk mendinginkan hasil pertanian secara
cepat, sehingga perlu dilakukan prapendinginan. Tujuan prapendinginan untuk
menghilangkan dengan cepat panas dari lapang sebelum penyimpanan /
pengangkutan, terutama penting bagi hasil pertanian yang mudah rusak.
Prapendinginan dapat dilakukan berbagai cara yaitu :

 Pendinginan dengan udara (dingin) yang mengalir (air cooling)


 Pendinginan dengan air (hydro cooling) yaitu dengan merendam dalam air dingin
mengalir atau dengan pencucian dengan air dingin
 Pendinginan dengan cara kontak dengan es (ice cooling), yaitu dengan menaburkan
hancuran es ke dalam tumpukan hasil pertanian atau dengan menaruh es di atas
tumpukan peti kemas
Pendinginan dengan vacum (vacuum cooling), dilakukan dengan cara bahan
didinginkan dan dimasukan dalam ruang tertutup kemudian tekanan diturunkan
sehingga akan terjadi penguapan air dari bahan.
Setelah prapendinginan kemudian hasil pertanian disimpan pada ruang
penyimpanan. Hal - hal yang harus diperhatikan dalam ruang penyimpanan :
 Sirkulasi udara dalam ruang penyimpanan harus baik, sehingga suhu ruang
penyimpanan merata.
 Sanitasi dalam ruang penyimpanan perlu dilakukan sehingga terhindar dari kapang,
cendawan dan lainnya
 Purifikasi udara dianjurkan jika ruangan berbau tidak enak / karena terdapat bahan -
bahan beruap yang mungkin merusak bahan / merangsang kerusakan bahan
 Penyimpanan dengan memodifikasi komposisi udara untuk mengurangi kerusakan
hasil pertanian dan memperpanjang umur simpan hasil pertanian, mengatasi
gangguan fisiologis, menghambat respirasi dan menghambat kehilangan air pada
hasil pertanian
Beberapa cara penyimpanan dengan memodifikasi komposisi udara, yaitu :
 Controlled Atmosphere Storage (CAS) : penyimpanan dengan pengendalian atmosfer
yang disekeliling produk diatur konsentrasinya (CO2 dinaikkan dan O2 diturunkan
disertai pengendalian udara di sekeliling produk secara kontinyu dengan peralatan
khusus).
 Modified Atmosphere Storage (MAS) : penyimpanan dimana tingkat konsentrasi gas
O2 lebih rendah dan tingkat konsentrasi gas CO2 lebih tinggi dibandingkan udara
normal yang dilakukan dengan pengaturan pengemasan yang akan menghasilkan
kondisi tertentu melalui interaksi penyerapan dan pernafasan produk yang disimpan.
 Low Pressure Storage (LPS) : pengaturan tekanan di sekeliling produk yang
disimpan, dimana tekanan tersebut lebih rendah dari tekanan atmosfer
normal. Produk disimpan dalam kontainer dengan suhu dan tekanan rendah yang
konstan. Penurunan tekanan dalam sistem penyimpanan ini mengakibatkan suplai
O2 untuk respirasi menurun, sehingga terjadi penurunan kecepatan respirasi,
produksi etilen dan gas lainnya yang dihasilkan oleh produk serta menghambat /
melemahkan jasad renik. Sehingga dapat mengakibatkan pematangan dan
pelayuan terhambat.
h. Transportasi
Pengangkutan hasil pertanian menuntut penanganan yang cepat dan dapat
dilakukan dengan tiga cara : pengangkutan melalui jalan darat (dipikul, sepeda,
pedati, kendaraan bermotor, kereta api), pengangkutan melalui laut (perahu dan
kapal laut) dan pengangkutan melalui udara (pesawat udara).
Hasil pertanian akan tetap dalam kondisi prima, segar dan baik dikonsumsi oleh
masyarakat bila penanganan pasca panen dilaksanakan secara baik, benar dan
tepat tanpa harus melupakan peranan proses sebelum panen yang juga sangat
mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan.
Diharapkan dalam melakukan kegiatan pasca panen dapat menjamin konsistensi
dalam menekan kehilangan hasil produk pada setiap rantai penanganan pasca
panen dan meningkatkan mutu produk, sehingga dapat meningkatkan nilai
ekonomis dan daya saing produk.
Bibit Pisang Kultur Jaringan (Tekhnik pengemasan Bibit
Pisang dengan system By roots)

Pengemasan Bibit Pisang Untuk Pengiriman Keseluruh


Indonesia
Dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu meningkat setiap saat, bukan hanya lokal
dari pulau jawa tetapi banyak juga konsumen dari luar jawa seperti : Sumatra, Kalimantan, Bali.
Kebutuhan akan bibt pisang semakin meningkat. Oleh karena itu segala kendala dan
hamabatan untuk membudidayakan pisang harus di minimalisir. Salah satunya yaitu cara
distribusi bibit sampai ke tangan petani.

Distribusi atau pengangkutan bibit pisang dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :
1. Pengangkutan melalui darat
Biasanya pengangkutan ini menggunakan kendaraan seperti Coltdisel atau mobil Pick up.yang
mana bibit disusun bertumpuk secara rapi.

2. Pengangkutan melalui udara


Cara pengangkutan ini biasanya melalui cargo pesawat. Tehnik pengemasan bibit secara by
root yaitu pengemasan bibit pisang tanpa membawa media tanamnya, hanya akar dan bagian
tanaman lainnya yang dikemas. Tehnik ini dilakukan secara hati-hati karena salah dalam
pengemasan bisa mengakibatkan tanaman mati.
Yang terpenting dalam teknik byroot ini yaitu, sebelum melakukan pemesanan tanaman, harus
disiapkan terlebih dahulu media tanam dalam polibag 10x15cm yang mana media ini untuk bibit
pisang yang dipesan. Setelah bibit sampai langsung dibuka dan ditanam salam media tanam
tersebut.

Berikut langkah-langkah tekhnik pengemasan secara by root;

1. Siapkan Alat dan bahan seperti ; Boks sterofoam, Koran bekas, lakban bening,
handsprayer, bak penampungan air, keranjang, fungisida, baketridida.
2. keluarkan bibit dalam polibag secara hati-hati
3. bersihkan bibit pisang dari tanah dengan air
4. tiriskan bibit
5. rendam bibit dalam larutan fungisida dan bakterisida selama 2 detik.
6. bungkus bibit dengan Koran secara merata sampai tertutup dari akar sampai
daun
7. simpan bibit yang dibungkus tadi kedalam bok strerofoam
8. Siram dengan handsprayer bibit yang sudah dimasukan kedalam boks sterofom
9. tutup rapat dengan lakban bening
10. bungkus boks sterofom dengan plastic raping
Demikianlah tatacara pengemasan bibit secara by root, jadi untuk calon petani pisang yang
berasal dari daerah manapun juga tidak perlu khawatir untuk mendapatkan bibit pisang, karena
distribusi dengan menggunakan tekhnik byroot bisa dikirim kemana saja.

Anda mungkin juga menyukai