Distribusi merupakan sekumpulan perantara yang terhubung erat antara satu dengan yang
lainnya dalam kegiatan penyaluran produk-produk kepada konsumen (pembeli).
Distribusi merupakan sekumpulan lembaga yang saling terhubung antara satu dengan
lainnya untuk melakukan kegiatan penyaluran barang atau jasa sehingga tersedia untuk
dipergunakan oleh para konsumen (pembeli).
Distribusi merupakan suatu kegiatan dari sebuah organisasi yang bertujuan untuk
memperlancar kegiatan penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Masih banyak sekali pengertian tentang distribusi ini yang di buat oleh para ahli, namun
disini penulis hanya mencantumkan 5 pendapat tentang distribusi oleh para ahlinya dan
dari semua pengertian distribusi tersebut diatas dapat di ambil suatu kesimpulan tentang
distribusi yang hampir mirip yang diutaran oleh semua para ahli yaitu “distribusi
merupakan suatu kegiatan atau suatu proses penyaluran barang dari satu atau kumpulan
organisasi produsen kepada konsumen”.
Dengan adanya kegiatan distribusi ini, diharapkan dapat membuat pendistribusian barang
atau jasa dari para produsen ke konsumen semakin mudah di gapai oleh para konsumen
maupun produsen. Tentu saja kegiatan distribusi ini dapat menjadi suatu kegiatan yang
sangat membantu sekali antara produsen dengan konsumen karena tanpa adanya kegiatan
ini maka akan sangat sulit sekali tercapainya kegiatan pemasaran antara produsen ke
konsumen sacara langsung maupun tidak langsung :Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli
Kegiatan ekonomi tidak lepas dari produksi menghasilkan barang atau jasa, konsumsi akan barang dan
jasa dan distribusi barang dan jasa. Tiga kegiatan ini lah yang selalu berputas dalam kegiatan
perekonomian, apakah kamu mengetahui pengertian distribusi, fungsi distribusi, distributor, produsen,
pengertian distribusi pendapatan dan kegiatan distribusi.
Kegiatan Distribusi
Semakin cepat barang atau jasa digunakan oleh konsumen, semakin menguntungkan kedua belah pihak
baik produsen maupun konsumen.
Untuk menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan cepat, menguntungkan, efisien
(berhasil guna), dan efektif (berdaya guna), maka dibutuhkan kegiatan distribusi yang dilakukan oleh satu
lembaga yang disebut distributor.
Distribusi barang dan jasa adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan, menyebarkan, atau
menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Orang atau lembaga yang menjalankan kegiatan distribusi disebut distributor. Kegiatan ekonomi yang
berhubungan dengan distribusi umumnya dilakukan oleh para pedagang yang menyalurkan barang dan
jasa dari produsen ke konsumen. Dalam penyaluran barang dan jasa, distribusi mempunyai fungsi
sebagai berikut.
Fungsi Distribusi
a. Menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen
Para distributor dalam menjalankan kegiatannya, melayani produsen dengan menyalurkan hasil
produksinya ke pihak konsumen yang membutuhkan. Di sinilah letak fungsi utama distribusi berupa
menyalurkan barang dan jasa.
Untuk mengatasi perbedaan harga, pedagang membawa beras dari sentra produksi padi yang harganya
lebih murah, ke tempat konsumen sehingga harga beras dapat terjangkau oleh para konsumen.
Perbedaan tempat dan hasil produksi diatasi oleh pedagang dengan membagi hasil produksi secara merata
di tempat yang kelebihan produksi ke tempat yang kekurangan produksi.
Perbedaan waktu ini diatasi oleh para pedagang dengan melakukan pembelian diwaktu panen, kemudian
menyimpannya, dan pada waktu dibutuhkan konsumen baru dijual kembali sehingga kebutuhan
konsumen tetap terjaga. Dalam hal ini, pedagang telah membantu memperlancar arus barang dan menjaga
tingkat harga yang normal.
Karena beragam kebutuhan konsumen ini, maka para pedagang juga harus mampu menyediakan beberapa
macam barang dan jasa tersebut sesuai kebutuhan konsumen.
Para pedagang mengatasi perbedaan itu dengan menyediakan bermacam barang dan jasa dalam jumlah
dan mutu yang diinginkan para konsumen sesuai daya belinya
Pengemasan
Pengemasan berfungsi untuk melindungi / mencegah komoditi dari kerusakan
mekanis, menciptakan daya tarik bagi konsumen dan memberikan nilai tambah
produk serta memperpanjang daya simpan produk, sehingga dalam pengemasan
harus dilakukan dengan hati - hati agar tehindar dari suhu dan kelembaban yang
ekstrim (terlalu tinggi / terlalu rendah), goncangan, getran, gesekan dan tekanan
yang tinggi terhadap kemasan hasil pertanian tersebut.
Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pengemasan adalah :
Kemasan harus memberi perlindungan terhadap sifat mudah rusak dari hasil
pertanian yang menyangkut ukuran, bentuk kontruksi dan bahan yang dipakai.
Kemasan harus cocok dengan kondisi pengankutan dan harus dapat diterima oleh
konsumen.
Harga dan tipe / bentuk kemasan harus sesuai dengan nilai hasil pertanian yang
dikemas. Di Indonesia pengemasan hasil pertanian pada umumnya menggunakan
keranjang, karung, dus karton dan plastik.
Tiga kategori yang biasa dipergunakan dalam penentuan kemasan adalah :
Kemasan konsumen / unit packaging (kemasan primer) yaitu kemasan yang
digunakan membungkus yang diterima langsung konsumen. Bahan kemasan yang
biasa digunakan kertas / kantong plastik polyetilen (PE). Selain itu, juga dapat
digunakan plastik film PVC / PE dalam sistem Modified
AtmospherePackaging (MAP). Secara tradisional di Indonesia juga biasa digunakan
berbagai dedaunan segar / kering untuk kemasan konsumen ini.
Kemasan transportasi (kemasan sekunder) yaitu kemasan yang digunakan untuk
menyatukan beberapa kemasan konsumen yang digunakan untuk melindungi dan
memudahkan dalam penanganan (handling). Biasanya kemasan ini dipergunakan
oleh pedagang retail berbentuk kotak - kotak tertutup dari kayu, corrugated atausolid
fibreboard dan kantong plastik / kertas dengan berbagai susunan dan bentuk.
Kemasan pengisi (kemasan tersier), merupakan bagian dari kemasan yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya benturan antar sayur selama penanganan dan untuk
menghindari guncangan selama transportasi dan distribusi. Jenis bahan yang biasa
digunakan sebagai bahan pengisi, misalnya : potongan dedaunan kering, jerami,
kertas serta bahan khusus lainnya (stereofoam) dibuat dengan bentuk dan ukuran
disesuaikan dengan produk.
Beberapa contoh pengemasan hasil pertanian yang umum digunakan adalah :
Keranjang : terbuat dari bambu, daun kelapa dan daun pandan. Biasanya berbentuk
persegi dan bulat. Kelemahannya adalah kurang kuat sehingga tidak mampu
melindungi dari tekanan. Namun, pengemas ini masih dipertahankan mengingat
harganya lebih murah. Untuk mengatasi kelemahan adalah dengan memberi unsur
bahan penguat pada sisinya. Untuk meminimalkan kerusakan, saat ini telah banyak
digunakan keranjang plastik yang mempunyai kekuatan lebih besar, permukaan
yang halus dan mudah dibersihkan sehingga dapat dipaki ulang.
Karung : dalam bentuk karung goni, karung kertas, karung kain, karung plastik dan
rajut. Umumnya penggunaan karung untuk mengepak hasil pertanian pada
pengangkutan jarak dekat. Pengemasan dengan karung sebaiknya dilakukan untuk
hasil pertanian yang bertekstur keras yang tidak memerlukan penyusunan hasil
pertanian.
Peti karton : untuk pengangkutan, sebaiknya digunakan peti karton tebal. Pada
pemasaran loka, kurang cocok digunakan karena harganya relatif mahal, selain itu
kekuatannya tidak sebaik peti kayu tetapi lebih kuat dari karung goni. Peti karton
mempunyai bobot yang ringan sehingga akan mempermudah pembongkaran dan
dinding petinya halus. Ukuran peti karton yang standar untuk masing - masing hasil
pertanian belum ada.
Plastik : digunakan untuk pengemasan dengan volume kecil untuk
pasar supermarket. Penggunaan plastik dengan pengaturan komposisi udara
bertujuan untuk mempertahankan umur simpan hasil pertanian agar tetap segar
sampai di konsumen.
Distribusi atau pengangkutan bibit pisang dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :
1. Pengangkutan melalui darat
Biasanya pengangkutan ini menggunakan kendaraan seperti Coltdisel atau mobil Pick up.yang
mana bibit disusun bertumpuk secara rapi.
1. Siapkan Alat dan bahan seperti ; Boks sterofoam, Koran bekas, lakban bening,
handsprayer, bak penampungan air, keranjang, fungisida, baketridida.
2. keluarkan bibit dalam polibag secara hati-hati
3. bersihkan bibit pisang dari tanah dengan air
4. tiriskan bibit
5. rendam bibit dalam larutan fungisida dan bakterisida selama 2 detik.
6. bungkus bibit dengan Koran secara merata sampai tertutup dari akar sampai
daun
7. simpan bibit yang dibungkus tadi kedalam bok strerofoam
8. Siram dengan handsprayer bibit yang sudah dimasukan kedalam boks sterofom
9. tutup rapat dengan lakban bening
10. bungkus boks sterofom dengan plastic raping
Demikianlah tatacara pengemasan bibit secara by root, jadi untuk calon petani pisang yang
berasal dari daerah manapun juga tidak perlu khawatir untuk mendapatkan bibit pisang, karena
distribusi dengan menggunakan tekhnik byroot bisa dikirim kemana saja.