Anda di halaman 1dari 68

bambang agus warjoko, SE, MM

(EKSPOR IMPOR)
MANAJEMEN

1
GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
(ESKPOR IMPOR)

bambang agus warjoko, SE, MM


• Ekspor adalah Menjual barang keluar negeri;
• Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam daerah
pabean ke luar daerah pabean;

• Impor adalah Membeli barang dari luar negeri


• Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar daerah
pabean ke dalam daerah pabean;

2
DAERAH PABEAN INDONESIA

brg impor

ekspor

zee

zee zee

bambang agus warjoko, SE, MM


Terutang BM
dianggap telah
diekspor

batas laut
wilayah
zee
zee

Daerah Pabean adalah wilayah RI meliputi darat, perairan dan ruang


udara diatasnya termasuk tempat-tempat tertentu di ZEE dan LK yang
didalamnya berlaku UU Kepabeanan
3
DAERAH PABEAN

DARAT

bambang agus warjoko, SE, MM


Wilayah RI PERAIRAN

RUANG UDARA *
*
ZEE
*
*
Landas Kontinen

adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan


4
dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di zona ekonomi
eksklusif dan landas kontinen
HAMBATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

bambang agus warjoko, SE, MM


• Perbedaan mata uang antar negara;
• Kualitas sumber daya yang rendah;
• Terjadinya konflik (di dalam negeri, antar negara)
• Adanya kebijaksanaan (peraturan) yang ditetapkan negara
• Adanya Organisasi ekonomi regional

5
PERANAN BEA DAN CUKAI PADA
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
VISI, MISI, STRATEGI, DAN FUNGSI UTAMA DIREKTORAT
JENDERAL BEA DAN CUKAI

bambang agus warjoko, SE, MM


Visi
Menjadi Institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia.

Misi
1. Kami memfasilitasi perdagangan dan industri;
2. Kami menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia
dari penyelundupan dan perdagangan illegal;
3. Kami optimalkan penerimaan negara di sektor kepabeanan dan
cukai.

6
Fungsi Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai:
1. Meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri melalui pemberian fasilitas di
bidang kepabeanan dan cukai yang tepat sasaran;
2. Mewujudkan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan memperlancar logistik
impor dan ekspor melalui penyederhanaan prosedur kepabeanan dan cukai serta
penerapan sistem manajemen risiko yang handal;

bambang agus warjoko, SE, MM


3. Melindungi masyarakat, industri dalam negeri, dan kepentingan nasional melalui
pengawasan dan/atau pencegahan masuknya barang impor dan keluarnya barang
ekspor yang berdampak negatif dan berbahaya yang dilarang dan/atau dibatasi oleh
regulasi;
4. Melakukan pengawasan kegiatan impor, ekspor dan kegiatan di bidang kepabeanan
dan cukai lainnya secara efektif dan efisien melalui penerapan sistem manajemen
risiko yang handal, intelijen, dan penyidikan yang kuat, serta penindakan yang tegas
dan audit kepabeanan dan cukai yang tepat;
5. Membatasi, mengawasi, dan/atau mengendalikan produksi, peredaran dan konsumsi
barang tertentu yang mempunyai sifat dan karakteristik dapat membahayakan
kesehatan, lingkungan, ketertiban, dan keamanan masyarakat melalui instrumen
cukai yang memperhatikan aspek keadilan dan keseimbangan;
6. Mengoptimalkan penerimaan negara dalam bentuk bea masuk, bea keluar, dan cukai
guna menunjang pembangunan nasional.
7
SYARAT UNTUK MENJADI IMPORTIR

1. Harus memiliki NPWP, SIUP, TDP;


2. Mengurus API ke DEPDAG ( Departemen

bambang agus warjoko, SE, MM


Perdagangan );
3. Mengurus NIK ke Bea dan Cukai.

Setelah perijinan lengkap, barulah dapat


menjalankan kegiatan impor barang sesuai
prosedur kepabeanan (Self assesment : membuat
PIB, membayar BM / PDRI ke bank, memenuhi
ketentuan).
8
KETENTUAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR
( API )

bambang agus warjoko, SE, MM


Dasar Hukum :
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/M-DAG/PER/5/2012
tanggal 1 Mei 2012 tentang ketentuan Angka Pengenal Importir (
API )

9
JENIS API
Terdiri atas :
a. API – U
1. API – U diberikan hanya kepada perusahaan yang
melakukan impor barang tertentu untuk kelompok/jenis
barang yang tercakup dalam 1 (satu) bagian (section)

bambang agus warjoko, SE, MM


dalam Sistem Klasifikasi Barang dengan tujuan
diperdagangkan.
2. Perusahaan pemilik API-U dapat mengimpor
kelompok/jenis barang lebih dari 1 (satu) bagian
(section) apabila :
a) Perusahaan pemilik API-U tersebut mengimpor
barang yang dihasilkan oleh perusahaan di luar
negeri yang memiliki hubungan istimewa; atau
b) Perusahaan pemilik API-U tersebut merupakan
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh Pemerintah. (AMANDEMEN)

10
b. API – P
API–P diberikan hanya kepada perusahaan impor

bambang agus warjoko, SE, MM


barang untuk barang modal, bahan baku, bahan
penolong, dan/atau bahan untuk mendukung
proses produksi dan dilarang untuk
diperdagangkan atau dipindahtangankan kepada
pihak lain.

11
EKSPORTIR/SELLER IMPORTIR/BUYER

bambang agus warjoko, SE, MM


SUPLIER INDENTOR

• Para Pemakai
Langsung
KELOMPOK PENDUKUNG • Para Pedagang
• Para Pengusaha
Perkebunan,
Industriawan dan
 CARRIER/AGEN Instansi Pemerintah
 CUSTOMS
PELAYARAN
 KARANTINA
 PERBANKAN
 SURVEYOR
 PERUSAHAAN
 FORWARDING
ASURANSI
12
 DEP.
PERDAGANGAN
Sales contract adalah kesepakatan yang dibuat
oleh dua pihak atau lebih untuk melakukan transaksi

bambang agus warjoko, SE, MM


13
perdagangan yang dilandasi oleh prinsip-prinsip hukum
yang disepakati bersama.

BENTUK-BENTUK S/C :
1. Bentuk lisan
2. Bentuk kumpulan korespondensi
3. Bentuk proforma invoice
4. Bentuk Printed Text atau Printed Short Form
5. Bentuk Purchase Order
6. Bentuk Sales Contract yang disusun bersama
bambang agus warjoko, SE, MM
14
TERJADINYA SALES CONTRACT
CONTOH SALES CONTRACT
(DLM BENTUK P O)

bambang agus warjoko, SE, MM


15
S/C yang ideal hendaknya mengcover ketentuan :

Terms of Goods Terms of Delivery


a. Rincian Barang Aturan umum yg digunakan
 Jenis Barang

bambang agus warjoko, SE, MM


adalah produk INCOTERMS
 Tipe Barang
 Spesifikasi barang
 Keaslian barang Terms of Payment
 Asal barang
a. Jumlah dan Kualitas a. Mekanisme L/C
b. Harga Barang b. Mekanisme Non L/C

Terms of Shipment Terms of Documentation


a. Pelabuhan Muat dan Pelabuhan
tujuan a. Dokumen finansial : wesel/draft
b. Partial Shipment, boleh/tidak ? b. Dokumen komersial : invoice;
16
c. Transhipment, boleh/tidak ? dokumen transportasi;
asuransi; dll
Hal-hal yang seharusnya diatur dalam suatu Kontrak
Perdagangan :
1. Kapan barang dikirim?
2. Bagaimana suatu pihak memastikan bahwa pihak lain telah

bambang agus warjoko, SE, MM


17
memenuhi prosedur standar pelaksanaan?
3. Pihak mana yang harus berkewajiban untuk mendapatkan
lisensi dan memenuhi formalitas yang ditetapkan oleh
pemerintah negara lain?
4. Apa model dan persyaratan pengangkutannya?
5. Apa persyaratan pengirimannya dan apa yang diperlukan
sebagai bukti pengiriman?
6. Kapan risiko kerugian dialihkan dari penjual kepada
pembeli?
7. Bagaimana pembagian biaya transport antar pihak – pihak
yang bertransaksi?
8. Pemberitahuan apa yang harus disampaikan oleh masing –
masing pihak untuk memberi pihak lain berkaitan dengan
transport dan transfer barang?
bambang agus warjoko, SE, MM
Advance
Payment Sight L/C

Open Account
Red Clause
L/C
Consignment

Wesel Dagang Usance L/C


18
(Collection)
 Dalam metode pembayaran advance payment, pembeli terlebih
dahulu melakukan pembayaran baik sebagian atau seluruhnya,
sebelum barang yang dipesan dikapalkan oleh penjual;

bambang agus warjoko, SE, MM


 Pembayaran dapat dilakukan bersama-sama dengan surat
pesanan (purchasing order) atau menunggu kepastian bahwa
barang telah dikapalkan oleh eksportir;
 Kondisi pembayaran dengan cara ini dilakukan ketika posisi
tawar penjual lebih besar dibandingkan posisi pembeli, atau
dengan kata lain pembeli sangat membutuhkan barang yang
dipesan;
 Posisi importir sangat lemah dan akan menanggung biaya kapital
untuk modal yang ditanam dalam bentuk barang yang dipesan;
 Importir harus menanggung beberapa resiko, yaitu resiko tidak
sesuainya barang yang dipesan, resiko keterlambatan
diterimanya barang, dan yang lebih parah adalah resiko kerugian
akibat eksportir yang tidak jujur
19
 Open Account (pembayaran di
belakang)
 Metode pembayaran ini kurang lebih merupakan kebalikan dari metode advance
payment. Artinya bahwa penjual mengapalkan terlebih dahulu barang yang
dipesan oleh pembeli sebelum pembayaran (baik sebagian atau keseluruhan)
diterima oleh penjual. Dalam konteks lain, metode open account dapat diartikan
bahwa penjual dan pembeli bersepakat mengenai penyelesaian proses

bambang agus warjoko, SE, MM


pembayaran atas transaksi perdagangan internasional akan dilaksanakan oleh
pembeli pada tanggal yang ditetapkan melalui jasa bank. Dalam posisi ini, maka
tingkat resiko yang paling besar harus ditanggung oleh penjual dan tidak ada
jaminan yang pasti apakah pembeli akan menepati janjinya.

 Consigment (Konsinyasi)
 Sama halnya dengan praktek konsinyasi dalam pengertian umum, maka
pengertian consignment dalam metode pembayaran perdagangan internasional
mengandung pengertian bahwa barang yang diperdagangkan masih berstatus
milik eksportir dan sifatnya hanya dititipkan kepada importir untuk dipasarkan di
negara importir. Pembayaran sesungguhnya terhadap barang yang dikirim
eksportir akan dilaksanakan setelah barang yang bersangkutan laku terjual.

20
 Collection atau inkaso: pembayaran dilakukan dg cara eksportir minta
bantuan bank dlm melakukan penagihan kpd importir;
 Collection/Inkaso adalah sebuah perintah oleh eksportir kepada
banknya untuk menagih pembayaran kepada importir sebagai imbalan
dari penyerahan dokumen kepemilikan barang yang dikirim;

bambang agus warjoko, SE, MM


21
 Bank yang terlibat dalam proses penagihan ini tidak menjamin
pembayaran. Mereka hanya bertindak sebagai penagih pembayaran;
 Clean Collection: eksportir hanya menyerahkan dokumen keuangan
tanpa disertai dokumen komersial;
 Documentary Collection: eksportir menyerahkan dokumen komersial
(commercial invoice dan bill of lading) dan dokumen keuangan (bill of
exchange/draft, promissory notes, cheques, atau instrumen sejenis) dan
dokumen pengiriman lain spt faktur, dokumen asuransi, SKA, dll segera
setelah barang dikirim atau dikapalkan;
 Pihak pihak yg terkait dalam pembayaran menggunakan Collection:
 drawee (importir)
 drawer (eksportir)
 remitting bank (bank di negara eksportir)
 collecting bank (bank di negara importir)
MEKANISME PENERBITAN L/C

6 Delivery of goods

bambang agus warjoko, SE, MM


22
1 Sales contract

11 12 2 5 7 8
Dokumen L/C Application L/C Dokumen
Payment
Payment

10
Payment
9 Dokumen
4 L/C
3 Agency contract
LETTER OF CREDIT (L/C)
 Pengertian L/C: jaminan pembayaran bersyarat
 Dikenal juga dengan istilah Surat Kredit Berdokumen
 Pelaku dalam penerbitan L/C: -applicant (importir), -issuing bank (bank

bambang agus warjoko, SE, MM


23
yg menerbitkan L/C), -advising/negotiating bank (bank koresponden
eksportir), -beneficiary (eksportir);
 L/C dapat direvisi (amandemen) jika terdapat persyaratan yang tidak
disetujui oleh esportir. Misalnya harga lebih rendah atau waktu
pengiriman barang terlalu cepat;
 Metode pembayaran dengan Letter of Credit (L/C) merupakan metode
yang paling sering digunakan oleh pelaku perdagangan internasional
terutama dalam hal eksportir dan importir tidak saling mengenal
sehingga kepentingan masing-masing dapat terjamin;
 Dalam transaksi perdagangan internasional, importir membutuhkan
kepastian dan jaminan mengenai kualitas dan kuantitas barang yang
akan diterima, sedangkan eksportir membutuhkan kepastian dan
jaminan bahwa pembayaran akan diterima sesuai dengan kesepakatan
kontrak perdagangan.
• Manfaat L/C
1. Memudahkan pembayaran transaksi ekspor impor dimana eksportir
dan importir belum saling mengenal
2. Pengamanan dana yang disediakan importir/kepastian pembayaran
dan menghindari resiko
3. Menjamin kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan

bambang agus warjoko, SE, MM


4. Dimungkinkan eksportir dan importir memperoleh kredit dari bank

• Kebaikan dan kelemahan L/C


Kebaikan :
1. Eksportir merasa terjamin akan pembayaran
2. Eksportir menerima pembayaran segera dari bank pembayar bilamana
semua dokumen sesuai dengan persyaratan L/C diserahkan.
3. Eksportir dapat menggunakan L/C untuk pembayaran selanjutnya
4. Bagi importir tidak diharuskan menyediakan dana sepenuhnya.
5. Bagi importir dengan menggunakan hak kepemilikan dokumen
berdasarkan L/C untuk memperoleh pembiayaan selanjutnya.
6. Importir merasa terjamin bahwa banknya akan menolak pembayaran
kepada eksportir bila eksportir tidak memenuhi persyaratan sesuai L/C. 24
Kelemahan :
1. Terdapat biaya-biaya bank yang harus dibayarkan oleh importir
sehubungan dengan penanganan L/C.
2. Diperlukan waktu untuk memproses surat-surat yang diperlukan melalui
saluran bank.
3. Bank hanya berkepentingan dalam urusan bank saja yaitu menyangkut

bambang agus warjoko, SE, MM


dokumen, sedangkan urusan lainnya bank tidak mau tahu
4. Importir tidak mendapat jaminan bahwa barang yang dipesan dengan
yang sebenarnya dikapalkan.

• Isi dari L/C antara lain memuat :


‾ No, tanggal L/C
‾ Jenis dan sifat L/C
‾ Nama dan alamat pengirim
‾ Nilai valuta yang disediakan
‾ Uraian jumlah jenis, merk tipe barang
‾ Dokumen yang disyaratkan dan dilengkapi
‾ Batas waktu pengapalan/pengiriman
‾ Batas waktu berlakunya L/C 25
‾ Syarat dan kondisi pengapalan
BERDASARKAN WAKTU PEMBAYARAN
 Sight L/C: L/C tunai. Pembayaran dilakukan setelah eksportir
menyerahkan dokumen (dalam waktu 7 hari kerja)

bambang agus warjoko, SE, MM


26
 Usance L/C: pembayaran menunggu jatuh tempo bbrp hari dr tgl
pengapalan. Time draft yang telah diaksep oleh bank disebut
Acceptance. Eksportir dapat menjual acceptance dengan harga
diskon

 Red Clause L/C: pembayaran sebelum barang dikapalkan. Eksportir


dapat mencairkan sebagian dari nilai pada L/C sebelum barang
dikapalkan
Dokumen dokumen dalam
perdagangan Internasional
Invoice
Dokumen komersial perdagangan yang utama. invoice berfungsi

bambang agus warjoko, SE, MM


sebagai perwujudan transaksi jual beli antar eksportir dan importir.
Berdasarkan invoice dapat diketahui berapa harga yang harus dibayar
oleh importir dan apa jenis barang serta berapa jumlah barang yang
harus diserahkan oleh eksportir. Secara umum sesuai kegunaannya
invoice dibedakan menjadi 3 jenis.

Proforma invoice
Sesuai dengan namanya proforma invoice adalah suatu bentuk invoice
yang sifatnya belum final, hanya berupa penawaran dari penjual kepada
pembeli yang potensial. Tujuan dikeluarkannya proforma invoice adalah
sebagai tawaran (offer) dari penjual kepada pembeli untuk
menempatkan order yang pasti. Apabila pembeli setuju dengan syarat-
syarat jual-beli yang diajukan dalam proforma invoice maka akan
dikeluarkan sales contract, dengan commercial invoice yang bersifat27
final.
Dokumen dokumen dalam perdagangan
Internasional
Commercial invoice
Commercial invoice adalah suatu nota perincian mengenai data-data barang
yang ditransaksikan dan juga memuat informasi mengenai harga yang harus

bambang agus warjoko, SE, MM


dibayar oleh pihak pembeli.

Consular Invoice
Invoice seperti ini adalah invoive yang secara khusus diterbitkan oleh
instansi resmi kedutaan atau konsuler suatu negara. Dalam beberapa
negara, invoice tetap diterbitkan oleh eksportir namun harus ditandasahkan
oleh konsuler perdagangan di negara eksportir. Tujuan utama penerbitan
consular invoice adalah untuk memeriksa harga jual dibandingkan dengan
harga pasar yang sedang berlaku dan untuk memastikan bahwa tidak terjadi
“dumping” terhadap barang yang ditransaksikan. Ketentuan untuk
menerbitkan consular invoice adalah kebijakan yang diambil oleh beberapa
pemerintah di negara importir, sebagaimana pernah diterapkan oleh
pemerintah Indonesia sebelum berlakunya Inpres No.4 Tahun 198528
(Hutabarat, 1994).
Dokumen dokumen dalam perdagangan
Internasional

Daftar Pengepakan (Packing List)

bambang agus warjoko, SE, MM


Salah satu dokumen kelengkapan yang paling sering dipersyaratkan
baik oleh pihak pembeli maupun oleh institusi kepabeanan di setiap
negara adalah packing list barang. Dokumen ini berisi keterangan
mengenai uraian dari barang-barang yang dikemas, dibungkus,
diikat dan sebagainya yang tujuannya adalah mempermudah
pengecekan atau pemeriksaan. Dengan diterbitkannya packing list
maka akan mempermudah dan mempercepat proses pemeriksaan
fisik barang oleh pejabat kepabeanan, oleh karena masing-masing
kemasan telah diuraikan secara lengkap jumlah dan jenis barang
yang ada di dalamnya.

29
Dokumen dokumen dalam perdagangan Internasional
Polis Asuransi (Insurance Policy)
Polis asuransi adalah suatu bentuk bukti tertulis atas pembayaran premi
untuk menutup pertanggungan resiko terhadap sejumlah barang yang
diangkut dengan kapal dan secara tegas dinyatakan dalam kontrak
pertanggungan resiko. Polis asuransi diterbitkan oleh Perusahaan asuransi

bambang agus warjoko, SE, MM


kepada pihak yang mengajukan asuransi (tertanggung) walaupun dalam
kontrak asuransi dapat pula ditunjuk pihak yang akan menerima manfaat
atas klaim asuransi yang diajukan.
Berdasarkan penggunaannya, polis asuransi ini dapat dipakai untuk
menutup pertanggungan satu kali pengapalan (close policy), atau dapat pula
diterbitkan polis asuransi yang sifatnya terbuka untuk beberapa kali
pengapalan (open policy). Istilah open disini adalah tanggal jatuh tempo
pertanggungan yang dibuat secara terbuka sehingga dapat menutup
pertanggungan terhadap pengapalan barang secara berulang-ulang. Setiap
ada kegiatan pengapalan, maka pihak tertanggung akan mengontak
perusahaan asuransi dalam rangka pembayaran premi.

30
Dokumen dokumen dalam perdagangan Internasional
Surat Keterangan Asal (certificate of origin)
Sertifikat ini dikeluarkan oleh surveyor tertentu yang isinya adalah
pernyataan dan sekaligus dokumen pembuktian bahwa asal barang benar-
benar dari negara/lokasi yang dinyatakan dalam sertifikat. Tujuan utama

bambang agus warjoko, SE, MM


penerbitan surat keterangan asal (SKA) ini adalah dalam rangka memenuhi
persyaratan pemberlakuan tarif preferensi di suatu negara berdasarkan
kesepakatan bilateral, multilateral ataupu unilateral (SKA-preferensi)
ataupun oleh karena adanya ketentuan-ketentuan tertentu di suatu negara
(SKA-non preferensi).
Untuk konteks Indonesia, maka dokumen surat keterangan asal merupakan
dokumen standar yang wajib dipenuhi oleh importir maupun eksportir dalam
rangka memenuhi ketentuan regulasi yang berlaku dalam rangka preferensi
tarif maupun non preferensi. Sebagai contoh untuk memperoleh preferensi
atas skema tarif tertentu, maka harus dipenuhi :

31
Dokumen dokumen dalam perdagangan Internasional
SKA Form A
adalah surat keterangan asal dalam rangka memperoleh preferensi atau
fasilitas pembebasan sebagian atau seluruh bea masuk terhadap skema
tarif Generalized System of Preferences di negara-negara tertentu (al:
Canada, Japan, Selandia Baru, dll);

bambang agus warjoko, SE, MM


SKA Form D
adalah surat keterangan asal dalam rangka membuktikan suatu produk
berasal dari negara-negara ASEAN untuk pemberlakuan skema tarif CEPT-
AFTA ;

SKA Form E
adalah surat keterangan asal dalam rangka memperoleh preferensi atau
fasilitas pembebasan sebagian atau seluruh bea masuk skema tarif ASEAN-
China FTA
. 32
Dokumen dokumen dalam perdagangan Internasional
Sertifikat pemeriksaan (certificate of inspection)
Sertifikat pemeriksaan adalah dokumen tentang pemeriksaan fisik terhadap
kondisi dan keadaan barang yang akan diekspor yang dilakukan oleh
surveyor independen atau badan-badan resmi yang ditunjuk dan disahkan
oleh pemerintah suatu negara. Sertifikat ini sangat penting dan selalu

bambang agus warjoko, SE, MM


dipersyaratkann oleh importir atau pembeli di luar negeri dalam rangka
menjamin kuantitas dan kualitas barang yang diperdagangkan. Kontrak L/C
biasanya juga mempersyaratkan adanya sertificat pemeriksaan (certificate of
inspection);

Sertifikat Mutu (certificate of quality)


Penerbitan dokumen ini juga menjadi salah satu dokumen yang biasanya
dipersyaratkan dalam kontrak L/C. Pada umumnya sertifikat mutu diterbitkan
oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri atau Badan-badan
sejenis yang ditunjuk oleh pemerintah. Hal-hal yang dinyatakan dalam
sertifikat adalah hasil analisa dan hasil test atas produk di unit-unit penelitian
dan/atau laboratorium. 33
Dokumen dokumen dalam perdagangan Internasional

Weight List / Weight Note/Weight certificate


Dokumen weight certificate diterbitkan oleh badan yang disahkan oleh
pemerintah yang memang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
memeriksa ukuran/berat barang secara pasti. Apabila yang menerbitkan

bambang agus warjoko, SE, MM


dokumen ini adalah eksportir sendiri maka dokumen yang dikeluarkan
adalah weight list atau weight note. Tujuan utama diterbitkannya dokumen
ini adalah untuk mengetahui berat barang yang sesungguhnya agar iimportir
dapat mempersiapkan alat-alat pengangkut yang diperlukan pada saat
pembongkaran dan pengangkutan ke tempat importir.

Daftar Ukuran (Measurement List)


Dokumen ini berisi keterangan mengenai ukuran panjang, tebal, diameter
maupun volume dari barang yang diekspor. Tujuan penerbitan daftar ukuran
ini adalah untuk menghitung ongkos angkut atau untuk keperluan persiapan
pengangkutan barang ke tempat importir.
34
 Incoterms diterbitkan oleh International
Chamber of Commerce (ICC) pd th 1936
 incoterms 1936. Kmd diperbaharui terus
shg kita kenal incoterms 1951, incoterms

bambang agus warjoko, SE, MM


35
1967, incoterms 1976, incoterms 1980,
incoterms 1990, 2000, dan terakhir
incoterms 2010
 Merupakan seperangkat peraturan yang
dibuat untuk menyeragamkan penafsiran
persyaratan perdagangan yang
menetapkan hak dan kewajiban pembeli
dan penjual dalam transaksi internasional.
 Tujuan: menghindari kesalahpahaman yg disebabkan oleh
perbedaan praktek transaksi perdagangan di negara masing2
pihak
EXW DAT
FCA
DAP
CPT
DDP

bambang agus warjoko, SE, MM


36
CIP

FAS CIF
FOB CFR
Terminologi incoterm untuk

bambang agus warjoko, SE, MM


seluruh media
pengangkutan

37
Exworks (EXW...name of placed)
Pengertian terms ex works adalah penyerahan yang dilaksanakan di
suatu tempat milik penjual di negara asal barang (pabrik, gudang, dan
lain-lain). Kewajiban dan resiko penyerahan barang beralih dari penjual

bambang agus warjoko, SE, MM


kepada pembeli, setelah titik penyerahan di pabrik/gudang penjual
tersebut. Kewajiban biaya yang timbul setelah penyerahan tersebut,
misal: stuffing ke sarana pengangkut, pengangkutan ke pelabuhan,
pengurusan formalitas ekspor, biaya tambang, dan sebagainya
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembeli. Termin EXW menunjukkan
bahwa kewajiban penjual dalam kontrak perdagangan sangat minimum.
Kondisi syarat penyerahan barang ini hanya mungkin dilaksanakan
oleh pembeli yang telah mengenal betul prosedur dan kondisi-kondisi
perdagangan di negara asal barang. Dalam situasi lain, bisa saja pembeli
hanyalah broker-broker perdagangan dan setelah mendapatkan barang
dari penjual, barang tersebut akan segera dialihkan kepemilikannya
kepada pembeli atau eksportir lainnya. Harus diingat bahwa dalam
konteks kepabeanan, kondisi terms EXW ini bukan dianggap sebagai
38
transaksi antar negara (impor/ekpor).
Free Carrier (FCA...name of placed)
Free carrier berarti bahwa penjual menyerahkan barang dalam

bambang agus warjoko, SE, MM


kondisi telah diselesaikan formalitas ekspornya kepada
pengangkut yang diusulkan oleh pembeli, ditempat yang ditunjuk
dalam kontrak. Lokasi penyerahan barang dapat dipilih menurut
dua kategori, yaitu di tempat penjual (FCA seller’s premises) atau
di tempat lainnya (FCA named placed). Setelah penyerahan
tersebut, resiko telah berpindah dari prnjula kepada pembeli.
Pembeli menanggung biaya pengangkutan

39
Carriage Paid To
(CPT...named place of destination)
Terminologi CPT lazim digunakan untuk model
pengangkutan barang ekspor yang menggunakan
lebih dari satu media transportasi (multi moda).

bambang agus warjoko, SE, MM


Penyerahan barang dianggap telah dilakukan ketika
penjual telah menyerahkan barang ekspor kepada
pengangkut yang ditunjuk oleh penjual itu sendiri.
Akan tetapi, penjual wajib menanggung seluruh biaya
pengangkutan dan menentukan sendiri pengangkut
yang akan membawa barang-barang hingga sampai di
suatu tempat tujuan di negara pembeli. Dalam hal
pengangkutan multi moda, penyerahan barang
dianggap telah dilakukan ketika barang telah
40
diserahkan kepada pengangkut pertama.
Carriage and Insurance Paid To
(CIP...named place of destination)
Terminologi CIP pada dasarnya sama dengan terms
CPT hanya saja ditambah dengan kewajiban penjual

bambang agus warjoko, SE, MM


untuk menutup asuransi pengangkutan. Dengan
demikian penjual akan menanggung biaya
pengangkutan termasuk menutup asuransi sampai
dengan di suatu tempat tujuan di negara pembeli
sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak. Titik
kritis perpindahan resiko dilakukan pada saat barang
telah diserahkan kepada pengangkut (atau
pengangkut pertama) yang ditunjuk oleh penjual.

41
Delivered at Terminals
(DAT...named terminals at port or place of
destination)
Syarat penyerahan barang untuk term ini berarti

bambang agus warjoko, SE, MM


bahwa penjual harus menyerahkan barang kepada
pembeli di suatu terminal dalam area pelabuhan atau
tempat tujuan dengan kondisi barang telah dibongkar
dari sarana pengangkut utama. Dengan demikian
penjual wajib menanggung seluruh beban biaya mulai
dari ongkos pengangkutan sampai di terminal
pelabuhan tujuan, terminal charges di pelabuhan
tujuan, termasuk ongkos bongkar di pelabuhan tujuan.

42
Delivered at Place
(DAP...named place of destination)
Syarat penyerahan barang untuk term ini berarti
bahwa penjual harus menyerahkan barang kepada

bambang agus warjoko, SE, MM


pembeli di suatu tempat tujuan yang ditentukan di
negara pembeli. Dengan demikian penjual wajib
menanggung seluruh beban biaya mulai dari ongkos
pengangkutan sampai di tempat tujuan yang
ditentukan, terminal charges dan ongkos bongkar-
muat barang di pelabuhan tujuan. Akan tetapi
penyelesaian formalitas pabean impor dan kewajiban
bea masuk serta pungutan impor tetap menjadi
tanggung jawab pembeli.
43
Delivered Duty Paid
(DDP...named place of destination)
Syarat penyerahan barang untuk term ini berarti bahwa penjual
harus menyerahkan barang kepada pembeli di suatu tempat

bambang agus warjoko, SE, MM


dalam kewenangan pembeli dengan kondisi seluruh formalitas
kepabeanan impor telah diselesaikan. Dengan demikian penjual
menanggung seluruh beban biaya mulai dari pengangkutan
utama, bea masuk dan pajak impor dan biaya angkutan hingga
sampai di tempat tujuan yang dikehendaki pembeli.
Dalam praktek, meskipun penjual tidak memiliki akses langsung
di negara pembeli, namun bisa saja mereka menggunakan terms
DDP dengan melakukan kerjasama pengangkutan dengan
perusahan freight forwarders international, seperti: DHL, Fedex,
UPS dan sebagainya. Layanan seperti ini lazim dikenal dengan
istilah door to door service.
44
bambang agus warjoko, SE, MM
45
Free Alongside Ship
(FAS…named port of shipment)
Free alongside Ship berarti penjual wajib
menyerahkan barang di samping kapal di pelabuhan

bambang agus warjoko, SE, MM


keberangkatan dengan kondisi telah diurus formalitas
ekspornya. Dengan demikian kondisi riil penyerahan
barang harus dilaksanakan ketika kapal yang akan
mengangkut barang sudah berada di dermaga
pelabuhan. Titik kritis perpindahan resiko terjadi pada
saat barang telah diserahkan kepada pengangkut
yang ditunjuk oleh pembeli di samping kapal.

46
Free on Board
(FOB... named port of shipment)
Free on Board berarti berarti penjual dianggap
menyerahkan barang ketika barang telah

bambang agus warjoko, SE, MM


melewati batas pagar kapal (on board) di
pelabuhan pengapalan, dalam keadaan sudah
mendapat ijin ekspor. Dengan demikian resiko
telah beralih dari penjual kepada pembeli pada
saat barang melewati pagar kapal (when the
goods passed the ship’s rail).

47
Cost and Freight
(CFR...named port of destination)
Cost and Freght berarti bahwa penjual dianggap
menyerahkan barang setelah barang melewati batas
pagar kapal di pelabuhan pengapalan dalam keadaan

bambang agus warjoko, SE, MM


sudah mendapat ijin ekspor, dan biaya pengangkutan
sampai ke pelabuhan tujuan menjadi kewajiban
penjual. Titik pertanggungan biaya bagi eksportir
adalah sampai dengan pembayaran ongkos angkut.
Titik kritis resiko beralih dari penjual kepada pembeli
sejak barang melewati batas pagar kapal (on board) di
pelabuhan keberangkatan dan telah dibayar ongkos
angkutnya
48
Cost Insurance and Freight
(CIF...named port of destination)
Pada terms CIF, kewajiban penjual pada dasarnya

bambang agus warjoko, SE, MM


sama dengan term CFR hanya ditambah dengan
kewajiban penjual untuk membayar asuransi
pengangkutan utama. Pada dasarnya penjual tidak
mengetahui sejauh mana kepentingan pembeli
terhadap asuransi tersebut. Sepanjang tidak ada
permintaan khusus terhadap kualitas asuransi yang
harus ditanggung penjual, maka biasanya asuransi
ditutup dengan pertanggungan minimum.

49
bambang agus warjoko, SE, MM
50
Kegiatan operasional pengangkutan laut
dijalankan oleh perusahaan pelayaran
samudera (ocean shipping company)

bambang agus warjoko, SE, MM


51
Data statistik Bank EKSIM 2005: yang bertindak sebagai carrier dalam
 71% transaksi dan 96% kontrak pengangkutan laut
volume barang dalam
perdagangan menggunakan
sarana pengangkut laut.

pola pengangkutan dengan trayek pola pengangkutan laut pola pengangkutan


tertentu dan telah ditentukan yang tidak memiliki trayek laut dengan cara
waktunya secara reguler. dan jadwal waktu yang jelas menyewa secara
Keberangkatan dan kedatangan (independence services). penuh hak
kapal telah terjadwal dengan baik. pengoperasian kapal.
Dokumen-dokumen dalam pelayaran

Shipping Instruction
Setelah shipper mendapat kepastian mengenai terms of
payment yang telah disepakati dalam sales contract maka

bambang agus warjoko, SE, MM


shipper berkewajiban untuk melakukan pengiriman barang.
Untuk itu shipper akan menghubungi perusahaan jasa
angkutan (carrier) untuk dibukakan kontrak pengangkutan
barang. Pihak carrier hanya berkepentingan dalam hal
pengaturan jadwal keberangkatan sarana pengangkut dan
besarnya ongkos angkut yang akan dikenakan. Oleh
karenanya agar kontrak pengangkutan dapat segera
disusun maka shipper akan mengeluarkan instruksi dan
sekaligus informasi mengenai pengiriman barang. Dokumen
inilah yang disebut sebagai shipping instruction (SI).

52
Dokumen-dokumen dalam pelayaran
Kontrak Pengangkutan adalah perikatan antara pengirim
(shipper) dengan pihak pengangkut (carrier) untuk mengangkut
barang dari suatu tempat di negara eksportir hingga sampai di
suatu tempat di negara importir
PIHAK YG TERKAIT :

bambang agus warjoko, SE, MM


53
SHIPPER
pihak yang mengontrak carrier untuk mengangkut barang dari suatu tempat di
negaranya hingga sampai di tempat tujuan.

CONSIGNEE
pihak yang ditunjuk oleh shipper untuk menerima barang yang diangkut di
pelabuhan tujuan.
CARRIER
pihak yang memberikan jasa pengangkutan barang atau dengan pengertian
lain adalah pihak yang mengendalikan/mengoperasikan sarana pengangkut
untuk tujuan pengangkutan barang.
NOTIFY PARTY
pihak yang ditunjuk shippers dalam B/L sebagai pihak yang harus
diberitahukan oleh carrier setelah barang tiba di pelabuhan tujuan,
1.Shipper adalah nama lain dari exporter atau pengirim barang. Istilah

bambang agus warjoko, SE, MM


shipper ini akan selalu di pakai sebagai pengganti kata exporter /
pengirim barang./ penjual.

2.Consignee adalah nama lain dari importer atau penerima barang.


Istilah ini akan selalu dipakai sebagai pengganti kata importer / penerima
barang / pembeli.

3.Notify Party adalah pihak ketiga selain Consignee yang mengetahui


adanya sebuah pengiriman barang.

54
Dokumen-dokumen dalam pelayaran

Bill of Lading adalah dokumen pengangkutan barang yang dikirim


melalui sarana pengangkutan laut. Istilah lengkap untuk B/L
adalah Marine Bill of Lading atau Ocean Bill of Lading

bambang agus warjoko, SE, MM


55
JUMLAH SET LENGKAP B/L
FUNGSI BILL OF LADING :
(NEGOTIABLE B/L) :
1. Document of Receipt Terdiri atas 3 (Tiga) Lembar Original
2. Document of Tittle yang berlaku klausul “one for all and
3. Contract of Carriage all for One”. Artinya bahwa apabila
salah satu lembar asli telah
dipergunakan untuk mengklaim
barang/ telah ditukar dengan delivery
order, maka 2 lembar asli lainnya
tidak berfungsi lagi.
Fungsi Bill of Lading :
1. Sebagai bukti penerimaan barang (documents of receipt);
pengertiannya adalah B/L merupakan bukti sah bahwa
barang-barang yang akan dikapalkan telah diterima oleh
carrier dari pengirim barang yang selanjutnya akan dikrim

bambang agus warjoko, SE, MM


dan diserah terimakan kepada penerima di luar negeri;

2. Sebagai bukti adanya kontrak pengangkutan dan


penyerahan barang (carriage contract). B/L merupakan
dokumen perikatan antara pihak pengirim barang (shipper)
dengan pengangkut (carrier);

3. Sebagai bukti kepemilikan barang (document of title);


pemegang dokumen asli B/L atau pihak yang ditunjuk
sebagai consignee merupakan pihak yang secara sah
memiliki hak untuk penguasaan barang.
56
.
Dokumen-dokumen dalam pelayaran

Stowage Plan
Stowage plan merupakan suatu diagram yang
menggambarkan penempatan cargo atau

bambang agus warjoko, SE, MM


kontainer di ruang muatan (palka-palka kapal)
agar di pelabuhan tujuan kegiatan bongkar muat
barang dapat berjalan dengan baik. Stowage plan
dibuat berdasarkan denah yang telah tersedia
untuk masing-masing kapal, sesuai dengan
karakteristik ruang muatan setiap kapal selain itu
berguna untuk memperlihatkan kedudukan posisi
muatan, jenis muatan, yang berada pada masing-
masing pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan.
57
Kegiatan operasional pengangkutan
udara dijalankan oleh maskapai
penerbangan. Jasa Angkutan
udara memiliki keunggulan dari sisi

bambang agus warjoko, SE, MM


58
Barang Yang diangkut oleh Jasa efisiensi waktu dibanding jasa
Angkutan Udara : angkutan lainnya.
1) Barang yang peka waktu
2) Barang yang bersifat
perishable (tidak tahan lama)
3) Barang yang bernilai tinggi

Atas kontrak pengangkutan melalui sarana


transportasi udara, shipper akan menerima
dokumen pengangkutan berupa airway bill.
Berbeda dengan fungsi B/L, fungsi airway bill
bukanlah sebagai document of Tittle
Dalam jasa angkutan udara terdapat suatu asosiasi
pengangkutan udara yang dikenal sebagai International

bambang agus warjoko, SE, MM


Air Transport Association (IATA), yang anggotanya
adalah maskapai-maskapai penerbangan. Asosiasi ini
bertujuan untuk membantu menciptakan persaingan
yang sehat dan untuk mencapai keseragaman dalam
penetapan harga. Disamping hal tersebut, para anggota
IATA diberikan kelonggaran untuk saling
mengkonsultasikan harga/freight angkutan cargo udara.

59
Contoh perdagangan lewat jalur darat
adalah negara-negara di wilayah Asia
Tengah dan Eropa. Sarana transportasi
yang dipakai dalam angkutan darat adalah
jasa kereta api (railway company) dan jasa
perusahaan truk (trucking company). Atas
penyerahan muatan cargo kepada

bambang agus warjoko, SE, MM


60
perusahaan angkutan kereta api, maka
dokumen yang diterbitkan adalah
consignment note (surat angkutan kereta
api).

adalah angkutan barang dengan


menggunakan paling sedikit dua moda
angkutan yang berbeda atas dasar satu
kontrak pengangkutan.

B/L yg dikeluarkan : Combined Transport B/L


Contoh : Makasar  Surabaya  Singapore
Pelabuhan Laut : adalah tempat di darat dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang

bambang agus warjoko, SE, MM


61
dan/atau bongkar muat barang.
Fungsi Pelabuhan :
Pelabuhan EKSIM vs  Tempat Pertemuan moda
transportasi darat dengan
Pelabuhan Domestik laut
 Pintu gerbang Negara
Pelabuhan Umum vs Customs Port, yaitu pelabuhan
Pelabuhan Khusus yang berada dibawah pengawasan
Bea dan Cukai atau bila dilihat dari
(PP69/2001) sudut Kepabeanan dikenal sebagai
Kawasan Pabean.

Free Port, yaitu pelabuhan yang


Customs Port vs berada dibawah pengawasan Bea
dan Cukai, namun Bea dan Cukai
Free Port tidak melakukan pemungutan Bea
Masuk dan Pungutan Negara
lainnya.
bambang agus warjoko, SE, MM
Land Side Area : Air Side Area :
tempat parkir kendaraan umum, Area pelayanan kesehatan
area trolley/ porter service, area (emergency), Departure and Arrival
information desk, ruang khusus waiting room (ruang tunggu
VIP dan CIP, telepon umum, keberangkatan dan kedatangan),
perbankan, per-asuransian, agen Baggage conveyor, Customs Area ,
pariwisata dan restoran serta Immigration Area , Quarantine Area
tempat beribadat.

62
Pelabuhan Darat : adalah suatu kawasan di daerah

bambang agus warjoko, SE, MM


63
pedalaman yang berfungsi sebagai pelabuhan yang khusus
untuk angkutan dengan menggunakan petikemas.
Pelabuhan darat walaupun lokasinya terletak di daerah
pedalaman namun statusnya merupakan kepanjangan dari
pelabuhan laut, sehingga fungsinya sama dengan
pelabuhan laut dimana segala sesuatu yang ada di
pelabuhan tersedia pula di pelabuhan darat.
Pelayanan keselamatan
pelayaran
KP3
Kesatuan Penjaga dan

bambang agus warjoko, SE, MM


64
Pengamanan
Pelabuhan
Pengawasan keluar
masuknya barang dari/ke
Indonesia dan pemungutan
pajak lalu lintas barang
Pengawasan keluar (BM, Cukai, PDRI)
masuknya orang dari/ke
Indonesia

Melaksanakan
Pelayanan kesehatan pelabuhan, port clearence
health certificate dan health clearence
Administrator Pelabuhan (Adpel), merupakan instansi yang menyelenggarakan
fasilitas pelayanan keselamatan pelayaran di dalam daerah pelabuhan dengan tujuan
untuk memperlancar lalu lintas angkutan laut dan bongkar/muat orang, barang

bambang agus warjoko, SE, MM


maupun hewan di dalam wilayah kepelabuhanan, serta mengkoordinir kegiatan
Instansi terkait yang ada di wilayah pelabuhan;

Syahbandar, adalah instansi penegak hukum yang melaksanakan port clearance


(pemeriksaan surat-surat kapal/surat layak laut dan memberikan panduan keluar
masuk pelabuhan), agar kapal dapat keluar masuk pelabuhan secara tertib dan
terawasi, sehingga keselamatan pelayaran dapat terjamin;

Bea dan Cukai, merupakan instansi penegak hukum dibidang Kepabeanan dan
Cukai, dengan jalan melaksanakan pengawasan dan pemungutan bea masuk dan
pungutan negara lainnya serta memberikan pelayanan terhadap kegiatan impor dan
ekspor dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya

65
Imigrasi, adalah instansi penegak hukum ke-Imigrasi-an terutama yang berkaitan
dengan keluar masuknya orang (termasuk ABK) dari dan ke luar negeri

bambang agus warjoko, SE, MM


(pribumi/asing) melalui wilayah pelabuhan bersangkutan;

Dinas Karantina, adalah instansi penegak hukum dibidang Kesehatan (baik manusia,
binatang maupun tumbuh-tumbuhan) yang masuk dan keluar Indonesia melalui
wilayah pelabuhan bersangkutan dan hasil pemeriksaan yang dilakukannya,
diterbitkan Health Certificate dan Health Clearance;

Keamanan dan Ketertiban (KP3/KPLP), merupakan instansi penegak hukum yang


berada dibawah naungan Kepolisian (KP3) dan Departemen Perhubungan (KPLP)
yang tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam wilayah pelabuhan
tersebut;

PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo), adalah badan usaha milik negara yang memiliki
hak kepemilikan dan penguasaan lahan di pelabuhan
66
bambang agus warjoko, SE, MM
67
bambang agus warjoko, SE, MM
68

Anda mungkin juga menyukai