Anda di halaman 1dari 3

ANALYSING THE RELATIONSHIP AMONG ACCIDENT SEVERITY,

DRIVERS’ BEHAVIOUR AND THEIR SOCIO-ECONOMIC


CHARACTERISTICS IN DIFFERENT TERRITORIAL CONTEXTS
4 Transportasi A

Diana Fitria S 13116075

Ekaristi Sihombing 13116079

Iba Nursyahbaniyah 13116082

Nurul Ainun F S 13116088

Siti Wahyuni Mursalim 13116095


TUJUAN
Untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat keparahan kecelakaan lalu lintas, perilaku
berkendara pengemudi, serta karakteristik sosial-ekonomi dengan cara membandingkan data
dari 2 kota dengan karakteristik yang berbeda, yaitu: Cosenza, kota di selatan Italia, dan
Granada, kota di selatan Spanyol.

TEORI
Keselamatan berlalulintas sangat bergantung kepada faktor lingkungan fisik, kendaraan, dan
pengguna jalan. Namun, menurut Elander (1993) perilaku berkendara pengemudi juga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keselamatan berlalu lintas.

Peneliti menemukan bahwa tingkat keparahan kecelakaan bergantung kepada:

1. Pengalaman berkendara. Contohnya SIM, jam terbang pengemudi, jumlah kecelakaan


dalam beberapa tahun belakangan, dan jarak tempuh yang telah dilalui.

2. Karakteristik sosial-ekonomi pengemudi. Contohnya, jenis kelamin, usia, pendapatan,


tingkat pendidikan, dan status pernikahan)

3. Perilaku berkendara. Contohnya, pelanggaran lalu lintas beberapa tahun belakangan,


kondisi fisik pengemudi, penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang, penggunaan sabuk
pengaman, kecepatan berkendara, penggunaan telepon genggam, dll)

Dari teori tersebut di atas, peneliti pun memutuskan untuk mengidentifikasi hubungan antara
tingkat keparahan kecelakaan lalu lintas, perilaku berkendara pengemudi, serta karakteristik
sosial-ekonomi dengan cara menggunakan metode survey, yaitu dengan menyebarkan
kuesioner kepada 500 pengemudi di Cosenza, dan 492 pengemudi di Granada. Pengambilan
sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Isi kuesioner dibagi atas 4 bagian. Bagian
pertama berisi tentang karakteristik sosial-ekonomi pengemudi. Bagian kedua berisi tentang
perilaku berkendara pengemudi, bagian ketiga berisi tentang pengalaman berkendara
pengemudi. Bagian keempat berisi tentang eksperimen Stated Preference (SP) yang
digunakan untuk mengetahui persepi pengemudi dalam hal situasi mengemudi yang
berpotensi berbahaya.

HASIL
Secara keseluruhan, perbandingan menunjukkan bahwa perilaku berkendara pengemudi di
Spanyol lebih aman dibandingkan dengan pengemudi di Italia. Mengenai tingkat keparahan
kecelakaan lalu lintas, kecelakaan yang terjadi di Cosenza dapat dianggap sebagai yang paling
berbahaya. Di sisi lain, hasil yang diperoleh dari dua sampel menunjukkan kesamaan tentang
pengalaman berkendara. Temuan dari analisis data yang dikumpulkan oleh eksperimen SP,
mengungkapkan bahwa penggunaan teknik survei inovatif seperti SP dapat sangat berguna
untuk mengumpulkan persepsi pengemudi tentang risiko kecelakaan di jalan. Faktanya, hanya
menganalisis tanggapan langsung dari pengemudi hanya dapat menangkap jenis persepsi
tertentu, sementara melalui percobaan SP, pengemudi secara tidak langsung mengungkapkan
persepsi mereka tentang elemen-elemen yang dapat mempengaruhi keberlangsungan situasi
mengemudi. Dengan menganalisis data yang dikumpulkan di Cosenza, kondisi psikofisikal
pengemudi lebih berdampak pada tingkat risiko yang dirasakan. Sementara tentang Granada,

PAGE 1
baik tingkat kepatuhan terhadap aturan dan kondisi pengemudi memiliki pengaruh yang
relevan pada risiko kecelakaan yang dirasakan.

PAGE 2

Anda mungkin juga menyukai