Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN INKLUSI

LANDASAN PENDIDIKAN INKLUSI

Dosen Pembimbing : Dr. Jasrial, M.Pd.

KELOMPOK 2:

CHRISTIN MAI ASTUTI (19006180)

SALSABILLA SY (19006119)

IQBAL ANDIKA (19006178)

RALIZA AFIFA CHANIAGO (19006207)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang Landasan
Pendidikan Inklusi. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penyusun juga mengucapkan terimakasih
kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini terutama kepada
bapak Dr. Jasrial, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Inklusi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 14 September 2020

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2

BAB II LANDSAN PENDIDIKAN INKLUSI .................................................. 3

A. Filosofi ..................................................................................................... 3
B. Pedagogi .................................................................................................. 4
C. Religi ....................................................................................................... 5
D. Yuridis ..................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8

A. Kesimpulan .............................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu adanya pendidikan di negara kita adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa yaitu seluruh warga negaranya. Dengan adanya pendidikan
diharapkan, semua akan mampu mengaktualisasi dirinya dalam masyarakat,
mampu membangun negaranya ke arah yang lebih baik dan lebih maju.
Pendidikan ini merupakan hak semua warga negaranya tanpa kecuali. Hak
pendidikan tidak membedakan derajat, kondisi ekonomi ataupun kelainannya.
Semua berhak memperoleh pendidikan yang layak. Semua berhak memperoleh
pendidikan yang ada disekitarnya.
Pendidikan inklusif adalah suatu kebijakan pemerintah dalam mengupayakan
pendidikan yang bisa dinikmati oleh setiap warga negara agar memperoleh
pemerataan pendidikan tanpa memandang anak berkebutuhan khusus maupun
normal agar bisa bersekolah dan memperoleh pendidikan yang layak dan
berkualitas untuk masa depan kehidupannya. Sekolah inklusi berusaha untuk
mengatasi masalah pemerataan kesempatan pendidikan untuk anak berkebutuhan
khusus supaya bisa belajar di sekolah reguler. Sebagai pembaharuan pendidikan,
pendidikan inklusif lahir karena banyaknya anak berkebutuhan khusus yang
semakin bertambah dan akses pendidikannya terbatas, karena lokasi SLB pada
umumnya berada di Ibu Kota Kabupaten. Padahal anak-anak berkebutuhan
khusus tersebar tidak hanya di Ibu Kota Kabupaten tetapi hampir di seluruh
daerah (kecamatan/desa). Akibatnya, sebagian anak berkebutuhan khusus, karena
faktor ekonomi terpaksa tidak disekolahkan oleh orang tuanya karena lokasi SLB
jauh dari rumah, melayaninya. Sebagian yang lain, mungkin selama ini dapat
diterima di SD terdekat, namun kerena ketiadaan pelayanaan khusus bagi
mereka, akibatnya mereka berpotensi tinggal kelas yang pada akhirnya akan
putus sekolah.

1
B. RumusanMasalah
1. Apa landasan filosofi pendidikan inklusi?
2. Apa landasan pedagogis pendidikan inklusi?
3. Apa landasan religi pendidikan inklusi?
4. Apa landasan yurudis pendidikan inklusi?
C. TujuanMakalah
1. Mengetahuilandasan Pendidikan inklusifilosofi.
2. Mengetahuilandasan Pendidikan inklusipedagogis.
3. Mengetahuilandasan Pendidikan inklusireligi.
4. Mengetahuilandasan Pendidikan inklusiyurudis.

2
BAB II

LANDASAN PENDIDIKAN INKLUSI

A. FILOSOFIS
Landasan filosofis utama penerapan Pendidikan inklusi di indonesia adalah
Pancasila yang merupakan lima pilar sekalugus cita-cita yang didirikan atas
fondasi yang lebih mendasar lagi, yang disebut bhineka Tunggal Ika (Mulyono
Abdulrahman 2003). Filsafat ini sebagai wujud pengakuan kebinekaan manusia,
baik kebinekaan vertical maupun horizonyal, yang mengemban misi tunggal
sebagai umat Tuhan di bumi. Kebinekaan vertical ditandai dengan perbedaan
kecerdasan, kekuatan fisik, kemampuan finansial, kepangkatan, kemampuan
pengendalian diri, dsb. Sedangkan kebinekaan horizontal diwarnai dengan
perbedaan suku bangsa, ras, Bahasa,, budaya, agama, tempat tinggal, daerah,
afilias politik, dsb. Karena keragaman dengan kesamaan misi yang di emban di
bumi, misi, menjadi kewajiban untuk membangun kebersamaan dan interaksi
dilandasi dengan saling membutuhkan.
Bertolak dari filosofi Bhineka Tunggal Ika, kelainan dan kelainan dan
keberbakatan hanyalah satu bentuk kebinekaan seperti hal nya perbedaan suku,
ras, Bahasa budaya, atau agama. Di dalam diri individu berlainan pastilah dapat
ditemukan keunggulan-keunggulan tertentu, sebaliknya di dalam diri individu
berbakat pasti terdapat juga kekurangan tertentu, karena tidak hanya makhluk
dibumi ini yang diciptakan sempurna. Kecacatan atau keunggulan tidak
memisahkan peserta didik satu dengan yang lainnya seperti halnya perbedaan
suku, Bahasa, budaya, atau agama. Hal ini harus diwujudkan dalam sistem
Pendidikan. Sistem Pendidikan harus memungkinkan terjadinya pergaulan dan
interaksi antarsiswa yang beragam, sehingga mendorong sikap silih asah, ssilih
asih, dan silih asuh dengan semangat toleransi seperti halnya yang dijumpai atau
dicita-citakan dalam kehidupan sehari-hari.
Keragaman dalam etnik, dialek, adat istiadat, keyakinan, tradisi, dan budaya
merupakan kekayaan bangsa yang tetap menjunjung tinggi persatuan dan

3
kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pandangan agama
(khususnya islam) antara lain ditegaskan bahwa:
1. Manusia dilahirkan dalam keadaan suci
2. Kemuliaan seseorang di hadapanTuhan
3. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri.
4. Manusia diciptakan berbeda-beda untuk saling silahturahmi (inklusif).

Pandangan universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa setiap manusia


mempunyai hak untuk hidup layak, hak Pendidikan, hak Kesehatan, hak
pekerjaan.

1. Pendidikan sebagaihakasasianak.
2. Keberagamansebagaisesuatu yang alami.
3. Sekolahharus responsive terhadapkeunikansetiapanak
4. Setiapsekolahharusmemenuhikebuhutankhusussetiapanak.
5. Inklusisebagaialat yang efektifuntukmemerangidiskriminasi
6. Pendidikan inklusimeningkatkanefesiensi Pendidikan bagisemua.

B. PEDAGOGIS
Melalui Pendidikan, peserta didik berkelainan dibentuk menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab, yaitu individu yang mampu
menghargai perbedaan dan berpartisipasi dalam masyarakat. Pada Pasal 3
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003, disebutkan bahwa tujuan Pendidikan
nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratif dan
bertanggung jawab. Jadi, melalui Pendidikan, peserta didik berkelainan dibentuk
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, yaitu individu
yang mampu menghargai perbedaan dan berpartisipasi dalam masyarakat. Tujuan
ini mustahil tercapai jika sejak awal mereka diisolasi dari teman sebayanya

4
disekolah-sekolah khusus. Mereka harus diberi kesempatan Bersama teman
sebayanya.

C. RELIGI
Landasan religious pendidikan yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari
religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan
atau studi pendidikan.
Dasar Religius.
Yang dimaksud dengan dasar religious adalah dasar-dasar yang bersumber
dari agama Islam yang tertera dalam ayat Al-Quran maupun Hadits Nabi
menurut ajaran Islam, bahwa melaksanakan pendidikan agama adalah
merupakan perintah dari Tuhan yang merupakan ibadah kepadanya.
Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menunjukkan adanya perintah
tersebut, antara lain berikut ini:
a) Dalam Surat An-Nahlayat 125, yang berbunyi:

) َ ‫ظ ِت ا ْن َح‬
:‫سىَ ِت (انىحم‬ َ ‫س ِبيْ ِم َر ِّبكَ ِبانحِ ْْ ْك َم ِت ََا ْن َم ُْ ِع‬
َ َّ‫ا ُ ْدعُ اِن‬
Artinya: Ajaklah kepada Agama Tuhanmu dengan cara yang bijaksana
dan dengan nasihat yang baik.
b) Dalam Surat Ali-Imronayat 104, yang berbunyi:
ِ َْ ‫ ََ ْنتَكُهْ ِم ْىكُ ْم ا ُ َّمت ٌ يَ ْذع ُُْ َن اِنَّ ا ْن َخي ِْز ََيَأ ْ ُم ُز َْنَ بِا ْن َمعْ ُز‬.D
‫ف ََيَ ْى ٍَ ُْنَ ع َِه ا ْن ُم ْىك َِز‬
)ٔٓ٤ :‫(ال عمزان‬
Artinya: Hendaknya ada diantara kamu segolongan ummat yang
mengajak kepada kebaikan, menyuruh berbuat baik dan mencegah dari
perbuatan mungkar.
c) Dalam Surat At-Tahrimayat 6 yang berbunyi:
َ ُ‫يَااَيُّ ٍَا انَّ ِذ ْي َه ا َ َمىُ ُْا قُ ُْا ا َ ْوف‬
)٦ :‫سك ُْم َُا َ ٌْ ِه ْيكُ ْمىَا ًرا(انتحزيم‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka.

5
Selain ayat-ayat tersebut , juga disebutkan dalam hadits antara lain sebagai
berikut:
)ِ‫عىِّّ ََنَ ُْ ايَتً(رَاي انبخار‬
َ ‫بَ ِهّغُ ُْا‬
Artinya: Sampaikanlah ajaranku kepada orang lain walaupun hanya sedikit.
(HR.Bukhari)
ًِ ‫عهَىا ْن ِف ْط َز ِةفَأَبَ َُاٌُ َي ٍَ ّ ُِدَاوِ ٍِأ َ َْيُىَ ِص َّزا ِو‬
َ ‫كُ ُم َم ُْنُ ُْ ٍد ي ُ ُْنَ ُذ‬
)‫ساوِ ًِ (رَاٌمسهم‬ َ ‫أ َ َْيُ َم ِ ّج‬
Artinya: Setiap anak yang dilahirkan itu telah membawa fitrah beragama
(perasaan percaya kepada Allah) maka kedua orang tuanya lah yang
menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi
(HR.Baihaki)

E. YURIDIS
Landasan yuridis pendidikan Indonesia adalah seperangkat konsep peraturan
perundang-undangan yang menjadi titik tolak system pendidikan Indonesia, yang
menurut Undang-Undang Dasar 1945 meliputi, Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia, Ketetapan MPR, Undang-Undang Peraturan Pemerintah pengganti
undang-undang, peraturan pemerintah, Keputusan Presiden, peraturan
pelaksanaan lainnya, seperti peraturan Menteri, Instruksi Menteri, dan lain-lain.
UUD 1945 sebagaiLandasanYuriidis Pendidikan Indonesia
a. Pancasila sebagai Landasan I dalam Sistem Pendidikan Indonesia
b. Pasal-Pasal UUD 1945 sebagai LandasanYuridis Pendidikan Indonesia
c. Ketetapan MPR sebagai LandasanYuridis Pendidikan Nasional
d. Undang-Undang sebagai LandasanYuridis Pendidikan Nasional
1) Latar Belakang Perlunya UU No. 2 th 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2) Ketentuan Umum Undang - Undang No 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
3) Satuan, Jalur dan Jenis Pendidikan
4) Jenjang Pendidikan

6
e. Peraturan Pemerintah sebagai Landasan Yuridis Sistem Pendidikan
Nasional
f. Keputusan Presiden sebagai Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan
Nasional
g. Keputusan Menteri sebagai Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan
Nasional
h. Instruksi Menteri sebagai Landasan yuridis Pelaksanaan Pendidikan
Nasional

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan inklusif adalah suatu kebijakan pemerintah dalam mengupayakan
pendidikan yang bisa dinikmati oleh setiap warga negara agar memperoleh
pemerataan pendidikan tanpa memandang anak berkebutuhan khusus maupun
normal agar bisa bersekolah dan memperoleh pendidikan yang layak dan
berkualitas untuk masa depan kehidupannya.
Landasan-landasan pendidikan inklusif adalah landasan filososfis, landasan
pedagogis, landasan religius, serta landasan yuridis yang merupakan titik tumpu
bagi terlaksananya pendidikan inklusif di Indonesia.

B. SARAN
Dengan mempelajari landasan-landasan pendidikan inklusif kita semua
diharapkan dapat memahami bagaimana pendidikan inklusif tersebut
berlandaskan berdasarkan filosofi,pedagogi,religius,serta yuridis.

8
DAFTAR PUSTAKA

A.Warson Munawir. 1984. Kamus almunawwir. Jogjakarta: Unit Pengadaan Buku-


Buku Ilmiaah Keagamaan.

A. Rahman Saleh. 2006. Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa.


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Abdurahman, Mulyono. 2003. Pendidikan BagiAnak BerkesulitanBelajar. Jakarta:


Rineka Cipta.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Dasar 1945 Beserta Penjelasannya Undang-Undang No.2 th. 1989


Tentang Sistem Pendidikan Nasional Berikut Peraturan-Peraturan
Pemerintah Tentang Pelaksanaan Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai