MAKALAH
Oleh
PGSD A Semester 4
Maret, 2017
KATA PENGANTAR
1
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................
DAFTAR ISI............................................................
BAB I....................................................................
PENDAHULUAN......................................................
1.3 Tujuan...........................................................................
BAB II...................................................................
PEMBAHASAN.......................................................
BAB III................................................................
PENUTUP............................................................
2
3.1 Simpulan.....................................................................
3.2 Saran..........................................................................
DAFTAR RUJUKAN.................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang sama dengan teman seusianya yaitu menjadi anak yang
mampu mengembangkan potensi dirinya dengan cara
memperoleh ilmu melalui pendidikan.
Hal itulah yang menyebabkan perlunya pendidikan inklusi
bagi anak didik yang memiliki kekurangan baik cacat fisik atau
mental maupun kesulitan
2
3
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui latar belakang historis pendidikan
inklusi
1.3.2 Untuk mengetahui dasar hukum pe;aksanaan
pendidikan inklusi
1.3.3 Untuk mengetahui konsep pendidikan inklusi
1.3.4 Untuk mengetahui makna pendidikan inklusi
1.3.5 Untuk mengetahui tujuan pendidikan inklusi
1.3.6 Untuk mengetahui pengelolaan pendidikan inklusi
1.3.7 Untuk mengetahui implikasi penerapan pendidikan
inklusi
BAB II
PEMBAHASAN
1
gizi, tidak berprestasi dengan baik, anak-anak yang berbeda
agama, anak-anak penyandang HIV/AIDS, dan anak-anak yang
berusia sekolah tetapi tidak sekolah, mereka dididik dan
diberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan cara yang
ramah dan penuh kasih sayang tanpa diskriminasi.1
2
3
3 Ibid, hal 2
4
bertujuan dapat memungkinkan guru dan siswa untuk merasa nyaman dengan
keragaman dan melihatnya sebagai suatu tantangan dan pengayaan dalam
lingkungan belajar, dan pada suatu problem.
Nilai penting yang melandasi suatu sekolah inklusi adalah
penerimaan, pemilikan, dan asumsi lain yang mendasari sekolah inklusi
adalah, bahwa mengajar yang baik adalah mengajar yang penuh gairah, yang
mendorong agar setiap anak dapat belajar, memberikan lingkungan yang
sesuai, dorongan, dan aktivitas yang bermakna. Sekolah inklusi mendasarkan
kurikulum dan aktivitas belajar harian pada sesuatu yang dikenal dengan
mengajar dan belajar yang baik.
Akhirnya dapat dirumuskan bahwa pendidikan inklusi adalah proses
pendidikan yang memungkinkan semua anak berkesempatan untuk
berpartisipasi secara penuh dalam kegiatan kelas reguler, tanpa memandang
kelainan, ras, atau karakteristik lainnya.
Seseorang yang kuat di satu dimensi mungkin lemah pada dimensi lain.
Dengan demikian, seorang anak tidak akan selamanya menjadi tutor atau
pembimbing teman-temannya, suatu saat dia akan berbalik menjadi anak yang
membutuhkan orang lain.
Pendidikan inklusif berarti melibatkan orang tua secara bermakna
dalam proses perencanaan. Pendidikan inklusi sangat bergantung kepada
masukan orang tua pada pendidikan anaknya, misalnya keterlibatan mereka
dalam penyusunan program pengajaran individual.
Fungsi guru sumber dan guru metode pembelajaran inklusif antara lain
sebagai:
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Munculnya diskriminasi terhadap penyandang cacat
menjadi faktor yang melatar belakangi pendidikan inklusi.
2. Pendidikan inklusi adalah pendidikan untuk menerima perbedaan anak
yang heterogen ditangani oleh tenaga, dari berbagai profesi sebagai satu
tim, sehingga kebutuhan individual setiap anak dapat terpenuhi.
3. Dasar hukum penyelenggaraan pendidikan inklusi adalah Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009
tentang penyelenggaraan pendidikan inklusi Pasal 1 dan
UU No 20 Tahun 2003 Pasal 5.
4. Makna pendidikan inklusi adalah bahwa lingkungan kelas
atau sekolah mampu memberikan rasa senang, menerima,
ramah, bersahabat, peduli, mencintai, menghargai, serta
hidup dan belajar dalam kebersamaan.
5. Tujuan pendidikan inklusi adalah memberikan kesempatan
yang sama kepada siswa agar memperoleh pendidikan
yang sama dan terbaik bagi semua anak tanpa
memandang fisik maupun mental siswa yang berbeda.
6. Implementasi pendidikan inklusi dalam setting sekolah, perlunya adaptasi
kurikulum, perubahan pendidikan yang potensial, kerjasama lintas
sektoral dan adaptasi lingkungan
7. Implikasi pendidikan inklusi adalah sekolah-sekolah umum dapat
memenuhi kebutuhan pendidikan khusus, sekolah yang menangani
peserta didik yang berkarakteristik spesifik dengan memperhatikan
metode dan program pembelajaran individu sesuai dengan kebutuhan
setiap peserta didik melalui pendekatan inklusif, dan lembaga pemerintah
seyogianya mampu mengeluarkan kebijakan-kebijakan sosial seperti
meningkatkan integrasi dan partisipasi serta memerangi eksklusif
(keterpisahan).
12
3.2 Saran
Saran penulis kepada pembaca agar mampu
menghilangkan sikap diskriminatif dan menghina anak yang
memiliki kecacatan fisik maupun mental dan mampu
menerima keberadaan penyandang disabilitas.
Saran penulis kepada para pendidik agar mampu
menangani dan mampu membelajarkan siswanya yang
mengalami kesulitan dalam belajar akibat disabilitas maupun
karena kesulitan belajar yang temporal.
13
DAFTAR RUJUKAN