Anda di halaman 1dari 5

PENCEMARAN AIR

LAPORAN PENELITIAN
Oleh:
1. Ahmad Naim
2. Husnul Khotimah Azi

PROGRAM STUDI SI PGSD


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
September, 2016

A. Judul : Dampak Kehidupan Masyarakat yang Tinggal di Area Pinggir Sungai


.............terhadap Pencemaran Air di Sungai Mojosari Kepanjen
B. Latar Belakang
Pencemaran sungai kini semakin memprihatinkan. Hal tersebut dipicu oleh
kebiasaan penduduk sekitar sungai yang sering membuang limbah ke sungai. Limbah
tersebut ada yang berupa sampah plastik dan limbah rumah tangga.
Tindakan masyarakat yang seperti itu berdampak buruk terhadap kelestarian
ekosistem sungai. Selain itu juga merusak keindahan sungai, sehingga tidak enak jika
diipandang, serta berdampak buruk terhadap kesehatan karena menjadi sarang penyakit,
seperti penyakit malaria, diare, dan penyakit kulit.
Ketika musim hujan tiba, sampah-sampah yang bertumpuk-tumpuk itu akan
menjadi penyumbat debit air hujan, sehingga air hujan berubah menjadi bajir yang
meluapi pemukiman warga
Penulis berharap agar penduduk sekitar sadar akan kebersihan lingkungannya,
yaitu dengan tidak membuang sampah di sungai. Pemerintah setempat juga harus
berperan dalam menangani masalah ini, yaitu dengan cara memberi denda kepada pelaku
baik individu atau kelompok industri yang membuang sampah di sungai. Agar masalah
pencemaran sungai ini dapat teratasi, penduduk dan pemerintah harus saling bekerja sama
C. Identifikasi Permasalahan
Masalah pencemaran sungai ini dipicu oleh sikap penduduk sekitar sungai yang
suka membuang sampah ke sungai. Agar masalah ini dapat teratasi, maka perlu prinsipprinsip sebagai berikut:
1. Secara non teknis, yaitu menciptakan peraturan perundangan yang dapat
merencanakan, mengatur, dan mengawasi segala bentuk kegiatan industri agar tidak
terjadi pencemaran.
2. Secara teknis, yaitu tindakan pelaku

baik penduduk maupun industri agar

memperlakukan hasil bungannya, seperti mendaur ulang, memakai ulang, dan


meminimalisir produksi sampah.
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahamai pencemaran air sungai
2. Untuk mengetahui dan memahami faktor penyebab pencemaran air sungai
3. Untuk mengetahui dan memahami dampak pencemaran air sungai
4. Untuk mengetahui dan memahamai solusi menangani pencemaran air sungai

E. Hasil Observasi

Gambar 1 Sampah
dedaunan dan plastik
di bantaran sungai

Gambar 2 Tumpukan
sampah yang tersangkut di
semak-semak

Gambar 3 Sampah di hilir


sungai

Tanggal Observasi: 17 September 2016


Pukul
: 08.45
Lokasi
: Sungai di depan Universitas Islam Raden Rahmat Malang
..........................Jalan Mojosari 02 Kepanjen Malang
Jenis Pencemaran
: pencemaran air
Penyebab
: limbah deterjen, sampah plastik, sisa minyak dan oli serta
.........................sampah daun
F. Pembahasan
Kawasan sungai yang berada di pinggiran jalan raya Mojosari 02 kepanjen ini
adalah tempat aliran sungai yang tidak deras. Di area pinggir sungai tersebut terdapat
aktivitas industri, baik industri skala besar dan industri rumah tangga skala kecil dan
menengah. Bangunan-bangunan seperti pemukiman warga, warteg, toko swalayan,
tempat futsal, bengkel, pabrik, universitas, persawahan, masjid, dan pondok pesantren.
hal ini dapat menyebabkan permasalahan dalam kawasan tersebut, terutama berkaitan
dengan dampak adanya aktivitas industri terhadap kondisi lingkungan.
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air pasal 1 poin 11 yang menyebutkan bahwa pencemaran air
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain
ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu
yang

menyebabkan

air

tidak

dapat

berfungsi

sesuai

dengan

peruntukannya. BIBLIOGRAPHY \l 1057


Faktor penyebab tercemarnya sungai Jalan Mojosari 02 Kepanjen Malang adalah
kebiasaan masyarakat yang suka membuang sampah ke sungai, diperburuk dengan
BIBLIOGRAPHY \l 1057 Kurniawan, M. W. (2013). Kajian Pengelolaan
Air Limbah Sentra Industri Kecil. 2.

limbah rumahan seperti sisa sabun dan sisa cucian dapur, limbah pabrik seperti plastik
dan oli dan serta zat kimia dari pupuk kimia.
Dampak dari pencemaran air sungai antara lain timbulnya bau busuk dari sungai
yang sangat mengganggu warga sekitar, sungai kurang enak di pandang karena terdapat
banyak sampah plastik, biota air sungai terganggu karena air sungainya sangat pekat
sehingga kadar oksigen yang dibutuhkan oleh biota tersebut berkurang, menjadi sumber
penyakit kulit dan diare, serta banjir ketika turun hujan lebat.
Diperlukan peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam menjaga
kualitas sumber daya air dengan cara pencegahan terjadinya pencemaran air sungai.1
Diperlukan peningkatan koordinasi antar instansi yang berkaitan dengan
pengendalian pencemaran air. Peningkatan koordinasi dapat dilakukan dengan penerapan
persyaratan prinsip-prinsip pengendalian pencemaran air terhadap rencana usaha/
kegiatan yang mengajukan perizinan. BIBLIOGRAPHY \l 1057
Peran pemerintah setempat juga perlu ditingkatkan seperti menugaskan petugas
kebersihan dari Dinas kebersihan Kepanjen agar membersihkan sampah yang ada
dipinggir sungai dan di perumahan warga.
G. Pembahsan Interaksi yang Terganggu
Pencemaran air sungai di Sungai Mojosari Kepanjen ini berdampak pada
terganggunya

ekosistem sungai, lingkungan sekitar, dan kelangsungan kehidupan

manusia.
Didalam sungai yang terdapat populasi ikan yang terganggu. Hal ini disebabkan
oleh air yang tercemar oleh zat kimia seperti sisa sabun, sisa oli, sisa minyak yang telah
dibuang masyarakat dan industri rumah tangga. Beberapa polutan tersebut dapat merubah
derajat keasaman dan menurunkan kandungan oksigen di dalam air sehingga ikan
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan oksigen untuk bernapas, dan populasi ikan tersebut
semakin sedikit. Namun kondisi berkurangnya populasi ikan berbanding terbalik dengan
populasi keong sungai. Keong sungai ini justru berkembang biak dengan baik dengan
jumlah yang sangat banyak meski kondisi air sungai tercemar.
Lingkungan sekitar Sungai Mojosari ini mengganggu masyarakat sekitarnya,
seperti bau sampah yang sangat mengganggu masyarakat yang melewati daerah
sungaidan menjadi tempat pemicu munculnya penyakit demam berdarah.
1 Agustiningsih, D., & sasongko, S. B. (2012). Analisis Kualitas Air dan
Strategi Pengendalian Pencemaran Air . Jurnal Presipitasi , 66-67.
BIBLIOGRAPHY \l 1057 Ibid. Halaman 70

F. Kesimpulan dan Saran


Dari bab pembahasan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Pencemaran air adalah masuknya zat polutan ke dalam air sehingga kualitas air
menurun.
2. Faktor penyebab tercemarnya air sungai adalah ketidaksadaran warga akan
kebersihan, sehingga warga dan perusahaan perindustrian banyak yang membuang
sampah ke Sungai Mojosari.
3. Dampak pencemaran air Sungai Mojosari antara lain: timbulya bau busuk, banjir,
terganggunya biota sungai, dan menyebabkan penyakit kulit dan demam berdarah.
4. Solusi untuk mengatasi pencemaran Sungai Mojosari adalah perlunya peran serta
masyarakat dan pemerintah untuk sadar dalam menjaga kebersihan, tidak membuang
sampah ke sungai, dan pemerintah memberikan pelayanan dari dinas kebersihan agar
membersihkan area sungai dan sekitarnya dari sampah.
Saran penulis kepada semua masyarakat agar tidak membuang sampah
sembarangan. Buanglahsampah pada tempat yang semestinya agar lingkungan terlihat
indah dan nyaman.
G. Daftar Rujukan
Agustiningsih, D., & sasongko, S. B. (2012). Analisis Kualitas Air dan Strategi
Pengendalian Pencemaran Air . Jurnal Presipitasi , 66-67.
Kurniawan, M. W. (2013). Kajian Pengelolaan Air Limbah Sentra Industri Kecil. 2.

Anda mungkin juga menyukai