LAPORAN PENELITIAN
Oleh:
1. Ahmad Naim
2. Husnul Khotimah Azi
E. Hasil Observasi
Gambar 1 Sampah
dedaunan dan plastik
di bantaran sungai
Gambar 2 Tumpukan
sampah yang tersangkut di
semak-semak
menyebabkan
air
tidak
dapat
berfungsi
sesuai
dengan
limbah rumahan seperti sisa sabun dan sisa cucian dapur, limbah pabrik seperti plastik
dan oli dan serta zat kimia dari pupuk kimia.
Dampak dari pencemaran air sungai antara lain timbulnya bau busuk dari sungai
yang sangat mengganggu warga sekitar, sungai kurang enak di pandang karena terdapat
banyak sampah plastik, biota air sungai terganggu karena air sungainya sangat pekat
sehingga kadar oksigen yang dibutuhkan oleh biota tersebut berkurang, menjadi sumber
penyakit kulit dan diare, serta banjir ketika turun hujan lebat.
Diperlukan peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam menjaga
kualitas sumber daya air dengan cara pencegahan terjadinya pencemaran air sungai.1
Diperlukan peningkatan koordinasi antar instansi yang berkaitan dengan
pengendalian pencemaran air. Peningkatan koordinasi dapat dilakukan dengan penerapan
persyaratan prinsip-prinsip pengendalian pencemaran air terhadap rencana usaha/
kegiatan yang mengajukan perizinan. BIBLIOGRAPHY \l 1057
Peran pemerintah setempat juga perlu ditingkatkan seperti menugaskan petugas
kebersihan dari Dinas kebersihan Kepanjen agar membersihkan sampah yang ada
dipinggir sungai dan di perumahan warga.
G. Pembahsan Interaksi yang Terganggu
Pencemaran air sungai di Sungai Mojosari Kepanjen ini berdampak pada
terganggunya
manusia.
Didalam sungai yang terdapat populasi ikan yang terganggu. Hal ini disebabkan
oleh air yang tercemar oleh zat kimia seperti sisa sabun, sisa oli, sisa minyak yang telah
dibuang masyarakat dan industri rumah tangga. Beberapa polutan tersebut dapat merubah
derajat keasaman dan menurunkan kandungan oksigen di dalam air sehingga ikan
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan oksigen untuk bernapas, dan populasi ikan tersebut
semakin sedikit. Namun kondisi berkurangnya populasi ikan berbanding terbalik dengan
populasi keong sungai. Keong sungai ini justru berkembang biak dengan baik dengan
jumlah yang sangat banyak meski kondisi air sungai tercemar.
Lingkungan sekitar Sungai Mojosari ini mengganggu masyarakat sekitarnya,
seperti bau sampah yang sangat mengganggu masyarakat yang melewati daerah
sungaidan menjadi tempat pemicu munculnya penyakit demam berdarah.
1 Agustiningsih, D., & sasongko, S. B. (2012). Analisis Kualitas Air dan
Strategi Pengendalian Pencemaran Air . Jurnal Presipitasi , 66-67.
BIBLIOGRAPHY \l 1057 Ibid. Halaman 70