Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fatma Fajar Setyawati

NIM : 836869769
Semester :3
Mata Pelajaran : Profesi Keguruan

MODUL 4
Kegiatan Belajar 2 (Peran Guru dalam Bimbingan dan Konseling )
1. Peran Kepembimbingan Guru dalam Proses Pembelajaran
Layanan bimbingan yang dimaksud :
a) Bimbingan belajar
Bimbingan belajar diarahkan kepada upaya membantu peserta didik dalam mempelajari konsep
dan ketrampilan yang terkait dengan program kurikuler sekolah. Dalam bimbingan belajar, guru
diharapkan dapat memberi layanan kepada peserta didik, baik secara individual maupun
perorangan.
b) Bimbingan pribadi
Bimbingan pribadi lebih terfokus kepada upaya membantu peserta didik mengembangkan aspek-
aspek kepribadian yang menyangkut pemahaman diri dan lingkungan, kemampuan memecahkan
masalah, konsep diri, kehidupan emosi, dan identitas diri.
Peran guru dalam membantu perkembangan pribadi peserta didik :
1) Bersikap peduli terhadap anak
Memberi perhatian penuh kepada peserta didik sebagai seorang pribadi dan memahami
apa yang terjadi pada dirinya.
2) Bersikap konsisten
Sikap konsisten ialah bagaimana membantu peserta didik untuk merasakan konsekuensi
tindakannya, dan bukan karena kesamaan perlakuan yang diberi guru.
3) Mengembangkan lingkungan yang stabil
Guru harus berupaya mengembangkan struktur program dan tatanan yang dapat
menumbuhkan perasaan peserta didik bahwa dirinya hidup dalam dunia yang memiliki
keteraturan, stabilitas, dan tujuan.
4) Bersikap permisif
Yaitu memberi keleluasaan dan menumbuhkan keberanian peserta didik untuk
menyatakan diri dan menguji kemampuannya, serta bersikap toleran terhadap kekeliruan
dan keragaman perilaku peserta didik.

c) Bimbingan sosial
Bimbingan sosial diarahkan kepada upaya membantu peserta didik mengembangkan ketrampilan
sosial atau ketrampilan berinteraksi didalam kelompok. Ketrampilan sosial yaitu kecakapan
berinteraksi dengan orang lain dan cara-cara yang digunakan didalam berinteraksi tersebut sesuai
dengan aturan dan tujuan dalam konteks kehidupan sosial tertentu.
Peran penting guru dalam kaitannya layanan bimbingan sosial ialah mengembangkan atmosfir
kelas. Atmosfir kelas yang kondusif bagi perkembangan sosial :

 Rasa turut memiliki kelompok, ditandai dengan identifikasi, loyalitas, dan berorientasi
pada pemenuhan kewajiban kelompok
 Partisipasi kelompok
 Penerimaan terhadap keagamaan individual dan kelompok dan menghargai keistimewaan
orang lain
d) Bimbingan karier
Bimbingan karier disekolah diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta
didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif
terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan pengembangan kebiasaan hidup yang positif.
Bimbingan karier disekolah juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami
apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri.
2. Teknik Membantu Siswa Bermasalah
Sebagai guru pembimbing, penanganan dan pencegahan perilaku bermasalah dapat ditempuh
dengan mengembangkan kondisi pembelajaran yang dapat memperbaiki kesehatan mental
peserta didik.
Kepembimbingan guru dalam proses pembelajaran dinyatakan dalam upaya mengembangkan
dan memelihara lingkungan belajar yang sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh
lingkungan yang sehat :

 Memanfaatkan pengajaran kelas sebagai wahana untuk bimbingan kelompok.


 Memanfaatkan pendekatan-pendekatan kelompok dalam melakukan bimbingan.
 Mengadakan konferensi kasus dengan melibatkan para guru atau orang tua siswa.
 Menjadikan segi kesehatan mental sebagai salah satu segi evaluasi.
 Memasukkan aspek-aspek hubungan insaniah ke dalam kurikulum sebagai bagian
terpadu dari bahan ajaran yang harus disajikan.
 Menaruh kepedulian khusus terhadap faktor-faktor psikologi yang perlu dipertimbangkan
dalam mengembangkan strategi pembelajaran.
Upaya bantuan bagi siswa yang mengalami masalah belajar dapat dilakukan :
a. Pengajaran perbaikan (Remedial teaching)
Pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk pengajaran perbaikan yang bersifat
menyembuhkan atau membetulkan, pengajaran yang membuat menjadi baik.
Pengajaran perbaikan dapat dilakikan kepada seseorang atau sekelompok siswa yang
menghadapi masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan dalam
proses dan hasil belajar mereka.
b. Kegiatan pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada
seseorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar. Mereka
memerlukan tugas-tugas tambahan yang terencana untuk menambah dan memperluas
pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimilikinya dalam kegiatan belajar
sebelumnya.
c. Peningkatan motivasi belajar
Prosedur yang dapat dilakukan adalah :
 Memperluas tujuan belajar
 Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan dan minat siswa
 Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang, dan
menyenangkan
 Memberikan hadiah dan hukuman ( hukuman yang bersifat membimbing)
 Menciptakan suasana hubungan yang hangat dan dinamis antara guru dan
siswa
 Menghindari tekanan-tekanan dan suasana yang tidak menentu
 Melengkapi sumber dan peralatan belajar
 Mempelajari hasil belajar yang diperoleh
d. Peningkatan ketrampilan belajar
Prosedur yang dapat dilakukan :
 Membuat catatan waktu guru mengajar
 Membuat ringkasan dari bahan yang dibaca
 Mengerjakan latihan-latihan soal
e. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif
Sikap dan kebiasaan yang baik tidak tumbuh secara kebetulan, melainkan sering kali
perlu ditumbuhkan melalui bantuan yang terencana, terutama oleh guru-guru dan
orang tua siswa. Untuk itu siswa hendaknya dibantu dalam hal :
 Menemukan motif-motif yang tepat dalam belajar
 Memelihara kondisi kesehatan yang baik
 Mengaturan waktu belajar baik di sekolah maupun di rumah.
 Memilih tempat belajar yang baik.

Cara lain yag dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik :

 Membantu siswa menyusun rencana yang baik.


 Membantu siswa mengikuti kegiatan belajar didalam kelas.
 Melatih siswa membaca cepat.
 Melatih siswa untuk dapat mempelajari buku pelajaran secara efisien dan efektif.
 Membiasakan siswa, mengerjakan tugas-tugas secara teratur, bersih dan rapi.
 Membantu siswa menyusun jadwal belajar dan memenuhi jadwal yang telah
disusunnya.
 Membantu siswa agar dapat berkembang secara wajar dan sehat.
 Membantu siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian.
Kegiatan Belajar 4 ( Mengelola stress dalam pekerjaan)
Coping yang kontruktif dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan atau metode :
i. Rational-Emotive Therapy
Terapi rasional-emotif merupakan “suatu pendekatan terapi yang memfokuskan kepada
upaya untuk mengubah pola pikir klien yang irrasional sehingga dapat mengurangi
gangguan emosi atau perilaku yang maladaptif”. Terapi ini diyakinkan bahwa kita dapat
mengurangi reaksi-reaksi emosional terhadap stress dengan mengubah penilaian kita
terhadap situasi atau peristiwa stress.
Pikiran-pikiran irrasional itu seperti :
 Saya harus dicintai atau disayangi oleh semua orang.
 Saya harus tampil sempurna dalam setiap keadaan.
 Orang lain harus memperlakukan (melayani) saya dengan baik.
 Segala sesuatu harus berlangsung sesuai dengan cara yang saya senangi.
ii. Meditasi
Meditasi merupakan latihan mental untuk memfokuskan kesadaran atau perhatian dengan
cara yang non-analitis. Pendekatan meditasi banyak bentuknya, seperti yang dilakukan di
Amerika Serikat melipuri : Yoga, Zen, dan Transendental. Melalui meditasi ini seseorang
dapat meredam atau mereduksi kekalutan emosinya. Contohnya teknik Transcendental.
Bloomfield dan Kory (1976) dan Schwartz (1974) bahwa meditasi transendental dapat
meningkatkan energi, kesehatan, hubungan interpersonal, kebahagiaan, dan mereduksi
ketegangan dan kecemasan yang disebabkan oleh stress.
iii. Relaksasi
Lehrer dan Woolfolk (1984) relaksasi dapat mengatasi kekalutan emosional dan
mereduksi masalah fisiologis (gangguan atau penyakit fisik). Langkah-langkah relaksasi
menurut Herbert Benson :
 Duduklah dengan tenang dalam posisi yang nyaman.
 Tutuplah mata anda.
 Buatlah relaksasi semua otot-otot anda.
 Bernafaslah melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut.
 Lakukanlah relaksasi itu selama 10-20 menit.
iv. Mengamalkan Ajaran Agama sebagai Wujud Keimanan Kepada Tuhan
Orang yang taat beragama atau memiliki keimanan kepada Tuhan maka ia akan mampu
mengelola hidup dan kehidupannya secara sehat, wajar dan normatif, serta mampu
menghadapi situasi stress secara positif dan konstruktif.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stress :
 Memahami tingkat stress sendiri.
 Memahami faktor-faktor yang menyebabkan stress.
 Menemukan alternatif solusi stres yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai