Anda di halaman 1dari 123

1

KURIKULUM
SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015








DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANAH DATAR
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BATUSANGKAR
Jalan Jenderal Sudirman Lima Kaum Telp. 0752-71550 Kode Pos 27213
e-mail: smp3bsk@yahoo.co.id website: smpn3batusangkar.sch.id


2


HALAMAN PENGESAHAN










Setelah memperhatikan, mempertimbangkan, saran dan masukan Komite 3
Batusangkar, maka dengan ini kurikulum SMP Negeri 3 Batusangkar disahkan
untuk diberlakukan Tahun Pelajaran 2014/2015 dan akan dilakukan
penyempurnaan pada tahun berikutnya.




Disahkan di : Batusangkar
Pada tanggal : Juni 2014

Ketua Komite Sekolah,





AUZAR ROJES
Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar,




HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009



Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Tanah Datar,




Drs. INDRA KESUMA
NIP. 19610212 198603 1 005



i
3


KATA PENGANTAR




Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) sebagai hasil kajian bersama dalam forum rapat dinas Dewan Guru, Karyawan
Tata Usaha, dan Komite SMP Negeri 3 Batusangkar pada tanggal 19 Juni dan 20 Juni
2014.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini disusun sebagai realisasi
diberlakukannya Standar Isi sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan
Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013, guna menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang berbasis keunggulan lokal dan global.
Kami menyadari bahwa KTSP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
mohon maklum apabila terdapat kekurangan. Kami mengharapkan saran untuk perbaikan
KTSP ini pada tahun berikutnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan KTSP ini.

Batusangkar, Juni 2014
Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar,


HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009






ii
4




DAFTAR ISI




hal
Halaman Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 3
C. Visi, Misi Dan Tujuan Pendidikan 6
BAB II MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN

A. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional 12
B. Muatan Kurikulum Tingkat Daerah 15
C. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan 16
D. Ekstrakurikuler 18
BAB III PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. Sistem Pengaturan Beban Belajar 22
B. Beban Belajar 22
C. Beban Belajar Tambahan 23
D. Pengaturan Kenaikan Kelas, Uji Kompetensi, Dan
Kelulusan

1. Ketuntasan Belajar 23
2. Kenaikan Kelas 25
3. Uji Kompetensi 28
4. Kelulusan Ujian Sekolah Dan Ujian Nasional 28
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Pelajaran 35
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif 35
1. Rincian Minggu Efektif 38
2. Rincian Waktu Pembelajaran Efektif 38
C. Pengaturan Waktu Libur 38
BAB V PENUTUP
3
9


DAFTAR LAMPIRAN iv
SK TPK
Analisis KKM
Regiulasi Non Akademik
5


Laporan Analisis Konteks



iii
1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Memasuki tahun kesembilan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan tahun pertama pelaksanaan kurikulum 2013 pada SMP Negeri
3 Batusangkar , ternyata belum sepenuhnya mencapai standar pelaksanaan
KTSP sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 Tahun 2006
dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68 tahun 2013
tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 23 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional RI No 24 Tahun 2006 dan tentang Pelaksanaan PP No
22, 23 Tahun 2006 (diperbaiki melalui Permendiknas No. 6 tahun 2008)
sebagai dasar pelaksanaan KTSP, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang
Standar Penilaian dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 65 tahun 2013 Tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Standar Isi sudah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Batusangkar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Sudah ada 5 kelompok mata pelajaran yaitu
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; kelompok mata pelajaran estetika; serta
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Dalam
pelaksanaan sudah diperhatikan prinsip pengembangan kurikulum dan prinsip
pelaksanaan kurikulum sebagaimana yang diatur oleh Panduan
Pengembangan Silabus dan RPP yang dibuat oleh BSNP. Pelaksanaan
1
2


Kurikulum pada SMP Negeri 3 Batusangkar sudah mencakup 10 mata
pelajaran dan ditambah dengan 2 buah muatan lokal serta dilaksanakan
pengembangan diri dan pelaksanaannya tatap muka dilaksanakan 40 menit
setiap jam pelajarannya.
Mutu lulusan SMP Negeri 3 Batusangkar juga belum begitu bagus, ini bisa
dilihat dari hasil Ujian Nasional 5 tahun terakhir yaitu, tahun pelajaran
2008/2009 rata-ratanya 6,71, tahun pelajaran 2009/2010 rata-ratanya 6,47,
tahun pelajaran 2010/2011 rata-ratanya 5,57, tahun pelajaran 2011/2012
rata-ratanya 5,90 dan tahun pelajaran 2012/ 2013 5,59 . Keadaan ini masih
jauh dari kriteria Baik atau rata-rata minimal 7,5.
Pengelolaan sekolah sudah mulai ada perbaikan, walau masih ada
kekurangan disana sini. Sesuai Standar Pengelolaan, setiap sekolah
semestinya mempunyai pedoman minimal untuk Pedoman pengelolaan
sekolah/madrasah meliputi: a) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP);
b) kalender pendidikan/akademik; c) struktur organisasi sekolah/madrasah; d)
pembagian tugas di antara guru; e) pembagian tugas di antara tenaga
kependidikan; f) peraturan akademik; g) tata tertib sekolah/madrasah; h) kode
etik sekolah/madrasah; dan i) biaya operasional sekolah/madrasah. Di SMP
Negeri 3 Batusangkar yang belum adalah kode etik sekolah, sedangkan yang
lain sudah ada, walau masih butuh perbaikan.
Standar Penilaian sudah dilakukan dilakukan, sudah dilaksanakan ulangan
yang diadakan oleh pendidik berupa ulangan harian, penilaian oleh satuan
pendidikan berupa ulangan mid semester dan semester, penilaian oleh
pemerintah berupa ujian nasional. Strategi dan mekanisme penilaian juga
sudah disusun sebagai bagian dari silabus dan RPP. Pelaksanaan Ulangan
atau ujian dilaksanakan oleh pendidik dibawah koordinasi sekolah. Ulangan
harian dilaksanakan dalam 2 bentuk, yaitu ulangan harian yang dilakukan
secara mandiri oleh guru dan ulangan harian yang dikoordinasi oleh sekolah.
Hasil penilaian dilakukan oleh guru kemudian diolah bersama tim penilaian
yang dibentuk sekolah. Semua proses penilaian didokumentasikan oleh
sekolah berbentuk cetak dan softcopy.
3


Silabus yang digunakan oleh guru sebagian dibuat oleh guru, sebagian
dibuat di MGMP, sebagian lagi hasil kopi dari berbagai sumber, hal yang
sama juga terjadi dalam pembuatan RPP. Padahal menurut idealnya setiap
guru menyusun sendiri silabus dan RPP serta bahan ajar yang relevan.
Sebagian besar dari guru sudah mengikuti prosedur perencanaan sesuai
standar proses, sebagian kecil belum membuatnya sesuai tuntutan aturan.

Penerapan 8 standar nasional pendidikan di SMP Negeri 3 Batusangkar perlu
lebih ditingkatkan dan disempurnakan sehingga sesuai dengan aturan yang
berlaku dan mampu menjawab tuntutan perkembangan zaman.
Tenaga Pendidik di SMP Negeri 3 Batusangkar terdiri dari 2 orang S2, 35
orang sarjana, 7 non sarjana (4 orang hampir menyelesaikan studi sarjana dan
satu orang sedang menyelesaikan S2). Sebagian dari mereka adalah guru
pemandu/guru inti. Tempat tinggal mereka umumnya disekitar sekolah, dan
usia rata-rata sudah matang (45 sampai 50 tahun). Keinginan belajar masih
tinggi, ini bisa dilihat dari keinginan mereka terus menerus mencoba
memperbaiki mutu pembelajaran dan belajar menguasai TIK.
Letak sekolah di tepi jalan raya hingga mudah dijangkau dari berbagai
tempat, dengan luas tanah yang memadai (8900 m2). Dikelilingi oleh
perkantoran pemerintahan dan sekolah. Hal ini menjamin ketenangan proses
belajar mengajar.
Sarana dan prasarana sekolah juga cukup memadai, seperti ruang belajar
yang cukup , sarana olahraga, taman, labor, pustaka, jaringan listrik, air,
telepon dan internet dan MCK. Walau sudah berusia cukup tua (ruangan rata-
rata diatas 25 tahun) tapi masih dalam kondisi yang layak untuk digunakan.
Latar belakang orang tua rata-rata berasal dari petani, tukang ojek atau
pedagang kecil (75 % lebih), walau secara ekonomi mereka berkekurangan
tapi partisispasi mereka dalam membantu program sekolah cukup tinggi.
Rapat-rapat wali murid selalu dihadiri lebih dari 95 % orang tua/wali,
panggilan-panggilan mengenai siswa cepat mereka tanggapi, masukan-
masukan yang mereka berikan cukup signifikan baik secara kuantitas,
4


maupun secara kualitas. Mereka juga tidak segan untuk beriyur jika
diperlukan.

B. Dasar Hukum
Dasar hukum pengembangan Kurikulum ini adalah :
1. Undang undang No 20 tahun 2003 Ttentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan
6. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam
Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama Nomor 05/X/PB/2011,
Nomor SPB/03/M.PAN-RB/10/2011, Nomor 48 Tahun 2011, Nomor
158/PMK.01/2011, Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Penataan dan
Pemerataan Guru PNS
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan PP No 22, 23 Tahun 2006.
5


11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 6 Tahun 2007 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006
Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah Dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan
Dasar Dan Menengah
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 Tentang Kualifikasi Akademik dan Komptensi Konselor
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2008 Tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas atuan
Pendidikan
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 69
Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Non Personalia Tahun 2009
untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah(SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanwiyah(SMP/MTs), Sekolah Menegah
Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA), Sekolah Menegah Kejuruan(SMK),
6


Sekolah Dasar LuarBiasa(SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa(SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa(SMALB)
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di
Kabupaten/Kota
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
60 Tahun 2011 Tentang Larangan Pungutan Biaya Pendidikan pada
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
68 Tahun 2013 Tentang Sturktur Kurikulum SMP
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
29. Peraturan Bupati Tanah Datar No. 16 tahun 2009 tentang Manajemen
Guru
30. Hasil Lokakarya SMP Negeri 3 Batusangkar Tahun 2014 tanggal
dan 2014

C. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan
Penyusunan Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 3 Batusangakar dilakukan
berdasarkan hasil Lokakarya Dewan Guru SMP Negeri 3 Batusangkar, dihadiri
Komite SMP Negeri 3 Batusangkar pada tanggal 19 Juni 2014 s.d 20 Juni 2014
bertempat di SMP Negeri 3 Batusangkar. Penyusunan visi, misi dan tujuan
pendidikan SMP Negeri 3 Batusangkar berdasarkan kepada :
7


a. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut
b. Visi dan Misi Kabupaten Tanah Datar
Visi Kabupaten Tanah Datar
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tanah Datar Sejahtera dan
Berkeadilan dilandasi Filosofi Adat Basandi Syara, Syara Basandi
Kitabullah
Misi Kabupaten Tanah Datar
i. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama, adat, dan budaya
dengan penguatan kelembagaan sosial budaya, sesuai dengan filosofi
Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah.
ii. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu
pelayanan pendidikan
iii. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial
iv. Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan
pendapatan serta mengurangi angka kemiskinan melalui pengembangan
kawasan strategis dengan pola kemitraan usaha dan jaringan kerja serta
revitalisasi sektor unggulan.
v. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas sarana dan prasarana serta
lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan
vi. Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban umum melalui
penegakan hokum yang konsisten dan berkeadilan
vii. Meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan dengan
penerapan paradigma pelayanan publik yang baik
c. Standar Kompetensi Lulusan
Dalam Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan untuk Sekolah Dasar dan Menengah adalah :
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja
2. Menunjukkan sikap percaya diri
8


3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang
lebih luas
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional
5. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-
sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi
yang dimilikinya
8. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari
9. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
10. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
11. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia
12. Menghargai karya seni dan budaya nasional
13. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
14. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang
15. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
16. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
17. Menghargai adanya perbedaan pendapat
18. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek
sederhana
19. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana
20. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah
d. Potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik
9


Siswa SMP adalah remaja yang berusia antara 11 s.d 17 tahun
(kebanyakan antara 12 s.d. 15 tahun) sehingga dalam ranah psikologi mereka
masuk
- Masa Robinson Cruise (9 13 tahun), ciri-cirinya, mereka mulai
berkembang pemikiran kritis, nafsu persaingan, minat-minat, dan bakat.
Mereka ingin mengetahui secara mendalam, suka bertanya, menyelidiki.
Hidup mereka berkelompok, laki-laki terpisah dengan perempuan.
Mereka juga suka meniru peran-peran nyata yang mereka lihat dalam
masyarakat. Mereka juga suka mengejek, menggoda
- Masa pubertas awal (13 14 tahun), ciri-cirinya, mulai egois, suka
bersolek, suka menyendiri, melamun, dan segan olahraga. Mereka
gelisah, cepat tersinggung, suka marah-marah, keras kepala, acuh tak
acuh , dan senang bermusuhan, terhadap jenis kelamin lain mulai ada
perhatian tapi masih malu-malu
- Masa pubertas (14 18 tahun), Mereka mulai sadar akan tanggung jawab
dan hak-haknya. Mulai memahmi perbedaan. Juga sudah mulai
mengoreksi diri, tapi cenderung berujung sedih, gelisah, atau putus asa.
Mereka tidak suka dicampuri orang dewasa, dan biasanya berhubungan
erat dengan teman speperasaan. Mulai menemuklan nilai-nilai hidup,
walau sering pindah kenilai hidup yang lain. Mereka masih labil.
e. Kepentingan daerah, nasional dan internasional
- Fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
- Sumatera Barat dan Tanah Datar sangat menginginkan hasil pendidikan
adalah manusia selain seperti yang digambarkan pada fungsi dan tujuan
pendidikan nasional juga menjadi manusia yang memakai filosofi adat
basandi syarak, syarak basandi kitabullah dalam kehidupannya
10


f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Dalam 10 atau 20 tahun ke depan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang begitu berperan adalah sebagai berikut :
- Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
- Nano Teknologi
- Bio Teknologi
- Konvergensi teknologi
- Seni yang didasari multi media dan TIK
Untuk mengantisipasi hal tersebut sangat dibutuhkan penguasaan siswa dalam
bidang matematika, IPA
g. Inspirasi bagi semua pemangku kepentingan dalam meningkatkan prestasi
untuk mencapai keunggulan
Tidak dapat disangkal inspirasi banyak membuat seseorang atau kelompok
mampu memecah kebuntuan dan berbuat spetakuler. Diharapkan aspek ini
bisa menjadi dasar dalam penyusunan visi
h. Sumber motivasi semua pemangku kepentingan dalam meningkatkan kualitas
proses belajar menagajar
Kualitas proses belajar mengajar harus terus ditingkatkan, karena kebutuhan
untuk menjawab dan mengantisipasi perubahan yang terjadi dalam
kehidupan. Karena itu diharapkan Kurikulum menjadi salah satu bahan yang
mampu menggugah guru dan pemangku kepentingan lain bertahan dengan
motivasi tinggi meningkat mutu pembelajaran
i. Langkah-langkah strategis dalam penjabaran visi dan misi satuan pendidikan
Dalam RKS dan RKAS SMP Negeri 3 Batusangkar sudah dijabarkan
berbagai langkah strategis yang akan dilakukan dalam mencapai visi dan misi
SMP Negeri 3 Batusangkar
Berdasarkan hal-hal diatas maka visi SMP Negeri 3 Batusangkar Kabupaten
Tanah Datar Tahun Pelajaran 2014 2018 dirumuskan sebagai berikut :
MENYIAPKAN INSAN CERDAS, TERAMPIL, KREATIF
DAN MANDIRI
D. Misi Satuan Pendidikan
Untuk mencapai visi diatas, maka dilaksanakan misi sebagai berikut :
11


a. Membina dan menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran
agama dan budaya daerah
b. Menanamkan perilaku jujur, disiplin, taat aturan
c. Memupuk sikap optimis, berpikiran positif
d. Memupuk sikap suka bekerjasama
e. Membangun jaringan sosial baik secara tatap muka maupun memanfaatkan
media massa
f. Membangun budaya sekolah yang berorientasi ke masa depan
g. Menerapkan pemakaian TIK dalam berbagai kegiatan di sekolah
h. Memberikan pelayanan prima pada masyarakat
i. Melaksanakan pembelajaran secara efektif
j. Pengembangan potensi siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler
k. Mendorong terjadinya inovasi dalam pelaksanaan PBM

E. Tujuan Satuan Pendidikan
Pada tahun pelajaran 2014/ 2015 di SMP 3 Batusangkar diharapkan tercapai
tujuan sebagai berikut :
a. Terlaksana secara rutin kegiatan shalat berjamaah
b. Semua siswa mampu membaca Al Quran dengan baik
c. Absensi ketidakhadiran siswa maksimal 3 %
d. Angka DO maksimal 3 %
e. Nilai rata-rata UN 6,3
f. Prestasi dibidang ekstrakurikuler pada tingkat propinsi Sumatera Barat
minimal pada 2 jenis kegiatan ekstrakurikuler
g. Memenuhi 75 % Standar Sarana dan Prasarana
h. Memanfaatkan TIK dalam proses belajar mengajar, penilaian, dan sistem
administrasi
i. Terbentuknya ikatan alumni yang aktif
j. Memiliki minimal 1 MOU dengan institusi pendidikan atau dunia usaha
dalam rangka pengembangan SMP Negeri 3 Batusangkar
k. Terlaksananya minimal 10 pengembangan diri
12


l. Semua siswa minimal memiliki 1 buku pegangangan untuk 8 mata pelajaran
yang dipinjam melalui perpustakaan sekolah
m. Jumlah siswa minimal 550 orang atau 22 rombel
n. 15 orang guru mampu membuat minimal satu buah PTK











BAB II
MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua
adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

A. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional
SMP Negeri 3 Batusangkar sebagai sebuah lembaga penyelenggara kegiatan
pembelajaran pada tahun pembelajaran 2014/ 2015 melaksanakan dua jenis kurikulum,
yaitu kurikulum 2006 dan kurikulum 2013. Bagi tingkat kelas VII dan VIII diberlakukan
Kurkulum 2013 dan bagi kelas IX diberlakukan kurikulum 2006. Daftar mata pelajaran
dan alokasi jam tatap muka perminggu disesuiakan dengan ketentuan yang ada.
Muatan Kurikulum 2013 untuk kelas VII dan VIII
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PERMINGGU
13


VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6
4. Matematika 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
3. Prakarya 2 2
JUMLAH 38 38
Dari tabel dapat dijelaskan bahwa, muatan Kurikulum terdiri dari :
1. Mata Pelajaran Kelompok A
o Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat.
o Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi
yang diharapkan.
o Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

2. Mata Pelajaran Kelompok B
o Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya
dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan
dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
o Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
o Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan
satuan pendidikan tersebut.

12
14


Muatan Kurikulum 2006 Untuk Kelas IX
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PERMINGGU
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 4+2
4. Bahasa Inggris 4
5. Matematika 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4+1
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4+1
8. Seni Budaya 2
9. Pendidikan Jasmani, Orkes 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2
B. Muatan Lokal
1. Budaya Alam Minang Kabau -
2. Pendidikan Al Quran dan Hadis 2
C. Pengembangan Diri

Jumlah 36

Dari tabel dapat dijelaskan bahwa, muatan kurikulum terdiri dari;
A. Mata Pelajaran
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran dikelompokkan atas 5 kelompok mata Pelajaran yaitu :
o Kelompok mata Pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti
atau moral sebagai perwujudan pendidikan Agama
o Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadaian dimaksudkan
untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak
dan kewajibandalam kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara,
serta peningkatan kualitasdirinya sebagai manusia.
o Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dimaksudkan
untuk memperoleh kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta
membudayakan berfikir ilmiah, kreatif dan mandiri.
15


o Kelompok Mata Pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan
mengapresiasikan keindahan dan harmoni.
o Kelompok mata Pelajaran Jasmani, olah raga dan kesehatan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.

o Mata Pelajaran IPA belum diberikan secara terpadu, masing-masing guru
masih mengajar sesuai bidang masing-masing, walau pada daftar tidak
ditulis secara eksplisit. IPA masih dibagi menjadi Fisika dan Biologi, IPS
masih terbagi menjadi Geografi, Sejarah/Sosiologi dan Ekonomi.
Pelaksanaan IPS sudah dilaksanakan secara terpadu. Dalam rencana
pelaksanaan IPA terpadu akan dilakukan pada tahun pelajaran 2014/ 2015
ini.

B. Program Muatan Lokal.
Dalam rangka mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan ciri khas dan potensi
daerah maka dilaksanakan muatan wajib untuk propinsi Sumatera Barat yaitu
Budaya Alam Minangkabau dan Pendidikan Al Qur,an, disamping itu sesuai dengan
lemahnya siswa memiliki keterampilan berbahasa yang merupakan alat untuk
menguasai mata pelajaran lain dan ilmu pengetahuan serta sumber daya yang
kompeten ada di SMP Negeri 3 Batusangkar khususnya, maka dilaksanakan muatan
lokal BAM dan Pendidikan Al Quran.
Dasar pelaksanaan Mata Pelajaran Muatan Lokal bersumber antara lain dari;
1. Peraturan Daerah Sumatera Barat No 7 Tahun 2007 tentang Pendidikan Al Quran
dan Hadis dan Perda Tanah Datar No 2 Tahun 2007 tentang tulis baca Al Quran
mengisyaratkan adanya muatan lokal Pendidikan Al Quran dan Hadist (PAH).
2. Adanya kesepakatan Budaya Alam Minangkabau (BAM) dijadikan muatan lokal
wajib pada satuan pendidikan dasar dan menengah di Sumatera Barat.
3. Untuk meningkatkan kecintaan siswa SMP Negeri 3 Batusangkar pada
lingkungan sekitarnya, terlebih pada almamaternya dan sebagai salah satu bentuk
kecakapan hidup maka pada mata pelajaran tertentu dintegrasikan materi tentang
lingkungan hidup dan usaha kesehatan sekolah
16


Strategi Pelaksanaan muatan lokal dapat dilihat pada tabel berikut :
No. Muatan Lokal Strategi Pelaksanaan
1. B A M - Dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran
- Dijadikan sebagai salah satu program
pengembangan diri
- Lomba antar kelas secara rutin
- Mengikuti lomba-lomba terkait
2. Pendidikan Al Quran - Dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran
- Mendirikan TPA dan TPSA
- Lomba antar kelas secara rutin
- Mengikuti lomba-lomba terkait

Latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup, SK, KD muatan lokal dapat dilihat pada
lampiran VII dari buku I KTSP ini.

C. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang
semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga
dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Pada SMP Negeri 3 Batusangkar Pendidikan
Kecakapan hidup mata pelajaran yang dikhususkan untuk tujuan tersebut adalah Budaya
Alam Minangkabau dan Ketrampilan Pertamanan. Alasan yang mendasarinya adalah;
a. Lingkungan Alam
Lingkungan hidup mencakup tumbuhan, hewan, dan manusia, lingkungan tak
hidup serta peristiwa-peristiwa (fisis dan biologis) yang terjadi di dalamnya.
mencakup tanah (daratan), air (sungai, danau, dan laut), dan udara. Lingkungan tak
hidup dijadikan tempat hidup tanaman, hewan, dan manusia. Berdasarkan peta
geografisnya lingkungan alam mencakup pantai, dataran rendah, dataran tinggi,
dan pegunungan/gunung.
17


b. Lingkungan Sosial
Lingkungan yang mencakup hubungan timbal-balik (interaksi) antar manusia sesuai
dengan peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan tersebut, serta adanya sistem
kemasyarakatan yang dikembangkan agar terwujud suatu bentuk kehidupan yang
saling mengakui keberadaan masing-masing anggota dengan layak baik sebagai
individu maupun kelompok.
c. Lingkungan Budaya
Mencakup segenap aspek budaya. yang dimiliki masyarakat di suatu daerah
tertentu. Termasuk di dalamnya antara lain:
i. Kebiasaan kebiasaan,
ii. adat-istiadat,
iii. aturan-aturan yang umumnya tidak tertulis (misalnya tata krama, tata cara
pergaulan dengan orang tua sendiri atau orang lain yang usianya lebih tua,
pergaulan dengan teman sebaya dan tetangga),
iv. nilai-nilai hasil karya manusia sebagai hasil penggunaan teknologi
tradisional dan modern, serta penampilan perlambang atau simbol-simbol
yang menyatakan perasaan (misalnya upacara adat/tradisional), bahasa
daerah (misalnya tutur kata), dan
v. kesenian daerah (misalnya tari-tarian daerah),
d. Kebutuhan Daerah.
Segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk
kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang
disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang
bersangkutan dalam upayanya untuk melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan daerah, meningkatkan kemampuan dan keterampilan, di bidang
tertentu, sesuai dengan keadaan, perekonomian daerah, dan meningkatkan
kemampuan berwiraswasta.
Sesuai dengan defenisinya bahwa kecakapan hidup adalah kemampuan,
kesanggupan, dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan
kehidupan dengan nikmat dan bahagia. Pendidikan kecakapan hidup harus merefleksikan
nilai-nilai kehidupan nyata sehari-hari, baik yang bersifat preservative maupun progresif.
Pendidikan perlu diupayakan relevansinya dengan nilai-nilai kehidupan nyata sehari-hari.
18


Dengan cara ini, pendidikan akan lebih realistis, lebih kontekstual. Tidak akan mencabut
peserta didik dari akarnya, sehingga pendidikan akan lebih bermakna bagi peserta didik
dan akan tumbuh subur. Kehidupan yang dimaksud meliputi kehidupan pribadi,
kehidupan keluarga, kehidupan tetangga, kehidupan perusahaan, kehidupan masyarakat,
kehidupan bangsa, dan kehidupan-kehidupan lainnya.
Kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh anak didik guna mengahadapi tantangan
global yang tak dapat ditolak mesti disokong oleh kemampuan elementer yaitu kecakapan
elementer dalam baca, tulis, hitung, bicara, mendengar; kecakapan berfikir; dan kualitas
personal. Penambahan jam pelajaran Bahasa Indonesia, IPA dan IPS dalam kurikulum
SMP Negeri 3 Batusangkar dimaksudkan untuk tujuan tersebut.

D. Ekstrakurikuler
Pengembangan diri merupakan kegiatan diluar mata Pelajaran sebagai bagian
integrasi dari kurikulum sekolah yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
dan kegiatan ekstrakurikuler. Tujuan umum pengembangan diri adalah untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta
didik. Sedangkan tujuan khusus adalah untuk menunjang pendidikan peserta didik
dalam mengembangkan bakat minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam
kehidupan, kehidupan beragama, kemampuan sosial, kemampuan pemecahan masalah
dan kemandirian.
Kegiatan Ekstrakurikuler dapat dikelompokan menajdi dua bagian yaitu;
1. Kegiatan ekstrakurikuler wajib
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Nilai
ekskul wajib minimal memuaskan dalam 2 semester, kurang dari memuaskan,
ikut program khusus atau tidak naik kelas
2. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan
Ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan diluar jam pembelajaran regueler yang
tidak harus diikut oleh seluruh perserta didik, namun nilai hasil kegiatan tetap
dicantumkan dalam buku rapor pendidikan.
19


Selain kegiatan Ekstrakurikuler juga dilaksanakan kegiatan pengembangan diri
meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram atas dua
komponen yaitu :
a. Pelayanan Konseling meliputi :
1. Kehidupan Pribadi
2. Kemampuan Sosial
3. Kemampuan belajar
4. Bimbingan karier
5. Wawasan dan perencanaan lain.
Pelayanan konseling dilakukan dengan cara :
a. Wawancara dan diskusi dengan siswa, orang tua dan guru, secara berkala
b. Penyebaran kuisioner dan tindak lanjutnya
c. Menngidentifikasi kekhasan anak dan mengelompokannya
d. Mengidentifikasi siswa berkebutuhan khusus dan membuat program untuk
membantunya
e. Kunjungan rumah
b. Ekstrakurikuler meliputi:
1. Kepramukaan
2. PMR
3. Basket Ball
4. English Club
5. Marching Band
6. Keislaman
7. Sepakbola
8. Olimpiade Sains Matematika
9. Olimpiade Sains Fisika
10. Olimpiade Sains Biologi
11. Olimpiade Sains IPS
12. Klub Sastera
13. Multimedia
14. Gitar
15. Pencak Silat
20


Secara Rinci kegiatan ekstrakurikuler dapat dijelaskan sebagai berikut :

No Kegiatan Target Tujuan
Strategi dan
Jadwal Pelak-
sanaan
kegiatan
1.






Pramuka






Setelah mengikuti kegiatan akan
terbentuk siswa :
1. Memiliki sikap bertanggung
jawab.
2. Suka menolong sesama
3. Trampil dalam
menyelesaikan masalah
sehari hari.
Mewujudkan generasi muda yang
cerdas, tangguh, disiplin, dan
bertanggung jawab.





1 x 1 minggu .
Diluar jam
pelajaran






2 PMR - Menanamkan pola hidup
sehat
- Memiliki keterampilan
dasar P3K
- Menanamkan
tanggungjawab sebagai
anggota masyarakat
Mewujudkan generasi muda yang
bertanggungjawab dan empati kepada
sesame manusia
1 x 1 minggu .
Diluar jam
pelajaran dan
kerjasama
dengan
Puskesmas
setempat

3 Basket ball Terbentuknya team Basket Ball
yang mampu berprestasi hingga
tingkat propinsi.
Mewujudkan generasi muda yang
sportif, kompetitif , sehat jasmani dan
rohani
2 x 1 minggu .
Diluar jam
pelajaran

4 Sepakbola Terbentuknya team Sepakbola
yang mampu berprestasi hingga
tingkat propinsi.
Mewujudkan generasi muda yang
sportif, kompetitif , sehat jasmani dan
rohani
2 x 1 minggu .
Diluar jam
pelajaran

5 Keislaman




1. Siswa mampu menerapkan
nilai Islami dalam kehidupan
sehari
2. Mampu melaksanakan
praktek Ibadah
a. Mampu mempraktekan :
- Penyelenggaraan Jenazah
- Ibadah haji
b. Mampu menjadi Dai
c. Pelaksanaan Seni bernafaskan
Islam
1 x 1 minggu .
Diluar jam
pelajaran

6 English
Club



Mampu bercakap Bahasa Inggris
dalam kehidupan sehari-hari dan
meraih minimal peringkat 5
besar lomba ber-Bahasa Inggris
pada tingkat Sumatera Barat
Mampu bercakap Bahasa Inggris dalam
kehidupan sehari-hari dan meraih
minimal peringkat 5 besar lomba ber-
Bahasa Inggris pada tingkat Sumatera
Barat1 x 1 minggu
1 x 1 minggu .
Diluar jam
pelajaran

7 Marching
Band

Melatih rasa halus pada siswa

Melatih keterampilan siswa dalam
bermusik dan mengisi berbagai
kegiatan yang membutuhkan marching
band sebagai hiburan
1 x 1 minggu .
Diluar jam
pelajaran

8 Olimpiade
Sains
(Matemati
ka, Fisika,
Biologi,
IPS)

5 besar Olimpiade Sain tiap
mata Pelajaran pada tingkat
Kabupaten
5 besar Olimpiade Sain tiap mata
Pelajaran pada tingkat Kabupaten

2 x 1 minggu .
Diluar jam
pelajaran

21


No Kegiatan Target Tujuan
Strategi dan
Jadwal Pelak-
sanaan
kegiatan
9 Klub
Sastera
Meningkatkan apresiasi sastera
siswa
Meningkatkan apresiasi sastera siswa 1 x 1 minggu,
Diluar jam
pelajaran
10 BAM Meningkatkan pemahaman dan
pengamalan Budaya dan Adat
Minangkabau
- Siswa terampil dalam bakolah
- Siswa menerapkan adat sepanjang
nagari dalam kehidupan sehari-hari
- Siswa trampil melakukan
permainan anak nagari
2 x 1 minggu,
Diluar jam
pelajaran
11 Gitar - Meningkatkan apresiasi
seni
- Meningkatkan keterampilan
dalam memainkan gitar
- Melatih keterampilan siswa dalam
bermusik dan mengisi berbagai
kegiatan yang membutuhkan
marching band sebagai hiburan
2 x 1 minggu,
Diluar jam
pelajaran
12 Pencak
Silat
Memasyarakatkan Pencak Silat
pada siswa
Mewujudkan generasi muda yang
sportif, kompetitif , sehat jasmani dan
rohani
2 x 1 minggu .
Diluar jam
pelajaran

Untuk pengembangan diri yang tidak terstruktur dilayani berupa :
a. Konsultasi masalah pribadi
b. Pemberian motivasi melalui pertemuan baik dengan orangtua, siswa,
masyarakat. Pertemuan terkadang memakai narasumber seperti tokoh
masyarakat, orang-orang yang dianggap sukses dibidangnya masing-masing,
akademisi, pejabat dan sebagainya
c. Pemanfaatan waktu libur atau waktu kosong karena adanya guru yang
berhalangan, seperti dengan melaksanakan bimbingan karier, penugasan















22






BAB III
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. Sistem Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengolahan program
pendidikan yang berlaku di satuan pendidikan. Pengaturan beban belajar di SMP
Negeri 3 Batusangkar dengan sistem paket yang didasarkan pada struktur dan muatan
kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut:
Beban belajar tetap adalah 38 jam pelajaran per minggu untuk kurikulum 2013
dan 36 jam pelajaran untuk kurikulum 2006
Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran

Kelas
Satu jam
pembelajaran
tatap muka
(menit)
Jumlah jam-pel/
minggu
Hari Efektif
per tahun
Jumlah jam per
tahun (@ 60 menit)
VII, VIII 40 38 180 6840
IX 40 36 180 6480

B. Beban Belajar
Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri (KM) yang merupakan bagian dari
kegiatan tatap muka. PT dan KM dialokasikan waktu 50 % dari waktu jam kegiatan
tatap muka. PT dibuat oleh guru dan waktu penyelesaiannya juga ditentukan oleh
guru. PT bisa berupa pemberian soal, penyelesaian proyek dan sebagainya.
Sedangkan KM dibuat oleh guru dan waktu penyelesaian ditentukan oleh siswa
dengan persetujuan guru. KM diberikan dalam bentuk pengayaan bagi siswa baik
soal-soal, analis materi dan sebagainya.
C. Beban Belajar Tambahan
Pelaksanaan tambahan jam belajar pada SMP Negeri 3 Batusangkar dilaksanakan
karena dua hal, yaitu;
23


o akibat peralihan kurikulum bagi siswa kelas VII yang naik tingkat kekelas VIII,
dimana semasa kelas VII melaksanakan kurikulum 2006 sementara dikelas VIII
melaksanakan kurikulum 2013 sehingga terdapat materi yang seharusnya
dipelajaran pada kelas VII namun baru diberikan pada kelas VIII. Kegiatan beban
belajar tambahan dilksanakan diluar kegiatan jam pembelajaran reguler, yaitu sore
hari setelah jam siswa pulang. Kegiatan beban belajar tambahan ini diusulkan oleh
guru mata pelajaran dan ditetapkan oleh Kepala Sekolah.
o Perluasan dan penajaman kajian materi pada mata pelajaran Ilmu Pengatahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial dan bahasa Indoensia bagi siswa kelas IX yang
mengakibatkan penambahan beban jam belajar. Pertimbangan yang memugkinkan
untuk tujuan dimaksud adalah;
a. Tersedianya sumber tenaga pengajar
b. Alokasi penambahan beban jam pelajaran ssesuai dengan ketentuan yang
berlaku
c. Disetujui oleh orang tua siswa
D. Pengaturan Ketuntasan Belajar, Kenaikan kelas, Uji Kompetensi dan Kelulusan
1. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.
SMP Negeri 3 Batusangkar secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan
peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena
itu, KKM mata pelajaran pun berbeda. Berdasarkan analisis tiap indikator dan
kompetensi dasar, maka ditetapkan KKM sebagai berikut:

KKM MATA PELAJARAN SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

Kurikulum 2006
MATA PELAJARAN
IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 72
22
24


2. Pendidikan Kewarganegaraan 70
3. Bahasa Indonesia 75
4. Bahasa Inggris 70
5. Matematika 72
6. Ilmu Pengetahuan Alam 70
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 70
8. Seni Budaya 75
9. Pendidikan Jasmani, Orkes 75
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 72
B. Muatan Lokal
1. Budaya Alam Minang Kabau -
2. Pendidikan Al Quran dan Hadis 72

Kurikulum 2013
MATA PELAJARAN
NILAI
SIKAP PENGETAHUAN KETRAMPILAN
Pendidikan agama dan Budi pekerti B 3,00 3,00
Pendd. Kewarganegaraan B 2,90 2,90
Bahasa Indonesia B 2,85 2,85
Matematika B 2,70 2,70
Ilmu Pengetahuan Alam B 2,85 2,85
Ilmu Pengetahuan Sosial B 2,80 2,80
Bahasa Inggris B 2,70 2,70
KELOMPOK B
Seni Budaya B 3,00 3,00
Pendidikan jasmani Olahraga dan
Kesehatan B 3,20 3,20
Prakarya B 3,00 3,00

Pedoman pengkonversian penilaian kuantitatif ke penilaia kulitatatif, ruukan yang
dipakai adalah tabel berikut;

SKALA
0 - 100
SKALA
1 - 4
PREDIKAT
NILAI
PENGETAHUAN
DAN
KETERAMPILAN
NILAI
SIKAP
86 - 100 4,00 A 4,00
SB
81 - 85 3,66 A- 3,66
76 - 80 3,33 B+ 3,33
B 71 - 75 3,00 B 3,00
66 - 70 2,66 B- 2,66
61 - 65 2,33 C+ 2,33 C
25


SKALA
0 - 100
SKALA
1 - 4
PREDIKAT
NILAI
PENGETAHUAN
DAN
KETERAMPILAN
NILAI
SIKAP
56 - 60 2,00 C 2,00
51 - 55 1,66 C- 1,66
46 - 50 1,33 D+ 1,33
K
0 - 45 1,00 D 1,00

Untuk meningkatkan mutu pembelajaran hingga KKM ideal 100 % dapat tercapai
maka upaya yang dilakukan sekolah antara lain :
2. Mendorong guru mandiri dalam menyusun perencanaan mengajar dan bahan ajar
3. Melengkapi pustaka sekolah dengan buku referensi
4. Melengkapi pustaka sekolah dengan buku paket
5. Melengkapi dan menambah sarana dan prasarana sekolah seperti, labor bahasa,
labor komputer, labor IPA, ruang multimedia, workshop seni dan keterampilan
6. Upgrade pengetahuan guru melalui MGMP, penataran, lokakarya, seminar,
diklat, pendidikan lanjutan
7. Pemanfatan TIK dalam pembelajaran
8. Penggunaan PAIKEM dalam pembelajaran
9. Mendorong guru melaksanakan pembuatan PTK
10. Perbaikan manajemen sekolah
11. Penyempurnaan program penilaian secara terus menerus
12. Pengambilan keputusan berbasis data

2. Kenaikan Kelas
Kriteria Naik Kelas
Kurikulum 2006 ( Kelas IX )
Syarat Kehadiran
a. Absen maksimal 10% dari hari belajar atau
b. Tidak ada absen berturut-turut 10 hari belajar
Syarat Nilai Rapor
26


a. Nilai di rapor yang dibawah KKM maksimal 4 buah untuk 2 semester
dan pada semester genap maksimal 3 buah dibawah KKM bagi peserta
didik kelas IX
b. Tidak ada nilai di rapor yang kosong baik semester ganjil maupun
genap
c. Nilai Rapor adalah Nilai Semester
Syarat Tingkah Laku, harus masuk ketegori baik

Kurikulum 2013 ( Kelas VII dan Kelas VIII )
Nilai Sikap minimal Baik ( B )
Syarat Kehadiran
a. Absen maksimal 10% dari hari belajar atau
b. Tidak ada absen berturut-turut 10 hari belajar
Syarat Nilai Rapor
a. Nilai di rapor yang dibawah KKM maksimal 3 buah untuk 2 semester
dan pada semester genap maksimal 2 buah dibawah
b. Tidak ada nilai di rapor yang kosong baik semester ganjil maupun
genap
c. Nilai Rapor adalah Nilai Semester

Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa
Penilaian hasil belajar sesuai dengan mempedomani Keputusan Direktur
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional Nomor : 12/C/KEP/TU/2008/Tentang Bentuk dan Tata Cara
Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah (SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, dan SMA/MA/SMK/SMALB)
dilaksanakan sebagai berikut :
- Ulangan harian (UH)
Pelaksanaan dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan koordinasi sekolah.
Hasil Ulangan Harian sudah harus dilaporkan ke sekolah dan diserahkan
hasilnya pada siswa paling lambat setelah seminggu setelah UH
dilaksanakan.
27


Nilai Ulangan Harian (NUH) adalah gabungan Nilai Harian ditambah Nilai
Tugas sesuai KD Ulangan Harian dan dibagi 2
Pelaksanaan Ulangan harian diatur minimal sebagai berikut :
- Pelajaran yang alokasi waktunya 2 JP/minggu melaksanakan 2 kali UH
- Pelajaran yang alokasi waktunya 3 4 JP/minggu melaksanakan 3 kali
UH
- Pelajaran yang alokasi waktunya 5 6 JP/minggu melaksanakan 4 kali
UH
Bentuk UH berbentuk ujian tulis dengan model esai dan ujian praktik,
sedangkan tugas tergantung guru masing-masing
- Ulangan mid semester
Ulangan Mid Semester dilaksanakan oleh sekolah dengan bahan dari guru.
Materi adalah sekitar 50 % dari materi pada semester berjalan. Soal
berbentuk pilihan ganda dengan 4 opsi
- Ulangan semester
Ulangan Semester dilaksanakan oleh sekolah dengan bahan dari guru.
Materi adalah sekitar 100 % dari materi pada semester berjalan. Soal
berbentuk pilihan ganda dengan 4 opsi
- Ulangan kenaikan kelas
Ulangan kenaikan kelas dilaksanakan oleh sekolah dengan bahan dari guru
dan atau dari sumber lain memenuhi kualifikasi. Materi ujian 100 % dari
materi pada semester berjalan. Soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 opsi.

Pelaporan hasil belajar
Laporan hasil belajar siswa berbentuk :
a. Laporan bulanan (4 kali tiap semester)
b. Laporan Mid Semester (1 kali tiap semester)
c. Laporan Semester dan kenaikan kelas (1 kali tiap semester)
Pelaporan hasil belajar disampaikan kepada Orang tua siswa/ wali, dan siswa
dalam bentuk buku rapor pendidikan dan dalam bentuk rekapitulasi hasil belajar
kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar.

28


Sistem dan Teknik Pengolahan Nilai
a. Sistematika
i. Nilai disetorkan oleh Guru Mata Pelajaran kepada Tim Pengolahan Nilai
secara terjadwal
ii. Tim Pengolahan Nilai menerbitkan leger nilai harian, leger nilai Ulangan
tengah semeser, leger nilai semester sesuai dengan kebutuhan.
b. Tekhnik Pengolahan Nilai
- Kurikulum 2006 ( Kelas IX )

- Kurikulum 2013 ( Kelas VII dan Kelas VIII )

Keterangan:
NR = Nilai Rapor NUS = Nilai Ujian Semester
NS = Nilai Ulangan Harian NUTS = Nilai Ujian Tengah
Semester

Program Remedial dan Pengayaan
Setiap siswa yang tidak memenuhi KKM diberi waktu untuk melakukan
perbaikan. Program Perbaikan dilaksanakan dilaksanakan dengan beberapa cara
antara lain :
a. Mengajar lagi siswa yang dibawah KKM diluar jam pembelajaran resmngan
topik
b. Memberikan penugasan baik terstruktur maupun tidak
c. Meminta siswa belajar mandiri SK/KD yang dibawah KKM
Bila siswa melebihi KKM maka kepada mereka diberikan tindakan antara
lain:
i. Memberikan soal-soal tantangan
ii. Memberikan tugas-tugas yang lebih komplek
iii. Memberikan pendalaman dan penambahan materi

3. Uji Kompetensi
Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui
29


pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi
Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
Yang ditujukan bagi peserta didik kelas VIII, dengan menggunakan kisi-kisi yang
disusun oleh Pemerintah. Pelaksanaan UTK direncanakan selama tiga (3) hari
dalam selang waktu jeda semester.

4. Kelulusan
a. Kriteria kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar
dan menengah setelah (PP19 tahun 2005 Ps. 72 ayat 1):
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan ;
3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi;
4. lulus Ujian Nasional (syarat dan kriteria lulus Ujian Nasional diatur menurut
Permendiknas dan POS yang berlaku)
b. Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah dilaksanakan di SMP Negeri 3
Batusangkar dengan pengawas dari sekolah lain.
Mata pelajaran yang diuji dalam Ujian Nasional tergantung pada yang ketentuan
yang berlaku
c. Target Kelulusan
Pada tahun Pelajaran 2014/ 2015 SMP menargetkan 100 % siswa lulus
Ujian Nasional dan rata-rata Nilai Ujian Nasional 6,3
d. Program Peningkatan Kualitas Lulusan
Untuk meningkatkan kualitas lulusan maka SMP Negeri 3 Batusangkar
melaksanakan program sebagai berikut :
i. Belajar tambahan untuk siswa kelas 9 selama 7 bulan menjelang Ujian
Nasional dilaksanakan
30


ii. Peningkatan motivasi dan semangat belajar, berupa kegiatan out door,
seperti hiking, kemping, outbond dan kegiatan in door seperti ceramah,
muhasabah
iii. Anti mencontek, aksi ini dilaksanakan dalam semua kegiatan sekolah
iv. Kelompok belajar, siswa dikelompokan sesuai alamat
v. Kunjungan ke rumah siswa, dilakukan pada malam hari untuk melihat dan
mengevaluasi kegiatan belajar di rumah
vi. Pengadaan soal yang bervariasi
vii. Bedah SKL

5. Pendidikan Kecakapan hidup ( Life Skill )
Tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah : Memfungsikan pendidikan sesuai
dengan fitrahnya yaitu mengembangkan kecakapan siswa untuk berani menghadapi
problema hidup dan kehidupan dengan wajar, secara pro aktif dan kreatif mencari
serta menemukan solusi hingga akhirnya maupun mengatasinya.
Selanjutnya untuk mengembangkan potensi peserta didik sehingga mampu
menyikapi kehidupan dimasa mendatang, maka dirancang dan dikembangkan
kecakapan hidup, kemudian diimplementasikan pada mata pelajaran yang diajarkan
di SMP 3 Batusangkar dengan penekanan pada :
a. Pengembangkan kemampuan berfikir / bertindak cepat yang menjadi landasan
dalam pengambilan keputusan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
b. Saling menghargai sesama personil sekolah.
c. Keakraban dan kelancaran dalam berkomunikasi.
d. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam lingkungan sekolah.
e. Penguasaan keterampilan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
f. Disiplin waktu dan janji.
g. Penerapan nilai nilai Keagamaan.
h. Sebisa mungkin mengaitkan setiap topik mata pelajaran dengan Alquran dan
Hadist.
i. Melatih kebiasaan mendengar aktif
j. Kemampuan mengemukakan ide dan pikiran

31


6. Pendidikan Karakter Bangsa
Dalam beberapa tahun terakhir,banyak pendapat yang menyatakan ada yang salah
dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kesalahan tersebut cukup fatal yaitu
terabaikannya pembentukan karakter. Proses yang berlangsung terlalu menekankan
kecerdasan berpikir dan melecehkan kecerdasan rasa, kecerdasan budi, bahkan
kecerdasan batin (Sumarta melalui Supriadi). Kelebihan di bidang motorik juga
kurang dihargai. Sehingga terbentuk manusia yang pandai secara akademis, tapi
miskin empati, egois. Daniel Goleman melalui bukunya Emotional Intelligence
kecerdasan intelijensi kebanyakan gagal dalam menyelesaikan berbagai masalah
kehidupan bila tidak disertai kecerdasan emosional. Emosional menjadi dasar
pembentukan kemauan, karakter ataupun empati.
Kesalahan ini kemudian disadari pemerintah maka dikeluarkanlah dalam tahun
2010 yang menyangkut tentang Pendididikan Karakter Bangsa dan salah satu
implementasinya adalah Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter selama tiga
tahap dari tahun 2010 sampai 2024. Berbagai usaha sudah dilaksanakan dengan
terbitnya panduan pelaksanaan, sosialisasi, workshop dan sebagainya mulai dari
pusat sampai kedaerah.
Dari Buku Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama (Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, 2010) pelaksanaan pendidikan karakter di
sekolah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: a) melalui pembelajaran, b) melalui
manajemen sekolah dan c) melalui ekstrakurikuler.
a) Melalui Pembelajaran
Pendidikan karakter secara terpadu di dalam pembelajaran adalah
pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-
nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik
sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam
maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan
pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi
(materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik
mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan
menjadikannya perilaku.
32


Dalam struktur kurikulum SMP, pada dasarnya setiap mata pelajaran
memuat materi-materi yang berkaitan dengan karakter. Secara subtantif,
setidaknya terdapat dua mata pelajaran yang terkait langsung dengan
pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu pendidikan Agama dan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kedua mata pelajaran tersebut merupakan
mata pelajaran yang secara langsung (eksplisit) mengenalkan nilai-nilai, dan
sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi
nilai-nilai. Integrasi pendidikan karakter pada mata-mata pelajaran di SMP
mengarah pada internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehari-hari melalui
proses pembelajaran dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Di SMP Negeri 3 Batusangkar pelaksanaan pendidikan karakter melalui
pembelajaran dilaksanakan dengan cara :
a. Tahap perencanaan
Guru dengan sadar memasukan pendidikan karakter pada rancangan
pembelajaran, mulai dari pemilihan metode mengajar, model pengelolaan
kelas, skenario pembelajaran
b. Tahap pelaksanaan
Pada pelaksanaan pembelajaran guru melaksanan semua rancangan
pembelajaran sehingga aktualisasi pendidikan karakter dapat dilakukan
semaksimal mungkin
c. Tahap penilaian
Penilaian menekankan kejujuran, orisinalitas, transparan dan akuntabel.

b) Melalui Manajemen Sekolah
Proses Belajar Mengajar adalah bagian dari sistem yang dinamakan
sekolah. Sebuah sistem akan berjalan dengan baik bila ditopang oleh manajemen
yang baik. Karena itu pelaksanaan pendidikan karakter harus terintegrasi dalam
pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksudkan adalah bagaimana
pembentukan karakter dalam pendidikan direncanakan, dilaksanakan, dan
dikendalikan secara memadai.
Unsur-unsur pendidikan karakter yang akan direncanakan, dilaksanakan,
dan dikendalikan tersebut antara lain meliputi: (a) nilai-nilai karakter kompetensi
33


lulusan, (b) muatan kurikulum nilai-nilai karakter, (c) nilai-nilai karakter dalam
pembelajaran, (d) nilai-nilai karakter pendidik dan tenaga kependidikan, dan (e)
nilai-nilai karakter pembinaan kepesertadidikan.
c) Melalui Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang
secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat
secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang
berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah
(1) menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka; (2) menyelenggarakan
kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengeskpresikan diri secara
bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.
Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler meliputi:
a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan
minat mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang
menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi,
bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan
dan diikuti secara sukarela peserta didik.
34


c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang
disukai dan mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat
peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

7. Pendidikan Kewirausahaan
Untuk mampu bersaing dimasa depan maka jiwa kewirausahaan perlu dibentuk
sebab untuk bisa menang dalam persaingan dibutuhkan tenaga berjiwa wirausaha
seperti inovatif, kreatif, berani, tahan banting, mau belajar terus menerus, memiliki
kemampuan komunikasi yang baik, bisa bekerja sama, mau mengambil resiko dan
lain sebagainya, inilah yang menjadi dasar dikeluarkannya Inpres No. 6 tahun 2012
tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, maka di SMP Negeri 3 Batusangkar
pendidikan kewirausahaan dilakukan dengan strategi :
a. Pemberlakuan disiplin yang ketat dalam PBM
b. Memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler
c. Memperbanyak kegiatan keterampilan siswa melalui muatan lokal, Kertakes,
dan pelajaran lain yang memungkinkan
8. Kesetaraan Gender dan HAM
Salah satu isu penting yang perlu ditanggapi dengan aksi oleh sekolah adalah
masalah Gender dan HAM, maka SMP Negeri 3 Batusangkar melakukan strategi
pembelajaran dengan cara :
a. Pada setiap pelaksanaan kegiatan siswa, maka komposisi pelaksana kegiatan
harus seimbang antara laki-laki dan perempuan
b. Memberantas perilaku kekerasan pada siswa
c. Mengingatkan guru tentang HAM dan kesetaraan gender
d. Memperbanyak kegiatan belajar non klasikal
9. Pendidikan Lingkungan Hidup
35


Lingkungan hidup menjadi salah satu ikon SMP Negeri 3 Batusangkar, kedepan
diharapkan sekolah ini menjadi rujukan bagi sekolah lain dalam pengelolaan
lingkungan sekolah dan lingkungan sekitarnya. Dalam pelaksanaannya dilakukan
strategi sebagai berikut:
a. Mengadakan kegiatan-kegiatan berwawasan lingkungan
b. Memasukan pertamanan sebagai mulok
c. Mendorong guru untuk memperhatikan kelestarian lingkungan hidup menjadi
sikap sehari-hari dan menjadi telada kepada siswa
Secara terus menerus mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam pengelolaan
lingkungan sekolah




BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran . Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan libur.
Penyusunan Kalender Pendidikan SMP Negeri 3 Batusangkar merujuk pada
Kalender Pendidikan yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar,
Kalender Pendidikan yang disusun oleh Dinas Pendidikan Sumatera Barat, serta Pedoman
hari libur yang dikeluarkan Pemerintah. Berikut kalender Pendidkan pada SMP Negeri 3
Batusangkar;

Hari Juli 2014


Minggu 6 13 20 27

1 2 Libur Semester Genap TP 2013/ 2014
Senin 7 14 21 28

3 5 MOS TP 2014/ 2015
selasa 1 8 15 22 29

7 Hari Pertama Masuk Sekolah
Rabu 2 9 16 23 30

25 31 Libur Idul Fitri 1435 H
Kamis 3 10 17 24 31

Jum'at 4 11 18 25

Sabtu 5 12 19 26

36




Hari Agustus 2014

1 2 Libur Idul Fitri 1435 H
Minggu 3 10 17 24 31

4 Permulaan Sekolah Setelah Libur
Senin 4 11 18 25

Idul Fitri 1435 H
Selasa 5 12 19 26

17 HUTRI Ke - 59
Rabu 6 13 20 27

18 23 Pekan Ulangan Harian
Kamis 7 14 21 28

Jum'at 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23 30



Hari September 2014

22 27 Ulangan Tengah Semester
Minggu 7 14 21 28

Ganjil TP 2104/ 2015
Senin 1 8 15 22 29

Selasa 2 9 16 23 30

Rabu 3 10 17 24

Kamis 4 11 18 25

Jum'at 5 12 19 26

Sabtu 6 13 20 27

Hari Oktober 2014 4 6 Idul Adha 1435 H
Minggu 5 12 19 26 7 11 Pekan Ulangan Harian
Senin 6 13 20 27


Selasa 7 14 21 28


Rabu 1 8 15 22 29


Kamis 2 9 16 23 30


Jum'at 3 10 17 24 31


Sabtu 4 11 18 25




Hari November 2014

17 22 Pekan Ulangan Harian
Minggu 2 9 16 23 30

24 27 Pra UN
Senin 3 10 17 24

Selasa 4 11 18 25

Rabu 5 12 19 26

Kamis 6 13 20 27

Jum'at 7 14 21 28

Sabtu 1 8 15 22 29



Hari Desember 2014

15 20 Ujian Semester Ganjil TP 2014/ 2015
Minggu 7 14 21 28

29 31 Libur Semester Ganjil TP 2014/ 2015
Senin 1 8 15 22 29

Selasa 2 9 16 23 30

Rabu 3 10 17 24 31

37


Kamis 4 11 18 25

Jum'at 5 12 19 26

Sabtu 6 13 20 27



Hari Januari 2015 1 3 Libur Semester Ganjil TP 2014/ 2015
Minggu 4 11 18 25

12 15 TO I Ujian Nasional
Senin 5 12 19 26


Selasa 6 13 20 27


Rabu 7 14 21 28


Kamis 1 8 15 22 29


Jum'at 2 9 16 23 30


Sabtu 3 10 17 24 31




Hari Februari 2015


9 Imlek
Minggu 1 8 15 22

9 14 Pekan Ulangan Harian
Senin 2 9 16 23

Selasa 3 10 17 24

Rabu 4 11 18 25

Hari Februari 2015
Kamis 5 12 19 26

Jum'at 6 13 20 27

Sabtu 7 14 21 28



Hari Maret 2015

2 7 Ulangan Tengah Semester Genap
Minggu 1 8 15 22 29

TP 2014/ 2015
Senin 2 9 16 23 30

9 12 TO II Ujian Nasional
Selasa 3 10 17 24 31

21 Nyepi
Rabu 4 11 18 25

23 28 Pekan Ulangan Harian
Kamis 5 12 19 26

30 31 Ujian Sekolah
Jum'at 6 13 20 27

Sabtu 7 14 21 28



Hari April 2015


Minggu 5 12 19 26

1 4 Ujian Sekolah
Senin 6 13 20 27

20 23 Ujian Nasional
Selasa 7 14 21 28


Rabu 1 8 15 22 29


Kamis 2 9 16 23 30


Jum'at 3 10 17 24


Sabtu 4 11 18 25



38



Hari Mei 2015


1 Hari Buruh Nasional
Minggu 3 10 17 24 31

16 Isra' Mi'raj Muhammad SAW
Senin 4 11 18 25

18 23 Pekan Ulangan Harian
Selasa 5 12 19 26

Rabu 6 13 20 27

Kamis 7 14 21 28

Jum'at 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23 30



Hari Juni 2015


Minggu 7 14 21 28

3 9 Ujian Semester Genap TP 2014/ 2015
Senin 1 8 15 22 29

15 27 Libur Semester Genap TP 2014/ 2015
Selasa 2 9 16 23 30

Batusangkar, Juni 2014
Kepala SMP Negri 3 Batusangkar,
Rabu 3 10 17 24


Kamis 4 11 18 25


Jum'at 5 12 19 26

HERLINA, S. Pd . MM
Sabtu 6 13 20 27

NIP. 196606060 198903 2 009


A. Permulaan Tahun Pelajaran
Awal Tahun pelajaran 2014/ 2015: 3 Juli 2014
Hari Pertama masuk Sekolah : 7 Juli 2014

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
No Bulan Banyak Hari Hari Efektif
Hari Tak
Efektif
Ket
1 Juli 2014 31 12 19
2 Agustus 2014 31 24 7
3 Septemver 2014 30 20 10
4 Oktober 2014 31 24 7
5 Nopember 2014 30 25 5
6 Desember 2014 31 17 14
7 Januari 2015 31 24 7
8 Pebruari 2015 28 23 5
9 Maret 2015 31 23 8
10 April 2015 30 18 12
39


11 Mei 2015 31 23 8
12 Juni 2015 30 18 12

C. Pengaturan Waktu Libur
Waktu Libur adalah waktu kegiatan pembelajaran ditiadakan disekolah karena;
1. Setelah Melaksanakan Ujian Semester
2. Perayaan Hari Besar Keagaman
3. Perayaan Hari Besar Nasional

Kalender pendidikan SMP Negeri 3 Batusangkar telah memuat waktu-waktu libur
dimaksud secara lengkap.




BAB V
PENUTUP

Dengan selesainya penyusunan Kurikulum SMP Negeri 3 Batusangkar, maka diharapkan
semua yang sudah direncanakan ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga
kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 3 Batusangkar menjadi lebih menyenangkan,
menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta
didik setempat.
Sepanjang pelaksanaan Kurikulum ini agar Guru, Tim Pengembang Kurikulum, serta
stake holder lainnya di SMP 3 Batusangkar dapat terus menerus mengevaluasi,
memberi masukan sehingga ke depan penyusunan kurikulum SMP Negeri 3 Batusangkar
bisa lebih sempurna, sehingga pelaksanaan Proses Belajar Mengajar bisa berjalan lebih
berkualitas dari tahun ke tahun. Evaluasi dan masukan diharapkan dapat memberi
jawaban untuk pertanyaan berikut :
1. Apakah tujuan pendidikan baik tujuan pendidikan secara nasional, daerah,
maupun sekolah yang direncanakan dalam KTSP ini cukup lengkap dan dapat
dicapai?
40


2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang
tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah, kebutuhan nasional dan
kebutuhan peserta didik?
3. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang
tertulis dapat menjawab kebutuhan siswa di masa depan?
4. Sejauhmana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta
perilaku) yang diharapkan dapat dicapai?
5. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang
diharapkan?
6. Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara
jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa?
Demikianlah KTSP ini disusun, mudah-mudahan memberi manfaat seperti yang kita
ingini bersama. Terima kasih.

39
iv


LAMPIRAN
I. SK Tim Pengembangan Kurikulum
II. Analisis Penetapan KKM
III. Tegulasi Non Akademik
IV. Laporan Analisis Konteks
































v


Lampiran I: Tim Pengembangan Akademik

KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
KABUPATEN TANAH DATAR
NOMOR : 800/ /SMP3Bsk/2014

TENTANG

PEMBENTUKAN
TIM PENGEMBANG KURIKULUN SMP NEGERI 3
BATUSANGKAR
TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

KEPALA SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR KABUPATEN TANAH
DATAR

Menimbang : a.



b.

c.
bahwa Penyempurnaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
harus terus menerus dilakukan karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dinamis, demokratisasi dan
globalisasi;
sesuai butir a maka dipandang perlu dibentuk Tim Pengembang
Kurikulun SMP Negeri 3 Batusangkar TAHUN PELAJARAN
2014/ 2015;
nama-nama yang tercantum dalam lampiran keputusan ini
dipandang cakap dan mampu melaksanakan tugas selaku Tim
Pengembang Kurikulum SMP Negeri 3 Batusangkar TAHUN
PELAJARAN 2014/ 2015;

Mengingat : 1.

2.
3.

4.
5.


6.


7.





Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2003, tentang Guru dan Dosen
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, tentang Standar
Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008, tentang Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006,
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006,
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006,
tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah Dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
v
vi



8.


9



Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah

MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA


KEDUA


:


:
Membentuk Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 3 Batusangkar
Tahun Pelajaran 2014/ 2015, dengan susunan personil sebagaimana
tercantum pada Lampiran Keputusan ini.
Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 3 Batusangkar, bertugas:
1. Menyiapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP
Negeri 3 Batusangkar tahun 2012-2013
2. Mensupervisi Silabus dan RPP yang dibuat guru
3. Membantu guru dalam penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
KETIGA


KEEMPAT

KELIMA
:


:

:
Tim yang dibentuk dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Kepala Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar Kabupaten Tanah
Datar
Biaya yang timbul akibat dilaksanakannya Keputusan ini dibebankan
kepada anggaran yang relevan
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan , apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaiman mestinya


Ditetapkan di Batusangkar
Pada tanggal Juli 2014

KEPALA SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
KABUPATEN TANAH DATAR



HERLINA, S. Pd MM
NIP. 19660606 198903 2 009


Tembusan
Disampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kab. Tanah Datar di Batusangkar
2. Bapak Kepala UPT Dinas Pendidikan Kec. V Kaum di Cubadak

vii


LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
KABUPATEN TANAH DATAR
NOMOR : 800/ /SMP3Bsk/2014
TANGGAL : 12 Juli 2014

DAFTAR NAMA TIM PENGEMBANG KURIKULUN
SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

No
.
N a m a
Jabatan
Kedinasan Tim
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Herlina, S. Pd MM
Guspita Hutri, S.Pd.
Julfatrial, S.Pd.
Yuliarti, S.Pd.
Hj. Konstituante
Drs. Mansur
Defison, S.Pd.
Jusmaniar
Marni Rusli
Nelly, S.Pd.
Murniati, S. Pd
Kepala SMP 3 Batusangkar / Guru IPS
Waka. SMPN 3 Batusangkar / Guru IPA
Waka. SMPN 3 Batusangkar / Guru PKn
Waka. SMPN 3 Batusangkar/ Guru IPA
Wakil Ketua Komite SMP 3 Batusangkar
Guru PAI
Guru Matematika
Guru PKn
Guru IPS
Guru BK/Konselor
Guru Bahasa Indonesia
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota


Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar
Kabupaten Tanah Datar


HERLINA, S. Pd MM
NIP. 19660606 198903 2 009

iv


Lampiran : Penetapan KKM

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS : VII

SATUAN PENDIDIKAN : SMPN 3 BATUSANGKAR

TAPEL : 2014- 2015

KOMPETENSI INTI :PENGETAHUAN ( KI 3 ):

:Memahami Pengetahuan ( faktual, konseptual dan prosedural ) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan tekhnologi, seni, Budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata .

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN
KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
3.1 Memahami konsep penguku 1
Menjelaskan 3 komponen
keterampilan
68 90 65 74 73 71 2,85
ran berbagai besaran yang ada
proses;pengamatan,inferensi
,komunikasi

pada diri, makhluk hidup, dan 2
Menjelaskan kegunaan mempelajari
IPA
69 90 65 75
lingkungan fisik sekitar sebagai 3 menyebutkan objek yang dipelajari
bagian dari observasi, serta dalam IPA B
pentingnya perumusan satuan 4 menjelaskan pengertian pengukuran 60 90 65 72
terstandar ( baku ) dalam pengu- 5 menjelaskan satuan baku 60 90 65 72
kuran . melakukan konversi satuan dalam SI
6 Menjelaskan pengertian besaran pokok 60 90 65 72
7
Menjelaskan pengertian besaran
turunan
60 90 65 72

v


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN
KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
3.2 Mengidentifikasi ciri hidup 1 Menjelaskan benda- benda di sekitar 65 90 65 73 72
dan tak hidup dari benda - benda 2 menjelaskan kegunaan dari berbagai 65 90 65 73
dan makhluk hidup yang ada jenis benda di sekitar
di lingkungan sekitar 3 Menjelaskan ciri- ciri makhluk hidup 65 90 65 73
4 menjelaskan perbedaan mahkluk 60 90 65 72
hidup dengan tak hidup
5 Menjelaskan ciri- ciri zat 60 90 65 72
6 menyimpulkan perbedaan zat padat, 60 90 65 72
cair dan gas
7 Menyebutkan contoh - contoh unsur 60 90 65 72
senyawa, dan campuran
8 Menyimpulkan perbedaan unsur 60 90 65 72
senyawa, dan campuran
9 membedakan campuran homogen 60 90 65 72
dengan heterogen
10 menjelaskan penegrtian asam,basa dan 60 90 65 72
garam
11 Menjelaskan indikator asam basa alami 50 90 65 68
12
menjelaskan indikator asam basa
buatan
50 90 65 68

3.3 Memahami prosedur pengklasifi 1 menjelaskan klasifikasi makhluk hidup 60 90 65 72 69
kasian makhluk hidup dan benda - 2 Mengklasifiasikan mahkluk hidup 50 90 65 68
benda tak hidup sebagai bagian kerja dengan cara dikotom
ilmiah serta mengklasifikasikan 3 membuat kunci determinasi 50 90 65 68
berbagai makhluk hidup dan benda
benda tak hidup berdasarkan ciri
yang diamati
vi


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN
KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT

3.4 Mendeskripsikan keragaman pada 1 menyebutkan hirarki kehidupan 65 90 65 73 71
sistem organisasi kehidupan mulai 2 menjelaskan sistem 65 90 65 73
dari tingkat sel sampai organisme, 3 menjelaskan pengertian organ 65 90 65 73
serta komposisi utama penyusun sel 4 membedakan antara jaringan,organ 50 90 65 68
dan sistem organ
5 menjelaskan konsep sistem organ, 50 90 65 68
dan organisme

3.5 Memahami karakteristik zat,serta 1 mengidentifikasi perubahan benda 50 90 65 68 67
perubahan fisika dan kimia pada zat benda di sekitar
yang dapat dimanfaatkan untuk 2 menjelaskan penegrtian perubahan 50 90 65 68
kehidupan sehari-hari (misalnya fisika dan kimia
pemisahan campuran) 3 menjelaskan metode pemisahan 50 75 65 63
campuran

3.6 Mengenal konsep energi,berbagai 1 menjelaskan konsep energi 65 90 65 73 71
sumber energi,energi dari makanan, 2 menjelaskan sumber- sumber energi 65 90 65 73
transformasi energi,respirasi,sistem 3 menjelaskan perubahan - perubahan 65 90 65 73
pencernaan makanan,dan
fotosintesis energi

4
membedakan metabolisme
karbohidrat
50 90 65 68
protein dan lemak
5 menjelaskan pengertian respirasi 50 90 65 68
6 menjelaskan konsep pencernaan 65 90 65 73
7 menjelaskan konsep fotosintis 50 90 65 68

vii


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN
KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
3.7 Memahami konsep
suhu,pemuaian, 1 menjelaskan 3 jenis thermometer
50 90 65 68 70
kalor,perpindahan kalor,dan 2 menjelaskan pengertian titik tetap 50 90 65 68
penerapannya dalam mekanisme 3 melakukan konversi skala suhu
50 90 65 68
menjaga kestabilan suhu tubuh pada 4 menjelaskan koefisien muai panjang
50 90 65 68
manusia dan hewan serta dalam 5 menerapkan persamaan muai panjang
50 90 65 68
kehidupan sehari-hari pada kasus yang relevan

6
menunjukan akibat muai panjang
dalam
65 90 65 73
kehidupan sehari -hari
7 menjelaskan 3 contoh gejala pemuaian 50 90 65 68
zat cair /gas dalam kehidupan
8 menjelaskan pengertian energi panas 65 90 65 73
9 menjelaskan pengertianenrgi kalor 65 90 65 73
10 menentukan enrgi yang dikandung oleh 65 90 65 73
makanan
11 menentukan kalor untuk perubahan 50 90 65 68
wujud
12
membedakan konveksi dengan
konduksi
50 90 65 68
13 menjelaskan contoh cara pemanfaatan 50 90 65 68
konduksi,konveksi dan radiasi dalam
kehidupan sehari -hari


3.8 Mendeskripsikan interaksi antar 1 menjelaskan konsep lingkungan 65 90 65 73 73
makhluk hidup dan lingkungannya dan komponennya
viii


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN
KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
2 menjelaskan pengertian interaksi 65 90 65 73
3 menjabarkan pola- pola interaksi 65 90 65 73

3.9 Mendeskripsikan pencemaran
dan 1 menjelaskan konsep pencemaran
65 90 65 73 73
dampaknya bagi makhluk hidup dan dampaknya bagi mahkluk hidup


3.10 Mendeskripsikan tentang 1 menjelaskan pemanasan global 65 90 65 73 73
penyebab terjadinya pemanasan
global dan dampaknya terhadap ekosistem

dan dampaknya bagi ekosistem



KOMPETENSI INTI KETERAMPILAN ( KI.4 ):


Mencoba , mengolah dan menyaji dalam ranah konkret ( menggunakan, mengurai , merangkai, memodifikasi
,dan membuat ) dan ranah abstrak ( menulis , membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang )sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA PENETAPAN KKM NILAI
KOM DD INTAKE INDIKATOR KD KI PREDIKAT
4.1 Menyajikan hasil pengukuran 1 menyajikan hasil pengamatan,inferensi 65 90 65 73 73 71 2,82
terhadap besaran- besaran pada dan mengkomunikasikan hasil
diri, makhluk hidup, dan 2 melakukan pengukuran besaran - besa 65 90 65 73 B
lingkungan fisik dengan menggu- ran panjang,massa waktu dengan alat
nakan satuan tak baku dan ukur yang sering di jumpai dalam
satuan baku. kehidupan sehari- hari
3 mnerapkan pengamatan untuk meme- 65 90 65 73
ix


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN
KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
cahkan masalah yang relevan

4.2 Menyajikan hasil analisis data 1 melakukan kerja ilmiah di sekolah 60 90 65 72 72
obserfasi terhadap benda 2 menyajikan hasil kerja ilmiah pengama 60 90 65 72
( makhluk ) hidup dan tak hidup. tan,inferensi dan mengkomunikasikan
hasil
3 menyajikan hasil proyek 60 90 65 72
4 membuat laporan 60 90 65 72

4.3 Mengumpulkan data dan melaku 1
mengklasifikasikan kelompok
tumbuhan
65 90 65 73 73
kan klasifikasi terhadap benda- benda 2 mengklasifikasikan kelompok hewan 65 90 65 73
tumbuhan dan hewan yang ada 3 melakukan kerja ilmiah di sekolah 60 90 65 72
di lingkungan sekitar 4 menyajikan hasil kerja ilmiah pengama 60 90 65 72
tan,inferensi dan mengkomunikasikan
hasil
5 menyajikan hasil proyek 65 90 65 73



4.4. Melakukan pengamatan dengan 1 melakukan pengamatan jaringan 55 90 65 70 71
bantuan alat untuk menyelidiki hewan dan tumbuhan
struktur tumbuhan dan hewan 2 melakukan kerja ilmiah 60 90 65 72
3 menyajikan hasil kerja ilmiah pengama 60 90 65 72
tan,inferensi dan mengkomunikasikan
hasil


x


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN
KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
4.5 Membuat dan menyajikan poster 1 melakukan pengamatan sel 55 90 65 70 72
tentang sel dan bagian-bagiannya 2 menyajikan hasil kerja ilmiah pengama 65 90 65 73
tan,inferensi dan mengkomunikasikan
hasil
3 melakukan kerja ilmiah 65 90 65 73

4.6 Melakukan pemisahan campuran 1 menjelaskan pengamatan, inferensi 65 90 65 73 68
berdasarkan sifat fisika dan kimia dan mengkomunikasikan tentang
perubahan fisika dan perubahan kimia
2 menjelaskan pengamatan, inferensi 65 90 65 73
dan mengkomunikasikan tentang 90 65 52
3
melakuak pemisahan campuran
dengan
55 90 65 70
beberapa metode
4 menyajikan hasil perancangan pengola- 65 90 65 73
han air bersih dengan cara dsetilasi


4.7 Melakukan penyelidikan untuk 1 melakukan pengamatan terhadap 65 90 65 73 73
menentukan sifat larutan yang ada di
beberapa contoh larutan asam dan
basa

lingkungan sekitar menggunakan 2 melakuka kerja ilmiah 65 90 65 73
indikator buatan maupun alami 3 menyajikan hasil kerja ilmiah pengama 65 90 65 73
tan,inferensi dan mengkomunikasikan
hasil

4.8. Melakukan pengamatan atau 1 melakukan percobaan foto sintesis 55 90 65 70 72
percobaan sederhana untuk
menyelidiki 2 presentasi hasil praktikum fotosintesis
65 90 65 73
xi


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN
KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
proses fotosintesis pada tumbuhan
hijau.

4.9.melakukan pengamatan atau
perco 1 melakukan pengamatan energi dalam
65 90 65 73 73
baan untuk menyelidiki respirasi kehidupan sehari- hari 65 90 65 73
pada hewan 2 presentasi hasil pengamatan


4.10 Melakukan percobaan untuk 1
menyajikan hasil pengamatan ,
inferensi
60 90 65 72 71
menyelidiki suhu dan perubahannya, dan mengkomunikasikan hasil penyeli-
serta pengaruh kalor terhadap dikan fungsi perasa sebagai pengukur
perubahan suhu dan perubahan suhu
wujud benda 2 membuat skala suhu 60 90 65 72
3
melakukan pengukuran dengan
therme-
60 90 65 72
ter skalanya
4 menyelidiki pengaruh jenis benda 55 90 65 70

terhadap pertambahan panjang
pemuai-

annya
5 menunjukan gejala pemuaian pada zat 55 90 65 70
cair dan gas
4.11 Melakukan penyelidikan
terhadap 1 menyelidiki karakteristik suhu benda
55 90 65 70 71
karakteristik perambatan kalor pada saat benda mengalami perubahan
secara konduksi,konveksi,dan radiasi wujud
2 menyelidik pengaruh jenis bahan ter- 55 90 65 70
xii


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN
KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
hadap kemampuan menghantarkan
kalor pada peristiwa konduksi
3 menyajikan hasil perancangan 60 90 65 72
pemanfaatan radiasi kalor

4.12 Menyajikan hasil observasi 1 melakukan pengamatan lingkungan 65 90 65 73 55
terhadap makhluk hidup dengan 2 melakukan pengamatan saling 65 90 65 73
lingkungan sekitarnya keterhantungan antar mahkluk hidup
3 melakukan pengamatan pencemaran 65 90 65 73
lingkungan
-
4.13 Menyajikan data dan informasi 1 melakukan pengamatan pemanasan 65 90 65 73 73
tentang pemanasan global dan global
memberikan usulan penanggulangan
masalah


KOMPTENSI INTI SIKAP (KI 2 )

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, ( toleransi, gotong royong ),

santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
1.1 Mengetahui keteraturan 73 73 2,94
dan kompleksitas ciptaan
tuhan tentang aspek fisik
xiii


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN
KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
dan kimiawi kehidupan BAIK
dan ekosistem dan
peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran

2.1 Menunjukan prilaku 75
ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu,
objektif, jujur,teliti, cermat,
tekun,hati- hati,bertanggung
jawab;terbuka; kritis;kreatif
inovatif;dan peduli lingkungan )
dan bekerja sama dalam aktifitas
sehari- hari
2.2 Menghargai kerja individu 72
dan kelompok dalam aktifitas
sehari- hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan
percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
2.3 Menunjukan prilaku bijaksana 72
dan bertanggung jawab dalam
aktifitas sehari- hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam memilih
penggunaan alat dan bahan kimia
untuk menjaga kesehatan diri
dan lingkungan

xiv


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KRITERIA
PENETAPAN
KKM NILAI
KOM DD INTAKE IND KD KI PRDKT
2.4 Menunjukan perilaku ilmiah 75
( memiliki rasa ingin tahu,; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati- hati
bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif; dan peduli
lingkungan ) dalam aktivitas
sehari- hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan
berdiskusi


LIMAKAUM JULI 2014
MENGETAHUI

GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SMPN 3 BATUSANGKAR








HERLINA S.Pd.MM

GUSPITA HUTRI S.Pd FIS
NIP.19660606 198903 2 009

NIP.19710817 199412 2 001









15


KRITERIA KUTUNTASAN MINIMAL
Mata pelajaran : I P S
Kelas / Semester : IX/ I
Tahun Pelajaran : 2014/ 2015

Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind K D S K MP Ket
1. Memahami
kondisi
perkembangan
negara negara
di dunia
1.1. Mendeskripsikan
ciri-ciri negara
maju dan negara
berkembang
Mendeskripsikan ciri-ciri negara maju
dan negara berkembang

Membuat peta negara maju dan negara
berkembang

Memberi contoh negara maju dan negara
berkembang dan apa alasannya

62



60


65
71



73


78
77



77


77
70



70


73
71

70 70
1.2. Mendeskripsikan
PD II serta
pengaruhnya
terhadap sosial,
ekonomi ,politik
di Indonesia
Menggambarkan kronologis PD II
Mendeskripsikan sebab umum dan sebab
khusus terjadinya PDII

Mendeskripsikan akibat PD 11

Mendeskripsikan perlawanan rakyat
melalui organisasi bikinan Jepang

60

65



63

60
73

68



70

83
77

77



77

77
70

70



70

73
64

70
16


Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind K D S K MP Ket
Mendeskripsikan perjuangan rakyat
organisasi Islam Majlis Islam Indonesia
(MIAI)

Mendeskripsikan perjuangan melalui
gerakan bawah tanah

Mendeskripsikan perjuangan melalui
perlawana bersenjata

Mendiskripkan perjuangan di bawah
tanah

Mendeskripsikan perjuangan melalui
perlawanan bersenjata

Mengidentifikasi PD II di Asia Pasifik
serta pendudukan Jepang di indonesia

Menjelaskna pengaruh kebijakan
pemerintah pendudukan jepang terhadap
kebudayaan, ekonomi, sosial, dan
pergerakan kebangsaan indonesia



60



65


62


65


60


65






73



68


71


68


73


68






77



77


77


77


77


77






70



70


70


70


70


70



17


Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind K D S K MP Ket

Mendeskripsikan bentuk bentuk
perlawanan rakyat dan pergerakan
kebangsaan indonesia di berbagai daerah
pada masa pendudukan jepang

63






65
70






68
77






77
70






70









2. Memahami
usaha
mempertahankan
kemerdekaan
indonesia
2.1. Mengidentifikasi
kan usaha
perjuangan
mempertahankan
kemerdekaan
indonesia
Mendeskripsikan faktor yang
menyebabkan terjadinya konflik antara
belanda dengan indonesia

Mendeskripsikan peran dunia
internasional dalam konflik indonesia
65




64
78




69
77




77
75




70
70
18


Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind K D S K MP Ket
belanda

Mendeskirpsikan pengaruh konflik
indonesia bealnda terhadap keberadaan
NKRI

Melacak aktifitas diplomasi indonesia
didunia internasional mempertahankan
kemerdekaan

Mendeskripsikan perjuangan rakyat dan
pemerintah diberbagai daerah dalam
usaha mempertahankan kemerdekaan
indonesia



65



65



60



68



68



73



77



77



77



70



65



60
2.2. Mendeskripsikan
peristiwa politik
ekonomi
indonesia pasca
pengakuan
kedaulatan
Mengidentifikasi faktor faktor yang
belanda keluar dari indonesia

Mendeskripsikan proses kembalinya RI
sebagai negara kesatuan republik
ilndonesia

Mendeskripsikan peristiwa yang
berhubungan dengan pemilu 1955
64



64



65
67



67



68
77



77



77
70



70



70
70 64


19


Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind K D S K MP Ket
ditingkat pusat dan daerah

Menjelaskan alasan dikeluarkan dekrit
presiden 5 juli 1955

Menjelaskan dampak persoalan hubungan
pusat, daerah persaingan ideologis dan
pergolakan sosial politik lainnya
terhadap kehidupan politik nasional dan
daerah sampai awal tahun 19060an





74


65




79


69




77


77




73


67
3. Memahami
perubahan sosial
budaya
masyarakat
3.1. Mendeskripsikan
perubahan sosial
budaya pada
masyarakat
Memberi contoh terjadinya perubahan
sosial budaya

Menguraikan faktor pendorong dan
penghambat perubahan sosial budaya

Mengidentifikasi faktor peyebab
perubahan sosial
62


62



62

71


71



71

77


77



77

67


67



67

65 65
3.2. Menguraikan tipe
tipe perilaku
masyarakat
Mengidentifikasi tipe tipe masyarakat
dalam menyikapi perubahan sosial
budaya
65


78


77


73


73 69
20


Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind K D S K MP Ket
dalam menyikapi
perubahan



Memberi contoh prilaku masyarakat
sebagai akibat adanya perubahan sosial
budaya

65

78

77

73
4. Memahami
lembaga
keuangan dan
perdagangan
internasional
4.1. Mendeskripsikan
uang dan
lembaga
keuangan

Mengidentifikasi sejarah terjadinya uang
dan pengertian uang

Mengidentifikasi syarat suatu benda dapat
dijadikan uang

Mendeskripsikan fungsi uang (fungsi asli
dan fungsi turunan)

Mengidentifikasi jenis uang (uang kartal
dan uang giral)

Mendeskripsikan nilai uang(nilai
intrinsik, nilai nominal, nlai internal dan
nilai eksternal)

Mendeskripsikan mata uang asing

Menjelaskan nilai kurs mata uang (kurs
65



60


60


60


65


65


68



73


73


73


68


68


77



77


77


77


77


77


70



70


70


70


70





70 70
21


Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind K D S K MP Ket
jual, kurs beli, dan kurs tengah) serta
manfaatnya

Melakukan kegiatan praktek jual beli
valuta asing

Menjelaskan pengertian bank dan sejarah
terjadinya uang

Mengidentifikasi Azas, prinsip fungsi dan
tujuan perbankan di indonesia

Mendeskripsikan jenis bank dan tugas
pokoknya

Mengidentifikasi roduk produk bank

Melakukan kegiatan menabung di bank

Menjelaskan pengertian lembaga
keuangan bukan bank

Mengidentifikasi lembaga keuangan
65


60

65






60






65


60
73


74



78


74


74


68


73


68
77


77



77


77


77


77


77


77
70


70



67


73


67


73


70


70
22


Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind K D S K MP Ket
bukan bank (pegadaian, asuransi,
lembaga pensiun, koperasi simpan
pinjam) bagi peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak

Membuat daftar contoh lembaga
keuangan bukan bank milik pemerintah
dan milik swasta nasional maupun swasta
asing

Melakukan kegiatan survey pada asuransi
tentang produk asuransi atau pegadaian
tentang jenis barang yg bisa digadaikan


65



64








64


61


69

69






72






72


77

77






77






77



70

70






70






70
4.2. Mendeskrisikan
perdagangan
internasional dan
Menjelaskan pengertian faktor dan yang
menyebabkan terjadi-nya perdagangan
internasional
65


68


77


70


70 70



23


Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Komp DD Int Ind K D S K MP Ket
dampaknya
terhadap
perekonomian
indonesia

Mengidentifikasi manfaat perdagangan
internasional

Mengdentifikasi hamabtan perdagangan
internasional

Mengidentifikasi perbedaan perdagangan
dalam negeri dan perdagangan
internasional

Mengidentifikasi komuditi ekspor impor
indonesia

Mendeskripsikan Pengertian, fungsi dan
jenis devisa serta mengidentifikasi
sumber dan tujuan devisa

Dampak perdagangan internasi-onal
terhadap perkembangan perkonomian
indonesia

65


60


60



64


64




60


68


73


73



69


69




73

77


77


77



77


77




77

70


70


70



70


70




70

Mengetahui, Lima Kaum, Juli 2012
24


Kepala SMP Negeri 3 Guru mata pelajaran
Batusangkar


HERLINA, S. Pd MM Hernawati Ermisda S.Pd
NIP. 19660606 198903 2 009 NIP : 195608081980032006 NIP : 196102121985012001











KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas : IX
Sekolah : SMPN 3 Batusangkar

NO STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/ Komp Daya Intake KKM
25


INDIKATOR
leksitas dukung Siswa
Indi
kator

KD

SK

Bidang study
SEMESTER I
Mendengarkan
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek sederhana
untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari



74
70
1.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) yang menggunakan ragam bahasa lisan sangat sederhana secara akurat, lancar,
dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur:
- Meminta dan memberi kepastian
- Mengungkapkan dan menanggapi keraguan




74
74




81
81




76
76




77
77
77
1.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) yang menggunakan ragam bahasa lisan t sederhana secara akurat, lancar, dan
berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur:
- Meminta pengulangan
- Menunjukan perhatian
- Menyatakan kekaguman




60
65
76




75
75
81




76
76
76




70
72
76
72
2. Memahami makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana berbentuk
procedure dan reportt
73
2.1. Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan sederhana secra akurat , lancar dan berterima
untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari harit
- Personal letter
- Brochure


70
70


79
80


76
76


75
75

75

2.2. Merespon makna yang terdapat dalam monolog pendek sederhana secara akurat ,lancar ,dan
berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari dalam teks berbentuk
procedure dan report
Procedure
Report



70
70



75
75



76
76



70
70

70

KKM MENDENGARKAN 74
Berbicara
3. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek
sederhana untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari

75

26


NO
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/
INDIKATOR
Komp
leksitas
Daya
dukung
Intake
Siswa
KKM
Indi
kator

KD

SK

Bidang study
3.1 Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal pendek sederhana
untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat . terdekat yang melibatkan tindak tutur:
- Meminta dan memberi kepastian
- Mengungkapkan dan menanggapi keraguan



72
70



82
80



76
76



77
75
76
3.2 Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima
untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur:
Meminta pengulangan
Menunjukan perhatian
Menyatakan kekaguman




65
64
64




80
80
80




80
76
76




75
73
73
74
4. Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana berbentuk
procedure dan report untuk bernteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari


70

4.1 Mengungkapkan makna tindak tutur dalam teks lisan fungsional pendek sederhana secara
akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat
- Personal letter
- Brochure



54
54



80
80



76
76



70
70

4.2 Mengungkapkan makna dalam monolog tpendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa
lisan secara akurat , lancar ,dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
dalam teks berbentuk procedure dan report
- procedure
- Report




54
54




80
80




76
76




70
70
70
KKM BERBICARA 73
Membaca
5. Memahami makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk procedure
dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari

67

5.1. Membaca nyaring teks fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk procedure dan report
dengan ucapan , tekanan dan intonasi yang berterima
- Procedure
- Report


62
60


80
80


64
62


68
67
67
27


NO
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/
INDIKATOR
Komp
leksitas
Daya
dukung
Intake
Siswa
KKM
Indi
kator

KD

SK

Bidang study
4.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis fungsional pendek sederhana secara akurat ,
lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
- Personal letter
- Brochure
4.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat , lancar dan
berterima untuk berinteraks dalam konteks kehidupan sehari hari dalam teks berbentuk
Procedure dan report
- Procedure
- Reports



60
69



60
60



80
80



80
80



60
60



60
60



67
67



67
67
67




67



KKM Membaca 67

Menulis
6. Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk
procedure dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari

66

6.1 Mengungkapkan makna dalam bentuk teks tulis fungsional pendek sederhana dengan
menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat , lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam
konteks kehidupan sehari hari
- Personal letter
- Brochure



58
55



75
78



65
65



66
66
66
6.2 Mengungkapkan langkah retorika dalam esei pendek sederhana dengan menggunakan ragam
bahasa tulis secara akurat , lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari hari
- Procedure
- Report



58
56



78
78



64
64



66
66
66


66
66

KKM MENULIS 66
SEMESTER 2
Mendengarkan
7. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek sederhana
untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari





















74

7.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi
dengan lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur:
- Mengungkapkan kesantunan




66




80




65




76
72
28


NO
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/
INDIKATOR
Komp
leksitas
Daya
dukung
Intake
Siswa
KKM
Indi
kator

KD

SK

Bidang study
7.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi
dalam konteks kehidupan sehari hari yang melibatkan tindak tutur:
- Memberi berita yang menarik perhatian
- Memberi komentar terhadap berita




80
80




80
80




65
65




75
75
75
8. Memahami makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek t sederhana yang
berbentuk narrative dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
72
8.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan fungsional pendek sederhana secara akurat,
lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
- Label
- Schedule



74
60



80
80



65
65



76
68
70
8.2 Merespon makna yang terdapat dalam monolog pendek sederhana secara akurat ,lancar
- Narrative
- Recount


75
75


80
80


70
65


75
70
73
KKM MENDENGARKAN 72
BERBICARA
9. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal dan monolog
pendek sederhana berbentuk narrative dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari hari .

9.1 Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan
berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari yang melibatkan tindak tutur
: mengungkapkan kesantunan
- Mengungkapkan kesantunan



70



80



80



77



75

9.2 Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat,
lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari yang melibatkan
tindak tutur : Memberi berita yang menarik perhatian ,memberi komentar terhadap berita
- Memberi berita yang menarik perhatian
- Memberi komentar terhadap berita





66
65





80
80





76
76





73
73

10. Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana berbentuk
narrative dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari






10.1 Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks lisan fungsional pendek sederhana dengan
menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam








70
29


NO
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/
INDIKATOR
Komp
leksitas
Daya
dukung
Intake
Siswa
KKM
Indi
kator

KD

SK

Bidang study
konteks kehidupan sehari hari
- Label
- Schedule

58
60

80
80

72
70

70
70
10.2 Mengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhana dengan menggunakan ragam
bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari hari berbentuk narrative dan report
- Narrative
- Recount



58
58



80
80



72
72



70
70
70
KKM BERBICARA 73
Membaca
11. Memahami makna teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk narrative dan
report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari







11.1 Membaca nyaring bermakna teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk
narrative dan report dengan ucapan ,tekanan dan intonasi yang berterima untuk berinteraksi
dalam konteks kehidupan sehari hari.
- Iabel
- Schedule



56
53



75
75



75
75



68
67

11.2 Merespon makna dalam teks tulis fungsional pendek secara akurat , lancar dan berterima untuk
berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
- Label
- Schedule


56
69


80
80


62
60


67
67

11.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat , lancar dan
berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari
- Narrative
- Recount


60
60


80
80


60
60


67
67
70
KKM MEMBACA 67
MENULIS
12. Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk
narrative dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari



12.1 Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional pendek sederhana dengan menggunakan
ragam bahasa tulis secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks
kehidupan sehari hari
- Label
- Schedule



58
58



80
78



60
62



66
66

12.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek t sederhana dengan
menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam
konteks kehidupan sehari hari dalam teks berbentuk narrative dan report
- Narrative
- Recount




60




80




60




66

30


NO
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR/
INDIKATOR
Komp
leksitas
Daya
dukung
Intake
Siswa
KKM
Indi
kator

KD

SK

Bidang study
58 80 60 66
KKM MENULIS 66
KKM BAHASA INGGRIS 70

Mengetahui
Kepala SMPN 3 Batusangkar


HERLINA, S. Pd MM
NIP 19660606 198903 2 009
Limo Kaum Juni 2014
Guru Mata Pelajaran B Inggris


EPIYANTI ,SPd Ing
NIP. 19670407 199002 2









Lampiran III
Regulasi Non Akademik
JENIS-JENIS SANKSI
TERHADAP PELANGGARAN SISWA
31


PADA SMPN 3 BATUSANGKAR

No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
A. Hubungan Dengan Guru/Pegawai
1 Melawan Guru dan Pegawai TU 1 kali sanksi tertinggi
dikeluarkan dari
sekolah

Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
2 Mengeluarkan kata kotor dan
ancaman kepada Guru dan
Pegawai TU
3 Berkata dan bersikap tidak
senonoh kepada Guru dan
Pegawai TU
4 Melakukan teror kepada Guru dan
Pegawai TU
5 Memalsukan tanda tangan Guru
dan Pegawai dalam urusan
sekolah
6 Guru menyatakan tidak sanggup
dalam mengelola siswa di dalam
proses pembelajaran


B. Hubungan dengan Sesama teman
1 Berkelahi dengan sesama siswa 1 kali peringatan pertama Wali Kelas Wali kelas


1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
32


No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
3 kali peringatan ketiga, dan
siswa bersangkutan di
skor 6 hari
Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali hukuman tertinggi
dikeluarkan dari sekolah
Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan Guru
2

3

4
Mengeluarkan kata kotor dan
ancaman kepada sesama siswa
Berkata dan bersikap tidak senonoh
kepada sesama siswa
Melakukan teror kepada sesama
siswa
1 kali Peringatan lisan guru dan
pegawai
Setiap majelis
guru dan pegawai
Diberikan oleh guru/pegawai yang
menangani kasus
2 kali Peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
3 kali Peringatan kedua Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
4 kali Peringatan ketiga Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
5 kali hukuman tertinggi
dikeluarkan dari sekolah
Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan Guru
5 Melakukan pemerasan dan kekerasan
kepada sesama siswa
1 kali peringatan kedua

Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
2 kali Peringatan ketiga dan
diskor 6 hari
Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yg menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
3 kali hukuman tertinggi Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan Guru
33


No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
dikeluarkan dari sekolah
C. Kehadiran dalam PBM
1 Tidak datang tepat waktu pada
jadwal Kegiatan PBM
1 kali teguran lisan

Guru piket /
Guru Mata
Pelajaran
Guru piket / Guru
Mata Pelajaran
Diberikan oleh guru/pegawai yang
menagani kasus
4 kali berturut-
turut atau
tidak berturut-
turut dalam
seminggu
peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
Terlambat 8
kali dalam
sebulan atau
dua kali men-
dapat
peringatan
pertama
Peringatan kedua Wakasek Wakasek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
Terlambat 15
kalii dalam
sebulan atau 2
kali mendapat
peringatan
kedua
Peringatan ketiga Kepsek Kepsek 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali
mendapat
peringatan
ketiga
hukuman tertinggi
dikeluarkan dari sekolah
Dewan Guru Kepsek Rapat Istimewa Dewan Guru
2 Meninggalkan sekolah pada saat
Kegiatan PBM berlangsung tanpa
izin(cabut)
1 kali teguran lisan


Guru piket /
Guru Mata
Pelajaran
Guru piket / Guru
Mata Pelajaran

Diberikan oleh guru/pegawai yang
menagani kasus
2 kali berturut-
turut cabut
atau tidak
berturut-turut
peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas

1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
34


No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
dalam
seminggu
cabut 4 kali
dalam sebulan
atau dua kali
mendapat
peringatan
pertama
peringatan kedua Wakasek Wakil Kepala
sekolah

1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
cabut 8 kali da
lam sebulan
atau 2 kali
mendapat
peringatan
kedua
peringatan ketiga Kepsek Kepala Sekolah

1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali
mendapat
peringatan
ketiga,
hukuman tertinggi
dikeluarkan dari sekolah
Dewan Guru Kepala Sekolah

Rapat Istimewa Dewan Guru
3 Tidak hadir pada Kegiatan PBM
tanpa ada alasan yang jelas (absen)
1 hari tidak
hadir
teguran lisan

Guru piket /
Guru Mata
Pelajaran
Guru piket/Guru
Mata Pelajaran
Diberikan oleh guru/pegawai yang
menagani kasus
2 hari
berturut-turut
atau tidak
berturut-turut
absen dalam
se-minggu
atau dua kali
mendapat
teguran lisan
peringatan pertama Wali Kelas Wali Kelas



1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
Absen 4 hari
dalam sebulan
atau dua kali
mendapat
peringatan kedua Wakasek Wakil Kepala
sekolah


1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
35


No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
peringatan
pertama
Absen 8 hari
da lam
sebulan atau 2
kali mendapat
peringatan
kedua
peringatan ketiga Kepsek Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali
mendapat
peringatan
ketiga,
hukuman tertinggi
dikeluarkan dari sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
4


5

6
Tidak mengikuti upacara bendera/
ceramah/PHBI/PHBN di sekolah
Tidak mengikuti upacara bendera
hari Senin
Tidak mengikuti goro/class
meeting/acara lainnya disekolah
a. 1 2 kali
tidak
peringatan lisan

Wali Kelas/
Piket/ Guru
Wali
Kelas/Piket/Guru
Diberikan oleh guru/pegawai yang
menagani kasus
3 - 4 kali tidak
hadir orang
tua dipanggil
diberi
peringatan
peringatan pertama

Wali Kelas


Wali Kelas


1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
5 6 kali
tidak hadir
peringatan kedua

Wakil Kepala
sekolah


Wakil Kepala
sekolah


1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
7 - 8 kali tidak
hadir
peringatan ketiga dan
diskor 6 hari belajar

Kepala sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yang menangani
kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
9 kali atau
lebih
hukuman tertinggi
dikeluarkan dari sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
D. Tindakan Pidana/Asusila
1 Menikah atau melakukan perbuatan
asusila
1 kali sanksi tertinggi
dikeluarkan dari sekolah

Dewan Guru

Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
2 Terlibat mengedarkan/ menggunakan
36


No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
Narkotika dan Obat Berbahaya, dan
minuman keras serta jenis lainnya di
lingkungan sekolah/ masyarakat
3 Terlibat tindak pidana
4 Menjadi provokator perkelahian
antar pelajar
E. Hubungan dengan Sekolah
1 Berjudi di lingkungan sekolah 1 kali peringatan kedua Wakil Kepala
Sekolah
Wakil Kepala
sekolah


1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
2 kali peringatan ketiga, diskor 6
hari belajar
Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
3 kali sanksi tertinggi dike-
luarkan dari sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
2 Berjudi diluar sekolah selagi
berpakaian sekolah
1 kali peringatan pertama Wali Kelas/Guru

Wali Kelas/Guru

1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua

Wakil Kepala
Sekolah
Wakil Kepala
sekolah


1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
3 kali peringatan ketiga

Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi dikeluar-
kan dari sekolah sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
3 Merusak peralatan sekolah seperti 1 kali peringatan kedua Wakil Kepala Wakil Kepala 1. Orang tua dan siswa dipanggil
37


No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
meja, kursi, lemari, kran air, alat
listrik dan alat inventaris lainnya
Sekolah sekolah


2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
2 kali peringatan ketiga, diskor 6
hari belajar
Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
3 kali sanksi tertinggi
dikeluarkan dari sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
4 Membawa, membaca, meminjam dan
memiliki buku porno
1 kali peringatan pertama Wali Kelas/Guru

Wali Kelas/Guru

1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua

Wakil Kepala
Sekolah
Wakil Kepala
sekolah


1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
3 kali peringatan ketiga

Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi dikeluar-
kan dari sekolah sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
5 Merokok dilingkungan sekolah
pada saat PBM berlangsung
1 kali peringatan pertama Wali
Kelas/Guru

Wali
Kelas/Guru

1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua

Wakil Kepala
Sekolah
Wakil Kepala
sekolah


1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
3 kali peringatan ketiga Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
38


No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi dikeluar-
kan dari sekolah sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
6 Dengan sengaja merobek dan
merobah nilai rapor
1 kali peringatan ketiga

Kepala Sekolah Wakil Kepala
Sekolah/Kepala
sekolah
1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali sanksi tertinggi dikeluar-
kan dari sekolah sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
7 Membawa senjata tajam ke
sekolah kecuali adanya keperluan
sekolah/gotong royong
1 kali peringatan ketiga

Kepala Sekolah Wakil Kepala
Sekolah/Kepala
sekolah
1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali sanksi tertinggi dikeluar-
kan dari sekolah sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
8 Meninggalkan sekolah/main play
station/ kedapatan menonton film
porno
1 kali peringatan pertama Wali
Kelas/Guru

Wali
Kelas/Guru

1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua

Wakil Kepala
Sekolah
Wakil Kepala
sekolah


1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
3 kali peringatan ketiga

Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi dikeluar- Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
39


No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
kan dari sekolah sekolah
9 Mencuri barang siswa, guru dan
inventaris sekolah
1 kali peringatan ketiga

Kepala Sekolah Wakil Kepala
Sekolah/Kepala
sekolah
1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali sanksi tertinggi dikeluar-
kan dari sekolah sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
10 Membawa dan menggunakan HP
pada saat PBM berlangsung
1 kali peringatan ketiga

Kepala Sekolah Wakil Kepala
Sekolah/Kepala
sekolah
1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses kepsek,
waksek,walas, guru yangg
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
11 Membawa dan menggunakan
Kendaraan bermotor pada saat
PBM berlangsung
2 kali sanksi tertinggi dikeluar-
kan dari sekolah sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
12 Keluar pekarangan sekolah
sewaktu pertukaran jam pelajaran
1 kali peringatan pertama Wali
Kelas/Guru

Wali
Kelas/Guru

1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali peringatan kedua

Wakil Kepala
Sekolah
Wakil Kepala
sekolah


1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. Kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
3 kali peringatan ketiga

Kepala Sekolah Kepala sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses kepsek, waksek,walas,
guru yangg menangani kasus, orang
tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
4 kali sanksi tertinggi
dikeluarkan dari sekolah
sekolah
Dewan Guru Kepala sekolah Rapat Istimewa Dewan Guru
13 Merokok diluar kegaiatan PBM
disekolah atau diluar lingkungan
1 -2 kali peringatan lisan Guru/Pegawai
2 kali peringatan pertama Wali Kelas 1. Orang tua dan siswa dipanggil
40


No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
sekolah sewaktu berpakaian
sekolah
mendapat
peringatan
lisan
2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali
mendapat
peringatan
pertama
peringatan kedua

Wakil Kepala
Sekolah
1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
2 kali
mendapat
peringatan
kedua
peringatan ketiga

Kepala Sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses kepsek, waksek,walas,
guru yangg menangani kasus, orang
tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali
mendapat
pe-ringatan
ke 3
sanksi tertinggi
dikeluarkan dari sekolah
sekolah
Dewan Guru Rapat Istimewa Dewan Guru
14 Membuang sampah di sebarang
tempat di lingkungan sekolah
Siswa didenda Rp. 500,-
tiap membuang sampah
Guru/Pegawai
15 Tidak disiplin dalam mengikuti
upacara bendera/ceramah
Siswa diberi peringatan
lisan atau di pisahkan
berdirinya dari barisan
temannya
Guru/Pegawai
16 Tidak melaksanakan piket kelas
/mushola/pustaka bagi siswa yang
telah ditunjuk
Diberi sanksi sesuai
peraturan kelas/
mushola/pustaka/labor
Guru/Walas/
Petugas

16 Tidak mengikuti sholat jumat
bagi siswa lelaki/ceramah jumat
Diberi sanksi sesuai
aturan yang dibuat guru
mata pelajaran PAI
Guru PAI
F. Berpakaian
1 Memakai sandal ke sekolah
kecuali sakit
1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
2 kali Siswa disuruh pulang
mengganti sendal dengan
Guru/Pegawai
41


No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
sepatu
3 kali Surat perjanjian dengan
orang tua untuk
mengadakan sepatu
Guru dan
pegawai
Walas Orang tua dipanggil
2 Tidak memakai pakaian
dalam/shot/ rok dalam, sepatu
hitam bagi wanita dan sempak
serta singlet putih, sepatu hitam
bagi laki-laki
1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
2 kali Siswa disuruh pulang
mengganti/memakai
sesuai ketentuan
Guru/Pegawai
3 kali Surat perjanjian dengan
orang tua untuk
mengadakan sepatu
Guru dan
pegawai
Walas Orang tua dipanggil
3 Memakai tato/rambut
gondrong/rambut yang di warnai
1 kali a. Peringatan lisan Guru dan
pegawai
Walas a. Tato dihilangkan
b. Rambut gondrong dipotong
c. Rambut warna dikembalikan ke warna
natural
2 kali
mendapat
peringatan
lisan
peringatan pertama Wali Kelas

1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses walas, guru yang
menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan pertama diterbitkan
2 kali
mendapat
peringatan
pertama
peringatan kedua

Wakil Kepala
Sekolah
1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses waksek,walas, guru
yang menangani kasus, orang tua
3. surat peringatan kedua diterbitkan
2 kali
mendapat
peringatan
kedua
peringatan ketiga

Kepala Sekolah 1. Orang tua dan siswa dipanggil
2. kasus diproses kepsek, waksek,walas,
guru yangg menangani kasus, orang
tua
3. surat peringatan ketiga diterbitkan
2 kali
mendapat
peringatan
ketiga
sanksi tertinggi dikeluar-
kan dari sekolah sekolah
Dewan Guru Rapat Istimewa Dewan Guru
4 Memakai lapisan kaus oblong di 1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
42


No Jenis Pelanggaran
Banyak
Kejadian
Sanksi Pemberi Sanksi
Penanggung
Jawab
Langkah Pelaksanaan
dalam pakaian seragam sekolah 2 kali Siswa disuruh pulang
mengganti kaus oblong
Guru/Pegawai
3 kali Surat perjanjian dengan
orang tua untuk menga-
wasi pemakaian oblong
Guru dan
pegawai
Walas Orang tua dipanggil
2 kali Peringtan pertama Walas Orang tua dipanggil dan membuat surat
perjanjian
3 kali atau
lebih
Siswa disuruh pulang
mengganti lambang
Wakil kepala
sekolah

5 Memakai pakaian seragam dengan
atribut di sekolah lain
1 kali Peringatan lisan untuk
meng-ganti sesuai lambang
sekolah
Guru/Pegawai
2 kali Peringtan pertama Walas Orang tua dipanggil dan membuat surat
perjanjian
3 kali atau
lebih
Siswa disuruh pulang
mengganti lambang
Wakil kepala
sekolah

6

7

8


9

10

11
12

13

Memakai sepatu warna lain/ memakai
asesoris yang menyolok
Tidak memakai seragam sekolah
sesuai aturan yang ditetapkan
Memakai singlet warna lain/makan
permen karet/membaca komik dalam
PBM
Memakai make up, lipstik, kuku
panjang dan kutek
Tidak memasukan baju dengan rapi
ke dalam celana dan rok
Memakai perhiasan berlebihan
Tidak memakai atribut lengkap yang
telah ditentukan
Memakai topi bebas di sekolah pada
jam belajar
1 kali Peringatan lisan Guru/Pegawai
2 kali
mendapat
peringatan
lisan
Peringatan pertama Walas Orang tua dipanggil dan membuat surat
perjanjian
2 kali
mendapat
peringatan
pertama
Peringatan kedua Wakil kepala
sekolah

Batusangkar, 6 Juni 2014
Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar
43




HERLINA, S. Pd MM
NIP. 19660606 198903 2 009
44


Lampiran IV
ANALISIS KONTEKS
SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR KABUPATEN TANAH DATAR

1. IDENTIFIKASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
(ISI, SKL, PROSES, PENGELOLAAN DAN PENILAIAN)

No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Rencana Tindak
Lanjut
1 Standar Isi
Struktur Kurikulum Struktur kurikulum SMP/MTs
meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun mulai
Kelas VII sampai dengan Kelas IX
i. Kurikulum SMP memuat 10 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri
ii. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP
merupakan IPA Terpadu dan IPS
Terpadu
iii. Kurikulum SMP memuat 10 mata
pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri
iv. Substansi mata pelajaran IPA belum
merupakan IPA Terpadu dan IPS
sudah merupakan IPS Terpadu
Workshop IPA
Terpadu
Beban Belajar Beban belajar yang diatur pada
ketentuan ini adalah beban belajar
sistem paket pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruh
program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku pada
satuan pendidikan. Beban belajar
setiap mata pelajaran pada Sistem
Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.
v. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran adalah 40 menit.

vi. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu
untuk SMP adalah 34 jam pembelajaran


vii. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada
SMP maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan
tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan
viii.
ix. Beban belajar kegiatan tatap muka per
jam pembelajaran adalah 40 menit.

x. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per
minggu untuk SMP adalah 43 jam
pembelajaran


xi. Waktu untuk penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik pada SMP maksimum 50%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka
dari mata pelajaran yang bersangkutan

Secara bertahap
akan
disesuaikan



Kalender Pendidikan Kalender pendidikan adalah xii. Alokasi waktu untuk minggu efektif antara 34 xiv. Alokasi waktu untuk minggu efektif
45


No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Rencana Tindak
Lanjut
pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama
satu tahun pelajaran yang
mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari
libur
38 minggu pertahun

xiii. Penyusunan dan penetapan kalender dilakukan
oleh sekolah dengan memperhatikan ketentuan
pemerintah atau pemerintah daerah
antara 43 minggu pertahun

xv. Penyusunan dan penetapan kalender
dilakukan oleh sekolah dengan
memperhatikan ketentuan pemerintah
atau pemerintah daerah
2 SKL
Standar Kompetensi Lulusan untuk
satuan pendidikan dasar dan
menengah digunakan sebagai
pedoman penilaian dalam
menentukan kelulusan peserta
didik.
Standar Kompetensi Lulusan
meliputi standar kompetensi lulusan
minimal satuan pendidikan, standar
kompetensi lulusan minimal
kelompok mata pelajaran, dan
standar kompetensi lulusan minimal
mata pelajaran.
xvi. 100 % siswa dapat memenuhi standar
kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan
xvii. 100 % siswa dapat memenuhi standar
kompetensi lulusan minimal kelompok mata
pelajaran
xviii. 100 % siswa dapat memenuhi standar
kompetensi lulusan minimal mata pelajaran
xix. 61 % siswa dapat memenuhi standar
kompetensi lulusan minimal satuan
pendidikan
xx. 70 % siswa dapat memenuhi standar
kompetensi lulusan minimal satuan
pendidikan
xxi. 70 % siswa dapat memenuhi standar
kompetensi lulusan minimal mata
pelajaran


- Penguatan
motivasi
- Pemberdaya
an
kelompok
belajar
- Peningkatan
Peran BP
- Pemberian
remedial
dan
pengayaan
- Pembahasan
soal-soal
3 Standar Proses
Perencanaan proses
pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran
meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang memuat identitas mata
pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi
waktu, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar, dan sumber belajar
- 100 % Guru sudah memiliki perangkat
perencanaan proses pembelajaran
- 100 % Guru sudah membuat perencanaan proses
pembelajaran secara mandiri

- Guru sudah membuat silabus dan RPP sesuai
Panduan yang diterbitkan oleh BSNP
- Guru dalam membuat perencanaan proses
pembelajaran sudah mengintegrasikan
Pendidikan karakter bangsa, pendidikan
kewirausahaan, Pendidikan Berbasis Keunggulan
lokal dan global, kesetaran jender dan Ham ,
Lingkungan Hidup,serta pendidikan kecakapan
hidup
- 100 % Guru sudah memiliki perangkat
perencanaan proses pembelajaran
- sebagian Guru belum mandiri dalam
membuat perencanaan proses
pembelajaran secara mandiri
- Guru sudah membuat silabus dan RPP
sesuai Panduan yang diterbitkan oleh
BSNP
- Sebagian Guru dalam membuat
perencanaan proses pembelajaran belum
mengintegrasikan Pendidikan karakter
bangsa, pendidikan kewirausahaan,
Pendidikan Berbasis Keunggulan lokal
dan global, kesetaran jender dan Ham ,
Lingkungan Hidup, serta pendidikan
Diadakan
workshop
pengembangan
bahan ajar dan
integrasi
Pendidikan
karakter bangsa,
pendidikan
kewirausahaan,
Pendidikan
Berbasis
Keunggulan
lokal dan global,
kesetaran jender
dan Ham , serta
46


No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Rencana Tindak
Lanjut
kecakapan hidup pendidikan
kecakapan
hidup










Pelaksanaan proses
pembelajaran











Pelaksanaan pembelajaran
merupakan implementasi dari RPP.
Pelaksanaan pembelajaran meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup






- Tiap rombongan belajar maksimal 32 orang
- Beban kerja minimal guru meliputi
merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing dan melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tambahan
- Beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 (dua
puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu)
minggu

- Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh
sekolah dipilih melalui rapat guru dengan
pertimbangan komite sekolah dari buku-buku
teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri
- Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik
adalah 1 : 1 per mata pelajaran
- Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan
buku panduan guru, buku pengayaan, buku
referensi dan sumber belajar lainnya
- Semua guru melakukan pengelolaan kelas
dengan baik
- Pelaksanaan Pembelajaran sudah memperhatikan
unsur-unsur Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
berupa ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, serta
kegiatan pendahuluan
- Tiap rombongan belajar maksimal 32
orang
- Beban kerja minimal guru meliputi
merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, membimbing dan
melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tambahan
- Beban kerja guru sekurang-kurangnya
24 (dua puluh empat) jam tatap muka
dalam 1 (satu) minggu belum terpenuhi
untuk sebagian guru
- Buku teks pelajaran yang akan
digunakan oleh sekolah tidak dipilih
melalui rapat guru dan dengan
pertimbangan komite sekolah dari buku-
buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh
Menteri
- Rasio buku teks pelajaran untuk peserta
didik adalah 0,9 : 1 per mata pelajaran
- Selain buku teks pelajaran, guru
menggunakan buku panduan guru, buku
pengayaan, buku referensi dan sumber
belajar lainnya
- Sebagian guru belum melakukan
pengelolaan kelas dengan baik
- Pelaksanaan Pembelajaran belum
memperhatikan unsur-unsur Kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti berupa
ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi,
serta kegiatan pendahuluan
Pertimbangan
komite akan
diperhatikan
untuk pembelian
buku tahun
2012
Akan segera
dilengkapi pada
tahun 2013













Diskusi dan
diklat
pengelolaan
kelas
Supervisi kelas
akan lebih
ditingkatkan
Penilaian hasil
pembelajaran
Penilaian dilakukan oleh guru
terhadap hasil pembelajaran untuk
mengukur tingkat pencapaian
kompetensi peserta didik, serta
- Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik,
dan terprogram
- menggunakan tes dan nontes dalam bentuk
tertulis atau lisan, pengamatan kinerja,
- Penilaian dilakukan secara konsisten,
sistematik, dan terprogram
- menggunakan tes dan nontes dalam
bentuk tertulis atau lisan, pengamatan

47


No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Rencana Tindak
Lanjut
digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil
belajar, dan memperbaiki proses
pembelajaran
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan
penilaian diri
- Penilaian hasil pembelajaran menggunakan
Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan
Penilaian Kelompok Mata Pelajaran

kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek
dan/atau produk, portofolio, dan
penilaian diri
- Penilaian hasil pembelajaran
menggunakan Standar Penilaian
Pendidikan dan Panduan Penilaian
Kelompok Mata Pelajaran

Pengawasan proses
pembelajaran
Rangkaian kegiatan yang meliputi
pemantauan, supervisi dan evaluasi,
terhadap jalannya proses
pembelajaran
- Pengawasan proses pembelajaran dilakukan
secara terencana
- Hasil pengawasan proses pembelajaran
dilaporkan pada pemangku kepentingan

- Ada tindak lanjut hasil pengawasan proses
pembelajaran
- Pengawasan proses pembelajaran
dilakukan secara terencana
- Hasil pengawasan proses pembelajaran
belum dilaporkan pada pemangku
kepentingan
- Belum ada tindak lanjut hasil
pengawasan proses pembelajaran
Mulai tahun
pelajaran 2014/
2015 akan
dibuat laporan
dan akan
dilakukan tindak
lanjut
4 Standar Pengelolaan
Perencanaan
Program
Sebagai panduan, pedoman bagi
satuan pendidikan dalam
melaksanakan semua program yang
direncanakan
- Memiliki visi yang diputuskan dalam rapat
dewan guru
- Memiliki misi yang diputuskan dalam rapat
dewan guru
- Memiliki tujuan yang diputuskan dalam rapat
dewan guru
- Memiliki rencana kerja sekolah jangka
menengah dan jangka pendek(tahunan)
- Memiliki visi yang diputuskan dalam
rapat dewan guru
- Memiliki misi yang diputuskan dalam
rapat dewan guru
- Memiliki tujuan yang diputuskan dalam
rapat dewan guru
- Memiliki rencana kerja sekolah jangka
menengah dan jangka pendek(tahunan)
.

Pelaksanaan rencana
kerja
Kegiatan yang dilakukan sekolah
dalam melaksanakan Perencanaan
program yang sudah diputuskan
- Memiliki minimal 9 pedoman pengelolaan
sekolah
- Memilki struktur organisasi sekolah
- Pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana
kegiatan sekolah yang sudah diputuskan
- Memiliki petunjuk pelaksanaan operasional
mengenai proses penerimaan peserta didik
- Menyelesaikan KTSP sesuai waktunya
- Memiliki kalender akademik
- Memiliki peraturan akademik
- Memiliki pembagian tugas pendidik dan tenaga
kependidikan
- Memiliki minimal 9 pedoman
pengelolaan sekolah
- Memilki struktur organisasi sekolah
- Pelaksanaan kegiatan berdasarkan
rencana kegiatan sekolah yang sudah
diputuskan
- Memiliki petunjuk pelaksanaan
operasional mengenai proses penerimaan
peserta didik
- Menyelesaikan KTSP sesuai waktunya
- Memiliki kalender akademik
- Memiliki peraturan akademik













48


No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Rencana Tindak
Lanjut
- Memiliki program pengelolaan sarana dan
prasarana
- Memiliki program pengelolaan keuangan sekolah
- Memiliki RAPBS
- Mampu menciptakan sekolah yang nyaman dan
berbudaya unggul
- Memiliki tatatertib siswa
- Memiliki kode etik warga sekolah
- Memiliki program kemitraan dengan pihak luar
- Memiliki pembagian tugas pendidik dan
tenaga kependidikan
- Memiliki program pengelolaan sarana
dan prasarana
- Memiliki program pengelolaan
keuangan sekolah
- Memiliki RAPBS
- Mampu menciptakan sekolah yang
nyaman dan berbudaya unggul
- Memiliki tatatertib siswa
- Tidak memiliki kode etik warga sekolah
- Tidak memiliki program kemitraan
dengan pihak luar









Pengawasan dan
Evaluasi
Pengawasan pengelolaan sekolah
meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, dan tindak
lanjut hasil pengawasan
- Memiliki program pengawasan
- Melakukan evaluasi diri
- Melakukan evaluasi pelaksanaan KTSP

- Melakukan evaluasi pendayagunaan pendidik
dan tenaga kependidikan
- Mengikuti akreditasi sekolah
- Memiliki program pengawasan
- Melakukan evaluasi diri
- Tidak melakukan evaluasi pelaksanaan
KTSP
- Tidak melakukan evaluasi
pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan
- Mengikuti akreditasi sekolah

Kepemimpinan Pemimpin di SMP terdiri dari
kepala sekolah dan minimal satu
orang wakil kepala sekolah
Memiliki minimal 1 orang wakil Memiliki minimal 1 orang wakil
5 Standar Penilaian
Prinsip Penilaian Prinsip yang harus ditegakan dalam
melakukan penilaian yaitu : sahih,
objektif, adil, terpadu, terbuka,
menyeluruh dan
berkesinambungan, sistematis,
beracuan kriteria, akuntabel,


Memenuhi semua prinsip

Memenuhi semua prinsip


Teknik dan
Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang
digunakan dalam penilaian
Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
Mekanisme dan Mekanisme dan prosedur yang Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
49


No. Aspek/Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Ril
Rencana Tindak
Lanjut
Prosedur Penilaian digunakan dalam melakukan
penilaian

Penilaian oleh
Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh
pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran
Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
Penilaian oleh
Satuan Pendidikan
Meliputi mid semester, semester
dan kenaikan kelas, ujian akhir
sekolah
Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -
Penilaian oleh
pemerintah
Meliputi Ujian nasional Sesuai standar penilaian Sesuai standar penilaian -

2. ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN
No Komponen Kekuatan Kelemahan
1 Pendidik

- Jumlah guru sebanyak 44 orang dengan komposisi cukup
merata untuk tiap mata pelajaran
- Jarak tempat tinggal dengan sekolah rata-rata kurang dari 10
km
- Tingkat kehadiran lebih dari 98 %
- 6 orang merupakan guru pemandu
- Guru BK yang ada 2 orang, sedangkan kebutuhan 4 orang jadi masih
kurang 2 orang, Guru TIK butuh 2 orang yang ada 1orang
- 7 orang guru belum berijazah S1
- Sekitar 50 % guru belum familiar dengan ICT
- 33 % guru berusia lebih dari 50 tahun
2 Tenaga
Kependidikan

Jumlah TU 5 orang - 2 orang TU mendekati usia pensiun
- Tidak tersedia tenaga laboran IPA
- Tidak tersedia tenaga laboran TIK
- Tidak tersedia tenaga pustakawan
- Tidak tersedia tenaga penjaga sekolah
- Tidak tersedia tenaga tukang kebun
50


No Komponen Kekuatan Kelemahan
3 Siswa - Jumlah siswa tercukupi= 530 orang dengan 20 rombongan
belajar.
- Tingkat kehadiran cukup tinggi.
- Beberapa siswa memiliki keunggulan akademik dan non
akademik.
- Belum ada yang berprestasi sampai ketingkat nasional
- Variasi kemampuan akademik siswa sangat bervariasi
- Rata-rata latar belakang ekonomi berasal dari keluarga kurang
mampu
4 Sarana Prasarana - Fasilitas internet dengan hotspot.
- Perpustakaan cukup lengkap.
- Peralatan labor IPA komplit
- Halaman Luas
- Lapangan olahraga memadai
- Taman terawat dan rapi
- Untuk Provider masih menggunakan speedy, jadi dalam
pengoperasian internet masih sering terjadi kemacetan
- Laboratorium TIK masih kekurangan Desktop.
5 Program Hampir semuanya ada Diupayakan dalam orientasi pemenuhan SNP.

3. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN
No Komponen Peluang Tantangan / Ancaman
1 Komite Sekolah Pengurus pada umumnya orang-orang yang cukup kompeten
Dari berbagai profesi
Sangat peduli dengan sekolah
Kurang bisa negosiasi dengan DU dalam mencari sumber
pembeayaan lain.
2 Dewan Pendidikan Ada di kabupaten Efektifitasnya kurang
3 Dinas pendidikan Personilnya kebanyakan berlatar belakang dunia pendidikan

Semangat kebersamaan sekolah dalam melaksanakan program
masih sangat rendah.
4 Alumni Sangat banyak jumlahnya dan banyak di antaranya sudah
memegang posisi menentukan di tingkat kabupaten, provinsi
bahkan pusat atau memiliki ekonomi mapan
Perhatian ke sekolah masih sangat kurang.
Belum terbentuknya wadah alumni.
5 DU/DK Hanya sedikit ada disekitar sekolah Bantuan ke sekolah sangat kurang
6 Orang Tua Siswa Umumnya cukup tinggi perhatianya Latar belakang ekonomi rendah
Latar belakang pendidikan rendah

51





52



Lampiran V : REGULASI AKADEMIK

KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
NOMOR : 400/221/ SMP3.Bsk-2014
TENTANG
PERATURAN AKADEMIK SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH MAHA PENYAYANG
KEPALA SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
I. Menimbang :
1. Bahwa dalam mendukung kelancaran proses belajar mengajar yang kondusif diperlukan
peraturan akademik bagi siswa.
2. Bahwa peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur persyaratan kehadiran,
ketentuan ulangan, remidial, kenaikkan kelas, kelulusan, dan hak-hak siswa SMP Negeri 3
Batusangkar.
3. Bahwa peraturan akademik diberlakukan bagi semua siswa dan siswi SMP Negeri 3
Batusangkar agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
II. Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
5. Surat Keputusan Direktur Djendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 576
Tahun 2006 tentang Laporan Hasil Belajar
III. Memperhatikan :
Persetujuan Rapat Dewan Pendidik SMP Negeri 3 Batusangkar tangga 10 Juni 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan;
PERTAMA : Peraturan Akademik SMP Negeri 3 Batusangkar adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
KEDUA

: Peraturan Akademik SMP Negeri 3 Batusangkar sebagaiamana yang
dimaksud dalam dictum pertama diberlakukan bagi semua siswa dan
siswi SMP Negeri 3 Batusangkar
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : :: Batusangkar
Pada tanggal : Juni 2014
Kepala,

HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009





53


Lampiran Keputusan Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar
Nomor : 400/221/ SMP3.Bsk-2014


PERATURAN AKADEMIK
SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur persyaratan kehadiran, ketentuan
ulangan, remidial, kenaikkan kelas, kelulusan, dan hak-hak siswa SMP Negeri 3 Batusangkar.
2. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur hak siswa menggunakan fasilitas
sekolah untuk kegiatan belajar.
3. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur layanan konsultasi kepada guru mata
pelajaran, wali kelas, konselor.
4. Siswa SMP Negeri 3 Batusangkar adalah anggota masyarakat yang sedang mengikuti proses
pendidikan di SMP Negeri 3 Batusangkar.
5. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar atau lebih.
6. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan pendidika untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9 kegiatan pembelajaran.
7. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
8. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
BAB II
KETENTUAN KEHADIRAN
Pasal 2
1. Kehadiran siswa dalam mengikuti setiap pelajaran dan tugas dari guru minimal 80% dari total
jumlah tatap muka dan tugas dari guru.
2. Setiap siswa harus hadir pada seluruh kegiatan pelajaran di kelas atau di luar kelas maupun
teori atau praktik.
3. Ketidak hadiran karena sakit ( surat orang tua/ surat dokter ) tidak diperhitungkan dalam
penentuan ketentuan point satu.

BAB III
KETENTUAN PENILAIAN
Pasal 3
Ulangan Harian
1. Ulangan harian disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Ulangan harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran setelah menyelesaikan satu KD atau
lebih.
3. Ulangan harian berupa tes berbentuk soal uraian dan atau tes lisan.
4. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian
berikutnya.
5. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
6. Kegiatan remidial dilakukan paling banyak dua kali.
54


Pasal 4
Ulangan Tengah Semester
1. Ulangan tengah semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Ulangan tengah semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk seluruh mata
pelajaran setelah 8 9 minggu kegiatan pembelajaran.
3. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
kompetensi dasar ( KD ) pada periode tersebut.
4. Ulangan tengah semester berupa tes tertulis berbentuk soal uraian .
5. Hasil ulangan tengah semester diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya satu
minggu setelah pelaksanaan.
6. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
7. Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang belum mencapai KKM
8. Kegiatan remidial dilaksanakan sebelum pelaksanaan ulangan akhir semester dan dilakukan
paling banyak dua kali.
Pasal 5
Ulangan Akhir Semester
1. Ulangan akhir semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk seluruh mata
pelajaran di akhir semester.
3. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
4. Ulangan akhir semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda dengan jumlah 40
50 soal ditambah 3 5 soal uraian.
5. Hasil ulangan akhir semester diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya 3 ( tiga
) setelah pelaksanaan.
6. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
7. Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang belum mencapai KKM
8. Kegiatan remidial dilaksanakan satu kali .
Pasal 6
Ulangan Kenaikkan Kelas
1. Ulangan kenaikkan kelas disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Ulangan kenaikkan kelas dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk seluruh mata
pelajaran di akhir semester genap.
3. Cakupan ulangan kenaikkan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
4. Ulangan kenaikkan kelas berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda dengan jumlah 40
50 soal ditambah 3 5 soal uraian. .
5. Hasil ulangan kenaikkan kelas diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya 3 (
tiga ) setelah pelaksanaan.
6. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
7. Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang belum mencapai KKM
8. Kegiatan remidial dilaksanakan satu kali .
Pasal 7
Penilaian Praktik
55


1. Penilaian praktik hanya dilakukan pada mata pelajaran tertentu.
2. Penilaian praktik hanya dilakukan pada indikator yang bersifat praktik.
3. Pelaksanaan penilaian praktik disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang yang disusun
dalam penjabaran RPP.
4. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
Pasal 8
Penilaian Sikap
1. Penilaian sikap harus dilakukan pada semua mata pelajaran
2. Penilaian sikap dilakukan pada indikator yang bersifat sikap.
3. Pelaksanaan penilaian sikap disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang yang disusun
dalam penjabaran RPP.
4. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
Pasal 9
Penilaian Kepribadian
1. Penilaian kepribadian dilakukan terutama oleh Guru Bimbingan Konseling, Guru Mata
Pelajaran Pendidkan kewarganegaraan, dan Guru Mata Pelajaran lainnya sesuai dengan
karakteristik Kompetensi yang dimaksud dalam perencanaan.
2. Pelaksanaan penilaian kepribadian direncanakan dan dilaksanakan oleh Bimbingan Konseling.
3. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
Pasal 10
Ujian Sekolah
1. Ujian sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada mata
pelajaran tertentu .
2. Ujian sekolah meliputi ujian tulis dan ujian praktik dan penilaian sikap pada kelompok mata
pelajaran tertentu.
3. Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan yang
berlaku.
Pasal 11
Ujian Nasional
1. Ujian nasional adalah penilaian yang dilaksanakan oleh pemerintah pada beberapa mata
pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran pengetahuan dan teknologi.
2. Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan yang
berlaku.


BAB IV
KETENTUAN KENAIKKAN DAN KELULUSAN
Pasal 12
Ketentuan Kenaikkan Kelas
1. Mempunyai nilai seluruh aspek penilaian pada semua mata pelajaran yang diujikan di kelas X
semester ganjil dan genap.
2. Nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) tidak lebih dari tiga mata pelajaran.
3. Kehadiran siswa minimal 90 % dari total hari efektif yang berlaku.
4. Tidak hadir tanpa keterangan ( alpha ) maksimal 10 hari dalam satu tahun pelajaran
56


5. Mempunyai nilai ekstra kurikuler sesuai pilihan peserta didik/ sekolah
Pasal 15
Ketentuan Kelulusan
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran semester 1 6 di SMP.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarga negaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani olah
raga dan kesehatan.
3. Lulus Ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Kriteria
kelulusan Ujian sekolah ditetapkan oleh sekolah.
4. Lulus Ujian Nasional. Kriteria kelulusan ujian nasional ditentukan oleh pemerintah
BAB V
HAK SISWA MENGGUNAKAN FASILITAS
Pasal 16
Laboratorium IPA
1. Setiap siswa berhak melakukan praktikum di laboratorium minimal 2 kali setiap pelajaran
fisika dan biologi dalam satu semester.
2. Siswa melakukan praktikum dilaboratorium di bawah pengawasan guru mata pelajaran.
3. Dalam melakukan praktikum siswa harus mengikuti tata tertib yang berlaku.
4. Setiap siswa menyusun laporan setelah melakukan praktikum.
Pasal 17
Laboratorium Komputer
1. Setiap siswa berhak melakukan praktik komputer di laboratorium komputer pada saat jam
pelajaran TIK.
2. Siswa melakukan praktik dilaboratorium di bawah pengawasan guru mata pelajaran.
3. Dalam melakukan praktikum siswa harus mengikuti tata tertib yang berlaku.
Pasal 18
Laboratorium Multimedia
1. Setiap siswa berhak menggunakan laboratorium multimedia minimal 2 kali untuk semua
pelajaran dalam satu semester.
2. Siswa yang menggunakan laboratorium multimedia di bawah pengawasan guru mata pelajaran.
3. Dalam menggunakan laboratorium multimedia siswa harus mengikuti tata tertib yang berlaku.

Pasal 19
Perpustakaan
1. Setiap siswa secara otomatis menjadi anggota perpustakaan Malahayati.
2. Setiap siswa berhak meminjam buku perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Setiap siswa berhak memanfaatkan buku perpustakaan sebagai sumber belajar.
4. Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di perpustakaan dengan bimbingan guru mata
pelajaran / piket.
5. Setiap siswa berhak mengakses internet di Ruang Perpustakaan untuk keperluan tugas mata
pelajaran di luar waktu kegiatan belajar (sesuai jadwal yang ditentukan).






57


BAB VI
HAK SISWA MENDAPAT LAYANAN KONSELING

Pasal 20
Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran.
2. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran dilakukan pada waktu yang ditentukan secara
bersama antara siswa dan guru.
3. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran dalam hal
kesulitan mengikuti, kesulitan melaksanakan tugas atau lainnya.

Pasal 21
Konsultasi dengan Wali Kelas
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelas.
2. Layanan konsultasi dengan wali kelas dilakukan pada waktu yang ditentukan secara bersama
antara siswa dan wali kelas.
3. Layanan konsultasi dengan wali kelas terkait dengan berbagai masalah siswa di kelas siswa
yang bersangkutan.
Pasal 22
Konsultasi dengan konselor
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan konselor/guru BK.
2. Layanan konsultasi dengan konselor dapat dilakukan setiap saat selama konselor masih dapat
melayani.
3. Layanan konsultasi dengan konselor terkait dengan berbagai masalah siswa di kelas, di
sekolah, maupun masalah pergaulan siswa yang bersangkutan.
4. Setiap siswa berhak mendapat layanan pembinaan prestasi dari konselor.
BAB VII
HAK SISWA BERPRESTASI
Pasal 23
1. Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik berhak mendapat
penghargaan.
2. Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.
BAB VIII
P E N U T U P

Pasal 24
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh.
Pasal 25
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
Pasal 26
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : :: Batusangkar
Pada tanggal : Juni 2014
Kepala,
HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009
58


Lampiran VI : KODE ETIK AKADEMIK


KODE ETIK AKADEMIK
SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR

BAB I
PENGERTIAN DAN TUJUAN

PASAL 1
PENGERTIAN
Kode etik akademik adalah norma yang mengatur pola interaksi antar civitas SMP Negeri 3
Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar

PASAL 2
TUJUAN
Tujuan kode etik akademik SMP Negeri 3 Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar adalah menata etika
dan moral civitas SMP Negeri 3 Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar dalam melaksanakan
pembelajaran.
BAB II
KEWAJIBAN UMUM

PASAL 3
KEWAJIBAN ANTAR SESAMA CIVITAS
1. Dalam interaksi kehidupan kampus, setiap orang dianjurkan untuk menyapa dan memberi salam
kepada orang atau kelompok orang yang dijumpainya, dan diwajibkan bagi orang atau kelompok
tersebut untuk menjawab
2. Setiap orang yang lebih muda harus menghormati, sopan, dan santun terhadap mereka yang berusia
lebih tua. Orang yang berusia lebih tua harus menghargai, membimbing, memberi contoh, dan
mengayomi mereka yang lebih muda darinya.
3. Setiap orang yang memiliki pangkat dan/atau jabatan lebih rendah harus menghormati, berperilaku
sopan, dan santun terhadap mereka yang memiliki pangkat dan/atau jabatan lebih tinggi. Orang
yang memiliki pangkat dan/atau jabatan lebih tinggi harus menghargai, membimbing, dan
menuntun mereka yang memiliki pangkat dan/atau jabatan lebih rendah.

PASAL 4
KEWAJIBAN TENAGA PENDIDK TERHADAP TENAGA PENDIDIK LAINNYA
1. Setiap tenaga pendidik wajib memperlakukan tenaga pendidik lainnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
2. Setiap tenaga pendidik harus mengakui kredibilitas dan integritas tenaga pendidik lainnya
berdasarkan kompetensi keilmuan yang dimiliki.

PASAL 5
KEWAJIBAN TENGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN TERHADAP PESERTA DIDIK
1. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan senantiasa mengingat dan sadar akan kewajiban sebagai
pendidik dan kependidikan.
2. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan wajib mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai kompetensi bidang keilmuaannya dengan tetap
berpegang pada prinsip belajar seumur hidup.
57
59


3. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan harus melaksanakan tugas dan kewajibannya secara tulus,
jujur, iklash dan lurus sesuai peraturan dan ketentuan yang beerlaku.
4. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan wajib membuka diri dan memberi kesempatan seluas-
luasnya kepada peserta didik untuk bertanya, berdiskusi bahkan berargumentasi selama didukung
oleh bukti-bukti obyektif ilmiah.
5. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan fungsi dan tugasnya memberi bantuan dan
bimbingan bagi peserta didik yang membutuhkan
6. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan wajib memperlakkukan peserta didik secara manusiawi,
obyektif, adil, dan tidak memihak.

PASAL 6
KEWAJIBAN PESERTA DIDIK TERHADAP TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
1. Setiap peserta didik peserta didik harus menghormati dan berperilaku sopan pada setiap tenaga
pendidik dan kependidikan.
2. Setiap peserta didik peserta didik harus mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bidang
tugasnya dan dapat meminta bantuan pada pendidik dan tenga kependidikan sesuai kompetensi
yang diembannya.
3. Setiap peserta didik peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran, wajib hadir sebelum
guru/pendidik memasuki ruangan, dan peserta didik tidak diperkenankan bubar meninggakan
ruangan sebelum guru/pendidik keluar.

PASAL 7
KEWAJIBAN PIMPINAN TERHADAP SESAMA PIMPINAN
1. Setiap unsur pimpinan wajib memperlakukan pimpinan lainnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
2. Setiap unsur pimpinan wajib melakukan tugas berlandaskan aturan yang berlaku.
3. Setiap unsur pimpinan tidak diperkenankan mengambil alih tugas pokok dan fungsi pimpinan
lainnya kecuali atas ijin dan pendelegasian dari kepala sekolah
4. Setiap unsur pimpinan wajib menjaga rahasia jabatan.

PASAL 8
KEWAJIBAN PIMPINAN TERHADAP PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
1. Pimpinan harus memberi contoh kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dan peserta
didik.
2. Pimpinan wajib melaksanakan tugas dan fungsinya dan menegakkan semua peraturan yang
berlaku, terutama berkaitan dengan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
3. Pimpinan wajib membina dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh pendidik dan tenaga
kependidikkan dan peserta didik .
4. Pimpinan selayaknya memperlakukan pendidik sebagai teman sejawat dan memperlakukan peserta
didik sebagai peserta didik.


PASAL 9
KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PIMPINAN
1. Pendidik dan tenaga kependidikan memperlakukan pimpinan sebagi teman sejawat (kolega)
sedangkan peserta didik memperlakukan pimpinan sebagai orang tuadi sekolah.
60


2. Seitiap pendidik dan tenaga kepedidikan, peserta didik wajib menaati segala peraturan yang
ditetapkan pimpinan dan berlaku dilingkungan sekolah SMP Negeri 3 Batusangkar
3. Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik wajib menyampaikan kendala dan permasalahan
pendidikan kepada pimpinan secara jelas dan santun.


BAB III
LARANGAN

PASAL 10
LARANGAN GURU/PENDIDIK/TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PESERTA DIDIK
1. Pendidik dan tenaga kependidikan dilarang memberi sanksi yang dapat merendahkan harkat dan
martabat peserta didik.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan tidak diperkenankan memberi sanksi yang bertentangan dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku dilingkungan SMP Negeri 3 Batusangkar
3. Pendidik dan tenaga kependidikan dilarang menerima upah, sogokan, dan pemberian tendensius
dari peserta didik jika diduga berkaitan dengan tugas seorang guru.
4. Pendidik dan tenaga kependidikan dilarang memberikan perlakuan subyektif kepada peserta didik
atas dasar adanya hubungan keluarga, suku, agama, dan ras.

PASAL 11
LARANGAN PESERTA DIDIK TERHADAP PIMPINAN DAN GURU
Peserta didik dilarang keras menghina, mengejek, bertindak anarkis, dan berlaku tidak sopan kepada
guru dan pimpinan, termasuk memberi gelar/sebutan tertentu yang tidak sepatutnya, baik lisan maupun
tulisan.
BAB IV
PENGAWASAN

PASAL 12
PENGAWASAN KODE ETIK AKADEMIK
Pengawasan atas pelaksanaan kode etik akademik ini dilakukan oleh Komisi Etik Akademik yang
dipimpin oleh Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar.

BAB V
SANKSI
1. Pelanggaran atas kode etik akademik ini akan dikenakan sanksi
2. Mekanisme penetapan dan jenis sanksi atas pelanggaran kode etik akademik ini dilakukan oleh
Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar

Batusangkar, Juli 2014
Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar


HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009





61




KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
NOMOR : 800/ 324/SMP3.Bsk-2014
TENTANG
KODE ETIK GURU DAN KARYAWAN SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
KEPALA SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
I.Menimbang :
1. Bahwa kode etik guru dan karyawan merupakan peraturan yang mengatur, sikap, perkataan
dan perbuatan siswa SMP Negeri 3 Batusangkar.
2. Bahwa kode etik guru dan karyawan diberlakukan bagi semua guru dan karyawan SMP Negeri
3 Batusangkar agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
II.Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
III.Memperhatikan : Persetujuan Rapat Siswa dan Guru SMP Negeri 3 Batusangkar
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Kode etik siswa SMP Negeri 3 Batusangkar adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan Ini
KDUA : Kode etik siswa sebagaiamana yang dimaksud dalam diktum pertama
diberlakukan bagi semua siswa SMP Negeri 3 Batusangkar
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan


Ditetapkan di : :: Batusangkar
Pada tanggal : Juni 2014
Kepala,

HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009






60
62



KODE ETIK GURU
SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
BAB I
KODE ETIK GURU
Guru merupakan figure keteladanan bagi peserta didik dan karyawan di SMP Negeri 3 Batusangkar,
jadi guru mempunyai kewajiban untuk mentaati tata tertib yang sudah ditetapkan di SMP Negeri 3
Batusangkar.
Pasal 1
Etika guru dalam berpakaian.
1. Pakaian guru harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh guru.
2. Pakaian guru di kantor dan diruang kelas pada saat berperan sebagai guru adalah pakaian
formal yang mencerminkan citra professional
3. Pakaian guru di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah SMP Negeri 3
Batusangkar adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan kebutuhan pengundang agar
mencerminkan citra professional.
4. Pakaian formal bagi guru pria adalah celana panjang dan berdasi dengan sepatu formal
5. Pakaian formal bagi guru wanita adalah berjilbab, celana/rok dan blous ditambah blejer, sepatu
formal dan dandanan serta perhiasan/asesoris yang disesuaikan dengan pakaian.
6. Guru harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih dan segar agar tidak menimbulkan masalah
sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di ruang kelas.
Pasal 2
Etika guru terhadap komitmen waktu.
1. GuruSMP Negeri 3 Batusangkar harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu.
2. Guru memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu
3. Guru harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa baik untuk
bimbingan akademik maupun non akademik.
4. Guru harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak hadir pada jam
dimana guru yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau di ruang kelas untuk
mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.
Pasal 3
Etika guru dalam melaksanakan tugas
1. Guru pada awal proses pembelajaran berkewajiban untuk menjelaskan tujuan pembelajaran dan
materi yang akan disampaikan.
2. Guru berkewajiban menyampaikan buku acuan mareti yang digunakan.
3. Guru wajib membuat rencana program pembelajaran (RPP)
4. Guru wajib mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai bentuk inovasi
pembelajaran.
5. Dalam membuat RPP guru harus mengacu pada kurikulum yang sudah ditetapkan dan tujuan
pengajaran dalam rangka mencapai tujuan akhir yakni lulusan yang terbaik.
6. Guru harus terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata pelajaran baik di ruang kelas
maupun di luar kelas dan terbuka menerima perbedaan pendapat
7. Guru wajib terbuka, jujur dan adil memberikan penilaian kepada siswa.
8. Guru dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang berpengaruh
terhadap nilai.
9. Guru menggunakan kata ganti sapaan kepada siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan
kata anak
63


10. Guru menggunakan kata ganti sapaan kepada pegawai baik di dalam maupun di luar kelas
dengan kata bapak, ibu.
11. Guru menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan sesama guru, pegawai dan
siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya.
12. Guru tidak merokok ketika mengajar didalam kelas dan berada di dalam lingkungan sekolah.
BAB II
KODE ETIK KARYAWAN/PEGAWAI
Pegawai SMP Negeri 3 Batusangkar adalah figur keteladanan bagi peserta didik dibidang pelayanan
administrasi akademik dan umum karena itu pegawai SMP Negeri 3 Batusangkar berkewajiban untuk
mentaati tata tertib yang ada di SMP Negeri 3 Batusangkar.

Pasal 4
Etika pegawai dalam berpakaian.
1. Pakaian pegawai SMP Negeri 3 Batusangkar harus disesuaikan dengan peranan yang disandang
oleh pegawai waktu berpakaian tersebut dikenakan.
2. Pakaian pegawai SMP Negeri 3 Batusangkar di kantor dan di luar kantor untuk peranan sebagai
pegawai adalah pakaian formal untuk mencerminkan citra professional.
Pasal 5
Etika pegawai dalam komitmen waktu
1. Pegawai SMP Negeri 3 Batusangkar harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu.
2. Pegawai memulai dan mengakhiri jam bertugas tepat waktu.
3. Pegawai harus menginformasikan ke kepala kepegawaian apabila tidak hadir untuk
mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.
Pasal 6
Etika pegawai dalam melaksanakan tugas
1. Pegawai berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya.
2. Pegawai wajib terbuka dan jujur
3. Pegawai menggunakan kata ganti sapaan kepada siswa baik di dalam maupun di luar kelas
dengan kata anak
4. Pegawai menggunakan kata ganti sapaan kepada rekan kerja dan guru-guru baik di dalam
maupun di luar kelas dengan kata bapak, ibu.
5. Pegawai menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan guru-guru, sesame
pegawai dan siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya.
6. Pegawai tidak merokok ketika berada di dalam lingkungan sekolah.
BAB V
REHABILITASI

Pasal 7
Setelah menjalani sanksi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan pasal 10 butir a dan b,
siswa yang bersangkutan dapat direhabilitasi, dengan membuat perjanjian tertulis.



BAB VI
61
64


P E N U T U P
Pasal 8
Dengan berlakunya keputusan Kepala SMP Negeri 3 Batusangkar ini, maka semua ketentuan yang
berkaitan dengan sikap, perilaku dan perbuatan guru SMP Negeri 3 Batusangkar yang bertentangan
dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh.
Pasal 9
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
Pasal 10
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di : :: Batusangkar
Pada tanggal : Juni 2014
Kepala,

HERLINA, S. Pd. MM
NIP. 19660606 198903 2 009

















65



Lampiran VII SK dan KD Muatan Lokal pada SMP Negeri 3 Batusangkar

SK dan KD Mata Pelajaran Pertamanan
A. Latar Belakang
Pertamanan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMP Negeri 3 Batusangkar.
Pertamanan mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan
pengelolaan lingkungan dalam skala sekolah atau rumah tangga.. Mata pelajaran Pertamanan
memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran Pertamanan,
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan
bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang akan datang peserta didik
akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami
perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran Pertamanan dirancang untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi social
masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran Pertamanan
disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju
kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut
diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada
bidang ilmu yang berkaitan

B. Tujuan
Mata pelajaran Pertamanan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan taman dan kegunaanya terhadap peningkatan kualitas
hidup manusia
2. Meningkatkan keterampilan dan potensi siswa dalam mengelola taman dan tanaman obat
3. Sebagai bentuk life skill.
4. Memiliki kepekaan terhadap isu-isu lingkungan
5. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan
6. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pertamanan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Taman di lingkungan sekolah dan rumah tangga
2. Tanaman hias
3. Tanaman Obat
66


4. Pembuatan kompos
5. Lingkungan yang memenuhi unsur K3

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas 7 Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami jenis-jenis taman di
rumah dan sekolah
1.1. Menjelaskan jenis-jenis taman
1.2. Membedakan taman dari jenis tanamannya
2. Memahami jenis-jenis tanaman
hias
2.1. Menjelaskan jenis-jenis tanaman hias
2.2. Memilah tanaman hias berdasarkan kebutuhan
air, cahaya matahari dan kelembaban
3. Memahami pembibitan
tanaman hias
3.1. Menjelaskan cara perbanyakan tanaman
3.2. Mempraktikan cara pembibitan tanaman hias
dengan okulasi, stek batang, stek daun,
menempel, cangkok, anakan dan generatif
4. Memahami pemeliharaan
tanaman hias
4.1. Mempraktikan cara penyiraman tanaman hias
4.2. Mempraktikan cara pemupukan tanaman hias
4.3. Mempraktikan perawatan lanjutan tanaman hias
(dipangkas, dijarangkan, dan sebagainya)
5. Memahami keadaan
lingkungan yang memeuhi
unsur K3 (Kebersihan,
Keindahan, Kerindangan)
5.1.Menjelaskan unsur-unsur K3
5.2.Menganalisis lingkungan yang memenuhi K3
5.3.Mempraktekan penerapan prinsip K3 di sekolah

Kelas 7 Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
6. Memahami jenis-jenis tanaman
obat
6.1. Menjelaskan jenis-jenis tanaman obat
6.2. Memilah tanaman obat berdasarkan kebutuhan
air, cahaya matahari dan kelembaban
7. Memahami kegunaan tanaman
obat sebagai obat alternatif
7.1. Menjelaskan jenis tanaman obat
7.2. Mempraktikan pembuatan obat dari tanaman obat
7.3. Menjelaskan cara pemakaian obat dari tanaman
obat
7.4. Mempraktikan pembuatan Taman Obat Keluarga
67


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
(TOGA)
8. Memahami Cara pembuatan
pupuk kompos
8.1. Menjelaskan sumber yang dapat digunakan untuk
pembuatan kompos
8.2. Mempraktikan cara pembuatan kompos

2. SK dan KD Budaya Alam Minangkabau
A. Latar Belakang
Budaya merupakan hasil cipta karsa manusia yang berguna dalam kehidupannya sehari-hari. Alam
Minangkabau merupakan sebutan orang Minangkabau terhadap tanah leluhurnya. Jadi Budaya
Alam Minangkabau berarti hasil cipta karsa orang Minangkabau di tanah leluhurnya yang berguna
dalam kehidupannya.
Hasil daya cipta itu dapat berupa benda seperti peralatan, perlengkapan dan kerajinan tangan
lainnya, dan yang bukan benda seperti nilai-nilai, aturan-aturan, norma-norma dan adat kebiasaan.
Mata pelajaran ini memuat hal-hal pokok tentang Budaya Alam Minangkabau. Bahan kajian ini
dipilih dan ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan siswa dan masyarakat serta
relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pertimbangan tersebut diharapkan siswa akrab
dan cinta terhadap lingkungan dan budayanya.
B. Tujuan
Mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau bertujuan agar siswa mengenal, memahami,
menghayati, mengapresiasi dan menerapkan nilai-nilai budaya alam Minangkabau dalam
kehidupannya sehari- hari.

C. Ruang Lingkup
Bahan kajian mata pelajaran Budaya Alam Minagkabau untuk Sekolah Lanjutan Pertama (SMP)
meliputi adat alam Minangkabau dan sastra Minangkabau. Bahan kajian ini tidak dipilah-pilah
secara tajam karena bahan yang satu dengan yang lain saling berhubungan dan saling mendukung.
Bahan kajian dikembangkan dengan memperhatikan kedalaman dan keluasan materi menurut
tingkat kelas



68



D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas 7 Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
a. Mendeskripsikan Wilayah
Minangkabau secara geografis
1.1. Menjelaskan batas-batas wilayah Minangkabau
1.2. Membedakan wilayah darek, wilayah rantau dan
wilayah pasisie
1.3. Menguraikan jenis-jenis pemukiman di Minagkabau
(Nagari, Kampuang, Koto, Dusun, Taratak)
2. Memahami Sistem Kekerabatan
di Minangkabau
2.1. Menguraikan kekhasan sistem kekerabatan di
Minangkabau dibanding kekerabatan suku
bangsa lain di dunia
2.2. Menjelaskan bentuk khas perkawinan
matrilineal di Minangkabau
2.3. Mendeskripsikan kedudukan Ibu, Mamak,
Bapak di Minangkabau
2.4. Menguraikan hubungan kekerabatan di
Minangkabau
3. Mendeskripsikan sistem
Pemerintahan di Minangkabau


3.1. Menjelaskan kekhasan sistem pemerintahan di
Minangkabau
3.2. Membedakan sstem Kelarasan Bodi Caniago
dan Kelarasan Koto Piliang
3.3. Menguraikan Demokrasi ala Minangkabau
4. Mendeskripsikan Sejarah
Minangkabau dari zaman pra
sejarah hingga orde reformasi
4.1. Menguraikan sejarah Minangkabau Zaman Pra
Sejarah
4.2. Menguraikan sejarah Minangkabau Zaman
Hindu
4.3. Menguraikan sejarah Minangkabau Zaman
Penjajahan Belanda dan Penjajahan Jepang
4.4. Menguraikan sejarah Minangkabau Zaman
Kemerdekaan hingga Pemerintahan orde lama
4.5. Menguraikan sejarah Minangkabau Zaman
Pemerintahan orde baru dan orde reformasi


69



Kelas 7 Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Menampilkan sisi positif etika
pergaulan di Minangkabau
5.1. Menguraikan pengertian jalan manurun
5.2. Menguraikan pengertian jalan mandata
5.3. Menguraikan pengertian jalan mandaki
5.4. Menguraikan pengertian jalan malereang
6. Mendeskripsikan
Kepemimpinan dalam
Masyarakat Minangkabau
6.1. Menjelaskan pengertian kepemimpinan
penghulu
6.2. Mendeskripsikan pengangkatan penghulu
6.3. Menguraikan fungsi dan kedudukan penghulu
6.4. Menguraikan kepemimpinan alim ulama
6.5. Menguraikan kepemimpinan cadiak pandai
6.6. Menguraikan kepemimpinan tali tigo sapilin

Kelas 8 Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
7. Mendeskripsikan rumah
gadang Minangkabau sebagai
sebuah kajian filosofi
7.1. Menjelaskan model arsitektur rumah gadang
Minangkabau
7.2. Menjelaskan jenis-jenis ukiran rumah gadang
Minangkabau
7.3. Mempraktikan pembuatan ukiran-ukiran rumah
gadang Minangkabau
7.4. Menjelaskan fungsi rumah gadang
7.5. Menjelaskan ciri khas rumah gadang
7.6. Menguraikan tata krama di rumah gadang
7.7. Menguraikan cara mendirikan rumah gadang
7.8. Menjelaskan fungsi rangkiang rumah gadang
8. Mengenal aneka permainan
anak negeri di Minangkabau
8.1. Mempraktikan gerakan pencak silat
8.2. Menjelaskan macam-macam tarian rakyat
8.3. Menjelaskan teater tradisional randai
8.4. Menjelaskan seni gamat
8.5. Menjelaskan seni tabut
8.6. Menjelaskan macam-macam karawitan sebagai
70


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
instrumen kesenian

Kelas 8 Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
9. Mendeskripsikan empat jenis
adat di Minangkabau
9.1. Menguraikan pengertian adat nan sabana adat
9.2. Menguraikan adat nan diadatkan
9.3. Menguraikan adat nan teradat
9.4. Menguraikan adat istiadat
10. Memahami adat salingka
Nagari V Kaum
10.1. Menjelaskan kedudukan dan peran Nagari V
Kaum dalam sejarah Minangkabau
10.2. Menjelaskan adat istiadat di Nagari V Kaum
10.3. Mendeskripsikan tata upacara Adat di Nagari V
Kaum
10.4. Menguraikan jenis permainan Anak Nagari V
Kaum

Kelas 9 Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
11. Mendeskripsikan pengertian
falsafah Alam Minangkabau
11.1. Menjelaskan pengertian adat basyandi syarak,
syarak basandi kitabullah
11.2. Menguraikan pengertian alam sebagai dasar
falsafah Minangkabau
11.3. Menjelaskan pedoman hidup masyarakat
Minangkabau
12. Memahami nilai-nilai yang
terkandung dalam aneka ragam
karya sastra di Minangkabau
12.1. Menguraikan jenis karya sastra Minangkabau
12.2. Menjelaskan tema dan amanat kaba
12.3. Mendeskripsikan nilai keindahan, ajaran moral
dalam pantun Minangkabau
12.4. Menguraikan pesan dan ajaran dalam pepatah-
petitih Minangkabau
12.5. Menjelaskan makna pidato adat Minangkabau


71




Kelas 9 Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
13. Mendeskripsikan Merantau
sebagai bentuk cinta
masyarakat Minangkabau
kepada daerahnya
13.1. Menjelaskan pengertian merantau dalam
perspektif kultur Minangkabau
13.2. Fungsi merantau untuk masyarakat
Minangkabau
13.3. Manfaat merantau secara ekonomi
13.4. Manfaat merantau secara kultural
13.5. Manfaat merantau secara sosial

3. SK dan KD Pendidikan Al Quran dan Hadist
A. Latar Belakang
Al Quran dan Hadist sebagai pedoman kegiatan beragama Islam, baik dalam bentuk hubungan
vertikal kepada Allah SWT, maupun secara hubungan horizontal kepada sesama muslim, perlu
terus disyiarkan dan diperkaya penafsiran, hingga umat semakin mampu memahami pengajaran
agama lebih sesuai dengan kondisi kekinian, tanpa mengabaikan esensi dari agama Islam itu
sendiri.
Perkembangan zaman menuntut cara pandang yang berbeda. Hal seperti ini harus terus diupayakan
sehingga pengertian yang seharusnya tentang agama bisa ditanamkan kedalam sanubari umat
dengan elok dan bermakna.
Dalam hal inilah konteks Pendidikan Al Quran dan Hadist (PAH)ditempatkan. Muatan lokal
ini adalah pelengkap dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Keduanya diharapkan
mampu sebagai media internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Al Quran dan Hadist dimaksudkan untuk peningkatan
potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
dan moral sebagai perwujudan dari Pendidikan Al Quran dan Hadist.

B. Tujuan
Pendidikan Al Quran dan Hadist bertujuan untuk:
1. Penafsiran terhadap kandungan Al Quran dan Hadist;
72


4. Meningkatkan kemampuan baca tulis Al Quran.


C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Al Quran dan Hadist meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Tafsir Al Quran dan Hadist
2. Bacaan Al Quran
3. Penerapan Ibadah
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas 7 Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mengklasifikasikan makharijul
huruf dan ayat-ayat al quran
tentang perintah membaca
1.1. Melafalkan makharijul huruf dengan al jauf, dan al
lisan
1.2. Melafalkan makharijul huruf dengan al halaq, asy
syafatain, dan al khaisyum
1.3. Membaca dn menulis ayat-ayat al quran tentang
perintah membaca dan menulis (QS. Al alaq /96: 1-19)
1.4. Mengartikan dan memahami isi QS. Al alaq /96: 1-19
1.5. Membaca, menulis, dan mengartikan ayat-ayat al
quran tentang akhlak terhadap al quran (QS.Al Araf
/7: 204)
1.6. Memahami isi dan mencontohkan akhlak terhadap al
quran (QS.Al Araf /7:204)
1.7. Membaca, mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al
quran tentang fungsi al quran (QS.Yunus/10:57)
2. Mengklasifkasikan ayat-ayat al
quran tentang rahmat Allah
2.1. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran tentang
pertolongan Allah terhadap umat islam (QS.Al
Nashr/110:1-3)a
2.2. Mengartikan dan memahami isi QS.Al Nashr/110:1-
2.3. Menghafal QS.Al Nashr/110:1-3
2.4. Membaca, menulis, dan mengartikan ayat-ayat al
quran tentang agama fitarah (QS.Ar Rum/30:30)
2.5. Memahami isi QS.Ar Rum/30:30
2.6. Membaca dan menulis, mengartikan dan memahami
73


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
ayat-ayat al quran tentang agama yang sempurna
(QS.Al Maidah/5:3)
2.7. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran tentang
lindungan Allah terhadap kabah (QS.Al Fil / 105:1-5)
2.8. Mengartikan dan memahami isi al quran QS.Al Fil /
105:1-5
2.9. Menghafal QS.Al Fil / 105:1-5

Kelas 7 Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Mengklasifikasikan ahkamul
mad dan qashr serta ayat-ayat
al quran tentang aqidah, ibadah
dan akhlak.
3.1. Menjelaskan dan mempraktikkan bacaan mad (
mad wajib muttashil, mad jaiz munfasil,
aridlisukun, badal dan iwadh dalam ayat-ayat Al-
Quran Surat Al-Kahfi ayat 1-5
3.2. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran tentang
balasan amal baikdan buruk (QS.Al Zalzalah /
99:1-8).
3.3. Mengartikan dan memahami isi QS.Al Zalzalah /
99:1-8
3.4. Membaca, mengartikan dan memahami ayat-ayat
al quran tentang pengabdian Allah dan berbakti
kepada kedua orang tua (QS.Luqman / 30:12-15)
3.5. Membaca, mengartikan dan memahami ayat-ayat
al quran tentang adab memasuki kamar kedua
orang tua (QS.An Nur /24:58)
3.6. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran tentang
beribadah dengan ikhlas (QS.Al Bayyinah /98:1-
8)
3.7. Mengartikan dan memahami isi QS.Al Bayyinah
/98:1-8
3.8. Membaca, mengartikan, dan memahami isi ayat-
ayat Al-Quran tentang fungsi pakaian dan dan
74


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
adab berpakaian bagi perempuan Q.S. AlAraf 26
dan Al Ahzab 59.
3.9. Bacaan-bacaan musyqil ( Ismam, nagl, sakat,
tanwin yang tidak beridgham, dan khat utsmany )
dalam ayat-ayat Al-Quran.


Kelas 8 Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Mengklasifikasikan ahkamul
mad dan qashr serta ayat-ayat
al quran tentang aqida, ibadah
dan akhlak.
4.1. Menjelaskan mad fariy dan contohnya
(istifham / farqy, tamkin, shilah thawilah, shilah
qashirah, dan layn) pada ayat-ayat al quran
4.2. mempraktikkan bacaan mad (istifham / farqy,
tamkin, shilah thawilah, shilah qashirah, dan
layn) pada ayat-ayat al quranu
4.3. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran
tentang hidup bermegah-megaha (QS. At
Takatsur /102:1-8).
4.4. Mengartikan dan memahami isi QS. At Takatsur
/102:1-8.
4.5. menghafal QS. At Takatsur /102:1-8
4.6. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran
tentang ancaman terhadap orang-orang bakhil
(QS.Ali Imran / 3:180)
4.7. Mengartikan dan memahami isi QS.Ali Imran /
3:180
4.8. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran
tentang ancaman terhadap orang-orang yang
engkar dan mencintai dunia (QS.Al Adiyat
/100 :1-11 dan Thaha / 20 : 124-125).
4.9. Mengartikan dan memahami isi QS.Al Adiyat
/100 :1-11 dan Thaha / 20 : 124-125.
75


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4.10. Menghafal QS.Al Adiyat /100 :1-11
4.11. Membaca, mengartikan dan memahami ayat-
ayat al quran tentang perintah berzikir (QS. Al
Ahzab / 33: 41-43)
4.12. Membaca, mengartikan dan memahami ayat-
ayat al quran tentang shalawat (QS. Al Ahzab /
33: 56)


Kelas 8 Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Mengklasifikasikan ahkamul
mad dan qashr serta ayat-ayat
al quran tentang aqidah, dan
akhlak.
5.1. Menjelaskan mad fariy dan contohnya (lazim
mutsaqal kalimy, lazim mukhaffaf kalimy,
lazim mutsaqal harfy, lazim mukhaffaf harfy)
5.2. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran
tentang peristiwa kiamat (QS.Al Qaariah /
101:1-11
5.3. Membaca, mengartikan dan memahami ayat-
ayat al quran tentang bencana (QS.Al Ankabut /
29:2, QS.Ar Rum / 30:41, dan QS.As Sajadah
/32:21)at
5.4. Membaca dan menulis ayat-ayat Al quran
tentang perintah menyembah Allah (QS.Quraisy
/106:1-4)
5.5. Membaca, mengartikan dan memahami isi ayat-
ayat al quran tentang kekuasaan Allah (QS.Al
Baqarah /2:225 dan 259 )

Kelas 9 Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
6. Mengklasifikasikan 6.1. Menjelaskan dan mempraktikkan shifatul huruf (jahar,
76


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
shifatul huruf serta ayat-
ayat al quran tentang
aqidah dan akhlak.
mahmuz, syiddah, dan rakhawah) dalam ayat al quran
6.2. Menjelaskan dan mempraktikkan shifatul huruf (tawasuth,
istila dan istifal) dalam ayat al quran
6.3. Membaca dn menulis ayat-ayat al quran tentang
pertolongan Allah kepada nabi Muhammad SAW (QS. Adh
Dhuha /93: 1-11)
6.4. Mengartikan dan memahami isi QS. Adh Dhuha /93: 1-11
6.5. Menghafal QS.Adh Dhuha /93: 1-11
6.6. Membaca, mengartikan, dan memahami isi ayat-ayat Al
Quran tentang mencintai Allah (QS.At Taubah /9:24)
6.7. dan menulis ayat-ayat al quran tentang orang yang kurang
peduli terhadap anak yatim dan melalaikan shalat (QS.Al
Maun/107:1-7)
6.8. Mengartikan dan memahami isi QS.Al Maun/107:1-7
6.9. Menghafal QS.Al Maun/107:1-7 dengan ikhlas
6.10. Membaca, mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al
quran tentang memakmurkan mesjid (QS. At Taubah / 9:18)
6.11. Membaca, mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al
quran tentang fungsi pakaian dan adab berpakaian bagi
perempuan (QS.Al Araf /7:26 dan QS.Al Ahzab /33:59)
6.12. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran tentang disiplin
(QS.Al Ashr /103:1-3)
6.13. Mengartikan dan memahami isi QS.Al Ashr /103:1-3

Kelas 9 Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
7. Mendeskripsikan ayat-
ayat al quran tentang
aqidah dan akhlak
7.1. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran tentang toleransi
beragama (QS.Al Kafirun /109:1-6)
7.2. Mengartikan dan memahmi isi QS.Al Kafirun /109:1-6.
7.3. Menghafal QS.Al Kafirun /109:1-6.
7.4. Membaca, mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al quran
tentang persaudaraan (QS.Al Hujurat / 49:10-13)
77


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
7.5. Membaca dan menulis ayat-ayat al quran tentang larangan
judi dan khamar (QS.Al Maaidah / 5 : 90
7.6. Mengartikan dan memahami isi ayat al quran tentang
larangan judi dan khamar (QS. Al Maaidah / 5 : 90)
7.7. Memahami jenis-jenis judi dan khamar dan cara
menghindarinya

Anda mungkin juga menyukai