Disusun oleh :
1. KLARA
2. MERTI
3. YESKEL
Puji serta syukur atas kehadirat Tuhan atas limpahan rahmatserta hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menuntaskan makalah ini untuk memenuhi tugas ini.
Dalam pembuatan makalah ini, tentunya masih terdapat banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, masukan dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
guna penyempurnaan makalah ini
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan Inklusif..................................................................................3
B. Strategi Pembelajaran Kelas Inklusif.........................................................................5
C. Perencanaan Pembelajaran Kelas Inklusif.................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................11
A. KESIMPULAN.........................................................................................................11
B. SARAN.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan inklusif merupakan seseuatu yang baru di dunia pendidikan Indonesia.
Istilah pendidikan inklusif atau inklusi, mulai mengemuka sejak tahun 1990, ketika
konferensi dunia tentang pendidikan untuk semua, yang diteruskan dengan pernyataan
tentang pendidikan inklusif pada tahun 1994. Pendidikan khusus merupakan pendidikan
yang diperuntukan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti
proses pembelajaran karena memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Oleh karena itu, untuk mendorong
kemampuan pembelajaran mereka dibutuhkan lingkungan belajar yang kondusif, baik
tempat belajar, metoda, sistem penilaian, sarana dan prasarana serta yang tidak kalah
pentingnya adalah tersedianya media pendidikan yang memadai sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Seiring dengan perjalanan kehidupan sosial bermasyarakat, ada
pandangan bahwa mereka anak-anak penyandang dissabilitas dianggap sebagai sosok
individu yang tidak berguna, bahkan perlu diasingkan. Namun, seiring dengan
perkembangan peradaban manusia, pandangan tersebut mulai berbeda. Keberadaannya
mulai dihargai dan memiliki hak yang sama seperti anak normal lainnya. Hal ini sesuai
dengan apa yang diharapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 dan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dapat
disimpulkan bahwa Negara memberikan jaminan sebenarnya kepada anak-anak
berkebutuhan khusus untuk memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas. Hal ini
menunjukkan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan kesempatan yang
sama dengan anak-anak normal lainnya dalam pendidikan. Hanya saja, jika ditinjau dari
sudut pandang pendidikan, karena karakteristiknya yang berbeda dengan anak normal
pada umumnya menyebabkan dalam proses pendidikannya mereka membutuhkan
layanan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pendekatan khusus
Pemerintah sebagai faktor utama dalam membuat kebijaksanaan pendidikan
mengupayakan program pemerataan pendidikan dengan penyelenggaraan pendidikan
inklusif. Pendidikan inklusif adalah suatu kebijaksanaan pemerintah dalam
mengupayakan pendidikan yang bisa dinikmati oleh setiap warga negara agar
memperoleh pendidikan tanpa memandang anak berkebutuhan khusus dan anak normal
agar bisa bersekolah dan memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas untuk masa
depan hidupnya. Ruang lingkup media pendidikan inklusif sebaiknya mencakup semua
4
jenis media pendidikan untuk semua peserta didik termasuk didalamnya anak
berkebutuhan khusus, seperti: Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, Tunalaras,
Tuna Wicara, Tunaganda, HIV/AIDS, Gifeted, Talented, Kesulitan Belajar, Lamban
Belajar, Autis, Korban Penyalahgunaan Narkoba, Indigo, dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidikan Inklusif ?
2. Bagaimana Strategi Pembelajaran Kelas Inklusif?
3. Bagaiman Perencanaan Pembelajaran Kelas Inklusif?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Apa Pengertian Pendidikan Inklusif
2. Memahami Bagaimana Strategi Pembelajaran Kelas Inklusif
3. Memahami Bagaiman Perencanaan Pembelajaran Kelas Inklusif
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan direkterat pembinaan SLB ( 2007), sebagai
wadah yang ideal, pendidikan inklusif memiliki empat karateristik makna, yaitu :
1. Pendidikan inklusif yang berjalan terus dalam usaha menemukan cara-cara
merespon keragaman individu anak.
2. Pendidikan inklusif berarti memperleh cara-cara untuk mengatasi hambatan-
hambatan anak dalam belajar
3. Pendidikan inklusif berarti membawa makna anak mendapata kesempatan untuk
hadir di sekolah, berpartisipasi, dan mendaparkan hasil belajar yang bermakna dalam
hidupnya
4. Pendidikan inklusif di peruntukan bagi anak yang tergolong marginal, ekslusif, dan
membutuhkan layanan pendidikan khusus dalam belajar.
Berdasarkan Permendiknas No. 70 Tahun 2009 Pasal 8 (2009), bahwa pembelajaran
pada pendidikan inklusif mempertimbangkan prinsip-prinsip pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakteristik belajar siswa. Dalam kelas inklusif, pembelajaran yang
dirancang oleh guru dapat bersifat adaptif yang dirancang untuk memberikanProses
pembelajaran dalam kelas inklusif merupakan suatu pendekatan pendidikan yang
memadukan siswa-siswa dengan kebutuhan khusus dan siswa normal dalam satu kelas.
Berikut adalah beberapa strategi dan faktor yang perlu diperhatikan dalam proses
pembelajaran kelas inklusif:
1. Strategi Pembelajaran
Keterlibatan Orang Tua, Guru perlu mengajak orang tua terlibat langsung dalam
proses pembelajaran
Adaptasi Fisik dan Waktu: Pengaturan tempat duduk dan penataan waktu belajar
perlu disesuaikan untuk murid yang memiliki kekurangan fisik dan daya
tangkap
Mengenalkan Arti Keberagaman: Penting untuk mengadaptasi metode
pembelajaran yang mengenalkan arti dari keberagaman kepada setiap murid
Teknik Pembelajaran, Guru dapat menggunakan teknik audio atau memberikan
tambahan
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung, Diperlukan peran serta orang tua, pemahaman guru terhadap
kebutuhan khusus siswa, inovasi dalam penyampaian materi, dan penambahan
tenaga pendidik bagi peserta didik ABK di sekolah
7
Faktor Penghambat, Kurangnya peran serta orang tua, kurang pemahaman guru
terhadap kebutuhan khusus siswa, kurangnya inovasi dalam penyampaian
materi, dan kurangnya tenaga pendidik bagi peserta didik ABK di sekolah
Dalam proses pembelajaran kelas inklusif, penting untuk memperhatikan strategi
pembelajaran yang inklusif, melibatkan orang tua, dan mengadaptasi metode
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, pemahaman terhadap faktor
pendukung dan penghambat juga akan membantu dalam meningkatkan efektivitas
pembelajaran kelas inklusif.
10
Lingkungan pembelajaran yang diatur dan dirancang dengan baik oleh guru
akan memberikan dampak positif dalam pembelajaran kepada semua siswa. Misalnya,
guru dapat menata tempat duduk berdasarkan persamaan hambatan yang dimiliki
siswa, akan memudahkan guru untuk dapat memberikan pelajaran atau tugas yang
sesuai dengan hambatan dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh siswa.
7. Keterlibatan semua siswa dalam pembelajaran
Kesuksesan pembelajaran dalam kelas inklusif tidak hanya tergantung kepada
guru, tetapi semua anggota kelas. Keterlibatan semua siswa dalam pembelajaran
merupakan indikator dalam mencapai tujuan pembelajaran Untuk mengukur
keberhasilan pembelajaran setiap siswa, guru perlu menetapkan nilai ketuntasan
minimal atau pencapaian yang harus dicapai pada setiap semester.
Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru merupakan pedoman dasar bagi
guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan demikian, arah dan tujuan
pembelajaran dalam kelas inklusif dapat sepenuhnya dijalankan sesuai dengan kurikulum
yang telah ditetapkan oleh sekolah inklusif.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modifikasi Terintegrasi (RPPMT)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modifikasi Terintegrasi (RPPMT) adalah
rencana pembelajaran terpadu yang dimodifikasi yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan beragam peserta didik, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus. Hal
ini melibatkan penyesuaian kurikulum dan metode pengajaran untuk memastikan
inklusivitas dan pembelajaran yang efektif bagi semua siswa. Pelaksanaan RPPMT
berpedoman pada peraturan dan standar khusus yang ditetapkan oleh otoritas
pendidikan untuk menjamin efektivitas dan keselarasan dengan tujuan pendidikan
secara keseluruhan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) iyalah rencana
pembelajaran yang telah diatur dalam satu kegiatan tatap muka untuk satu kali
pertemuan atau lebih, yang dikembangkan berdasarkan silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. RPP
dirancang berdasarkan kurikulum yang dikembangkan melalui silabus yang
selanjutnya diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Pengembangan RPP
harus sesuai dengan silabus yang merinci kemampuan awal siswa, gaya belajar,
minat, bakat, potensi, maupun kemampuan emosi dan sosial siswa. Selain itu, dalam
RPP juga harus memuat program umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
remedial, maupun umpan balik kepada siswa.
11
Pengembangan dan penerapan RPPMT sangat penting untuk menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung yang memenuhi beragam
kebutuhan siswa. Dengan mengintegrasikan modifikasi ke dalam rencana
pembelajaran, pendidik dapat mengakomodasi kebutuhan unik siswa berkebutuhan
khusus dengan lebih baik, yang pada akhirnya mendorong pengalaman pendidikan
yang lebih adil dan memperkaya bagi semua peserta didik. RPPMT dirancang sesuai
dengan kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan oleh kebijakan nasional
pemerintah dan diberlakukan sesuai dengan kondisi sekolah inklusif. Dalam
penyusunan silabus inklusif, terdapat beberapa komponen yang harus dimodifikasi
dan tidak memerlukan modifikasi.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendidikan inklusif adalah pendidikan regular yang disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik yang memiliki kelainan dan atau memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa pada sekolah regular dalam satu kesatuan yang sistemik. Pendidkan
inklusif mengakomodasi semua anak berkebutuhan khusus yang mempunyai IQ
normal, diperuntukan bagi yang memiliki kelainan, bakat istimewa, kecerdasan
istimewa dan atau yang memerlukan pendidkan layanan khusus.
2. Manfaat pendidikan inklusif antara lain: Membangun kesadaran dan konsensus
pentingnya pendidikan inklusif sekaligus menghilangkan sikap dan nilai yang
diskriminatif, melibatkan dan memberdayakan masyarakat untuk melakukan analisis
situasi pendidikan lokal, mengumpulkan informasi semua anak pada setiap distrik
dan mengidentifikasi alasan mengapa mereka tidak sekolah, mengidentifikasi
hambatan berkaitan dengan kelainan fisik, sosial dan masalah lainnya terhadap akses
dan pembelajaran, melibatkan masyarakat dalam melakukan perencanaan dan
monitoring mutu pendidikan bagi semua anak
B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap pembaca dapat memahami isi dari
makalah ini dan tentu dapat menambah pengetahuan seputar dunia pendidikan inklusif.
Semoga pembaca bisa terus menggali wawasanya dengan terus mencari referensi lain
selain dari makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://repo-dosen.ulm.ac.id/bitstream/handle/123456789/20718/Pendidikan
%20Inklusi.pdf?sequence=1&isAllowed=y
http://etheses.iainkediri.ac.id/972/3/932108811-bab2.pdf
https://www.slideshare.net/IqbalNugraha24/strategi-pembelajaran-dalam-
setting-pendidikan-inklusifpptx-254213250
15