Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pembelajaran
PAUD Inklusif
Dosen Pengampu: Nisa Nurhidayah, M.Pd.
Disusun oleh:
Puji serta syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah, sebagai tugas dalam matakuliah
pembelajaran inklusi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................2
C. Tujuan ......................................................................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................................4
PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK DENGAN HAMBATAN SENSORIK........................4
A. Landasan Teori............................................................................................................................4
B. Anak dengan Hambatan Penglihatan (Tunanetra)........................................................................4
C. Anak dengan Hambatan Pendengaran (Tunarungu).....................................................................5
BAB III...................................................................................................................................................8
KESIMPULAN......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang terdapat di laman resmi Kemdikbud, hanya 18% dari total populasi anak
berkebutuhan khusus yang menerima layanan pendidikan inklusi.
Permasalahan ini menyoroti ketidakmerataan akses terhadap pendidikan
inklusi di Indonesia. Penyelenggaraan yang belum merata dapat mengakibatkan
kesenjangan dalam pengembangan potensi anak-anak berkebutuhan khusus.
Selain itu, perlu adanya evaluasi terus-menerus terhadap implementasi kebijakan
ini agar dapat mengidentifikasi hambatan dan menyesuaikan strategi guna
meningkatkan efektivitas sistem pendidikan inklusi.
Selain kebijakan, dukungan masyarakat juga menjadi faktor krusial.
Pendidikan inklusi tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan lembaga
pendidikan, melainkan juga melibatkan peran serta aktif orang tua, masyarakat,
dan pemangku kepentingan lainnya. Adanya pemahaman dan kesadaran di
tingkat masyarakat akan mendorong terciptanya lingkungan pendidikan yang
inklusif.
Dalam rangka mewujudkan pendidikan inklusi yang lebih efektif, perlu
adanya langkah-langkah strategis, termasuk peningkatan pelatihan bagi guru dan
staf pendidikan, peningkatan aksesibilitas fasilitas pendidikan, serta kampanye
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya inklusi dalam
pendidikan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan
pendidikan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal bagi
semua peserta didik, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.
B. Rumusan Masalah
Dengan merinci latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Apa definisi dan makna sebenarnya dari konsep pendidikan Inklusi?
2. Bagaimana strategi yang dapat diimplementasikan dalam memberikan
pembelajaran kepada anak-anak yang menghadapi hambatan sensorik
(hambatan pendengaran dan hambatan penglihatan)?
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan makna sebenarnya dari konsep pendidikan
Inklusi.
2. Untuk mengetahui strategi yang dapat diimplementasikan dalam memberikan
pembelajaran kepada anak-anak yang menghadapi hambatan sensorik
(hambatan pendengaran dan hambatan penglihatan).
3
BAB II
A. Landasan Teori
4
mengalami hambatan visual yang sangat berat sampai tidak dapat melihat sama
sekali. Penyandang buta total mempergunakan kemampuan perabaan dan
pendengaran sebagai saluran utama dalam belajar. Orang seperti ini biasanya
mempergunakan huruf Braille sebagai media membaca dan memerlukan latihan
orientasi dan mobilitas. Hambatan penglihatanan akan berdampak dalam
kemampuan kognitif, kemampuan akademis, sosial emosional, perilaku,
perkembangan bahasa, perkembangan motorik, orientasi dan mobilitas.
1. Aspek Motorik
5
pendengaran, terutama pada anak-anak yang telah mengalami kondisi
tersebut sejak lahir. Individu yang lahir dengan hambatan pendengaran,
terutama yang bersifat kongenital atau berat, seringkali tidak dapat
mendengar suara keras meskipun menggunakan alat bantu dengar
(Fakhiratunnisa, dkk., 2022). Mereka cenderung tidak dapat menerima
informasi melalui suara dan lebih baik belajar menggunakan bahasa isyarat.
6
Evaluasi kemajuan secara berkala menjadi kunci dalam menyesuaikan strategi
pembelajaran seiring dengan perkembangan anak. Dengan memahami perubahan
kebutuhan mereka, pendidik dapat terus menyempurnakan pendekatan pembelajaran
agar tetap relevan dan efektif. Keseluruhan, pendekatan holistik dan inklusif yang
memperhitungkan aspek fisik, emosional, dan sosial menjadi fondasi yang kuat untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang perkembangan optimal
anak-anak dengan hambatan sensorik. Dengan pendekatan ini, kita dapat memastikan
bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang setara untuk meraih potensinya dalam
proses pembelajaran
7
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA