Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016

SUB UNIT : Dusun Ketangi (GK-08 D)


UNIT : GK-08 Desa Banyusoso
KECAMATAN : Playen
KABUPATEN : Gunung Kidul
PROVINSI : Daerah Istimewa Yogyakarta

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Azma Afina


Nomor Mahasiswa : 13/348453/SP/25787

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) unit GK-08 dilaksanakan di Dusun Ketangi, Desa
Banyusoco, Kecamatan Playen, Gunung Kidul dan terbagi ke dalam empat sub-unit. Keempat
sub-unit ini dibagi berdasarkan letak RT di Dusun Ketangi, yaitu sub-unit pertama berada di
rumah Ibu Juwarni RT 05, sub-unit dua di rumah Pak Ipin RT 04, sub-unit tiga di rumah Pak
Asih RT 04, dan sub-unit empat di rumah Ibu Darmi RT 02. Penerjunan dilaksanakan pada
tanggal 22 Juni 2016 dan terdapat penyambutan yang langsung dipimpin oleh Kepala Desa,
Bapak Sutiono beserta perangkat desa lainnya di Balai Desa. Sambutan yang kami terima
cukup baik dan masyarakat setempat sangat terbuka terhadap mahasiswa KKN karena
memang bukan pertama kali mereka menerima penempatan mahasiswa KKN seperti ini.
Kurang lebih selama tiga hari, kami melakukan observasi lingungan dan pendekatan
dengan masyarakat untuk penyesuaian program. Kemudian eksekusi program pertama kami
selaku mahasiswa dari kluster Soshum yang bertempat di sub-unit empat adalah megajar TPA
di Masjid Al-Mustaqim pada sore hari, yaitu pada tanggal 24 Juni 2016. Kedatangan kami
bertepatan dengan bulan Ramadhan, sehingga suasana hangat dan kebersamaan sangat terasa.
Kami mulai mengikuti solat isya dan tarawih berjamaah di masjid dan dilanjutkan dengan
tadarus Al-Qur’an. Setelah mengaji bersama, kebiasaan yang dilakukan oleh warga setempat
adalah berbincang-bincang sekaligus wedangan. Melalu perbincangan dengan warga, kami
mendapatkan beberapa irformasi yang dapat menjadi pertimbangan program.
Hasil observasi kami menunjukkan bahwa potensi pariwisata di Desa Banyusoco masih
belum maksimal, seperti penunjuk lokasi yang belum jelas, kebersihan yang kurang, dan tidak
adanya suatu bentuk promosi yang sistematis. Permasalahan lainnya adalah listrik sering
padam, terutama pada saat hujan dan cuaca berangin. Untuk menuju Dusun Ketangi harus
melewati hutan jati yang masih kurang penerangan meskipun kondisi jalan sudah cukup baik.
Selain itu, kondisi awal yang langsung menjadi perhatian kami adalah tidak banyak pemuda
yang terdapat di desa. Menurut warga, hal ini disebabkan oleh banyak pemuda yang memilih
untuk bekerja di kota.
PEMBAHASAN

Mahasiswa KKN-PPM UGM yang bertempat di Desa Banyusoco terdiri atas lima
kluster, yaitu kluster Sosial Humaniora (Soshum), Sains dan Teknologi (Saintek), Agro,
serta Medika. Sasaran dari program seluruh unit dan kluster adalah Desa Banyusoco,
seperti Penyediaan dan Pengolaan Air Baku yang diadakan di Bumi Perkemahan
Banyusoco oleh kluster Saintek, Identifikasi dan Plangisasi Tanaman oleh kluster Agro,
serta mengajar di SD serta SMP Banyusoco oleh kluster Soshum.
Tema yang kami angkat adalah “Pengembangan SDA, SDM, Sarana dan Prasarana
untuk Pariwisata Jangka Panjang”. Untuk program unit maka akan termasuk ke dalam
program pokok. Program-program ini banyak berhubungan dengan pengembangan SDM
karena masyarakat pada dasarnya adalah aset dari kemajuan suatu daerah. Sehingga ketika
program KKN telah berakhir, masyarakat tetap dapat melanjutkan dan mengembangkan
potensi yang mereka miliki secara mandiri. Pada dasarnya, masyarakat setempat telah
sadar akan pentingnya pengembangan ini, namun untuk implementasi mereka masih perlu
bantuan dari pihak lain.
Program yang saya rencanakan tidak seluruhnya berhasil dilaksanakan karena ada
beberapa hambatan dan permasalah yang muncul. Program pertama yang tidak dapat
dilaksanakan adalah “Pembinaan Masyarakat dengan Pembuatan Poster Informasi terkait
Organisasi Pemuda” karena keterbatasan waktu. Pembuatan poster cukup menyita banyak
waktu sehingga dari tiga pembuatan poster, hanya dua yang terealisasikan. Program kedua
adalah “Menjadi Tenaga Pendidik Taman Pendidikan Al-Qurqan (TPA) di Masjid Al-
Mustaqim Dusun Ketangi”, program ini tetap terlaksana namun penanggung jawab beralih
ke mahasiswa lain karena disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Program selanjutnya adalah “Pelatihan Luar Sekolah (Les) Dusun Ketangi RT 01
dan RT 02”, “Pelatihan Microsoft pada Siswa dan Siswi MTsN Banyusoco”, serta
Pembuatan Tempat Sampah di Tempat Wisata Offroad”. Ketiga program ini juga tetap
terlaksana namun lebih difokuskan sehingga menjadi “Kelas Tambahan (Les) Bahasa
Inggris RT 01 dan RT 02”, “Pelatihan Microsoft Word pada Siswa dan Siswi MTsN
Banyusoco”, dan “Pembuatan Tempat Sampah di Masjid Baituridwan”. Selain itu terdapat
satu program tambahan yaitu “Syawalan Warga” yang akan saya jelaskan selanjutnya.
Berikut adalah deskripsi program yang telah terlaksana selaku saya sebagai
penanggung jawab:
1. Pembuatan Tempat Sampah di Masjid Baiturridwan
a. Lingkup : Kluster (Soshum)
b. Kode sub sektor : 1.5.22
c. Lokasi kegiatan : Masjid Baiturridwan
d. Total jam : 12,5

Pada awalnya, program ini adalah pengadaan tempat sampah di daerah wisata
Desa Banyusoco, yaitu di kawasan off-road. Namun setelah melalui beberapa
pertimbangan, pengadaan ini akan tampak kurang efektif karena kegiatan pariwisata
belum berjalan secara intens sehingga lokasi tidak banyak dikunjungi maupun dilalui
banyak orang. Akhirnya kami memilih untuk meletakkan di masjid yang ada di Dusun
Ketangi, yaitu Masjid Baiturridwan. Mayoritas warga di Dusun Ketangi ataupun di
Desa Banyusoco adalah muslim, sehingga masjid menjadi salah satu tempat yang
sering dikunjungi oleh warga dan tempat sampah akan lebih dibutuhkan serta berguna.
Tempat sampah ini terdiri atas tiga bagian, yaitu untuk (?). Pembagian ini
bertujuan agar pengolahan sampah akan lebih mudah dan mendukung gerakan cinta
bumi. Pembuatan dilakukan bersama dengan mahasiswa kluster Soshum lainnya.
Meskipun keterbatasan dana menjadi salah satu hambatan, namun pada akhirnya kami
memutuskan untuk pembiayaan berasal dari mahasiswa. Diharapkan dengan adanya
pembuatan tempat sampah, masyarakat akan lebih termotivasi untuk menghargai
keindahan serta kebersihan. Semakin maju suatu masyarakat, maka akan semakin
bersih dan sehat pula lingkungannya, seperti di negara-negara maju yaitu kebersihan
menjadi perhatian utama setiap warganya.

2. Pembuatan Mading dengan Tema Pariwisata di SD N Banyusoco 2


a. Lingkup : Kluster (Soshum)
b. Kode sub sektor : 3.4.04
c. Lokasi kegiatan : SD N Banyusoco 2
d. Total jam : 17

Anak adalah aset bangsa, diharapkan mampu untuk menjadi generasi penerus
dimulai dari mengenali lingkungan tempat tinggalnya. Siswa dan siswi secara tidak
langsung belajar mengenai kepariwisataan yang akan membantu mereka memahami
dan mempeluas pengetahuan. Ketika mereka mencari materi mulai dari gambar,
pantun, puisi, ataupun cerita, secara tidak sadar akan ada pemikiran yang masuk ke
dalam alam bawah sadar mereka.
Para siswa dan sisiwi sangat antusias dengan pembuatan majalah dinding karena
ini adalah suatu bentuk belajar sambil bermain yang menyenangkan meskipun berada
di dalam kelas. Keterlibatan langsung dari anak mampu membuat suasana lebih
hangat dan ceria. Pihak sekolah pun mau berkoordinasi dengan sangat baik. Mereka
menyerahkan sepenuhnya proses pembelajaran ini kepada mahasiswa sehingga
membuat kami merasa nyaman dan diterima. Hasil karya para siswa dan siswi
langsung diletakkan di dinding kelas, sehingga diharapkan mampu untuk terus
mengingatkan anak-anak atas hasil kerja keras serta materi yang mereka cari secara
mandiri.
Di SDN Banyusoco 2 kami memasuki kelas lima dan enam. Untuk kelas lima
dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas empat hingga
lima siswa. Sedangkan untuk kelas enam dibagi menjadi empat kelompok, masing-
masing kelompok terdiri atas lima siswa. Tidak banyak kendala yang dirasakan
selama program berjalan, hanya untuk persiapan yang sedikit memakan waktu karena
bahan-bahan seperti asturo tidak mudah ditemukan.
Keterlibatan teman-teman lainnya di kelas juga sangat membantu, terutama
ketika para siswa dan siswi sudah mulai tidak terkendali karena terlalu bersemangat.
Para siswa pun masih banyak membutuhkan bantuan serta pengarahan dari
mahasiswa. Anak-anak cenderung jujur ketika menuliskan atau mengungkapkan
sesuatu, sehingga saya pribadi merasa sangat senang dan bangga saat membaca
ucapan terimakasih yang mereka tulis di mading untuk para mahasiswa KKN UGM.

3. Pembinaan Masyarakat dengan Pembuatan Poster Informasi Mengenai


Pentingnya Kebiasaan Membaca
a. Lingkup : Kluster (Soshum)
b. Kode sub sektor : 3.8.01
c. Lokasi kegiatan : SD N Banyusoco 2
d. Total jam :9

Buku adalah jendela dunia. Hal ini memiliki arti bahwa dengan membaca, kita
akan mendapat banyak pengetahuan. Masyarakat perlu memiliki motivasi serta
kesadaran yang cukup untuk membaca agar mampu memajukan desa dalam berbagai
bidang. Dapat dilihat ketika kami menyediakan banyak buku bacaan saat kelas
tambahan (les), tidak banyak anak di Dusun Ketangi yang langsung tertarik dan
membaca, sebagian bahkan lebih memilih untuk bermain. Diharapkan dengan
pembuatan poster, masyarakat terutama anak-anak akan mengerti mengapa kebiasaan
membaca itu sangat penting.
Pembinaan dilakukan di SDN Banyusoco 2, dimana ketika saya mengajukan
pertanyaan siapa yang senang membaca hasilnya ternyata tidak banyak. Selain
memasangkan poster di bagian depan sekolah, saya mengejak anak-anak untuk
membaca poster tersebut di kelas. Namun ternyata masih ada beberapa anak yang
belum lancar membaca, bahkan tidak bisa membaca sama sekali eskipun ia sudah
duduk di bangku kelas dua. Hal ini mengundang keprihatianan saya bahwa
pemerataan kemampuan baca tulis masyarakat masih kurang. Ketidaklancaran
membaca beberapa siswa dan siswi menjadi tantangan tersendiri bagi saya, bagaimana
saya dapat membantu dan memotivasi mereka untuk mau rajin membaca.

4. Kelas Inspiratif bagi Siswa dan Siswi SD N Banyusoco 2


a. Lingkup : Kluster (Soshum)
b. Kode sub sektor : 3.4.05
c. Lokasi kegiatan : SD N Banyusoco 2
d. Total jam : 9,5

Anak sebaiknya memiliki sosok yang dapat ia jadikan panutan serta motivasi
untuk dapat bermimpi, maka dari itu saya mencoba untuk memberi contoh sosok-
sosok yang berprestasi dan menginspirasi. Agar siswa dan siswi bersemangat dalam
membaca mengenai tokoh-tokoh tersebut, saya memberikan tiga kisah hidup tokoh
yang kemudian saya ketik dan cetak. Tidak ada hambatan atau tantangan yang begitu
berarti, hanya keterbatassan dalam akses internet membuat saya harus mencari
warung internet di Kecamatan Playen untuk mencari materi.
Ketiga tokoh tersebut yaitu Helen Keller, J. K. Rowling serta B.J. Habibie.
Helen Keller adalah seorang tuna netra yang menjadi wanita tuna netra pertama di
dunia yang lulus dari perguruan tinggi serta menjadi aktivis dunia. J. K. Rowling
menjadi wanita terkaya di Inggris berkat hasil tulisannya, novel berseri “Harry Potter”
setelah melewati berbagai kesulitan. B. J. Habibie adalah salah satu sosok tercerdas
yag dimiiki Indonesia dan mampu berjuang untuk mewujudkan impiannya. Saya
harapkan tokoh ini dapat menjadi bukti nyata bahwa apapun profesinya, kegigihan
serta keinginan yang kuat akan mampu membawa seseorang menuju kesuksesan.
Para siswa dan siswi saya tugaskan untuk menulis ulang kisah ketiga tokoh
tersebut ke dalam kertas HVS kemudian dihias agar mereka lebih bersemangat dalam
menulis yang secara otomatis akan mereka baca. Setelah selesai menghias
menggunakan spidol dan crayon, mereka maju ke depan kelas untuk membacakan apa
yang telah mereka tulis. Bagi yang berani akan mendapat reward dalam bentuk sticker
berbentuk smile yang apabila paling banyak mendapatkan sticker akan kami beri
hadiah. Hal ini sekaligus dapat melatih mereka untuk berani tampil di depan.
Antusiasme mereka begitu tinggi, dan hal ini membuat kami sebagai pengajar saat itu
ikut merasakan semangat yang mereka tularkan.

5. Pembuatan Poster Informasi terkait Tokoh Inspiratif di SDN Banyusoco 2


a. Lingkup : Kluster (Soshum)
b. Kode sub sektor : 3.8.01
c. Lokasi kegiatan : SD N Banyusoco 2
d. Total jam :7

Tidak berbeda jauh dengan tujuan saya mengisi kelas inspiratif di SDN
Banyusoco 2, poster adalah implementasi lain yang dapat dipajang dalam waktu yang
lama di bagian depan sekolah. Tokoh yang saya ceritakan dalam poster juga ketiga
tokoh yang saya jelaskan kepada siswa dan siswa di kelas sehingga mereka akan lebih
teringat dan membekas. Tantangan yang saya hadapi adalah sebelum program ini
berjalan, sebelumnya saya tidak pernah membuat poster. Pembuatan poster agak
memerlukan waktu yang lama, karena saya masih beelajar secara otodidak meskipun
hasilnya sangat sederhana. Pihak sekolah menyambut baik dan terbuka atas berbagai
bentuk pembinaan siswa dan sisiwinya, termassuk pembuatan dan pemasangan poster.

6. Penyuluhan Lalu Lintas bagi Siswa dan Siswi SD N Banyusoco 2


a. Lingkup : Kluster (Soshum)
b. Kode sub sektor : 3.4.08
c. Lokasi kegiatan : SD N Banyusoco 2
d. Total jam :7
Masyarakat di Desa Banyusoco masih tampak minim kesadaran tertib lalu
lintas, seperti tidak menggunakan helm, anak di bawah umur membawa kendaraan
bermotor, ataupun tiga orang sekaligus yang berkendara dengan satu motor. Melihat
hal ini muncul lah keprihatinan kami, sehingga diharapkan dengan adanya penyuluhan
bagi siswa dan siswi SD mampu mejadi tindakan preventif banyaknya pelanggaran
tata tertib lalu lintas di Desa Banyusoco.
Cara agar dapat menarik perhatian siswa dan siswi adalah dengan
memperlihatkan mereka video animasi kartun mengenai pelanggaran tata tertib lalu
lintas beserta dengan konsekuensinya. Kemudian untuk membuat mereka semangat
dan aktif di kelas adalah dengan memberi beberapa sticker smile sebagai reward bagi
yang berhasil menjawab pertanyaan. Guru dan siswa sangat kooperatif dan antusias.
Kelas pun berjalan dengan tertib dan lancar. Hambatan hanya terdapat pada
keterbatasan fasilitas sekolah, yaitu tidak terdapat proyektor dan LCD sehingga sedikit
menyulitkan ketika hendak memutarkan video yang berkaitan dengan materi.

7. Mengisi Materi MOS 2016/2017 Mengenai Dinamika Kelompok MTsN


Banyusoco
a. Lingkup : Kluster (Soshum)
b. Kode sub sektor : 3.4.05
c. Lokasi kegiatan : MTsN Banyusoco
d. Total jam : 13,5

Remaja adalah masa dimana seseorang sedang senang membentuk kelompok


bermain dan bertemu dengan teman baru serta mencoba hal-hal yang juga baru.
Sehingga dengan adanya penyuluhan dari kami diharapkan mampu menyadarkan
siswa dan siswi untuk mampu menyeleksi teman atau kelompok bermainnya. Selain
itu, materi yang kami berikan adalah mengenai bagaimana membentuk teamwork
yang baik. Materi kami sampaikan dalam bentuk power point dan visualisasi melalui
video animasi yang disukai oleh anak. Meskipun kelas tidak terllau aktif, namun
mereka memperhatikan secara cermat dan tidak membuat banyak keributan.
Pembelajaran bukan hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas
yaitu dengan beberapa permainan, salah satunya adalah permainan menghafal nama.
Mereka adalah siswa dan siswi baru yang masih belum terlalu mengenal satu sama
lain. Sehingga dengan adanya permainan ini, siswa dan siswi akan mencoba untuk
mengenal dan berinteraksi. Permainan ini juga dapat menjadi implementasi dari
materi mengenai teamwork yang diajarkan di dalam kelas.
Hambatan terasa ketika sedang bermain di luar kelas, karena cuaca sedang
panas menyebabkan siswa dan siswi menjadi sedikit malas dan tidak langsung dapat
berkooperatif dengan baik. Namun dengan bantuan guru serta teman mahasiswa yang
lain, permainan segera dapat berjalan dengan baik dan meyenangkan. Dari permainan
ini dapat menjadi refleksi diri, bagaimana saya harus bisa membawa anak yang kurang
aktif mau ikut menyatu dan anak yang terlalu aktif mau berinteraksi dengan anak yang
kurang aktif.

8. Syawalan Warga
a. Lingkup : Kluster (Soshum)
b. Kode sub sektor : 3.1.03
c. Lokasi kegiatan : Pondokan Sub-unit 4
d. Total jam : 43,5

Syawalan warga diadakan dalam rangka pasca Idul Fitri sekaligus pamitan haji
bapak dan ibu pemilik pondokan yang sub-unit empat tempati. Syawalan dihadiri oleh
kurag lebih 20 warga Dusun Ketangi. Persiapan yang kami lakukan sudah sejak jauh
hari sebelumnya karena memang undangan yang disebarkan berjumlah banyak.
Hambatan serta tantangan yang kami alami cukup berat, karena meskipun sudah
dibantu oleh warga dan mahasiswa lainnya, makanan baru siap kurang lebih pada
pukul 08.00. Kami tidak tidur malam, namun dengan kerja sama kelompok akhirnya
berhasil kami selesaikan.
Acara berjalan cukup lancar meskipun ternyata warga yang hadir lebih banyak
dari perkiraan. Selama proses pembuatan serta pengemasan makanan, kami banyak
berinteraksi dengan warga dan kami mampu berbaur dengan baik. Bahkan mahasiswa
laki-laki bersama dengan para ibu-ibu membungkus makanan. Dilihat dari kegiatan
syawalan ini, kebersamaan warga Ketangi masih sangat erat. Tidak sedikit warga yang
juga tidak tidur dan memilih untuk menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama.

9. Pelatihan Microsoft Word pada Siswa dan Siswi MTsN Banyusoco


a. Lingkup : Kluster (Soshum)
b. Kode sub sektor : 1.6.02
c. Lokasi kegiatan : MTsN Banyusoco
d. Total jam : 6,5

Keterampilan ilmu teknologi saat ini sangat diperlukan karena segala keperluan
akan berhubungan dengan komputer. Selain lebih efektif dan efisien, anak harus
dilatih sejak usia muda agar tidak tertinggal jauh dari perkembangan zaman. Pelatihan
dilakukan bersamaan dengan input data siswa baru MTsN Banyusoco. Tidak seluruh
siswa sudah terampil dalam menggunakan perangkat dasar komputerisasi seperti
Microsoft Word. Anggota OSIS berada di tingkatan kelas 8 dan 9, namun masih
mengetik dengan satu jari. Pihak sekolah juga mengharapkan dan sangat mendukung
kegiatan ini. Meskipun kami belum dapat memberi pelatihan kepada seluruh siswa
dan hanya perwakilannya, yaitu anggota OSIS MTsN, tetapi kami berharap mereka
dapat memberi bantuan kepada siswa dan siswi lainnya.

10. Kelas Tambahan (Les) Bahasa Inggris RT 01 dan RT 02


a. Lingkup : Kluster (Soshum)
b. Kode sub sektor : 3.4.09
c. Lokasi kegiatan : Pondokan Sub-unit 4
d. Total jam :7

Pengajaran Bahasa Inggris pada awalnya adalah permintaan dari anak-anak


yang rutin mengikuti kelas tambahan (les) di sub-unit empat. Hal ini menunjukkan
bahwa sebenarnya sudah ada keinginan dari masyarakat untuk melangkah maju, hanya
saja kurang adanya pendamping yang mampu dalam segi akademis ataupun waktu
serta tenaga. Sebagai mahasiswa yang dipercaya oleh masyarakat setempat, kami
mencoba memberi mereka motivasi sekaligus pembelajaran sambil bermain.
Kelas tambahan ini saya mulai dengan meminta anak-anak dari kelas 5 SD
hingga SMP untuk menuliskan perkenalan serta sepuluh keinginan mereka dalam
Bahasa Inggris. Selain hanya belajar Bahasa Inggris, kami berharap mereka mampu
memikirkan apa yang sebenarnya mereka ingingkan dengan baik. Sedangkan untuk
anak yang lebih kecil, mereka hanya menulis perkenalan dalam Bahasa Inggris secara
lebih sederhana dan menyalin berbagai kata serta artinya melalui permainan belajar
Bahasa Inggris. Hambatan yang saya temui adalah masih kurangnya tenaga yang
membantu ketika program, sehingga sedikit kesulitan untuk mengajar seluruh anak
dalam satu waktu. Namun keaktifan anak membuat saya merasa senang dan bangga.

11. Lomba Hafalan Surat Pendek Untuk Memperingati Idul Fitri Bagi Anak-anak
TPA di Masjid Al-Mustaqim Dusun Ketangi Desa Banyusoco
a. Lingkup : Kluster (Soshum)
b. Kode sub sektor : 3.10.03
c. Lokasi kegiatan : Masjid Al Mustaqim
d. Total jam : 13

Perlombaan untuk memperingati Idul Fitri bagi anak-anak TPA di Masjid Al-
Mustaqim menjadi kegiatan yang sangat diminati oleh anak-anak RT 01 dan 02.
Melalui serangkaian acara, kami mengadakan lomba hafalan surat pendek.
Perlombaan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagi anak yang sudah menempati kelas
5 ke atas dan ke bawah. Bagi yang lebih dewasa, ia akan mendapat undian hafalan
surat yang lebih sulit, begitu pula sebaliknya. Suasana hangat saat acara keagamaan
masih kental, sehingga kami mendapat partisipasi aktif dari anak-anak serta dukungan
orangtua. Hambatan yang saya temui adalah masih kurangnya tenaga yang membantu
ketika program, sehingga untuk mengendalikan banyak anak masih sedikit kesulitan.

II. KESIMPULAN
Kegiatan KKN-PPM UGM di Padukuhan Ketangi, Desa Banyusoco, Gunung
Kidul sangat didukung oleh masyarakat. Terlihat antusiasme dari masyarakat dalam
segala kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM. Antusiasme tersebut
tidak terlepas dari keterlibatan dalam kegiatan masyarakat dilakukan dengan mengikuti
kegiatan rutin masyarakat. Mekipun pelaksanaan program tidak selalu berjalan dengan
mulus karena terdapat berbagai hambatan dan tantangan, namun aspek SDM dan sosial
dari tema utama unit menyangkut pariwisata telah sebisa mungkin dikembangkan
dengan berbagai program Soshum diantaranya penyuluhan, pembelajaran skill, dan lain
sebagainya. Ketika SDM yang unggul terasah maka dengan keterampilan yang dipunya
mereka akan ulet dan terus berusaha melanjutkan pengembangan. Dengan saling tolong
menolong satu sama lain lewat kelompok atau organisasi pengembangan tersebut akan
semakin melesat.
III. SARAN
Masyarakat yang telah bergerak sendiri sebisa mungkin tetap dipantau untuk
kedepannya. Sehingga ada kontrol program yang telah dikembangkan. Pengembangan
tanpa controlling akan menjadi sebuah kesia-siaan karena tanpa arah dan tolak ukur
yang jelas. Mungkin tim KKN tahun berikutnya bisa berkoordinasi lebih lanjut dengan
tim yang telah purna tugas mengenai masalah controlling dan program lajutan. Program
pelatihan IT untuk perangkat desa pun bisa dilanjutkan di tahun depan dengan
mengusung tingkat yang lebih tinggi seperti penggunaan internet dan pembuatan
website desa.
Selain itu, upaya peningkatan SDM dapat dilakukan dengan memberikan
perhatian yang merata terhadap seluruh bagian dusun, tidak hanya terpusat pada
beberapa dusun saja. Misalnya saja sosialisasi yang diberikan oleh instansi pemerintah
atau dari mahasiswa terkait diberikan di seluruh dusun. Begitu pula dengan peningkatan
pendidikan melalui pengaktifan kegiatan taman baca, menambah pelatihan
keterampilan, dan beberapa kegiatan lainnya yang diadakan di seluruh bagian desa
sehingga tidak ada ketimpangan yang terjadi di antara dusun-dusun yang ada.

IV. LAMPIRAN
1. Pembuatan Tempat Sampah di Masjid Baiturridwan

2. Pembuatan Mading dengan Tema Pariwisata di SD N Banyusoco 2


3. Pembinaan Masyarakat dengan Pembuatan Poster Informasi Mengenai Pentingnya
Kebiasaan Membaca

4. Kelas Inspiratif bagi Siswa dan Siswi SD N Banyusoco 2

5. Pembuatan Poster Informasi terkait Tokoh Inspiratif di SDN Banyusoco 2


6. Penyuluhan Lalu Lintas bagi Siswa dan Siswi SD N Banyusoco 2

7. Mengisi Materi MOS 2016/2017 Mengenai Dinamika Kelompok MTsN Banyusoco

8. Syawalan Warga

9. Pelatihan Microsoft Word pada Siswa dan Siswi MTsN Banyusoco


10. Kelas Tambahan (Les) Bahasa Inggris RT 01 dan RT 02

11. Lomba Hafalan Surat Pendek Untuk Memperingati Idul Fitri Bagi Anak-anak TPA
di Masjid Al-Mustaqim Dusun Ketangi Desa Banyusoco

Anda mungkin juga menyukai