Anda di halaman 1dari 20

1

PROYEK KEARIFAN LOKAL


“BALANG SANDAL”

KELOMPOK 1 X-I

TAHUN AJARAN 2022/2023

SMAN 6 SEMARANG
Jl.RONGGOLAWE BARAT NO 4,GISIKDRONO,KEC SEMARANG BARAT,KOTA
SEMARANG,JAWA TENGAH,50149. Telp(024)7605578.
2

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………………3

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………4

BAB I……………………………………………………………………………………………..5

PENDAHULUAN………………………………………………………………………………..5

BAB II……………………………………………………………………………………………7

LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA……………………………………………….7

BAB III…………………………………………………………………………………………..10

METODE DAN PEMBAHASAN………………………………………………………………10

1.1 METODE PENELITIAN…………………………………………………………………....10


1.2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………….10

BAB IV……………………………………………………………………………………….....13

PENUTUP……………………………………………………………………………………….13

1.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………...…13
1.2 SARAN……………………………………………………………………………………...14
3

KELAS X I – KELOMPOK 1

LEMBAR PENGESAHAN

PROYEK KEARIFAN LOKAL


Disusun untuk memenuhi tugas projek kurikulum merdeka

Tahun Ajaran 2022/2023

Oleh:

Faa Aisya Berliany(0079086697)


Fatriansyah Aldo Muliawan S(0061092931)
Muhammad Hadid Alfuad (0072365073)
Raisa Fazila Anindya(0133351183)
Nayaka Rafif Ramadhan(0061536199)
Tria Annisa Dewi Taufika(0074777987).

Mengetahui/ Menyetujui

Semarang, 30 Desember 2022

Kepala Sekolah Pembimbing

Dra. Lukita Yuniati, M.Kom Hayyu Hidayah, S.Pd, Gr

NIP : 196306101993032004 NIP :199403092022212009


4

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan laporan ini pada waktunya. Adapun tema dari laporan ini
adalah "Kearifan Lokal".

Pada kesempatang ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada ;

1. Ibu Dra.Lukita Yuniati,M.Kom


2. Ibu Hayyu Hidayah S.Pd.Gr
3. Ibu Nur Hidayatul Fitri, S,Pd
4. Bapak Subagiyo Sri Yahman, S.Pd M.Pd
5. Ibu Sayidatinal’ Aisah
6. Bapak Aris Wanto, S.Pd.

Yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi dan kami juga berterima kasih
kepada teman - teman yang turut membantu dalam pembuatan laporan ini.

Kami juga jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari laporan
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan semoga laporan ini dapat berguna bagi kelompok
kami
5

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud


Ristek) telah mengeluarkan kebijakan tentang pengembangan Kurikulum Merdeka
kepada satuan pendidikan. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam. Pembelajaran dirancang lebih maksimal supaya peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya.
Kurikulum Merdeka menjadi opsi tambahan dalam rangka pemulihan pembelajaran
selama 2022-2024. Kemendikbud Ristek juga akan melakukan pengkajian ulang pada
tahun 2024 mendatang.
Kurikulum Merdeka dikembangkan lebih fleksibel dan berfokus pada materi
esensial serta pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Berikut ini beberapa
karakteristik yang digunakan dalam kurikulum ini:
1. Pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan soft skill dan
karakter sesuai profil pelajar Pancasila
2. Fokus kepada materi esensial sehingga ada waktu untuk pembelajaran
yang mendalam bagi kompetensi dasar antara lain: literasi dan numerasi
3. Fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi
sesuai kemampuan peserta didik.
Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024:

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang


hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif. Dalam penguatan profil pancasila kali ini, mengangkat tema kearifan lokal
dengan mengembangkan budaya Indonesia salah satunya pelestarian permainan
tradisonal.
Berkembangnya jaman yang semakin cepat dan bersifat revolussioner banyak
mengubah hal yang seharusnya dilestarikan menjadi diabaikan. Permainan tradisional
yang sarat akan budaya, nilai-nilai kebangsaan bahkan unsur yang berguna bagi
perkembangan anak menjadi terbaikan. Permainan modern yang dianggap lebih praktis
bahkan individualistic lebih dipilih pada masa kini oleh anak-anak yang seharusnya
mengenal permainan motorik dan kognitif yang lebih baik.
6

Permainan tradisional adalah permainan yang dilakukan secara sederhana dengan


menggunakan alat yang sederhana sehingga kelebihan permainan tradisional ini dapat
membuat pelakuknya atau mereka lebih mengenal alam dan lingkungan. Permianan yang
dilakukan sebagai hasil pengendalian budaya yang di dalam prosesnya terdapat nilai-nilai
pendidikan. Nilai pendidikan ini menjadi salah satu unsur pengenalan dalam dunia anak
yang lebih dekat dengan masyarakat.

B.Rumusan Masalah

a) Apakah yang dimaksud dengan permainan balang sandal?

b) Kapan dan dimana permainan balang sandal ini dilakukan?

c) Siapa sajakah yang terlibat dalam proyek balang sandal?

e) Bagaimana cara dan aturan bermain balang sandal?

g) Apasajakah manfaat yang terkandung dalam permainan balang sandal?

C.Tujuan Laporan

a) Untuk mengetahui tentang permainan balang sandal

b)Untuk mengetahui apa saja keunikan permainan balang sandal

c)Untuk mengetahui manfaat yang di dapatkan oleh siswa dan guru dari permainan
tradisional balang sandal.

d)Untuk menegtahui pesan apa yang dapat diambil dari permainan balang sandal
7

D.Manfaat Laporan

Manfaat yang didapatkan dari proyek ini adalah agar kita dan pembaca
mengetahui apa saja yang melatarbelakangi terbentuknya permainan tradisional
balang sandal dari keunggulannya hingga manfaat permainan tradisional balang
sandal itu sendiri bagi siswa yang meliputi (Keunggulan, perbedaan, karakteristik,
prinsip, pelaksanaan pembelajaran dan manfaat).
8

BAB 2
LANDASAN TEORI
A.Pendapat Para Ahli

Menurut Iswinarti (2010) permainan tradisional merupakan kekayaan budaya


bangsa yang mempunyai nilai-nilai luhur untuk dapat diwariskan kepada anak-anak
sebagai generasi penerus. Permainan tradisional adalah permainan sederhana yang
tidak membutuhkan peralatan yang canggih atau susah ditemui. Permainan tradisional
juga membutuhkan dua orang atau lebih dalam memainkan jenis-jenis permainan
yang ada,

Menurut Atik Soepandi pengertian permainan tradisional adalah permainan yang


menggunakan alat-alat sederhana yang mengandung unsur budaya dan pendidikan.
Unsur budaya dan pendidikan dalam permainan tradisional menjadi satu lantaran
dalam kegiatannya selalu bertumbuh pada kemampuan intelektualitas.

Menurut Homo Ludens permainan tradisional adalah permianan yang dilakukan


untuk menanamkan budaya dan karekter terhadap pelakunya. Budaya karakter ini
terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, misalnya karakter pantang menyerah,
soprtifitas, dan lain sebagainya.

Menurut Yucel Gelisli dan Elcin Yazici (2015) bermain merupakan salah satu
kebutuhan dasar anak. Anak-anak bisa menggabungkan semua pengetahuan,
keterampilan yang dibutuhkan di masa depan melalui permainan, serta mampu
menjelaskan diri mereka sendiri dan menunjukkan keterampilan mereka.

Menurut BP-PLSP (Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda)


permainan tradisional adalah permianan yang dilakukan sebagai hasil pengendalian
budaya yang di dalam prosesnya terdapat nilai-nilai pendidikan. Nilai pendidikan ini
menjadi salah satu unsur pengenalan dalam dunia anak yang lebih dekat dengan
masyarakat.

Domingos, dkk (2013) menurutnya,permainan tradisional seperti balang sandal


merupakan salah satu jenis ragam permainan kreatif yang berfungsi melatih anak
untuk fokus, melatih anak untuk memberi penghargaan kepada ketercapaian seorang
teman, serta melatih anak untuk percaya diri.

Menurut Yucel Gelisli dan Elcin Yazici (2015) bermain merupakan salah satu
kebutuhan dasar anak. Anak-anak bisa menggabungkan semua pengetahuan,
keterampilan yang dibutuhkan di masa depan melalui permainan, serta mampu
menjelaskan diri mereka sendiri dan menunjukkan keterampilan mereka.
9

Dalam penelitiannya Kurniawati (2011) menyatakan bahwa permainan balang


sandal atau lempar sandal dapat memberikan stimulus pada anak dengan
meningkatkan kerjasama antara anak satu dengan yang lainnya, serta dapat membantu
anak menyesuaikan diri dengan lingkungannya melalui interaksi yang positif, selain
itu mengembangkan sikap empati pada teman, mentaati aturan, dan menghargai orang
sekitar.

Dalam suatu permainan terkadang tidak mempunyai tujuan yang jelas, namun
setiap permainan memiiki fungsi saat ini dan jangka panjang bagi anak (Bjorklund &
Pellegrini, 2002; Smith 2005). Melalui permainan balang sandal atau lempar sandal
dapat menstimulasi perasaannya, melatih ototototnya, mengoordinasikan antara mata
dengan gerakannya, menguasai fungsi-fungsi tubuhnya dengan baik, membuat
keputusan, dan mendapatkan keahlian/kemampuan baru. Namun tidak semua anak
dapat memainkan jenis permainan yang sama. Setiap anak dengan usia yang berbeda
memiliki jenis permainan yang berbeda. Usia anak dapat menentukan jenis
permainan, dan membutuhkan waktu yang berbeda pula dalam menyelesaikan suatu
permainan (Bjorklund & Pellegrini, 2002).

B. Pendapat Guru
Menurut Bapak Subagiyo Sri Yahman, S.Pd M.Pd (2022) “Kurikulum merdeka
merupakan kurikulum yang memberikan kesempatan secara luas kepada peserta didik
atau siswa siswi untuk mengutamakan minat potensi dan bakatnya jadi tidak serta
mengutamakan perjurusan IPA atau IPS juga serta memberikan kesempatan anak untuk
mengeskplor apa yang ada di dalam dirinya. Dalam menguatkan profil pelajar pancasila
SMAN 6 Semarang itu sendiri mengambil tema tradisi budaya Jawa tentang permainan
tradisional jadi peserta didik diminta untuk menguri uri budaya Jawa,salah satunya
permainan tradisional. Permainan tradisonal di Indonesia sangat banyak sekali, syukur
syukur bisa dikombinasi dengan permainan tradisional maupun permainan modern yang
asik dan menarik.”
Menurut Bapak Subagiyo Sri Yahman,S.Pd M.Pd (2022) Permainan tradisional
zaman sekarang dengan zaman dahulu memiliki perbedaan yang jauh,permainan
tradisional dahulu cenderung ke sosial kemasyarakatan lebih banyak emosional
berpikirnya antara berperilaku serta ada point-point leluhur didalamnya selain itu juga
sering bertemu dengan tetangga sebaya sehingga menjadi akrab karena sering berkumpul.
Di zaman sekarang khususnya zaman milineal yang serba digital semua membuat anak-
anak menjadi individu yang pemalas dan menjadikan gadget sebagai kebutuhan sehari
hari oleh sebab itu adanya permainan tradisional ini bertujuan untuk membangun
karakteristik yg berjiwa sopan dan mendorong anak anak untuk menjadi generasi yang
hebat di era digital ini.
Menurut Bapak Subagiyo Sri Yahman S.Pd M.Pd manfaat permainan tradisional
di bidang olahraga banyak sekali yaitu untuk melatih kecepatan, kelincahan,
10

keseimbangan, serta melatih skill motoric peserta didik jadi menimbulkan sisi positif
yang baik karena kebanyakan anak anak sekarang sudah menyepelekan kesehatan fisik
dan mentalnya sebab adanya gadget atau handphone tersebut.
Menurut Ibu Sayidatinal ‘Aisah kurikulum merdeka itu difokuskan ke
intrakurikulernya jadi siswa bisa terkonsep seperti itu jadi siswa siswi SMAN 6
Semarang diberi waktu untuk berekplorasi dengan mengamalkan nilai nilai pancasila
yang nantinya juga ada yang memperkenalkan budaya dengan bentuk bermain permainan
tradisional.
Menurut Ibu Sayidatinal ‘Aisah perbedaan permainan zaman dulu dengan zaman
sekarang itu hanya berbeda di individual atau kelompoknya karena zaman sekarang lebih
bermain inividu saja seperti bermain handphone tetapi kalau zaman dahulu bersifat
kelompok jadi membuat karakteristik didalam individu percaya diri.
Menurut Ibu Sayidatinal ‘Aisah sisi positif dalam bermain permainan tradisional
yang jelas melatih kekompakan, sosialisme dan juga permainan tradisional zaman dahulu
lebih ke taktik jadi dikatih untuk memikirkan trik trik yang juga melatih kekompakam
teman teman.
Selain itu juga manfaat bermain permainan tradisional dibidang matematika
menurut Ibu Sayidatinal ‘Aisah salah satu contohnya bermain permainan balang sandal
yang dimana harus ada ketepatan dalam menyusun sandal yang dibangun dari segi sandal
yang harus sesuai agar seimbang.
Menurut Ibu Sayidatinal ‘Aisah upaya untuk zaman kita yang sudah melupakan
permainan tradisional yaitu dengan melestarikannya juga memperkenalkannya kepada
generasi selanjutnya jadi nantinya permainan tradisional bisa diceritakan ke anak cucu
berikutnya.
11

BAB 3
METODE DAN PEMBAHASAN

A.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,dilakukan untuk memberikan
penjelasan mengenai suatu fenomena dalam bentuk naratif, deskriptif serta penelitian ini juga
termasuk jenis penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif.
Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori,gagasan para ahli, maupun pemahaman
peniliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dukembangkan menjadi permasalahan
permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran atau
penilitian dalam bentuk dukungan empiris di lapangan.
Penelitian diuji dengan menggunakan data yang diperoleh melalui wawancara serta
pengumpulan data data yang dapat mengalisa permainan balang sandal, Hasilnya dianalisis
secara kualitatif dengan menggunakan hasil dari wawancara dan pengumpulan data yang dapat
memberikan informasi tentang balang sandal.

B.Pembahasan
Salah satu bentuk permainan tradisional yang sering dijumpai di kalangan
masyarakat adalah permainan balang sandal. Balang sandal adalah permainan sederhana
yang bahan atau alat yang dimainkan adalah sandal. Di sini diperlukan empat buah
sandal, tiga buah sandal disusun seperti pada gambar diatas, dan satu buah digunakan
untuk melempar sandal yang tersusun tersebut dan juga melempar pemain. Permainan ini
dulunya dilakukan anak untuk bermain mengisi waktu luang sepulang sekolah, hari libur,
maupun malam hari ketika bulan purnama. Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak
khususnya bagi anak laki-laki.

Dalam melakukan project ini waktu yang kelompok saya pilih yaitu pada sore hari
sehabis sepulang sekolah di lapangan SMAN 6 Semarang yang luas dan nyaman untuk
dijadikan tempat bermain yang seru. Oleh karena itu kelompok saya bersedia bermain
balang sandal diantaranya ada Faa Aisya Berliany sebagai ketua project ini, Raisa Fazila
Anindya sebagai sekretraris, beserta anggota lain yang ikut serta yaitu Fatriansyah Aldo
Muliawan, Tria Annisa Dewi Taufika, Nayaka Rafif Ramadhan, Muhammad Hadid
Alfuad. Lalu alasan kelompok saya memilih permainan tersebut adalah untuk
mengingatkan kembali permainan sederhana anak anak yang sudah jarang sekali
dimainkan serta untuk membangun budaya Indonesia salah satunya budaya gotong
royong.
Nantinya dalam melakukan permainan tersebut pasti ada beberapa cara yang harus
diketahui dan beberapa aturan lainnya.
12
13

Berikut tata cara bermain permainan balang sandal :


1. Para pemain dibagi kedalam dua tim.
2. Setelah dibagi, kedua tim suit, diwakili masing-masing satu anggota.
3. Tim yang menang akan melempar ketiga sandal yang tersusun, kemudian menyusun
kembali sandal tersebut. Sementara tim yang kalah melempari pemain dari tim menang
dengan satu sandal yang telah disediakan tadi.
4. Semua pemain tim menang harus mampu menyusun kembali sandal dengan baik,
sebelum semua pemain terkena lemparan sandal.
5. Tim yang kalah harus mampu melempari semua pemain dari tim yang menang
sebelum sandal tersusun.
6. Jika tim yang menang suit tadi memenangi permainan dengan berhasil menyusun
ketiga sandal, maka tim tersebut mendapatkan point 1 dan bergiliran dengan tim yang
kalah suit tadi. Maksudnyaadalah tim yang kalah yang sekarang bermain sebagai
penyusun sandal.
7. Jika tim yang menang suit telah kehabisan pemain (karena dilempari), maka mereka
harus berganti peran dengan tim yang kalah suit tadi.

Permainan dimulai dengan setiap pemain melemparkan sandalnya masing-


masing. Lemparan sandal terjauh akan menjadi pelempar pertama. Pelempar pertama
mengarahkan lemparannya ke arah susunan sandal. Jika mengenai susunan tersebut maka
pelempar urutan kedua akan menjadi penjaga susunan sandal yang selanjutnya menata
susunan sandal tersebut, dan yang lain bersembunyi (seperti petak umpet)

Tugas penjaga adalah menjaga agar susunan sandal tetap berdiri sampai semua
anak yang bersembunyi tertangkap. Sedangkan tugas anak yang bersembunyi adalah
berusaha merobohkan susunan sandal tanpa sepengetahuan penjaga. Penjaga sandal
mencari teman yang bersembunyi dan jika tertangkap, penjaga harus menyebutkan nama
anak tersebut sambil kembali ke arah susunan sandal dan mengucapkan kata “undil-
undil” atau bisa diganti dengan kata lain yang berarti anak tersebut sudah tertangkap.
Begitu seterusnya hingga seluruh pemain tertangkap. Lalu dimulai dari awal lagi. Namun,
jika susunan sandal roboh sebelum semua anak tertangkap maka penjaga harus
menyusunnya dan anak yang sudah tertangkap bisa kembali bersembunyi.

Adapun beberapa aturan dalam permainan ini yaitu di antaranya :


1. Masing-masing pemain dari tim penyusun sandal memiliki 3 kali kesempatan untuk
melempar susunan sandal. Misalnya dalam 1 tim terdapat 5 pemain, masing - masing
pemain memiliki 3 kali kesempatan, dan jika pemain tersebut gagal melempar dalam 3
kali, maka diganti dengan pemain yang lain. Jika semua pemain gagal maka tim tersebut
bertukar peran dengan tim yang kalah.
14

2. Tidak boleh melempar pemain sambil mengejar, apalagi menipu. Maksudnya adalah
mengeluarkan gaya melempar, padahal tidak melempar. Sehingga pemain / lawan yang
akan dilempar sandal tetap melakukan gerakan menghindar.
3. Saat menyusun sandal, musuh (tim yang kalah) tidak boleh melempar sandal yang
sedang disusun,kecuali terkena oleh pemain sendiri (pemain dari tim penyusun sandal).

Asal usul permainan balang sandal ini ternyata belum diketahui dengan jelas akan
tetapi permainan ini terkenal dikalangan masyarakat Betawi,didaerah lain juga ada tapi
dengan nama yang berbeda.

Selain sebagai sarana bernostalgia, bermain permainan tradisional balang sandal


ternyata punya banyak manfaat untuk anak.
Berikut manfaat permainan balang sandal :
a) Aspek Moral
Menanam nilai gotong royong dan semangat pelajar Indonesia,menanam sifat
kerjasama,memupuk rasa social,meningkatkan rasa cinta lingkungan,kemampuan
bersosialisasi dalam melakukan permainan balang sandal.
b) Aspek Kesehatan
Stimulasi motoris halus,menghindarkan dari risiko stress,meningkatkan
intuisi,membangun motoric dan kognitif,menguatkan daya tahan tubuh agar sehat.
c) Aspek Budaya
Meningkatkan kreativitas,dapat mencintai budaya sendiri,menanggulangi konflik,serta
menanamkan nilai nilai kebudayaan yang di dalam permainan balang sandal untuk
diterapkan sehari hari.
15

BAB 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Permainan tradisional balang sandal adalah permainan sederhana dengan bahan
atau alat yang dimainkan dengan sandal. Tak hanya di kalangan masyarakat Betawi saja,
permainan ini juga ada di kebudayaan daerah lainnya di Indonesia. Nama permainan ini
berbeda-beda di satu daerah dengan daerah yang lain. Permainan ini dulunya dilakukan
anak untuk bermain untuk mengisi waktu luang sepulang sekolah, hari libur, maupun
malam hari ketika bulan purnama. Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak
khususnya bagi anak laki-laki.

Pengembangan pada permainan ini terletak pada penggunaan sandal sebagai alat
yang digunakan saat permainan. Pada permainan ini anak-anak bisa melemparkan sandal
untuk merobohkan susunan sandal.

Adapun manfaat yang diperoleh dari permainan tradisional ini adalah


membiasakan anak untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang ada di lingkungan
sekitar. Selain itu, anak juga dibiasakan untuk aktif menggerakkan badan mereka agar
kesehatan fisiknya pun terjaga.

B. SARAN
Perubahan zaman yang amat pesat ternyata berpengaruh hampir pada semua
aspek. Indonesia dengan negara yang sangat luas dan beragam tentu memiliki tantangan
yang besar untuk menyiapkan generasi yang akan meneruskan estapet kepemimpinan
bangsa ini ke depan.

Lebih jauh, permainan tradisional sebagai sebuah budaya juga perlu kita pikirkan
baik baik. Bagaimana tidak, sebabnya jika nilai nilai keindonesiaan sudah sulit
dikenalkan kepada anak anak, maka di saat yang bersamaan rasa nasionalisme pun
semakin susah untuk ditanamkan. Akan jadi apa masa depan bangsa kita, jika dipimpin
oleh orang orang yang tidak mengerti soal rasa cinta tanah air.

Kemajuan teknologi membuat anak lebih nyaman berjam jam di depan gadget.
Kita bisa membaca berbagai jurnal terkait dampak buruk ini bagi kesehatan fisik, psikis
maupun emosional. Teknologi memang banyak membantu kita, tapi bagaimanapun ia
akan tetap merusak jika digunakan tidak semestinya.

Penting bagi orang tua, pendidik, dan kita semua untuk mengenalkan kembali
permainan tradisional kepada anal anak kita. Telah menjadi tanggung jawab kita semua
16

untuk menyiapkan generasi yang memiliki "good character", dan salah satunya disiapkan
lewat Permainan Tradisional
17

Daftar Pustaka
Implementasi Kurikulum Merdeka :

https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka#:~:text=Kurikulum
%20Merdeka%20adalah%20kurikulum%20dengan,mendalami%20konsep
%20dan%20menguatkan%20kompetensi.

https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-tujuan-kurikulum-merdeka-dan-
penjelasannya-perlu-diketahui-kln.html#:~:text=Salah%20satu%20tujuan
%20kurikulum%20merdeka%20adalah%20mengejar%20ketertinggalan
%20pembelajaran%20yang,apa%20yang%20diminatinya%20dalam
%20pembelajaran.

https://bobo.grid.id/read/083360385/kurikulum-diperbarui-apa-keunggulan-
kurikulum-merdeka-belajar-bagi-siswa?page=all#:~:text=Kurikulum
%20Merdeka%20berisi%20pelajaran%20yang,minat%20kita%20sebagai
%20peserta%20didik.

Profil Pelajar Pancasila :

https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/perkenalan/profil-pelajar-pancasila/
pengertian/#:~:text=Definisi%20Profil%20Pelajar%20Pancasila,pada%20nilai
%2Dnilai%20luhur%20Pancasila.

https://www.smpn1pagedangan.sch.id/read/154/membangun-profil-pelajar-
pancasila-melalui-kegiatan-mpls#:~:text=Ada%20enam%20ciri%20yang
%20menjadi,%3B%20dan%20(6)%20kreatif.

Permainan Tradisional :

https://ojs.unm.ac.id/pir/article/download/13131/7779#:~:text=Permainan
%20tradisional%20sering%20disebut%20juga,bagi%20masyarakat
%20khususnya%20anak%2Danak.

https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/manfaat-permainan-tradisional-
#:~:text=Selain%20sebagai%20sarana%20bernostalgia%2C%20bermain,%2C
%20matematika%2C%20dan%20interaksi%20sosial.&text=Permainan%20ini
%20bisa%20Anda%20mainkan%20berdua%20si%20kecil.
18

Permainan Balang Sandal :

https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/06/2021/Permainan-
Lempar-Sandal

https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/06/2021/Permainan-
Lempar-Sandal#:~:text=Adapun%20manfaat%20yang%20diperoleh
%20dari,agar%20kesehatan%20fisiknya%20pun%20terjaga.

https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/06/2021/Permainan-
Lempar-Sandal#:~:text=Tiga%20sandal%20disusun%20berdiri
%20menyerupai,tapi%20harus%20terseret%20di%20tanah.

https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/06/2021/Permainan-
Lempar-Sandal#:~:text=Tiga%20sandal%20disusun%20berdiri
%20menyerupai,tapi%20harus%20terseret%20di%20tanah.
19

LAMPIRAN
Gambar Dokumentasi wawancara
20

Gambar Dokumentasi pembuatan laporan

Anda mungkin juga menyukai