KELOMPOK 1 X-I
SMAN 6 SEMARANG
Jl.RONGGOLAWE BARAT NO 4,GISIKDRONO,KEC SEMARANG BARAT,KOTA
SEMARANG,JAWA TENGAH,50149. Telp(024)7605578.
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………………3
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………4
BAB I……………………………………………………………………………………………..5
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………..5
BAB II……………………………………………………………………………………………7
BAB III…………………………………………………………………………………………..10
BAB IV……………………………………………………………………………………….....13
PENUTUP……………………………………………………………………………………….13
1.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………...…13
1.2 SARAN……………………………………………………………………………………...14
3
KELAS X I – KELOMPOK 1
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Mengetahui/ Menyetujui
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan laporan ini pada waktunya. Adapun tema dari laporan ini
adalah "Kearifan Lokal".
Pada kesempatang ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada ;
Yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi dan kami juga berterima kasih
kepada teman - teman yang turut membantu dalam pembuatan laporan ini.
Kami juga jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari laporan
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan semoga laporan ini dapat berguna bagi kelompok
kami
5
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Laporan
c)Untuk mengetahui manfaat yang di dapatkan oleh siswa dan guru dari permainan
tradisional balang sandal.
d)Untuk menegtahui pesan apa yang dapat diambil dari permainan balang sandal
7
D.Manfaat Laporan
Manfaat yang didapatkan dari proyek ini adalah agar kita dan pembaca
mengetahui apa saja yang melatarbelakangi terbentuknya permainan tradisional
balang sandal dari keunggulannya hingga manfaat permainan tradisional balang
sandal itu sendiri bagi siswa yang meliputi (Keunggulan, perbedaan, karakteristik,
prinsip, pelaksanaan pembelajaran dan manfaat).
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
A.Pendapat Para Ahli
Menurut Yucel Gelisli dan Elcin Yazici (2015) bermain merupakan salah satu
kebutuhan dasar anak. Anak-anak bisa menggabungkan semua pengetahuan,
keterampilan yang dibutuhkan di masa depan melalui permainan, serta mampu
menjelaskan diri mereka sendiri dan menunjukkan keterampilan mereka.
Menurut Yucel Gelisli dan Elcin Yazici (2015) bermain merupakan salah satu
kebutuhan dasar anak. Anak-anak bisa menggabungkan semua pengetahuan,
keterampilan yang dibutuhkan di masa depan melalui permainan, serta mampu
menjelaskan diri mereka sendiri dan menunjukkan keterampilan mereka.
9
Dalam suatu permainan terkadang tidak mempunyai tujuan yang jelas, namun
setiap permainan memiiki fungsi saat ini dan jangka panjang bagi anak (Bjorklund &
Pellegrini, 2002; Smith 2005). Melalui permainan balang sandal atau lempar sandal
dapat menstimulasi perasaannya, melatih ototototnya, mengoordinasikan antara mata
dengan gerakannya, menguasai fungsi-fungsi tubuhnya dengan baik, membuat
keputusan, dan mendapatkan keahlian/kemampuan baru. Namun tidak semua anak
dapat memainkan jenis permainan yang sama. Setiap anak dengan usia yang berbeda
memiliki jenis permainan yang berbeda. Usia anak dapat menentukan jenis
permainan, dan membutuhkan waktu yang berbeda pula dalam menyelesaikan suatu
permainan (Bjorklund & Pellegrini, 2002).
B. Pendapat Guru
Menurut Bapak Subagiyo Sri Yahman, S.Pd M.Pd (2022) “Kurikulum merdeka
merupakan kurikulum yang memberikan kesempatan secara luas kepada peserta didik
atau siswa siswi untuk mengutamakan minat potensi dan bakatnya jadi tidak serta
mengutamakan perjurusan IPA atau IPS juga serta memberikan kesempatan anak untuk
mengeskplor apa yang ada di dalam dirinya. Dalam menguatkan profil pelajar pancasila
SMAN 6 Semarang itu sendiri mengambil tema tradisi budaya Jawa tentang permainan
tradisional jadi peserta didik diminta untuk menguri uri budaya Jawa,salah satunya
permainan tradisional. Permainan tradisonal di Indonesia sangat banyak sekali, syukur
syukur bisa dikombinasi dengan permainan tradisional maupun permainan modern yang
asik dan menarik.”
Menurut Bapak Subagiyo Sri Yahman,S.Pd M.Pd (2022) Permainan tradisional
zaman sekarang dengan zaman dahulu memiliki perbedaan yang jauh,permainan
tradisional dahulu cenderung ke sosial kemasyarakatan lebih banyak emosional
berpikirnya antara berperilaku serta ada point-point leluhur didalamnya selain itu juga
sering bertemu dengan tetangga sebaya sehingga menjadi akrab karena sering berkumpul.
Di zaman sekarang khususnya zaman milineal yang serba digital semua membuat anak-
anak menjadi individu yang pemalas dan menjadikan gadget sebagai kebutuhan sehari
hari oleh sebab itu adanya permainan tradisional ini bertujuan untuk membangun
karakteristik yg berjiwa sopan dan mendorong anak anak untuk menjadi generasi yang
hebat di era digital ini.
Menurut Bapak Subagiyo Sri Yahman S.Pd M.Pd manfaat permainan tradisional
di bidang olahraga banyak sekali yaitu untuk melatih kecepatan, kelincahan,
10
keseimbangan, serta melatih skill motoric peserta didik jadi menimbulkan sisi positif
yang baik karena kebanyakan anak anak sekarang sudah menyepelekan kesehatan fisik
dan mentalnya sebab adanya gadget atau handphone tersebut.
Menurut Ibu Sayidatinal ‘Aisah kurikulum merdeka itu difokuskan ke
intrakurikulernya jadi siswa bisa terkonsep seperti itu jadi siswa siswi SMAN 6
Semarang diberi waktu untuk berekplorasi dengan mengamalkan nilai nilai pancasila
yang nantinya juga ada yang memperkenalkan budaya dengan bentuk bermain permainan
tradisional.
Menurut Ibu Sayidatinal ‘Aisah perbedaan permainan zaman dulu dengan zaman
sekarang itu hanya berbeda di individual atau kelompoknya karena zaman sekarang lebih
bermain inividu saja seperti bermain handphone tetapi kalau zaman dahulu bersifat
kelompok jadi membuat karakteristik didalam individu percaya diri.
Menurut Ibu Sayidatinal ‘Aisah sisi positif dalam bermain permainan tradisional
yang jelas melatih kekompakan, sosialisme dan juga permainan tradisional zaman dahulu
lebih ke taktik jadi dikatih untuk memikirkan trik trik yang juga melatih kekompakam
teman teman.
Selain itu juga manfaat bermain permainan tradisional dibidang matematika
menurut Ibu Sayidatinal ‘Aisah salah satu contohnya bermain permainan balang sandal
yang dimana harus ada ketepatan dalam menyusun sandal yang dibangun dari segi sandal
yang harus sesuai agar seimbang.
Menurut Ibu Sayidatinal ‘Aisah upaya untuk zaman kita yang sudah melupakan
permainan tradisional yaitu dengan melestarikannya juga memperkenalkannya kepada
generasi selanjutnya jadi nantinya permainan tradisional bisa diceritakan ke anak cucu
berikutnya.
11
BAB 3
METODE DAN PEMBAHASAN
A.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,dilakukan untuk memberikan
penjelasan mengenai suatu fenomena dalam bentuk naratif, deskriptif serta penelitian ini juga
termasuk jenis penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif.
Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori,gagasan para ahli, maupun pemahaman
peniliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dukembangkan menjadi permasalahan
permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran atau
penilitian dalam bentuk dukungan empiris di lapangan.
Penelitian diuji dengan menggunakan data yang diperoleh melalui wawancara serta
pengumpulan data data yang dapat mengalisa permainan balang sandal, Hasilnya dianalisis
secara kualitatif dengan menggunakan hasil dari wawancara dan pengumpulan data yang dapat
memberikan informasi tentang balang sandal.
B.Pembahasan
Salah satu bentuk permainan tradisional yang sering dijumpai di kalangan
masyarakat adalah permainan balang sandal. Balang sandal adalah permainan sederhana
yang bahan atau alat yang dimainkan adalah sandal. Di sini diperlukan empat buah
sandal, tiga buah sandal disusun seperti pada gambar diatas, dan satu buah digunakan
untuk melempar sandal yang tersusun tersebut dan juga melempar pemain. Permainan ini
dulunya dilakukan anak untuk bermain mengisi waktu luang sepulang sekolah, hari libur,
maupun malam hari ketika bulan purnama. Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak
khususnya bagi anak laki-laki.
Dalam melakukan project ini waktu yang kelompok saya pilih yaitu pada sore hari
sehabis sepulang sekolah di lapangan SMAN 6 Semarang yang luas dan nyaman untuk
dijadikan tempat bermain yang seru. Oleh karena itu kelompok saya bersedia bermain
balang sandal diantaranya ada Faa Aisya Berliany sebagai ketua project ini, Raisa Fazila
Anindya sebagai sekretraris, beserta anggota lain yang ikut serta yaitu Fatriansyah Aldo
Muliawan, Tria Annisa Dewi Taufika, Nayaka Rafif Ramadhan, Muhammad Hadid
Alfuad. Lalu alasan kelompok saya memilih permainan tersebut adalah untuk
mengingatkan kembali permainan sederhana anak anak yang sudah jarang sekali
dimainkan serta untuk membangun budaya Indonesia salah satunya budaya gotong
royong.
Nantinya dalam melakukan permainan tersebut pasti ada beberapa cara yang harus
diketahui dan beberapa aturan lainnya.
12
13
Tugas penjaga adalah menjaga agar susunan sandal tetap berdiri sampai semua
anak yang bersembunyi tertangkap. Sedangkan tugas anak yang bersembunyi adalah
berusaha merobohkan susunan sandal tanpa sepengetahuan penjaga. Penjaga sandal
mencari teman yang bersembunyi dan jika tertangkap, penjaga harus menyebutkan nama
anak tersebut sambil kembali ke arah susunan sandal dan mengucapkan kata “undil-
undil” atau bisa diganti dengan kata lain yang berarti anak tersebut sudah tertangkap.
Begitu seterusnya hingga seluruh pemain tertangkap. Lalu dimulai dari awal lagi. Namun,
jika susunan sandal roboh sebelum semua anak tertangkap maka penjaga harus
menyusunnya dan anak yang sudah tertangkap bisa kembali bersembunyi.
2. Tidak boleh melempar pemain sambil mengejar, apalagi menipu. Maksudnya adalah
mengeluarkan gaya melempar, padahal tidak melempar. Sehingga pemain / lawan yang
akan dilempar sandal tetap melakukan gerakan menghindar.
3. Saat menyusun sandal, musuh (tim yang kalah) tidak boleh melempar sandal yang
sedang disusun,kecuali terkena oleh pemain sendiri (pemain dari tim penyusun sandal).
Asal usul permainan balang sandal ini ternyata belum diketahui dengan jelas akan
tetapi permainan ini terkenal dikalangan masyarakat Betawi,didaerah lain juga ada tapi
dengan nama yang berbeda.
BAB 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Permainan tradisional balang sandal adalah permainan sederhana dengan bahan
atau alat yang dimainkan dengan sandal. Tak hanya di kalangan masyarakat Betawi saja,
permainan ini juga ada di kebudayaan daerah lainnya di Indonesia. Nama permainan ini
berbeda-beda di satu daerah dengan daerah yang lain. Permainan ini dulunya dilakukan
anak untuk bermain untuk mengisi waktu luang sepulang sekolah, hari libur, maupun
malam hari ketika bulan purnama. Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak
khususnya bagi anak laki-laki.
Pengembangan pada permainan ini terletak pada penggunaan sandal sebagai alat
yang digunakan saat permainan. Pada permainan ini anak-anak bisa melemparkan sandal
untuk merobohkan susunan sandal.
B. SARAN
Perubahan zaman yang amat pesat ternyata berpengaruh hampir pada semua
aspek. Indonesia dengan negara yang sangat luas dan beragam tentu memiliki tantangan
yang besar untuk menyiapkan generasi yang akan meneruskan estapet kepemimpinan
bangsa ini ke depan.
Lebih jauh, permainan tradisional sebagai sebuah budaya juga perlu kita pikirkan
baik baik. Bagaimana tidak, sebabnya jika nilai nilai keindonesiaan sudah sulit
dikenalkan kepada anak anak, maka di saat yang bersamaan rasa nasionalisme pun
semakin susah untuk ditanamkan. Akan jadi apa masa depan bangsa kita, jika dipimpin
oleh orang orang yang tidak mengerti soal rasa cinta tanah air.
Kemajuan teknologi membuat anak lebih nyaman berjam jam di depan gadget.
Kita bisa membaca berbagai jurnal terkait dampak buruk ini bagi kesehatan fisik, psikis
maupun emosional. Teknologi memang banyak membantu kita, tapi bagaimanapun ia
akan tetap merusak jika digunakan tidak semestinya.
Penting bagi orang tua, pendidik, dan kita semua untuk mengenalkan kembali
permainan tradisional kepada anal anak kita. Telah menjadi tanggung jawab kita semua
16
untuk menyiapkan generasi yang memiliki "good character", dan salah satunya disiapkan
lewat Permainan Tradisional
17
Daftar Pustaka
Implementasi Kurikulum Merdeka :
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka#:~:text=Kurikulum
%20Merdeka%20adalah%20kurikulum%20dengan,mendalami%20konsep
%20dan%20menguatkan%20kompetensi.
https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-tujuan-kurikulum-merdeka-dan-
penjelasannya-perlu-diketahui-kln.html#:~:text=Salah%20satu%20tujuan
%20kurikulum%20merdeka%20adalah%20mengejar%20ketertinggalan
%20pembelajaran%20yang,apa%20yang%20diminatinya%20dalam
%20pembelajaran.
https://bobo.grid.id/read/083360385/kurikulum-diperbarui-apa-keunggulan-
kurikulum-merdeka-belajar-bagi-siswa?page=all#:~:text=Kurikulum
%20Merdeka%20berisi%20pelajaran%20yang,minat%20kita%20sebagai
%20peserta%20didik.
https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/perkenalan/profil-pelajar-pancasila/
pengertian/#:~:text=Definisi%20Profil%20Pelajar%20Pancasila,pada%20nilai
%2Dnilai%20luhur%20Pancasila.
https://www.smpn1pagedangan.sch.id/read/154/membangun-profil-pelajar-
pancasila-melalui-kegiatan-mpls#:~:text=Ada%20enam%20ciri%20yang
%20menjadi,%3B%20dan%20(6)%20kreatif.
Permainan Tradisional :
https://ojs.unm.ac.id/pir/article/download/13131/7779#:~:text=Permainan
%20tradisional%20sering%20disebut%20juga,bagi%20masyarakat
%20khususnya%20anak%2Danak.
https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/manfaat-permainan-tradisional-
#:~:text=Selain%20sebagai%20sarana%20bernostalgia%2C%20bermain,%2C
%20matematika%2C%20dan%20interaksi%20sosial.&text=Permainan%20ini
%20bisa%20Anda%20mainkan%20berdua%20si%20kecil.
18
https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/06/2021/Permainan-
Lempar-Sandal
https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/06/2021/Permainan-
Lempar-Sandal#:~:text=Adapun%20manfaat%20yang%20diperoleh
%20dari,agar%20kesehatan%20fisiknya%20pun%20terjaga.
https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/06/2021/Permainan-
Lempar-Sandal#:~:text=Tiga%20sandal%20disusun%20berdiri
%20menyerupai,tapi%20harus%20terseret%20di%20tanah.
https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/06/2021/Permainan-
Lempar-Sandal#:~:text=Tiga%20sandal%20disusun%20berdiri
%20menyerupai,tapi%20harus%20terseret%20di%20tanah.
19
LAMPIRAN
Gambar Dokumentasi wawancara
20