Anda di halaman 1dari 9

LOKASI SMA NEGERI 1

BUKITTINGGI
DISUSUN UNTUK TUGAS GEOGRAFI

KELOMPOK 4
1. Muhammad Rizki Yerilwan Putra
2. Muhammad Taufik Asyadri
3. Nabil Al Faiq Rinovka
4. Nadhifa Intan Swandi
5. Nafidza shadrina Diva Aulia
6. Permana Wildan
7. Putri Rima Oktaviandri

X IPA I

SMA NEGERI 1 BUKITTINGGI


SUMATERA BARAT
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang berlimpah dalam
penyusunan laporan penelitian ini. laporan penelitian ini merupakan syarat wajib dalam
menyelesaikan tugas mata kuliah.

Ada kebanggaan tersendiri jika kegiatan penelitian ini bisa selesai dengan hasil yang baik. Dengan
keterbatasan penulis dalam membuat riset, maka cukup banyak hambatan yang penulis temui di
lapangan. Dan jika penelitian ini pada akhirnya bisa diselesaikan dengan baik tentulah karena
bantuan dan dukungan dari banyak pihak terkait.

Untuk itu, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Diantaranya :
1. Dr. Baidan Mukmin selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya
untuk membimbing penulis.
2. Bapak Gilang Karta selaku pembimbing selama kegiatan penelitian ini berlangsung.
3. Orang Tua yang sudah mendukung dan memberi semangat setiap saat.

Tak ada yang bisa penulis berikan selain doa dan rasa terima kasih yang tulus kepada para
pendukung. Namun tidak lupa juga masukan yang berguna seperti saran atau kritik dari para
pembaca sangat diharapkan oleh penulis. penulis sangat berharap bahwa laporan penelitian ini
akan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan menambah pengetahuan bagi kita
semua.

Bukittinggi, 23 Oktober 2019

Kelompok 4
HALAMAN PENGESAHAN

a. Judul makalah : Letak SMA Negeri 1 Bukittinggi


b. Nama kelompok : Kelompok 4
c. Ketua pembuat makalah
 Nama : Muhammad Rizki Yerilwan Putra
 Jenis kelamin : Laki-laki
d. Jumlah anggota kelompok : 7 orang
e. Guru pembimbing
 Nama :

Bukittinggi, 23 Oktober 2019

Menyetujui,
Guru pembimbing Ketua makalah

( ) ( )
NIP

1
DAFTAR ISI
Halaman pengesahan…………………………………………………………………………
Kata pengantar………………………………………………………………………………….
Daftar isi………………………………………………………………………………………….
Daftar gambar…………………………………………………………………………………...
Daftar tabel……………………………………………………………………………………....
Bab 1 pendahuluan…………………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………
1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………….……………...
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………….
Bab 2 Landasan Teori………………………………………………………………….
2.1 Tinjauan Pustaka………………………………………………………………….
2.2 Hipotesis………………………………………………………………………….
Bab 3 Metodologi Penelitian……………………………………………………………
3.1 Populasi dan Sampel…………………………………………………………........
3.2 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………….…
3.3 Instrumen Penelitian……………………………………………………………...
Bab 4 Analisis Data…………………………………………………………………….
4.1 Identitas Narasumber…………………………………………………………….
4.2 Pernyataan dan Jawaban………………………………………………………....
4.2.1 Rangkuman………………………………………………………………
4.2.2 Individu…………………………………….…...………………………..
Bab 5…………………………………………………………………………………………….
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………………
5.2 Saran……………………………………………………………………………..
Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

SMA Negeri 1 Bukittinggi adalah sekolah menengah atas berstatus negeri tertua di Kota
Bukittinggi. Sekolah ini terletak di Jalan Syekh M. Jamil Jambek No. 36, Kelurahan Pakan Kurai,
Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukitinggi, Sumatra Barat. Sekolah ini sempat berstatus Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang dimulai sejak tahun 2006 dan termasuk 5 R-SMABI
pertama di Indonesia.
Sejarah SMA Negeri 1 Bukittinggi berawal dari SMA Negeri ABC Bukittinggi yang kegiatannya
dipusatkan di Birugo, bekas gedung yaitu bekas gedung Sekolah Raja (Kweekschool) serta
Sekolah Negeri (Prifaatschool). Pada tahun 1957, Pemerintah Pusat Bukittinggi kemudian
memutuskan untuk memindahkan SMA Negeri IB yang menjadi cikal bakal SMA Negeri 1
Bukittinggi kini. Sejarah sekolah ini dimulai dengan pembangunan Gedung Induk berlantai tiga
pada tahun 1957 di sebuah daerah pertanian yang sejuk, yang di dalam bahasa Belanda disebut
Landbouw yang juga berarti pertanian. Hingga saat sekarang ini, lokasi SMA Negeri 1 Bukittinggi
tetap berada di kawasan Landbouw atau lebih tepatnya di Jalan Syekh M. Jamil Jambek No. 36,
Kelurahan Pakan Kurai, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukitinggi, Sumatra Barat. Sekolah ini
mendapatkan predikat sebagai Sekolah Berintegritas Ujian Nasional dengan nilai Indeks Integritas
Ujian Nasional (IIUN) sekolah menengah atas tertinggi di Provinsi Sumatra Barat.
Kini, kawasan SMA Negeri 1 Bukittinggi berada di daerah yang cukup padat. Bagaimana tidak,
terdapat banyak sekolah baik itu SD, SMP, maupun SMK. Selain itu, lokasi sekolah ini juga dekat
dengan pemukiman penduduk dan pasar. Sehingga secara tidak langsung keadaan ini akan
memberikan pengaruh bagi siswa-siswi yang bersekolah di SMA Negeri 1 Bukittinggi, terutama
pada murid kelas X yang masih belum terbiasa dengan lingkungan ini.
Maka dari hal itu, pada makalah ini kami akan membahas bagaimana pengaruh lokasi SMA
Negeri 1 Bukittinggi terhadap murid kelas X Tahun Pelajaran 2019/2020. Pengaruh akan
ditekankan kepada bagaimana murid-murid tersebut dapat sampai ke SMA Negeri 1 Bukittinggi
dengan efekktif dan efisien serta tepat pada waktunya.

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Apakah lokasi SMA N 1 Bukittinggi strategis atau tidak?


1.2.2 Apakah lokasi SMA N 1 Bukittinggi efektif untuk dijadikan kawasan belajar?
1.2.3 Bagaimana pengaruh letak SMA N 1 Bukittinggi terhadap siswa di dalamnya?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui apakah SMA 1 Bukittinggi letaknya strategis atau tidak
1.3.2 Untuk menilai keeferktifan letak SMA 1 Bukittinggi sebagai tempat Pendidikan
1.3.3 Apa dampak dari letak SMA 1 bagi siswa siswa yang ada di dalamnya

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Pihak sekolah, makalah ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan oleh pihak
sekolah untuk membuat kebajikan.
1.4.2 Bagi Siswa dan Guru, makalah ini dapat memberi tahu siswa dan guru bagaimana
letak SMA Negeri 1 Bukittinggi.

BAB 2
LANDASAN TEORI
3.1 Tinjauan Pustaka
Pemilihan lokasi sekolah menengah, terutama SMA haruslah dipertimbangkan dengan
cermat. Ciri lokasi sekolah yang baik itu salah satunya haruslah strategis dan kondusif sebagai
kawasan belajar. Lokasi tidak hanya yang terbaik secara ekonomis, namun juga dalam
kenyamanan siswa. Namun, kenyataannya fenomena yang ada menunjukkan bahwa banyak sekali
lokasi sekolah yang tidak tepat karena terletak di dekat pusat-pusat keramaian seperti pasar,
terminal atau pun yang terkena dampak banjir dan rawan bencana sehingga mengganggu proses
pembelajaran. Dan banyak juga lokasi sekolah SMA yang sulit untuk dijangkau karena lokasi yang
tidak didukung oleh sarana transportasi umum sebagai mitra pendidikan. Kenyataan tersebut
menunjukkan masih lemahnya perencanaan pendidikan dalam menentukan lokasi sekolah.
Perencanaan pendidikan yang tidak mampu untuk memprediksi atau melakukan perkiraan
(forecasting) terhadap hal-hal masa depan.
1. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia tahun 1945
dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa.
2. Menurut Guruge (1972: 125) educational planning is the process of preparing decisions for
action in the future in the field of educational development is the function of educational
planning
3. UNESCO telah melakukan penelitian sebagai salah satu instrumen kebijakan pada tahun
1977 yang dilakukan oleh Jaques Hallack di 14 negara berkembang di Asia, Afrika dan
Eropa. menurut Hallack (1977: 89) kerangka kerja dari pemetaan sekolah adalah it also
helps to co-ordinate networks of schools of different levels, types of instruction and must
take note of the geographical distribution of population.
4. Menurut Moelyarto (2008) lokasi optimal adalah lokasi yang terbaik secara ekonomis.
Model yang sederhana dari teori lokasi adalah memperoleh keuntungan ekonomi dengan
cara meminimkan biaya transportasi (Djojodipuro, 1992).
2.2 Hipotesis
Lokasi SMA Negeri 1 Bukittinggi sudah cukup strategis karena dapat dijangkau dari
berbagai tempat, baik itu dalam kota maupun luar kota. Namun lokasi ini belum efektif untuk
digunakan sebagai tempat belajar karena dekat dengan keramaian dan pasar. Sehingga hal terebut
menimbulkan berbagai permasalahan bagi siswa yang bersekolah di SMA Negeri 1 Bukittinggi.
Masalah tersebut contohnya macet, terlambat dan lain sebagainya. Serta lokasi ini juga membawa
pengaruh sosial ke SMA Negeri 1 Bukittinggi. Mengingat lokasinya dekat pasar dan siswa yang
berasal dari berbagai tempat, pastinya SMA Negeri 1 Bukittinggi menjadi tempat berbaurnya
berbagai budaya yang saling berbeda satu sama lain. Akibatnya, ada siswa yang mampu
menghadapi gejolak tersebut dan ada yang malah terpengaruh sehingga mengubah perilaku
menjadi kurang baik.
BAB 3
METOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel


Populasi yang diambil dalam penelitian ini siswa kelas X SMA Negeri 1 Bukittinggi.
Sampel yang digunakan adalah masing-masing 1 orang perwakilan dari setiap kelas.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan pada makalah ini adalah dengan pengisian
angket daring, menggunakan google form.

3.4 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan angket yang dibuat dari google
form. Data tersebut kemudian dibagikan melalui media sosial.

4
5 https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSchrZbMzT17P_cqIt-6PI7h-
eGPSkphWiKBpgpLxT_wer1gYA/viewform?usp=sf_link

Anda mungkin juga menyukai