SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial
pada Jurusan PMI Konsentrasi Kesejahteraan Sosial
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar
Oleh:
ZARAH ZAHRANI ZAINUDDIN
NIM. 50300116026
benar adalah hasil karya sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa merupakan
duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
iii
KATA PENGANTAR
skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Upaya guru sekolah luar biasa jenetallasa dalam
serta mampu kita jadikan tauladan, beliaulah yang telah menunjukkan jalan
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
strata satu (S1) pada jurusan PMI.Kons Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan
menyelesaikan skripsi ini adalah berkat ketekunan dan bimbingan serta bantuan dari
berbagai pihak.
Maka dari itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan
iv
1. Prof. Hamdan Juhanis, M.A., Ph.D Sebagai Rektor, Prof. Dr. Mardan, M.Ag
2. Dr. Firdaus Muhammad, MA., Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dr.
Irwan Misbach, SE., M.Si, sebagai Wakil Dekan I,Dr. Hj. Nurlelah Abbas.
Lc, M.A, sebagai Wakil Dekan II, Dr. Irwanti Said, M.Pd sebagai Wakil
3. Prof. Dr. H. Hasaruddin, M.Ag dan Dr. Sakaruddin Mandjarreki, S.Sos. M.Si
5. Dr. St. Rahmatiah, M. Sos.I dan Dr. Sakaruddin Mandjarreki, S. Sos., M.Si
6. Seluruh dosen, Kepala Bagian Tatat Usaha, Kasubag Umum dan Akademik,
v
bersama seluruh staf Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberi
8. Terkhusus untuk kedua orang tua saya, Ayahanda Zainuddin dan Ibunda
Tahira ucapan terima kasih yang tak terhingga karena telah bekerja keras
motivasi, nasehat dan doa sehingga peneliti bisa sampai pada titik akhir
vi
DAFTAR ISI
vii
17
D. Anak Disabilitas DalamPndanganIslam...........................................
26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis danLokasiPenelitian................................................................
28
B. PendekatanPenelitian........................................................................
29
C. Jenis danSumberData.......................................................................
30
D. MetodePengumpulanData................................................................
31
E. InstrumenPenelitian..........................................................................
32
F. Tekhnik Pengolahan danAnalisisData..............................................
33
BAB IV HASIL PENELITIAN..........................................................................
36-59
A. GambaranLokasiPenelitian..............................................................
36
B. Peran Guru Dalam Membangun Mental Anak Tunagrahita
di Sekolah Luar Biasa Jenetalasan di Desa Jenetallasa
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa..........................................
47
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Guru Sekolah Luar
Biasa Jenetallsa Dalam Membangun Mentl Anak
Tunagrahita di Desa Jenetallasa Kecamatan Pallangga
Kabupaten Gowa..............................................................................
53
BAB V PENUTUP ..............................................................................................
60-61
A. Kesimpulan.......................................................................................
60
B. Implikasi ..........................................................................................
60
DAFTAR PUSTAKAN ......................................................................................
62
LAMPIRAN ........................................................................................................
64
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................
77
viii
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2. Data Pendidik & Tenaga Kependidikan di SLB Jenetallasa ...............
40
41
x
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat
Nama
Huruf Arab Nama Huruf Latin
ح
ha (dengan titikbawah)
Ḥa ḥ
خ Kha Kh ka dan ha
د Dal D
De
xi
bawah)
غ Gain G Ge
ف Fa F Ef
ق Qaf Q Qi
ك Kf K Ka
ل Lm L El
و Mim M Em
ن Nun N En
و Wau W We
هـ Ha H Ha
ى Ya Y Ye
Hamzah ( )ءyang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda
apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (‟).
B. Vocal
xii
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
a a fathah ا
i i kasrah ا
u u dammah ا
Contoh:
C. Maddah
xiii
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa
harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda,yaitu:
qi>la:قِـيْـ َل
ُ ْيَـمـُو
yamu>tu:ت
D. Tā’marbutah
Transliterasi untuk tā’ marbutah ada dua, yaitu: tā’ marbutah yang hidup atau
mendapat harkat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan
tā’ marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h].
Kalau pada kata yang berakhir dengan tā’ marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka tā’
marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).
xiv
Contoh:
ْ ُضـة
األطفَا ِل َ َْرو : raudah al-atfāl
xv
ABSTRAK
Nama : ZARAH ZAHRANI ZAINUDDIN
Nim : 50300116026
JudulSkripsi : Upaya Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Jenetallasa Dalam
Membangun Mental Anak Tunagrahita di Desa Jenetallasa
Kecamatan Pallangga KabupatenGowa.
xvi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Anak adalah anugrah dan amanah dari Allah Swt yang wajib di
orang tuanya. Hal ini di lakukan untuk menjamin pertumbuhan fisik dan
mental mereka.
intelektual, mental, dan /atau sensorik dalam jangka waktu lama yang
1
2
dengan istilah anak cacat, anak berkelainan atau anak luar biasa. Individu
2
Umi Kusyairi, Konsep Diri Remaja Dengan Orang Tua Berkebutuhan (Khusus, Makassar:
Alauddin university press 2012), h. 59
3
social.3
berbahasa maupun motorik (gerak reflek). Pada anak tunagrahita hal itu
penyandang cacat di mana para tuna netra diberikan latihan dengan cara
3
Triyani “Interaksi Sosial Anak Tungrahita Di SDN Bantul “ Skripsi (Fakultas Ilmu
Pendidikan Universtas Negeri Yogyakarta Univrsitas Negeri Yogyakarta, 2013), h. 1
4
Oktavia Mulyaningtyas “Peran Sekolah Luar Biasa Pertiwi Dalam Meningkatkan
Kecerdasan Anak Didik Tunagahita” Skripsi (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta, 2010) , h. 3.
4
khusus bagi anak tuna grahita yang didirikan oleh Bijzonder Onder Wijs
sekolah khusus untuk tuna rungu juga di buka di Bandung oleh seorang
luar biasa (SLB). Penyelenggara SLB, sejak dulu hingga kini, sebagian
yang mulamula oleh seksi pengajaran luar biasa merupakan bagian dari
Bagian dari Jawatan pendidikan umum. Sejak tahun 1980 SLB dibina
Selatan saat ini merupakan salah satu sekolah yang dikenal secara luas,
dan menjadi tujuan bagi orang tua anak berkebutuhan khusus (ABK) di
Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa ada lebih dari dua ratus ABK
1. Fokus Penelitian
5
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67657/Chapter%20II.pdf?sequence=
4&isAllowed=y
6
https://www.kemendikbud.go.id//main/blog/2018/sekolah-luar-biasa-jenetallasa-harapan-
anakanak-berkebutuhan-khusus-di-kabupaten-gowa.
6
baru sehingga tidak keluar dari dari apa yang menjadi fokus penelitan.
Penulis hanya fokus pada Upaya Guru Sekolah Luar Biasa (SLB)
2. Deskripsi Fokus
Upaya Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Jenetallasa Dalam Membangun Mental
a. Upaya
b. Sekolah LuarBiasa
Sekolah luar biasa (SLB) juga merupakan salah satu lembaga pendidikan
c. Mental
proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal dan ingatan. Seperti mudah
tidak dapat mengambil suatu keputusan yang baik dan benar, bahkan
salah, yang hak dan yang batil, antara halal dan haram, yang bermanfaat
a. Anak Tunagrahita
retardasimental (mental
masa perkembangannya.
C. Rumusan Masalah
mengembangkan pokok masalah yaitu “ Bagaimana Upaya Guru Sekolah Luar Biasa
7
Fitri fitria, “sekolah luar biasa”, http://fitriafitri.weebly .com/sekolah-luar-biasa.html
8
Gowa?
D. Kajian Pustaka/PenelitianTerdahulu
lapangan, penulis hanya menemukan skripsi yang hampir sama dengan judul
penelitian yaitu:
1. Skripsi oleh Oktavia Mulyaningtyas alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta Menulis dalam bentuk skripsi pada tahun
2010 dengan judul “Peran sekolah luar biasa pertiwi dalam meningkatkan
kecerdasan anak didik untuk anak tunagrahita (studi kasus di sekolah luar
biasa pertiwi kelurahan bangunsari kabupaten ponorogo jawa timur)”.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi kualitatif, yaitu
penelitian yang hanya menggambarkan, mengungkapkan, menceritan dan
meringkas berbagai kondisi dan juga situasi yang ada pada sekolah luar biasa
pertiwi.8
8
Oktavia Mulyaningtyas “Peran Sekolah Luar Biasa Pertiwi Dalam Meningkatkan
Kecerdasan Anak Didik Untuk Anak Tunagrahita’’ Skripsi (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta,2010)
9
Dengan demikian, bahwa dari hasil penelitian tersebut secara keseluruhan berbeda,
karna tidak ada satupun yang menyinggung tentang Upaya Guru Sekolah Luar Biasa
1. Tujuan Penelitian
KabupatenGowa
b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Guru Sekolah Luar Biasa
2. Kegunaan Peneliti
a. Kegunaan Teoritis
b. Kegunaan Praktis
2) Di harapkan penelitian ini dapat berguna sebagai wacana baru yang dapat
3) Dengan adanya penelitian ini, semoga Sekolah Luar Biasa Jenetallasa dapat
dikenal baik dari luar daerah maupun dalam daerah Kabupaten Gowa.
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
Pendidikan Luar Biasa atau Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan pendidikan
bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental sosial, tetapi memiliki potensi
Pendidikan Nasional Tahun 2003, pendidikan terdiri dari beberapa jenis, yaitu
Pendidikan Khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
Biasa. Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah sekolah khusus bagi anak usia sekolah yang
Nasional Tahun 1993, Lembaga pendidikan SLB adalah lembaga pendidikan yang
bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan/atau mental,
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat
tanaga pendidik, yaitu guru SLB. Guru pendidikan luar biasa selain mengajar mereka
juga berperan dalam membantu perkembangan anak didiknya sehingga mereka dapat
mengembangkan kemamapuannya.10
pendengaran (TunaRunggu)
pendidikan secara khusus untuk peserta didik Tunagrahita ringan dan SLB
tuna daksa tanpa adanya gangguan kecerdasan dan SLB D1, yaitu lembaga
pendidikan secar khusus untuk peserta didik tuna daksa yang disertai dengan
gangguankecerdasan.
pendidikan secara khusus untuk peserta didik yang menyandang kelainan pada
tunalaras
tunaganda.11
11
Mimin Camini, Pendidikan Segregasi (Modul 1: Pendidikan Kebutuhan Khusus), h. 4.
12
http://lidya-plb2011.blogspot.co.id/2011/10/apa-itu-pendidikan-luar-biasa.html
14
1. Karakteristik Fisik
a. Pertumbuhan
tahunnya. Pada masa ini, terdapat perbedaan antara anak perempuan dan
ketertinggalan mereka.13
Perbedaan lain yang akan terlihat pada aspek fisik antara anak
laki-laki dan perempuan adalah pada bentuk otot yang dimiliki. Anak laki-
laki lebih berotot dibandingkan anak perempuan yang memiliki otot lebih
lentur.
b. Kemampuan Motorik
motorik kasar dan halus pada anak usia sekolah ini mulai terlihat matang.
13
Edy Gustian, Anak Cerdas Dengan Prestasi Rendah (Cet 1 Jakarta: Puspa Swara,
2002),h.1
15
Kemampuan motorik halus anak pada usia sekolah berkembang dengan pesat.
membutuhkan keterampilan motorik halus, seperti alat tulis. Pada anak usia sekolah, terlihat
perbedaan yang jelas antara anak perempuan dan dan anak laki-laki dalam hala kemampuan
fisik. Dibandingkan dengan anak perempuan, anak laki-laki lebih lincah dan lebi memiliki
permainan-permainan.14
2. Karakteristik Mental-Intelektual
yang jelas dari para ahli kejiwaan. Secara etimologi kata mental berasal
psyche, artinya psikis, jiwa atau kejiwaan. Secara sederhana mental dapat
dipahami sebagai sesuatu yang berhubungan dengan batin dan watak atau
Kata mental diambil dari bahasa Latin yaitu dari kata mens atau
metis yang memiliki arti jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat. Dengan
demikian mental ialah hal- hal yang berkaitan dengan psycho atau
14
Edy Gustia,Anak Cerdas Dengan Prestasi Rendah, h. 2.
16
kematangan pada saat anak memasuki usia sekolah. Cirri khas anak usia
pengetahuan dan pengalaman baru. Oleh karena itu, masa ini juga disebut
untuk tahu yang besar, anak sangat cepat mempelajari hal-hal baru yang
a. Kebiasaan mentalsehari-hari
b. Kebiasaan mental
15
http://hakamabbas,blogspot.com/2014/01/pengertian-mental.html
16
Edy Gustia,Anak Cerdas Dengan Prstasi Rendah, h. 8
17
member otak cara yang sangat efisien untuk mengelola informasi dengan
c. Ketahanan mental
Ketahanan mental ialah keinginan yang kuat berupa sikap atau kepercayaan
tentang keadaan atau pengalaman yang akan datang. Ketahanan mental ini
mempunyai pengaruh yang berguna atas persiapan anda untuk mengenal dan
adiktif selama masa perkembangan dari nol tahun hingga delapan belas tahun, sesuai
kemampuan intelektual jika diukur dengan WISC-3 1991, mempunyai skor IQ 70,
dan mempunyai hambatan pada komponen yang tidak bersifat intelektual, yakni
perilakuadiktif.
17
Karl Albrecht, Daya Pikir Metode Peningkatan Potensi Berfikir, (Cet: 4, Semarang: Effhar
Semarang 1992)
18
anak normal pada umumnya. Anak tunagrahita memiliki perkembangan yang tidak
beda antara anak tunagrahita yang lain tergantung tingkat intelegensinya, dan inilah
2. Karakteristik UmumTunagrahita
pelajari, yaitu:19
a. Keterbatasan Intelegensi
18
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Cet: 2, PT Imtima
2007),h.45
19
Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung : PT. Refika Aditama, 2006),
h.103
19
a. Keterbatasan Sosial
diawasi.
menyelesaikan reaksi pada situasi yang baru dikenalnya, selain itu anak
membedakan antara yang baik dan yang buruk dan membedakn yang
3. Klasifikasi AnakTunagrahita
dialaminya.
dengan anak normal yang lain, dan mempunyai tingkat IQ yang berkisaran
b. Tunagrahita Sedang
terlihat jelas. Sebagian anak mempunyai kondisi fisik yang terlihat jelas
berbeda dengan anak lainnya, terutama dari segi wajah. Namun ada pula
angka 30 sampai 50. Pendidikan yang bisa diselesaikan oleh anak dalam
kelompok ini biasanya setingkat dengan kelas dua sekolah dasar umum.
c. Tunagrahita Berat
21
bawah, anak dalam kelompok ini akan membutuhkan bantuan orang lain
keseluruhan.
a. Masalah Belajar
kesulitan mereka dalam berfikir secara abstrak dan harus belajar dengan
objek yang bersifat konkrik. Masalah masalah belajar yang dialami anak
dan ditata secara berurutan; (2) Setiap bagian dari bahan ajar tersebut
tunagrahita tersebut dianggap aneh dan tidak lazim dilihat dari ukuran
bunyi bahasa dengan benar. Mereka juga kesulitan dalam memahami dan
23
d. Masalah Kepribadian
masyarakat yang tidak paham pada umumnya. Pemberian label yang terus
3) Stres Keluarga
sayang dan kehadiran anak tersebut diterimah oleh kedua orang tuanya.
Apabila anak tersebut ditolak atau terlalu dilindungi oleh kedua orang
tuanya, maka ketika dewasa anak tersebut akan sulit menyusaikan diri.
yang seperti ini dapat mengakibatkan masalah perilaku dan emosi pada
anak bersangkutan.
5) Disfungsi Otak
25
6) Kesadaran Rendah
kognitif yang rendah pula. Pola kepribadian yang rendah atau tidak
tunagrahita.20
untuk menentukan sekolah yang terbaik bagi anak yang sesuai dengan
20
Kemis,Ati Rosnawati, pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Tunagrahita (Bandung:PT.Luxima Metro Media, 2013), h 21
26
umum karena gengsi. Jika yang dibutuhkan anak adalah Sekolah Luar
juga harus melalui rincian sedemikian rupa, dan materi yang bersifat
paraahli.
agar dapat menjadi bekal hidup bagi anak-anak tunagrahita agar ia tidak
kognitif anak usia dini untuk melihat sajauh mana perkembangannya jika
ada.
perilaku yang yang pasif. Sebaiknya perbanyak mengajarkan kegiatan yang akan
Terkadang kita berfikir anak berkebuthan khusus tidak berguna sama sekali,
hanya menyusahkan orang lain dan merupakan aib bagi keluarga, paradigma seperti
itu masih saja terjadi akhir-akhir ini. Untuk itu perlu pembaharuan agar merekapun
memiliki hak untuk hidup bahagia layaknya manusia pada umumnya. Allah
menciptkan sesuatu pasti ada hikmanya, tak ada ciptaannya yang tak bermanfaat.
Allah sayang sama kita. Mungkin dengan diciptakannya anak berkebutuhan khusus
bisa membuat hati kita lebih beryukur, atau bisa juga merupakan ujian mrupakan
ujian bagi keluarga dan seberapa besar kesabaran mereka dalam mengurus anak
berkebutuhan khusus. Melihat anak berkebutuhan khusus kadang membuat hati kita
terenyuh, itu semua bisa melembutkn hati kita yang sangat keras, mereka juga
Islam memandang sama semua manusia, islam tak melihat dari fisik, harta
dan tahta melainkan dari hati dan keimanan seseorang. Kita tidak boleh membeda-
bedakan antara individu yang satu dengan yang lainnya. Seperti yang tercantum yang
21
Devita Retno https://DosenPsikologi.com/Ciri-ciri-anak-tunagrahita
28
َ ْت ٰخَ ٰلَتِ ُك ْم أَوْ َما َملَ ْكتُم َّمفَاتِ َح ٓۥهُ أَو
َ ص ِديقِ ُك ْم ۚ لَي
ْس ِ ت َع ٰ َّمتِ ُك ْم أَوْ بُيُو
ِ ت أَ ْخ ٰ َولِ ُك ْـم أَوْ بُيُو ِ أَ ْع ٰ َم ِم ُك ْم أَوْ بُيُو
۟ وا َج ِميعًا أَوْ أَ ْشتَاتًا ۚ فَإِ َذا َدخَ ْلتُم بُيُوتًا فَ َسلِّ ُم
ِ وا َعلَ ٰ ٓى أَنفُ ِس ُك ْم ت َِحيَّةً ِّم ْن ِعن ِد ٱهَّلل ۟ َُعلَ ْي ُك ْم ُجنَا ٌح أَن تَأْ ُكل
ِ َُم ٰبَ َر َكةً طَيِّبَةً ۚ َك ٰ َذلِكَ يُبَيِّنُ ٱهَّلل ُ لَ ُك ُم ٱلْ َءا ٰي
َت لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِلُون
Terjemahan:
Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak pula bagi orang pincang, tidak pula
bagi orang sakit dan tidak pula bagi dirimu, makan bersama-sama mereka di
rumah kamu atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah
saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudara-saudaramu yang
perempuan, di rumah saudara-saudara bapakmu yang laki-laki, di rumah
saudara-saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara- saudara ibumu
yang laki-laki, di rumah saudara-saudara ibumu yang perempuan, (di rumah)
yang kamu miliki kuncinya atau di rumah kawan- kawanmu. Tidak ada
halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendiri-sendiri.
Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam
kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penh berkah dan baik dari sisi
Allah. Demikian Allah menjelaskan ayat-ayatnya agar kamu mengerti.22
berkebutuhan khusus seperti buta, pincang, bisu, tuli atau bahkan sakit.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
penelitian kualitatif selalu menekankan pada tiga aspek penting. Pertama, pada unit
analisis mikro dimana satuan yang diteliti dibatasi sedemikian rupa sehingga lebih
dapat dijelaskan secara terperinci, kedua, penelitian bersifat holistik dalam arti
melihat obyek yang diteliti secara menyeluruh didalam satu kesatuan. Suatu
fenomena disini dilihat sebagai keseluruhan (wholensess) dari sebuah proses sosial
salah satu kekuatan perbandingan ini juga yang membuat penelitian kualitatif dapat
menekankan proses dan dapat menegaskan konteks sosial dimana suatu gejala itu
muncul.24
24
Syamsuddin AB, Dasar-Dasar Teori Metode Penelitian Sosial, (Ponorogo Jawa Timur
Indonesia: Wade Group, 2017 ) h.30.
29
2. Lokasi Penelitian
yang diteliti adalah Upaya Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Jenetallasa
3. Waktu Penelitian
hasil penelitian.
B. Pendakatan Penelitian
dibalik realita yang nyata (manifest) karena dunia yang sebenarnya baru
25
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Putra Grafika) h. 136
26
Zulfi Mubaraq, Sosiologi Agama, (Jakarta Bumi Aksara,2004), h. 1
30
observasi dan wawan cara kepada informan yang telah penulis tetapkan
Pallangga Kabupaten Gowa. Jadi jumlah informan dari skripsi ini ada 4
dilakukan.
2. Sumber DataSekunder
Sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh melalui pihak
Data sekunder tersebut juga data tersedia.27 Sumber data sekunder dalam
penelitian ini yaitu data yang dikumpulkan untuk melengkapi data primer
27
Lexyj.danMeleong.MetodePenelitianKualitatif.(Bandung.PT.RemajaRosdaKarya.2005).
H. 226
31
1. Observasi
terarahketujuan.28
proses yang tersususn dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dan
ingatan.29
28
Syamsuddin AB, Paradigma Metode Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif, (Makassar:shofia, 2016), h.65.
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010),
32
2. Wawancara
keyakinannya.30
lakukan.
3. Dokumentasi
buku tentang pendapat, teori, dalil atau hokum-hukum dan lain-lain yang
E. Instrumen Penelitian
h.203.
30
Basrowi dan Suandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Rineka Cipta), h.109.
31
Syamsuddin AB, Dasar-Dasar Teori Metode Penelitian Sosial, (Ponorogo Jawa Timur
Indonesia: Wade Group, 2017), h. 108.
33
lainnya.32
informasi yang merujuk pada hasil penelitian nantinya. Oleh karena itu,
data yang lengkap dan akurat dalam suatu peneliti diantaranya: Observasi,
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta Rineka
Cipta),h.68.
33
Syamsuddin AB, Dasar-Dasar Teori Metode Penelitian Sosial, (Ponorogo Jawa Timur
Indonesia Wade Group, 2017), h. 111.
34
tentang kasus yang diteliti dan menjadikannya sebagai teman bagi yang
lain.34
data yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-
sintesis, menyusun kedalam pola, memili mana yang penting, dan yang
34
Noen Muhajrin, Metode Penelitian Kualitatif, (Jogjakarta: Rake Sarasin), h. 138.
35
penarikankesimpulan.
2. Penyajian Data
masalah.
menjelaskan alur sebab akibat suatu fenomena dan nauma terjadi. Dalam
pengumpulan data atau reduksi data atau perbaikan dalam penyajian data
serta hasil akhir dapat ditarik sebuah kesimpulan secara garis besar dan
35
Syamsuddin AB h. 112,
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Letak Geografis
Selatan saat ini merupakan salah satu sekolah yang dikenal secara luas,
dan menjadi tujuan bagi orang tua anak berkebutuhan khusus (ABK) di
36
Observasi Lingkungan sekitar SLB Jenetallasa
37
Data Sekolah Luar Biasa Jentallasa
37
anak berkebutuhan khusus. Pada saat itu setelah acara penamatan selesai
Pada saat itu, guru dari Sekolah Luar Bisa Jenetallasa yaitu ibu Aisyah
Gaffar datang ke puskesma dan kantor desa untuk meminta data-data dari
anak yang berkebutuhan khusus dan ternyata ada sekitar 200an anak yang
a. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah SLB JETALASA
NPSN 40318381
Jenjang SLB
Pendidik
an
Status Sekolah Swasta
38
Aisyah Gaffar, Kepala Sekolah (52 th) , Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara.
Gowa, 17 September 2020
38
SK Izin 188.4/PD4/430/2009
Operasio
nal
Tgl SK Izin 2009-12-2
Operasional
12 Kebutuhan Khusus -
Dilayani
17
MBS Ya
18
Memungut Iuran Tidak
19
Nominal/Siswa 0
20
Nama Wajib Pajak YAYASAN PENDIDIKAN AMANAH
21
NPWP 028620135807000
3. Kontak Sekolah
Nomor Fax -
Email nurtikanahwi@gmail.com
Website http:slbjenetallasa.sch.id
4. Data Periodik
5. Sanitasi
Jenetalasa
Status
No Nama Jenis
Kepegawaian
PTK
No
Pendidikan Khusus
1 Tunanetra
2 Tunarungu
3 Tunagrahita
4 Tunadaksa
5 Autis
Sumber Data : Buku Profil SLB Jenetallasa
Usia L P Total
< 6 tahun 0 1 1
6 -12
tahun 24 20 44
13 - 15
tahun 10 6 16
16 - 20
tahun 10 7 17
> 20
tahun 3 1 4
Total 47 35 82
Sumber Data : Buku Profil SLB Jenetallasa
43
Agama L P Total
Islam 4 3
6 4
Kristen 0 1
Katholik 1 0
Hindu 0 0
Budha 0 0
Konghucu 0 0
Total 4 3
7 5
Sumber Data : Buku Profil SLB Jenetallasa
Tingkat
L P Total
Pendidikan
Tingkat 2 8 4 12
Tingkat 9 5 1 6
Tingkat 1 11 4 15
Tingkat 4 2 5 7
Tingkat 8 3 2 5
Tingkat 3 4 6 10
Tingkat 10 4 4 8
Tingkat 5 2 3 5
Tingkat 6 1 2 3
Tingkat 7 5 3 8
Tingkat 11 1 0 1
Tingkat 12 1 1 2
Total 47 35 82
Sumber Data : Buku Profil SLB Jenetallasa
bagi semua pihak menyangkut peserta didik, pendidik, dan staf sekolah.
Adapun sarana dan prasarana yang ada di Sekolah Luar Biasa (SLB)
Jenetallasa yaitu:
2) Ruang Pendidik
3) Ruang Belajar
4) Ruang Perpustakaan
5) Aula
6) UKS
7) PapanTulis
9) Bangku
12) Toilet
13) Komputer
14) Printer
18) TempatSampah
19) Mobil
45
20) Gudang39
4. Jenjang Penddikan
a. Visi
b. Misi
mulia
5) Meningkatkan bakat dan minat peerta didik melalui ilmu pengetahuan dan
39
Observasi Lingkungan sekitar SLB Jentallasa
46
c. Tujuan
pokok kepala sekolah tersebut adalah guru yaitu sebagai tenaga pengajar
dan pendidik, di sini berarti dalam suatu sekolah seorang kepala sekolah
memberikan bimbingan.
berlaku, membina kerja sama dengan orang tua, masyarakat, dan pihak
40
Data Sekolah Luar Biasa Jenetallasa
47
pembinaan, motivasi, pengayoman kepada guru dan staf tata usaha dalam
siswa.41
Kabupaten Gowa
yang mana satu sama lain memiliki potensi yang berbeda. Agar dapat
dan lebih mengenal dunia anak tunagrahita. Bahwa anak bukanlah orang
dewasa dalam bentuk kecil yang mana mereka memiliki dunia sendiri
yang khas dan harus dilihat dengan kaca mata anak-anak. Jadi dalam
yang mendalam. Dunia anak anak adalah dunia yang bermain, yaitu dunia
“Anak tunagrahita itu nak, kalau kita tidak bisa masuk di dunianya dia tidak
akan nurut sama kita, contohnya ada murid baru anaknya suka lari-lari
agresifki toh kita cari dia punya kelemahan dulu apa yang dia suka dan apa
yang tidak dia suka, kita masuk ke dunianya, karena anak tunagrahita berbeda
dengan anak normal kalau anak normal kita bilang jangan dia langsung nurut
tapi kalau anak tunagrahita kalau kita bilang jangan belum tentu dia mau
mengikuti, makanya kita harus ikut dulu masuk kedunianya baru kita
membimbing mereka”42
“Kita harus ikuti apa maunya anak artinya kita yang masuk ke dunianya anak
bukan anak yang masuk ke duniata tapi kita yang harus masuk ke
dunianya”43
42
Sri Rahayu, Guru Tunagrahita (50 th) , Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara.
Gowa, 23 September 2020
43
Hasniah, Guru Tunagrahita (48 th) , Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara. Gowa,
49
yang kuat dengan siswanya karena anak yang berkubutuhan khusus tidak
seperti anak-anak yang pada umumnya, maka dari itu sebelum melakukan
masing siswa. Karena ketika itu tidak ada, maka guru sangat sulit untuk
a. Pembelajaran tematik
01 Oktober2020
44
Andi Misrukiah, Guru Tunagraita (30 th) Sekolah Luar Biasa Jenetallaa , Wawancara.
Gowa, 25 September, 2020
50
b. Pembelajaraan Keagamaan
Sekolah Luar Biasa (SLB) Jenetallasa. Walaupun siswa di Sekolah Luar Biasa
memiliki kekurangan tetap saja pembelajaran agama tetap diajarkan setiap siswa
yangada.
“Setiap hari jumat itu nak, ada khusus sholat berjamaah, mengajarkan baca
tulis Al-Quran, kemudian di berikan berbagai macam nasehat.”45
adalah salah satu proses yang dilakukan guru dalam meningkatkan mental
kekurangan.
45
Aisyah Gaffar, Kepala Sekolah (52 th) , Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara.
Gowa, 17 September 2020
51
a. Karya Wisata
“Kaya di sekolah itu anak-anak di bawah pergi kaya karya wisata yang dekat-
dekat dari sekolah, kita bawah ke sawah liatkan contoh bilang ini padi,
mengenalkan sayur sayuran, karena di sana banyak ji yang tanam sayur
sayuran, kadang itu satu kali satu minggu anak-anak dibawah pergi karya
wisata.”46
Upaya guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Jenetallasa dalam meningkatkan mental anak
tunagrahita melalui pembelajaran dalam kelas dan pembelajaran luar kelas. Adapun upaya
guru dan siswa. Guru memilih model pembelajaran yang ringan dan sederhana untuk
46
Hasniah, Guru Tunagrahita (48), Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara. Gowa, 01
Oktober 2020
52
mental anak tunagrahita seorang guru SLB harus sabar memberi arahan, bimbingan,
serta memberi contoh bagus kepada anak, agar mereka mengerti dan menjalankan apa
yang menjadi instruksi atau perintah guru. Dengan cara terus menerus memotivasi
dan mengarahkan kepada anak tunagrahita, hal ini bisa meningkatkan mental anak
tunagrahita.
Bina diri dalam kehidupan anak tungrahita merupakan suatu kebutuhan yang
sangat penting. Tujuan dari bina diri adalah untuk mengembangkan sikap-sikap dan
kebiasaan sehari-hari untuk dapat mengurus diri sendiri tanpa campur tangan orang
lain bila memungkinkan guru hanya memberikan intruksi atau perintah dan kemudian
47
Hasniah, Guru Tunagrahita (48 th) , Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara. Gowa, 01
Oktober2020
48
Sri Rahayu, Guru Tunagrahita (50 th) , Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara.Gowa,
23 September 2020
53
sendiri dan proses pembentukan dan pengembangan diri anak ke arah kemandirian
“Anak Tunagrahita itu nak, banyak-banyak di bina diri, bina diri itu bisa
mengurus diri sendiri.” 49
“Paling diutamakan itu dek program khusus bina diri seperti memakai
pakaian, membuka pakaian, memakai sepetu”50
“Anak tunagrahita tidak begitu fokus dalam bidang akademiknya harus ada
namanya bina diri, bina dirinya itu yang menentukan mentalnya harus baik,
harus berubah kalau kita selalu kasih dia akademi dia tidak bisa terima,
pembelajaran akademiknya itu cuman 20%, bina diri 80% .” 51
Dengan demikian maka dapat dipahami bahwa anak tuna grahita memang
perlu untuk diajarkan bina diri sejak dini agar nantinya mampu mandiri dan melayani
dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang tua dan orang lain dan takkalah
pentingnya dibina diri ini sendiri apabila siswa sudah bisa melakukan hal-hal yang
mandiri contohnya memakai baju sendiri tanpa bantuan orang tua itu merupakan
Dalam Upaya Guru SLB Jenetallasa, tentunya tidak terlepas dengan adanya
faktor pendukung dan penghambat yang akan mebawa dampak bagi upaya guru
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung adalah faktor yang mendukung upaya guru sekolah luar
Selain guru juga dibutuhkan dukungan dari orang tua yang memiliki waktu
yang lebih banyak dengan anak dibanding dengan gurunya yang hanya beberapa jam.
Orang tua yang sejatinya menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya yang
kepada anak-anaknya dalam hal ini melakukan pembelajaran di rumah juga akan
“Kitakan guru cuman berapa jam di sekolah, jadi disini orang tua juga harus
banyak-banyak berperan dalam mendukung anakya, jangan cuman di sekolah
52
Aisyah Gaffar, Kepala Sekolah (52 th) Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara. Gowa
17 September 2020
55
saja.”53
Dalam hal ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa proses dalam memberikan
pembelajaran bukan hanya dari guru di sekolah, namun tentu ada keterlibatan orang
tua untuk mengingatkan kembali apa yang dipelajarinya di sekolah dan tentu hal ini
menjadi tugas guru dalam mengingatkan masing-masing orang tua untuk dapat
mempelajari kembali pembelajaran yang telah diberikan oleh guru di sekolah karena
peran orang tua di sini juga diperlukan dalam membangun mental anak.
b. Ekstrakulikuler
mental anaktunagrahita.
“Di sekolah itu nak, ada kegiatan ekstrakulikuler seperti pramuka, seni,
olahragaa, itumi semua kegiataan yang bisa membangun mental anak” 54
53
Hasniah, Guru Tunagrahita (50 th), Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara. Gowa 01
Oktober 2020
54
Aisyah Gaffar, Kepala Sekolah (52), Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara. Gowa,
17 September 2020
56
c. Fasilitas Transportasi
“Di sekolah itu ada mobil jemputan, jadi siswa yang jauh rumahnya di jemput,
karena biasa juga ada orang tua yang tidak ada kendaraanya.”55
Hal senada juga di ungkapkan oleh Andi Misrukiah
“Di sekolah itu dek di sediakan mobil untuk antar jemput siswa, biasa saya
ikut di mobil untuk mengawasi anak-anak karena kalau nda ada yang
mengawasi bahaya dek, karena suka baku dorong-dorong sama temannya,
berkelahi, pokoknya ribut sekali diatas mobil.”56
Dalam hal ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa fasilitas
dan fasilitas ini merupakan bagian solusi bagi siswa yang tidak memiliki
2. Faktor penghambat
55
Aisyah Gaffar, Kepala Sekolah (52 th), Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara. Gowa,
17 September 2020
56
Andi Misrukiah, Guru Tunagrahita (30 th), Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara
25 September 2020
57
Suasana hati adalah suatu bentuk keadaan emosional. Munculnya berbeda dengan
emosi karena cenderung tidak spesifik dan tidak selalu muncul oleh situasi atau kejadian
tertentu. Jadi pada dasarnya suasana hati (mood) adalah suatu kondisi dimanah setiap reaksi
anak dalam menanggapi situasi tertentu tergantung dari bagaimana keadaan psikologis anak
tersebut. Seperti pada anak normal lainya, anak tunagrahita juga mempunyai sifat yang sama,
seperti suasana hati yang sering berubah-ubah. Terlebih lagi anak tunagrahita jika melihat
“Kami sebagai guru dalam mengajar pasti ada saja hambatannya seperti mood
anak yang terkadang malas belajar maunya bermain dalam kelas, tetapi kita
sebagai guru juga tidak boleh paksakan anak-anak untuk belajar”57
“Anak tunagrahita itu mudah sekali berubah moodnya, mudah bosan kalau
dipaksa belajar, jelas dia mengamuk tambah sulitmi di ajar kalau bgitu tambah
kacaupembelajaran”58
Dalam hal ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa anak tunagrahita juga
memiliki sifat yang berubah-ubah seperti halnya orang normal, maka dari itu dalam
57
Sri Rahayu, Guru Tunagrahita (50 th), Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara. Gowa,
23 September 2020
58
Hasniah, Guru Tunagrahita (48 th), Sekolah Luar Biasa Jenetallasa , Wawancara. Gowa, 01
Oktober 2020
58
proses pembelajarn mood seorang siswa merupakan salah faktor penghambat dalam
proses pembelajaran.
“Sayakan pegang 3 rombel, saya mengajar anak tunagrahita, tuna daksa sama
autis”59
“Dari awal saya mengajar dek saya ambil anak tuna daksa, cuman saya
sudah liat-liatmi kondisinya anak tunagrahita makanya saja berani ambil
anak tunagrahita.”60
akibat adanya virus tersebut yaitu tidak ada prores pembelajaran dalam
59
Hasniah, Guru Tunagrahita (48 th), Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara. Gowa, 01
60
Andi Misrukiah, Guru Tunagrahita (30 th), Sekolah Luar Biasa Jenetallasa,
Wawancara.Gowa, 25 September 2020
59
“Sekarang itu di saat corona anuki kasian jadi beban mentalki, ada anak-anak
sampai tidak mau bicara sama orang tuanya karena tidak pergi sekolah,
karena anak-anak itu punya kesenangan tersendiri saat bersekolah bisa
ketemu dengan teman-temannya ketemu dengangurunya.”61
“Karena covid yang saya takutkan itu nanti kalau mulai lagi pembelajaran di
sekolah saya takutkan dia lupa pembelajaran, karena kapan anak-anak
berhenti belajar maka pembelajarannya di ulangi lagi dari awal, karena jelas
dia sudah lupa, karena anak tunagrahita itu harusnya diulang-ulang terus
pembelajarannya.”62
61
Aisyah Gaffar , Kepala Sekolah (52 th), Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara. Gowa
17 September 2020
62
Hasniah, Guru Tunagrahita (50 th), Sekolah Luar Biasa Jenetallasa, Wawancara. Gowa 01
Oktober 2020
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Peran guru Sekolah Luar Biasa Jenetallasa dalam membangun mental anak
B. Implikasi Penelitian
1. Kepada orang tua yang memiliki anak tunagrahita yang sekolah di Sekolah
orang tua hebat karena tidak semua orang bisa memiliki anak jadi jangan
balik kekurangan ada kelebihan yang luar biasa. Dan jangan pernah
tenaga pendidik.
DAFTAR PUSTAKA
Albrecht Karl, Daya Pikir Metode Peningkatan Potensi Berfikir, (Cet: 4, Semarang:
Effhar Semarang 1992.
Gustian Edy, Anak Cerdas Dengan Prestasi Rendah (Cet 1 Jakarta: Puspa Swara,
2002).
Kusyairi Umi, Konsep Diri Remaja Dengan Orang Tua Berkebutuhan (Khusus,
Makassar: Alauddin university press 2012).
Somantri Sutjihati, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung : PT. Refika Aditama,
2006).
Triyani “Interaksi Sosial Anak Tungrahita Di SDN Bantul “ Skripsi (Fakultas Ilmu
Pendidikan Universtas Negeri Yogyakarta Univrsitas Negeri Yogyakarta,
2013).
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Cet: 2, PT Imtima
2007).
Referensi Online
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67657/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
https://www.kemendikbud.go.id//main/blog/2018/sekolah-luar-biasa-
jenetallasa- harapan-anakanak-berkebutuhan-khusus-di-kabupaten-
gowa.
https://terandik.blogspot.com/2016/05/slb-dan-sejarah-pendidikan-luar-
biasa.htmlhttp://lidya-plb2011.blogspot.co.id/2011/10/apa-itu-
pendidikan-luar-biasa.html
http://hakamabbas,blogspot.com/2014/01/pengertian-mental.html?m=1(Diakses
pada tanggal 04 Oktober 2019)
http://mufidanai.blogspot.com/2015/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
64
LAMPIRAN
65
66
67
68
69
70
71
DOKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP
yang melahirkan peneliti dengan penuh kasih sayang, orang yang tak
hari nanti. Peneliti adalah anak pertama dari empat bersaudara, memiliki
satu laki-laki Muh. Nizar Zainuddin dan dua perempuan Nur Amanah
dan tamat SMA Negeri 1 Bajeng pada tahun 2016 lalu melanjutkan kuliah
KabupatenGowa.”