Skripsi
Oleh :
MUH. RISAL
NIM. 50400116079
MUH. RISAL
Nim: 50400116079
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
DEWAN PENGUJI :
Ketua : Dr. Syam’un, M.Pd.,MM (……………….….)
Mengetahui oleh:
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar,
iii
KATA PENGANTAR
Kabupaten Gowa.”
Nabiullah Muhammad Saw, umatnya yang berpegang teguh pada ajaran beliau.
Sebagai salah satu syarat mutlak skripsi sederhana ini telah kami rampungkan
Dalam penulisan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kendala yang
penulis alami, tetapi Alhamdulillah berkat upaya dan optimisme yang didorong
oleh kerja keras yang tidak kenal lelah, serta bantuan dari berbagai pihak,
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap kritikan dan saran
yang sifatnya membangun dari semua pihak terhadap skripsi ini. Dengan
tersusunnya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
1. Prof. Dr. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN Alauddin
Makassar dan Wakil Rektor I, II, dan III, serta segenap staf Rektorat UIN
Alauddin Makassar.
2. Dr. Firdaus Muhammad, M.A selaku Dekan Fakultas dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar dan Wakil Dekan I, II, III, berserta jajarannya.
iv
3. Pemerintah Kabupaten Gowa, Kepala Kelurahan Tamallayang, Kepala KUA
Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah Drs Muh. Anwar, M. Hum serta Bapak
dan Ibu dosen yang telah meluangkan waktunya untuk memberika bimbingan.
5. Prof. Dr. Hj. Muliaty Amin, M. Ag dan Drs. Muh. Anwar, M. Hum masing-
skripsi ini.
6. Dra. Audah Mannan, M. Ag selaku Munaqisy I dan Dra. St. Nasriah, M.Sos.I,
selaku Munaqisy II yang telah memberikan arahan, kritik dan saran yang
bagian perpustkaan umum UIN Alauddin Makassar beserta stafnya yag telah
Senga yang telah memberi cinta dan kasih sayangnya, perhatian, motivasi,
dukungan serta doa yang tulus dalam keberhasilan penulis sampai sekarang ini.
v
Hasinatul Fauziah serta teman-teman yang tidak sempat disebutkan satu
persatu. Serta ucapan terima kasi juga kepada sahabat saya Abdul Azis S.Sos,
perkuliahan.
Akhirnya penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan
segala partisipasi semua pihak yang tertuang didalam tulisan ini. Semoga
Aamiin
MUH. RISAL
NIM : 50400116079
vi
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................................................... i
vi
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 67
A. Kesimpulan .................................................................................................... 67
B. Implikasi Penelitian ....................................................................................... 78
vii
DAFTAR TABEL
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
A. Transliterasi Arab-Latin
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasi ke dalam huruf Latin dapat
1. Konsonan
ب Ba B Be
ت Ta T Te
ج Jim J Je
bawah)
د Dal D De
atas)
ر Ra R Er
س Sin S Es
bawah)
bawah)
ix
ط Ta T te (dengan titik di
bawah)
bawah)
غ Gain G Ge
ف Fa F Ef
ق Qaf Q Qi
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ن Nun N En
و Wau W We
ه Ha H Ha
ي Ya Y Ye
tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda
(’)
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal
Vocal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
x
Tanda Nama Huruf Latin Nama
َا Fathah A A
ا Kasrah I I
َا Dammah U U
Contoh:
كيْف :kaifa
3. Maddah
Contoh:
مات :māta
رمى :ramā
َقِيْل :qīla
xi
Tā’ marbūtah
Transliterasi untuk tā’ marbūtah ada dua, yaitu: tā’ marbūtah yang hidup
atau mendapat harkat fathah, kasrah, dan dammah, yang transliterasinya adalah
adalah [h].
Kalau pada kata yang berakhir dengan tā’ marbūtahdiikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka tā’
Contoh:
ْ ر ْوَضهَاَأل
ََطفا ِل : raudah al-atfāl
َاَضله ْ ْالمدَِيْنه
ِ َالف : al-madīnah al-fādilah
4. Syaddah (Tasydid)
Contoh:
ربَّنا : rabbanā
ن َّجيْنا : najjainā
Contoh:
ِي
َ ع ِل :’Alī (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly)
ِي
َ ِعرب :’Arabī (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby)
xii
5. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf ال
seperti biasa, al-, baik ketika ia di ikuti oleh huruf syamsiah Maupun huruf
Contoh:
َلز َْلزله
َّ ا: al-zalzalah (al-zalzalah)
6. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrop (,) hanya berlaku bagi
hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di
awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.
َ تأْمر ْون:ta’muruna
kalimat yang belum dilakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat
yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau
sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam
dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas.
xiii
Namun, bila kata-katatersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka
Contoh:
Fī Zilāl al-Qur’ān
Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya
atau berkedudukan sebagai mudāf ilaih (frase nominal), ditransliterasi tanpa huruf
hamzah.
Contoh:
َّ ِديْنdīnullāh billāhَِاّلل
ََََِّللا َّ ِب
Contoh:
Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All caps), dalam
kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf
kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama dari (orang,
tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri
didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap
huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak
pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf
kapital (AL-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul
xiv
referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks
Contoh:
Al-Gazrālī
B. Daftar Singkatan
H = Hijrah
M = Masehi
I. = Sebelum Masehi
HR = Hadis Riwayat
xv
ABSTRAK
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan kaidah Allah swt.
rukun dan damai, sakinah, mawaddah, dan warahmah, karena kehidupan yang
seperti itu akan membawa ketentraman dalam kehidupan rumah tangga yang
mahluk Allah, termasuk manusia. Firman Allah swt. Dalam QS. Adz
َ َّ َ َ ُ َّ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ َ ۡ َ ُ ل
Dzariyat/51:49
dilaksnakan dan merupakan sunnah Nabi Muhammad Saw. Tidak ada ukuran
1Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: PT. Sygma Examedia
Arkanleema), h. 522
1
2
keturunan, kekayaan dan sebagainya antara suami dan istri, adapun dalam ajaran
Islam itu sendiri diajarkan untuk memilih calon pendamping hidup yang sepadan
yang sangat besar. Oleh karena itu, sepasang calon suami istri harus meletakkan
pondasi yang kokoh dan kuat agar pernikahan mereka berhasil dan dapat terus
melaju dan tidak ada pondasi yang lebih kuat dibanding keimanan.2
antara kedua pasangan sehingga ukuran umur perlu pula dijadikan pertimbangan.
Pasangan yang dari segi umur belum mencapai kedewasaan dianggap belum siap
untuk menjalani mahligai rumah tangga. Pernikahan yang seperti ini dikenal
mempunyai tujuan yang sangat luhur yaitu untuk membentuk keluarga sakinah
dan juga untuk mendapatkan keturunan. perkawinan yang dilakukan pada usia
yang terlalu muda dikhawatirkan akan menghasilkan keturunan yang kurang baik.
Hal ini bukan saja karena dihasilkan dari bibit yang belum matang, tetapi
pengasuhan anak sehingga akan tumbuh dengan pola pengasuhan dan pendidikan
yang kurang maksimal. Oleh karena itu perkawinan yang belum memenuhi syarat
kekhawatiran tersebut.4
negatif baik bagi ibu maupun anak yang dilahirkan. Menurut para sosiolog,
keluarga. Hal ini disebabkan oleh emosi yang masih labil, gejolak darah muda dan
cara berfikir yang masih belum matang. Melihat pernikahan dini dari berbagai
pernikahan dini. Istilah pernikahan dini menurut negara dibatasi dengan umur.
dini, mengingat nabi Muhammad Saw sendiri menikah dengan Aisyah ketika
Aisyah baru berumur 6 tahun dan baru dicampuri serta tinggal bersama Rasulullah
sewaktu ia berumur 9 tahun. Akan tetapi itu bukan berarti bahwa Islam membuka
jalan selebar lebarnya untuk melakukan pernikahan semaunya kapan dan dimana
saja.6 Karn hal ini dapat membuat umat setelahnya bisa bermain main dengan
4Rahmat Hakim, Hukum Perkawinan Islam (Cet. I; Bandung: Pustaka Setia, 2000), h.
144.
5Nurul Izzah," Dampak Sosial Pernikahan Dini Di Kelurahan Samalewa Kecamatan
Bungoro Kabupaten Pangkaje’ne dan Kepulauan”, Skripsi (Makassar: Fakultas Dakwah Dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2016), h. 4.
6Nadiama Tanjung, Islam dan Perkawinan (Cet. I; Tangerang: Lentera Hati, 2005), h.107
4
seperti faktor ekonomi, bahwa pernikahan muda terjadi karena keadaan keluarga
yang hidup digaris kemiskinan, untuk meringankan beban orang tuanya maka
masih dibawah umur, faktor keluarga karena biasanya orang tua atau keluarga
karena orang tua dan keluarga khawatir anaknya melakukan hal-hal yang tidak
dikatakan perawan tua sehingga segera dikawinkan ini disebabkan karena hukum
adat masih berlaku.7 Dan hal ini agar terhindar dari fitnah.
pernikahan dini, agar keluarga atau orang tua tidak merasa malu apabila anaknya
yang masih duduk di bangku SMP atau baru duduk dibangku SMA. Pernikahan
akan terjadi perceraian dan ada juga yang merasa bahwa pernikahannya baik-baik
Oleh karena itu, Strategi dalam segala hal digunakan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi. Strategi
7Muh. Zain, “Problematika Pernikahan Usia Dini (Studi Kasus di Desa Ugi Baru) Kec.
Mapalli.Kab. Polman”, Skripsi, (Makassar: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Negeri
Alauddin Makassar, 2012), h. 6.
5
yang disatukan: strategi mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu. Strategi
itu menyeluruh: strategi meliputi semua aspek penting perusahaan. Strategi itu
terpadu: semua bagian rencana serasi satu sama lain dan bersesuaian.9
Keberadaan kantor urusan Agama dalam era globalisasi ini sangat penting,
terutama dalam upaya mengatasi kasus pernikahan dini. Oleh karena itu, sangat
mengatasi kasus pernikahan dini memerlukan strategi yang baik agar dapat
meminimalisir kasus tersebut. Melihat hal ini penulis akan melakukan penelitian
1. Fokus Penelitian
(Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan), terj.Murad dan Henry Sitanggang, h. 12.
6
2. Deskripsi Fokus
dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dengan meningkatkan eksistensi para da’i
C. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Kabupaten Gowa?
D. Kajian Pustaka
metode dakwah bukanlah hal yang baru. Banyak tulisan yang mengenai metode
yang digunakan dalam berdakwah baik secara detail maupun secara umum.
Ditinjau dari judul skripsi yang penulis teliti, maka dibawah ini terdapat beberapa
kajian yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang dianggap relevan dengan judul
penelitian di atas.
lebih kepada upaya yang dilakukan KUA Bajeng Barat dalam memberikan
muda yaitu faktor ekonomi, pendidikan, kemauan diri sendiri dan faktor
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Rahmi Said, jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan Islam pada tahun 2013 dengan judul “Metode Terapi Agama
dan metode shalat yang diberikan kepada pasangan pernikahan usia dini di
11Muh. Zain, Problematika Pernikahan Usia Dini (Studi Kasus di Desa Ugi Baru)
Kecamatan Mapalli, Kabupaten Polman, Skripsi (Makassar: Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Alauddin Makassar, 2012).
12
Nur Rahmi Said. Metode Terapi Agama Bagi Pasangan Pernikahan Usia Dini di Desa
BontoSunggu Kecamatan Bontonompo selatan Kabupaten Gowa. Skripsi (Sarjana Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar). Tahun 2013
13Samsuddin, “Strategi Kantor Urusan Agama dalam Menanggulangi Pasus Pernikahan
Dini di Kecamatan Arung Keke Kabupaten Jeneponto”, Skripsi (Makassar: Fak. Dakwah dan
Komunikasi UIN Alauddin, 2004)
9
1. Tujuan Penelitian
pernikahan dini
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoretis
Makassar).
b. Kegunaan Praktis
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
a. Manajemen
Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu atau
dalam mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi.
Sebetulnya, hal ini sering terjadi dikehidupan nyata. Setiap orang juga pasti
serta pengaturan sumber daya yang ada demi mencapai tujuan secara efektif dan
efesien. Dengan menerapkan ilmu manajemen, diharapkan sesuatu yang sedang
dikerjakan dapat selesai tepat waktu dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia.
10
11
a). Mary Parker Follet, manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas
melalui perantara. Dalam hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan oleh seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau
b). George Robert Terry, yang mengartikan manajemen sebagai proses khas
organisasi, koordinasi, dan kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara
efektif dan efisien. Efektif disini maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan
efisien berarti bahwa manajemen dilakukan secara cermat, terorganisir dan tepat
waktu.
pengertian manajemen tidak jauh dari usaha untuk mencapai sebuah tujuan
dengan cara mengelola dan mengawasi.1 Dari penjelasan para ahli tersebut, anda
b. Dakwah
Kata dakwah dalam bahasa Arab berakar kata huruf dal, aim, dan waw’u
Dari akar kata ini terangkai menjadi da’a (fi’il, mu’tal naqis) yang menjadi asal
1https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-fungsi-dan-jenis-
keilmuan-yang-harus-kamu-tahu
12
kata دعا – يدعوا – دعوةyang berarti memanggil, mengajak. Kata دعا – يدعوا – دعوة
kemanusiaan dan tingkah laku pribadi-pribadi dalam hubungan antar manusia dan
membimbing dan memimpin orang yang belum atau sesat jalannya dari agama
yang benar, untuk dialihkan kejalan ketaatan kepada Allah, beriman kepada-Nya
serta mencegah dari apa yang menjadi lawan kedua hal tersebut, kemaksiatan dan
kekufuran.4
Islam pada manusia disetiap waktu dan tempat dengan berbagai metode dan media
yang sesuai dengan situasi dan kondisi para penerima dakwah. Pengertian ini
mempertimbangkan penggunaan metode dan pesan yang sesuai dengan situasi dan
kondisi mad’u.5
masyarakat.6
2
Abu Al-Husein Ahmad Bin Faiz Bin Zakariyah, Mu’jam Muqayis Al-Lughah (Mesir:
Musthafa Al-Babi Al-Hababi Wa Auladah, 1389 H/2002 M), h. 279.
3
Muhammad Al-Bahy, Al-Sabil Ila Al-Dakwah Al-Haq (Kairo: Al-Azhar, 1970), h. 14.
4
Abdullah Ba’lawy Al-Haddad, Al-Nashihu Al-Diniyah, Diterjemahkan Oleh Muhammad
Abdai Rathomy Dengan Judul Petuah-Petuah Agama Islam (Semarang: Toha Putra, 1980), h. 80.
5
Ahmad Ghalusy, Al-Da’wah Al-Islamiyah (Kairo: Dar Al-Kutub Al-Miir, 1997), h. 10.
6
Salahuddin Sanusi, Pembahasan Sekitar Prinsip-Prinsip Dakwah Islam (Cet.I
Semarang: Rahmadani, 1964), h. 11.
13
berorientasi pada pembinaan, dengan kata lain bahwa dakwah adalah suatu
menyempurnakan sesuatu hal yang telah ada sebelumnya. Kata dakwah dalam Al-
Qur’an menunjukkan dua arti yakni berarti mengajak kepada sesuatu yang baik
Didalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa kehadiran para nabi dan rasul untuk
dalam upaya mengatasi degradasi moral manusia. Pesan ini disampaikan dengan
َّ َ ٓ َ َ َّ َ َّ ُ َ ُ ُ ا َ ۡ ا ل
َٱَّللِ َو َعم َل َصَٰل ِ احا َوقَ َال إنَِّن م َِن ٱل ۡ ُم ۡسلِمۡي
ِ ِ ِ ِ تدعون نزٗل قوٗل مِمن دَع إَِل
Terjemahnya:
Dan siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru
kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: “Sesungguhnya
aku termasuk orang-orang yang berserah diri.7
Ayat di atas menyatakan: Dan siapakah yang lebih baik perkataannya dari
pada seorang yang menyeru kepada Allah, agar Yang Maha Kuasa itu selalu
diesakan, disembah, dan ditaati secara tulus, dan dia menyampaikan seruaannya
itu dalam keadaan telah mengerjakan amal saleh sehingga seruannya makin
mantap dan berkata kepada teman dan lawan, yang taat dan durhaka bahwa,
7
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Bogor: PT. Pantja Cemerlang,
2015), h. 480
14
dengan cara yang baik.8 Untuk mencapai tujuan ini, dakwah menghendaki untuk
tidaklah tepat berasumsi bahwa dakwah ditujukan hanya untuk non muslim dan
muslim yang sejak lahir berada dalam keluarga muslim tidak lagi membutuhkan
dakwah. Ini karena Islam bukanlah sebuah status yang dibatasi oleh pernyataan
syahadat, tetapi sebuah proses, sebuah usaha seumur hidup yang terungkap dalam
melakukan perbuatan teladan dan mengajak orang ke jalan Islam sebagai jalan
hidup
harus dimulai dari rumah. Karena rumah tangga merupakan benteng pertahanan
yang kokoh dan semua aktivitas pembinaan dan pengelolaan dakwah. Dalam
konteks ini, maka perlu mengubah diri untuk menjadi seorang muslim yang baik
sebelum dapat menyebut diri cukup layak untuk melakukan dakwah. Dengan
rumah tangga, jamaah, dalam semua segi kehidupan secara berjamaah sehingga
8
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur’an
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 412-412.
9
Alwi Shihab, Islam Inklusif; Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama, (Cet. VI;
Bandung: Mizam, 2003), h. 24.
15
a. Strategi Dakwah
Kata ”strategi” berasal dari kata kerja bahasa Yunani stratego, yang berarti
efektif.10
Konsep strategi berasal dari istilah militer, yang berasal dari kata Yunani
Strategeia, yang berarti seni atau ilmu menjadi jenderal. Meskipun istilah
konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukan oleh
bahwa “strategi” adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai
disusun.12 Sehingga ketika menjalankan strategi yang sudah kita atur maka
10Azhar Arsyad, Pokok-pokok Manajemen (Pengetahuan Praktis Buat Para Pemimpin dan
Eksekutif),1996 h. 23-24.
11
Mamduh M. Hanafi, Manajemen Edisi Ketiga (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2011), h. 134.
12Mamduh M. Hanafi, Pokok-pokok Manajemen (Pengetahuan Praktis Buat Para
Di sisi lain strategi juga adalah rencana jangka panjang yang diikuti
kemenangan.13
sebagai cara untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sedangkan Bennet
menggambarkan strategi adalah sebagai arah yang dipilih oleh suatu organisasi
(dakwah), maka pemahaman tentang taktik dan strategi merupakan hal yang tidak
bisa diabaikan. Karena itu, keberhasilan Nabi Muhammad saw menyiarkan ajaran
Islam dalam waktu yang relatif singkat yakni 23 tahun (13 tahun di Makkah dan
10 tahun di Madinah) dan mampu merubah keadaan bangsa Arab dari bangsa
biadab ke bangsa yang beradab, berkaitan erat dengan taktik dan strategi yang
kelemahan secara internal, serta memilih strategi untuk dilaksanakan. Pada tahap
13
Mahmuddin, Transformasi Social (Aplikasi Dakwah Muhammadiyah Terhadap Budaya
Local) (Cet. I; Makasar: Alauddin University Press, 2013), h. 39.
14
Mahmuddin, Transformasi Social (Aplikasi Dakwah Muhammadiyah Terhadap Budaya
Local), h. 39.
15Samiang Katu, Taktik dan Strategi Dakwah di Era Milenium, h. 28.
17
ini adalah proses merancang dan menyeleksi berbagai strategi yang akhirnya
hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan. Tahap akhir dari strategi
strategi yang direncanakan oleh perusahaan atau organisasi tidak akan berjalan
16
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep (Jakarta: Prenhalindo,2002), h. 5.
18
c). Visi dan misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategik induk
(utama), dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang, merupakan acuan
dalamnya.
puncak.
17
Nawawi hadari, Manajemen strategi. Yogyakarta: Gadjah mada university press, 2005
h. 150-151
19
b. Metode Dakwah
Dari segi bahasa “metode” berasal dari dari dua kata yaitu “meta” (
melalui) dan “hodos” (jalan atau cara).18 Dengan demikian dapat artikan bahwa
metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman yaitu
“methodica” artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa yunani metode berasal
dari kata methodos artinya jalan dan dalam bahasa Arab disebut Thoriq. Jadi
metode dapat berarti cara yang telah diatur dan melalui proses pemikirian untuk
adalah cara-cara tertentu yang dilakukan seorang da’i kepada mad’u untuk
mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengandung
penghargaan yang mulia atas diri manusia. Da’i perlu mempunyai metode dakwah
sehingga dapat menyampaikan pesan dakwahnya secara bijak dan arif, sehingga
pesan dakwah yang disampaikan dapat dipahami dan mudah diterima mad’u.
sehingga Islam dianggap agama yang tidak simpatik atau tidak masuk akal.
Seuatu yang biasa melalui sentuhan metode yang tepat, menjadi luar biasa. Dalam
18
Ahm. Syafi’i Ma’arif, Islam Dan Politik (Jakarta : Pustaka Dinamika, 1999), h. 15.
19
Hasanuddin, Hukum Dakwah (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 35.
20
Said Ibn Ali Al-Qahthani , Al-Hikmah Fi Al-A’wah Ila Allah Ta’ala (Cet. I; Saudi
Arabia: Jami’ah Al Imam Muhammad Ibn Sa’d Al-Islamiyah Kulliyah Al-Da’wah, 1992), h. 126.
20
dipahami dan diterima mad’u, metode yang dipilih harus benar agar Islam dapat
dimengerti dengan benar dan menghasilkan pencintraan Islam yang benar pula.
usahamu untuk menyeru semua yang engkau sanggup seru kepada jalan yang
ditunjukkan Tuhanmu, yakni ajaran Islam dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan bantahlah mereka, yakni siapapun yang menolak atau meragukan ajaran
Islam dengan cara yang baik.22 Berdasarkan ayat ini menunjukan bahwa Al-
1) Al-hikmah
21
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, h. 281.
22
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur’an, h. 391.
21
diartikan secara makna artinya adalah mencegah. Jika dikaitkan dengan hukum
berarti mencegah dari kezaliman. Dan jika dikaitkan dengan dakwah maka berarti
menghindari dari hal-hal yang kurang relevan dalam melaksanakan tugas dakwah.
berakar dari huruf-huruf ha, kaf, dan mim yang mempunyai pengertian dasar
mencegah. Kata hikmah adalah bentuk masdar dari kata hakuma yahkuma yang
oleh karena itu, seseorang yang memproduksi sesuatu benda dengan baik dan
menguasai cara dan proses produksinya dinamakan dengan hakim yang berarti
hakikat keimanan.
M. Abduh berpendapat bahwa, al-hikmah adalah mengetahui rahasia dan
faedah dari tiap hal-hal ataupun diartikan meletakkan sesuatu pada tempat dan
23
Abu Husain Ahmad, Mu’jam Maqaiyis Al-Lugah (Juz II; Mesir, 1970), h. 91.
24
Arifuddin, Keluarga Dalam Pembentukan Akhlak Islamiah, (Yogyakarta: ombak) h.
112.
25
Nasir Ibn Sulaiman, Al-Hikmah Diterjemahkan Oleh Amir Hamzah Dengan Judul Al-
Hikmah (Bandung: Pustaka Hidayah, 1995), h. 31.
22
da’i menjelaskan pemahaman tentang Islam serta realitas yang ada dengan
argumentasi logis dan bahasa yang komunikatif. Oleh karena itu, al-hikmah
berdakwah.26
2) Al-mau’idzah Al-hasanah
Secara bahasa al-mau’idzah hasanah terdiri dari dua kata yaitu mau’idzah
Allah dengan memberikan nasihat atau membimbing dengan lemah lembut agar
mereka mau berbuat baik.29 Dengan lemah lembut mereka akan mudah menerima
dakwah
26
M. Munir, Metode Dakwah, Edisi Revisi, h. 11.
27
Lois Ma’luf, Munjid Fi Al-Lughah Wa A’lam (Beirut: Dar Fikr, 1986), h. 907.
28
Hasanuddin, Hukum Dakwah (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 37.
29
Abdul Hamid, Fiqh Al-Dakwah Fi Ingkar Al-Mungkar (Kuwait: Dar Al-Dakwah,), h.
260.
23
hasanah adalah kata-kata yang masuk kedalam qalbu dengan penuh kasih sayang
lembut dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan qalbu yang liar.
Dari segi etimologi lafazh mujadalah terambil dari kata “jadala” yang
bermakna memintal, melilit. Apabila ditambahkan alif pada huruf jim yang
mengikuti wazan faa ala “jaa dala’’ dapat bermakna berdebat dan “ mujadalah”
perdebatan.30 Kata “jadala” dapat bermakna menarik tali dan mengikatnya guna
argumentasi dan bukti kuat.31 Sedangkan dari segi istilah terdapat beberapa
dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang
30
Ahmad Warson, Al-Munawwir (Jakarta: Pustaka Progresif, 1997), h. 17.
31
Sayyid Muhammad Thanthawi, Adab Al-Khiwar Fil Islam (Mesir: Dar Al-Nahdhah)
32
Said ibn Ali al-Qahthani , Al-hikmah fi al-a’wah ila Allah ta’ala ( cet. I, Saudi Arabia:
Jami’ah al imam Muhammad ibn Sa’d al-Islamiyah kulliyah al-Da’wah, 1992), h. 126.
24
a. Dakwah Fardiah
mad’u atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas.
Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara
tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja,
teguran, anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi
orang sakit, pada waktu ada acara tahniah (ucapan selamat), dan pada waktu
b. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah yaitu jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan
media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan
(pidato). Dakwah Ammah ini kalau ditinjau dari segi subyeknya, ada yang
dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang
c. Dakwah bil-Lisan
melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan obyek
dakwah). Dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila disampaikan berkaitan
dengan hari ibadah, seperti khutbah Jum’at atau khutbah hari Raya, kajian yang
d. Dakwah bil-Haal
Hal ini dimaksudkan agar si penerima dakwah (al-Mad’ulah) mengikuti jejak dan
33
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid II, h. 1078.
25
hal ikhwal si da’i (juru dakwah). Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang
besar pada diri penerima dakwah. Pada saat pertama kali Rasulullah Shallallahu
alaihi wasallam tiba di kota Madinah, beliau mencontohkan dakwah bil-haal ini
dengan mendirikan Masjid Quba dan mempersatukan kaum Anshor dan kaum
e. Dakwah bil-Mal
Mal. Umat yang mengalami kesulitan modal dalam usaha perdagangannya bisa
mendapatkan bantuan uang dari lembaga tersebut, bantuan yang berupa hibah atau
f. Al-Hikmah
yang ada dengan argumentasi logis dan bahasa yang komunikatif.35 Dakwah al-
hikmah merupakan dakwah yang disampaikan dengan lemah lembut dan penuh
kebijaksanaan.
g. Dakwah Mauidzatil hasanah
34
A. Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an, (Bulan Bintang, 2011), h. 163.
35
M. Munir, Metode Dakwah, Edisi Revisi, h. 11.
36
Arifuddin, Keluarga Dalam Pembentukan Akhlak Islamiah, h. 112.
26
h. Dakwah Mujadalah
komunitas yang menjadi sasaran dakwah dan membantah mereka dengan cara
yang baik, dakwah ini dilakukan dengan berdiskusi.37 Dalam artian kita berdiskusi
masyarakat. Oleh karena itu wajar bila keberadaan kantor urusan Agama dinilai
bulan dari kelahiran Departemen Agama, tepatnya tanggal 21 November 1946. Ini
menunjukkan bahwa peran Kantor Urusan Agama (KUA) sangat strategis bila
biasa dikenal KUA juga adalah unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal
37
Arifuddin, Keluarga Dalam Pembentukan Akhlak Islamiah, h. 112.
38
Rahmat Fauzi, Refleksi Peran KUA Kecamatan dalam http://saalim Unazzam
blogspt.com/p/refleksi-peran-kua-kecamatan.html
27
satu tingkat dibawah Kantor Urusan Agama Kabupaten dibidang Urusan Agama
Islam.39
Berbicara mengenai Kantor Urusan Agama sebagai suatu bagian dari unit
organisasi, maka akan terkait erat dengan manajemen, yaitu suatu proses yang
berhubungan dengan kegiatan kelompok dan berdasarkan pada tujuan yang jelas,
yang harus dicapai dengan SDM (sumber daya manusia) yang ada. Dengan
demikian, kegiatan manajemen yang ada pada Kantor Urusan Agama (KUA)
yaitu :
1. Planning
Yaitu adanya proses pemikiran dan penentuan secara matang dari berbagai
hal yang akan dikerjakan hari ini dan hari mendatang dalam rangka
2. Organising
dan tanggung jawab serta wewenang sehingga tercipta suatu organisasi yang
dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan.
3. Actuating
Yaitu proses berjalannya sebuah tanggung jawab dan kewenangan yang
39
Badan pusat statistik Kabupaten Gowa,Sungguminasa Website:
http//gowakab.bps.go.id- Email: bps 7306@bps.go.id
28
4. Controlling
instansi untuk mendukung tercapainya suatu tujuan atau sasaran yang ingin di
capai.
bidang keagamaan
Kecamatan.
40
Mamduh M. Hanafih, Manajemen (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN, 2011), h. 9-12.
41
Depertemen Agama RI, Tugas-tugas Pejabat Pencatat Nikah, Bimbingan Masyarakat
Islam dan Penyelenggaraan Haji (Jakarta: Departemen Agama RI, 2004), h. 25.
29
Perundang-undangan.
KUA.
bahwa KUA tidak hanya menangani pernikahan tetapi juga menangani pembinaan
hal yang biasa saat perempuan menikah di usia 15 tahun. Pro dan Kontra
42
Nurarfani Kharatussifah, “Peranan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bajeng
barat dalam memberikan bimbingan penyuluhan Islam pada Masyarakat Di Desa Manjalling”,
skripsi (Makassar: Fak. Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin,2016), h. 16.
30
Pujiono Cahyo Widianto atau biasa dikenal dengan syeikh Puji yang berusia 43
perkawinan yang salah satu dari pelakunya ataupun dari kedua pelakunya masih
sangat muda. Pengertian pernikahan dini secara umum yaitu merupakan institusi
agung yang mengikat dua insan menjadi satu keluarga. Perngertian pernikahan
dini tidak sebatas pengertian secara umum saja, juga ada pengertian lain.
bahwa pernikahan dini adalah sebuah nama yang lahir dari komitmen moral dan
keilmuan yang kuat, sebagai sebuah solusi alternatif. Artinya pernikahan dini ini
jelas dibawah usia yang seharusnya belum siap untuk melaksanakan pernikahan.
Adapun pengertian pernikahan dini bila ditinjau dari beberapa sudut pandang
sebagai berikut:
7 ayat (2) yang di maksudkan perkawinan usia muda adalah perkawinan yang para
bawah usia 19 tahun.44 Dan yang terbaru Dewan Perwakilan Rakyat atau biasa
dalam rapat paripurna. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR, Totok
khusus makna dari pernikahan dibawah umur. Akan tetapi, UU No 23 Tahun 2002
batas umur pernikahan. Tidak adanya ketentuan dalam Agama tentang batas
bahwa harus mebcapai baligh atau karena seorang anak telah mencapai umur 15
atau perkawinan haruslah orang yang siap dan mampu. Hal ini dijelaskan dalam
ْ ُ ُ َ ۡ ُ َٓ ۡ ُ َ ۡ َ َٰ َّ َ ۡ ُ َٰ َ َٰ ََ ۡ ْ ُ ََ
حۡي مِن عِبادِكم ِإَومائِك ُۚم إِن يكونوا ِ ِ كحوا ٱۡليَم مِنكم وٱلصل ِ وأن
َ َّ
ٞ ِ ٱَّلل َو َٰ ِس ٌع عل
يم
ۡ َ
ُ ٱَّلل مِن فضلِهِۦ َو ُ ُف َق َرا ٓ َء ُيغنِه ُم
َّ ۡ
ۗ ِ
Terjemahnya :
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-
orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan
hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
45
Undang-undang perlindungan anak: Undang-undang Republik Indonesia No.23
Tahun 2002 (Cet. 1, Jakarta: Sinar Grafika, 2003), h. 10
46
Mustafa As-Shiba’I, wanita dalam pergumulan Syariat dan Hukum Konvensional
(Jakarta: Insang Cemerlang,2013), h. 63
32
Ayat di atas menyatakan: Hai para wali, para penanggung jawab bahkan
dan bantulah agar dapat kawin orang-orang sendirian diantara kamu, agar mereka
dapat hidup tenang dan terhindar dari perbuatan zina dan yang haram lainnya.48
basis yang baik dilakukan bagi masyarakat karena perkawinan merupakan ikatan
lahir batin yang sah menurut ajaran Islam, dan merupakan perjanjian yang mana
seperti halnnya pernikahan dini atas latar belakang yang tidak lazim menurut
hukum adat hingga hal ini adat menjadikan hukum untuk mengawinkan secara
mendesak oleh aparat Desa, yang itu mengacu kepada kesepakatan masyarakat
Ada dua faktor penyebab terjadinya pernikahan dini pada kalangan remaja,
yaitu tentunya sebab dari anak itu dan dari luar anak.
a. Faktor pendidikan
Peran pendidikan bagi anak anak sangat mempunyai peran yang sangat
besar, jika seorang anak putus sekolah pada usia wajib sekolah, kemudian anak
47
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, h. 355.
48
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur’an, h. 335.
49
Imam Sudiyat, Asas-Asas Hukum Adat Bekal Pengantar (Yogyakarta: Liberty, 1991),
h. 1-2.
33
tersebut mengisi waktu dengan bekerja, maka saat itu pula anak sudah merasa
cukup dan bisa mandiri, sehingga measa sangat mampu menghidupi diri sendiri.
Hal yang sama pula terjadi ketika anak yang putus sekolah tersebut
akhirnya berfikir sehingga melakukan hal hal yang tidak produktif. Salah satunya
menjalin hubungan dengan lawan jenis, yang apabila tidak terkontrol bisa saja iya
menurut orang tua gadis ini, bahwa sudah tidak perawan lagi, dan hal ini menjadi
aib.
yang sangat besar baik pada diri sendiri, oran tua, dan masyarakat. Pengaruh-
pengaruh tersebut dari dampak yang di timbulkan dari pergaulan bebas adalah
salah satunya yaitu seks bebas. Berhubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan
sampai dengan kehamilan sebelum menikah. Jika kondisi anak perempuan telah
dalam keadaan hamil, maka orang tua tentunya cenderung menikahkan anak anak
tersebut.50
50
http://prosedurkonselingdalamkelompok.co.id/ di akses pada hari senin 28 november
2016 pukul 12.38
34
a. Faktor tradisi
menikah saat usia masih muda.51 Nikah dibawah umur itu lebih merupakan tradis,
b. Faktor ekonomi
Pernikahan usia muda terjadi karena keadaan keluarga yang hidup digaris
kemiskinan, maka untuk meringankan beban kedua orang tuanya maka anak
anaknya.52 Maka dapat dikatakan faktor ekonomi pun menjadi salah satu
a. Dampak Positif
masih kecil dikarenakan ada orang tua mereka, disini iya harus mampu mengatur
Masdar F. Mas’udi, Islam dan hak hak reproduksi perempuan: Dialog Fiqih
51
kedua orang tuanya serta bisa membiayai sekolah adik adiknya jika dia
mempunyai adik.
Salah satu dampak positif dari pernikahan adalah terbebas dari perbuatan
maksiat karena sudah adanya ikatan yang halal antara laki laki dan perempuan.
b. Dampak Negatif
jika seorang melangsungkan pernikahan ketika baru lulus SMP atau SMA,
tercapai, hal ini sangat berpengaruh karna semangat belajar yang dimiliki
terlebih lagi ketika sudh memiliki anak ini malah akan sangat menghambat
Ada dua dampak medis yang ditimbulkan oleh pernikahan dini yakni
diderita wanita yang menikah usia dibawah umur, antara lain infeksi pada
kandungan dan kanker mulut rahim, masalah yang umum terjadi pada organ rahim
Hal ini karena terjadi masa peralihan sel anak anak ke sel dewasa yang
terlalu cepat, padahal pada umumnya pertumbuhan sel yang tumbuh pada anak
kesiapan materi belaka, tetapi juga kesiapan mental dan kedewasaan untuk
mengarunginya.53
juga dialami oleh pasanagan suami istri yang secara usia masih terbilang muda,
dan dalam usia pernikahannya yang masih muda pula, perkawinan pada usia
dibawah umur, dimana seorang belum siap mental maupun fisik, sering
53
Fransiska Limantanta ”Dampak Pernikahan di Usia Muda Terhadap Kehidupan Kaum
Perempuan” (http://fransiska-limatanta.blogspot.co.id/2010/01/dampak-pernikahan -di-usia-muda-
terhadap.html) di akses pada hari senin 28 November 2016 jam 13.00
Nurul Izzah, “ Dampak Sosial Pernikahan Dini Di Kelurahan Samelawa Kecamatan
54
Bungoro Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan tahun 2016” Skripsi (Sarjana Fakultas Dakwah
Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
wajar dalam kaitannya dengan pengumpulan data yang pada umumnya bersifat
data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku yang dapat diamati.
populasi atau sampel sangat terbatasi data sudah terkumpul mendalam dan bisa
menjelaskan kondisi dan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sapling
kondisi objek yang alami, (sebagai lawannya adalah eksprimen) dimana penelitian
metode penelitian kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari 0rang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Dasar penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus yaitu melihat penelitian sebagai kesatuan yang
37
38
terintegrasi, yang penelaahannya kepada satu kasus dan dilakukan secara intensif,
meringkas berbagai kondisi, sebagai situasi atau berbagai fenomena realitas sosial
yang ada dimasyarakat sebagai objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu
kepermukaan sebagai ciri, karakter, sifat, model, dan gambaran tentang kondisi,
2. Lokasi Penelitian
sasarannya yaitu kepala desa, sekretaris desa, tokoh agama, tokoh masyarakat,
B. Pendekatan Penelitian
kualitatif yang tidak mempromosikan teori sebagai alat yang hendak diuji. Maka
teori dalam hal ini berfungsi sebagai hal pendekatan untuk memahami lebih dini
konsep ilmiah yang relevan dengan fokus permasalahan dengan demikian. Penulis
masyarakat, dimana semua kegiatan bisa terlaksana dengan efisien dalam waktu
2
Rachmat Kriantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, dengan kata pengantar oleh
Burhan Bungin. Edisi Pertama (Jakarta Kencana, 2009), h. 56-57.
39
adalah:
atau para da`i maka setiap pelaku kegiatan (dakwah) harus punya rencana yang
matang agar tidak mengalami kendala. Maka dari itu da’i mesti merencanakan
dakwah kepada masyarakat tahu dan paham cara pelaksanaan setiap kegiatan lalu
kemudian jika organisasi telah terbentuk maka banyak warga yang membantu
dalam bentuk kemampuan yang berbeda setelah organisasi itu telah disetujui
merasakan ilmu modern dan aktual akurat apabila metode dakwah diperbarui
penelitian ini yang termasuk dari data primer adalah hasil wawancara dengan
pimpinan lembaga dakwah, kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa, kepala
dusun, Imam dusun, tokoh agama, tokoh masyarakat, wiraswasta, petani, buruh
Islam sehingga diterima dengan baik oleh masyarakat serta dapat mengukur
sejauh mana keberhasilan kita mengajak pada kebenaran amar ma`ruf nahi
terjadi agar pada saat penerapan metode dakwah yang diterapkan di masyarakat
itu berhasil.
C. Sumber Data
Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
informan yang erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian
ini yang termasuk data primer adalah hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan,
Sumber data sekunder yaitu sumber data tertulis yang merupakan sumber
data tambahan yang tidak bisa diabaikan karena melalui sumber data tertulis akan
berupa arsip, dokumen, visi dan misi, struktur organisasi yang terdapat pada
sebuah penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-
3
Iskandar. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h. 125.
41
sendiri, namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau
1. Observasi
terhadap gejala gejala yang di selidiki. Observasi menjadi salah satu teknik
(Validitasnya).
Dengan adanya observasi, peneliti tidak akan merasa bingung karena dapat
2. Wawancara
muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Jawaban
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang
berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan
42
E. Instrumen Penelitian
peristiwa atau kegiatan lainnya. Data yang diperoleh melalui penelitian akan
diolah menjadi suatu informasi yang merujuk pada hasil penelitian nantinya. Oleh
karena itu maka dalam pengumpulan data dibutuhkan beberapa instrument seperti
tersedia beberapa fasilitas berupa kamera dan rekaman yang dilengkapi dengan
kabel data sehingga informasi yang didapatkan mudah diakses kemudian menjadi
informasi siap saji untuk orang lain sedangkan rekamannya itu dapat
digunakan. Oleh karena itu penelitian lapangan (field research) yang meliputi
observasi dan wawancar dengan daftar pertanyaan yang telah disediakan yaitu:
dibutuhkan kamera, alat perekam (recorder) dan alat tulis menulis berupa buku
dinyatakan dalam bentuk verbal yang diolah menjadi jelas akurat dan sistematis.
4
Suharsimi Arikunto. Prosedur Peneliti Suatu Pendekatan Praktek (Edisi revisi VI;
Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 68.
43
sebagai temuan bagi orang lain. Analisis data adalah proses pengorganisasian dan
pengurutan data kedalam pola, kategori dan suatu uraian dasar. Tujuan analisis
data adalah untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang mudah dibaca.
Metode yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan kualitatif, yang
artinya setiap data terhimpun dapat dijelaskan dengan berbagai persepsi yang
Peneliti mengolah data dengan bertolak dari teori untuk mendapatkan kejelasan
pada masalah, baik data yang terdapat dilapangan maupun yang terdapat pada
kepustakaan. Data dikumpulkan, dan dipilih secara selektif dan sesuaikan dengan
5
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Cet. I; Yogyakarta PT. LKS Yogyakarta
2008), h. 89.
6
Noen Muhajirin. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta Rake Sarasin 2009, h. 138.
7
Lexy. J. Moleog. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung. Rosda Karya 2007), h. 103.
44
penelitian ulang.8
2. Pengertian Data
terlihat sosoknya secara utuh. Dalam penyajian data dilakukan secara induktif
Dalam teknik ini peneliti mengkaji data yang telah diperoleh dari lapangan
yang akan berubah bila diperoleh data baru dalam pengumpulan data berikutnya.
pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan
demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang
8
Asep Saeful Muhtadi dan Agus Ahniad Safei, Metode Penelitian Dakwah (Bandung
Pustaka Setia, 2003), h. 107.
45
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
penelitian.
Adapun pengujian keabsahan data pada uji kredibilitas adalah uji yang
dilakukan untuk mengetahui tingkat kpercayaan terhadap data yang diteliti. cara
1. Perpanjangan Pengamatan
pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun
yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan
narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi),
disembunyikan lagi. Bila telah terbentuk rapport, maka telah terjadi kewajaran
dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu perilaku yang
dipelajari.
2. Peningkatkan Ketekunan
cermat dan berkesinambungan.9 Dengan cara tersebut maka kepastian data dan
9V. Wiratna Sujarweni, Metodelogi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), h.
30.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
(empat) Lingkungan
Bontolangkasa
2021
46
47
Tabel. 1
LURAH
(ARIEF SITUJU,
S.SOS)
SEKRETARIS
LURAH
HJ. JUMRAWATI,
S.Sos
BENDAHARA
KEPALA KEPALA
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
GANGGA RAPPOKALELENG
(KAMARUDDIN (NURSAID DG
DG PASANG) NGENDRE)
KEPALA
LINGKUNGAN KEPALA
TAMALLAENG LINGKUNGAN
(H. MUH NATSIR BORONGTALA
DG NGELLA) (HAIRIL ANWAR DG
LALLO)
Tahun 2021
48
Setelah Indonesia Timur bubar dan negara berubah menjadi sistem Pemerintahan
dan Undang-undang Darurat Nomor 2 Tahun 1957, maka daerah Makassar bubar.
1957 ditetapkan berdirinya kembali Daerah Gowa dalam wadah Negara Kesatuan
untuk seluruh wilayah Indonesia tanggal 18 Januari 1957 telah dibentuk daerah-
Tahun 1957 dan menegaskan gowa sebagai daerah tingkat II yang berhak
mengangkat Andi Ijo Karaeng Lalolang sebagai Kepala Daerah yang memimpin
12 (dua belas) daerah bawahan distrik yang dibagi dalam 4 (empat) lingkungan
kerja pemerintahan yang disebut koordinator masing-masing :
Sungguminasa.
b. Koordinator Gowa Timur, meliputi distrik Parigi, Inklusif Malino Kota dan
berkedudukan di Malakaji.1
a. Visi
b. Misi
ekonomi kerakyatan.
demokratis.
c. Nilai Strategi
1) Assamaturu. Nilai tersebut mengisyaratkan bahwa sumber kekuatan adalah
kesepakatan bersama.
1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar-Kecamatan-dan-Kelurahan-di-Kabupaten-Gowa.
50
3) Siri’ na Pacce. Nilai ini membentuk rasa harga diri yang lahir dari
kesadaran bahwa harga diri tersebut hanya dapat dijaga jika terbina sikap saling
3. Letak Georafis
Kabupaten Gowa berada pada 12°38.16' Bujur Timur dari Jakarta dan
5°33.6' Bujur Timur dari Kutub Utara. Sedangkan letak wilayah administrasinya
antara 12°33.19' hingga 13°15.17' Bujur Timur dan 5°5' hingga 5°34.7' Lintang
Bantaeng.
2
https://humas.gowakab.go.id/bagian-humas/visi-misi/
51
3,01% dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah Kabupaten Gowa
27,74% berupa dataran rendah dengan topografi tanah yang datar meliputi 9
Gowa yang mempunyai jumlah penduduk 6.566 jiwa, dimana jumlah penduduk
laki-laki 3.261 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 3.305 jiwa, dan mempunyai
dengan adanya pendidikan gratis serta memberikan beasiswa bagi anak-anak yang
3
Jumrawati (37 tahun) Sekretaris Kelurahan, Wawancara, Kelurahan Tamallayang
Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 28 Januari 2021
52
pengajian TKA/TPA, Majelis Taklim dan Forum Kajian Islam dengan cara
rendah namun sudah mulai ada peningkatannya seiring dengan majunya fasilitas
hidup yang mulai membaik dan disokong pemberian dana pinjaman dari pihak
berbagai macam pembinaan yang serius baik dari pihak pemerintah maupun
daya manusia harus ditingkatkan sebab bagaimana pun alamya subur jika sumber
daya manusianya kurang berpengetahuan tetap saja tidak berarti apa-apa.
alias kurang terampil dan mampu dalam melihat potensi yang ada, maka tidak
dapat membuahkan hasil yang memuaskan atau dibawah standar. Oleh karenanya
4
Jumrawati (37 tahun) Sekretaris Kelurahan Tamallayang, Wawancara, Kelurahan
Tamallayang Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 28 Januari 2021
53
tanpa pondasi agama itu buta dan agama tanpa ilmu akan lumpuh/taklid buta
maka semua pihak turut andil dalam kegiatan dakwah. Pemerintah dan tokoh
lainnya.
1. Pergaulan Bebas
masyarakat, terkhusus para remaja yang sering kali tak terkendalikan akibat
terjadinya penyakit masyarakat yang berdampak pada pergaulan bebas dan tidak
sesuai dengan norma budaya yang ada dalam masyarakat. Menurut Wahyuddin
bahwa:
54
sangat menghormati norma Agama dan adat istiadat dan merupakan aib besar bagi
keluarga jika perbuatan yang bertentangan dengan agama dan adat istiadat terjadi
mengarahkan kita atau menjerumuskan kita kearah yang negatif dimana sebagian
besar terjadinya pergaulan bebas karna ia tidak selektif dalam memilih teman.
Kita sebagai orang yang berpendidikan harus pula pandai memilih teman
Wawancara di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa 6 Februari 2021
6Wahyudin (38 tahun) Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bontonompo
Wawancara di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa 6 Februari 2021
7Wahyudin (38 tahun) Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bontonompo
Wawancara di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa 6 Februari 2021
55
perkembangan remaja yang mana keadaan orang tua yang tidak harmonis
membuat psikis anak terganggu dan anak sering mencari ketenangan diluar untuk
merasa senang dan melupakan hal yang terjadi didalam keluarganya sehingga
”Keadaan keluarga berbeda beda ada keluarga yang harmonis dan adapula
yang tidak, keadaan keluarga yang tidak harmonis ini, yang membuat anak
anak kita berfikir untuk mencari ketenangan diluar rumah.”8
Dengan berfikirnya para anak remaja bahwa ketika terjadi keluarga broken
home suasa luar lebih baik di banding rumah maka bisa saja ketika ia diluar
bergaul maka pergaulan ia tidak terkontrol dan terjadi hal yang tidak di inginkan,
jika lingkungan tersebut lingkungan yang tidak baik maka seorang akan
8Abdul Aziz (25 tahun), Penyuluh Agama dikantor Urusan Agama Kecamatan
Demi menutupi aib keluarga maka solusi utama agar terhindar dari fitnah
atau aib tersebut ialah dengan cara menikahkan anak yang telah melakukan
terkadang tidak bisa kita kendalikan dan akhirnya mengakibatkan pergaulan bebas
tampa memperdulikan aturan, norma, adat istiadat, dan agama. Sehingga dapat
2. Ekonomi
Wawancara di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa 6 Februari 2021
57
anaknya.
ikut andil terhadap faktor penyebab terjadinya pernikahan dini dengan harapan
anak anak mereka kelak juga bisa hidup sejahtera bersama seorang suami yang
telah menanggung beban hidup anak anaknya sehingga orang tua juga dapat
3. Budaya
Kabupaten Gowa masih menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya mengenai
pernikahan usia dini, kerap kali kita jumpai diperkampungan padat penduduk.
Budaya menikahkan anaknya sendiri mungkin sering kali tak dapat dipungkiri,
masih tumbuh pemahaman tentang pikiran masyarakat awam yang menjodohkan
anaknya. Seringkali orang tua takut dan cemas bilamana kelak anaknya tidak ada
yang menikahinya dan menjadi perawan tua, sehingga mereka segera menerima
usia pernikahan anak yang seharusnya, baik dari segi kematangan fisik dan
mental. Padahal kematangan jiwa sangat besar artinya dalam membangun sebuah
keluarga.
kentalnya budaya yang mereka pahami mengenai pernikahan dini, padahal budaya
yang mereka yakini selama ini sudah tidak sesuai lagi dengan zaman sekarang,
sebab pernikahan diusia dini dari zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang,
sebab anak zaman sekarang sudah tidak mau lagi menerima dijodohkan oleh
sendiri sesuai dengan keinginan dan persetujuan orang tua, sebab yang
menjalankan kehidupan bahtera rumah tangga adalah kedua anak itu sendiri.
melakukan proses komunikasi dengan lawan komunikasi yang begitu jauh dan
yang jauh begitu dekat. Adanya internet memudahkan untuk mengakses macam
budaya yang tidak sesuai dengan norma agama. Hal ini tidak dapat dipungkiri
13
Sarah Ramadani (17 tahun), pasangan pernikahan dini di Kelurahan Tamallayang
Kecamatan Bontonompo, Wawancara di Kelurahan Tamallayang, 13 februari 2021.
59
baik, maka tentu menimbulkan dampak positif dalam kehidupan, terkhusus bagi
bahkan sekarang anak SD pun sudah mengerti tentang media sosial bahkan sudah
diantaranya adalah para remaja seringkali tergiur dengan aplikasi media sosial
komunikasi lewat media kepada lawan komunikasinya baik itu laki-laki maupun
komunikasinya.
berdampak bagi kehidupan baik itu dampak positif maupun dampak negatif
14
Abdul Aziz (25 tahun), Penyuluh Agama dikantor Urusan Agama Kecamatan
Bontonompo Kabupaten Gowa, Wawancara di Tamallayang Kecamatan Bontonompo Kabupaten
Gowa, 13 Februari 2021
60
menghadapi informasi yang begitu beraneka ragam dan dampaknya pun tidak
sedikit maka bentuk dan metode dakwah yang diterapkan adalah metode dakwah
metode ini bisa menjadi solusi dalam memecahkan masalah masyarakat sehingga
Daeng Gading maka pernikahan dini bisa diminimalisir karna para remajanya
sudah ada bekal keimanan dalam dirinya sehingga takut melakukan perbuatan
Melihat kondisi mad’u yang lemah dari segi ilmu Agama, maka tentunya
harus ada ide-ide kreatif yang digunakan dalam menghadapi beragam karakter.
15
Mustari Daeng Gading (47 tahun), Imam Kelurahan Tamallayang, wawancara , tanggal
2 Feb 2021
61
Dakwah merupakan kewajiban bagi ummat muslim yaitu mengajak kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, sebagaimana Sabda Rasulullah Swt.
س ْو َل هللاِ صلى هللا عليه ُ س ِمعْتُ َر َ : ع ْنهُ قَا َل َ ُس ِع ْيد ا ْل ُخد ِْري َر ِض َي هللا َ ع َْن أَبِي
: وسلم َيقُ ْو ُل
ست َ ِط ْع فَ ِبقَ ْل ِب ِه
ْ َ فَ ِإ ْن لَ ْم ي،سانِ ِه ْ َ فَ ِإ ْن لَ ْم ي،َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْنكَرا ً فَ ْليُغَ ِي ْرهُ ِبيَ ِد ِه
َ ست َ ِط ْع فَ ِب ِل
ا16ف اْ ِإل ْي َمُ َضع ْ َ َوذَ ِلكَ أ
Artinya:
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu anhu berkata: Saya mendengar
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang melihat
kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka
rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan
hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Hadis Riwayat
Muslim).
kewajiban yang dituntut dalam ajaran Islam atas setiap muslim sesuai kemampuan
1. Metode Sosialisasi
tentang pernikahan dalam hal ini kaitannya dengan agama. Karena pendidikan
agama adalah cara awal dalam mencegah pernikahan dini. Hal tersebut dengan
Islam. Sungguh disayangkan apabila ada orang tua menikahkan anak di usia
untuk melindungi anak dari perbuatan salah dari orang dewasa dan orang tua.
buruk bagi kesehatan para remaja pelaku pernikahan usia dini. Seperti yang
disampaikan oleh Abdul Azis selaku penyuluh Agama Kantor Urusan Agama
masyarakat. maka, ini akan mengubah pola pikir masyarakat yang beranggapan
bahwa menikahkan anak di usia muda adalah pilihan terbaik. Akan tetapi jusru
2. Metode Ceramah
keagamaan, maupun yang berkaitan dengan masalah umum dengan topik topik
17 Abdul Azis (25 tahun) Penyuluh Non PNS, Wawancara, Kelurahan Tamallayang
tertentu. Dalam hal ini digabungkan dengan melihat aspek yang menjadi masalah
faktor pendorong terjadinya pernikahan usia dini dilihat dari aspek kesehatan,
Metode ceramah yang dapat diberikan kepada remaja dan orang tua remaja
serta masyarakat seperti yang dilakukan pada mimbar-mimbar masjid ,acara tablig
akbar serta pada kegiatan majelis taklim ini adalah penyampaian materi
menyangkut dampak yang bisa ditimbulkan dari adanya pernikahan usia dini yang
imam dusun, atau orang yang memiliki pengetahuan mengenai pernikahan usia
dini tersebut.
“Jadi kegiatan yang rutin kita laksanakan selaku Mubalig beserta para
penyuluh di Kecamatan Bontonompo dalam rangka mengurangi angka
pernikah dini di lingkungan kita ini, yaitu tidak henti-hentinya
mengadakan atau melaksanakan ceramah agama di mimbar-mimbar
masjid serta dalam kegiatan tablig akbar dan juga pada acara pengajian
majelis taklim di desa-desa yang ada di kecamatan Bontonompo”19
ceramah yang dilakukan para muballig dan penyuluh Agama Kantor Urusan
Agama Kecamatan Bontonompo merupakan salah satu dari sekian cara yang
menjadi metode untuk meminimalisir terjadinya pernikah dini . Hal tersebut akan
meminimalisir angka pernikahan pada usia dini yang kerap kali terjadi di
masyarakat.
3. Metode Silaturrahmi
metode yang dapat digunakan dalam menyampaikan dakwah selain dari bersifat
pembahasan dan ilmiyah., diperlukan adanya pendekatan yang lebih pribadi yang
berdampak sosial, metode ini dirasa efektif untuk dilaksanakan dalam rangka
ini dapat diadakan dialog-dialog dengan yang bersangkutan. Cara yang seperti ini
akan menambah keakraban dan terjalin rasa kekeluargaan sehingga apabila telah
tersentuh dengan permaslahan agama apalagi yang menyangkut akidah, pada diri
terjalin keakraban diantara mereka maka pihak objek dakwah akan lebih mudah
untuk mereka dalam menerima apa yang disampaikan dai dan menerapkannya
mengatan bahwa:
dakwah, kegiatan ini menjadi metode yang dilakukan para Muballig dan penyuluh
21
Abd, Azis, (Umur 25 tahun), Pekerjaan Penyuluh Agama dikantor KUA Bontonompo),
wawancara pada tanggal 6 februari 2021
66
pernikahan usia dini. Bagi yang sudah terlanjur menikah maka seorang dai
memiliki peran untuk menerangkan tentang hak dan kewajiban suami istri dengan
mengatasi konflik rumah tangga secara arif dan bijaksana. Sedangkan bagi remaja
pra nikah dan juga orang tua remaja seorang dai berperan menjelaskan bagaimana
remaja agar mereka lebih taat beribadah dan mengisi waktu luang dengan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini, maka
pernikahan yang melalui peminangan dan pernikahan tidak normal. Tahapan tata
cara pernikahan Normal yaitu A’cini Ampe, Assuro, A’panai Leko’serta akad
Tamallayang
67
68
B. Implikasi Peneliti
bergaul agar tidak terjatuh dalam pergaulan bebas yang bisa menjerumuskan ia
dalam perbuatan maksiat, dan diharapkan para pemuda dekat dengan masjid dan
meluangkan waktunya untuk menuntut ilmu Agama sebagai bekal dan benteng
ketiga metode dakwah ini efektif dalam mencegah dan meminimalisir angka
pernikahan dini.
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’anul Karim
Ahmad Abd. Kadir, Sistem Perkawinan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
Makassar: Indobis Publishing
Ahmad Amrullah, Dakwah Islam Dan Perubahan Sosial (cet. III; Yogyakarta:
PLP2M, 2005)
Arikunto Suharsimi. Prosedur Peneliti Suatu Pendekatan Praktek (Edisi revisi VI;
Jakarta: Rineka Cipta, 2006)
Echols John M., Syadily Hasan, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: Gramedia,
2000
F. Mas’udi Masdar, Islam dan hak hak reproduksi perempuan: Dialog Fiqih
Pemberdayaan (Bandung: Mizan, 1997)
Hakim Rahmat, Hukum Perkawinan Islam (Cet. I; Bandung: Pustaka Setia, 2000)
69
70
Janiwaty Bethsaida, Pieter Herri Zan, Pendidikan Psikologi untuk bidan suatu
Teori Terapanya (Medan: Rapha Publishing, 2012)
Muhtadi Asep Saeful dan Safei Agus Ahniad, Metode Penelitian Dakwah
Bandung Pustaka Setia, 2003
Ningsih Mardia. Fiqh Da’wah, Jurnal Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam
Zain Muh, ‘’Problematika Pernikahan Usia Dini (Studi kasus di Desa Ugi Baru)
Kec Mapalli. Kab. Polman”,Skripsi, (Makassar: Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Negeri Alauddin Makassar,2012)
Referensi Online
73
74
PEDOMAN WAWANCARA
2. Metode dakwah apa yang diterapkan KUA dan Tokoh Agama dalam
DOKUMENTASI
Wawancara dengan Pak Imam dan Para Penyuluh Non PNS di KUA Kecamatan
Bontonompo.
79
80
81
82
83
84
85
86
Barombong Kabupaten Gowa dan lulus pada tahun 2012, dan pada tahun yang
lulus pada tahun 2015, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di
Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan selesai pada tahun 2021 dengan Gelar
Makassar.
pendidikan yang merupakan bakal untuk masa depan .penulis berharap dapat
membahagiakan orang tua serta menjadi manusia yang bermanfaat bagi agama,