TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Menempuh Ujian Akhir Strata Satu
Disusun oleh:
Zulfadli Parinduri
9882405116321033
Disahkan Oleh :
Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual
Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
i
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Pada dasarnya dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh Ujian Akhir
Strata Satu pada Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Komunikasi
dan Desain Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia, sejauh yang saya ketahui
bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari Tugas Akhir yang sudah dipublikasikan
di lingkungan Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia maupun Perguruan
Tinggi atau Instansi manapun, Kecuali bagian yang sumber informasinya yang
dicantumkan sebagaimana mestinya.
Zulfadli Parinduri
9882405116321033
ii
“Berpikirlah, kamu Hebat kamu Spesial. Dan ber Terimakasilah kepada
Tuhanmu, yang telah menyertai Tujuan Baikmu”
{ Zulfadli Parinduri }
iii
ABSTRAK
Bahasa Isyarat adalah sistem tanda gerak yang diperagakan dalam paduan
gerak tangan dan jari, tubuh, kepala, dan ekspresi wajah yang disepakati untuk
dipakai oleh masyarakat Tuli di Indonesia dalam berkomunikasi. Bahasa Isyarat
memiliki 2 sistem pola bahasa, Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) dan Bahasa
Isyarat Indonesia (BISINDO). Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dianggap lebih
mewakili budaya tuli Indonesia karena mampu mempresentasikan budaya Tuli
Indonesia. Bahasa isyarat BISINDO muncul secara alami dari interaksi Tuli dengan
lingkungannya sejak kecil. Menggunakan bahasa SIBI siswa Tuli tidak dapat
mengakses informasi secara maksimal. Banyak pengetahuan yang tidak dapat
dipahami oleh siswa Tuli di Sekolah, Padahal sudah dijamin dalam Pasal 24 Ayat
3 : Konvensi Hak Penyandang Disabilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa
Negara pihak harus mengambil Langkah-langkah yang layak, termasuk
memfasilitasi pembelajaran Bahasa Isyarat dan pemajuan identitas linguistik
masyarakat Tuli. Video Based Learning merupakan penyampaian pengetahuan atau
keterampilan dengan menggunakan Vidio. Vidio untuk media pembelajaran harus
memiliki Dua elemen penting yaitu Audio dan Visual. Elemen Audio digunakan
untuk menguraikan informasi yang akan disampaikan, sedangkan elemen Visual
berguna untuk menyediakan sumber utama informasi yang mudah dipahami dan
diselaraskan dengan audio. Metode Belajar Menggunakan Vidio terlihat begitu
efektif, namun menyerahkan seutuhnya penjelasan pada sebuah vidio adalah
tindakan yang kurang tepat, tapi menggunakan metode dengan bantuan vidio sangat
dibutuhkan, untuk menguatkan teks atau pesan informasi yang ingin disampaikan.
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat serta kasih
sayang-Nya pada akhirnya penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik
yang berjudul “Perancangan Video Pendek Bahasa Isyarat Dasar BISINDO
Untuk Anak Dengan Rentang Usia 6-12 Tahun Di Sekolah Luar Biasa Negeri
Cicendo Bandung” dengan sub judul Studi Kasus Pada Gerakan Kesejahteraan
Tunarunggu Indonesia. Penulisan Laporan Tugas Akhir ini disusun dengan
melakukan penelitian di Sekolah Luar Biasa Negeri Cicendo Bandung.
Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian
sidang Strata Satu pada Fakultas Komunikasi dan Desain Universitas Informatika
dan Bisnis Indonesia. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak
kesalahan serta kekurangan karena adanya keterbatasan ilmu pengetahuan,
wawasan, dan keterampilan. Walaupun demikian, Penulis telah menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan semaksimal mungkin, namun penulis sangat menghargai
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan serta kebaikan sehingga
kesempurnaan yang diharapkan akan terealisasikan dengan baik.
Penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
terutama kedua orang tua penulis, seluruh keluarga dan sahabat yang telah
memberikan dukungan baik secara moral maupun moril serta pembimbing penulis,
sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Pada kesempatan ini, dengan rasa syukur dan kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan Terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kemudahan bagi
penyusun dalan penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Dr. Ir. Bob Foster, M.M,. Selaku Rektor Universitas
Informatika dan Bisnis Indonesia yang telah mengurus segala hal yang
dapat mengembangkan Kampus UNIBI menjadi lebih baik.
vi
3. Ibu Rachmawati Widyaningrum, M.I.Kom. Selaku Dekan Fakultas
Komunikasi dan Desain Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
yang telah bertanggung jawab dengan pelaksanaan pendidikan dan
semua yang berkaitan dengan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Desain.
4. Ibu Citra Kemala Putri, S.Sn., M.Ds. Selaku Ketua Program Studi
Desain Komunikasi Visual Fakultas Komunikasi dan Desain
Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia yang telah mengurus
segala hal yang berkaitan dengan Program Studi, serta selaku
Pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam proses
pembuatan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Diwan Setiawan, S.Ds., M.Sn Selaku Ketua Program Studi
Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Komunikasi dan Desain
Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia dan Selaku Dosen
Pembimbing I Penulis yang telah memberikan ilmu, arahan, saran,
dan bantuan kepada Penulis.
6. Seluruh Dosen dan Staff Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
yang telah memberikan ilmu, dan bantuan selama penulis
menjalankan perkuliahan.
7. Seluruh Teman-teman Mahasiswa Universitas Informatika dan Bisnis
Indonesia yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas
Akhir.
8. Orang tua Penulis, Bapak Zulkarnaen Parinduri dan Ibu Nur’aini yang
selalu mendukung, memberikan doa terbaik sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir.
9. Rekan-rekan penulis di Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia,
khususnya Desain Komunikasi Visual 2016, yang telah berjuang
bersama selama perkuliahan dan memberikan semangat satu sama lain
untuk menyelesaikan tugas akhir.
10. Saudara yang berada diCikutra atas bantuan semangat dan
dukungannya selama proses Tugas Akhir
11. Dan pihak lainnya yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.
vii
Akhir kata, atas semua kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan
kepada penulis semoga semua pihak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis serta
semua pihak yang membacanya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAAN........................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR.........................................ii
ABSTRAK....................................................................................................iv
ABSTRACT....................................................................................................v
KATA PENGANTAR.................................................................................vi
DAFTAR ISI................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................5
1.4 Batasan Masalah.......................................................................................5
1.5 Tujuan Dan Manfaat Perancangan...........................................................6
1.5.1 Tujuan Perancangan............................................................................6
1.5.2 Manfaat Perancangan..........................................................................6
1.5.2.1 Manfaat Teoritis............................................................................6
1.5.2.2 Manfaat Praktis.............................................................................6
1.6 Metode Perancangan................................................................................7
1.6.1 Teknik Pengumpulan Data..................................................................7
1.7 Sistematika Penulisan.............................................................................11
1.8 Kerangka Pemikiran...............................................................................12
ix
2.1.1 Pengertian Edukasi............................................................................13
2.1.2 Tujuan Edukasi..................................................................................15
2.1.3 Manfaat Edukasi................................................................................15
2.1.4 Macam macam Edukasi....................................................................15
2.1.4.1 Edukasi Formal...........................................................................15
2.1.4.2 Non Formal.................................................................................16
2.1.4.3 Informal.......................................................................................16
2.2 Bahasa Isyarat Indonesia BISINDO.......................................................16
2.3 Media Digital..........................................................................................18
2.3.1 Pengertian Media Digital..................................................................18
2.3.2 Jenis Jenis Media Digital..................................................................19
2.4 Videografi...............................................................................................21
2.4.1 Pengertian Videografi.......................................................................21
2.4.2 Kelebihan Dan Kekurangan Media Video........................................21
2.4.3 Manfaat Video...................................................................................23
2.4.4 Metode Melalui Media Video...........................................................23
2.4.4.1 Video Based Learning.................................................................23
2.4.4.2 Kelebihan Metode Video Based Learning..................................24
2.5 Animasi...................................................................................................25
2.5.1 Pengertian Animasi...........................................................................25
2.5.2 Jenis jenis Animasi............................................................................26
2.5.3 Prinsip Animasi.................................................................................28
2.5.4 Manfaat Animasi...............................................................................33
2.5.4.1 Manfaat Animasi Dalam Pendidikan..........................................33
2.6 Scribble Glow Effect..............................................................................34
2.6.1 Pengertian Scribble Glow Effect.......................................................34
2.7 Desain Komunikasi Visual.....................................................................35
x
2.7.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual..............................................35
2.7.2 Unsur Unsur Desain..........................................................................37
2.7.3 Prinsip Prinsip Desain Komunikasi Visual.......................................40
2.7.4 Copywritting.....................................................................................43
xi
3.5 Data Refrensi..........................................................................................59
3.6 Analisis S.W.O.T....................................................................................61
3.7 Analisis 5 W + 1 H.................................................................................63
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.............................................................................................81
5.2 Saran.......................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
Gambar 3.13 Data Refrensi Scribble Glow Effect.......................................59
Gambar 3.14 Data Refrensi Scribble Glow Effect.......................................60
Gambar 3.15 Data Refrensi Scribble Glow Effect.......................................60
Gambar 3.16 Data Refrensi Scribble Glow Effect.......................................60
Gambar 3.17 Data Refrensi Scribble Glow Effect.......................................61
Gambar 3.18 Data Refrensi Scribble Glow Effect.......................................61
Gambar 3.19 Data Refrensi Scribble Glow Effect.......................................61
Gambar 4.1 Sketsa Awal Video...................................................................72
Gambar 4.2 Storyline Video.........................................................................73
Gambar 4.3 Tahap Awal Video....................................................................74
Gambar 4.4 Tahap Green Screen Video.......................................................75
Gambar 4.5 Menghilangkan Green Screen Video........................................75
Gambar 4.6 Tahap Export dan Pewarnaan Akhir Video..............................76
Gambar 4.7 Hasil Akhir Video.....................................................................77
Gambar 4.8 Hasil Feed Instagram................................................................78
Gambar 4.9 Hasil Feed Instagram................................................................78
Gambar 4.10 Hasil Feed Instagram..............................................................79
Gambar 4.11 Hasil Layout Story Instagram.................................................79
Gambar 4.12 Story Instagram.......................................................................80
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Adityo Muhammad, 2019. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) atau Bahasa Isyarat
Indonesia (BISINDO), https://www.youngontop.com/read/20433/sistem-isyarat-bahasa-indonesia-
sibi-atau-bahasa-isyarat-indonesia-bisindo/ , (Diakses pada 29 Maret 2020).
1
2
2
Adityo Muhammad, 2019. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) atau Bahasa Isyarat
Indonesia (BISINDO), https://www.youngontop.com/read/20433/sistem-isyarat-bahasa-indonesia-
sibi-atau-bahasa-isyarat-indonesia-bisindo/ , (Diakses pada 29 Maret 2020).
3
Dwiyana Lucky, 2019. “Bahasa Isyarat Hanyalah Landasan Penghubung Antara Pendidik
Dengan Peserta Didik”, Hasil wawancara pada tanggal 19 November 2019.
4
Dwiyana Lucky, 2019. “Anak Harus Mampu Memiliki Keterampilan Berbahasa Melalui Bahasa
Non Verbal Oral Atau Gerak Bibir”, Hasil Wawancara pada tanggal 19 November 2019.
3
5
News Solider, 2015. “Sistem Isyarat Bahasa Indonesia vs Bahasa Isyarat Indonesia” ,
https://www.solider.id/baca/2475-sistem-isyarat-bahasa-indonesia-vs-bahasa-isyarat-indonesia ,
(Diakses Pada 28 Maret 2020)
4
6
Binus University, 2019. “Mengenal Metode Belajar Video Bassed Learning” ,
https://binus.ac.id/knowledge/2019/10/mengenal-metode-belajar-video-based-
learning/#:~:text=Dalam%20dunia%20pendidikan%20hal%20tersebut,elemen%20yaitu%20visual
%20dan%20audio , (Diakses pada 07 Agustust 2020)
5
b. Bagi Akademisi,
Sebagai bahan referensi atau pengembangan dalam khazanah
keilmuan bidang Desain Komunikasi Visual khususnya tentang masalah
Perancangan Video Pendek untuk anak dengan rentang usia 6-12 Tahun
dalam mempelajari Bahasa Isyarat BISINDO dasar.
2. Observasi (pengamatan)
Selain wawancara, Observasi juga merupakan salah satu teknik
dalam pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian
kualitatif. Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi
berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan (Semiawan, 2010).
Sedangkan menurut Zainal Arifin dalam buku (Kristanto, 2018),
observasi adalah suatu proses yang didahului dengan pengamatan
kemudian pencatatan yang bersifat sistematis, logis, objektif, dan
rasional terhadap berbagai macam fenomena dalam situasi yang
sebenarnya, maupun situasi buatan.
Adapun beberapa bentuk Observasi, yaitu:
1). Observasi partisipasi,
2). Observasi tidak terstruktur,
3). Observasi kelompok.
3. Dokumentasi
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa
diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan
harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan
sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk
menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki
kepekaan teortik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga
tidak sekadar barang yang tidak bermakna.
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang
tertulis, metode dokumentasi berarti tata cara pengumpulan data dengan
mencatat data-data yang sudah ada. Metode dokumentasi adalah
metode pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data
historis. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa,
atau kejadian dalam situasi sosial yang sangat berguna dalam penelitian
kualitatif (yusuf, 2014).
Dokumentasi sebagai metode pengumpulan penelitian memiliki
kelebihan dan kelemahan, yaitu (Dimyati, 2013) :
A. Kelebihan metode dokumentasi
1) Efisien dari segi waktu
2) Efisien dari segi tenaga
3) Efisien dari segi biaya
Metode dokumentasi menjadi efisien karena data yang kita
butuhkan tinggal mengutip atau memfotokopi saja dari dokumen yang
ada. Namun demikian, metode dokumentasi juga memiliki kelemahan.
A. Kelemahan metode dokumentasi
10
4. Angket (questioner)
Angket memiliki fungsi serupa dengan wawancara, hanya berbeda
dalam implementasinya. Jika wawancara disampaikan oleh peneliti
kepada responden secara lisan, maka implementasi angket adalah
responden mengisi kuesioner yang disusun oleh peneliti. Hasil data
angket ini tidak berupa angkat, namun berupa deskripsi. Tidak ada
teknik pengumpulan data yang lebih efisien dibandingkan Kuestioner.
Adapun petunjuk untuk membuat daftar pertanyaan adalah (Sutabri,
2012) :
a. Rencanakanlah terlebih dahulu fakta/opini apa saja yang ingin
dikumpulkan.
b. Berdasarkan fakta dan opini tersebut diatas, tentukan tipe dari
pertanyaan yang paling tepat untuk masing-masing fakta dan opini
tersebut.
c. Tulislah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan itu
tidak boleh mengandung kesalahan serta harus jelas dan sederhana.
d. Lakukan uji coba atas pertanyaan itu ke beberapa responden terlebih
dahulu, misalnya 2 atau 3 orang. Apabila responden mengalami
kesulitan dalam mengisi daftar pertanyaan itu maka pertanyaan-
pertanyaan itu harus diperbaiki lagi.
e. Perbanyaklah dan distribusikanlah daftar pertanyaan yang memang
sudah dianggap baik dan solid.
11
1. BAB I Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang
menjabarkan garis besar masalah berdasarkan topik yang dipilih oleh
penulis. Permasalahan yang terdiri dari identifikasi masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian manfaat penelitian, metode
penelitian, sistematika penulisan, dan kerangka pemikiran.
2. BAB II Landasan Teori
Pada bab ini menjelaskan dasar-dasar pemikiran dan teori Media
pembelajaran melalui Vidio yang akan digunakan dalam acuan proses
perancangan. Dasar teori yang digunakan meliputi teori media
pembelajaran, teori mengenai metode Video bassed Learning
pengembangan kemampuan Bahasa Isyarat dasar bagi Siswa Sekolah
Luar Biasa Negeri Cicendo Kota Bandung.
3. BAB III Data dan Fakta
Menjelaskan hasil data-data yang diperoleh dari berbagai sumber
serta, menjelaskan tentang analisis masalah untuk menentukan proses
perancangan.
4. BAB IV Konsep Perancangan
Menjelaskan tentang konsep desain dan hasil perancangan yang
dibuat berdasarkan data yang diperoleh.
5. BAB V Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang kesimpulan berdasarkan bahasan dan memberikan
saran terhadap topik yang telah dibaha.
LATAR BELAKANG
Bahasa Isyarat adalah sistem tanda gerak yang diperagakan dalam paduan gerak tangan
dan jari, tubuh yang disepakati untuk dipakai oleh masyarakat Tuli di Indonesia dalam
berkomunikasi. Video Based Learning merupakan penyampaian pengetahuan atau
menggunakan Vidio. Vidio untuk media pembelajaran harus memiliki Dua elemen
penting yaitu Audio dan Visual. Elemen Audio digunakan untuk menguraikan
informasi, Elemen Visual berguna untuk menyediakan sumber utama informasi yang
mudah dipahami dengan audio. Metode Belajar Menggunakan Vidio terlihat begitu
efektif, namun menyerahkan seutuhnya penjelasan pada sebuah vidio adalah tindakan
yang kurang tepat, tapi dengan metode vidio sangat dibutuhkan, untuk menguatkan
pesan informasi yang ingin disampaikan.
FENOMENA
Objek penelitian difokuskan pada pengembangan kemampuan anak dalam memahami pola
Bahasa Isyarat BISINDO melalui sebuah Vidio pendek. Karna masih banyaknya Guru di
Sekolah Luar Biasa di Indonesia yang menggunakan SIBI dan oral atau bahasa bibir
kepada siswa Tuli. Bahasa BISINDO belum dipercaya mampu menjadi bahasa pengantar
yang efektif bagi siswa.
ISU
OPINI FAKTA
Susahnya Dunia Pendidikan Didaerah Sekolah Luar
Jarangnya belajar Biasa Negeri Cicendo
dalam menggunakan Pola mengguna kan Bahasa
Bahasa Isyarat BISINDO di siswa banyak yang
Isyarat BISINDO dan memahami Bahasa Isyarat
lingkungan Sekolah Metode pembelajaran
BISINDO.
yang belum memadai.
INTI MASALAH
Kurangnya Metode pembelajran melalui sebuah Vidio, sehingga anak mampu
dan mengenal Pola Bahasa Isyarat BISINDO. Dan mampu menerapkannya diluar
lingkungan sekolah.
TARGET SASARAN
Siswa dan Siswi 6-12 Tahun Sekolah Luar Biasa Negeri Cicendo Bandung
SOLUSI
Membuat Media Pembelajaran melalui sebuah Vidio Pendek, dan mengemasnya dengan
menggunakan efek tambahan yang disebut dengan scribble video. Dengan mengunakan efek
tersebut diharapkan dapat meberikan kesan belajar yang berbeda dan menyenangkan.
.
STRATEGI PERANCANGAN KOMUNIKASI STRATEGI MEDIA
Membuat media perancangan video Menggunakan metode
pendek untuk anak dengan rentang Persuasif dengan Media melalui Vidio
usia 6-12 tahun di sekolah luar biasa bahasa yang sesuai dan efek Scribble Video.
negeri cicendo kota Bandung. dan sopan.
.
2.1 Edukasi
2.1.1 Pengertian Edukasi
Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya
yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,
kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmojo, 2003). Edukasi
merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi
tahu (Suliha, 2002). Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting
bagi kehidupan manusia, sudah semestinya usaha dalam menumbuh
kembangkan pendidikan secara sistematis dan berkualitas perlu terus di
upayakan, sehingga tujuan dari proses pendidikan dapat dicapai secara
optimal. Pendidikan memiliki arti penting bagi individu, pendidikan lebih
jauh memberikan pengaruh yang besar terhadap kemajuan suatu bangsa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya
edukasi atau pendidikan itu sendiri dalam penelitian ini. Merencanakan,
memantau, mengaplikasikan metode, mendeskripsikan, dan mengevaluasi
hasil terhadap pengetahuan akan teknik dan metode apa saja yang diketahui
oleh para responden penelitian, yakni khususnya para siswa dan siswi di
Sekolah Luar Biasa Negeri Cicendo Kota Bandung. Pendidikan kemampuan
Bahasa Isyarat dapat diartikan sebagai pemberian informasi, instruksi, atau
peningkatan pemahaman terkait Bahasa Isyarat.
Kecendrungan berkomunikasi pada lingkungan saat ini sangat
berguna untuk melakukan aktivitas sehari hari, Tunarungu berkomunikasi
menggunakan Bahasa Isyarat yang disebut bahasa SIBI. SIBI adalah tata cara
mempresentasikan bahasa lisan Indonesia ke dalam gerakan tertentu, ujar
Adi Kusumo Baroto, Peneliti Bahasa Isyarat dari Laboratorium Riset
13
14
7
Susandijani, “Bahasa Isyarat SIBI dan BISINDO, Titik Perbedaannya”,
https://google.com/amp/s/difabel.tempo.co/amp/1105916/bahasa-isyarat, (Diakses pada 11 juli
2018)
8
Dwiyana Lucky, “Bahasa Isyarat Hanyalah Landasan Penghubung Antara Pendidik Dengan
Peserta Didik”, Hasil wawancara pada tanggal 19 November 2019.
15
didalamnya adalah web, blog online, online sosial network, online forum
dan lainya yang menggunakan komputer sebagai medianya.
“Media baru merupakan Media yang pada saat ini sedang
berkembang dan akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Media ini berkembang baik dalam segi Teknologi, Komunikasi, Maupun
Informasi” (Ardianto,2007:26). Semua bentuk media yang ada sekarang
banyak ragam nya, mulai dari Media sosial, media digital, media baru dan
media cetak. Namun sejalan dengan itu semua, media sangat berpengaruh
untuk bagaimana cara agar sebuah informasi dapat tersampaikan dengan
baik.
2. Media Audio
Audio sangat berpengaruh dalam pemilihan suatu media, karna
audio berperan sebagai penyampai pesan atau sebuah informasi
melalui indera pendengaran. Media Audio media yang hanya dapat
diakses melalui organ pendengaran. Beberapa bentuk media audio
yaitu suara, lagu, siaran radio, audio CD, dan lainnya.
2.4 Videografi
2.4.1 Pengertian Video
Video menurut Sudjana dan Rivai (2005:156) berasal dari latin
video-vidi-visum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan).
Suatu alat atau media yang dimana mengharus kan orang lain untuk melihat
suatu informasi yang disampaikan. Melalui pesan bergerak yang disajikan
diharapkan penonton mampu memahami pesan bergerak yang ingin
disampaikan.
Menurut Arsyad (2009: 48) video adalah gambar hidup dalam
frame, dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor
secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.” Sedangkan
Menurut Sadiman (2011: 165) video merupakan rekaman gambar hidup
yang bergerak, proses perekamannya dan penayangannya menggunakan
teknologi.
Dari ketiga Pengertian menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa
Vidio adalah gambar hidup yang bergerak dan berada didalam frame,
menggunakan teknologi sebagai media penanyangannya dan diproyeksikan
melalui lensa proyektor secara mekanisme sehingga gambar terlihat hidup
dan bergerak.
akan lebih dirasakan lagi bila peserta tersebut disajikan video interaktif.
Keterlibatan peserta akan sangat dibutuhkan saat vidio tersebut
dijalankan, sehingga akan tertanam suatu pengalaman baru bagi peserta
tersebut.
c. Mudah Dimengerti
Vidio untuk belajar dibuat dengan gambar yang bersifat realistis,
didukung dengan desain grafis dan minim teks sehingga memudahkan
siswa memahami informasi yang disampaikan. Siswa mengamati
gambar yang diperlihatkan, mengasimilasi nilai pengetahuan dan
menyerap keterampilan yang disajikan dengan lebih mudah.
2.5 Animasi
2.5.1 Pengertian Animasi
Animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa,
hidup, semangat. Sedangkan karakter adalah orang, hewan maupun objek
nyata lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D.
sehingga karakter animasi dapat diartikan sebagai gambar yang memuat
objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar yang
berubah beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek dalam gambar bisa
berupa tulisan, bentuk benda, warna dan spesial efek.
Animasi merupakan sekumpulan gambar yang disusun secara
berurutan. Ketika rangkaian gambar tersebut di tampilakan dengan
kecepatan yang memadai, maka rangkaian gambar tersebut akan terlihat
26
9
Ramadhan Wahyu, 2020. “Tutorial After Effect Praktis Untuk Membuat Scribble Effect”,
https://kreativv.com/film-animasi-video/tutorial-after-effect/ , (Diakses pada 19 agustus 2020).
35
Prinsip desain merupakan hal yang wajib untuk diikuti karena dapat
mempermudah dalam perancangan suatu desain dan akan membuat desain
yang dihasilkan menjadi lebih proporsional. Berdasarkan penjelasan prinsip
desain tersebut maka penulis menggunakan semua prinsip desain dalam
perancangan desain, yaitu prinsip keseimbangan, irama, dominasi, dan
kesatuan.
2.7.4 Copywriting
Copywriting merupakan elemen yang cukup penting dalam bidang
periklanan ataupun branding, karena copywriting yang baik dapat
memberikan pesan dan kesan yang baik bagi audience. Moriarty
mendefinisikan bahwa: 5 Universitas Udayana. 2015.
Copywriting adalah kegiatan penulisan kreatif yang dibuat oleh
seorang copywriter. Copywriting ini bermaksud untuk memberikan tulisan-
tulisan yang baik dan mudah dipahami serta dapat menarik perhatian dari
publik yang membacanya. Seorang copywriter harus memiliki kemampuan
untuk mengelola katakata menjadi sebuah kalimat yang padat dan tidak
terlalu panjang, tetapi meninggalkan kesan di benak para pembacanya.
Copywriting dapat dimanfaatkan untuk menentukan kalimat yang tepat saat
mengkampanyekan sesuatu lewat media sosial.
Agustrijanto mengatakan bahwa: ”Copywriting harus mampu untuk
menggugah, menarik, memindahkan, mengidentifikasi, menggalang
kebersamaan, dan juga mengkomunikasikan pesan dengan nilai komparatif
pada masyarakat” (Agustrijanto, 2006:19).
Berikut adalah Beberapa unsur penting dalam penggunaan
copywriting menurut Pujiriyanto yaitu:
1. Judul (headline) Judul merupakan bagian terpenting dari teks yang
menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca.
Judul mampu mengarahkan pembaca untuk mengetahui lebih jauh
isi pesan atau produk yang ada di dalamnya. Judul hendaknya
44
45
46
3.1.2.1 Visi
Dalam dunia kesunyian dan keterbatasan ruang gerak karena
penderitaan cacat ketulian, melalui organisasi Gerkatin, para anggota
tunarungu sama-sama berjuang melawan kebodohan, kemiskinan,
keterbelakangan, dan serta ketertinggalan dalam perkembangan yang
terjadi di tengah masyarakat umum untuk menjadi manusia yang mandiri
serta berguna bagi nusa dan juga bangsa Indonesia.
3.1.2.2 Misi
Misi SLB Negeri Cicendo Kota Bandung :
1. Meningkatkan kesejahteraan sosial penyandang tunarungu wicara.
2. Menggali potensi dan meningkatkan SDM tunarungu sebagai
subyek pembangun.
3. Memperkuat jaringan kerja sama dengan badan sosial yang
menangani penyandang tunarungu baik di dalam negeri maupun
luar negeri.
4. Berperan aktif sebagai mitra pemerintah Indonesia dalam program
pengembangan kesejahteraan sosial tunarungu wicara di Indonesia.
5. Mengembangkan kemandirian selaku WNI yang bertanggung
jawab.
49
3.1.2.3 Logo
Berikut adalah logo Gerakan Kesejahteraan Indonesia, logo
menggabungkan lambang padi dan kapas yang ada pada sila ke-5 dari
Pancasila dan Gambar telinga ditengah yang bermakna keadilan bagi
seluruh penyandang Tunarunggu di Indonesia.
3.1.4.2 Positioning
Untuk memilih tempat mana yang paling cocok agar dapat
melakukan suatu perancangan, kita wajib tau dimana posisi yang paling
memungkinkan untuk melakukan perancangan dengan baik. Positioning
dalam perancangan Vidio Pendek kali ini adalah siswa dan siswi di Sekolah
luar biasa Negeri Cocendo Bandung.
3.1.4.3 Targeting
Untuk mengetahui target yang diharapkan pastinya anak anak
siswa siswi Tunarunggu harus menjadi titik utama dalam perancangan
Vidio Pendek kali ini, mengapa demikian itu semua dikarenakan vidio
pendek ini menggunakan efek editting yang menarik dimata siswa dan
siswi Sekolah luar biasa Negeri Cicendo Bandung. Target yang dipilih
adalah siswa dan siswi SLB Negeri Cicendo yang masih memiliki jiwa fun
dan playing namun tetap pada porsinya target dari perancangan ini adalah
siswa dan siswi nya.
51
10
Dwiyana lucky, Staff pengajar bidang keterampian, (Diwawancara pada 19 November 2019).
52
pembelajaran baru, mungkin saja Kamus Bahasa BISINDO akan jadi media
yang sangat menarik.
Sales
12%
39%
49%
YA TIDAK MUNGKIN
Sales
0%
100%
Sales
12%10%
78%
Sales
14%
12%
74%
YA TIDAK MUNGKIN
Sales
2%
4%
94%
Dari hasil olah data yang telah dilakukan, sebanyak 94 % siswa dan
siswi memilih media Vidio sebagai salah satu media utama dalam
perancangan kali ini. Antusias siswa dan siswi ketika memilih media
Video juga diperlihatkan dari jawaban mengapa mereka memilih media
video sebagai salah satu media yang paling mudah untuk mereka pahami
dan pelajari.
3.3.3 Demografis
Demografis yang diambil dalam Perancangan Vidio pendek pola
Bahasa isyarat BISINDO adalah siswa dan siswi dengan rentang usia 6 – 12
tahun dan sedang berada dalam jenjang pendidikan Sekolah Dasar kelas 1
sampai kelas 6 SD. Menitik beratkan kepada siswa dan siswi yang akif belajar
di Sekolah Luar Biasa Negeri Cicendo Kota Bandung.
3.3.4 Geografis
Untuk pemilihan letak geografis dalam perancangan ini masih tetap
berada dalam jangkauan lingkungan Sekolah luar biasa Negeri Cicendo Kota
Bandung. Namun letak pemberian materi pembahasan melalui sebuah vidio
yang berbeda beda berdasarkan tingkat jenjang kelas mereka masing masing.
Untuk kelas 1- 3 diberikan materi pembahasan Vidio abjad dan kata sehari
hari, namun untuk kelas 4 sampai dengan kelas 6 diberikan materi pola kalinat
serta kata atau penggunaan kalian yang baik dan benar.
3.3.5 Psikografis
Untuk segi psikografis penulis melihat perancangan melalui sebuah
vidio dan menambahkannya dengan sentuhan efek Scribble Glow Effect
mampu menarik minat belajar anak dengan rentang usia 6-10 tahun
sedangkan anak dengan usia 10 sampai 12 tahun lebih hanya melihat dan
57
6. Bali deaf
Berikut adalah channel yang membahas tentang pola bahasa isyarat
BISINDO dengan judul vidio “Abjad jari BISINDO” telah
dipublikasikan pada tanggal 19 Mei 2015 lima tahun lalu.
2. Weakness (Kelemahan)
Perbedaan Pola bahasa isyarat SIBI dan BISINDO serta cara
kegunakan dari kedua nya membuat perancangan ini lemah. Karena
dalam Hal ini terlihat bahasa isyarat SIBI masih digunakan dalam
dunia pendidikan dan sudah memang menjadi sistem pembelajaran
disekolah. Sedangkan pola bahasa isyarat BISINDO masih terbilang
kurang terkenal.
3. Opportunity (Peluang)
Banyaknya Siswa yang belum mengenal atau mengetahui pola
bahasa isyarat BISINDO, apalagi siswa dengan rentang usia 6-12
Tahun di Sekolah luar biasa Negeri Cicendo Kota Bandung. Itu
menjadikan peluang dirancangnya suatu penelitian ini.
4. Threat (Ancaman)
Ancaman dari perancangan pola bahasa isyarat BISINDO melalui
sebuah media adalah lebih banyaknya video video yang lebih
menarik dengan menggunakan sistem pembelajaran yang berbeda
beda, sehingga membuat perancangan ini terancam.
63
3.7 Analisis 5W + 1H
Dalam suatu rancangan kita harus dapat dan mampu menganalisa
rancangan tersebut agar dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan apa
yang kita rancang, maka dari itu George. R. Terry menyatakan bahwa:
“Perancangan yang baik dan efektif akan berjalan dengan baik” (Terry, 1991:
55).
1. What (Apa)
Perancangan sebuah media pembelajaran melalui Vidio Pendek
yang berisikan informasi dan cara penggunaan Bahasa Isyarat
BISINDO jika digunakan dalam dunia pendidikan tepatnya pada
Sekolah luar biasa Negeri Cicendo Kota Bandung. Perancangan ini
akan lebih di fokuskan pola Bahasa Isyarat Dasar BISINDO, dan
pola abjad Bahasa Isyarat BISINDO.
2. Why (Mengapa)
Perancangan Ini dimaksudkan untuk membuat para siswa dan siswi
di Sekolah Luar Biasa Negeri Cicendo Kota Bandung dapat
memahami pola bahasa isyarat BISINDO didalam lingkungan
sekolah. Perancangan ini juga dikemas dengan menggunakan media
sosial instagram, Youtube dan yang paling utama melalui Vidio
Pendek, karena 48 dari 50 audience lebih menyukai menggunakan
media Vidio Pendek.
3. Where (Dimana)
Pada perancangan ini difokuskan dan bertempat di Sekolah Luar
Biasa Negeri Cicendo Kota Bandung melalui sebuah media. Media
perancangan yang akan dilakukan di media sosial yaitu Instagram
dengan menggunakan Vidio pendek, postingan Feeds Instagram
dan poster mengenai ajakan tentang pola Bahasa isyarat BISINDO.
Kampanye ini dirancang menggunakan media sosial instagram agar
Perancangan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
64
4. When (Kapan)
Perancangan dilakukan dari bulan Agustus yang dimana bertepatan
dengan dimulainya semester baru bagi siswa siswi Sekolah luar
biasa Negeri Cicendo Kota Bandung. Perancangan akan lebih
mudah diterima saat siswa masih memiliki banyak waktu
disemester baru.
5. Who (Siapa)
Target sasaran dari Perancangan ini adalah siswa dan siswi dengan
rentang usia 6 – 12 tahun di Sekolah luar biasa Negeri Cicendo Kota
Bandung. Target sasaran ini dipilih karena mayoritas siswa SLB
Cicendo terbilang masih jenjang awal dalam dunia pendidikan.
6. How (Bagaimana)
Media yang akan dirancang yaitu berupa Vidio Pendek yang berisi
tentang informasi dan pola bahasa isyarat BISINDO sehari hari.
Vidio Pendek ditambah dengan Scribble Glow Effect, diharapkan
cukup efektif karena dengan menggunakan Vidio Pendek yang
menarik Siswa dan siswi mampu menyerap pelajaran dengan
mudah dan senang.
BAB IV
STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN
65
66
sudah baik atau belum sesuai dengan target audiens kita dan pesan dari
media yang ingin disampaikan.
2. Pesan Komunikasi
Pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada khalayak
sasaran atau komunikate dalam strategi komunikasi pastinya memiliki
tujuan tertentu. Tujuan inilah yang menentukan teknik komunikasi
yang akan dipilih dan digunakan dalam strategi komunikasi. Dalam
strategi komunikasi, perumusan pesan yang baik dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi khalayak sangatlah penting.
Pesan yang dirumuskan oleh komunikator hendaknya tepat mengenai
khalayak sasaran.
3. Media Komunikasi
Kita telah mengetahui dan memahami berbagai pengertian media
menurut para ahli, pengertian media massa menurut para ahli, serta
pengertian media sosial menurut para ahli. Kesimpulan dari semua
pengertian terkait media adalah bahwa media adalah alat yang
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasi. Media
komunikasi kini tidak lagi terbatas pada media massa yang memiliki
beberapa karakteristik media massa masing-masing.
Kehadiran internet sebagai media komunikasi telah melahirkan
berbagai media komunikasi modern baru. Dalam strategi komunikasi,
67
4. Khalayak sasaran
Pada Proses Awal, Penulis membuat garis line yang di timpah sejajar
dengan garis tangan model satu persatu. Sehingga membentuk suatu
gerakan kontars, pada tahap awal garis belum terlihat Glow masih garis
line art biasa.
75
Pada tahapan ini, Penulis membuat layer baru untuk Green Screen
nya agar setelah kita kasi warna dan ditimpah dengan video asli bisa telihat
jelas.
Pada tampilan desain kali ini adalah Layout Frame untuk Isi dari
video nenti. Dan juga untuk instagram stories.
80
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Perancangan Vidio Pendek bahasa isyarat BISINDO
untuk anak dengan rentang usia 6 – 12 tahun mampu mempelajari dan
memahami pola bahasa isyarat BISINDO tanpa harus takut lagi ketika ingin
berhadapan dan mengobrol dengan orang luar. Dan kebebasan siswa siswi
dalam berbahasa tidak akan dibatas dan beda bedakan, karna sesungguhnya
bahasa itu adalah jendela dunia biarkan para siswa dan siswi berkreasi dengan
bahasa yang mereka mengerti.
5.2 Saran
Saran dari perancangan Perancangan Vidio Pendek bahasa isyarat
BISINDO untuk anak dengan rentang usia 6 – 12 tahun, adalah :
1. Saran Akademis
Dengan adanya media Perancangan Melalui Vido ini semoga
mahasiswa desain komunikasi visual dapat lebih memahami segala
bahasa melalui media yang tepat untuk berkarya, juga dapat
mengaplikasikan teori desain komunikasi visual dengan baik dan
lebih bermanfaat.
2. Saran Praktis
Dengan adanya media Perancangan Vidio Pendek bahasa isyarat
BISINDO untuk anak dengan rentang usia 6 – 12 tahun dapat
membuat para siswa siswi yang ada di Sekolah Luar Biasa Negri
Cicendo Bandung dapat lebih giat lagi dalam belajar demi cita cita
yang ingin dicapai.
81
DAFTAR PUSTAKA
Adityo Muhammad, 2019. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) atau Bahasa
Isyarat Indonesia (BISINDO), https://www.youngontop.com/read/20433/sistem-
isyarat-bahasa-indonesia-sibi-atau-bahasa-isyarat-indonesia-bisindo/ , (Diakses
pada 29 Maret 2020).
Adityo Muhammad, 2019. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) atau Bahasa
Isyarat Indonesia (BISINDO), https://www.youngontop.com/read/20433/sistem-
isyarat-bahasa-indonesia-sibi-atau-bahasa-isyarat-indonesia-bisindo/ , (Diakses
pada 29 Maret 2020).
82
83
Curriculum Vitae
The Data Myself
Full name : Zulfadli Parinduri
Gender : Male
Date Of Birth : Medan, 18th June 1996
Nationality : Indonesian
Status : Single
High&weight : 166cm & 54kg
Religion : Islam
Address : Jl.Gatot Subroto Gg.Gumuruh NO.22 Bandung
Telp : 081222671492
Background of Education
2003-2008 : SD Negeri 060928 Medan
2008-2010 : SMP Swasta Primbana Medan
2010-2013 : SMK Multimedia Istiqlal Delitua Medan
2016-2020 : Universitas Informatika Dan Bisnis Indonesia Bandung
Ability And Expertise
1. Design (Editing: Videography, Photography, Content Creator, All
Desain)
2. Use Editing software (Ai, Psd, Corel, Premier, Afx, 3dmax, Flash,
ext).
Curriculum vitae this I made with the truth of my life.
Zulfadli Parinduri
84
DOKUMENTASI
85
DOKUMENTASI