Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN : INQUIRI DAN PENGAJARAN UNIT

DISUSUN OLEH :

PUTU ANGGI YUMIKA SHANTI ; 2212021060

GEDE AGUS SUDIANA ; 2212021070

PUTU KUNANG KABINAWA ; 2212021082

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

JURUSAN BAHASA ASING

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan anugerah-Nya sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang metode pembelajaran inquiri dan pengajaran unit ini dengan
baik. Makalah yang penulis susun ini ditunjukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah belajar pembelajaran. Tidak lupa pula ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada ibu dosen dan kepada semua pihak yang dengan caranya
masing-masing untuk membantu kami.

Tiada karya manusia yang sempurna, demikian juga dalam penyusunan


makalah perekmbangan resiliensi peserta didik ini. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang mengarah pada perbaikan makalah ini sangat saya harapkan baik dari
guru maupun teman-teman ataupun para pembaca yang sangat kami harapkan
untuk kesempurnaan makalah ini pada waktu yang akan datang.

Singaraja, 11 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran................................................................................

2.2 Prinsip dari Metode Pembelajaran...............................................................................

2.3 Langkah-Langkah Metode Pembelajaran....................................................................

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran...................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................14

3.1 Kesimpulan................................................................................................................

3.2 Saran..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia adalah satu bahasa dengan sejarah Panjang lama dalam
pembuatannya diucapkan dan ditulis. Bahasa Indonesia adalah Bahasa Melayu
yang sudah ada di Nusantara sejak zaman kerajaan-kerajaan Kepulauan Menurut
Arifin (2008: 5) Bukti Bahasa Melayu digunakan di Nusantara, dengan penemuan
berbagai papan tulis kuno di Nusantara, seperti prasasti Lokasi di Palembang,
talang aksara yang ada di Palembang, prasasti batu kapur kota Peluncuran dan
banyak lainnya. Pada suatu waktu bahasa melayu menjadi pelopor bahasa
Indonesia sudah memiliki peran dan posisi yang cukup penting, keduanya dalam
pemerintahan dan kehidupan setiap hari Banyak orang asing yang berakhir di
Nusantara berbagai bentuk Bahasa Misalnya bahasa melayu menjadi bahasa
pergaulan hal yang menjadi pemilihannya didasarkan pada bahasa Melayu tidak
tahu tingkat seperti bahasa lain memberikan kemudahan bagi pengguna. Jadi saya
punya sampai pada kesimpulan bahwa bahasa melayU apa yang menjadi dasar
Bahasa Indonesia sudah memiliki fungsi dan posisi tertentu dalam masyarakat.
Belajar Bahasa Indonesia perkembangan yang cukup pesat dalam bentuk lisan
atau tulisan Dari zaman kolonial hingga zaman kuno globalisasi dewasa ini.
Mengembangkan dari ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, 286 Materi seminar
nasional Bulan Bahasa UNIB 2015 Ejaan Melindo Yangille Yang sempurna yang
kami gunakan sekarang Itu. Fungsi Terkait selalu dalam bahasa Indonesia untuk
meningkatkan, seperti pengajaran bahasa, dari seminar bahasa hingga kongres
dilaksanakan dalam bahasa Indonesia setahun sekali hal ini membuktikan
pentingnya Posisi dan fungsi lidah pada mata Pemerintah Republik dan
Masyarakat Indonesia. Sudah berdasarkan pernyataan di atas harus dimiliki oleh
setiap warga negara Indonesia bangga dan terlindungi sebagai bahasa Indonesia
persatuan kita dan orang-orang kita. Tetapi kenyataannya saat ini masih banyak
pemuda dan pelajar yang sebenarnya bangga dengan bahasa asing keren

1
dibandingkan dengan bahasanya Indonesia. Anda sering melihatnya Kaum muda
dan pelajar menggunakan bahasa tersebut Orang asing di perusahaan dan di
universitas alih-alih menggunakan Bahasa Indonesia. Selain pencampuran gaul
dalam bahasa Indonesia yang melanggar tata tertib dan peraturan Orang Indonesia
sejati, ya Siswa terbiasa melakukan kesalahan kegunaannya. cinta bahasa

Indonesia tidak tertanam dalam jiwa dan


pemuda dan pelajar,
karena mereka tidak pernah tahu
dan memahami lokasi dan operasi
Indonesia di Negara Kesatuan Republik Indonesia. TIDAK
menimbulkan rasa nasionalisme
Karena faktor di Indonesia
Lingkungan, tempat tinggal yang baik, tempat
berkencan atau berada di sekolah
mendukung penggunaan bahasa
Indonesia baik. bahasa Indonesia
masih dianggap resmi dan tidak keren
pemuda dan mahasiswa. Lingkungan
Tempat tinggal identik dengan bahasa
Ibu, lingkungan sosial identik
dengan bahasa gaul dan lingkungan
Bahasa ini jarang digunakan di sekolah
Indonesia yang baik dan benar,
memungkinkan Indonesia
dikecualikan di mata kaum muda dan
berpendidikan masalah di atas
Bagaimana jika tidak segera diselesaikan, itu akan terjadi
menyebabkan lebih banyak masalah
kompleks dan sulit diakses
sampai akhir, jadi harapan
Perkembangan bahasa Indonesia di masa depan

2
hanya ada harapan yang tersisa.
Artinya, berdasarkan uraian di atas
Penulis menjelaskan sedikit
makalah yang mengarah
Memahami posisi dan fungsi
Indonesia di mata anak muda,
mahasiswa dan pembaca umum. Yang penting
judul artikel yang ditulis oleh penulis adalah
“Pahami posisi dan fungsi
Bahasa Indonesia sebagai landasan jiwa
nasionalisme pemuda dan pelajar”.
Mari berharap majalah ini bisa melakukan itu
untuk memberinya sedikit dorongan, untuk membuahi
dan insentif baru bagi kaum muda dan
siswa untuk menyembuhkan jiwa
nasionalisme indonesia,
makanya nanti bahasa indonesia
dapat tumbuh dan berkembang.
Masalahnya diselidiki di
Makalah ini adalah Apa itu Pemahaman
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
dapat dijadikan sebagai dasar semangat nasionalisme
Kaum muda dan pelajar?" Di telepon
dengan rumusan masalah, tujuan
menulis karya ini dimaksudkan
menyampaikan pengertian
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
287
Materi seminar nasional Bulan Bahasa UNIB 2015
sebagai dasar semangat nasionalisme
pemuda dan mahasiswa.

3
Artikel ini diharapkan dapat bermanfaat dalam:

A. Penulis, latih keterampilan menulis


sebagai alat ukur dan ilmiah
pemahaman penulis
Memahami posisi dan fungsi
bahasa Indonesia b) pemuda dan pelajar,
menyampaikan pengertian
kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia agar bisa nanti
mempromosikan nasionalisme
ke Indonesia.
C. Silakan pembaca umum
menunjukkan betapa pentingnya bahasa
Indonesia untuk Negara Kesatuan Indonesia agar kita bisa
Sebagai warga negara Indonesia
keduanya harus mampu dan mempertahankan
Selamatkan Indonesia
sebagai bahasa umum
satuan NKRI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran


2.1.1 Pengertian Metode Pembelajaran Inquiri
Kata Inquiri berasal dari Bahasa Inggris yakni “Inquiry” yang
artinya pertanyaan, pemeriksaan atau penyelidikan. Model pembelajaran
inquiri adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dirangkaikan sedemikian
rupa sehingga dapat menekankan pada proses perpikir secara kritis dan
analisis guna untuk mencari serta menemukan jawabannya dengan sendiri

4
dari masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 20006). Adapun dari
pandangan lainnya model pembelajaran inquiri adalah suatu model
pembelajaran dimana sisiwa dipersiapkan untuk dapat melakukan suatu
eksperimen sendiri secara lebih luas agar dapat melihat apa yang sedang
terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan beberapa pertanyaan lalu
mencari dan mendapatkan jawabannya sendiri dan dari penemuan satu dan
penemuan lainnya serta dapat membandingkan denga napa yang
ditemukan oleh siswa lainnya dalam eksperimennya (Mulyasa,2008)

Definisi di atas sejalan dengan pendapat Priansa & Donn (2017, p.


258) yang menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri merupakan
model pembelajaran yang mendorong siswa untuk bertanya dan menarik
kesimpulan tentang hal-hal umum, berdasarkan pengalaman dan kegiatan
praktik dengan cara menggambar prinsip. Dengan kata lain pembelajaran
ini menuntut siswa untuk mencari dan menemukan informasi yang mereka
butuhkan melalui pertanyaan, permintaan informasi atau penelitian. Secara
linguistik, “inquiry” berasal dari bahasa Inggris yaitu “inquiry” yang
artinya “to inquiry” atau “to ask for information”. Seperti yang dikatakan
Anam (2016, hlm. 7), penelitian linguistik berasal dari kata inquiry, yang
merupakan kata bahasa Inggris yang berarti; meneliti atau meminta
informasi; Terjemahan bebas dari konsep ini adalah “Siswa didorong
untuk mencari dan menemukan sendiri”. Istilah "penyelidikan" atau
"permintaan informasi" adalah istilah yang sering digunakan oleh pihak
berwenang seperti detektif untuk meminta informasi dari saksi atau
tersangka dalam penyelidikan mereka. Sementara itu, Bell (dalam Priansa
& Donni, 2017, hal. 258) menyatakan bahwa pembelajaran inquiri adalah
pembelajaran yang terjadi sebagai akibat dari tindakan siswa dengan
memanipulasi, menyusun, dan mengubah informasi sehingga ia
menemukan informasi baru. Bell lebih suka menjelaskan apa yang
sebenarnya ada di balik pertanyaan, penyelidikan, atau penelitian yang
dilakukan siswa dalam pembelajaran berbasis inkuiri. Tentu saja, para ahli
lain memiliki pendapat yang berbeda, tetapi dalam bidang pemahaman

5
yang sama. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita menggali beberapa
pandangan ahli tentang pentingnya model pembelajaran penelitian yang
akan dibahas di bawah ini.
Berikut adalah beberapa pendapat beberapa ahli lain mengenai
pengertian pembelajaran inkuiri atau inquiry based learning model.
1. W.Gulo
Pembelajaran inquiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Gulo dalam
Anam, Khoirul, 2017, hlm. 11).

2. Coffman
Inquiry learning adalah model pembelajaran yang secara langsung
melibatkan siswa untuk berpikir, mengajukan pertanyaan, melakukan
kegiatan eksplorasi dan eksperimen sehingga siswa mampu menyajikan
solusi atau ide yang bersifat logis dan ilmiah (Coffman dalam Abidin,
2018, hlm. 151).

3. Hanafiah dan Sudjana


Model pembelajaran inquiry merupakan metode pembelajaran
yang menuntut siswa untuk dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap,
dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku (Hanafiah dan
Sudjana, 2010 dalam Wardoyo 2015, hlm. 66).

2.1.2 Pengertian Metode Pengajaran Unit

Metode pengajaran Unit atau yang lebih dikenal dengan istilah


“Unit Teaching” merupakan suatu metode pengajaran dimana dalam
penyajian pembelajaran, metode ini bertitik tolak pada suatu masalah yang
kemudian dibahas dalam berbagai sisi yang berhubungan sehingga

6
masalah tersebut dapat dipecahkan secara keseluruhan dan bermakna.
Dalam pemecahan masalah ini, dapat memungkinkan keterlibatan dari
berbagai bidang studi dalam kegiatan pembelajaran yang mencakup untuk
penyelesaian masalah tersebut. Dalam perkembangan terakhir ini
pengajaran unit sering diungkapkan sebagai pembelajaran berkorelasi atau
pembelajaran terpadu.

Adapun beberapa pengertian pengajaran unit menurut pendapat dari


para ahli, sebagai berikut
a. Marrison
Menurut Marrison dalam Soetomo mengemukakan bahwa
pengajaran unit adalah suatu bentuk mengajar untuk mengadakan
hubungan-hubungan yang erat dan serasi antara faktor luar dan faktor
dalam siswa.Faktor luar yang dimaksud adalah mata pelajaran dan
pengalaman yang didapat oleh siswa. Sedangkan, faktor dalam yaitu
kesanggupan serta proses belajar yang dapat dilakukan oleh siswa.
b. Nasution dan Preston
Menurut Nasution dan Preston metode pengajaran unit
mengandung suatu soal atau problem yang luas dipelajari. Metode
pengajaran unit juga merupakan serangkaian pengalaman belajar yang
berhubungan satu dengan yang lain,yang berpusat pada sebuah pokok
atau persoalan.
c. Soetomo
Menurut Soetomo pengajaran unit adalah suatucara belajar-
mengajar yang ana siswa dan guru mengarahkan segala kegiatannya
pada pemecahan suatu masalah yang telah dirumuskan terlebih dahulu
bersama-sama antara guru dan siswa (Soetomo 1993:172).
d. Engkoswara
Menurut Engkoswara pengajaran unit adalah suatu sistem
pengajaran yang berpusat pada suatu masalah dan pemecahannya
secara keseluruhan (Engkoswara 1988:70).

7
2.2 Prinsip dari Metode Pembelajaran
2.2.1 Prinsip Pembelajaran Inquiri

Adapun prinsip dari model pembelajaran inquiri ini adalah sebagai berikut.

1. Berorientasi Pada Pengembangan Intelektual

Pengembangan kemampuan berpikir dari siswa merupakan tujuan


utama dari model pembelajaran inquiri. Oleh karena itu, dalam
penggunaan metode belajar inquiri, keberhasilan dari proses pembelajaran
ini bukan ditentukan dari sejauh mana seorang siswa dapat memahami
atau menguasai materi, tapi sejauh mana siswa dapat aktif untuk mencari
serta menemukan materi.
2. Prinsip Interaksi
Prinsip pembelajaran sebagai suatu proses interaksi bisa diartikan
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, melainkan sebagai
pengatur interaksi itu sendiri. Disini guru dapat mengarahkan agar siswa
dapat mengembangkan kemampuan berpikir mereka melalui interaksi
yang mereka lakukan.

3. Prinsip Bertanya
Guru dalam metode pembelajaran inquiri dapat berperan sebagai
seorang penanya. Dimana, saat guru megajukan pertanyaan siswa mampu
untuk menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Oleh karena itu,
kemampuan guru untuk bertanyapada metode pembelajaran inquiri ini
sangat diperlukan.
4. Prinsip Belajar Untuk Berpikir

8
Dalam belajar bukan hanya untuk mengingat sejumlah kata,
melainkan belajar adalah suatu proses untuk berpikir, yakni suatu proses
mengembangkan potensi yang ada di diri kita.
5. Prinsip Keterbukaan
Siswa perlu diberikan kebebasan untuk mencoba suatu hal sesuai
dengan perkembangan kemampuan logika dan nalar nya. Tugas seorang
guru adalah memberikan ruang agar siswa dapat berkesempatan untuk
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan
kebenarannya.
2.2.2 Prinsip Metode Pengajaran Unit
1. Prinsip Kurikulum Terpadu
Kurikulum ini memandang bahwa dalam suatu pokok bahasan
harus terpadu secara menyeluruh. Keterpaduan ini dapat dicapai melalui
pemusatan pelajaran pada suatu masalah tertentu denga alternatif
pemecahan melalui berbagai ilmu atau mata pelajaran yang diperlukan.
Harapan dari kurikulum terpadu ini, yaitu membentuk kemampuan siswa
yang terintegrasi, yang mengambarkan manusia yang harmonis sesuai
dengan kebutuha masyarakat dan sesuai dengan tuntutan potensi siswa
sebagai individu.kempuan memecaahkan masalah ilmiah merupakan
karakteristik pengajaran dalam kurikulum ini.
2. Prinsip Psikologi Manusia
Pengajaran unit dalam penerapanya berkaitan dengan perilaku
manusia. Dengan adanya pendekatan psikologi dalam pembelajaran
memberikan wawasan bagaimana memahami perilaku individu dalam
proses pembelajaran dan bagaimana membantu individu agar berkembang
secara optimal serta mengatasi permasalahan yang timbul dalam diri
individu terutama masalah belajar. Pendekatan psikologi sangat diperlukan
oleh guru atau instruktur sebagai pendidik, pengajar,dan pengasuh dalam
memahami karakteristik kognitif, afektif dan psikomotorik.
3. Prinsip Team Teaching

9
Team teaching atau pengajaran beregu dapat didefinisikan sebagai
kelompok yang beranggotakan dua orang guru atau lebih yang bekerja
sama untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran
bagi kelompok peserta didik yang sama.

2.3 Langkah-Langkah Metode Pembelajaran


2.3.1 Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Inquiri
Menurut Clevery 2003 (Wardoyo 2015, hlm. 67), terdapat
beberapa langkah dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran
berbasis inkuiri, yaitu sebagai berikut.
1. Panduan Penelitian (Exploration Tutorial)
Pada tahap ini, siswa melakukan kegiatan penelitian untuk
menemukan sesuatu yang baru berdasarkan pemahaman awal mereka.
2. Pembelajaran Mandiri (Self Directed Learning)
Selanjutnya, siswa belajar secara mandiri berdasarkan
perkembangan pemahaman setelah tahap penelitian. Artinya setelah tahap
penelitian, siswa menemukan konsep-konsep baru yang harus dipelajari
dan dipahami secara mandiri dengan melihat tutorial.
3. Mengulas (Review Tutorial)
Pada fase ketiga, siswa mempresentasikan hasil proses
pembelajaran mandiri dari hasil belajar mereka sendiri.
4. Tutorial Konsolidasi (Consolidation Tutorial)
Para siswa mengkonfirmasi temuan bersama-sama dengan anggota
kelompok mereka. Pendalaman dilakukan melalui diskusi kelompok dan
presentasi.

5. Tutorial Sesi Penuh (Plenary Tutorial)


Siswa melakukan refleksi bersama guru tentang pembelajaran
individu dan kelompok. Pada fase ini, konfirmasi diberikan oleh
moderator pendamping yang memandu siswa melalui proses
pembelajaran.

10
2.3.2 Langkah-Langkah Pengajaran Unit
1. Kegiatan Persiapan
Tahap ini merupakan hal yang terpenting, karena merupakan dasar/titik
tumpu keberhasilan suatu kegiatan.
a. Menjelaskan pada siswa tentang bagaimana cara melakukan
pembelajaran dengan metode unit.
b. Guru bersama siswa menetapkan suatu pokok masalahyang akan
dijadikan unit atau kesatuan. Pokok masalah itu hendaknya sesuaii
dengan minat dan latar belakang siswa serta sesuai dengan kurikulum
dan kebutuhan siswa.
c. Guru dan siswa menetapkan kelompok kerja dan tugas-tugasnya
beserta organisasi pengurus kelas.
d. Guru dan siswa menetapkan jadwal kegiatan, standart pembelajaran
dan tata tertib yang wajib dipatuhi selama pembelajaran berlangsung.
2. KegiatanPelaksanaan
a. Kegiatan Persiapan
Guru menanyakan materi pelajaran sebelumnya, kemudian
memberikan contoh riel yang ada pada masyarakat yang berkaitan dengan
materi pelajaran yang akan diajarkan melalui pengajaran unit.
b. Kegiatan Inti
Para siswa mengatur tempat mereka belajar, apakah di dalam kelas
maupun out door. Kemudian mengadakan penelitian tentang sesuatu yang
sesuai dengan tugas masing-masing, misal: melakukan uji coba/praktek
lapangan, mengerjakan soal-soal, munggambar pemandangan,
mengunjungi tempat-tempat wisata yang berbau pendidikan, mengikuti
ceramah dari narasumber, dan sebagainya. Dalam rangka penyelesaian
tugas, siswa mengadakan diskusi,mengatur bahan dan berkoordinasi
dengan kelompok lain. Setelah itu menyiapkan laporan kelompok untuk
disajikan pada laporan kerja kelompok saat diadakan pleno. Laporan
kelompok ialah laporan lisan dan tertulis yang dilakukan oleh setiap
kelompok dalam sidang pleno, sehingga semua siswa dapat mengambil

11
ilmu dari kelompok lain. Setelah laporan kelompok selesai, langkah
selanjutnya yaitu mengadakan pameran yang didalamnya adalah semua
hasil dari kerja kelompok tersebut.

3. Kegiatan Penutup
Guru meminta siswa merangkum hasil belajar untuk direview
melalui kegiatan/praktek lapangan dalam metode unit. Setelah selesai
melakukan kegiatan tersebut, kemudian dilakukan evaluasi proses
pelaksanaan pembelajaran.Tindak lanjut, yaitu menjelaskan kembali
materi pelajaran yang belum dikuasai siswa dan memberi tugas untuk
memperdalam penguasaan materi pelajaran mulalui penugasan.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran
2.4.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Inquiri
Sebagai model pembelajaran alternatif dari model lain,
pembelajaran berbasis inkuiri tentunya memiliki keunggulan dan
kelemahan tersendiri. Keunggulan strategi pembelajaran penelitian
menurut Roestiyah (2012, hlm. 76) disajikan di bawah ini.

a. Mampu membentuk dan mengembangkan dalam diri siswa (konsep


diri), sehingga siswa dapat lebih memahami konsep dasar dan ide
pokok.
b. Membantu menggunakan memori dan beralih ke situasi belajar baru.
c. Mendorong siswa berpikir dan bekerja secara mandiri, obyektif, jujur
dan terbuka.
d. Mendorong siswa untuk berpikir sendiri dan merumuskan hipotesis
mereka sendiri.
e. Menghadirkan kepuasan batin yang bersifat intrinsik
f. Situasi proses pembelajaran menjadi lebih seru.
g. Dapat mengembangkan bakat atau keterampilan individu. Memberikan
kebebasan kepada siswa untuk belajar secara mandiri.
h. Dapat mengalihkan perhatian siswa dari metode pembelajaran
tradisional.

12
i. Mampu memberi siswa waktu yang cukup untuk mengasimilasi dan
menyesuaikan informasi.
Selain keunggulan model pembelajaran inkuiri, model ini juga
memiliki beberapa kelemahan. Menurut Suherti dan Rohimah (2016, hal.
53), kelemahan model pembelajaran penelitian adalah sebagai berikut.

a. Terdapat kesulitan memantau aktivitas dan keberhasilan siswa


b. Model pembelajaran inquiri sulit diterapkan karena bertentangan
dengan kebiasaan belajar siswa
c. Pelaksanaannya terkadang memakan banyak waktu, sehingga sering
kali guru kesulitan menyesuaikan diri dengan waktu yang telah
ditentukan
d. Apabila kriteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh
penguasaan teknis peserta maka, model pembelajaran ini akan sulit
diterapkan dan dikuasai oleh setiap pengajar.
2.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pengajaran Unit
Kelebihan Pengajaran Unit :
1. Integrasi dari berbagai disiplin ilmu, baik sebagai jaringan topik
maupun lintas bidang studi, yang akan membuat siswa belajar dan
berpikir secara keseluruhan (komprehensif) dan memandang masalah
sebagi suatu kesatuan.
2. Interaksi belajar mengajar akan lebih bermakna, karena unit
pengajaran disesuaikan dengan minat, bakat, dan tingkat
pengembangan siswa.
3. Situasi kelas menjadi lebih demokratis, sebab adanya perencanaan
belajar antara guru dan siswa, pelaksanaan belajar secara aktif bagi
siswa danguru hanya membimbing. Dengan demikian, akan timbul hak
dan kewajiban yang seimbang antara guru dan siswa ataupun para
siswa.

13
4. Asas-asas pengajaran unit diterapkan secara wajar. Asas-asas ini
meliputi peragaan, minat, kerja kelompok, kerja sama, kerja sendiri
memanfaatkan lingkungan, dan lain sebagainya.
5. Pengunggulan prinsip-prinsip psikologi belajar, terutama perhatian
terhadap karakteristik setiap siswa, akan terlayani dengan baik dalam
metode pengajaran unit ini.
6. Pemanfaatan sumber informasi yang beranekaragam akan lebih
memperluas wawasan siswa.

Kekurangan Pengajaran Unit :


1. Pemilihan pokok permasahan yang akan dijadikan unit bukan
merupakan pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan.
2. Pelaksanaan pengajaran unit memerlukan kecepatan sendiri, sehingga
tidak semua guru mampu menggunakannya.
3. Ada kemungkinan dalam menggunakan metode pengajaran unit
diperlukan biaya yang mahal.
4. Waktu yang dibutuhkan agak lama daripada metode yang lain.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kedudukan dan fungsi


bahasa Indonesia yang teramat penting di Negara Kesatuan Republik Indonesia
ini, sehingga memerlukan perjuangan yang tidak mudah untuk kita sebagai kaum
muda dan pelajar mempertahankan dan mengembangkannya. Bahasa Indonesia
memiliki fungsi dalam segala bidang, baik sosial, budaya, pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan. Peranan bahasa Indonesia sebagai pengatar dan penghubung di
masyarakat sangat penting, sehingga masyarakat kita mampu mengembangkan
pemikiran dan ide-ide dengan baik. Bahasa Indonesia dalam kenyataannya
sekarang ini mulai redup di dalam jiwa kaum muda dan pelajar. Hal ini terlihat
kenyataan di masyarakat, dimana mereka lebih bangga dan senang apa bila
mampu berbahasa asing ketimbang menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia di campur-campur sehingga tatanan atau Ejaan Yang Disempurnakan
tidak diindahkan lagi, yang mengarah tidak sesuainya lagi tatanan itu. Di
lingkungan keluarga, orang tua sudah membiasakan anakanak untuk
menggunakan bahasa asing karena bahasa asing dianggap penting di dunia
pendidikan nantinya, sehingga tidak jarang remaja sekarang engan lagi berbahasa
Indonesia. Jadi dapat disimpulkan sekarang Indonesia mengalami darurat atau
krisisnya jiwa nasionalisme terhadap bahasa Indonesia. D. Saran Berdasarkan
kesimpulan di atas ada beberapa saran yang inggin penulis sampaikan
diantaranya: Pertama: Sebagai kaum muda dan pelajar harus terus membekali diri
dengan kemampuan-kemampuan yang bermanfaat, terutama bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kedua: Kaum Muda dan Pelajar harus terus bangga
menggunakan bahasa Indonesia dan tidak terus mengeluelukan bahasa asing,
karena dengan bangga terhadap bahasa Indonesia berarti kita ikut berperan
mengembangkan dan mempertahankan salah satu jati diri NKRI. Ketiga:
Pembaca, harus mampu menjaga, mengembangkan dan mempertahankan bahasa
kebanggaan kita yaitu bahasa Indonesia dengan jiwa dan raga yang kita miliki.

Pembelajaran inkuiri adalah pendekatan pembelajaran yang


memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, dan mandiri melalui pengalaman-pengalaman nyata dan
eksperimen. Sedangkan, Pengajaran unit adalah salah satu bentuk
pembelajaran inkuiri yang fokus pada topik atau tema tertentu. Dalam
pengajaran unit, siswa mempelajari topik tersebut dari berbagai perspektif

15
dan melalui berbagai kegiatan, seperti diskusi, eksperimen, dan
pengamatan.
Pembelajaran inkuiri dan pengajaran unit memungkinkan siswa
untuk aktif terlibat dalam pembelajaran dan membangun pemahaman yang
lebih mendalam tentang materi yang dipelajari. Dalam pembelajaran
inkuiri dan pengajaran unit, peran guru adalah sebagai fasilitator atau
pendamping, yang membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih
baik melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan dukungan yang
diberikan.
Meskipun pembelajaran inkuiri dan pengajaran unit memiliki
banyak manfaat, diperlukan persiapan yang matang dan dukungan yang
memadai dari sekolah dan sistem pendidikan untuk menerapkannya
dengan efektif. Secara keseluruhan, kedua pendekatan tersebut merupakan
alternatif yang efektif dalam memfasilitasi pembelajaran yang lebih
bermakna dan berorientasi pada siswa. Pilihan pendekatan mana yang
paling sesuai tergantung pada konteks pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan karakteristik siswa yang menjadi fokus pembelajaran.

3.2 Saran

D. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang inggin penulis
sampaikan diantaranya: Pertama: Sebagai kaum muda dan pelajar harus terus
membekali diri dengan kemampuan-kemampuan yang bermanfaat, terutama
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua: Kaum Muda dan Pelajar harus
terus bangga menggunakan bahasa Indonesia dan tidak terus mengeluelukan
bahasa asing, karena dengan bangga terhadap bahasa Indonesia berarti kita ikut
berperan mengembangkan dan mempertahankan salah satu jati diri NKRI. Ketiga:
Pembaca, harus mampu menjaga, mengembangkan dan mempertahankan bahasa
kebanggaan kita yaitu bahasa Indonesia dengan jiwa dan raga yang kita miliki.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anam, K. (2017). Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fahmi, R. (2014, 10 22). Metode Pemelajaran Unit. Retrieved from


slideshare.net: https://www.slideshare.net/RizalFahmi4/metode-
pemelajaran-unit

Indraswati, N. (2011). Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menentukan Pokok


Pikiran Bacaan Melalui Metode Inkuiri. Jurnal Pendidikan, 4.

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran


Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Svinndal, R. (2014, 11 09). Makalah Pembelajaran Inquiry. Retrieved from


slideshare.net: https://www.slideshare.net/rynisvinndal/makalah-
pembelajaran-inquiry

Thabroni, G. (2022, April 29). Model Pembelajaran Inquiry Learning


(Penjelasan Lengkap). Retrieved from Serupa.Id: https://serupa.id/model-
pembelajaran-inquiry-learning-penjelasan-lengkap/

17

Anda mungkin juga menyukai