Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS RENDAH

“MENYUSUN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS

RENDAH”

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Mohammad Fasli, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh

Kelompok 5:

1. Yuli Rahmawati (A40122009)


2. Andi Sulistya Wahyu Ningrum (A40122008)
3. Elsa Ramadani (A40122033)
4. Aulia Cahya Ramadhani (A40122013)
5. Sriwahyuni Hattab (A40122037)
6. Miftanul Jannah (A40122019)
7. Nur Annisa (A40122028)
8. Putri Inayah (A40120271)
9. Sry Iramaya S.Mangge (A40120370)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat danrahmat
yang diberikan-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini sebagai pemenuhan
tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Rendah. Kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bapak Mohammad Fasli, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampuh
kami dalam mata kuliah ini.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kami
yang telah membantu kami dalam memberikan motivasi, semangat, dan juga pendapat-
pendapat sehingga menambah pengetahuan dan wawasan kami dalam menyelesaikan
makalah ini.

Kami berharap tugas ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan agar dalam
tugas selanjutnya kami dapat menyelesaikannya dengan lebih baik lagi. Kami juga menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam pengerjaan makalah ini. Oleh karena itu, kami
berharap pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun agar kami dapat
menyelesaikan tugas berikutnya dengan lebih baik lagi. Atas perhatiannya,saya ucapkan
terima kasih kepada para pembaca. Lebih dan kurang kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Palu, 10 November 2023


Penyusun,

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................................3
A. Pengertian Bahan Ajar...............................................................................................................3
B. Wujud dan Ragam Bahan Ajar Bahasa Indonesia.................................................................3
C. Prinsip Dalam Memilih Bahan Ajar.........................................................................................5
D. Jenis-jenis Bahan Ajar...............................................................................................................6
E. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar................................................................................6
F. Penetuan Cakupan Dan Urutan Materi Pembelajara............................................................8
G. Urutan Materi Pembelajaran....................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...............................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosionalpeserta didik dan merupakan keberhasilan keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi.Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik
mengenal dirinya, budayanya, dan budaya lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi masyarakat dalam yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan
serta menggunakan analisis kemampuan danimajinatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
pesertadidik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
baik secara lisanmaupun tulis, menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan
kualifikasikemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan,keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra
Indonesia. Standarkompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk
memahami dan merespons situasilokal, regional, nasional, dan global.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini
diharapkan:peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan, danminatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan
terhadap hasil karya kesastraan dan hasilintelektual bangsa sendiri;guru dapat
memusatkan perhatian pada pengembangankompetensi bahasa peserta didik dengan
menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar; guru lebih mandiri dab
leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dankesastraan sesuai dengan
kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya orang tua dan
masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan
dankesastraan di sekolah; sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang
kebahasaan dankesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar
yang tersedia; dan daerahdapat menemukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan
kepentingan nasional.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa maksudnya dengan bahan terbuka?
2. Bagaimana wujud dan ragam bahan terbuka?
3. Bagaimana prinsip-prinsip dalam memilih bahan terbuka?
4. Apa saja jenis-jenis bahan terbuka?
5. Bagaimana langkah-langkah pemilihan bahan terbuka?
6. Bagaimana penentuan cakupan dan urutan materi pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bahan terbuka.
2. Untuk mengetahui wujud dan ragam bahan terbuka.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam memilih bahan terbuka.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis bahan terbuk
5. Untuk mengetahui langkah-langkah pemilihan bahan terbuka
6. Untuk mengetahui penentuan cakupan dan urutan materi pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar
Sebelum memilih dan mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia prosedur
utama yang harus dipenuhi adalah dilakukan analisis Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Dengan memperhatikan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar, bahan ajar yang dipilih akan lebih rinci, jelas, benar dalam memfasilitasi
peserta didik mencapai tujuan secara optimal, serta menghindari dipilihnya bahan ajar
yang kurang relevan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan
dicapai.

Dalam melakukan proses pembelajaran diperlukan bahan terbuka. Bahan ajar


yaitu kumpulan materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak
tertulis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk
belajar. Bahan ajar berisi materi pembelajaran yang terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan. Sedangkan pengembangan bahan ajar merupakan
upaya penyusunan bahan ajar baik yang berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis
oleh guru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas.

B. Wujud dan Ragam Bahan Ajar Bahasa Indonesia


Dalam pembelajaran bahasa perlu menggunakan pendekatan komunikatif
yang menuntut dilaksanakannya analisis kebutuhan (need analysis). Analisis
kebutuhan yaitu menganalisis apa yang menjadi kebutuhan pembelajaran bahasa yang
akan dipelajari. Dibawah ini adalah pendapat beberapa pakar mengenai kebutuhan:

a) Menurut Wilkins
1) Apa yang seharusnya menguasai siswa bahasa di MI dengan bahasa indonesia yang
dipelajari?
2) Apa yang seharusnya dikuasai siswa berkenaan dengan unsur bahasa untuk
kepentingan penggunaan bahasa pada waktu yang akan datang / unsur bahasa
makanya yang harus dikuasai?

b) Menurut Porcher

3
1) Apa yang ingin / harus dilakukan pelajar bahasa (kebutuhan komunikasi)?

4
2) Tindakan berbahasa apa yang harus dilakukan dengan bahasa yang sedang
dipelajari (kebutuhan bahasa)?
3) Apa yang harus dipelajari agar mampu melakukan tindak berbahasa (kebutuhan
kebahaaan)?
Dari kedua pendapat tersebut, kebutuhan berbahasa, kebutuhan komunikasi
dan kebutuhan kebahasaan sangat erat hubungannya. Kebutuhan aktivitas berbahasa
pelajar bahasa Indonesia di MI diorientasikan pada penguasaan keterampilan
berbahasa sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa dan lingkungan pelajar.
Kompetensi seperti terampil membacawacana pendek dengan lafal tepat lebih
diutamakan daripada “dapat menyebutkan macam-macam lafal bunyi”.
Dalam mengembangkan bahan, kita dapat menemukan berbagai bentuk-bentuk
bahan:

 Buku Latihan
Berrupa buku yang berisi latihan-latihan soal yang digunakan guru untuk
menguji pemahaman peserta didik selama pembelajaran.

 Kartu petunjuk
Berrupa perintah yang digunakan untuk menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan. Misalnya, Berilah tanda silang (x) pada jawaban di bawah ini yang
menurut Anda benar!

 Kartu aktifitas
Berrupa lembaran/buku yang berisi seluruh kegiatan yang dilakukan guru
maupun peserta didik selama proses pembelajaran. Dari awal pembelajaran hingga
akhir pembelajaran selama 1 hari. Sehingga setiap harinya terdapat lembaran hasil
aktivitas yang dilakukan guru dan peserta didik sebagai dokumentasi dan acuan dalam
menilai perkembangan peserta didik.

 Materi latihan
Berupa materi yang diajarkan oleh guru kepada siswa yang disesuaikan
dengan standar kompetensi dan indikator yang akan dicapai sekaligus sebagai bahan
dalam mengerjakan latihan soal setelah materi dipelajari.

5
 Panduan Praktis
Berupa petuntuj yang diperolehsiswa ketika akan melakukan penelitian atau
percobaan

C. Prinsip Dalam Memilih Bahan Ajar


Menurut Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
(2006) menguraikan beberapa prinsip-prinsip bahan ajar sebagai berikut:

1. Prinsip relevansi (keterkaitan). Materi pembelajaran harus memiliki hubungan atau


keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalnya,
jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa-siswi berupa membuat tulisan
sederhana, materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa keterampilan menulis.

2. Prinsip konsistensi (keajegan). Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa-
siswi ada dua macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus mencakup dua
macam. Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa-siswi adalah mampu
menulis karangan maka bahan ajar yang diajarkan adalah menulis dengan baik dan
pengorganisasian karangan.

3. Prinsip Kecukupan (cukup memadai). Artinya materi yang diajarkan tidak boleh
terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang
membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika
terlalu banyak akan memerlukan waktu pembelajaran yang seharusnya bisa digunakan
untuk materi yang lain.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dipahami bahwa prinsip bahan ajar yang
baikmemiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Menimbulkan minat baca
2. Ditulis dan dirancang untuk siswa
3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
4. Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan tercapai
5. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih
6. Mengkomodasi kesulitan siswa
7. Memberikan rangkuman

6
8. Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
9. Kepadatan berdasarkan kebutuhan siswa
10.Menjelskan cara mempelajari bahan terbuka.

D. Jenis-jenis Bahan Ajar


1. Bahan ajar pandang (visual) yang terdiri atas bahan cetak (printed), seperti antara
lain hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
foto/gambar, dan non cetak (non print), seperti model/pasar.
2. Bahan ajar dengar (audio), seperti kaset, radio, piringan hitam, dan audio compact
disk.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual), seperti video campact disk, film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (bahan ajar interaktif), seperti CAI (Computer
Assistent Instruksi), Copack Disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan
bahan ajar berbasis we (bahan pembelajaran berbasis web).

E. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar


Sebelum melakukan pemilihan bahan terbuka, terlebih dahulu perlu dilakukan
kriteria pemilihan bahan terbuka. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi
pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetnsi dasar. Hal ini berarti bahwa
materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus
dipelajari siswa di pihak lain hendaknya berisi materi atau bahan ajar yang benar-
benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar (Ghafur,
1986). Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan terbuka meliputi hal-hal
sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terkandung dalam standar kompetensi


dan kompetensi dasar
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu
diidentifikasikan aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek
standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-
beda dalam kegiatan pembelajaran untuk membantu pencapaiannya.

2.Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran

7
Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran
juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat
jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.

3. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan


kompetensi dasar
Dengan ditemukannya jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi
pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut
yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan
mengajarkannya. Sebab, jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran
atau metode, media, dan sistem evaluasi atau penilaian yang berbeda-beda.

Cara paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang akan
diajarkan adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa. Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui
apakah materi yang harus kita ajarkan berupa fakta, konsep, prinsip,prosedur, aspek
sikap atau psikomotorik.
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan penuntun untuk mengidentifikasi jenis
materipembelajaran:

 Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa mengingat nama
suatu objek, simbol atau suatu peristiwa? Kalau jawabannya “ya” maka
materipembelajaran yang harus diajarkan adalah “fakta”.

 Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan untuk
menyatakan suatu definisi, menuliskan ciri khas sesuatu, mengklasifikasikan
atau mengelompokkan beberapa contoh objek sesuai dengan suatu definisi?
Kalaujawabannya “ya” maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah
“konsep”.

8
 Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menjelaskan atau
melakukan langkah-langkah atau prosedur secara urut atau membuat sesuatu?
Kalaujawabannya “ya” maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah
“prosedur”.

 Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menentukan


hubungan antara beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antara berbagai
macam konsep? Bila definisi “ya”, berarti materi pembelajaran yang harus
diajarkan termasuk dalam kategori “prinsip”.

 Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa memilih


berbuatatau tidak berbuat berdasarkan pertimbangan baik buruk, suka atau
tidak suka, indah atautidak indah? Jika definisi “Ya”, maka materi
pembelajaran yang harus diajarkanberrupa aspek afektif, sikap, atau nilai.

 Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa


melakukanperbuatan secara fisik? Jika penjelasannya “Ya”, maka materi
pembelajaran yang harusdiajarkan adalah aspek motorik.

F. Penetuan Cakupan Dan Urutan Materi Pembelajara


Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus
memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip,
prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik, karena ketika sudah
diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi
tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda.

Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip


yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang
mencakup keluasan dan kedalaman materinya.

Keluasan meliputi materi berarti menggambarkan seberapa banyak materi-


materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran. Kedalaman materi
menguraikan detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya yang harus
dipelajari oleh peserta didik.

9
Misalnya, proses fotosintesis dapat diajarkan di SD, SMP dan SMA, juga di
perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada setiap jenjang pendidikan
tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang pendidikan akan semakin luas
mencakup aspek proses fotosintesis yang dipelajari dan semakin detail pula setiap
aspek yang dipelajari. Di SD dan SMP aspek kimia disinggung sedikit tanpa
menunjukkan reaksi kimianya. Di SMA reaksi-reaksi kimia mulai dipelajari dan di
perguruan tinggi reaksi kimia dari proses fotosintesis semakin diperdalam.

Kecukupan atau kecukupannya meliputi materi juga perlu diperhatikan.


Memadainya mencakup aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat
membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya,
jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada peserta
didik di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup:
a.penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi;
b.rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan
penjualan; c.penerapan/aplikasi menghitung penghitungan laba dan rugi.

Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah
materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai
sehingga terjadikesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Misalnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI, salah satu
kompetensidasar yang harus dicapai peserta didik adalah ”Menulis surat dagang dan
suratkuasa”. Setelah diidentifikasi, ternyata materi pembelajaran untuk mencapai
kemampuantersebut termasuk jenis prosedur. Jika kita analisis, secara garis besar
mencakup materi yang harus dipelajari peserta didik agar mampu membuat Surat
Dagang sekurang-kurangnyameliputi: (1) jenis surat niaga, (2) jenis jual beli dan surat
kuasa, (3) menulis surat jual – beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan , (4) surat
perjanjian penjualan – beli dan surat berdasarkan struktur kalimat dan EYD.

G. Urutan Materi Pembelajaran


Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses pembelajaran.
Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai

10
hubungan yangbersifat prasyarat (prasyarat) akan menyulitkan peserta didik dalam
mempelajarinya.Misalnya, materi operasi bilangan penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian.Peserta didik akan mengalami kesulitan mempelajari
pengurangan jika penjumlahanbelum materi dipelajari. Peserta didik akan mengalami
kesulitan melakukan pembagian jika materi perkalian belum dipelajari.

Materi pembelajaran yang telah ditentukan ruang lingkupnya serta


kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan
prosedural dan hierarkis.

a) Pendekatan prosedural.
Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-
langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas.
Misalnya langkah-langkahnya: dalam menelpon, dalam mengoperasikan peralatan
kamera video, cara menginstal program komputer, dan sebagainya.

b) Pendekatan hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara hierarkismenggambarkan urutan yang
bersifatberjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya
harus dipelajari terlebih dahulu sebagai pembuka untuk mempelajari materi
berikutnya.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Bahan ajar yaitu kumpulan materi yang disusun secara sistematis baik tertulis
maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan
siswa untuk belajar.

Prinsip dalam memilih bahan terbuka: Prinsip Relevansi, Prinsip


Konsistensi,Prinsip Kecukupan.

Jenis-jenis bahan terbuka: Bahan ajar pandang (visual), bahan ajar dengar
(audio), bahan ajar pandang dengar, bahan ajar multimedia interaktif.

Langkah-langkah pemilihan bahan terbuka yaitu: Mengidentifikasi aspek-


aspek yang terkandung dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, Identifikasi
jenis- jenis materi pembelajaran, Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar
B. Saran
Dalam penulisan makalah yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar
Pembelajaran Bahasa Indonesia ,kami berharap agar seluruh siswa memahami
pemahaman bahan ajar, wujud dan ragam bahan ajar, prinsip dalam memilih bahan
ajar, jenis-jenis bahan ajar, langkah-langkah pemilihan bahan ajar, dan penentuan
penutup serta urutan materi pembelajaran dalam penerapan PBI.

12
DAFTAR PUSTAKA
Moch. Tolchah, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia MI. Surabaya :
PT.Revka Petra Media.

Mudlofir, Ali. 2012. Aplikasi Pengembangan KTSP dan Bahan Ajar dalam PendidikanAgama
Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Tim Penyusun Bahan Ajar UIN Sunan-Ampel. 2014. Telaah Kurikulum


dan PengembanganBahan Ajar Bahasa Indonesia. Surabaya: UINSA Pers.

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:XT2rnCM2fkQJ:latahzhan10.blogs
pot.com/2015/01/pengembangan-pembelajaran-
bahasa.html+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b

13

Anda mungkin juga menyukai