Dasar
Modul ke:
Program Studi
PSIKOLOGI
Letakkan foto Terbaik anda disini
Ahmad Sabir, M. Phil
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
Pendahuluan
Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu
pengetahuan atau sains dan teknologi, yang
digunakan sebagai acuan untuk
menginterpretasikan dan memahami lingkungan
beserta isinya, serta digunakan sebagai alat
untuk mengeksploitasi, mengolah dan
memanfaatkannya untuk pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan manusia.
<
← MENU AKHIRI >
→
Sains dan teknologi dapat berkembang melalui
kreativitas penemuan (discovery), penciptaan
(invention), melalui berbagai bentuk inovasi dan
rekayasa. Kegunaan nyata IPTEK bagi manusia
sangat tergantung dari nilai, moral, norma dan
hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai
sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK
mencermikan keterbelakangan.
<
← MENU AKHIRI >
→
Iptek dan peradaban manusia
• Sains dan Teknologi adalah institusi manusiawi;
artinya Sains dan Teknologi adalah karya yang
dilahirkan manusia. Maka tanpa adanya
manusia kedua karya tersebut juga tidak akan
ada. Namun ada beda fundamental antara
kedua institusi tersebut. Perbedaannya
terletak pada sumbernya
<
← MENU AKHIRI >
→
Berbeda dari sains, teknologi sepenuhnya
bersumber pada manusia itu sendiri. Teknologi
diciptakan manusia sebagai instrumen dalam
usaha memenuhi kebutuhannya. Teknologi
merupakan suatu fenomena sosial. Oleh karena
itu tanpa manusia, tanpa masyarakat,
teknologipun tiada.
<
← MENU AKHIRI >
→
Teknologi diciptakan manusia melalui penerapan (exercise)
budidaya akalnya. Manusia harus mendayakan akal pikirannya
dalam mereka teknologi berdasarkan ratio (nalar) dan kemudian
membuatnya, merekayasa, menjadi suatu produk yang kongkrit.
Jadi perlu penerapan rekayasa dalam menciptakan teknologi, dan
sebaliknya teknologi kemudian akan membantu manusia dalam
merekayasa. Inter-relasi dan interaksi antara rekayasa dan
teknologi sering sulit dipahami karena seakan terjadi secara
obvious atau terjadi sepenuhnya dilatar belakang sehingga luput
dari pengamatan. Maka untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas dari peran rekayasa dalam penciptaan teknologi dan
sebaliknya, perlu digresi sebentar sampai pada saat asal mula
terbentuknya masyarakat manusia.
<
← MENU AKHIRI >
→
• Sains itu sendiri secara umum didefinisikan
sebagai pengetahuan (knowledge) yang
didapatkan dengan cara sistematis tentang
struktur dan perilaku dari segala fenomena
yang ada di jagad raya dan isinya, baik
fenomena alam maupun sosial. Sementara itu,
teknologi merupakan aplikasi dari sains
sebagai respons atas tuntutan manusia akan
kehidupan yang lebih baik
<
← MENU AKHIRI >
→
Dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama di bidang teknologi informasi
dan teknologi transportasi yang dicapai manusia
pada ujung pertengahan kedua abad ke XX,
memungkinkan arus informasi menjadi serba
cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka
bumi (bahkan sebagian jagat raya)-menembus ke
seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa
membedakan siapa dia si penerima. Tanpa
mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras,
kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang
<
← >
→
<
← MENU AKHIRI >
→
• Kemajuan-kemajuan memungkinkan
banyaknya pilihan (multiple options) dan
membuka kesempatan tumbuhnya
materialisme dan rasionalisme dengan luar
biasa. Tuntutan hidup begitu tinggi.
Kemakmuran yang dicapai tidak terkendali,
gaya hidup menjadi konsumtif dan hedonistik.
<
← MENU AKHIRI >
→
• Manusia pribadi yang menjadi begitu sibuk
untuk mempertahankan hidup menyuburkan
sosok individualistik. Kaya dan sukses dari segi
materi jadi satu-satunya tujuan hidup.
Persaingan demikian ketat, sehingga
penghargaan manusia terhadap waktu
mencapai titik tertinggi dibandingkan masa
sebelumnya. Yang tersisa hanya wajah
kehidupan tidak manusiawi dimana bahaya
masa depan ialah manusia menjadi robot
karena terjadi alienasi diri.
<
← MENU AKHIRI >
→
• PENGARUH PERKEMBANGAN IPTEK
TERHADAP POLA KEMASYARAKATAN
HETERONOMI
<
← MENU AKHIRI >
→
• Hegemoni adalah dominasi oleh suatu
kelompok terhadap kelompok lainnya dengan
atau tanpa ancaman kekerasan, sehingga ide-
ide yang didiktekan oleh kelompok dominan
terhadap kelompok yang didominasi diterima
sebagai sesuatu yang wajar atau common
sense. Jika dilihat sebagai strategi, maka
konsep hegemoni bukanlah strategi eksklusif
milik penguasa. Sebagai contoh, adalah
kekuasaan dollar Amerika terhadap ekonomi
global. Kebanyakan transaksi internasional
<
← >
→
<
← MENU AKHIRI >
→
• Kemajuan teknologi yang serba praktis serta
budaya asing yang berpengaruh dominan
terhadap satuan budaya asli bisa
membangkitkan kesan sebagai ‘model’ untuk
ditiru. Kecenderungan meniru itu dalam
kelanjutannya bisa terpantul melalui
berkembangnya gayahidup (ljfestyle) yang
dianggap superior dibandingkan dengan gaya
hidup lama.
<
← MENU AKHIRI >
→
• Berkembangnya gaya hidup baru itu dapat
menimbulkan kondisi sosial yang ditandai oleh
heteronomi, yaitu berlakunya berbagai norma
acuan perilaku dalam masyarakat yang
bersangkutan. Perubahan gaya hidup yang
ditiru dan budaya asing bisa berkelanjutan
dengan timbulnya gejala keterasingan
terhadap kebudayaan sendiri (cultural
alienation
<
← MENU AKHIRI >
→
PERKEMBANGAN IPTEK DALAM PEMBANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
• Perkembangan IPTEK telah membawa
kemajuan dan kemudahan serta perubahan
pada kehidupan manusia. Berbagai
manfaatnya dapat terasa pada era sekarang ini
dimana semua perlahan beralih dari sesutau
yang sederhana menjadi sesuatu yang lebih
modern.
<
← MENU AKHIRI >
→
Pengembangan IPTEK dalam pertimbangan
nilai etis dan religious.
• Mengembangkan nilai-nilai dan budaya iptek
pada dasarnya adalah melakukan transformasi
dari masyarakat berbudaya tradisional menjadi
masyarakat yang berpikir analitis kritis dan
berketerampilan iptek dengan tetap
menjunjung/memelihara nilai-nilai agama,
keimanan, dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, serta nilai-nilai luhur budaya
bangsa
<
← MENU AKHIRI >
→
• Manusia sebagai makhluk yang berakal budi tidak
henti-hentinyamengembangkan pengetahuannya.
Akibatnya teknologi berkembang sangat cepat dan
tidak terbendung seperti tampak dalam teknologi
persenjataan, computer informasi, kedokteran,
biologi dan pangan. Kemajuan teknologi tersebut bila
tidak disertai dengan nilai etika akan menghancurkan
hidup manusia sendiri seperti terbukti dengan perang
Irak, pemanasan global, daya tahan manusia yang
semakin rendah, pemiskinan sebagian penduduk
dunia, makin cepat habisnya sumber alam, rusaknya
ekologi, dan ketidakadilan.
<
← MENU AKHIRI >
→
Peran IPTEK Dalam Bidang
Sosial
• Dengan berkembangnya industri dan kegiatan
ekonomi, maka memungkinkan orang hidup dalam
lapangan pekerjaan tersebut. Hal tersebut dapat
dilihat dari angka–angka yang menunjukan bahwa
pekerja di pabrik atau perusahaan terus meningkat
sedangkan bekerja di sektor pertanian makin
menurun.Nilai sosial juga berubah. Pada masa lalu
orang merasa bahwa menjadi pegawai negeri dinilai
lebih tinggi status sosialnya dibandingkan para
pedagang atau pengusaha. Sekarang menjadi
pengusaha atau karyawan pabrik dianggap sebagai
tenaga profesional yang mempunyai nilai status <yang
← MENU AKHIRI >
→
• Makin berkembangnya teknologi
menyebabkan industri memproduksi barang
secara massal juga meningkat. Tetapi sering
kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang
negatif seperti peniruan atau pemalsusan
merek dagang dan sebagainnya. Kian majunya
masyarakat yang dibarengi dengan
peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan
manusia sering kehilangan nilai etisnya dan
mudah melakukan tindakan yang tercela dan
melanggar hukum.
<
← MENU AKHIRI >
→
Peran IPTEK Dalam Bidang
Budaya
• Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu idea tau
gagasan, tingkah laku atau tindakan dan benda
atau barang yang dihasilkan oleh manusia. Jadi
budaya mempunyai pengertian yang luas.
Seperti telah diuraikan di atas, teknologi dan
industri mempunyai dampak positif dan
negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara
efektif mampu memerangi kemiskinan,
keterbelakangan dan menjamin kemajuan bagi
bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar
bahwa orang menciptakan sesuatu bukan
<
← >
→
<
← MENU AKHIRI >
→
era globalisasi dan informasi ini penguasaan
terhadap informasi tidak cukup harnya sekedar
menguasai, diperlukan kecepatan dan ketepatan.
Sebab hampir tidak ada guna menguasai
informasi yang telah usang, padahal
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sangat cepat mengakibatkan usia informasi
menjadi sangat pendek, dengan kata lain,
informasi lama akan diabaikan dengan adanya
informasi yang lebih baru
<
← MENU AKHIRI >
→
Daftar Pustaka