Anda di halaman 1dari 5

Analisis Semiotika Representasi Cerdikiawan Pada Iklan Gojek

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Gojek sebelumnya ditulis GO-JEK merupakan sebuah perusahaan teknologi

asal Indonesia yang melayani angkutan  melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada

tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Saat ini, Gojek telah tersedia di 50 kota di

Indonesia. Hingga bulan Juni 2016, aplikasi Gojek sudah diunduh sebanyak hampir 10

juta kali di Google Play pada sistem operasi Android, dan telah tersedia di App Store.

Gojek juga mempunyai layanan pembayaran digital yang bernama Gopay. Selain di

Indonesia, layanan Gojek kini telah tersedia di Thailand, Vietnam dan Singapura.

Gojek didirikan oleh  Nadiem Makarim, warga negara Indonesia lulusan Master

of Business Administration dari Harvard Business School. Ide mendirikan Gojek muncul

dari pengalaman pribadi Nadiem Makarim menggunakan transportasi ojek hampir setiap

hari ke tempat kerjanya untuk menembus kemacetan di Jakarta.

Sebuah riset yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Indonesia menyebut Gojek telah memberi kontribusi Rp8,2 triliun per

tahun bagi perekonomian Indonesia melalui penghasilan mitra pengemudi. Gojek juga

berkontribusi Rp1,7 triliun per tahun bagi perekonomian Indonesia melalui penghasilan

mitra UMKM. Penelitian yang melibatkan 3.315 responden di 9 wilayah tersebut

menunjukkan rata-rata penghasilan mitra pengemudi mencapai Rp3,31 juta lebih tinggi

dari UMK 9 wilayah itu yang hanya Rp2,8 juta.1

1
Gojek - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Di Indonesia sendiri, Perusahaan Gojek bukan satu-satunya bisnis yang bergelut

di bidang jasa ojek online. Oleh karena itu, Gojek memiliki strategi untuk memenangkan

pasar dengan komunikasi pemasaran melalui iklan. Iklan merupakan segala bentuk

penyajian non personal dan promosi ide gagasan, barang atau jasa pelayanan oleh suatu

sponsor tertentu yang dalam pelaksanaannya memerlukan pembayaran.2

Menurut Kotler dan Amstrong periklanan atau advertising adalah sarana

komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media berbayar agar

masyarakat tergerak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki oleh

pengiklan. Pertumbuhan kreatifitas iklan berhubungan erat dengan kompetisi antara

pengiklan dan pertumbuhan media sebagai sarana beriklan. Trend periklanan turut

berubah karena perusahaan dituntut untuk melakukan penghematan terutama dalam

kegiatan pemasarannya. Perusahaan mulai mempertimbangkan media apa yang akan

digunakan sebagai penyalur pesan promosinya. Salah satu solusi media beriklan yang

efektif adalah Youtube. Meskipun televisi masih menjadi media masa yang populer untuk

mendapat perhatian konsumen, Youtube mampu mengambil peran dengan informasi

yang detail mengenai suatu produk.

Youtube merupakan sarana yang memungkinkan penggunanya untuk bertukar

informasi dalam bentuk audio visual dengan siapapun di belahan bumi manapun.

Kelebihan ini dimanfaatkan oleh banyak perusahaan sebagai media periklanan, salah

satunya GoJek.

Semiotika pada iklan memaparkan bagaimana tanda-tanda dalam iklan bekerja

untuk membuat sebuah interpretasi makna dalam iklan tersebut. Layaknya sebuah

2
Kotler (2008) dalam jurnal Rikat Priambodo
perangkat yang saling terhubung satu sama lain, iklan tidak hanya dibuat sebatas

kepentigan promosi, melainkan membawa pesan verbal dan nonverbal. Mengetahui

bahasa verbal itu tidak terlalu sulit sedangkan bahasa nonverbal dalam sebuah iklan

terkadang membuat khalayak yang membaca dan melihatnya terheran-heran, lalu

menafsirkan sendiri sesuai apa yang ada dalam pikiranya.

Semiotika pada iklan membantu kita menerjemahkan pesan iklan melalui tanda-

tanda verbal maupun nonverbal dalam sebuah iklan, untuk kita mengetahui makna dari

iklan tersebut. Kreativitas merupakan faktor penting dalam trend iklan sekarang ini, baik

iklan komersial maupun iklan non komersial. Sekarang ini iklan lebih banyak

menampakan wajah kreatifnya daripada wajah informatifnya dan persuasifnya. Tentu

bukan hal mudah untuk memunculkan ide kreatif sebuah iklan, dibutuhkan olah pikir

yang serba ekstra untuk mendapatkan saripati ide yang bisa dituangkan kedalam iklan

sehingga menghasilkan iklan yang tidak hanya kreatif yang bisa menimbulkan dampak

besar, tetapi juga bermanfaat secara kualitatif untuk kepentingan profit produsen. Hal

itulah yang menjadikan periklanan sebagai industri kreatif terbesar yang mampu memeras

otak manusia dalam mengorganisir idenya untuk kepentingan komersial.

Nampaknya iklan dipercaya sebagai cara untuk mendongkrak penjualan oleh

kebanyakan pengusaha yang mempunyai anggaran besar untuk kegiatan promosi.

Pertumbuhan kreatifitas berhubungan erat dengan kompetisi antara pengiklanan dan

pertumbuhan media sebagai sarana beriklan.

Salah satu iklan Gojek yang mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat

adalah Gojek dengan judul Cerdikiawan. Iklan tersebut hadir dengan cerita sederhana

yang dikemas dalam video berdurasi 1 menit. Ikan tersebut menampilkan cerita dari
berbagai kalangan dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Iklan tersebut

memikat perhatian banyak masyarakat, dapat dibuktikan dengan adanya penonton

113.766.540 yang telah menyaksikan iklan tersebut. Iklan Gojek Cerdikiawan terkenal

dengan metode penyampaian iklan yang sederhana tetapi mengandung banyak pesan.

Pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut dapat diteliti dengan pendekatan semiotika.

Peneliti mencoba untuk menjelaskan makna denotasi dan konotasi pada iklan Gojek

Cerdikiawan menurut perspektif semiotika Roland Barthes.

Gojek menggunakan media yang bersifat massa (above the line) yaitu melalui

strategi iklan digital advertising dengan memasang iklan di platform youtube dengan

durasi yang singkat.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul Analisis Semiotika Representasi Cerdikiawan pada Iklan

Gojek.

2. Rumusan masalah

Kemudian untuk memperjelas masalah yang akan dibahas maka peneliti

merumuskan pada masalah, yaitu :

a. Apa makna Denotasi, Konotasi dan Mitos pada iklan gojek cerdikiawan dilihat

dari perspektif semiotika Roland Barthes ?

b. Apa pesan yang terkandung dalam iklan Gojek Cerdikiawan ?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui makna Denotasi, Konotasi dan

Mitos pada iklan gojek cerdikiawan dilihat dari perspektif semiotika Roland Barthes.

Dan apa pesan yang disampaikan dalam iklan ini.


4. Manfaat penelitian

a. Manfaat akademis

Diharapkan menjadi bahan kajian yang menjadi kontribusi bagi khasanah kepada

ilmu komunikasi dan juga member gambaran dalam membaca makna yang

terkandung dalam sebuah iklan melalui kacamata semiotika.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para masyarakat

yang menonton iklan dan pesan yang terkandung dalam iklan tersebut, juga dapat

menyumbangkan pengertian-pengertian baru tentang istilah periklanan.

Anda mungkin juga menyukai